TUGAS 1
ARTIKEL FISIKA TEKNIK
Disusun Oleh :
Muhammad Juanda MS
210202602013
A/2021
FAKULTAS TEKNIK
2021
KATA PENGENTAR
Puji syukur penulis penjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat dan rahmat-Nya
maka saya dapat menyelesaikan penyusunan artikel yang berjudul “Wernher Von Braun
pengembangan teknologi roket”.
Penulisan artikel merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata kuliah Fisika Teknik .
Dalam Penulisan artikel ini penulis merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang penulis miliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan pembuatan artikel ini.
Akhir kata, saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. semoga Allah memberikan imbalan yang
setimpal pada mereka yang telah memberikan bantuan, dan Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Amiin Yaa Robbal ‘Alamiin.
DAFTAR ISI
Daftar Isi.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................
Latar Belakang.............................................................................................
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................
Kehidupan Pribadi........................................................................
Kematian ........................................................................
Kesimpulan..................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................
BAB II
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ketika membicarakan penjelajahan ke angkasa luar, perjalanan ke bulan, akan langsung
mengingatkan kita pada nama Neil Armstrong. Astronot asal Amerika Serikat (AS) ini
merupakan astronot pertama yang menginjakkan kakinya di bulan. Armstrong sampai di bulan
bersama rekannya, Edwin Aldrin, dengan menggunakan pesawat angkasa Apollo 11. Namun,
tahukah Anda siapa orang yang berdiri di balik kesuksesan peluncuran tersebut?
Nama Wernher Magnus Maximillian von Braun mungkin bukan nama yang familiar di telinga
kita. Meski demikian, tanpanya, Neil Armstrong dan Edwin Aldrin mungkin tidak akan pernah
menginjakkan kakinya di bulan. Ya, sebab von Braun merupakan sosok yang berdiri di balik
kesuksesan pendaratan pertama manusia di bulan pada tahun 1969 tersebut.
Wernher von Braun dilahirkan pada tanggal 23 Maret 1912 di kota Wirsitz, Posen, Jerman. Ia
terlahir sebagai anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Baron Magnus Von Braun dan
Baroness Emmy Von Quistorp. Ayahnya merupakan politisi dan bankir yang sukses, sedangkan
ibunya merupakan astronom amatir yang sangat mencintai astronomi. Dari ibunyalah von
Braun akhirnya memimpikan kemungkinan menjelajahi angkasa. Ibunya menghadiahkan
sebuah teleskop kepada von Braun ketika ia diterima sebagai anggota jemaat Gereja Lutheran.
BAB I
PEMBAHASAN
Hermann Oberth adalah orang pertama yang, ketika memikirkan kemungkinan pesawat luar
angkasa, mengambil mistar dan mempresentasikan konsep dan desain yang dianalisis secara
matematis ... kontak pertama dengan aspek teoritis dan praktis peroketan dan perjalanan ruang
angkasa. Tempat terhormat harus disediakan dalam sejarah sains dan teknologi untuk
kontribusinya yang luar biasa di bidang astronotika.
Karir di Jerman
Menurut sejarawan Norman Davies , von Braun dapat mengejar karir sebagai ilmuwan roket di
Jerman karena "pengawasan yang aneh" dalam Perjanjian Versailles yang tidak memasukkan
peroketan dalam daftar senjata yang dilarang ke Jerman.
Bekerja di bawah rezim Nazi
Pada tahun 1933, von Braun sedang mengerjakan doktor kreatifnya ketika Partai Nazi berkuasa
dalam pemerintahan koalisi di Jerman; peroketan segera dipindahkan ke agenda
nasional. Seorang kapten artileri, Walter Dornberger , mengatur hibah penelitian
Departemen Ordnance untuk von Braun, yang kemudian bekerja di sebelah situs uji roket
berbahan bakar padat milik Dornberger di Kummersdorf .
Von Braun dianugerahi gelar doktor dalam bidang fisika ( teknik luar angkasa ) pada 27 Juli
1934, dari Universitas Berlin untuk tesis berjudul "Tentang Tes Pembakaran" ; supervisor
doktoralnya adalah Erich Schumann . : 61 Namun, tesis ini hanyalah bagian umum dari karya
von Braun. Tesis lengkapnya yang sebenarnya, Konstruksi, Teoritis, dan Solusi Eksperimental
untuk Masalah Roket Propelan Cair (tanggal 16 April 1934) disimpan diklasifikasikan oleh
tentara Jerman, dan tidak diterbitkan sampai tahun 1960. Pada akhir tahun 1934, kelompoknya
telah berhasil meluncurkan dua roket bahan bakar cairyang naik ke ketinggian 2,2 dan 3,5 km
(2 mi).
Saat itu, Jerman sangat tertarik dengan penelitian fisikawan Amerika Robert H. Goddard .
Sebelum 1939, ilmuwan Jerman sesekali menghubungi Goddard secara langsung dengan
pertanyaan teknis. Von Braun menggunakan rencana Goddard dari berbagai jurnal dan
memasukkannya ke dalam pembangunan roket seri Aggregat (A) . Peluncuran sukses pertama
dari A-4 terjadi pada tanggal 3 Oktober 1942. Roket A-4 kemudian dikenal sebagai V-2. Pada
tahun 1963, von Braun merefleksikan sejarah peroketan, dan mengatakan tentang pekerjaan
Goddard: "Roket-roketnya ... mungkin agak kasar menurut standar masa kini, tetapi mereka
merintis jalan dan memasukkan banyak fitur yang digunakan dalam roket dan kendaraan luar
angkasa paling modern."
Goddard menegaskan karyanya digunakan oleh von Braun pada tahun 1944, tak lama sebelum
Nazi mulai menembakkan V-2 ke Inggris. Sebuah V-2 jatuh di Swedia dan beberapa bagian
dikirim ke laboratorium Annapolis di mana Goddard melakukan penelitian untuk Angkatan
Laut. Jika ini yang disebut Bom Bäckebo , itu telah dibeli oleh Inggris dengan
imbalan Spitfires ; Annapolis akan menerima beberapa bagian dari mereka. Goddard dilaporkan
telah mengenali komponen yang dia temukan, dan menyimpulkan bahwa gagasannya telah
diubah menjadi senjata. Kemudian, von Braun berkomentar: "Saya memiliki penyesalan yang
sangat dalam dan tulus untuk para korban roket V-2, tetapi ada korban di kedua sisi ... Perang
adalah perang, dan ketika negara saya berada di perang, tugas saya adalah membantu
memenangkan perang itu." [32]
Menanggapi klaim Goddard, von Braun mengatakan "tidak pernah di Jerman saya atau rekan
saya pernah melihat paten Goddard". Ini dikonfirmasi secara independen. [33] Dia menulis
bahwa klaim tentang pengangkatannya karya Goddard adalah yang terjauh dari kebenaran,
mencatat bahwa makalah Goddard "A Method of Reaching Extreme Altitudes", yang dipelajari
oleh von Braun dan Oberth, tidak memiliki kekhususan eksperimen bahan bakar cair dengan
roket. Hal ini juga menegaskan bahwa ia bertanggung jawab untuk sekitar 20 inovasi yang
dapat dipatenkan terkait dengan peroketan, serta menerima paten AS setelah perang mengenai
kemajuan peroketan. Akun yang terdokumentasi juga menyatakan bahwa dia memberikan
solusi untuk sejumlah masalah teknik kedirgantaraan pada 1950-an dan 60-an.
Tidak ada perkumpulan roket Jerman setelah runtuhnya VfR , dan uji coba roket sipil dilarang
oleh rezim Nazi yang baru . Hanya pengembangan militer yang diizinkan, dan untuk tujuan ini,
fasilitas yang lebih besar didirikan di desa Peenemünde di Jerman utara di Laut
Baltik . Dornberger menjadi komandan militer di Peenemünde, dengan von Braun sebagai
direktur teknis. Bekerja sama dengan Luftwaffe , kelompok Peenemünde mengembangkan
mesin roket berbahan bakar cair untuk pesawat terbang dan lepas landas dengan bantuan
jet . Mereka juga mengembangkan jarak jauh A-4 rudal balistik dan supersonik Wasserfall anti-
pesawat rudal .
Pada 22 Desember 1942, Adolf Hitler memerintahkan produksi A-4 sebagai "senjata
balas dendam", dan kelompok Peenemünde mengembangkannya untuk menargetkan
London. Setelah presentasi von Braun pada 7 Juli 1943 tentang film berwarna yang
memperlihatkan A-4 lepas landas, Hitler sangat antusias sehingga dia secara pribadi
mengangkat von Braun menjadi profesor tak lama kemudian. [34] Di Jerman saat ini, ini adalah
promosi luar biasa untuk seorang insinyur yang baru berusia 31 tahun. [ penelitian asli? ]
Pada saat itu, badan intelijen Inggris dan Soviet mengetahui program roket dan tim von Braun
di Peenemünde, berdasarkan intelijen yang diberikan oleh Home Army bawah tanah Polandia .
