Anda di halaman 1dari 5

Resume

FILSAFAT ILMU DAN ETIKA ILMIAH

TINDAKAN MANUSIA

Disusun Oleh :

Nama : Andi Annisa Bonisia Ekasanti Arafat

Nim : H052202004
Tindakan manusia merupakan suatu perwujudan dari manusia itu sendiri,
tindakan dilakukan untuk membangun suatu pengalaman dari manusia, tindakan juga
haruslah memenuhi suatu standar serta norma-norma sehingga tidak terjadi
pelencengan dalam tindakan manusia untuk membangun suatu pengalaman. Sama
halnya jika ingin berkomunikasi, antar manusia dan juga tuhan tentu harus ada
tindakan yang kita lakukan sebagai manusia untuk membangun suatu komunikasi
kesesama manusia maupun komunikasi kepada Sang pencipta. Maurice Blondel
menyatakan bahwa tindakan manusia adalah representasi dirinya yang paling umum.
Selain yang paling umum, tindakan manusia juga merupakan representasi dirinya
yang paling lengkap. Dengan tindakannya, manusia menghadirkan dirinya secara
memesonakan.

Tindakan manusia juga tak lepas dari actus humanus (tindakan manusiawi )
dan actus hominis (tindakan manusia), artinya tindakan manusia bukan hanya
melakukan suatu tindakan namun juga bagaimana manusia berpikir akan akibat
ataupun konsekuensi dari tindakan dilakukan, hal ini kembai lagi bahwa tindakan
haruslah mematuhi syarat moral serta sikap etis didalamnya.

Actus hominis, dalam suatu tindakan tentu dilakukan secara fisik, gerakan
secara fisik ini dapat dicontohkan dengan tindakan keseharian yang dilakukan seperti,
makan, tidur, berolahraga, serta membereskan rumah. Tindakan ini merupakan
tindakan kecil yang selalu dilakukan oleh manusia dalam kesehariannya, walau kecil
tindakan ini juga dapat berefek besar tentu saat makan dengan cukup manusia dapat
memenuhi asupan gizinya, dengan tidur manusia dapat menghilangkan penat dengan
beristirahat sehingga setelahnya dapat meningkatkan kualitas kerja dari manusia itu
sendiri, dengan berolahraga manusia dapat meningkatkan kebugaran tubuh sehingga
tidak gampang dalam terjangkit penyakit, dan tindakan membereskan rumah tentu hal
yang paling sering dilakukan dalam menjaga tempat tinggal manusia itu sendiri tetap
bersih serta terjaga.

Actus humanus, adalah perbuatan moral, dalam melakukan suatu tindakan


tentu bukan hanya secara fisik namun juga ada etika dan moral yang dimiliki oleh
manusia sehingga tindakan dapat berjalan dengan sebaik-baiknya. Tindakan moral
diartikan sebagai suatu perbuatan harulah berada dalam bingkai konteks penilaian
baik ataupun buruk, selain itu perbuatan moral dalam konteks kebebasan dan
tanggung jawab manusia. Hal ini menandakan suatu tindakan yang dilakukan tentu
haruslah dipikirkan akan seperti apa akibat dan konsekuensi yang didapatkan dalam
suatu tindakan, contohnya seperti saat membersihkan rumah tentu hal yang
didapatkan adlah rumah itu akan bersih dan terjaga, namun jika tindakan yang
dilakukan adalah suatu tindakan yang buruk seperti melakukan pembunuhan tentu
yang didapatkan adalah suatu kejahatan serta hukuman yang akan didapatkan, maka
dalam hal ini diperlukan bukan hanya moral namun pikiran atas hasil akhir dari suatu
tindakan yang dilakukan.

Tindakan manusia adalah suatu kehendak yang dimilikinya, Thomas Aquinas


mengklasifikasikannya dalam dua macam, yaitu: directly voluntary (apa yang
langsung dikehendaki dari keputusan perbuatan itu), dan indirectly voluntary (apa
yang merupakan konsekuensi tindakan tetapi tidak dikehendaki).

Direct voluntary adalah cetusan dari manusia sebagai subjek dari tingkah
lakunya. Menghendaki untuk memutuskan suatu tindakan merupakan tindakan untuk
mengomunikasikan dirinya dalam tindakan tersebut. Jika suatu perbuatan dihendaki
sebagai hal yang butuk seperti melakukan pencurian, pembunuhan, serta kekerasan
maka hal ini tidak boleh dilakukan, suatu tindakan perlulah baik dan dapat
bermanfaat bukan hanya untuk diri sendiri namun juga bermanfaat untuk orang lain.

Indirect voluntary, keputusan tindakan ada pada subjek pelaku, namun akibat
atau konsekuensi yang menyusul dari tindakan itu berada di luar kehendaknya, ini
sangat penting karena moral tanggung jawab manusia tidak serentak sama dalam
suatu tindakan yang sekaligus dikehendaki (dan diperhitungkan konsekuensinya)
dengan suatu tindakan yang dikehendaki tetapi ternyata melahirkan konsekuensi yang
berada di luar kehendaknya. Tentu dibutuhkan tanggung jawab dari si pelaku
tindakan jika telah menyangkut mengenai perbuatan buruk. Jika suatu tindakan yang
dikehendaki menghasilkan suatu akibat yang tidak langsung berada dalam
kehendaknya. Dikatakan secara tidak langsung, karena akibat selalu menempel pada
perbuatannya, tetapi tidak menjadi bagian dari apa yang dikehendakinya.

Tindakan adalah suatu kehendak yang dimiliki manusia dalam menjalani


kehidupannya, tindakan juga sebagai langkah dalam melakukan komunikasi sesama
manusia dan juga kepada tuhan, tentu suatu tindakan haruslah memiliki moral
sehingga tidak menyimpang dari kuadrat sebagai manusia.
Referensi

Dewantara, A. W. 2017. Filsafat Moral Pergumulan Etis Keseharian Hidup


Manusia. Yogyakarta: PT Kanisius.

Anda mungkin juga menyukai