Anda di halaman 1dari 6

PERANCANGAN KOMUNIKASI VISUAL

MALANG KEMBALI ,
FESTIVAL MALANG TEMPO DULU
Sheila Purwani Kaniasari Sulaiman Somami
Universitas Bina Nusantara , Jln Kebon Jeruk Raya 27, Kemanggisan, Palmerah, telepon : 021-5345830
fax : 5300244, sheila.somami@gmail.com
Dosen pembimbing : Julianto S.sn

ABSTRAK

Tujuan penelitian ialah, membuat komunikasi visual berupa promosi untuk acara Malang
Kembali , Festival Tempo Dulu agar komunikasi yang disampaikan acara tersebut menjadi lebih
terarah dan menarik masyarakat untuk berkunjung. Metode penelitian yang digunakan ialah
melalui studi melalui internet tentang acara Malang Kembali yang sudah pernah berlangsung ,
wawancara partisipan, kontibutor, dan pengunjung, serta datang langsung ke Malang untuk
wawancara langsung dengan Ketua Yayasan Inggil yang juga sekaligus penggagas acara
tersebut untuk mendapatkan data yang lebih lengkap dan akurat. Hasil yang di capai setelah
melakukan survey ialah desain yang sudah pernah di buat oleh panitia Malang Kembali ternyata
memang layak untuk di re-desain dengan gaya yang lebih kekinian dan menarik dengan
menggunakan elemen- elemen yang berhubungan dengan kota Malang, dan peninggalan yang
ada disana. Simpulan yang di dapat ialah, sebuah festival kota yang besar memang harus
memiliki desain komunikasi visual yang menarik agar semakin banyak orang yang mau hadir ke
acara tersebut, dan mendesain komunikasi visual untuk acara tempo dulu dengan berdasarkan
apa yang ada di kota tersebut dan di kombinasikan dengan gaya desain yang baik dan benar
akan memberi nilai lebih kepada desain yang disajikan.
Kata Kunci: Malang Kembali - Festival Tempo Dulu, Unforgattable Memories, Nostalgia, dan
Modern Vintage.
The purpose of this research are, to create a visual communication in the form of promotion for
Malang Kembali , Festival Tempo Dulu. Make a better ways of communicate to become more
focused and interesting people to visit. The method used is through the study via the internet
about the event, live interview with the Chairman of the Foundation of the event to obtain more
complete data and accurate. Conclusion that in the can is a great city festival must have an
attractive visual communication and based on the latest design of the event, what the writer do in
this thesis is better because it made by mixing up any cultural element of Malang and the
modernism and it gives you more value.
Keywords: Malang Kembali Festival Tempo Dulu, Unforgattable Memories, Nostalgia, and
Modern Vintage.

PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Malang adalah sebuah kota kecil di Jawa Timur yang memiliki pontensi yang baik sebagai tempat
beristirahat dari kegiatan yang memilukan. Berada disekitaran gunung-gunung, Gunung Arjuno di sebelah
Utara, Gunung Semeru di sebelah Timur, Gunung Kawi dan Panderman di sebelah Barat, Gunung Kelud di
sebelah Selatan. Menjadikan Malang sebagai kota yang sejuk dan mendapat julukan Paris from East Java.
Julukan lainnya , Kota Bunga, Kota Apel, Kota Dingin, dan Kota Pelajar. Kota ini termasuk kota yang
berkembang dapat dilihat dari populasinya, dan warga lokal yang berjuang untuk memajukan kotanya.
Malang memiliki potensi yang baik di bidang akademis karena cukup banyak sekolah dan universitas yang
bagus. Masyarakat lokal kota ini juga sangat unik, mereka memiliki bahasa yang unik dan itu menjadikan
Malang terkenal dengan bahasa walikan nya. Tak hanya itu, Malang memiliki festival rakyat yang
diadakan tiap tahun Malang Kembali Festival Malang Tempoe Doeloe. Kegiatan Malang Kembali (MK)
atau Festival Malang Tempoe Doeloe (MTD) merupakan kegiatan tahunan yang dimulai di tahun 2006,
festival yang mengemas secara apik dan menarik potret sejarah dengan budaya lokal bangsa dan rakyat
Indonesia, khususnya yang berada di Kota Malang. Kegiatan ini menghadirkan kembali ikon budaya lokal
dan sejarah bangsa Indonesia secara umum yang kini semakin terlupakan. Bila dilihat dari perspektif sistem
peradaban di multi sektoralnya, Malang di masa silam belum semutahir sekarang. Banyak sekali situs
sejarah yang berasal dari kota Malang namun belum diketahui banyak orang termasuk warga Kota Malang
itu sendiri, Malang yang dulu adalah representasi nusantara. Kegiatan ini pun merupakan bagian dari
promosi destinasi wisata Kota Malang. Tujuan diadakannya Malang Kembali (MK) atau Festival Malang
Tempo Dulu (MTD) adalah untuk mengaktualiskan kembali potret kehidupan sejarah dan budaya nenek
moyang yang dapat menumbuhkan inspirasi nasionalisme dalam berbangsa dan bernegara bagi setiap
pengunjungnya. Generasi muda sekarang banyak yang sudah tidak lagi peduli dengan sejarah, maka dari itu
festival ini perlu dikemas secara menarik dan tepat sasaran agar informasi tentang kebudayaan dan
sejarahnya tersampaikan dengan tepat ke sasaran yang tepat. Kota Malang sendiri merupakan kota
pendidikan, maka hal nya festival seperti ini memang butuh dukungan dari warga Malang sendiri untuk
meningkatkan citra Kota Malang di mata wisatawan. Pada saat ini, Festival Malang Kembali (MK) atau
Festival Malang Tempo Dulu (MTD) telah kehilangan tujuan awal diselenggarakannya festival tersebut.
Festival ini telah melenceng dikarenakan festival ini terlalu mengedepankan komersialisme dan profit yang
didapat.