Selama malam 17-18 Agustus 1943, RAF Bomber Command 's Operasi Hydra dikirim
penggerebekan di kamp Peenemünde yang terdiri dari 596 pesawat, dan menjatuhkan 1.800 ton
bahan peledak. Fasilitas itu diselamatkan dan sebagian besar tim teknik tetap tidak terluka;
namun, penggerebekan itu menewaskan perancang mesin von Braun Walter Thiel dan Chief
Engineer Walther, dan program roket itu tertunda.
Pertempuran pertama A-4, berganti nama menjadi V-2 ( Vergeltungswaffe
2 "Retaliation/Vengeance Weapon 2") untuk tujuan propaganda, diluncurkan ke Inggris pada 7
September 1944, hanya 21 bulan setelah proyek tersebut secara resmi ditugaskan. Ketertarikan
Von Braun pada roket khusus untuk aplikasi perjalanan ruang angkasa , bukan untuk
membunuh orang. Satiris Mort Sahl telah dikreditkan dengan mengejek von Braun dengan
mengatakan "Saya membidik bintang-bintang, tapi kadang-kadang saya memukul
London." Kalimat itu muncul dalam film I Aim at the Stars , sebuah film biografi von Braun
tahun 1960.
Selama tahun 1936, tim peroketan von Braun yang bekerja di Kummersdorf menyelidiki
pemasangan roket berbahan bakar cair di pesawat. Ernst Heinkel dengan antusias mendukung
upaya mereka, memasok He-72 dan kemudian dua He-112 untuk eksperimen. Kemudian pada
tahun 1936, Erich Warsitz diperbantukan oleh RLM kepada von Braun dan Heinkel, karena ia
telah diakui sebagai salah satu pilot uji paling berpengalaman pada waktu itu, dan karena ia
juga memiliki dana pengetahuan teknis yang luar biasa. : 30Setelah dia membiasakan Warsitz
dengan uji coba, menunjukkan kepadanya peralatan yang sesuai di pesawat, dia bertanya:
"Apakah Anda bersama kami dan akankah Anda menguji roket di udara? Kemudian, Warsitz,
Anda akan menjadi orang terkenal. Dan nanti kami akan terbang ke Bulan – dengan Anda di
pucuk pimpinan!"
Pada bulan Juni 1937, di Neuhardenberg (lapangan besar sekitar 70 km (43 mi) timur Berlin,
terdaftar sebagai lapangan terbang cadangan jika terjadi perang), salah satu dari pesawat
terakhir ini diterbangkan dengan mesin piston dimatikan selama penerbangan oleh Warsitz ,
pada saat itu didorong oleh kekuatan roket von Braun saja. Meskipun pendaratan dengan roda
ke atas dan badan pesawat terbakar, hal itu membuktikan kepada kalangan resmi bahwa sebuah
pesawat dapat diterbangkan secara memuaskan dengan sistem dorong belakang melalui bagian
belakang. :
Pada saat yang sama, eksperimen Hellmuth Walter pada roket berbasis hidrogen
peroksida mengarah pada roket ringan dan sederhana yang tampaknya sangat cocok untuk
dipasang di pesawat. Juga perusahaan Hellmuth Walter di Kiel telah ditugaskan oleh RLM
untuk membangun mesin roket untuk He-112, jadi ada dua desain motor roket baru yang
berbeda di Neuhardenberg: sedangkan mesin von Braun ditenagai oleh alkohol dan oksigen
cair, Walter mesin memiliki hidrogen peroksida dan kalsium permanganat sebagai katalis .
Mesin Von Braun menggunakan pembakaran langsung dan menciptakan api, perangkat Walter
menggunakan uap panas dari reaksi kimia, tetapi keduanya menciptakan daya dorong dan
memberikan kecepatan tinggi. : 41Penerbangan berikutnya dengan He-112 menggunakan roket
Walter bukan von Braun; itu lebih dapat diandalkan, lebih sederhana untuk dioperasikan, dan
lebih aman untuk pilot uji, Warsitz
Menyerah kepada Amerika
The Tentara Soviet adalah 160 km (100 mil) dari sekitar Peenemünde pada awal 1945 ketika
von Braun dirakit staf perencanaan dan meminta mereka untuk memutuskan bagaimana dan
kepada siapa mereka harus menyerah. Tidak mau pergi ke Soviet, von Braun dan stafnya
memutuskan untuk mencoba menyerah kepada Amerika. Kammler telah memerintahkan
relokasi timnya ke Jerman tengah; namun, perintah yang bertentangan dari seorang panglima
tentara memerintahkan mereka untuk bergabung dengan tentara dan berperang. Memutuskan
bahwa perintah Kammler adalah taruhan terbaik mereka untuk membelot ke Amerika, von
Braun memalsukan dokumen dan mengangkut 500 afiliasinya ke daerah sekitar Mittelwerk, di
mana mereka melanjutkan pekerjaan mereka di Bleicherodedan kota-kota sekitarnya setelah
pertengahan Februari 1945. Karena takut dokumen mereka dihancurkan oleh SS, von Braun
memerintahkan agar cetak biru itu disembunyikan disebuah tambang besi yang ditinggalkan
di pegunungan Harz dekat Goslar . AS Kontra Corps berhasil mengungkap lokasi setelah
interogasi panjang von Braun, Walter Dornberger, Bernhard Tessmann dan Dieter Huzel dan
pulih 14 ton V-2 dokumen dengan 15 Mei 1945, dari Pekerjaan Zona Inggris.
Saat dalam perjalanan resmi pada bulan Maret, von Braun mengalami patah tulang lengan kiri
dan bahu yang rumit dalam sebuah kecelakaan mobil setelah pengemudinya tertidur di belakang
kemudi. Luka-lukanya serius, tetapi dia bersikeras agar lengannya digips sehingga dia bisa
meninggalkan rumah sakit. Karena pengabaian cedera ini, dia harus dirawat di rumah sakit lagi
sebulan kemudian di mana tulangnya harus dipatahkan dan disetel kembali.
Pada awal April, ketika pasukan Sekutu maju lebih dalam ke Jerman, Kammler memerintahkan
tim teknik, sekitar 450 spesialis, untuk dipindahkan dengan kereta api ke
kota Oberammergau di Pegunungan Alpen Bavaria , di mana mereka dijaga ketat oleh SS
dengan perintah untuk mengeksekusi. tim jika mereka akan jatuh ke tangan musuh. Namun, von
Braun berhasil meyakinkan SS Mayor Kummer untuk memerintahkan penyebaran kelompok itu
ke desa-desa terdekat agar mereka tidak menjadi sasaran empuk bagi para pengebom AS. Pada
tanggal 29 April 1945, Oberammergau ditangkap oleh pasukan Sekutu yang merebut sebagian
besar tim teknik.
Von Braun dan beberapa anggota tim teknik, termasuk Dornberger, berhasil mencapai
Austria. Pada tanggal 2 Mei 1945, setelah menemukan seorang prajurit Amerika dari Divisi
Infanteri ke-44 AS , saudara laki-laki von Braun dan sesama insinyur roket, Magnus, mendekati
prajurit itu dengan sepeda, berseru dalam bahasa Inggris yang terputus-putus: "Nama saya
Magnus von Braun . Adikku menemukan V-2. Kami ingin menyerah." Setelah menyerah,
Wernher von Braun berbicara kepada pers:
Kami tahu bahwa kami telah menciptakan alat perang baru, dan pertanyaan tentang bangsa apa,
bangsa pemenang apa yang ingin kami percayakan gagasan kami ini adalah keputusan moral
lebih dari apa pun. Kami ingin melihat dunia terhindar dari konflik lain seperti yang baru saja
dialami Jerman, dan kami merasa bahwa hanya dengan menyerahkan senjata seperti itu kepada
orang-orang yang tidak dibimbing oleh hukum materialisme tetapi oleh agama Kristen dan
kemanusiaan, dapat memberikan jaminan seperti itu kepada dunia. dijamin terbaik.
Komando tinggi Amerika sangat menyadari betapa pentingnya tangkapan mereka: von Braun
berada di urutan teratas Daftar Hitam , nama kode untuk daftar ilmuwan dan insinyur Jerman
yang ditargetkan untuk diinterogasi segera oleh para ahli militer AS. Pada 9 Juni 1945, dua hari
sebelum serah terima wilayah Nordhausen dan Bleicherode di Thuringia ke Soviet, Mayor
Angkatan Darat AS Robert B. Staver, Kepala Bagian Penggerak Jet dari Cabang Penelitian dan
Intelijen Korps Persenjataan Angkatan Darat ASdi London, dan Letnan Kolonel RL Williams
membawa von Braun dan kepala departemennya dengan Jeep dari Garmisch ke Munich, dari
sana mereka diterbangkan ke Nordhausen. Pada hari-hari berikutnya, sekelompok besar
insinyur roket, di antaranya Helmut Gröttrup, dievakuasi dari Bleicherode 40 mil (64 km) barat
daya ke Witzenhausen , sebuah kota kecil di Zona Amerika . The Red Army akhirnya
mengambil alih Thuringia sebagai bagian dari zona pendudukan Soviet setelah 1 Juli 1945,
sebagaimana disepakati oleh Konferensi Yalta .
