Anda di halaman 1dari 61

Perencanaan Bisnis Event Organizer Seni Pertunjukan

Chie and Friends di Palangkaraya – Kalimantan


Tengah

Susiana Puspawatie
Program Magister Tata Kelola Seni, Program Pascasarjana ISI
Yogyakarta email: susiana.puspawatie@gmail.com

Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mewujudkan perencanaan bisnis
event organizer seni pertunjukan yang tepat dan lengkap di Chie and
Friends di Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Model business model
canvas pada event organizer seni pertunjukan Chie and Friends yaitu
customer segments, value propositions, channels, customer relationships,
revenue streams, key resources, key activities, key partnerships, dan cost
structure. Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan teknik
observasi (pengamatan) dan dokumentasi. Metode penelitiannya adalah
deskriptif kualitatif yang dalam penyajian penelitiannya memberikan
gambaran model bisnis dengan menggunakan Business Model Canvas
(BMC) pada event organizer seni pertunjukan Chie and Friends. Dalam
perancanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends,
elemen terkuat yang akan dimiliki oleh event organizer seni pertunjukan
Chie and Friends adalah Customer Relationship karena hubungan yang
diciptakan dengan calon konsumen/klien nantinya sangat tinggi dan tidak
akan ada masalah. Selain itu juga pada elemen Key Partnership hubungan
antara event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dengan partner
sangat baik. Pada elemen value proposition event organizer seni
pertunjukan Chie and Friends memberikan nilai kemudahan bagi calon
konsumen/klien nantinya, semua persiapan dari calon konsumen/klien sudah
dipersiapkan oleh event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dan
calon konsumen/klien tidak perlu repot. Dari hasil perencanaan bisnis
event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dengan Business Model
Canvas (BMC) dapat diketahui elemen model bisnis dapat dikembangkan
lagi. Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat menerapkan
sistem kontrak pada kru yang berkualitas, menambahkan jaringan kerja sama
dengan partner dari luar kota, serta menambahkan segmen pasarnya.

Kata Kunci— Perencanaan bisnis, event organizer seni pertunjukan, model


bisnis, business model canvas
PENDAHULUAN

Propinsi Kalimantan Tengah, terletak di kota Palangkaraya

adalah kota sekaligus ibu kota propinsi. Luas wilayah Kota Palangkaraya

dilansir dari palangkaraya.go.id adalah 2.687 kilometer persegi, hampir

setara dengan luas wilayah DKI Jakarta berdasarkan data Badan Pusat

Statistik (BPS) Provinsi DKI Jakarta, luas wilayah DKI mencapai 662,33

kilometer persegi. Pembagian wilayah Kota Palangkaraya terdiri dari 5

(lima) Kecamatan yaitu Kecamatan Pahandut, Kecamatan Sabangau,

Kecamatan Jekan Raya, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Rakumpit

dengan luas masing-masing 117,25 kilometer persegi, 583,50 kilometer

persegi, 352,62 kilometer persegi, 572,00 kilometer persegi, dan

1.053,14 kilometer persegi. Kota Palangkaraya salah satu kota yang

pernah dicalonkan menjadi ibukota pemerintahan Indonesia. Walaupun

akhirnya tidak jadi terpilih sebagai ibukota pemerintahan, tetapi kota

Palangkaraya saat ini memang sedang berkembang pesat di dalam

segala sektor, terlebih untuk dunia kesenian, pariwisata, dan budayanya.

Dunia kesenian, terlebih pertunjukan di Palangkaraya tidak

pernah bisa tanpa membicarakan kompleksitas persoalan yang

membelitnya : mulai dari infrastuktur yang masih minim, tidak merata,

sedikitnya peran lembaga pemerintah, serta kesenjangan sumber daya

manusia (SDM). Dalam situasi yang penuh keterbatasan, muncul

ruang-ruang pentas alternatif milik seniman, dan lembaga formal

maupun non-formal yang difasilitasi oleh para pekerja seni. Pelaku

seni mau tidak mau harus


berperan secara lebih aktif ketika keadaan tidak mendukung.

(https://www.tagar.id/profil-kota-palangkaraya-calon-ibu-kota-indonesia)

Setelah era reformasi, berkaitan dengan pergantian sistem

pemerintahan menjadi desentralisasi dan otonomi daerah. Kegiatan

festival mulai muncul di berbagai daerah di Indonesia sebagai bagian

dari upaya penegasan identitas. Festival yang tadinya banyak terjadi di

dekat pusat kekuasaan, kini tumbuh di daerah yang jauh dari pusat

kekuasaan dan menjangkau masyarakat dari latar belakang budaya yang

berbeda. Festival ini memberikan forum untuk seniman maupun jenis

kesenian yang tidak selalu mendapatkan tempat di sebuah festival–

festival besar yang biasanya diselenggarakan oleh lembaga pemerintah.

Perkembangan event organizer di Palangkaraya pada umumnya

masih sangat minim penyelenggaraan eventnya, terlebih dalam seni

pertunjukan. Para pengelola event organizer festival di Palangkaraya,

secara umum kurang didukung oleh sumber daya manusia dengan

kemampuan manajeman yang baik. Padahal pengetahuan dan

kemampuan manajemen dibutuhkan untuk mengelola persoalan yang akan

dihadapi pelaku seni agar mampu bertahan ketika terjadi perubahan

zaman yang begitu cepat. Bisnis event organizer seni pertunjukan

semakin berkembang seiring dengan pertumbuhan penduduk perkotaan

yang semakin padat khususnya di kota besar. Sedangkan di kota

Palangkaraya masih belum ada bisnis event organizer khususnya untuk

seni pertunjukan. Karena bisnis event organizer yang dikenal oleh

sebagian masyarakat Palangkaraya adalah wedding


organizer. Di kota Palangkaraya, seni pertunjukannya memang pada saat

ini masih belum bisa berkembang karena fasilitas belum ada yang

memadai untuk seni pertunjukan.

Di Kota Palangkaraya tingkat ketidakpastian suatu event

tergantung dari jenis event yang diselenggarakan. Semakin luas lingkup

event yang diselenggarakan, akan semakin tinggi tingkat ketidakpastian

event tersebut. Misalnya pada event sederhana yaitu pesta ulang tahun,

tingkat ketidakpastian event ini sangat rendah. Karena tanpa adanya

persiapan yang besar, event tersebut dapat dilaksanakan dengan baik.

Berbeda dengan event besar yang melibatkan banyak pihak

seperti event tahunan Pemilihan Duta Pariwisata Bawi - Hatue, Festival

Isen Mulang, HUT Kota Palangkaraya, HUT Propinsi Kalimantan Tengah,

HUT Hari Kemerdekaan, Hari Raya, Tutup Tahun. Kemudian event

musik yang sering diadakan oleh Rokok seperti (Djarum, Sampoerna,

Gudang Garam), Bank seperti (BRI, Mandiri, BCA, Bank Kalteng),

Kantor Pemerintahan (Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas

Pendidikan) yang ini semua semakin sulit mengkoordinasikannya

dikarenakan event-event ini biasanya hanya menggunakan kepanitiaan

saja. Dan hingga saat ini event-event di Palangkaraya hanya

diselenggarakan dengan apa adanya. Oleh sebab itu kesalahan

koordinasi pada satu pihak akan berakibat pada acara keseluruhannya.

Unsur ketidakpastian penyelenggaraan event biasanya terdiri dari biaya,

waktu pelaksanaan, kebutuhan teknis, pelayanan dan profesional

sebuah event organizer untuk mengelola.


Kebutuhan teknik merupakan unsur ketidakpastian yang terakhir.

Hal ini dikarenakan pada saat persiapan dan penyelenggaraan event,

sering kali terdapat kebutuhan mendadak yang perlu dipenuhi. Karena

di kota Palangkaraya sumber daya manusia (SDM) untuk menjadi

seorang pengelolaan sebuah event organizer, terlebih event organizer seni

pertunjukan sangat minim.

Hal ini tentunya merupakan peluang yang baik bagi perencanaan

bisnis untuk Chie and Friends khususnya seni pertunjukan. Chie and

Friends akan jadi satu-satunya event organizer seni pertunjukan di

Palangkaraya. Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

mengelola sebuah event nantinya dengan proses dan prosedur yang baik.

Chie and Friends adalah nama dari sebuah rancangan bisnis

event organizer seni pertunjukan di Palangkaraya, ide rancangan bisnis ini

berasal dari kurangnya cara mengelola sebuah event khususnya seni

pertunjukan di Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Rancangan bisnis

event organizer seni pertunjukan dapat diartikan sebagai

pengorganisiran sebuah event yang dikelola secara profesional,

sistematis, efisien dan efektif, dimana kegiatan event organizer meliputi

yang dimulai dari konsep (perencanaan), sampai dengan pelaksanaan

hingga pengawasan.

Pada saat melakukan event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends dan semua pihak harus bekerja keras dengan visi yang sama

untuk menghasilkan event yang sesuai dengan yang diharapkan.

Kekompakan sangat diperlukan pada setiap orang yang terlibat dalam

sebuah tim. Dalam


sebuah tim tidak boleh ada pihak yang merasa lebih kuat, hebat

dalam menjalankan tugas, tapi semuanya harus saling bergantung satu

sama lain. Adapun tim yang dimaksudkan dalam pelaksanaan event ini

adalah EO (Event Organizer).

