Ketidakmampuan belajar merupakan gangguan dalam satu atau lebih proses psikologis dasar yang
berhubungan dengan pemahaman dalam menggunakan bahasa lisan atau tulisan, yang mungkin
bermanifestasi dalam kemampuan yang tidak sempurna untuk mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca,
menulis, mengeja, atau melakukan perhitungan matematis termasuk kondisi seperti cacat perseptual, cedera
otak, minimal brain dysfunction, disleksia, dan aphasia.
Siswa terlibat dalam umum sementara kurikulum pendidikan juga mengerjakan konten yang sangat berbeda atau tujuan kurikulum.
Pararel Curriculum
Kontennya sama seperti kebanyakan siswa tetapi perubahan besar dalam hasilnya dibuat di dalam konten itu.
Accomondation
Neurogical Causes
Segala peralatan dan bahan pengajaran harus diorganisir dan siap digunakan, seperti tempat untuk tugas kelas, tugas dipekerjaan rumah, barang pribadi seperti tas dan buku sekolah.
Genetic Causes Jika kelas terorganisasi dengan baik, siswa dengan ketidakmampuan belajar lebih cenderung berperilaku tepat dan terlibat dalam instruksi dengan mudah.
Environmental Causes
• Postnatal factors saat anak sudah lahir ; faktor medis> meningitis. One-to-One Instruction
Dalam instruksi satu ke satu, siswa bekerja sendiri dengan seorang guru, para-profesional, atau sebuah komputer dengan materi yang diurutkan dengan baik sesuai dengan level mereka. Meskipun instruksi satu ke satu telah menjadi prosedur pengajaran yang dijunjung tinggi bagi siswa dengan ketidakmampuan belajar.
Para pendidik menyatakan bahwa faktor-faktor berikut menghalangi kemampuan mereka untuk menerapkan instruksi satu ke satu:
1) beban kasus berat
2) peningkatan waktu untuk bekerja secara kolaboratif dengan guru kelas, yang mengurang dan
3) dokumen yang berkelanjutan dan memakan waktu yang memfasilitasi dokumentasi layanan tetapi menghambat implementasi layanan.
• Phonological awareness pengakuan bahwa kata-kata, suku kata, atau suara ada dalam bahasa lisan dan kemampuan untuk nemanipulasi nereka dengan menghapus, menambahkan, mengganti dan nentransposisi
What Are The Causes and Characteristic of Instruksi kelompok kecil dapat terjadi dengan kelompok siswa yang homogen (keterampilan serupa) atau heterogen (keterampilan bervariasi),
• Rapid Automatic Naming (RAN) : penamaan rangsangan cepat seperti digit, huruf, atau nama objek sederhana; terkait dengan kemampuan membaca dini (termasuk dalan reading skil1)
Learning Disabilities? CHAPTER 4 The Instructional Environment
tergantung pada tujuan pengajaran. Instruksi individual lebih mudah dicapai dalam kelompok-kelompok kecil daripada yang besar.
Oleh karena itu, kelompok kecil sesuai ketika guru menyajikan materi yang berbeda untuk siswa yang berbeda, dan mereka sering digunakan
Students with Learning Disabilities What Are Other Instructional Considerations For Teaching untuk mengajarkan perolehan keterampilan tertentu atau untuk mengajarkan kembali keterampilan kepada sejumlah kecil siswa yang membutuhkan lebih banyak instruksi.
Instructional Grouping
Area di mana siswa dengan ketidakmampuan belajar dilaporkan mengalami kesulitan termasuk perhitungan, Whole Class Instruction
pengetahuan fakta matematika, pemahaman konsep matematika, dan penecahan masalah (Smith, 2004)
Instruksi kelompok besar dapat berguna bagi siswa ketidakmampuan belajar ketika mereka melakukan transisi dari setting
Pendidikan spesial ke setting pendidikan general dimana instruksi seluruh kelas adalah praktik yang paling umum digunakan.
Imelda Lievena
705180311
Writing and Written Expression Characteristics
Adalah siswa dengan ketidakmampuan belajar di bidang ini mungkin memiliki masalah dalan bahasa ekspresif (producing
language), bahasa reseptif (nemahani bahasa) atau keduanya.