RUMUSAN MASALAH
Gambaran permasalahan yang ditemui inilah yang melatar belakangi agar Malang Kembali (MK) atau
Festival Malang Tempo Dulu (MTD) direkonstruksi kembali agar dapat memberikan esensi tujuan awal
diselenggarakannya festival tahunan ini, yaitu bernostalgia sambil menimba informasi tentang sejarah untuk
menghadapi kehidupan didepan.

LINGKUP PROYEK TUGAS AKHIR


Lingkup proyek tugas akhir yang akan dikerjakan adalah perancangan visual untuk Malang Kembali (MK)
atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD). Visual yang dikerjakan adalah bertujuan untuk menarik para
pengunjung untuk menimba informasi tentang sejarah dan budaya Kota Malang. Rekonstruksi ulang yang
dimaksud adalah, media informasi nya di buat lebih atraktif dan fokus. Faktor pendukung lainnya seperti,
tenant- tenant yang menjual jajanan atau benda benda nostalgia tetap dihadirkan tetapi dengan porsi yang
seimbang, agar fokus pada media informasi tentang sejarah dan budaya nya tetap menjadi yang utama. Ini
merupakan salah satu bentuk promosi untuk pariwisata Kota Malang ,bagaimana festival ini dapat menarik
wisatawan lokal maupun asing untuk berkunjung ke Kota Malang melalui festival ini.

METODE PENELITIAN
METODE YANG DILAKUKAN
Data yang diperoleh untuk proyek tugas akhir ini didapatmelalui studi pustaka dari beberapa buku traveling
kota Malang, artikel dari internet tentang Malang Kembali (MK) atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD),
dan menghubungi beberapa narasumber (Arek Malang, Yayasan Inggil, dan Komunitas Pemuda Malang).
Kesulitan yang dihadapi selama pencarian data adalah minimnya media promosi mereka di internet tentang
Festival Malang Tempo Dulu (MTD) yang akan dijadikan studi untuk perancangan visual yang akan
dikerjakan pada proyek tugas akhir ini.

KUMPULAN DATA
Kumpulan data yang di dapat untuk penelitian adalah berupa wawancara narasumber dan artikel dari
majalah dan internet yang mengulas Malang Kembali (MK) atau Festival Malang Tempo Dulu (MTD) yang
menjadi referensi untuk mengerjakan proyek tugas akhir ini.

