Anda di halaman 1dari 2

Aalamualaikum wr.wb.

Hasil resum secara singkat ini diharap mampu membantu kalian dalam memahami isi buku
tersebut.
Tradisi pesantren adalah sitem pendidikan Islam yang tumbuh sejak awal kedatangan Islam di
Indonesia, yang dalam perjalanan sejarah menjadi objek kajian penelitian. Kebanyakan
gambaran tentang kehidupan pesantren hanya menyentuh tentang kesederhanaan bangunan-
bangunan, cara gaya hidup santriwan-santriwati, kepatuhan mutlak para santri pada kyai, dan
pelajaran-pelajaran kitab klasik. Kepentingan politik pesantren sangat terbatas pada legitimasi
kekuasaan keagamaan.
Sistem pengajaran secara individual yang ada di pesantren disebut sistem sorogan yang
diberikan pada murid yang baru masih memerlukan bimbingan individual. Metode utama
sistem pengajaran pesantren adalah sistem bandongan atau seringkali disebut sistem weton.
Dalam sistem ini sekelompok murid mendengarkan seorang guru yang membaca,
menerjemahkan, menerangkan, atau mengulas buku-buku Islam dalam bahasa Arab.
Pesantren-pesantren mengajarkan berbagai kitab Islam klasik dalam bidang yurisprudensi,
teologi, dan tasawuf. Kiranya cukup alasan untuk menyimpulkan bahwa, tidak seperti
keadaan di negara-negaraArab tradisi pesantren di Indonesia sejak terbentuknya paling tua
telah merupakan suatu kombinasi antara madrasah dan pusat kegiatan tarekat. Inilah yang
akhirnya tumbuh di Indonesia, yang tidak mempertentangkan antara aspek syariah dan aspek
tarekat.
Pada abad ke19, jaringan ulama dengan Mekkah dan Kairo semakin meningkat. Semua
peningkatan ini melancarkan proses penyebaran Islam di pelosok pedesaan. Tiga dasawarsa
terakhir abad ke19, menjadikan Indonesia seolah-olah dilanda oleh intensistas kehidupan
Islam. Sejak pertengahan abad ke19 banyak anak muda yang menetap diri di Mekkah.
Dengan makin kuatnya keterlibatan meraka dalam kehidupan intelektual dan spiritual Timur
Tengah, Islam di Indonesia makin menipis sifat lokalnya yang titik beratnya pada aspek
tarekat. Semakin berkurang (tidak berarti hilang sama sekali) dan bertambahnya praktik-
praktik ritual dan doktri, menyebabkan watak keislaman dipengaruhi oleh modernisasi Islam
Timur Tengah, meskipun yang amat seirama dengan penganut Muhammadiyah.
Pada periode tahun 1970 dan 1998 berkembang varian tipe pendidikan yang masing-masing
memiliki kecenderungan yang berbeda-beda. Dikelompokkan menjadi dua tipe; tipe lama dan
tipe baru. Dimana tipe baru ini dengan mendirikan sekolah-sekolah umum dan madrasah
yang mayoritas mata pelajaran yang dikembangkan bukan kitab-kitab Islam klasik. Pesantren
dengan tipe baru ini contohnya pesantren Tebuireng dan Rejoso di Jombang yang telah
membuka SMP, SMA dan universitas
Adapun elemen-elemen yang terdapat yang terdapat dalam pesantren menurut Zamakhsyari
Dhofier adalah pondok, Masjid, pengajaran kitab Islam klasik, santri, Kyai. Sebuah pesantren
pada dasarnya adalah sebuah asrama pendidikan Islam tradisional dimana siswanya tinggal
bersama dan belajar di bawah bimbingan seorang guru. Kedudukan masjid sebagai pusat
pendidikan dalam tradisi merupakan manifestasi universalisme dari sistem pendidikan Islam
tradisional. Dengan kata lain, kesinambungan sistem pendidikan Islam berpusat pada masjid
sejak masjid Qubba di dirikan dekat Madinah pada masa nabi, tetap terpancar pada sistem
pesantren.
Wassalamualaikum wr.wb

Anda mungkin juga menyukai