Von Braun ditahan sebentar di pusat interogasi "Tempat Sampah" di Kastil Kransberg , di mana
elit sektor ekonomi, ilmiah dan teknologi Third Reich ditanyai oleh pejabat intelijen AS dan
Inggris. Awalnya, ia direkrut ke AS di bawah program yang disebut Operation Overcast , yang
kemudian dikenal sebagai Operation Paperclip . Namun, ada bukti bahwa intelijen dan ilmuwan
Inggris adalah yang pertama mewawancarainya secara mendalam, ingin mendapatkan informasi
bahwa mereka tahu pejabat AS akan menyangkalnya. [ rujukan? ] Tim termasuk LS Snell muda,
kemudian insinyur roket Inggris terkemuka, kemudian kepala desainerRolls-Royce Limited dan
penemu mesin Concorde . Informasi spesifik yang diperoleh Inggris tetap sangat rahasia, baik
dari Amerika maupun dari sekutu lainnya.
Kehidupan pribadi
Von Braun memiliki kepribadian yang karismatik dan dikenal sebagai pria wanita. Sebagai
mahasiswa di Berlin, dia sering terlihat di malam hari ditemani dua pacar sekaligus. Dia
kemudian memiliki suksesi urusan dalam secretariat dan kumpulan komputer di Peenemünde.
Menurut sebuah buku tahun 2015 The Hidden World Part 2 , von Braun memiliki hubungan
rahasia dengan pilot uji lain dan Nazi yang bersemangat, Hanna Reitsch , dan pada tahun 1932
pasangan itu memiliki seorang anak, Alicia Webber. Dia juga memiliki hubungan
dengan Pangeran Bernhard dari Belanda kelahiran Jerman yang sudah menikah, yang pada
gilirannya menjadi ayah dari putri Webber, Alicia von Bielefeld (lahir 21 Februari 1952).
Pada Januari 1943, von Braun bertunangan dengan Dorothee Brill, seorang guru pendidikan
jasmani di Berlin, dan dia meminta izin untuk menikah dari SS Race and Settlement Office .
Namun, pertunangan itu rusak karena tentangan ibunya. Kemudian pada tahun 1943, ia
berselingkuh dengan seorang wanita Prancis saat berada di Paris mempersiapkan situs
peluncuran V-2 di timur laut Prancis. Dia dipenjara karena kolaborasi setelah perang dan
menjadi miskin. Selama tinggal di Fort Bliss, von Braun melamar Maria Luise von Quistorp
(lahir 10 Juni 1928), sepupu pertama dari pihak ibu, dalam sebuah surat kepada ayahnya. Dia
menikahinya di sebuah gereja Lutheran di Landshut , Bavaria pada 1 Maret 1947, setelah
menerima izin untuk kembali ke Jerman dan kembali dengan mempelai wanitanya. Dia berusia
35 tahun dan pengantin barunya berusia 18 tahun. Tak lama setelah itu, dia menjadi
seorang Kristen evangelis . Dia kembali ke New York pada 26 Maret 1947, bersama istri, ayah,
dan ibunya. Pada tanggal 8 Desember 1948, putri pertama keluarga von Braun bersama Iris
Careen lahir di Rumah Sakit Angkatan Darat Fort Bliss. Pasangan ini memiliki dua anak lagi:
Margrit Cécile, lahir 8 Mei 1952, dan Peter Constantine, lahir 2 Juni 1960. Pada 15 April
1955, von Braun menjadi warga negara Amerika Serikat yang dinaturalisasi.
Kematian
Pada tahun 1973, von Braun didiagnosis menderita kanker ginjal selama pemeriksaan medis
rutin. Namun, dia terus bekerja tanpa kendali selama beberapa tahun. Pada Januari 1977,
sekarang sakit parah, dia mengundurkan diri dari Fairchild Industries. Kemudian pada tahun
1977, Presiden Gerald Ford menganugerahkannya penghargaan sains tertinggi di negara itu,
National Medal of Science in Engineering. Dia, bagaimanapun, terlalu sakit untuk menghadiri
upacara Gedung Putih.
Von Braun meninggal pada 16 Juni 1977 karena kanker pankreas di Alexandria, Virginia , pada
usia 65 tahun. Ia dimakamkan di Valley Road di Pemakaman Ivy Hill . Batu nisannya mengutip
Mazmur 19:1: "Langit menyatakan kemuliaan Allah; dan cakrawala menunjukkan pekerjaan
tangan-Nya"
Ketika berusia tiga belas tahun, von Braun membaca sebuah buku berjudul The Rocket into
Planetary Space. Buku tersebut ditulis oleh seorang perintis roket dari Rumania dan mengupas
mengenai kemungkinan dilakukannya perjalanan antarplanet. Buku inilah yang memberi
inspirasi bagi von Braun. Hanya saja, untuk memahami buku ini dibutuhkan pengetahuan
matematika, sesuatu yang menjadi kelemahan von Braun. Maka, ia pun giat mempelajari
matematika dan fisika dengan serius.
Pada tahun 1930, von Braun masuk ke Institut Teknologi Charllotenburg di Berlin. Di sana ia
bergabung dengan Society for Space Travel, perkumpulan yang memiliki minat dalam
pengembangan roket penjelajah angkasa luar. Di situlah ia bertemu dengan Oberth. Bahkan von
Braun sempat menjadi asisten Oberth dan mereka berhasil mengembangkan mesin roket kecil.
Pada tahun 1932, von Braun mendapat gelar B.Sc. dari Institut Teknologi Charllotenburg. Dan
empat tahun kemudian, ia mendapat gelar Ph.D. dalam bidang fisika dari Universitas Berlin.
Setelah sejak 1932 Perkumpulan Perjalanan Angkasa kehabisan dana, sumbangan Kantor
Ordonansi Tentaralah yang memungkinkan von Braun terus melakukan penelitian. Namun pada
tahun 1934, karyanya disita sebagai akibat peraturan yang melarang penelitian roket selain dari
dinas militer.
Pada tahun itu pula von Braun direkrut oleh lembaga riset Angkatan Bersenjata Jerman, untuk
mengadakan riset tentang roket, guna memantapkan Hitler melangkah ke Perang Dunia II. Riset
ini bersifat rahasia dan diadakan di Kepulauan Borkum, Laut Utara, lalu pindah ke Peenemunde
di Kepulauan Usedom, Baltik. Mereka berhasil mengembangkan roket A-3 dengan tinggi 137
cm dan berstabilisasi giroskopis, yang berhasil diluncurkan dengan ketinggian 2 km. Roket A-3
masih mengalami perkembangan sampai menjadi A-4 atau dikenal juga dengan V-2
(Vengeance Weapon Number 2).
Roket A-4 pertama kali diluncurkan dan diarahkan kota London pada tanggal 7 September
1944. Sebanyak 4.320 roket ditembakkan ke London, menewaskan 2.511 orang dan melukai
sedikitnya 6.000 orang. Karena merasa penelitiannya telah disalahgunakan oleh pihak militer
Jerman, von Braun kemudian menolak bekerja sama. Akibat penolakan tersebut, von Braun dan
dua orang rekannya dijebloskan ke penjara pada tahun 1944. Akan tetapi, von Braun dilepaskan
dari penjara karena Hitler menyadari bahwa pengembangan roket tidak akan berjalan tanpa
ahlinya.
Menjelang berakhirnya Perang Dunia II, von Braun dan anggota penelitiannya menyerahkan
diri ke AS, dengan anggapan pemerintah AS akan lebih bijaksana dalam menggunakan hasil
penelitiannya. Selain itu, von Braun juga beranggapan bahwa AS merupakan negara yang
paling mungkin menggunakan kemampuannya untuk penjelajahan ruang angkasa.
Mereka tiba di AS tanggal 20 Juni 1945. Saat itu, von Braun beserta 126 stafnya
(disebut Peenemunders) ditempatkan di Fort Bliss, Texas dan diminta terus mengembangkan
roket V-2. Dua tahun kemudian pada 1 Maret 1947, von Braun menikah dengan sepupunya
berusia 18 tahun, Maria Von Quirstorp. Mereka dikaruniai seorang anak laki-laki dan dua orang
anak perempuan. Dan pada tahun 1955, von Braun dan 40 orang lainnya resmi menjadi warga
negara Amerika pada tahun 1955.
Von Braun tinggal di di Huntsville, Alabama selama dua puluh tahun (1950-1970). Di kota ini
von Braun mendirikan institusi riset di Universitas Alabama, Huntsville, Pusat Roket dan
Antariksa Alabama dan von Braun Civic Center. Dalam sebuah majalah ilmiah
bernama Collier, edisi 22 Maret 1952, von Braun menulis sebuah artikel yang menarik berjudul
Crossing the Last Frontier. Di sini ia menuangkan mimpinya tentang pembuatan stasiun
antariksa yang berada di bulan dan planet Mars.