Event ialah sebuah peristiwa yang direncanakan dengan tujuan

untuk memberikan pengalaman kepada penonton yang hadir.

Pengalaman tersebut harus dapat memberikan kesan yang mendalam dan

mampu disimpan dalam memori penonton dengan jangka waktu yang

lama. Dengan demikian materi pengalaman yang akan disajikan pada

event tersebut harus memiliki kekhasan, mampu menarik keterlibatan

penonton, bermanfaat, serta memiliki tingkat relevansi dengan penonton.

Beberapa penyelenggara event termasuk pertunjukan musik seringkali

menghabiskan waktunya pada pra event atau tahap perencanaan.

Produk rancangan bisnis event organizer produknya yaitu seni

pertunjukan yang bersifat intangible dan dapat dinikmati oleh audiens

(penonton) dalam sebuah acara/kegiatan. Produk ini tercipta melalui

aktivitas proses kreasi yang dikemas oleh produser atau event

organizer, proses tersebut dilanjutkan dengan aktivitas komersialisasi oleh

pemilik acara, baik atas dasar permintaan konsumen akhir maupun atas

inisiatif produser tersebut. Seni pertunjukan tersebut dapat ditonton

langsung di gedung pertunjukan, hotel, restaurant, ruang publik ataupun

melalui perantara media seperti televisi, sosial media dan internet.


Produk seni pertunjukan kadang tidak berdiri sendiri namun

tergabung dalam sebuah paket acara. Hal tersebut bisa ditemukan

pada paket pariwisata, pendukung sebuah acara atau eksebisi hingga

promosi sebuah kota yang notabene pemerintah sebagai promotor seni

budaya.

Ada proses kreasi merupakan titik awal penting dalam

penciptaan produk seni pertunjukan. Para pihak yang terlibat dalam

proses kreasi ini antara lain; seniman per individu, komunitas seni, dan

lembaga pendidikan. Dalam berkreasi, seniman seringkali tidak

memikirkan terlalu dalam mengenai aspek komersial yang dapat

diperoleh karena seni tidak semata mata ditujukan untuk mencari

keuntungan. Dalam hal ini perlu dijaga, mengingat beberapa jenis

pertunjukan terutama yang berkaitan dengan kegiatan keagamaan tidak

diperkenankan untuk dilakukan komodifikasi dengan tujuan memenuhi

permintaan konsumen.

Proses produksi seni pertunjukan dikemas menjadi sebuah

pagelaran yang menarik berkonteks komersial (mencari keuntungan)

oleh produser atau event organizer. Produser atau event organizer

mengemas dan mengorganisir sebuah karya seni pertunjukan untuk

menjadi produk tontonan. Komersialisasi ini sudah proses seni

pertunjukan terletak pada industri terkait seperti pariwisata, media

promosi dan pemerintah yang berkepentingan untuk mempromosikan

budaya ataupun menggunakan budaya sebagai salah satu bagian dalam

kegiatan atau acara, misalnya seni pertunjukan yang dipakai dalam acara

promosi sebuah produk wisata.


Perkembangan event organizer di Palangkaraya yang aktif hanya

wedding organizer. Wedding Organizer yang aktif antara lain; Caricacan

and team, Bajenta Wedding Service, Alucio, Jukung Wedding Creator,

Lily Wedding Organizer, Senja Management, dan Glitter Wedding

Planner. Sedang untuk event organizer khususnya seni pertunjukan masih

belum ada. Yang dimana kebutuhan yang paling sering event wedding.

Tugasnya melayani pesanan event dan wedding untuk acara di rumah

dan juga di kantor saat sedang rapat bisa juga menjadi alternatif bagi

para konsumen dalam mengadakan acara pesta, jadi selama ini

masyarakat di Palangkaraya menganggap wedding organizer itu adalah

event organizer. Perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends nantinya akan mempunyai peluang untuk

mengembangkan usahanya dan memperluas pasar, seperti adanya

loyalitas calon konsumen/pelanggan, relasi serta gaya hidup masyarakat

Palangkaraya yang semakin berkembang ke depannya, dukungan

pemerintah terhadap infrastruktur, pertumbuhan penduduk, dan

pertumbuhan ekonomi. Selain kekuatan, masalah lain yang timbul selain

pesaing ke depannya adalah ide kreatif untuk mengelola sebuah event

organizer seni pertunjukan agar tidak bisa ditiru. Karena kemungkinan

pekerja atau team yang bekerja mau tidak mau harus dengan sistem

kontrak agar semua yang ada dalam event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends tidak bocor keluar.

Permasalahan yang akan muncul nantinya di event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends, maka diperlukan sebuah model

strategi
bisnis yang baik serta perlu adanya pembenahan, kreatifitas dan inovasi

dari manajemen Chie and Friends untuk mempunyai sebuah sistem

yang berbeda dari yang lainnya. Peneliti menggunakan business model

canvas (BMC) sebagai suatu alat untuk membantu event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends melihat bagaimana model bisnis yang

sedang dijalani kedepannya atau inovasi model bisnis yang akan

dijalani.

Melalui BMC, event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends akan melihat bisnis secara garis besar namun setiap elemen

terkait dengan bisnis akan terlihat lengkap dan rinci. Evaluasi terhadap

masing-masing elemen akan memudahkan analisis terhadap apa yang

dirasa kurang tepat, dan pada akhirnya event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends dapat mengambil langkah untuk mencapai

tujuan perencanan bisnis. Peneliti menggunakan BMC untuk membantu

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dalam melihat bisnis

secara umum yang kemudian dapat menyusun sebuah perencanaan

bisnis yang baik dan lengkap. BMC memudahkan event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends untuk melihat hubungan antara masing-

masing elemen dalam bisnisnya sehingga dapat menciptakan value bagi

calon konsumen/pelanggan dan Chie and Friends.

1. Lingkungan Eksternal Objek


Penelitian

Pihak yang memerlukan jasa event organizer adalah

perusahaan swasta (misal; agen rokok, bank swasta), pemerintahan

(misal; Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan),

komunitas, seniman dan


coffee shop. Kebanyakan dari mereka biasanya membutuhkan event

organizer untuk bisa dikemas dengan baik, supaya acara mereka bisa

berjalan dengan lancar dan mereka mempunyai kepercayaan kalau

sebuah event organizer pasti mereka tidak akan repot lagi untuk

mengurus hal apapun yang dibutuhkan karena event organizer akan

mempersiapkan semua.

Pelaku event organizer di Palangkaraya rata-rata adalah para

mahasiswa yang mau belajar dalam sebuah organisasi serta orang-

orang muda yang memang tertarik dengan dunia seni pertunjukan

khususnya, karena memang di Palangkaraya sangat kurang untuk

pengetahuannya dalam hal seni pertunjukan. Dengan adanya perencanaan

bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends kiranya dapat

menjadi sebuah wadah yang bisa memberikan edukasi dan tidak hanya

untuk kepentingan bisnis semata.

Dari paparan dapat diperoleh gambaran kurangnya event

organizer khususnya kota Palangkaraya dan belum adanya event

organizer seni pertunjukan dalam sebuah acara besar menjadikan penulis

mengembangkan suatu konsep inovasi bisnis baru yang bernama

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends di

Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

2. Lingkungan Internal Objek


Penelitian

Rencana bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends juga didukung dengan online website dan juga sosial

media calon
konsumen/klien dapat mengakses gambaran besar ide-ide kreatif yang

ditawarkan oleh event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

Dengan adanya online website dan sosial media akan memberi

kemudahan bagi calon konsumen/klien untuk mendapatkan informasi

dan berkomunikasi dengan pihak event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends.

Pada bagian rencana implementasi operasional, event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends menyiapkan segala sesuatu yang

berkaitan dengan persiapan, ide, penentuan mitra kerja, penentuan lokasi

hingga detil waktu pelaksanaan akan dikerjakan dan ditangani langsung

oleh event organizer seni pertunjukan Chie and Friends. Dalam upaya

mempromosikan event organizer seni pertunjukan Chie and Friends pada

calon konsumen/klien, event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

berpartisipasi aktif mengikuti beberapa event yang rutin

diselenggarakan seperti Festival Isen Mulang, FSL2N, dan lain-lain.

Hal ini menjadikan penulis optimis bahwa masih terdapat peluang

pasar yang sangat besar untuk bisnis ini.

Bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

merupakan sebuah peluang bisnis. Event organizer Chie and Friends

perlu membuat perencanaan bisnis untuk menangkap peluang. Beberapa

tahun kedepan, diprediksi kota Palangkaraya berkembang dalam semua

aspek dan itu salah satunya aspek seni pertunjukannya yang dalam hal

ini yaitu seni tradisi, budaya dan pariwisata. Ketiga hal tersebut diatas

sangat penting karena bisa mengundang banyak tamu/wisatawan

berkunjung ke
Palangkaraya. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis melakukan

penelitian dengan mengambil judul Perencanaan Bisnis Event Organizer

Seni Pertunjukan Chie and Friends di Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

Tahapan Penelitian Penyusunan Business Plan

Mulai

Observasi

Identifikasi Masalah

Studi Literatur Studi Lapangan

Studi Pengumpulan Data:

1. Observasi (pengamatan)
2. Dokumentasi

3. Wawancara

Pengolahan Data:
A. Business Model Canvas:
1. Customer segment
2. Value Proposition
3. Channel
4. Customer Relationship
5. Revenue Streams
6. Key Resources
7. Key Activities
8. Key Partners
9. Cost Structure
B. Riset Kualitatif (Penelitian Bisnis/Business Research)

Kesimpulan dan Saran


Gambar 1
Tahapan penyusunan business plan
KERANGKA TEORI

A. Landasan Teori

Landasan teori yang akan digunakan dalam perencanaan bisnis

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends adalah Business Model

Canvas (BMC).

Menurut Osterwalder dan Pigneur (2015:14) Business Model

Canvas (BMC) salah satu alat strategi yang digunakan untuk

mendeskripsikan sebuah model bisnis dan menggambarkan dasar

pemikiran tentang bagaimana organisasi menciptakan, memberikan,

dan menangkap nilai. Business Model Generation lebih populer dengan

sebutan Business Model Canvas adalah suatu alat untuk membantu kita

melihat lebih akurat rupa usaha yang sedang atau kita akan jalani.

BMC dikembangkan untuk membantu organisasi bisnis dan

pengusaha pemula untuk memetakan dan melakukan analisa terhadap

model bisnis mereka. Secara umum, BMC dikembangkan dengan

mempertimbangkan 9 blok utama yang harus diperhatikan dalam

memetakan model bisnis. Kesembilan blok utama ini, semua

terangkum dalam satu canvas (1 halaman). Inilah yang juga membuat

BMC unggul karena dengan kesederhanaannya yang hanya terdiri dari

1 halaman ini, ternyata powerful untuk memberikan pemahaman

tentang model bisnis secara utuh.

Mengubah konsep bisnis yang rumit menjadi sederhana yang

ditampilkan pada 14 satu lembar kanvas berisi rencana bisnis

dengan
sembilan elemen kunci yang terintegrasi dengan baik yang didalamnya

mencangkup analisis strategi secara internal maupun ekternal

perusahaan (Osterwalder dan Pigneur, 2015:15).

Model bisnis kanvas digambarkan melalui sembilan blok

bangunan dasar yang menunjukkan logika bagaimana perusahaan

bermaksud untuk menghasilkan uang. Sembilan blok ini mencakup

empat bidang utama dalam bisnis yaitu pelanggan, penawaran,

infrastruktur, dan kelayakan keuangan.

Berikut adalah penampakan dari Business Model Canvas

Perencanaan Bisnis Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and Friends

di Palangkaraya – Kalimantan Tengah nantinya.

Gambar 2
Business Model Canvas (BMC)
(Alexander Osterwalder,
2015)
Kesembilan blok yang ada di BMC tergabung dalam 1 kanvas,

yang mewakili kunci utama pendorong keberhasilan suatu bisnis.

1. Customer Segments : Siapa saja yang menjadi

customer segments (segment pelanggan) untuk

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends, baik dari eksternal (pihak luar) maupun dari

internal (pihak dalam)?

2. Value Proposition : Apa yang menjadi value proposition

(posisi nilai) Solusi apa yang ditawarkan event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends ke calon

konsumen/klien? Apa yang menarik dari solusinya? Apa

yang membuat calon konsumen/klien memilih dan

menggunakan value event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends?

3. Channels : Apa saja channels (alur distribusi) yang dimiliki

dalam perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends, yang digunakan untuk menyampaikan

value proposition kepada customer?

4. Customer Relationship : Bagaimana perencanaan

bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

membina hubungan dengan customer baru maupun

customer lama atau yang disebut sebagai customer

relationship (hubungan pelanggan)?

5. Revenue Streams : Bagaimana cara perencanaan bisnis

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends


menghasilkan uang dari value yang ditawarkan yang

disebut sebagai revenue streams (sumber pendapatan)?

6. Key Activities : Apa saja aktivitas kunci atau strategi

kompetitif yang dilakukan perencanaan bisnis event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends untuk

menciptakan value proposition nya yang menjadi sumber

atau aset penting yang dimiliki perencanaan bisnis

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends,

sehingga mempengaruhi keberhasilan dalam melakukan

operasional model bisnis ini atau yang disebut sebagai

key resources (sumber daya kunci)?

7. Key Resources : Apa saja sumber daya yang harus

dimiliki event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

agar dapat kompetitif dalam menciptakan value kegiatan

yang dilakukan, sehingga dapat menciptakan value

proposition atau yang disebut sebagai key activities

(aktivitas kunci)?

8. Key Partnership : Siapa saja yang menjadi key

partners (mitra utama)yang merupakan mitra kerja yang

ikut terlibat dalam model perencanaan bisnis event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends?

9. Cost Structure : Biaya apa saja yang dikeluarkan dalam

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie
and Friends, sehingga dapat menciptakan value

proposition (struktur biaya) melalui model bisnis ini?

B. Modal Teoretikal (Kerangka Pemikiran)

Peneliti akan mengidentifikasi elemen-elemen yang terdapat

pada business model canvas (BMC) untuk mengetahui BMC event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends saat ini. Setelah

mengidentifikasi elemen- elemen BMC, peneliti akan menganalisa

dengan menggunakan riset penelitian kualitatif dari ke sembilan elemen

dari business model canvas. Sembilan bagian utama, antara lain:

Customer Segments (Segmen Pelanggan), Value Propositions (proposisi

nilai), Channel (Saluran), Customer Relationships (Hubungan

Pelanggan), Revenue Streams (Arus Pendapatan), Key Resources

(Sumber Daya Utama), Key Activities (Aktivitas Kunci), Key

Partnerships Kemitraan Utama) dan Cost Struktur (Struktur Biaya).

Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends adalah

sebuah event organizer yang beralamatkan di Jl. Bukit Raya IV No.

147 Palangkaraya – Kalimantan Tengah dan bergerak di bidang jasa,

khususnya seni pertunjukan. Event organizer ini memiliki satu divisi yaitu

divisi humas, yang dimana salah satu tugasnya itu adalah menjalankan

event, maksudnya ialah nantinya akan menyediakan jasa event organizer

yang siap untuk melakukan tugasnya yang berkaitan dengan event

tersebut.
METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah menggunakan

metode penelitian deskriptif kualitatif dalam penyajian penelitiannya

memberikan gambaran perencanaan bisnis dengan menggunakan

Business Model Canvas (BMC) pada event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends.

Penelitian deskriptif kualitatif dimana desain penelitian

yang disusun dalam rangka memberikan gambaran secara sistematis

tentang informasi ilmiah yang berasal dari subjek atau objek

penelitian (Sanusi 2014:13).

Sedangkan Sugiyono (2013:13) mengatakan bahwa metode

penelitian kualitatif adalah metode penelitian yang berlandaskan

pada filsafat positivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi

obyek yang alamiah (sebagai lawannya adalah eksperimen), dimana

peneliti adalah sebagai instrumen kunci, pengambilan data

dilakukan dengan teknik pengumpulan dengan triangulasi

(gabungan) sumber, analisis data bersifat induktif/kualitatif, dan

hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna daripada

generalisasi.

Hasil penelitian ini nantinya hanya mendeskripsikan atau

mengkonstruksikan wawancara secara mendalam terhadap subjek

penelitian yang sedang diteliti agar nantinya dapat memberikan

gambaran yang jelas mengenai penerapan business model

canvas
di dalam perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends di Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

B. Lokasi Penelitian, Subjek dan Objek Penelitian

Lokasi penelitian di Palangkaraya – Kalimantan Tengah

yang merupakan tempat dimana peneliti melakukan penelitiannya

terutama dalam menangkap fenomena atau peristiwa yang

sebenarnya terjadi pada perencanaan bisnis event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends.

Moleong (2014:51) menentukan cara terbaik untuk ditempuh

dengan jalan mempertimbangkan teori substantif dan menjajaki

lapangan dan mencari kesesuaian dengan kenyataan yang ada

dilapangan. Sementara itu keterbatasan geografi dan praktis seperti

waktu, biaya, tenaga perlu juga dijadikan pertimbangan dalam

penentuan lokasi penelitian.

Lokasi yang diambil dalam penelitian ini ditentukan

dengan sengaja (purposive), penelitian ini dilakukan di kota

Palangkaraya Propinsi Kalimantan Tengah, yang merupakan tempat

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends. Dengan berbagai pertimbangan dan alasan antara lain:

1. Pertimbangan tenaga, biaya dan waktu keterbatasan

Yang dimiliki oleh peneliti dalam hal tenaga,

biaya dan waktu menjadi salah satu pertimbangan pemilihan

lokasi,
dikarenakan peneliti memang akan membuat sebuah usaha

bisnis event organizer seni pertunjukan dan peneliti berasal dari

kota Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

2. Pertimbangan tempat

Rencana beralamatkan di Jalan Bukit Raya IV No.