DATA
Berikut adalah Data ang diperoleh dari proposal Festival Malang Tempo Dulu
Visi, Konsep, dan Dampak Sosial Malang kembali adalah etalase hasil penelitian sosialisai ke narasumber,
tokoh, sekolah , dan masyarakat untuk pengakuratan data yang akan ditampilkan untuk tema besar setiap
acara Malang Kembali. Hasil Random survey tahun 2010 :
98% masyarakat tidak mengenal budaya panji sebelum datang ke acara Malang kembali,
tetapi 43% dari 98% mengerti budaya panji setelah datang keacara tersebut.
Malang Kembali menghasikan referensi graris dalam bentuk foto, film, literature, dan kajian untuk
pembelajaran sejarah dan budaya jati diri bangsa.
8 Film, 9 Literatur Referensi, 12 Buku panduan budaya, 11 kumpulan makalah seminar.
Kesenian tradisional naik kasta dan memiliki kepastian terapresiasi setiap tahun. Kebijakannya adalah :
Tidak adanya artis nasional yang tampil mengisi acara kecuali hadir sebagai narasumber. Satu-satunya
event yang setiap tahunnya memberi penghargaan kepada tokoh yang berjasa pada bidang kesenian,
budaya, dan pemilik bangunan kuno yang masih terjaga dengan baik.
40% Kesenian Tradisional ( Seni Pertunjukkan )
30% Kesenian Tradisional ( Sakral, Pakem )
30% Kesenian Konservasi ( Diskusi & Referensi )
Stand dikelompokkan sesuai jenis dengan tiap klaster terdapat gallery pembelajaran sejarah klaster tersebut.
Dress Code pengunjung menggunakan pakaian tempo dulu. Himbauan melalui radio, Koran, dan baliho,
kelurahan, RT, RW, dan sekolah- sekolah.
Pakaian : Atasan, Penutup Kepala, Bawahan, Atribut, Alas Kaki, Assesoris (keris, senjata,
tongkat, kacamata), Model Rambut, Kendaraan,dan Hewan peliharaan.
Pembahasan Desain, Pemilihan bahasa yang digunakan disesuaikan dengan kurun waktu pembahasan
sejarah. Bahasa tempo dulu dengan ejaan tempo dulu, Pemilihan Logo event mengadaptasi dari lambanglambing yang dipakai di Kota Malang saat itu., Ornamen- ornamen penghias yang disajikan dalan desain
visual nya sesuai dengan tema besar even pada umumnya dan terkesan tempo dulu, menggunakan unsure
unsure natural dan kembali kebumi, seperti : tekstur kertas, kulit, tumbuhan.

HASIL DAN BAHASAN


Berikut adalah hasil pembahasan desain yang di dapat setelah melalui proses pencarian data, pemilihan
strategi kreatif dan strategi visual. Berikut adalah eksekusi item- item pendukung promosi Malang Kembali
, Festival Tempo Dulu yang sudah dibuat. Logo Event : Dalam promosi acara Malang Kembali, Festival
Tempo Dulu memang diperlukan adanya logo event yang berguna sebagai identitas acara tersebut, dengan
menghadirkan 30 ikon yang di jadikan satu dalam bentuk apel untuk merepresentasikan festival dan kota
Malang. Gaya stilasi yang digunakan adalah mendekati gaya art deco dimana gaya tersebut memang hadir
di peninggalan kolonial di Kota Malang. Fakta kunci tentang Malang Kembali (MK) atau Festival Malang
Tempo Dulu (MTD) ini adalah, miskin nya wisata alam di Kota Malang sehingga festival ini adalah salah
satu cara untuk mengundang wisatawan untuk berkunjung ke Kota Malang. Banyak nya situs sejarah yang
berasal dari kota Malangyang belum banyak diketahui oleh masyarakat luas menjadikan festival ini sebagai
arkeologi publik yang dapat dinikmati dan menjadi media informasi yang menarik bagi orang banyak.

Gambar 1. Logo Event Malang Kembali


Poster : Untuk mempromosikan acara Malang Kembali, Festival Tempo Dulu maka salah satu strategi
kreatif yang digunakan adalah poster. Satu adalah poster promosi tanpa keterangan dan satu lagi adalah
poster event dengan keterangan event.

Gambar 2. Desain Poster Malang Kembali


Berikut adalah palet warna yang digunakan dlaam mendesain Malang Kembali. Mood warna yang sesuai
dengan karakteristik Festival Malang Kembali (FMK) atau Malang Tempoe Doeloe (MTD) adlah warnawarna yang vintage tetapi tetap terlihat modern, karena festival ini adalah ajang bernostalgia, kita berada di
tahun 2012, bukan lagi era 1947. Pilihan warna yang akan digunakan mengacu pada buku Color Harmony ,

page 110 Rockport, 1987 adalah National Color, inspirasi warna yang dapat ditemukan di hampir semua
kultur budaya.