Peluncuran Sputnik pada tanggal 4 Oktober 1957 oleh pihak Uni Soviet, memicu pemerintah
AS membentuk NASA pada Oktober 1958. Dan von Braun diangkat sebagai direktur pusat
penerbangan angkasa. Hal ini tentu saja memberikan kebebasan baginya untuk mewujudkan
impiannya sejak awal, yaitu penjelajahan angkasa, melebihi pengembangan senjata.
Roket Redstone merupakan salah satu roket yang dikembangkan von Braun dan teman-
temannya. Roket ini diluncurkan bersama astronotnya, Alan B. Shepherd pada tahun 1961. Dan
von Braun terus melakukan pengembangan serangkaian roket khusus untuk penerbangan
berawak. Dari serangkaian pengembangan tersebut, lahirlah roket Saturnus 1, Saturnus 1B, dan
Saturnus V. Bahkan von Braun terlibat dalam proyek penerbangan berawak: Mercury, Gemini,
dan Apollo.
Pada akhir tahun 1968 Apollo 8 meluncur meninggalkan orbit bumi, mengitari bulan dan
kembali ke bumi. Kemudian Neil dan rekannya Edwin "Buzz" Aldrin berhasil mendarat di
Bulan dengan pesawat Apollo 11 tepatnya pada tanggal 20 Juli 1969. Proyek Apollo sendiri
ditutup pada proyek Apollo 17. Setelah keberhasilan program Apollo, von Braun
mengundurkan diri dari NASA pada tahun 1972 dan menjadi seorang pengusaha di perusahaan
Fairchild, Germantown, Maryland sambil mempromosikan pendirian National Space Institute.
Pada tanggal 16 Juni 1977, von Braun menutup usia di Alexandria, Virginia, AS karena kanker.
Ia meninggalkan seorang istri, tiga anak, dua saudara, dan sejumlah karya tentang penjelajahan
antariksa.
Meskipun telah menjadi seorang ilmuwan yang menonjol akibat proyek pendaratan di bulan,
von Braun tidak pernah sekalipun meninggalkan Tuhan dalam penelitiannya. Dia adalah salah
satu dari sekian banyak ilmuwan lain yang menentang aliran rasionalis ilmiah dan teori
evolusioner. Von Braun memandang Alkitab sebagai "pernyataan hakikat dan kasih Allah". Ia
menulis:
"Manned space flight is an amazing achievement, but it has opened for mankind thus far only a
tiny door for viewing the awesome reaches of space. An outlook through this peephole at the
vast mysteries of the universe should only confirm our belief in the certainty of its Creator. I
find it as difficult to understand a scientist who does not acknowledge the presence of a superior
rationality behind the existence of the universe as it is to comprehend a theologian who would
deny the advances of science."
(Penerbangan ruang angkasa yang berawak adalah suatu prestasi yang menakjubkan, tetapi
sampai sekarang ia hanya membuka pintu yang kecil untuk melihat ruang angkasa yang sangat
luas. Suatu pengamatan dari lubang intip ini, seharusnya meneguhkan iman kita akan kepastian
adanya Penciptanya.(Trilling & Bergaust, 1977)
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Dalam upaya untuk membenarkan keterlibatannya dalam pengembangan roket V-2 Jerman,
Braun menyatakan bahwa motif patriotik melebihi keraguannya tentang implikasi moral dari
kebijakan negaranya di bawah Hitler . Dia juga menekankan ketidakberpihakan bawaan
penelitian ilmiah, yang dengan sendirinya, katanya, tidak memiliki dimensi moral sampai
produknya digunakan oleh masyarakat luas. Selama karir selanjutnya, Braun menerima banyak
penghargaan tinggi dari badan pemerintah AS dan dari masyarakat profesional di Amerika
Serikat dan negara lain.
DAFTAR PUSTAKA
Trilling, L., & Bergaust, E. (1977). Wernher von Braun. Technology and Culture, 18(4), 717.
https://doi.org/10.2307/3103614
TUGAS 2
“MODUL ELASTISITAS BAHAN”
Di susun Oleh :
MUHAMMAD JUANDA MS
210202602013
Syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat Manyelesaikan tugas Modul Fisika ‘’Elastisitas Bahan’’ dengan Tepat
waktu, Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika. Selain itu,
makalah ini Bertujuan menambah wawasan tentang Elastisitas Benda yang sering kita
tambahan pengetahuan yang sangat membantu untuk melaksanakan tugas lain yang
kepada bapak dosen selaku dosen mata kuliah fisika atas bimbingan dan arahannya
Semoga modul fisika ini dapat menjadi pedoman dan menjadi inspiratif untuk
membantu diselesaikannya Modul Ini, .Penulis menyadari artikel ini masih masih
jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik yang Membangun diharapkan
Penulis
Muhammad Juanda MS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………....................
DAFTAR ISI………………………………………....................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………………………….
B. Tujuan……………………………………………………..
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Elastisitas…………………………………………………
B. Sifat Elastisitas Bahan…………………………………………………
C. Modulus Elastisitas (Young)………………………………………….
D. Sejarah Robert Hooke……………………………………………………
E. Hukum Hooke……………………………………………………………..
F. Susunan Pegas……………………………………………………….
A. Kesimpulan……………………………………………………………..
B. Saran…………………………………………………..
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah
panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga
ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika
dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium sekolah
Anda terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan
ketika dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya
diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas
dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu
Anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet
bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertia Elastisitas
Elastisitas adalah sifat benda yang berusaha menghambat perubahan bentuk atau
deformasi dan cenderung untuk mengembalikan bentuk benda ke bentuk semula ketika
Ketika Anda menarik karet mainan sampai batas tertentu, karet tersebut bertambah
panjang. Jika tarikan dilepaskan, maka karet akan kembali ke panjang semula. Demikian juga
ketika Anda merentangkan pegas, pegas tersebut akan bertambah panjang. Tetapi ketika
dilepaskan, panjang pegas akan kembali seperti semula. Apabila di laboratorium sekolah
Anda terdapat pegas, silahkan melakukan pembuktian ini. Regangkan pegas tersebut dan
ketika dilepaskan maka panjang pegas akan kembali seperti semula. Mengapa demikian ? hal
Elastis atau elastsisitas adalah kemampuan sebuah benda untuk kembali ke bentuk
awalnya ketika gaya luar yang diberikan pada benda tersebut dihilangkan. Jika sebuah gaya
diberikan pada sebuah benda yang elastis, maka bentuk benda tersebut berubah. Untuk pegas
dan karet, yang dimaksudkan dengan perubahan bentuk adalah pertambahan panjang. Perlu
Anda ketahui bahwa gaya yang diberikan juga memiliki batas-batas tertentu. Sebuah karet
bisa putus jika gaya tarik yang diberikan sangat besar, melawati batas elastisitasnya.
Demikian juga sebuah pegas tidak akan kembali ke bentuk semula jika diregangkan
dengan gaya yang sangat besar. Jadi benda-benda elastis tersebut memiliki batas elastisitas.
Batas elastis itu apa ? lalu bagaimana kita bisa mengetahui hubungan antara besarnya gaya
yang diberikan dan perubahan panjang minimum sebuah benda elastis agar benda tersebut
bisa kembali ke bentuk semula? Untuk menjawab pertanyaan ini, mari kita berkenalan
dengan Hooke.
Tiga hal utama yang harus diketahui di dalam mempelajari sifat elastis dari suatu
bahan, yaitu tegangan (Stress), regangan (Strain), dan modulus elastisitas. Tegangan,
regangan, dan modulus elastisitas terjadi pada benda yang dikenai gaya tertentu akan
mengalami perubahan bentuk. Perubahan bentuk bergantung pada arah dan letak gaya
tersebut.
Tegangan (Stress)
Jika sebuah benda elastis ditarik oleh sebuah gaya, benda tersebut akan bertambah
panjang sampai ukuran tertentu. Besarnya teganganadalah perbandingan antara gaya tarik
yang bekerja terhadap luas penampang benda. Tegangan dinotasikan dengan σ (sigma),
satuannya Nm¯² atau pascal (Pa). Secara matematis, tegangan dirumuskan dengan:
Keterangan:
permukaan (m²)
σ = tegangan (N/m²)
Regangan (Strain)
Regangan atau strain adalah perubahan pada ukuran benda karena gaya dalam
kesetimbangan dibandingkan dengan ukuran semula. Strain juga dapat dikatakan sebagai
mengecil dan sebagainya. Oleh karena itu, regangan didefinisikan sebagai perbandingan
antara pertambahan panjang benda dan panjang benda mula-mula, secara matematis
dirumuskan dengan:
Keterangan:
e =regangan
Modulus Elastisitas adalah perbandingan antara tegangan dan regangan dari suatu
Keterangan :
= tegangan (N/m²)
e =regangan
Nilai modulus elastisitas hanya bergantung pada jenis bahan suatu benda, tidak
bergantung pada ukuran ataupun bentuk benda. Berikut ini adalah nilai modulus
ROBERTHOOE
(1635-1703)
tanggal 18 Juli 1635, ia adalah seorang penemu, ahli kimia dan matematika, arsitek serta
filsuf. Ia adalah putra seorang pendeta. Ayahnya bernama John Hooke seorang kurator
pada museum Gereja All Saints. Pada masa kecil Hooke belajar pada ayahnya. Karena
orang tuanya miskin, Hooke tidak leluasa untuk memilih tempat belajar dan akhirnya dia
tertarik dengan seni, dan kemudian ia dikiriim ke London untuk belajar pada seorang
Oxford selama dua tahun dan kemudian ia ditunjuk sebagai asisten Robert Boyle berkat
rekomendasi Profesor Kimia Thomas Willis yang membimbing Hooke. Robert Boyle ketika
itu baru datang dari Oxford dan sedang mencari asisten untuk membantu dalam pembuatan
pompa udara. Robert Hooke menghabiskan waktu dengan Boyle selama dua dekade dan
Robert Hooke memiliki perhatian yang sangat luas di bidang keilmuan, mulia dari
bahwa orbit planet-planet itu akibat dari gabungan inersia menuruni garis lurus dan gaya
tarik matahari.