147 Bukit Hindu Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Dapat

dikatakan rencana lokasi event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends berada dikawasan tengah kota Palangkaraya.

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends dan yang menjadi objek penelitian yaitu model

bisnis yang diterapkan dalam kegiatan-kegiatan event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends ke depannya

nanti berdasarkan Business Model Canvas.

C. Sumber Data dan Jenis Data

a. Sumber Data

Sumber Data Arikunto (2010:120) menyatakan bahwa,

sumber data adalah subjek darimana data dapat diperoleh dan

untuk memudahkan peneliti dalam mengidentifikasi sumber data,

peneliti telah menggunakan rumus 3P, yaitu:

1. Person (orang), merupakan tempat dimana

peneliti bertanya mengenai variabel yang diteliti.


2. Paper (kertas), adalah tempat peneliti membaca dan

mempelajari segala sesuatu yang berhubungan dengan

penelitian, seperti arsip, angka, gambar, dokumen-dokumen,

simbol-simbol, dan lain sebagainya.

3. Place (tempat), yaitu tempat berlangsungnya kegiatan yang

berhubungan dengan penelitian.

Menurut Lofland dalam Moleong (2014:157), sumber data

utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata dan tindakan

yang didapat dari informan melalui wawancara, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Untuk mendapatkan

data dan informasi maka informan dalam penelitian ini ditentukan

secara purposive atau sengaja dimana informan telah ditetapkan

sebelumnya. Informan merupakan orang-orang yang terlibat atau

mengalami proses pelaksanaan dan perumusan program dilokasi

penelitian.

b. Jenis Data

Data yang dikumpulkan dari penelitian ini berasal dari dua sumber,

yaitu:

1. Data primer, adalah data yang diperoleh langsung dari lapangan

baik melalui observasi maupun melalui wawancara dengan

pihak informan. Metode pengambilan data primer dilakukan

dengan cara wawancara langsung terhadap pelaku seni/seniman,

wedding
organizer, kantor pemerintahan (Dinas Pariwisata), swasta

(Bank Kalteng), komunitas di Kota Palangkaraya – Kalimantan

Tengah.

2. Data sekunder, yaitu berupa dokumen-dokumen atau literatur-

literatur dari perpustakaan, internet, surat kabar, jurnal dan

lain sebagainya. Pengumpulan data sekunder dilakukan dengan

mengambil atau menggunakanya sebagian/seluruhnya dari

sekumpulan data yang telah dicatat atau dilaporkan.

D. Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2013:309) teknik pengumpulan data

dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu observasi, wawancara dan

dokumentasi. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan 3 metode di

dalam pengumpulan data yaitu:

1. Wawancara

Wawancara adalah proses percakapan dengan

maksud mengkonstruksikan mengenai kejadian, kegiatan,

organisasi, motivasi, perasaan dan sebagainnya yang

dilakukan dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer)

yang mengajukan pertanyaan kepada orang lain yang

diwawancarai (interviewer).

2. Observasi

Teknik observasi adalah pengamatan dari

peneliti terhadap objek penelitiannya. Kita

dapat
mengumpulkan data ketika peristiwa terjadi dan dapat

datang lebih dekat untuk meliputi seluruh peristiwa.

Metode observasi dapat menghasilkan data yang lebih

rinci mengenai perilaku (subjek), benda, atau kejadian

(objek) dari pada metode wawancara.

3. Dokumentasi

Dokumen adalah sebuah catatan

yang menggambarkan tentang

peristiwa yang pernah terjadi.

Menurut Sugiyono (2013:326) dokumen bisa berupa

tulisan, gambar dan karya-karya monumental seseorang. Hasil

penelitian dari wawancara dan observasi akan lebih dapat

dipercaya jika didukung oleh dokumen-dokumen yang lengkap

seperti gambar, catatan dan lain sebagainya.

E. Proses Penelitian

Proses pengumpulan data yang akan dilakukan dalam

penelitian ini meliputi tahap-tahap sebagai berikut:

1. Proses ke lokasi penelitian

Sebelum ke lokasi penelitian untuk memperoleh data,

pada tahap ini terlebih dahulu peneliti menyiapkan semua data

untuk wawancara, membuat janji dengan beberapa informan

yang memang sudah ditentukan dan dipilih oleh peneliti

berdasarkan
dengan pengalaman informan dalam event organizer terlebih di

seni pertunjukan khususnya. Setelah itu peneliti siap untuk

bertemu dengan informan, bertemu disebuah coffee shop

Neverland. Kemudian, peneliti mengutarakan maksud dan tujuan

penelitian untuk menciptakan kepercayaan kepada informan.

2. Ketika berada dilokasi penelitian.

Dalam hal ini peneliti berusaha melakukan hubungan

secara pribadi dan akrab dengan subjek penelitian, mencari

informasi dan berbagai sumber data yang lengkap serta

berusaha menangkap makna dari berbagai informasi yang

diterima serta fenomena yang diamati. Oleh karena itu, peneliti

berusaha sebijak mungkin sehingga tidak menyinggung informan

secara formal maupun informal.

3. Pengumpulan data

Pada tahap ini, peneliti melakukan proses pengumpulan

data yang telah ditetapkan berdasarkan fokus penelitian.

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini

adalah sebagai berikut:

a. Observasi, tujuan dari observasi ini adalah untuk

mengamati objek penelitian mengenai event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends. Observasi ini dilakukan

dengan mengamati dan mencatat langsung terhadap

obyek penelitian, yaitu dengan mengamati kegiatan-

kegiatan yang
dilakukan oleh beberapa wedding organizer, event musik,

tari atau apapun yang ada hubungannya dengan seni

pertunjukan.

b. Wawancara mendalam

Yang dilakukan kepada informan dengan cara

melakukan tanya jawab atau percakapan langsung dengan

seluruh sumber data yang ada berdasarkan daftar

pertanyaan yang diajukan oleh peneliti sebagai panduan

sumber data. Wawancara yang dilakukan mengacu pada

sumber yang terpercaya dan orang yang tahu tentang

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends, dalam hal ini peneliti memiliki nara sumber

wawancara berjumlah 10 orang yaitu:

1. Ridwansyah (penari, pemusik tradisional,

penyanyi, pelaku seni/seniman)

2. David Embang (pelaku seni/seniman)

3. Radovan Luis Sharoon (pelaku seni/seniman)

4. Rini Asi Sera (penari/pelaku seni)

5. Virgi (pihak event organizer musik komunitas)

6. Harry Priyono (pelaku seni/seniman, soundsistem)

7. Gerhard Gere (pelaku seni/seniman, komposer)

8. Doni Paul (dinas Pariwisata dan Kebudayaan)

9. Oky Lampe (Bank Kalteng)

10. Ittung (wedding organizer)


c. Dokumentasi,

Merupakan catatan peristiwa yang sudah

berlaku dan berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya

monumental dari seseorang yang berhubungan langsung

dengan perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends.

F. Metode Pengolahan dan Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2013:331) dalam penelitian

kualitatif, data diperoleh dari berbagai sumber, dengan menggunakan

teknik pengumpulan data yang bermacam-macam (triangulation),

dan dilakukan secara terus menerus sampai datanya jenuh. Analisis

data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke

dalam suatu pola, kategori dan satuan uraian dasar.

Menurut Miles dan Huberman (1984) analisis data langkah

terakhir penelitian sebelum melakukan penarikan suatu kesimpulan.

Analisis data ini terdiri dari: Data dari wawancara, dan dokumentasi

diorganisir kesamaan dan perbedaannya sesuai dengan pertanyaan

penelitian. Data yang sudah diorganisir ditentukan temanya.

Mencari keterkaitan antar tema. Interpretasi atas temuan sesuai

dengan keterkaitan antar tema dengan menggunakan teori yang

relevan. Hasil interpretasi dituangkan dalam deskriptif analitik

kontekstual.
Menurut Sugiyono (2013:334) aktivitas dalam analisis

data memiliki 3 tahap:

1. Reduksi Data (Reduction Data)

Reduksi data diartikan sebagai proses pemilihan,

pemisahan, perhatian pada penyederhanaan,

pengabstrakan dan transformasi data kasar yang

muncul dari catatan-catatan tertulis dilapangan. Laporan

atau data yang diperoleh di lapangan akan dituangkan

dalam bentuk uraian yang lengkap dan terperinci. Data

yang diperoleh dari lapangan jumlahnya akan cukup

banyak, sehingga perlu dicatat secara teliti dan rinci.

Dengan demikian, data yang telah direduksi akan

memberikan gambaran yang jelas dan mempermudah

peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutya.

Data yang diperoleh dari lokasi penelitian dituangkan

dalam uraian laporan lengkap dan terperinci. Laporan

lapangan direduksi, dirangkum, dipilih hal-hal pokok,

difokuskan pada hal-hal penting kemudian dicari tema

atau polanya.

2. Penyajian Data (Data Display)

Penyajian data dilakukan dengan tujuan untuk

mempermudah peneliti dalam melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian tertentu dari penelitian.

