80
70
60
50 East
40 West
30 North
20
10
0
1st Qtr 2nd Qtr 3rd Qtr 4th Qtr
Penyajian data dibedakan menjadi 2:
Penyajian data tunggal
Penyajian data kelompok
Diagram lingkaran
Diagram garis
Diagram batang
BACK NEXT
Langkah-langkah menyajikan suatu data dalam bentuk diagram lingkaran:
menghitung besar persentase masing-masing bagian dari keseluruhan data;
menghitung besar sudut pusat untuk masing-masing bagian;
menggambar lingkaran;
menggambar juring sesuai hasil dari langkah (2);
menuliskan persentase masing-masing bagian sesuai dengan hasil dari langkah (1).
BACK NEXT
Jawab:
Frekuensi 100 25 50 75 50
Besar sudut
120° 30° 60° 90° 60°
pusat
Presentase 33,3% 8,3% 16,7% 25% 16,7%
Bus kota
60
120 Sepeda motor
Oplet
Sepeda
90 Lain-lain
30
60
BACK NEXT
Apa fungsi diagram garis?????
Diagram garis digunakan untuk menyajikan suatu data dari waktu ke waktu. Misalnya
data tentang suhu badan seorang pasien setiap jam pada suatu hari, data curah hujan
di suatu daerah dari bulan ke bulan dll. Selain itu, dengan melihat diagram garis kita
bisa melakukan interpolasi dan ekstrapolasi. Interpolasi adalah memperkirakan posisi
suatu titik (kejadian) di antara dua titik tertentu. Sedangkan ekstrapolasi adalah
memperkirakan posisi sustu titik (kejadian) seteah titik terakhir.
Contoh diagram garis :
Suhu badan seorang pasien dicatat sebagai berikut:
BACK NEXT
Pukul 06.00 07.00
Jawab
08.00 09.00 10.00 11.00 12.00 13.00
Suhu
37 37,5 36,5 37 38 37 38 39
(°C)
39°C
38°C
S
U 37°C
H
U 36°C
WAKTU
BACK NEXT
Diagram batang atau diagram lajur digunakan untuk melihat perbandingan bagian
yang satu dengan bagian yang lain dari suatu data.
Diagram yang batang-batangnya dipasang vertikal sering disebut dengan diagram
batang
Diagram yang batang-batangnya dipasang horizontal sering disebut dengan diagram
lajur.
BACK NEXT
Jawab
Kendaraan Bus kota oplet Sepeda motor sepeda Jalan kaki
Frekuensi 13 5 4 10 16
F
r 16
e 14
k 12
u
10
e
8
n
s 6
i 4
Histogram
Poligon frekuensi
BACK NEXT
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menggambar histogram suatu
data kelompok :
menggambar sumbu horizontal dan vertikal. Sumbu horizontal untuk
ukuran
(nilai) dan saumbu vertikal untuk frekuensi.
Menggambar persegi panjang untuk setiap kelas interval. Alas persegi
panjang dibuat sepanjang lebar kelas ( I ), jadi dibuat mulai dari tepi
bawah
sampai tepi atas, dan tinggi sepanjang frekuensinya.
Untuk memudahkan kita dalam membaca histogram, seringkali kita
tuliskan
frekuensi masing-masing kelas di dalam atau di atas persegi panjang
yang BACK NEXT
Contoh histogram:
Gambarlah histogram dari data hasil ulangan matematika suatu kelas
sebagai berikut!!!
Nilai Frekuensi
35 - 39 2
40 - 44 6
45 - 49 8
50 - 54 10
55 - 59 16
60 - 64 18
65 - 69 10
70 - 74 6
75 - 79 4
BACK NEXT
Nilai Frekuensi
Jawab: 35 - 39
40 - 44
2
6
18
18 45 - 49 8
50 - 54 10
F 16 55 - 59 16
R 16
60 - 64 18
E
K 65 - 69 10
U
12
70 - 74 6
E 10 10 75 - 79 4
N
S 8
I 8
6 6
4
4
2
34,5 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5
BACK NEXT
NILAI
Diagram juga dapat disajikan dalam bentuk poligon
yang dibuat dengan cara menghubungkan titik tengah-
titik tengah pada histogram.
Langkah-langkah yang diperlukan untuk menggambar poligon
frekuensi:
Menambah satu kelas interval sebelum kelas pertama dan satu kelas sesudah
kelas terakhir;
Menentukan titik tengah masing-masing kelas interval;
Menggambar sumbu horizomtal dan sumbu tegak. Sumbu horizontal untuk
ukuran (nilai) dan sumbu tegak untuk frekuensi;
Menggambar titik-titik dengan absis titik tengah kelas-kelas interval dan
ordinat BACK
frekuensi dari kelas interval yang bersesuaian; NEXT
CONTOH POLIGON FREKUENSI :
30 - 34 32 0
35 - 39 37 2
40 - 44 42 6
18 45 - 49 47 8
18 50 - 54 52 10
55 - 59 57 16
60 - 64 62 18
65 - 69 67 10
F 16 70 - 74 72 6
R 16 75 - 79 77 4
80 - 84 82 0
E
K
U
12
E 10 10
N
S 8
I 8
6 6
4
4
2
29,5 34,5 39,5 44,5 49,5 54,5 59,5 64,5 69,5 74,5 79,5 84,5
BACK NEXT
NILAI
Penyajian data dapat juga dilakukan dengan sebaran frekuensi kumulatif.
Ada dua jenis kurva sebaran frekuensi kumulatif:
Kurva rekuensi kumulatif kurang dari, yang sering
kali disebut dengan ogif kurang dari atau ogif
positif.
Kurva frekuensi kumulatif lebih dari yang sering
kali disebut dengan ogif lebih dari atau ogif
negatif.
BACK NEXT
Contoh ogif:
Sebagai contoh, perhatikan data hasil ulangan matematika dari 50 siswa berikut ini:
Nilai Frekuensi
41 - 45 2
46 - 50 3
51 - 55 6
56 - 60 8
61 - 65 12
66 - 70 10
71 - 75 16
76 - 80 2
81 - 85 1
BACK NEXT
Dari data di atas dapat kita buat pengelompokan lain
menggunakan tepi kelas sebagai berikut:
BACK NEXT
a. Gambar ogif kurang dari
52
48
44
F 40
R 36
E 32
K
28
U
Nilai Frekuensi
kumulatif
24
E Kurang dari 45,5 2
N 20
Kurang dari 50,5 5
Kurang dari 55,5 11
40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5 75,5 80,5 85,5
NILAI BACK NEXT
a. Gambar ogif lebih dari dari
52
48
44
F 40
R 36 Nilai Frekuensi
E 32 kumulatif
U 24
Lebih dari 45,5 48
Lebih dari 50,5 45
E Lebih dari 55,5 39
20
N
Lebih dari 60,5 31
Lebih dari 65,5 19
S 16 Lebih dari 70,5 9
40,5 45,5 50,5 55,5 60,5 65,5 70,5 75,5 80,5 85,5
BACK NILAI NEXT