Hukum Hooke yang ditemukan dengan rumus F =-kx dimana tanda(-) menyatakan
bahwa arah F berlawanan denagn arah perubahan panjang x. Menurut Hooke F = -kx,
dengan x diukur dengan posisi keseimbangan pegas. Tanda (-) menunjukkan bahwa pegas
diregangkan (x > 0), gaya yang dikerjakan pegas mempunyai arah sehingga menyusutkan
x. Sebaiknya, waktu mendesak pegas (x < 0), gaya pegas pada arah x yang positif
Kemudian temuan yang lain ditemukan seperti pompa udara, mikroskop, teleskop, jam,
serta yang paling populer adalah sebagai penemu hukum Hooke, dan sambungan-
sambungan universal.
E. Hukum Hooke
Pengertian Hukum Hooke
Hukum Hooke menyelidiki hubungan antara gaya F yang merenggangkan sebuah pegas
(Δx), pada daerah batas elastisitas pegas. Pada daerah elastisitasnya,Besar gaya luar yang
diberikan (F) sebanding dengan pertambahan panjang pegas (Δx). aplikasi hukum Hooke
F = K . Δx atau K = F / Δx
Dimana:
Ketika sebuah pegas diberi gaya luar dengan ditarik, maka pegas akan mengeluarkan
gaya yang besarnya sama dengan gaya luar yang menariknya, tetapi arahnya berlawanan
(aksi = reaksi). Jika gaya yangdiberikan pegas ini disebut Gaya pemulih pegas (Fp), gaya
pemulih inijuga sebanding dengan pertambahan panjang pegas Δx. Secara matematis dapat
ditulis :
Fp = - K . Δx
Dari persaman persamaan diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa didalam batas
elastisitas benda, gaya F sebanding dengan pertambahan panjang benda. Pernyataan inilah
Dalam pengaplikasian hukum Hooke sangat berkaitan erat dengan benda benda
yang prinsip kerjanya memakai pegas dan yang bersifat elastis. Prinsip hukum Hooke
sudah diterapkan pada beberapa benda- benda berikut ini.
Jam kasa atau kronometer yang dimanfaatkan untuk menentukan garis atau
kedudukan kapal yang berada di laut
Ayunan pegas
dalam kehidupan manusia. Dengan kata lain, gagasan Hooke memberi dampak positif
adalah pada pegas di sepeda motor, pegas di mobi, dan pegas di sepeda. Pegas tersebut
Namanya adalah Shock. Kalau motor matic hanya punya satu shock saja. Bayangkan apa
yang terjadi kalau tidak adalah shockbreaker. Tentu rasanya tidak enak sekali pada saat
Apalagi kalau kita mengendarai di jalan yang berlubang dan tidak mulus. Jadi fungsi dari
shock itu sebagai peredam dari gelombang atau kejutan sehingga kita yang mengendarai itu
lebih nyaman.
Hukum Hooke untuk pegas yang bergerak secara vertikal
Hukum Hooke adalah hukum atau ketentuan mengenai gaya dalam bidang ilmu
fisika yang terjadi karena sifat elastisitas dari sebuah pir atau pegas. Besarnya gaya Hooke ini
secara proporsional akan berbanding lurus dengan jarak pergerakan pegas dari posisi
x adalah jarak pergerakan pegas dari posisi normalnya (dalam unit meter).
danpertambahan panjang (X), didaerah yang ada dalam batas kelentingan pegas.F = k.Δx
Atau : F = k (tetap) xk adalah suatu tetapan perbandingan yang disebut tetapan pegas yang
nilainyaberbeda untuk pegas yang berbeda.Tetapan pegas adalah gaya per satuan tambahan
panjang.
HukumHooke.
Salah satu prinsip dasar dari analisa struktur adalah hukum Hooke yang menyatakan bahwa
pada suatu struktur : hubungan tegangan (stress) dan regangan (strain) adalah proporsional
atau hubungan beban (load) dan deformasi (deformations) adalah proporsional. Struktur yang
mengikuti hukum Hooke dikatakan elastis linier dimana hubungan F dan y berupa garis lurus.
, sedangkan struktur yang tidak mengikuti hukum Hooke dikatakan Elastis non linier.
Hukum Hooke ternyata berlaku juga untuk semua benda padat, dari besi sampai
tulang tetapi hanya sampai pada batas-batas tertentu. Pada benda bekerja gaya berat (berat =
gaya gravitasi yang bekerja pada benda), yang besarnya = mg dan arahnya menuju ke
bawah (tegak lurus permukaan bumi). Akibat adanya gaya berat, batang logam tersebut
bertambah panjang sejauh (∆L). Jika besar pertambahan panjang (∆L) lebih kecil
dibandingkan dengan panjang batang logam, hasil eksperimen membuktikan bahwa
pertambahan panjang (∆L) sebanding dengan gaya berat yang bekerja pada benda.
Kita juga bisa menggantikan gaya berat dengan gaya tarik, seandainya pada ujung
batang logam tersebut tidak digantungkan beban. Besarnya gaya yang diberikan pada benda
memiliki batas-batas tertentu. Jika gaya sangat besar maka regangan benda sangat besar
Jika sebuah benda diberikan gaya maka hukum Hooke hanya berlaku sepanjang
daerah elastis sampai pada titik yang menunjukkan batas hukum Hooke. Jika benda diberikan
gaya hingga melewati batas hukum Hooke dan mencapai batas elastisitas, maka panjang
benda akan kembali seperti semula jika gaya yang diberikan tidak melewati batas elastisitas.
Tapi hukum Hooke tidak berlaku pada daerah antara batas hukum Hooke dan batas
elastisitas. Jika benda diberikan gaya yang sangat besar hingga melewati batas elastisitas,
maka benda tersebut akan memasuki daerah plastis dan ketika gaya dihilangkan, panjang
benda tidak akan kembali seperti semula; benda tersebut akan berubah bentuk secara tetap.
Jika pertambahan panjang benda mencapai titik patah, maka benda tersebut akan patah.
Berdasarkan persamaan hukum Hooke di atas, pertambahan panjang (∆L) suatu benda
bergantung pada besarnya gaya yang diberikan (F) dan materi penyusun dan dimensi
benda (dinyatakan dalam konstanta k). Benda yang dibentuk oleh materi yang berbeda akan
memiliki pertambahan panjang yang berbeda walaupun diberikan gaya yang sama, misalnya
tulang dan besi. Demikian juga, walaupun sebuah benda terbuat dari materi yang sama (besi,
misalnya), tetapi memiliki panjang dan luas penampang yang berbeda maka benda tersebut
akan mengalami pertambahan panjang yang berbeda sekalipun diberikan gaya yang sama.
Jika kita membandingkan batang yang terbuat dari materi yang sama tetapi memiliki panjang
dan luas penampang yang berbeda, ketika diberikan gaya yang sama, besar pertambahan
panjang sebanding dengan panjang benda mula-mula dan berbanding terbalik dengan luas
penampang. Makin panjang suatu benda, makin besar besar pertambahan panjangnya,
Persamaan ini menyatakan hubungan antara pertambahan panjang (∆L) dengan gaya
(F) dan konstanta (k). Materi penyusun dan dimensi benda dinyatakan dalam konstanta
k. Untuk materi penyusun yang sama, besar pertambahan panjang (delta L) sebanding dengan
panjang benda mula-mula (Lo) dan berbanding terbalik dengan luas penampang (A)
F. Susunan Pegas
Beberapa buah pegas dapat dipasang secara seri ataupun paralel sesuai dengan
kebutuhan. Pegas-pegas yang dipasang secara seri akan menurunkan nilai konstanta pegas,
sedangkan pemasangan pegas secara paralel akan menaikkan nilai konstanta pegas. Oleh
karena itu, jikadibutuhkan konstanta pegas yang lebih kecil, pegas harus disusun secaraseri,
sedangkan untuk mendapatkan konstanta pegas yang besar, pegas harus disusun secara
paralel.
Susunan Pegas Seri
Anggap ada dua pegas yang disusun seri seperti gambar di bawahini.