Penyajian data dilakukan dengan cara

mendeskripsikan
hasil wawancara yang dituangkan dalam bentuk uraian

dengan teks naratif, dan didukung oleh dokumen-

dokumen, serta foto-foto maupun gambar sejenisnya

untuk diadakannya suatu kesimpulan yang didapatkan

dari wawancara.

3. Penarikan Kesimpulan (Concluting Drawing)

Dalam penelitian ini, penarikan kesimpulan

dilakukan dengan pengambilan intisari dari rangkaian

kategori hasil penelitian berdasarkan observasi dan

wawancara. Berikut adalah gambar dari analisis data

dan model interaktif menurut Miles dan Huberman

dalam Sugiyono (2013:343).

Penyajian
Data (data
display)
Pengumpulan Data

Reduksi Data
(Reduction
Data)
Penarikan Kesimpulan

(verification)

Bagan 1
Sumber: Miles dan Huberman dalam Sugiyono (2013:335)
Metode pengolahan dan teknik analisis data terdiri dari

analisis deskriptif dan analisis tahap formulasi strategi untuk

perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

Analisis deskriptif bertujuan untuk mendefinisikan gambaran umum serta

karakteristik perencanan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends kedepannya. Adapun alat bantu analisis yang digunakan dalam

merumuskan strategi perencanaan bisnis event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends yang pertama adalah penjabaran Business

Model Canvas masing-masing blok Business Model Canvas event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

Deskripsi Business Model Canvas Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and

Friends

Hal pertama yang dilakukan adalah melakukan penjabaran dari

masing- masing elemen business model canvas pada perencanaan bisnis event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

a. Customer Segment

Menganalisa siapa saja segmen pasar yang akan dilayani oleh

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

b. Value Proposition

Peneliti menganalisa nilai tambah apa yang ada diberikan

kepada para calon konsumen.


c. Channels

Melakukan analisis saluran distribusi apa saja yang akan

digunakan untuk melayani calon konsumen.

d. Customer Relationship

Melakukan analisa hubungan antara event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends dengan pasar/konsumen yang akan dilayani.

e. Revenue Streams

Peneliti melakukan analisa dan rencana sumber pendapatan

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

f. Key Resources

Peneliti melakukan analisa sumber daya utama apa saja yang

akan digunakan untuk perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends.

g. Key Activities

Peneliti menganalisis aktivitas kunci apa saja yang dilakukan

oleh event organizer seni pertunjukan Chie and Friends agar bisnis bisa

berjalan dengan baik.

h. Key patnership

Peneliti melakukan analisa siapa saja yang akan menjadi mitra

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.


i. Cost Structure

Peneliti melakukan analisa biaya-biaya apa saja yang harus

ditanggung event organizer seni pertunjukan Chie and Friends untuk

jalankan bisnisnya.

Business model canvas pada perencanaan bisnis event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends:

Gambar 3
Business model canvas
Perencanaan Bisnis Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and
Friends Sumber: Alexander Osterwalder, 2012
RENCANA EVENT ORGANIZER SENI PERTUNJUKAN CHIE AND

FRIENDS

Pada bagian ini akan menjelaskan mengenai Visi, misi, tujuan event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends, yang dimana akan menggunakan business

model canvas.

A. VISI, MISI dan TUJUAN Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and

Friends

VISI:

Menjadi event organizer seni pertunjukan yang terbaik di Palangkaraya.

MISI:

1. Memberikan pelayanan terbaik kepada klien

2. Membangun lingkungan kerja yang profesional dengan team kreatif

3. Membangun jaringan bisnis yang luas di Kalimantan Tengah

LOGO Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and Friends

Gambar 4 Logo
Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and
Friends Sumber: Imam Fathurahman
Deskripsi Logo Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and Friends:

Tulisan C n F kepanjangan dari Chie and Friends. Itu menunjukkan

bahwa Chie and Friends mempunyai sebuah kebersamaan yang kuat

dengan dunia sendiri yang tidak pernah lepas dari kekeluargaan,

kebersamaan dalam event organizer seni pertunjukan dan yang bisa

mendapatkan untung serta relasi.

Tujuan Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and Friends:

1. Wadah untuk belajar bagaimana mengelola sebuah event

khususnya seni pertunjukan.

2. Untuk membantu kliennya supaya bisa menyelenggarakan

acara yang diinginkan dengan baik.

3. Sebagai pelayanan jasa penyelenggara kegiatan yang

merupakan usaha dilakukan mempermudah perwujudan ide-

ide atau rencana menggelar sebuah acara atau event khususnya

seni pertunjukan.

B. Riset Kualitatif (Penelitian Bisnis/Business Research)

Penelitian bisnis dilakukan untuk menguji ide bisnis seperti yang sudah

dijelaskan di atas dan untuk mendapatkan Customer Insight

(Wawasan konsumen). Tujuannya adalah agar bisa mendapatkan

informasi dan data dari customer yang dibutuhkan untuk mendesain

Business Model Canvas. Gambaran umum mengenai perencanaan model

bisnis event organizer seni


pertunjukan Chie and Friends diambil dari model bisnis yaitu yang

diperoleh dari hasil wawancara dan observasi. Penelitian ini terdiri dari :

1. Survei “EO Wedding” dengan responden EO Wedding yang aktif di

Palangkaraya – Kalimantan Tengah..

2. Survei “Dinas Pariwisata dan Kebudayaan atau Dinas

Pendidikan?” dengan responden bagian yang sering mengadakan

event/kegiatan di Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

3. Survei “Pelaku seni pertunjukan” dengan responden seniman

yang ada dan aktif di Palangkaraya – Kalimantan Tengah.

4. Survei “Bank dan komunitas” dengan responden yang aktif

mengadakan event seni pertunjukan di Palangkaraya –

Kalimantan Tengah.

5. Focus Group Discussion dengan team yang ada dalam Event

Organizer Chie and Friends di Palangkaraya – Kalimantan Tengah

a. Waktu

Waktu penelitian ini mulai dilakukan peneliti dari tanggal 10

Juli sampai 27 Juli 2019 di Palangkaraya – Kalimantan Tengah. Waktu

pelaksanaan penelitian ini melingkupi dimulai dari perencanaan pada

tanggal 01 Juli – 09 Juli 2019 (Pra-penelitian) sampai dengan tanggal

10 dan 27 Juli 2019, yang merupakan hari eksekusi untuk observasi,

dokumentasi dan wawancara mendalam.


b. Observasi

Untuk tahap pertama peneliti melakukan observasi awal untuk

mengetahui lebih detail proses yang dijalankan sekaligus mengetahui

gejala-gejala yang ada pada objek penelitian.

Tahap kedua observasi dilakukan untuk melengkapi

perencanaan bisnis berdasarkan Business Model Canvas (BMC).

c. Survei

1. Survei EO Wedding, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan atau Dinas

Pendidikan, Pelaku seni pertunjukan, Bank dan komunitas.

Metode Penelitian:

• Sampling : metode sampling yang digunakan adalah non-

probabilitas yakni purposive sampling. Yang saya

ambil adalah teman-teman saya sendiri yang

memiliki pengetahuan bidang seni pertunjukan dan

perkembangan sebuah event organizer khususnya di

Palangkaraya.

• Media yang saya gunakan untuk mengumpulkan data adalah

wawancara melalui media whatsapp dan juga observasi.

Kesimpulan

Perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends diyakini oleh para calon konsumen/pelanggan sangat

bermanfaat bagi perkembangan seni budaya, pariwisata oleh

karena
itu event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

kedepannya tidak hanya sebagai sebuah Event Organizer yang

fokus untuk bisnis melainkan bisa juga untuk pengembangan

seni budaya, pariwisata, dan seni pertunjukan yang baik.

2. Focus Group Discussion

Tujuan Focus group discussion diadakan untuk mengonfirmasi

beberapa ide-ide, gagasan, saran untuk memulai dalam

mengerjakan sebuah event nantinya. Anggota focus group

discussion perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends adalah team kerja Chie and Friends itu sendiri.

Kesimpula
n

Dari hasil percakapan, diskusi, wawancara yang terjadi pada

saat focus group discussion, dapat disimpulkan beberapa hal berikut

 Event organizer seni pertunjukan sangat penting dan

diperlu di Palangkaraya karena untuk pengelolaan dalam

sebuah acara atau event agar bisa berjalan dengan baik dan

benar.

 Pembagian tugas sesuai dengan bidangnya masing-masing

C. Model Bisnis Kanvas (Business Model Canvas)

Lingkungan bisnis sekarang di Kota Palangkaraya –

Kalimantan Tengah merupakan lingkungan yang kompetitif, cepat

berubah. Sebuah usaha event organizer terlebih dalam bidang seni


pertunjukan dihadapkan
dengan informasi baru tentang perubahan teknologi informasi, siklus

hidup event organizer seni pertunjukan yang pendek, pasar global, dan

persaingan ketat kedepannya. Usaha event organizer juga harus mengelola

lingkungan, saluran distribusi, rantai pasok, implementasi teknologi

industri yang mahal, kemitraan strategis, dan harus fleksibel untuk

bereaksi dengan perubahan pasar.

