Anda di halaman 1dari 11

“EMAS HIJAU”

SUMBER ENERGI BERKELANJUTAN

INVESTASI CANGKANG SAWIT


TAHUN
2022
Abstrak.

Cangkang Kelapa Sawit merupakan limbah yang dihasilkan dari pengolahan industry
minyak kelapa sawit yang pemanfaataannya belum dilakukan secara maksimal. Kualias
dari arang aktif tergantung pada proses karbonisasi dan proses aktivasinya. Dalam hal ini
peneliti menggunakan bahan activator ammonium Klorida (NH4Cl) dan ZnCl2 dengan
beberapa konsentrasi dan temperature aktivasi yang bervariasi yaitu 400OC, 500OC,
600OC dan 700OC.Dari hasil analisa semakin besar konsentrasi bahan activator NH4CL,
maka bilangan Peroksida dengan activator NH4Cl akan berkurang pada temperatur
600 OC dengan konsentrasi NH4Cl 6% =0,30 ppm, NH4Cl 8 % sebesar 0,094 ppm ,
sedangkan pada temperature 700 OC untuk konsentrasi NH4Cl 8% = 0,092 ppm dan
pada konsentrasi NH4Cl 8% = 0,129. Pemakaian activator ZnCL2 semakin besar
temperature aktivasi maka terjadi kenaikan bilangan peroksida dimana
temperature 600 OC konsentrasi ZnCl2 6% =0,23 ppm, sedangkan ZnCl2 8% = 0,25
ppm, pada tempertur aktivasi 700 OC konsentrasi ZnCl2 6% = 0,22 pppm dan ZnCl2 8% =
0,29 ppm, hal ini dikarenakan terjadinya oksidasi asam lemak pada minyak. Semakin
tinggi temperatur aktivasi dan konsetrasi activator maka kadar Asam lemak bebas akan
semakin meningkat, pada temperature 600 OC, NH4Cl 6% Asam lemak bebas = 0,34% ,
sedangkan NH4Cl 8% = 0,52%, sedangkan pada temperaur 700 oC, NH4Cl 6% =0,90%
dan NH4Cl 8% =0,86%, Penggunaan bahan activator ZnCl2 meningkatkan kadar asam
lemak bebas yaitu pada temperature aktivasi 600 OC, ZnCl2 6% = 0,77% dan ZnCl2 8%
=0,99% pada temperature aktivasi 700OC ZnCl2 6% = 2,29 % dan ZnCl2 8% = 2,47 %
terjadi kerusakan pada minyak.
BAB I PENDAHULUAN

Saat ini, kebutuhan energy listrik di Indonesia semakin meningkat, seiring dengan
meningkatknya jumlah penduduk dan bertumbuhnya perkembangan
perindustrian, sementara semakin menipisnya sumber energy konvensional, dan
bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utama. Solusinya dapat memanfaatkaan
sumber-sumber alternative yang dapat menjadi bahan bakar subsitusi yang ramah
bagi lingkungan, efektif, efisien serta berkelanjutan.

Salah satu alternative energy berkelanjutan adalah dari biomas sawit, biomas
tersebut khususnya dari limbah sawit yakni cangkang dan serabut sawit, yang
sudah terkumpul di sekitar PKS sehingga tidak memerlukan biaya pengumpulan
yang terlalu besar, bila dikelola dengan baik limbah cangkang sawit bisa digunakan
sebagai pengganti alternative energi fosil, yang bisa digunakan sebagai bahan pada
pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Berbagai studi telah membuktikan limbah cangkang sawit sebagai bahan bakar
pembangkit listrik. Haris dkk (2013) meneliti pemanfaatan limbah padat dari
perkebunan kelapa sawit pada PLTU di Belitung, kemudian Erhaneli dan Ersi (2017)
melakukan studi yang sama pada PLTU Muaro Bungo.