Pada waktu pegas diberi beban, pegas 1 akan mengalami gaya sebesar berat beban
(misalnya F) demikian juga pegas 2 (artinya untuk setiap pegas pada rangkaian seri
gayanya sama). Akibatnya pegas 1 akanbertambah panjang sebesar x₁ = F₁/k₁ dan pegas 2
yang besarnya
Anggap dua pegas dihubungkan paralel, kemudian pada susunan pegas ini
ini, sehingga masing-masing pegas bertambah panjang sebesar Δx. Jika gaya yang
Untuk susunan n buah pegas yang disusun secara paralel dengan konstanta
PENUTUP
KESIMPULAN
Jadi dapat disimpulkan bahwa elastisitas adalah kemampuan suatu benda untuk
kembali bentuk semula setelah gaya luar yang diberikan pada bendatersebut dihilangkan.
Modulus Elastisitas (Young) didefinisikan sebagai hasil bagi antara tegangan (stress)
dan regangan (strain). Jika bentuk benda tidak kembali ke bentuk semula,berarti
berarti gaya yang diberikan telah melewatibatas elastisitasnya. Keadaan itu juga
Saran
Saya menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahannya, maka dari sayameminta saran kepada Bapak Guru untuk memberikan saran
yang dapat membangun. Sehingga makalah ini bisa lebih bagus dan sempurna
DAFTAR PUSTAKA
http://www.academia.edu/5034946/Makalah_Elastisitas
http://www.pelajaran.co.id/2016/23/elastisitas-fisika-pengertian- rumus-hukum-hooke-dan-contoh-
soal.html
https://eandroidfisika.wordpress.com/tegangan-regangan-dan- modulus-elastisitas/
http://fisikazone.com/tegangan-regangan-dan-modulus-
elastisitas/
http://arhielipu.blogspot.co.id/2011/04/robert-hooke.html
http://www.gurupendidikan.co.id/hukum-hooke-pengertian- aplikasi-bunyi-dan-rumus-
beserta-contohnya-secara-lengkap/
http://www.ayo-sekolahfisika.com/2016/02/hukum-hooke-untuk- pegas-dan-susunan.html
TUGAS 3
MODUL FLUIDA FISIKA
Disusun Oleh:
MUHAMMAD JUANDA MS
210202602013
Syukur ke hadirat Tuhan Yang maha Esa. Atas rahmat dan hidayah-Nya,
penulis dapat Manyelesaikan tugas Modul Fisika ‘FLUIDA’ dengan Tepat waktu,
Makalah disusun untuk memenuhi tugas Mata Pelajaran Fisika. Selain itu,
makalah ini Bertujuan menambah wawasan tentang Fluida yang sering kita
gunakan dalam kehidupan sehari- hari , Sehingga penulis berharap dapat menjadi
tambahan pengetahuan yang sangat membantu untuk melaksanakan tugas lain
yang berhububungan dengan materi fluida
Penulis mengucapkan terima kasih kepada bapak dosen selaku dosen mata
kuliah fisika atas bimbingan dan arahannya sehingga modul ini dapat selesai
Semoga modul fisika ini dapat menjadi pedoman dan menjadi inspiratif untuk
memajukan taraf kehidupan dalam masyarakat sehingga dapat menjadi acuan
perkembangan dalam suatu Negara.
Makassar 5 OKTOBER
2021 Penulis
Muhammad Juanda MS
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang............................................................................................2
Rumusan masalah........................................................................................3
Definisi........................................................................................................3
Manfaat.......................................................................................................3
BABII
Pengertian Fluida.........................................................................................4
Pengertian Fluida statis dan Dinamis..........................................................4
Contoh Penerapan Fluida............................................................................20
BABIII
Kesimpulan..................................................................................................24
Saran............................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................25
BAB I
PENDAHULUAN
LATAR BELAKANG
Ilmu yang mempelajari gejala alam disebut sains. Sains berasal dari kata Latin
yang berarti mengetahui. Sains terbagi atas beberapa cabang ilmu, diantaranya adalah
fisika. Fisika mempelajari gejala-gejala alam seperti gerak, kalor, cahaya, bunyi,
listrik, dan magnet.Semua gejala ini berbentuk energi. Oleh karena itu, dapat
disimpulkan bahwa fisika adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara materi dan
energi (Kanginan, 2007).Perubahan global berlangsung cukup cepat menempatkan
fisika sebagai salah satu ilmu pengetahuan yang merupakan tulang punggung teknologi
terutama teknologi manufaktur dan teknologi modern. Teknologi modern seperti
teknologi informasi, elektronika, komunikasi, dan teknologi transportasi memerlukan
penguasaan fisika yang cukup mendalam.Salah satu visi pendidikan sains adalah
mempersiapkan sumber daya manusia yang handal dalam sains dan teknologi serta
memahami lingkungan sekitar melalui pengembangan keterampilan
berpikir,penguasaan konsep esensial, dan kegiatan teknologi. Kompetensi rumpun
sains salah satunya adalah mengarahkan sumber daya manusia untuk mampu
menerjemahkan perilaku alam.
Salah satu fenomena alam yang sering ditemukan adalah fenomena fluida.
Fluida diartikan sebagai suatu zat yang dapat mengalir. Istilah fluida mencakup zat cair
dan gas karena zat cair seperti air dan zat gas seperti udara dapat mengalir. Zat padat
seperti batu atau besi tidak dapat mengalir sehingga tidak bisa digolongkan dalam
fluida. Air merupakan salah satu contoh zat cair. Masih ada contoh zat cair lainnya
seperti minyak pelumas, susu, dan sebagainya. Semua zat cair itu dapat dikelompokan
ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke tempat yang
lain (Lohat, 2008).Fenomena fluida statis
(fluida tak bergerak) berkaitan erat dengan tekanan hidraustatis. Dalam fluida statis
dipelajari hukum-hukum dasar yang berkaitan dengan konsep tekanan hidraustatis,
salah satunya adalah hukum Pascal. Hukum Pascal diambil dari nama penemunya
yaitu Blaise Pascal (1623- 1662) yang berasal dari Perancis(Kanginan, 2007).Hukum-
hukum fisika dalam fluida statis sering
dimanfaatkan untuk kesejahteraan manusia dalam kehidupannya, salah satunya adalah
prinsip hukum Pascal. Namun, belum banyak masyarakat yang mengetahui hal
tersebut. Oleh karena itu, diperlukan studi yang lebih mendalam mengenai hukum
Pascal dan penerapannya dalam kehidupan.
RUMUSAN MASALAH
1. Pengertian Fluida.
2. Pengertian Fluida Statis dan Fluida
Dinamis. 3.Macam Aliran Fluida.
4.Contoh Penerapan Fluida dalam Kehidupan Sehari-hari.
DEFINISI
Mekanika fluida adalah suatu ilmu yang memelajari perilaku fluida baik dalam
keadaan diam (static) maupun bergerak (dynamic) serta akibat interaksi dengan media
batasnya (zat padat atau fluida dengan γang lain) . Seperti kebanyakan disipilin ilmu
lainnya, mekanika fluida mempunyai sejarah panjang dalam pencapaian hasil-hasil
pokok hingga menuju ke era modern seperti sekarang ini. Mekanika fluida
berkembang sejalan dengan perjalanan perkembangan peradaban manusia. Banyak
aspek kehidupan manusia yang terkait dengan mekanika fluida, seperti transportasi,
industri, aerodinamik bangunan, mesin-mesin fluida,dan kesehatan.
MANFAAT
1. Menjadi salah satu bahan untuk dasar pengetahuan , pengalaman, dan
pengembangan dalam kegiatan penulisan makalah berikutnya.
2. Dapat di jadikan sebagai sumber bacaan ilmu
pengetahuan. 3.Mempunyai pemahaman lebih mendalam
tentang fluida.
4.Sumber untuk menambah wawasan serta menjadi bahan masukan.
BAB II
PEMBAHASAN
PENGERTIAN FLUIDA
FLUIDA
Fluida adalah zat yang dapat mengalir. Kata Fluida mencakup zat car, air
dan gas karena kedua zat ini dapat mengalir, sebaliknya batu dan benda-benda keras
atau seluruh zat padat tidak digolongkan kedalam fluida karena tidak bisa mengalir.
Susu, minyak pelumas, dan air merupakan contoh zat cair. dan Semua zat cair itu dapat
dikelompokan ke dalam fluida karena sifatnya yang dapat mengalir dari satu tempat ke
tempat yang lain. Selain zat cair, zat gas juga termasuk fluida. Zat gas juga dapat
mengalir dari satu satu tempat ke tempat lain. Hembusan angin merupakan contoh
udara yang berpindah dari satu tempat ke tempat lain.
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari- hari.
Setiap hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di
dalamnya. Setiap hari pesawat udara terbang melaluinya dan kapal laut mengapung di
atasnya. Demikian juga kapal selam dapat mengapung atau melayang di dalamnya. Air
yang diminum dan udara yang dihirup juga bersirkulasi di dalam tubuh manusia setiap
saat meskipun sering tidak disadari.