Pada bagian ini model bisnis dengan Business Model Canvas

pada perencanaan bisnis event organizer seni perrtunjukan Chie and

friends adalah:

1. Segmen Pelanggan (Customer Segments)

Customer Segment menjelaskan berbagai kelompok

masyarakat atau organisasi yang ditargetkan event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends untuk dicapai dan

dilayani. Pelanggan adalah jantung dari setiap model bisnis.

Tanpa pelanggan, tidak ada event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends yang dapat bertahan lama. Berdasarkan hasil

wawancara dengan narasumber, maka dapat dilihat bahwa

pasar dari event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

saat ini lebih difokuskan ke bidang seni pertunjukan. Klien

dari event organizer seni pertunjukan Chie and Friends kantor

pemerintahan, Bank, komunitas. Selain itu lingkup wilayah

juga tidak hanya di Palangkaraya namun hingga ke

Kabupaten- kabupaten yang ada di Kalimantan Tengah.


Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends sebenarnya

memiliki potensi untuk menjangkau segmen lain di luar seni

pertunjukan nantinya. Hanya saja potensi yang

dimanfaatkan baru di seni pertunjukan saja. Sedangkan untuk

event corporate, event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends masih belum ingin menjangkau segmen tersebut

karena ingin fokus di dunia seni pertunjukan.

Pasar terdiri dari berbagai macam calon

konsumen/klien yang bekerjasama dengan event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends sesuai dengan keinginan,

sumber daya, lokasi, dan kebiasaan. Sebab masing-masing

memiliki kebutuhan dan keinginan yang unik, masing-masing

calon konsumen nantinya merupakan pasar potensial

tersendiri. Oleh karena itu event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends idealnya mendesain program

pemasarannya tersendiri bagi masing- masing segmen pasar,

namun tidak semua kumpulan calon konsumen/klien nanti

dapat disebut sebagai segmen pasar. Karena suatu kelompok

calon konsumen/klien dapat disebut sebagai segmen pasar

apabila:

1. Memerlukan pelayanan (value propositions)

tersendiri karena permasalahan dan kebutuhan secara

khusus.

2. Dicapai dan dilayani dengan saluran distribusi

(channels) berbeda.
3. Perlu pendekatan (customer relationship) berbeda.

4. Memberikan profitabilitas berbeda.

5. Mempunyai kemampuan bayar berbeda sesuai

dengan persepsi terhadap sebuah nilai yang diterima.

Model bisnis ini nantinya dapat diterapkan dalam berbagai

usaha kecil maupun besar. Event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends memiliki 4 customer segment utama yaitu pemerintahan, kantor

swasta, umum dan komunitas. Adapun segmen pasar dari hasil observasi

pengamatan sebagai berikut:

1. EO Wedding

Beberapa EO Wedding yang masih aktif di

Palangkaraya ada Alueicio, Caricacan and team dan

Bajenta Wedding. Dari 3 EO wedding ini

ditemukan keunggulan dan kekurangan yang berbeda

tiap EO nya akan tetapi hampir mempunyai

keunggulan yang sama. Keunggulannya ialah ketiga

EO ini sama-sama mempunyai harga paketan yang

hampir sama dari harga 5jt – 10jt.

Situasi sosial dapat dinyatakan sebagai objek

penelitian yang ingin diketahui karena tiap wedding

itu semua harus disesuaikan dengan budget

konsumen/klien. Dan kekurangan dalam ketiga EO

ini adalah sama-sama kurang memperhatikan

masalah
pelayanan seperti kurang gesitnya mereka dalam

melayani para tamu undangan karena kru-kru yang

bekerja kurang banyak.

2. Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan Dinas

Pendidikan Pengamatan kantor pemerintahan

Dinas Pariwisata dan Kebudayaan dan

Dinas Pendidikan Palangkaraya yang memang sering

mengadakan event tahunan seperti “Festival Isen

Mulang” dan juga FSL2N tingkat SD-SMU/SMK yang

dimana tidak pernah yang memakai sebuah event

organizer dikarenakan terkendala masalah budget

yang memang sudah ditentukan dan terbatas. Jadi

karena itu event-event yang

diselenggarakan selalu seadanya dan asal

terlaksana. Padahal itu adalah event-event yang harus

terlaksana tiap

1 tahun sekali.

3. Pelaku seni pertunjukan/seniman

Pengamatan di pelaku seni/seniman di

Palangkaraya sangat banyak yang berpotensi akan

tetapi kekurangan wadah, apresiasi dari masyarakat

dan pemerintah karena memang di Palangkaraya event-

event seni pertunjukan sangat terbatas dan tidak ada

sama sekali. Apalagi tentang sebuah event organizer

seni pertunjukan yang memang tidak ada event

organizer
yang spesifik. Jadi memang sangat dibutuhkan

sebuah tempat untuk belajar tentang perencanaan,

mengelola, melaksanakan sebuah event organizer seni

pertunjukan yang baik dan benar.

4. Bank dan komunitas

Pengamatan pada bank swasta ataupun

komunitas di Palangkaraya sangat bagus dalam

mengadakan event ataupun kegiatannya.

Kemungkinan karena memang bank dan komunitas

hampir tiap minggu mengadakan event. Bank dan

komunitas kemungkinan orang-orang yang terlibat

bukan berasal dari Palangkaraya jadi secara tidak

langsung sudah mempunyai gambaran untuk

mengadakan sebuah event yang baik harus apa dan

bagaimana. Akan tetapi tetap membutuhkan sebuah

event organizer untuk event yang berskala besar.

2. Posisi Nilai (Value Propositions)

Value propositions (Nilai tambah yang diberikan

kepada para calon konsumen/klien) terdiri dari produk dan

jasa yang dapat menambah nilai tambah kepada produk dan

jasa yang dibuat event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends. Bagi calon konsumen/klien, value propositions

terwujud dalam
bentuk pemecahan masalah yang dihadapi atau

terpenuhinya kebutuhan. Value propositions merupakan alasan

kenapa calon konsumen/klien sering mengalihkan perhatian

dari satu event ke event lain. Value propositions ini dapat

mengatasi kebutuhan calon/klien ataupun memuaskan

kebutuhan calon konsumen/klien. Dalam hal ini, value

propositions adalah keuntungan yang ditawarkan event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends kepada calon

konsumen/klien. Beberapa value propositions bersifat inovatif

yang menawarkan hal yang benar- benar baru. Lainnya juga

dapat mirip dengan penawaran pasar umumnya, namun

ditambahkan dengan atribut-atribut lainnya.

Value proposition membuat nilai tambah untuk segmen

pasar melalui pencampuran elemen-elemen yang sesuai

dengan kebutuhan segmen pasar. Nilai tambah dapat bersifat

kuantitatif (Misalnya: harga, kecepatan pelayanan) dan

kualitatif (Misalnya: desain, pengalaman calon

konsumen/klien).

Value proposition yang dimiliki event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends adalah sistem kerja produksi

yang baik, berpengalaman dibidangnya masing-masing dan

profesional. Untuk event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends value proposition adalah mempunyai beberapa

kru/team yang profesional dibidang seni pertunjukan.


3. Alur Distribusi (Channels)

Channels adalah saluran untuk berhubungan dengan

para calon konsumen/klien. Komunikasi, distribusi, dan

jaringan atau sales merupakan salah satu usaha event

organizer untuk berkomunikasi dengan calon konsumen/klien.

Channels memainkan peranan yang penting dalam

pengalaman calon konsumen/klien. Channels memiliki

beberapa fungsi, antara lain:

1. Meningkatkan kesadaran calon konsumen/klien

terhadap produk dan jasa dari usaha event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends.

2. Membantu calon konsumen/klien dalam

mengevaluasi value proposition dari usaha event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

3. Memfasilitasi calon konsumen/klien untuk memakai

produk dan jasa tertentu.

4. Membantu menyampaikan nilai tambah untuk calon

konsumen/klien.

5. Memberi dukungan kepada calon konsumen/klien

pasca bekerjasama atau menggunakan event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends.


Menemukan channels yang tepat dalam memuaskan

kebutuhan calon konsumen/klien adalah bagian krusial

dalam memberikan value proposition bagi usaha event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends. Team event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat memilih

calon konsumen/klien melalui own media yang dimiliki event

organizer sendiri, partner media, atau perpaduan dari

keduanya.

4. Hubungan Pelanggan (Customer Relationships)

Customer relationships adalah tipe hubungan yang

ingin dijalin dengan para calon konsumen/klien dari segmen

pasar yang spesifik. Event organizer nantinya akan

memikirkan tipe hubungan yang akan dijalin dengan para

calon konsumen/klien dari berbagai segmen. Hubungan yang

dibangun event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

adalah dengan turut andil menjadi sponsorship dalam

beberapa kegiatan, personal communication dan memberikan

promo pada setiap kegiatan tertentu. Tipe hubungan

pelanggan event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

adalah mempunyai relasi, jaringan dari teman ke teman, mulut

ke mulut karena memang di Palangkaraya Chie nya sendiri

sudah mempunyai beberapa jaringan pertemanan di bidang

seni pertunjukan.
5. Sumber Pendapatan (Revenue Streams)

Revenue Streams adalah pendapatan yang diterima

event organizer seni pertunjukan Chie and friends dari masing-

masing segmen pasar atau dengan kata lain revenue

streams adalah pemasukan yang biasanya diukur dalam

bentuk uang yang diterima event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends nantinya dari calon konsumen/klien. Jika

kepuasan calon konsumen/klien adalah jantung dari sebuah

model bisnis, maka revenue streams adalah pembuluh

arterinya.