Jika dibandingkan bahan bakar cangkang sawit, batu bara dan solar (syafruddin Rio
2013) untuk pembangkit listrik per 10MWh menunjukan hal menarik sebagai
berikut: Pertama diperlukan solar sebanyak 648,82 liter atau setara dengan
cangkang sawit (1,2ton) atau setara dengan batu bara (1,3ton). Kedua biaya yang
diperlukan ternyata yang paling murah adalah cangkang sawit (762.000), kemudian
disusul batu bara (1.334.496) dan solar paling tinggi (Rp. 2.919.690), artinya
cangkang sawit merupakan bahan bakar yang paling murah untuk menghasilkan
energi listrik.

Sawit adalah “emas hijau” untuk manusia dibumi. Dibandingkan dengan energi
fosil, cangkang sawit merupakan bahan bakar alternative yang murah dan
berkelanjutan. Ketersediaanya cukup melimpah karena luas perkebunan
perkebunan cangkang sawit di Indonesia sangat luas.
BAB II TINJAUAN MANAJEMEN

Pada Saat ini kami memulai bekerja sama dengan PT IDN BULION CITRAPERKASA
yang bergerak dibidang Refinering bahan tambang dan juga perdagangan Bahan
Bakar padat,selain itu kami juga menjadi supplier tetap PT IDN BULION
CITRAPERKASA untuk menyalurkan cangkang sawit kepada mitra-mitra PT IDN
BULION CITRAPERKASA.

Adapun mitra-mitra PT IDN BULION CITRAPERKASA antara lain:

1. PT CARGILL INDUSTRI
2. PT COSMO GREEN TEKHNOLOGI

Selain itu kami sedang mengembangkan usaha kami diindustri cangkang sawit,
untuk sekala yang lebih besar.

Lokasi Usaha atau stockfile yang menjadi rekanan kami berlokasi di: Cilegon –
Banten dengan kapasitas stockfile sampai 50.000ton, dengan stock
11.000ton/bulan.

Selain itu Rekan kami dalam pengadaan cangkang sawit sudah berpengalaman
selama 20tahun, sehingga memiliki banyak koneksi PKS, untuk mempermudah
pengadaan stok barang.

BAB III KEGIATAN OPERASIONAL

1. Jenis Cangkang Sawit


Cangkang sawit yang kami produksi/pasarkan adalah jenis cangkang sawit
Dura, yang memiliki spesifikasi terbaik dikelasnya, dimana cangkang sawit
jenis dura memilki kalori tinggi sekitar 4000KVA, dan ketebalan lebih tebal
dari cangkang sawit terra, hal ini telah dibuktikan dengan bukti lulus uji
oleh Lab PT CARGILL INDUSTRI, dan mendapatkan order dari perusaan
tersebut.
2. Asal Cangkang Sawit.
Cangkang sawit berasal dari Belitung, dimana Belitung merupakan salah
satu daerah yang mempunyai perkebunan kelapa sawit terluas di Indonesia
dengan jenis Canggkang sawit dura.

3. Peralatan dan penunjang yang digunakan.


Rekan stokfile kami mempunyai 1 eksavator, dan beberapa dum truk untuk
menunjang efisiensi dalam bekerja, selain itu kami juga memiliki beberapa
rekan pengiriman untuk menunjang efisiensi pekerjaan, apabila
dibutuhkan.

4. Kendala dilapangan
dalam sebuah industri tentunya tidak hanya beberapa keuntungan, namun
terdapat kendala-kendala dilapangan yang biasanya menyebabkan
keterlambatan pengiriman, dan hal ini biasanya sudah dima’lumi oleh para
buyer, adapun kendala yang bisa menghambat keterlambatan pengiriman
antara lain:

1. Cuaca
2. Harga TBS Turun, dan/atau tidak sesuai dengan biaya operasional
3. Permintaan dengan projek besar,
4. Pengiriman Ekpedisi antar pulau (Kendala non teknis).
5. Kebijakan atau peraturan daerah.
BAB IV Rencana Biaya dan Pendapatan