Fluida dibagi menjadi dua bagian yakni:
1. Fluida Statis (Fluida Diam)
2. Fluida Dinamis (Fluida Bergerak)
A. Fluida Statis
Fluida Statis adalah fluida yang berada dalam fase tidak bergerak (diam) atau
fluida dalam keadaan bergerak tetapi tak ada perbedaan kecepatan antar partikel fluida
tersebut atau bisa dikatakan bahwa partikel-partikel fluida tersebut bergerak dengan
kecepatan seragam sehingga tidak memiliki gaya geser.
Massa Jenis
Dalam Fisika, ukuran kepadatan (densitas) benda homogen disebut massa jenis,
yaitu massa per satuan volume. Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai
berikut.
ρ=m/V
dengan:
m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3)
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel 1. berikut. Tabel 1.
Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)
Bahan Massa Jenis (g/cm3) Nama Bahan Massa Jenis
(g/cm
Air 1,00 Gliserin 1,26
Aluminium 2,7 Kuningan 8,6
Baja 7,8 Perak 10,5
Benzena 0,9 Platina 21,4
Besi 7,8 Raksa 13,6
Emas 19,3 Tembaga 8,9
Es 0,92 Timah Hitam 11,3
Etil Alkohol 0,81
Sumber : College Physics, 1980
CONTOH SOAL :
1. Di dalam sebuah tabung gelas terdapat zat cair setinggi 10 cm. Tekanan air
pada dasar tabung adalah 1200 N/m2. Jika g = 10 m/s2. Abaikan tekanan udara.
Berapa massa
jenis zat cair ?
A. 800 kg/m3
B. 900 kg/m3
C. 1000 kg/m3
D. 1200 kg/m3
E. 1300 kg/m3
Pembahasan :
Diketahui :
Tekanan
Tekanan adalah gaya yang bekerja tegak lurus pada suatu permukaan bidang dan
dibagi luas permukaan bidang tersebut. Secara matematis, persamaan tekanan
dituliskan sebagai berikut.
p=F/A
dengan:
F = gaya (N),
A = luas permukaan (m2), dan
p = tekanan (N/m2 = Pascal).
Volume fluida di dalam bejana merupakan hasil perkalian antara luas permukaan
bejana (A) dan tinggi fluida dalam bejana (h). Oleh karena itu, persamaan tekanan di
dasar bejana akibat fluida setinggi h dapat dituliskan menjadi :
p = ρ (Ah)g / A = ρhg
Jika tekanan hidrostatis dilambangkan dengan ph, persamaannya dituliskan sebagai
berikut.
ph = ρ gh
dengan:
ph = tekanan hidrostatis (N/m2), ρ =
massa jenis fluida (kg/m3),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan
h = kedalaman titik dari permukaan fluida (m).
Prinsip tekanan hidrostatis ini digunakan pada alat-alat pengukur tekanan. Alat-
alat pengukur tekanan yang digunakan untuk mengukur tekanan gas, di antaranya
sebagai berikut.
a) Manometer Pipa Terbuka
b) Barometer
c) Pengukur Tekanan Ban
Tekanan Total
Pada permukaan fluida yang terkena udara luar, bekerja tekanan udara luar yang
dinyatakan dengan p. Jika tekanan udara luar ikut diperhitungkan, besarnya tekanan
total atau tekanan mutlak pada satu titik di dalam fluida adalah
pA = p0 + ρ gh
dengan:
p0 = tekanan udara luar = 1,013 × 105 N/m2, dan pA =
tekanan total di titik A (tekanan mutlak).
CONTOH SOAL :
1. Seekor ikan berada pada kedalaman 15 meter di bawah permukaan air.
Jika massa jenis air 1000 kg/m3 , percepatan gravitasi bumi 10 m/s2 dan tekanan
udara luar 105 N/m, tentukan :
Pembahasan
h = 15 m
po =105 N/m
Jawab :
Tekanan total di titik A dan titik B sama besar. Menurut persamaan tekanan
hidrostatis, besarnya tekanan di titik A dan titik B bergantung pada massa jenis fluida
dan ketinggian fluida di dalam tabung. Secara matematis, persamaannya dapat
dituliskan sebagai berikut.
pA = pB
p0 + ρ1gh1 = p0 + ρ2gh2 ρ1h1
= ρ2h2
dengan:
h1 = jarak titik A terhadap permukaan fluida 1, h2 =
jarak titik B terhadap permukaan fluida 2,
ρ1 = massa jenis fluida satu, dan ρ2 =
massa jenis fluida dua.
CONTOH SOAL :
1. Sebuah pipa U yang diisi minyak dan air dalam keadaan stabil tampak seperti
gambar.
Massa jenis air = 1000 kg.m– 3, dan massa jenis minyak 800 kg.m– 3, maka perbedaan
ketinggian (Δ h) adalah…..
A. 8 cm
B. 6 cm
C. 5 cm
D. 4 cm
E. 2 cm
Pembahasan
Hukum Pascal
Hukum Pascal dapat digambarkan seperti pada Gambar 9.
Tekanan oleh gaya sebesar F1 terhadap pipa 1 yang memiliki luas penampang
pipa A1 , akan diteruskan oleh fluida menjadi gaya angkat sebesar F2 pada pipa 2
yang memiliki luas penampang pipa A2 dengan besar tekanan yang sama. Oleh karena
itu, secara matematis Hukum Pascal ditulis sebagai berikut.
p1 = p2
F1 / A1 = F2 / A2
dengan:
F1 = gaya pada pengisap pipa 1,
A1 = luas penampang pengisap pipa 1, F2 =
gaya pada pengisap pipa 2, dan
A2 = luas penampang pengisap pipa 2.
CONTOH SOAL :
1. Alat pengangkat mobil yang memiliki luas pengisap masing-masing sebesar
0,10 m2 Cerdas dan 4 × 10–4 m2 digunakan untuk mengangkat mobil seberat 2
× 104 N. Berapakah besar gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil?
Diketahui: A1 = 4 × 10–4 m2
A2 = 0,1 m2
F2 = 2 × 104 N F1
=80N.
Jawab :
F1= 80 N .
Dengan demikian, gaya yang harus diberikan pada pengisap yang kecil adalah 80 N.
Hukum Archimedes
Menurut Archimedes, benda yang dicelupkan sebagian atau seluruhnya ke
dalam fluida, akan mengalami gaya ke atas. Besar gaya ke atas tersebut besarnya sama
dengan berat fluida yang dipindahkan oleh benda. Secara matematis, Hukum
Archimedes dituliskan sebagai berikut.
FA = ρfVfg
dengan:
FA = gaya ke atas (N),
ρf = massa jenis fluida (kg/m3),
Vf = volume fluida yang dipindahkan (m3), dan g =
percepatan gravitasi (m/s3).
a. Terapung
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan terapung jika massa jenis benda lebih
kecil daripada massa jenis fluida (ρb < ρf). Massa jenis benda yang terapung dalam
fluida memenuhi persamaan berikut.
atau
dengan :
Vbf = volume benda yang tercelup dalam fluida (m3), Vb
= volume benda (m3),
hbf = tinggi benda yang tercelup dalam fluida (m), hb =
tinggi benda (m),
ρb = massa jenis benda (kg/m3), dan ρf =
massa jenis fluida (kg/m3).
b. Melayang
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan melayang jika massa jenis benda
sama dengan massa jenis fluida (ρb = ρf).
c. Tenggelam
Benda yang dicelupkan ke dalam fluida akan tenggelam jika massa jenis benda lebih
besar daripada massa jenis fluida (ρb > ρf). Jika benda yang dapat tenggelam dalam
fluida ditimbang di dalam fluida tersebut, berat benda akan menjadi
wbf = w – FA atau wbf = (ρb – ρf) Vbg
dengan:
wbf = berat benda dalam fluida (N), dan w =
berat benda di udara (N).
CONTOH SOAL :
1. Sebuah batu memiliki berat 30 N Jika ditimbang di udara. Jika batu tersebut
ditimbang di dalam air beratnya = 21 N. Jika massa jenis air adalah 1 g/cm3,
tentukanlah:
a. gaya ke atas yang diterima batu,
b. volume batu, dan
c. massa jenis batu tersebut.
Diketahui: w = 30 N wbf
= 21 N
ρair = 1 g/cm3.
ρ air = 1 g/cm3 = 1.000 kg/m3
a. wbf = w – FA
21 N = 30 N – FA
FA = 9 N
b. FA = ρ air V batu g
9 N = (1.000 kg/m3) (Vbatu) (10 m/s2)
–4
Vbatu = 9 × 10
3
m c.
Tegangan Permukaan
Tegangan permukaan didefinisikan sebagai gaya pada permukaan fluida
tiap satuan panjang. Besar tegangan permukaan untuk benda yang memiliki satu
permukaan adalah:
Dengan F = gaya permukaan (N); L = panjang benda (m); dan gama= tegangan
permukaan (N/m). Untuk benda sepanjang L yang memiliki dua permukaan,
dengan L = 2 L.maka:
Besarnya tegangan permukaan zat cair juga dipengaruhi oleh keadaan permukaan
zat cair, misalnya suhu zat cair. Semakin tinggi suhu zat cair, semakin kecil
tegangan permukaannya, dan sebaliknya.