Event organizer seni pertunjukan Chie and friends akan

sering memikirkan nilai tambah apakah yang dapat

digunakan sehingga calon konsumen/klien mau untuk

membayarnya. Apabila pertanyaan ini dapat dijawab, maka

event organizer seni pertunjukan Chie and friends dapat

menyimpulkan satu atau lebih dari revenue streams yang

didapat dari masing-masing segmen pasar.

Model bisnis dapat dibentuk dari 2 (dua) macam

Revenue Streams:

1. Pendapatan didapatkan dari satu kali transaksi.

2. Pendapatan yang didapatkan berulang kali yang

dihasilkan dari pembayaran berkelanjutan baik untuk

memberikan value proposition kepada calon


konsumen/klien ataupun tidak menyediakan

dukungan pasca bekerjasama.

Rencana sumber pendapatan event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends:

1. Modal Awal dari investor

2. Sponsorship

6. Sumber Daya Kunci (Key Resources)

Key resources adalah sumber daya utama yang

dibutuhkan oleh event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends agar model bisnis dapat berjalan. Key resources

dapat berupa benda fisik, finansial, intelektual, maupun

manusia. Dalam menjalankan perencanaan bisnis event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends menggunakan 3

sumber daya utama yaitu fisik (bahan baku (bahan dekorasi),

kendaraan dan peralatan), Finansial (modal usaha) dan

manusia (pekerja). Sumber daya yang tepat akan menjadikan

keberlangsungan bisnis atau usaha yang baik. Perencanaan

bisnis event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

menekankan bahwa salah satu sumber daya kunci adalah

terletak pada ide-ide kreatifnya, sehingga bagaimana

memunculkan ide-ide kreatif tersebut dibutuhkan sumber

daya manusia yang tepat.


Perencanaan bisnis event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends memiliki divisi khusus untuk menciptakan

ide- ide kreatif yang akan ditawarkan kepada konsumen.

Creative division merupakan ujung tombak dari bisnis jasa

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends.

7. Aktivitas Kunci (Key Activities)

Key activities adalah kegiatan-kegiatan utama apa

saja yang perlu dilakukan oleh organisasi ataupun event

organizer seni pertunjukan Chie and friends agar dapat

memberikan nilai tambah dengan baik. Setiap model bisnis

memiliki aktivitas- aktivitas utama. Hal ini adalah aksi yang

paling penting supaya event organizer seni pertunjukan Chie

and friends dapat mengoperasikan event organizer dengan

sukses. Seperti pada key resources, key activites juga

diperlukan untuk membuat dan menawarkan pada pelanggan

value proposition, mendapatkan pasar, dan menghasilkan

pendapatan. Selain itu, key activities dibuat berdasarkan

model bisnis. Dalam menjalankan perencanaan bisnis event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends memiliki 3

aktifitas utama yaitu aktifitas proses produksi (mengerjakan

event), memasarkan produk (event) dan pengembangan produk

(event). Key activities dapat dikategorikan sebagai berikut:


1. Operasi Produksi (Production)

Aktivitas ini bertujuan untuk mendesain,

membuat, dan mengantarkan event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends kualitas baik. Aktivitas

produksi event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends mendominasi dalam model bisnis dalam

event organizer seni pertunjukan. Aktivitas-aktivitas

utama pada produksi event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends kepada calon konsumen/klien.

Produk yang ditawarkan pada konsumen berupa;

makanan, minuman, snack, dan cemilan.

2. Operasi Jasa (Problem Solving)

Aktivitas ini bertujuan untuk event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends memberikan jasa,

kepada calon konsumen/klien berupa pelayanan yang

diberikan. Jasa berupa, hiburan, musik, soundsistem,

MC, tempat event berlangsung.

3. Platform dan Jaringan (Platform/ Network)

Aktivitas-aktivitas utama pada event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends, model bisnis

yang berbasis platform dan jaringan adalah

perancangan, dan pengembangan. Jaringan internet dan

website. Aktivitas- aktivitasnya meliputi penyediaan

pelayanan yang
dibutuhkan oleh para calon konsumen/klien dan

pengguna, termasuk proses penyampaiannya dan

penjagaan hubungan dengan para calon konsumen/klien.

8. Mitra Utama (Key Partnership)

Key partnership adalah mitra utama dalam bisnis,

misalnya supplier, sehingga model bisnis dapat berjalan.

Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends menjalin

kerjasama untuk beberapa alasan dan jalinan kerjasama

menjadi landasan dari beberapa model bisnis. Event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends membuat aliansi

untuk mengoptimasi model bisnisnya, mengurangi risiko, atau

memperoleh sumber daya.

Partner yang dijalin oleh event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends adalah pekerja dari team Chie

and Friends, pemilik event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends, retailer perlengkapan bahan baku produksi dalam

tiap event dan toko percetakan. Hal ini dapat bermanfaat untuk

membedakan ketiga motivasi untuk menjalin kemitraan:

1. Optimasi dan Skala Ekonomi

Event organizer seni pertunjukan Chie and

friends tidak mungkin melakukan setiap kegiatannya

sendirian. Optimasi dan kemitraan skala

ekonomi
biasanya dibentuk untuk mengurangi biaya, melakukan

outsourcing atau berbagi infrastuktur.

2. Pengurangan Risiko dan Ketidakpastian

Kemitraan dapat membantu dalam

mengurangi risiko dalam lingkungan yang kompetitif

yang ditandai dengan ketidakpastian. Hal ini tidak biasa

dilakukan oleh event organizer seni pertunjukan Chie

and friends pesaing untuk membentuk aliansi strategis

di satu daerah sementara bersaing juga di tempat lain.

3. Perolehan Sumber daya dan Kegiatan Tertentu

Hanya sedikit event organizer seni

pertunjukan Chie and friends yang memiliki semua

sumber daya atau melakukan semua kegiatan yang

dijelaskan oleh model bisnis mereka. Sebaliknya,

mereka meningkatkan kemampuan mereka dengan

mengandalkan event organizer lain untuk memberikan

sumber daya tertentu atau melakukan kegiatan

tertentu. Kemitraan tersebut dapat termotivasi oleh

kebutuhan untuk memperoleh pengetahuan, lisensi,

atau akses ke calon konsumen/klien.

Mitra utama event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends adalah; EO wedding, Dinas

Pariwisata
dan Kebudayaan, Dinas Pendidikan, Pelaku

seni/seniman, Bank dan Rokok.

9. Struktur Biaya (Cost Structure)

Cost structure adalah komponen-komponen biaya yang

digunakan supaya organisasi atau event organizer seni

pertunjukan Chie and friends bisa berjalan sesuai dengan

model bisnisnya. Membuat dan meningkatkan nilai tambah,

berhubungan dengan calon konsumen/pelanggan, dan

mendapatkan penghasilan semuanya termasuk dalam

komponen biaya. Beberapa komponen biaya dapat dihitung

setelah event organizer mengetahui key resources, key

activities, dan key partnership.


Gambar 5
Model Bisnis Canvas
Event Organizer Seni Pertunjukan Chie and Friends saat ini
KESIMPULAN DAN
SARAN

Model bisnis yang dimiliki oleh event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends berdasarkan Business Model Canvas kesimpulannya adalah sebagai

berikut:

Customer segments event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

termasuk dalam segmented yang dilihat dari kebutuhan calon konsumen/klien

(customer needs). Calon konsumen/klien yang dilayani oleh event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends adalah orang-orang yang ingin mengadakan

acara, kegiatan dan mempermudah semua acara, kegiatannya supaya bisa berjalan

dengan baik dan lancar. Dan customer segments event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends yaitu EO wedding, Dinas Pariwisata dan Kebudayaan, Dinas

Pendidikan, Pelaku seni/seniman, Bank dan Rokok.

Value propositions event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

memberikan nilai kemudahan bagi calon konsumen/klien nantinya, semua

persiapan dari calon konsumen/klien sudah dipersiapkan oleh event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends dan calon konsumen/klien tidak perlu repot.

Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends memberikan nilai pada sisi

kinerja yang baik, penyesuaian, menyelesaikan pekerjaan, mengurangi resiko,

pengurangan biaya, kenyamanan, dan kemampuan dalam mengakses. Event

organizer seni pertunjukan Chie and Friends menjaga/menjalin hubungan baik

dengan para mitra utama dan pelanggannya.


Channels event organizer seni pertunjukan Chie and Friends melakukan

penjualan melalui pameran, vendor, venue dan rekomendasi. Saluran yang

paling banyak memberikan calon konsumen/klien adalah melalui rekomendasi.

Cara event organizer seni pertunjukan Chie and Friends berhubungan dengan

calon konsumen/klien adalah melalui media sosial; whatsapp, telepon, email dan

melalui pertemuan baik di kantor maupun di tempat yang disesuaikan dengan

calon konsumen/klien.