1. Rencana Biaya (RAB)

1.1 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROJECT CIKANDE

Harga JUMLAH
No Description Volume Satuan Satuan HARGA

A. HARGA VENDOR
Cangkang sawit Dura Non
Screaning 1.000.000 kg Rp 1.230 Rp 1.230.000.000

B. BIAYA OPERASIONAL
Upah Surveillance 25 Hari Rp 80.000 Rp 2.000.000
Upah Koordinasi Orng Gudang
(cargill) 25 Hari Rp 200.000 Rp 5.000.000
Biaya Lingkungan Cilegon -
Cikande 1.000.000 kg Rp 20 Rp 20.000.000
Biaya Kunjungan Stockfile dan
Tujuan 8 hari Rp 750.000 Rp 6.000.000

C. BIAYA LAIN-LAIN
TIPS Supir 50 truk Rp 50.000 Rp 2.500.000
Biaya Tak terduga 1 bulan Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

HPP Rp 1.270.500.000

1.2 RENCANA ANGGARAN BIAYA (RAB) PROJECT SUKABUMI

Harga JUMLAH
No Description Volume Satuan Satuan HARGA

A. HARGA VENDOR
Cangkang sawit Dura Non
Screaning 1.000.000 kg Rp 1.270 Rp 1.270.000.000

B. BIAYA OPERASIONAL
Upah Surveillance 25 Hari Rp 80.000 Rp 2.000.000
Biaya Lingkungan Cilegon -
Sukabumi Rp -
Biaya Kunjungan Stockfile dan
Tujuan 8 hari Rp 750.000 Rp 6.000.000
Biaya Jumbo Pack 300 pcs Rp 50.000 Rp 15.000.000
C. BIAYA LAIN-LAIN
TIPS Supir 50 truk Rp 50.000 Rp 2.500.000
Biaya Tak terduga 1 bulan Rp 5.000.000 Rp 5.000.000

HPP Rp 1.300.500.000
2. PENDAPATAN

2.1 ESTIMASI LAPORAN PENDAPATAN


Project Cikande

NO Description Volume Satuan Harga Kebutuhan Satuan Sub Total per Minggu Sab Total Per Bulan
Rp
A HARGA JUAL 1 kg 1.410 250.000 Kg Rp 352.500.000 Rp 1.410.000.000
Rp
B HARGA BELI 1 kg 1.230 250.000 Kg Rp (307.500.000) Rp (1.230.000.000)
Laba Kotor Rp 45.000.000 Rp 180.000.000

C Biaya-Biaya
BIAYA OPERASIONAL
Upah Surveillance Rp (500.000) Rp (2.000.000)
Koordinasi Gudang Cargill Rp (1.250.000) Rp (5.000.000)
Biaya Lingkungan Cilegon - Cikande Rp (5.000.000) Rp (20.000.000)
Biaya Kunjungan Cikande, Cilegon Rp (1.500.000) Rp (6.000.000)

D BIAYA LAIN-LAIN Rp - Rp -
TIPS Supir Rp (625.000) Rp (2.500.000)
Biaya Tak terduga Rp (1.250.000) Rp (5.000.000)

Laba Bersih Rp 34.875.000 Rp 139.500.000


2.2 ESTIMASI LAPORAN PENDAPATAN
Project Sukabumi

NO Description Volume Satuan Harga Kebutuhan Satuan Sub Total per Minggu Sab Total Per Bulan
Rp
A HARGA JUAL 1 kg 1.410 250.000 Kg Rp 352.500.000 Rp 1.410.000.000
Rp
B HARGA BELI 1 kg 1.270 250.000 Kg Rp (317.500.000) Rp (1.270.000.000)
Laba Kotor Rp 35.000.000 Rp 140.000.000