γ = F/d
dengan γ = tegangan permukaan (N/m atay
Dyne/cm) d = panjang
permukaan (m atau cm) dimana dilai d adalah = 2l
CONTOH SOAL :
1. Sebtang kawat dibengkokkan seperti huru U. Kemudian kawat kecil PQ yang
bermassa 0,2 gram dipasang dalam kawat tersebut(perhatikan gambar). Kemudian
kawat tersebut dicelupkan ke dalam cairan sabun dan diangkat vertikal sehingga
ada lapisan tipis sabun di antara kawat tersebut. Ketika ditarik ke atas kawa kecil
mengalami gaya tarik ke atas oleh lapisan sabung. Agar terjadi keseimbangan,
maka pada kawat kecil PQ digantungkan benda dengan massa 0,1 gram. Jika
panjang kawat PQ = 10 cm dan nilai gravitasi 9,8 m/s 2, berapa tegangan sabun
tersebut?
Diketahui : Massa kawat = 0,2 gram = 2 x 10-4 kg; Panjang kawat (l) = 10 cm =
10-1 m; Massa benda = 0,1 gram = 1 x 10-4 kg; g = 9,8 m/s2
γ = F/d ( d = 2l)
γ = 2,94 x 10-3/ 2x 10-1 = 1,47 x 10-2 N/m. Jadi besarnya tegangan permukaan
adalah 1,47 x 10-2 N/m.
Kapilaritas
Kapilaritas adalah peristiwa naik atau turunnya permukaan zat cair pada pipa kapiler .
Naik atau turunnya permukaan zat cair dapat ditentukan dengan persamaan berikut.
mg = F cosθ
ρ Vg = γ l cosθ
ρ π r2hg = γ 2π r cosθ
dengan:
h = kenaikan atau penurunan zat cair (m), γ =
tegangan permukaan (N/m),
g = percepatan gravitasi (m/s2), dan r =
jari-jari alas tabung/pipa (m).
CONTOH SOAL :
1.Suatu tabung berdiameter 0,4 cm jika dimasukkan secara vertikal ke dalam air, sudut
kontaknya 60°. Jika tegangan permukaan air 0,5 N/m dan g = 10 m/s2, tentukanlah
kenaikan air pada tabung.
Diketahui: dtabung = 0,4 cm, θ = 60°, γ = 0,5 N/m, dan g = 10 m/s2.
h = 0,025 m = 2,5 cm.
Viskositas
Viskositas merupakan ukuran kekentalan fluida yang menyatakan besar
kecilnya gesekan dalam fluida. Semakin besar viskositas fluida, maka semakin
sulit suatu fluida untuk mengalir dan juga semakin suatu benda bergerak di dalam
fluida tersebut. Koefesien viskositas dinyatakan dalam simbol h yang harga
ketetapannya untuk fluida kental adalah 110 x 10-3 Pa s, sedangkan untuk fluida tidak
kental adalah 1.0 x 10-3 Pas.
Apabila suatu benda bergerak dengan kelajuan v dalam suatu fluida kental yang
koefesien viskositasnya h, maka benda tersebut akan mengalami gaya gesekan fluida
sebesar ;
F=kv
Dengan k adalah konstanta yang bergantung pada bentuk giometris benda.
Berdasarkan perhitungan laboratorium, pada tahun 1845 Sir George Stokes
menunjukkan bahwa untuk benda yng bentuk giometrisnya berupa bola, nilai k = 6r.
Bila disubtitusikan ke dalam persamaan diatas, maka dapat di peroleh ;
Fx = 6r v
Dengan :
Fs = gaya gesekan stokes (N)
= koefesien viskositas fluida (Pa S)
r = jari-jari bola (m)
v = kelajuan bola (m/s)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah kelereng dengan jari-jari 0,5 cm jatuh ke dalam bak berisi oli yang
memiliki koefisien viskositas 110 × 10−3N.s/m2. Tentukan besar gesekan yang
dialami kelereng jika bergerak dengan kelajuan 5 m/s!
Dik:
r = 0,5 cm = 5 × 10−3 m
η = 110 × 10−3 N.s/m2
ν = 5 m/s Ff
=.....
Benda yang bergerak dalam fluida akan mengalami gesekan. Besar gesekan yang
terjadi jika benda bentuknya BOLA dirumuskan:
dimana :
Ff = gaya gesekan di dalam fluida η =
koefisien viskositas fluida
r = jari-jari benda
ν = kecepatan gerak benda
B. Fluida Dinamis
Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami
perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami putaran-
putaran).
Debit Aliran
Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
A = luas penampang (m2)
V = laju aliran fluida (m/s)
Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran
Dimana :
Q = debit aliran (m3/s)
V = volume (m3)
t = selang waktu (s)
CONTOH SOAL :
1. Sebuah selang karet menyemprotkan air vertikal ke atas sejauh 4,05 meter. Bila
luas ujung selang adalah 0,8 cm2, maka volume air yang keluar dari selang selama
1 menit adalah … liter
Diketahui:
h = 4,05 m
A = 0,8cm2 = 8.10-5m2
t = 1menit = 60 sekon
ditanya: V = ….?
Jawab
Ep = m.g.h = ½ mv2
v = √2.g.h = √2.10.4,05 = 9 m/s Q =
A.v = 8.10-3.9 = 7,2.10-4 m3/s
V = Q.t = 7,2.10-4.60 = 432.10-4m3 = 43,2 L
Persamaan Kontinuitas
Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:
Debit aliran 1 = Debit aliran 2, atau :
Q1 = Q2
CONTOH SOAL :
1. Air mengalir melalui pipa mendatar dengan luas penampang pada masing-
masing ujungnya 200mm2 dan 100mm2. Bila air mengalir dari panampang
besar dengan kecepatan adalah 2 m/s, maka kecepatan air pada penampang
kecil adalah ….
Diketahui:
A1 = 200 mm2= 2.10-4m2
A2 = 100mm2= 10-4m2
v1= 2 m/s
ditanyakan v2 = …. ?
jawab:
Q1 = Q2
A1v1 = A2V2
v2 = A1v1/A2 = 2.10-4.2/10-4 = 4m/s
Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan energi
yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah tekanan (p),
energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan volume memiliki
nilai yang sama pada setiap titik sepanjang aliran fluida ideal. Jika dinyatakan dalam
persamaan menjadi :
Dimana :
p = tekanan air (Pa)
v = kecepatan air (m/s) g =
percepatan gravitasi h =
ketinggian air
Penerapan Hukum Bernoulli
a. Alat Ukur Venturi
Kecepatan aliran zat cair di dalam pipa dapat diukur dengan persamaan.
CONTOH SOAL :
1. Pipa venturi meter yang memiliki luas penampang masing-masing 8 × 10 – 2
m2 dan 5 × 10–3m2 digunakan untuk mengukur kelajuan air. Jika beda ketinggian
air raksa di dalam kedua manometer adalah 0,2 m dan g = 10 m/s2, tentukanlah
kelajuan air tersebut ( ρ raksa = 13.600 kg/m3).
Kesimpulan
Fluida merupakan salah satu aspek yang penting dalam kehidupan sehari-hari. Setiap
hari manusia menghirupnya, meminumnya, terapung atau tenggelam di dalamnya.
Fluida juga menjadi salahsatu bagian terpenting dalam pembuatan saluran yang
merupakan sarana untuk mengalirkan fluida dari suatu tempat ketempat yang lain.
Dalam menganalisa aliran fluida pada saluran terbuka dan aliran dalam saluran
tertutup kita perlu mengetahui konsep dasar dalam aliran fluida dan juga perlu
mengetahui rumus-rumus empiris yang dipakai dalam menghitung jenis aliran
tertentu, sehingga kita dapat mengetahui jenis aliran dari kedua saluran tersebut.
Saran
http://
earthinharmony.blogspot.com/
2013/08/aplikasi-fluida-dalam
kehidupan.html
http://fidiyanarani.blogspot.com/2
014/05/mekanika-fluida.html
http://khairul-tkj.blogspot.com/
2013/08/contoh-penerapan-fluida-
dalam- kehidupan.html
https://farullahhasby.wordpress.com/
2013/03/28/klasifikasi-aliran-fluida-fluids-
flowclassification/
http://www.researchgate.net/publication/4232061
5_Aliran_Seragam_Pada_Salura n_Terbuka_
Teori Penyelesaian_Soal-
Soal
http://luk.staff.ugm.ac.id/
mf/
http://www.slideshare.net/
dwiazqiamulqi/pengertian-mekanika-
fluida- danhidrolika
TUGAS 4
Nim : 210202602013
Kelas : A
1. Berapa usaha yang kamu lakukan pada sebuah benda dengan cara
menariknya sejauh 10 meter menggunakan tali searah 30 derajat
dengan gaya sebesar 15 Newton?
Penyelesaian.
W = Fs cos θ
W1 = (100 N) (5 m) = 500 J
W2 = (200 N) (5 m) = 1.000 J
Wtotal = W1 + W2
= 500 J + 1.000 J
= 1.500 J
Jadi, usaha yang diperlukan adalah 1.500 Joule.