Customer relationships event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

membangun hubungan calon konsumen/klien dengan menerapkan personal

assistance dan untuk menjaga hubungan baik dengan calon konsumen/klien

adalah dengan memberikan pelayanan yang terbaik dan tidak sulit untuk

dihubungi. Melakukan pembayaran tepat waktu dan bersikap baik dan ramah

dengan partner. Membantu produk dan pelayanan sesuai dengan yang disepakati

sebelumnya.

Revenue streams tipe revenue yang didapat oleh event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends berupa jasa diberikan kepada klien kesepakatan

harga dan melakukan down payment. Revenue dari event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends berasal dari usage fee yaitu biaya atas penggunaan

jasa serta brokerage fee berupa komisi dari venue dan vendor.

Key resources event organizer seni pertunjukan Chie and Friends kedepannya

akan memiliki fasilitas kantor yang dilengkapi dengan interior seperti meja, kursi

tamu,
AC, dan televisi untuk bertemu dengan calon konsumen/klien. Selain itu

memiliki sebuah sepeda motor yang digunakan untuk bertemu dengan calon

konsumen/klien di luar kantor. Event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends juga namtinya akan memiliki baju seragam untuk kru yang digunakan

saat event dan memiliki hak paten atas nama dan logo.

Key activities dari event organizer seni pertunjukan Chie and Friends adalah

perencanaan, pelaksanaan, pengelolaan, pengawasan dan pengorganisasian.

Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends juga memiliki aktivitas lain

seperti; konsultan event musik dan seni pertunjukan (tari, musik, drama). Semua

aktivitas dari event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dilakukan secara

efektif dan efisien dengan menggunakan sistem hitung mundur dari hari H.

Key partnerships event organizer seni pertunjukan Chie and Friends menjalin

hubungan mitra dalam bentuk aliansi strategis non-pesaing dengan

membentuk grup kerjasama dengan event organizer wedding. Grup ini tidak

bersifat mengikat dan memberi kebebasan anggota grupnya untuk dapat bekerja

sama dengan vendor lain. Cara event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends menjaga hubungan baik dengan partner mereka adalah dengan biaya

sewa gedung, biaya keamanan dan kebersihan.

Cost Structures yang dikeluarkan dalam menjalankan aktifitas perencanaan


bisnis

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends meliputi biaya


produksi,
promosi, transportasi dan sewa tempat event. Event organizer seni pertunjukan

Chie and Friends memiliki 2 tipe cost yaitu:

1. Pada tahap pertama, struktur biaya event organizer seni

pertunjukan Chie and Friends didasarkan pada biaya tetap, karena

besarnya uang untuk modal awal.

2. Biaya variabel tergantung pada jumlah kontrak yang event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends dapatkan.

Berdasarkan kesimpulan, maka saran yang dapat diberikan kepada

event organizer seni pertunjukan Chie and Friends untuk dapat dikembangkan

dalam tiap elemennya adalah :

Customer Segments yang awalnya segmented dapat diubah menjadi mass

market event organizer seni pertunjukan Chie and Friends tidak hanya

melayani seni pertunjukan saja namun juga untuk acara yang tidak ada

hubungannya dengan seni pertunjukan, misalnya kegiatan jalan sehat, rapat,

pelatihan.

Value propositions dapat dikembangkan dengan mengembangkan nilai – nilai

yang sudah ada tidak hanya untuk seni pertunjukan saja namun juga untuk acara

yang tidak ada hubungannya dengan seni pertunjukan, misalnya kegiatan jalan

sehat, rapat, pelatihan.

Channels event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

mengembangkan channels dengan memaksimalkan teknologi media sosial,

relasi,
jaringan. Selain itu juga dengan menambah partner cadangan dengan sistem

komisi sehingga menambah saluran untuk mencari calon konsumen/klien

kedepannya.

Customer relationships event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

dapat dikembangkan dengan hubungan calon konsumen/klien yang awalnya

personal assistance menjadi dedicated personal assistance dimana hubungan

yang diciptakan memiliki hubungan jangka panjang. Hal ini berguna untuk

segmen baru bagi event organizer seni pertunjukan Chie and Friends yaitu

corporate kerja sama dengan corporate berlangsung untuk jangka panjang. Selain

itu juga berguna untuk segmen lama event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends berupa rekomendasi.

Revenue streams event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

mengembangkan pelayanannya seperti pengurusan konsumsi/cattering sebagai

pendapatan tambahan jika tidak terjadi kesepakatan harga untuk event

organizernya.

Key resources event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

menerapkan sistem kontrak pada kru yang berkualitas agar kru tidak berpindah

ke event organizer lain dan membuat sistem informasi dari event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends tidak mudah bocor dan ditiru oleh pesaing.

Juga menggunakan mesin EDC untuk memudahkan calon konsumen/klien

dalam melakukan transaksi pembayaran. Tim yang bekerja di event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends ada 5 orang.


Key activities event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

memanfaatkan salah satu kru yang dianggap berkualitas untuk ikut

memimpin sebuah event sehingga Event organizer seni pertunjukan Chie and

Friends tidak perlu menolak event yang menumpuk. Selain itu jika tidak ada event

maka kru bisa tetap menjadi kru biasa di event organizer seni pertunjukan Chie

and Friends.

Key partnerships dapat dikembangkan dengan menambahkan kerja sama

dengan vendor kota sehingga dapat meraih pasar yang lebih besar. Selain itu juga

dengan menemukan partner cadangan terbaik apabila partner utama mengalami

halangan. Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends selalu

memgembangkan mitra baru agar bisa memprediksi keberlanjutan bisnisnya.

Cost Structures event organizer seni pertunjukan Chie and Friends dapat

menekan biaya untuk bertemu dengan calon konsumen/klien dari luar kota

dengan memaksimalkan teknologi informasi dan dengan menggunakan kerja

sama dengan partner dari luar kota. Untuk meningkatkan laba event organizer

seni pertunjukan Chie and Friends perlu dilakukan efisiensi dan peningkatan

produktivitas kenyamanan. Event organizer seni pertunjukan Chie and Friends

terasa satu event organizer dioptimalkan, sehingga biaya operasional pada event

menjadi lebih rendah dan kompetitif dibandingkan para pesaing.


DAFTAR PUSTAKA

Alexander Osterwalder dan Yves Pigneur. 2015. Business Model Gneration. PT.
Elex Media Komputindo. Jakarta

Any Noor., (2013), Management Event. Bandung : Alfabeta

Anwar Sanusi, 2014, Metode Penelitian Bisnis, Salemba Empat, Jakarta

Arikunto, Suharsimi. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Rineka


Cipta. Jakarta.

Charles. (2002). Marketing The E-business, 1st Edition. Routledge

David Aaker (2013) manajemen pemasaran strategis strategic market management


edisi 8 :Salemba empat

Freddy Rangkuti. (2015) Analisis SWOT. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

Kotler, P., & Armstrong, G. (2016). Principles of Marketing Sixteenth Global


Edition. Essex: Pearson.

Kotler, P., & Keller, K. L. (2016) Marketing Management, Fifth Global Edition.
Essex: Pearson.

Kotler, Philip and Gary Armstrong (1999). Prinsip-Prinsip Pemasaran,


Erlangga, Jakarta.

Miles, M.B & Huberman A.M. 1984, Analisis Data Kualitatif. Terjemahan
oleh Tjetjep Rohendi Rohidi. 1992. Jakarta : Penerbit
Universitas Indonesia

Moleong, Lexy J. 2014. Metode Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya.


Bandung.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kombinasi. Alfabeta. Bandung.

Jurnal dan Artikel:

e-Proceeding of Engineering : Vol.4, No.3 Desember 2017, ISSN : 2355-9365,


Rendi Satrio Ekoputro, Budi Praptono, dan Wawan Tripiawan, 2017
“Perancangan Model Bisnis RVN Planner dengan menggunakan Metode
Pendekatan Business Model Canvas”
Teknoin Vol. 23 No. 3 September 2017 : 289 – 306, Rifa’i, Muhammad Ridwan
Andi Purnomo, Taufiq Immawan, 2017, “Perancangan Model Bisnis
Cinderamata Sebagai Implementasi Social Entrepreneurship”

Vol 7, No 2 September 2016, Muhammad MiftahunNadzir, 2016, “Analisis Usaha


Event Organizer MICE (Meeting, Incentive, Conference, Exhibition). Melalui
Kanvas Model Bisnis dan Peta Empati: Studi Kasus Event Organizer di
Yogyakarta dan Surakarta”

AGORA Vol. 3, No. 2 (2015), Andy Jackson dan Dhyah Harjanti, 2015 “Evaluasi
dan Perancangan Model Bisnis pada Kaisar Organizer dengan Business
Model Canvas”

Artikel HUMANIORA Vol.2 No.1 April 2011: 855-859, Donny Perdana de


Keizer, 2011, “Event Organizer Sebagai Peluang Usaha”

Internet
:

Andriani S. Kusni https://www.tagar.id/profil-kota-palangkaraya-calon-ibu-kota-


indonesia, diakses tanggal 18 November 2019, pukul 24.00wib.

Anda mungkin juga menyukai