C Biaya-Biaya
BIAYA OPERASIONAL
Upah Surveillance Rp (500.000) Rp (2.000.000)
Biaya Lingkungan Cilegon - Sukabumi Rp - Rp -
Biaya Kunjungan Sukabumi Rp (1.500.000) Rp (6.000.000)
Biaya Jumbo Pack
Rp (3.750.000) Rp (15.000.000)
D BIAYA LAIN-LAIN Rp - Rp -
TIPS Supir Rp (625.000) Rp (2.500.000)
Biaya Tak terduga Rp (1.250.000) Rp (5.000.000)

Laba Bersih Rp 27.375.000 Rp 109.500.000


3. SHARING PROFIT (PEMBAGIAN KEUNTUNGAN/BAGI HASIL)

profit sharing adalah jenis atau mekanisme pertama dari profit sharing itu sendiri.
Jenis profit sharing adalah suatu sistem atau mekanisme usaha yang didalamnya
mencakup kesepakatan antar setiap pihak guna membagikan keuntungan dari sistem
usahanya.

Keuntungan yang diperoleh dari setiap pihak ini berasal dari pendapatan bersih
usaha. Sehingga, pendapatan tersebut setelah dikurangi dengan berbagai biaya
bisnis lainnya, seperti biaya produksi sampai dengan biaya operasional.

3.1 PROFIT SHARING PROJECT CIKANDE

Rp
LABA BERSIH PERBULAN 139.500.000

INVESTOR = 70% x LABA BERSIH


Rp
= 97.650.000

PIHAK PENGELOLA = 30% x LABA BERSIH


Rp
= 41.850.000

3.2 PROFIT SHARING PROJECT SUKABUMI

Rp
LABA BERSIH PERBULAN 109.500.000

INVESTOR = 70% x LABA BERSIH


Rp
= 76.650.000

PIHAK PENGELOLA = 30% x LABA BERSIH


Rp
= 32.850.000
4. Return On Investment (ROI)

Return on Investment (ROI) adalah laba atas investasi. Dalam penghitungan


ROI, nilai yang dicari adalah persentase keuntungan dari investasi
berdasarkan laba keseluruhan dan biaya yang dikeluarkan. Dengan begitu,
bisa diketahui dengan jelas tingkat profitabilitas dari suatu investasi.

Dari pengertian tersebut, dapat dikatakan bahwa ROI berguna untuk


mengukur efisiensi dari suatu tindakan investasi. Dengan langkah yang
terukur, setiap investasi yang dilakukan akan memiliki risiko kerugian yang
minim. Potensi keuntungan yang akan diperoleh pun dapat diperkirakan.

4. 1 RETURN ON INVESTMENT
PROJECT CIKANDE

ROI = LABA BERSIH


NILAI INVESTASI x 100%

Rp
= 1.230.000.000
Rp
97.650.000 x 100%

= 8%

4.2 RETURN ON INVESTMENT


PROJECT CIKANDE

ROI = LABA BERSIH


NILAI INVESTASI x 100%

Rp
= 1.270.000.000
Rp
76.650.000 x 100%

= 6%
BAB V KESIMPULAN

Saat ini, kebutuhan energy listrik di Indonesia semakin meningkat, seiring dengan
meningkatknya jumlah penduduk dan bertumbuhnya perkembangan
perindustrian, sementara semakin menipisnya sumber energy konvensional, dan
bahan bakar fosil sebagai bahan bakar utama. Solusinya dapat memanfaatkaan
sumber-sumber alternative yang dapat menjadi bahan bakar subsitusi yang ramah
bagi lingkungan, efektif, efisien serta berkelanjutan

Sawit adalah “emas hijau” untuk manusia dibumi. Dibandingkan dengan energi
fosil, cangkang sawit merupakan bahan bakar alternative yang murah dan
berkelanjutan. Ketersediaanya cukup melimpah karena luas perkebunan
perkebunan cangkang sawit di Indonesia sangat luas.

SALAM SUKSES

PENGUSAHA CANGKANG SAWIT

Anda mungkin juga menyukai