Cognitive-Related Characteristicu
• Atensi: anak-anak dengan masalah perhatian mungkin sangat sedikit nemperhatikan, sementara anak-anak yang perhatiannya teralihkan mungkin
memperhatikan banyak hal
• Memori dan penggunaan strategi : Penelitian menunjukkan bahwa banyak siswa dengan Learning Disabilities meniliki masalah dengan visual dan, Perangkat teknologi bantuan ini termasuk tape recorder, master bahasa, proyektor overhead, dan komputer.
terutama menori pendengaran jangka pendek (Swanson & Saez, 2003) Berlatih dengan program komputer yang dirancang untuk membangun keterampilan dalam kesadaran fonologis
telah terbukti secara positif mempengaruhi keterampilan anak-anak prasekolah dan TK. The selection of technology
Instructional Technology
• Metakognisi (metacognition) : regulasi kesadaran dan penggunaan strategi untuk nempelajari informasi baru
Social and Emotional Characteristic Use of instructional technology with elementary and secondary students with learning disabilities
Memperkirakan bahwa sepertiga dari semua siswa dengan ketidakmampuan belajar memiliki defisit keterampilan sosial
(Bryan, 1997) dan bahwa siswa ini mungkin juga meniliki masalah yang berkaitan dengan orang lain (Haager & Vaughn,
1997)
Process Test
Struktur perencanaan program pengajaran untuk siswa disabilities merupakan satu bagian terpenting.
Program dimana semua siswa mengetahui rutinitasnya dan kegiatan sehari-hari, memahami aturan
dan dapat disajikan kurikulum yang sudah terorganisir dan lebih memokuskan untuk tugas belajar
dibandingkan rangsangan orang asing.
Konsep seperti ini berlaku untuk semua pemprograman untuk semua kelompok umur siswa dengan disabilities.
Cognitive Strategies
Kegiatan yang direncanakan dan disengaja yang digunakan untuk memperoleh informasi,
contohnya seperti menghafal nomor telepon dan menandai / highlight suatu informasi penting.
Metacognitive Strategies
Cognitive and Metacognitive Strategies Instruction Digunakan untuk perencanaan (memutuskan strategi apa yang akan digunakan), memantau dan memeriksa hasil pembelajaran (memeriksa
Tranition Planning selama digunakan untuk memastikan strategi bekerja.
Procedural Knowledge
Conditional Knowledge
Adalah bagian “Bagaimana” dari pembelajaran.
Misalnya, Bagaimana siswa mengingat nama-nama ibu kota. Adalah “Kapan dan Mengapa” dari pembelajaran.
Misalnya, siswa tidak tau kapan mengingat nama-nama ibu kota.
Reading
Fluency / Kefasihan National Reading Panel (2000), Mengidentifikasikan lima komponen penting dari instruksi membaca yang efektif :
- Pelatihan kesadaran fonologis
Kemampuan membaca dengan cepat dan akurat, pada dasarnya - Instruksi fonik Mathematics
terkait dengan pemahaman membaca. Siswa dengan masalah - Peningkatan kelancaran
kelancaran akan membutuhkan bantuan ekstra dalam belajar - Penguasaan kosakata Untungnya, instruksi yang efektif dalam pengaturan diri dan penggunaan strategi kognitif
memecahkan kode dengan lebih cepat dan akurat. - Instruksi pemahaman dapat meningkatkan keterampilan komputasi dan pemecahan masalah konseptual pada
siswa dengan ketidakmampuan matematika.
Ex : pembaca terlalu lama untuk memecahkan kode kalimat. Declarative knowledge
Siswa dengan kesulitan matematika sering membutuhkan strategi pembelajaran baik
Adalah pengetahuan tentang fakta-fakta yang harus dipelajari dengan kata lain bagian “Apa” dari pembelajaran.
dalam komputasi maupun penyelesaian masalah cerita. Misalnya, Besar, Lebih Besar,
Misalnya mengetahui cabang pemerintah atau nama-nama ibu kota negara bagian.
Pinjam dapat meminta seorang siswa untuk meminjam jika angka kedua lebih besar dari yang pertama.
Cara yang efektif untuk mendukung pengembangan penulisan adalah dengan berfokus pada menulis sebagai proses daripada produk. Keterampilan yang Perlu diajarkan termasuk mendengarkan, mencatat, manajemen waktu, pemahaman, penggunaan buku teks, strategi memori, dan ujian.
Proses ini melibatkan pertanyaan, pengambilan keputusan, penyelesaian masalah, dan umpan balik dengan tujuan keseluruhan untuk berkomunikasi. skill keterampilan belajar mungkin menjadi kunci kemandirian di seluruh sekolah dan kehidupan bagi banyak individu dengan ketidakmampuan belajar.
Powered by ThinkSpace