Gambar 3. Palet Warna yang di gunakan


Berikut adalah huruf yang digunakan sepanjang pembuatan desain promosi event Malang Kembali, Festival
Tempo Dulu :

Gambar 4. Jenis Huruf yang digunakan


Ide besar yang berkaitan dengan posisi perancangan visual Malang Kembali (MK) atau Festival Malang
Tempo Dulu (MTD) ini adalah : UNFORGETTABLE MEMORIES. Pencarian persamaan kata untuk ide
besar ini di dapat dari studi menggunakan thesaurus. Sesuatu yang berbau sejarah dan nostalgia yang
kemudian akan disajikan melalui desain komunikasi visual Festival Malang Tempo Dulu akan menjadi hal
yang tak terlupakan dan memiliki sensasi tersendiri kepada masing- masing orang.

SIMPULAN DAN SARAN


SIMPULAN
Setelah melewati proses demi proses untuk mendapatkan eksekusi yang baik dan dapat diterima, maka
kesimpulan yang dapat ditarik adalah, dibutuhkannya usaha yang keras dan ilmu yang benar serta
pendukung yang membantu terbentuknya karya tersebut. Promosi sebuah acara besar seperti Malang
Kembali memang dibutuhkan usaha yang keras, maka dari itu penulis mengajukan judul Perancangan
Komunikasi Visual Malang Kembali, Festival Tempo Dulu agar ilmu yang telah didapat dapat diterapkan
pada proyek Tugas Akhir ini. Dengan adanya perancangan visual seperti ini, dapat dibandingkan desain
yang dulu telah beredar dengan desain yang baru dibuat pada proyek Tugas Akhir ini lebih baik yang mana.

Sebagai orang visual, penulis mencoba untuk memberikan visual terbaik yang bisa di buat untuk menarik
pengunjung dan memberi identitas acara ini.

SARAN
Kepada mahasiswa Desain Komunikasi Visual yang akan menjalani Tugas Akhir lebih baiknya aktif dalam
mencari informasi tentang tema yang akan di angkat pada Tugas akhir. Banyak- banyak belajar tentang asal
usul sesuatu nya agar dapat membuat desain yang baik dan juga kuat landasan teorinya, agar saat siding
akhir bisa menjawab pertanyaan dan tidak menimbulkan perdebatan, dan yang terakhir adalah saran untuk
selalu mencatatapa yang harus di kerjakan, membuat to-do list agar tidak kececeran. Seperti surat survey,
urutan penulisan Tugas akhir, karena itu semua lebih sulit daripada mengerjakan karya display. Banyakbanyak diskusi dan konsultasi dengan dosen, tidak hanya dosen pembimbing, agar kalian dapat saran tidak
hanya dari satu sudut pandang, dan itu yang akan menjadikan karya kalian dapat atau tidak dapat di terima
oleh orang banyak .

REFERENSI

RUJUKAN DARI BUKU


Sihombing, Danton ( 2001 ). Tipografi dalam Desain Grafis . Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Landa, Robin(2011).Graphic Design Solution. 4th Edition. New Jersey: Kean University.
Barry, Pete (2008).The Advertising Book: Think now, design later. Michigan : Thames&Hudson.
Chijiwa, Hideaki (1987).Color Harmony. Michigan : Rockport.
Stones, John (2009).No Rules! Logo radical solutions that break the rules. Michigan : Rockport

RUJUKAN DARI INTERNET BERUPA ARTIKEL DARI JURNAL


Anonymus, 2012. Jember Fashion carnival, www.jembercarnaval.com
PMDC,2011. Malang Tempo Doeloe, New Wave Marketing, www.the-marketeers.com
Aditya, Ahmad,2011. Brand Activator:Pahlawan tanpa tanda jasa, www.aditcrodit.com

RIWAYAT PENULIS
Sheila Purwani Kaniasari Sulaiman Somami lahir di kota Malang pada 21 September 1990. Penulis
menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Desain Komunikasi Visual (DKV)
pada tahun 2012. Sembilan bulan bekerja di Majalah Janna di bawah naungan REPUBLIKA dan
MAHAKA Grup, dan saat ini penulis bekerja sebagai illustrator lepas cover novel di REPUBLIKA.

Anda mungkin juga menyukai