New Company Profile Pt. Palma Pertiwi Makmur

Program Sumber Daya Pertahanan Pangan
Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan

Nasional
PPP/KPBU Kemhan RI Dengan
PT.Palma Pertiwi Makmur dan KJUIB.
Food Defense Resources Program
Development of National Food Production Center Areas
PPP/KJUB Ministry of Defense of the Republic of Indonesia with PT. Palma Pertiwi Makmur and KJUIB Indonesia
Januari 2023
Materi paparan BCLS Kemhan
Rencana Pengembangan Komoditi Singkong
Sosialisasi Foodestate dan Kajian Kelayakan
 Sosialisasi rencana pembangunan pabrik kepada masyarakat sekitar lokasi
 Membuat Kajian kelayakan wilayah untuk lokasi perkebunan
Persiapan Lahan Pertanian
 Identifikasi kelengkapan dokumen lahan
 Membuat pemetaan tanam dan panen untuk menunjang produksi harian pabrik
 Dibantu masyarakat untuk persiapan lahan dan bibit siap tanam sesuai kondisi lahan
berdasarkan kapasitas produksi pabrik
Persiapan Tanam
 Land Clearing dan Land Preparation untuk siap tanam
 Mulai Penanaman Singkong
Persiapan Membangun Pabrik
 Melaksanakan Pembangunan Pabrik sesuai dengan kapasitas
sumber bahan baku yang telah dipersiapkan
Operasional
 Kesepakatan waktu operasional disesuaikan dengan
penyelesaian pembangunan pabrik dan prediksi waktu panen
 Menghitung cash flow untuk operasioanl
Agenda
KEBUTUHAN LAHAN Lahan Siap Panen Per Hari` Lahan Siap Panen Per Tahun
Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 24,24 Ha/hari 9 x 606.06 = 5.454.5 Ha/Thn

.800 Ton Beras per hari 33 ton
Asumsi
1. Hasil Panen = 33 ton / hektar / musim Lahan Siap Panen Per Bulan Lahan HGU Lahan Plasma
2. 25 Hari Kerja / bulan
3. Operasional Pabrik 10 bulan / tahun 25 x 24.24 = 606.06 Ha/bln 3.272.7 Ha 2.181.8 Ha
4. Masa Tanam 9 Bulan
Halaman 5
Kepulauan Riau
Nama Wilayah
Sumatra Utara
Sumatra Barat
Jawa Tengah
Dan
Jawa Timur
Jawa Barat
Nama Komoditi
Jambi
Aceh
Riau
Coklat - - - - - - - - -
Kopi 5,000 - 5,000 - - - - - -
Pala 23,000 10,000 12,000 - 4,000 - - - -
Singkong Paket 1 (Kap 800 Ton) - - - - - - - - -
Singkong Paket 2 (Kap 400 Ton) - 3,000 - - - - - - -
Singkong Paket 3 (Kap 200 Ton) 30,000 16,500 30,000 12,000 25,500 7,500 15,000 9,000 15,000
Singkong Paket 4 (Kap 100 Ton) 11,250 3,000 6,000 - 4,500 - - - -
Jagung Paket 1 - - - - - - - - -
Jagung Paket 2 - - - - - - - - -
Jagung Paket 3 35,000 18,000 30,000 18,000 32,000 13,000 12,000 7,000 11,000
Pisang Paket 1 - - - - - - - - -
Pisang Paket 2 35,000 20,000 35,000 14,000 31,000 14,000 12,000 7,000 11,000
Porang - - - - - - - - -
Ubi Jalar - - - - - - - - -
Kentang - - - - - - - - -
Jahe 35,000 21,000 35,000 11,000 30,000 10,000 5,000 5,000 5,000
Padi - - - - - - - - -
Holtikultura 35,000 27,000 35,000 23,000 33,000 19,000 12,000 7,000 11,000
Jumlah Luas Lahan Per Propinsi 209,250 118,500 188,000 78,000 160,000 63,500 56,000 35,000 53,000
Halaman 1
Kalimantan Selatan
Kalimantan Tengah
Kalimantan Timur
Kalimantan Utara
Kalimantan Barat
Sumatra Selatan
Bangka Belitung
Nama Wilayah
Jawa Tengah
Dan
Bengkulu
Lampung
Nama Komoditi
Coklat - - - - - - - - -
Kopi - - - - - - - - -
Pala - - - - - - - - -
Singkong Paket 1 (Kap 800 Ton) - - - - 6,000 6,000 6,000 - -
Jagung Paket 1 - - - - - - - - -
Jagung Paket 2 - - - - - - - - -
Jagung Paket 3 10,000 13,000 7,000 13,000 14,000 13,000 14,000 10,000 5,000
Pisang Paket 1 - - - - - - - - -
Pisang Paket 2 10,000 14,000 7,000 14,000 12,000 12,000 13,000 10,000 5,000
Porang - - - - - - - - -
Ubi Jalar - - - - - - - - -
Kentang - - - - - - - - -
Jahe 5,000 8,000 5,000 8,000 6,000 5,000 5,000 5,000 4,000
Padi - - - - - - - - -
Holtikultura 10,000 17,000 7,000 17,000 14,000 13,000 14,000 10,000 5,000
Halaman 2
Nusatenggara Timur
Jawa Tengah barat
Sulawesi Tenggara
Sulawesi Selatan
Sulawesi Tengah
Nama Wilayah
Sulawesi Utara
Sulawesi Barat
Nusatanggara
Dan
Gorontalo
Nama Komoditi
Maluku
Coklat - - - - - - - - -
Kopi - - - - - - - - -
Pala - - - - - - - - -
Singkong Paket 1 (Kap 800 Ton) - - - - - - 6,000 6,000 -
Singkong Paket 2 (Kap 400 Ton) - - - - 3,000 - - - -
Singkong Paket 4 (Kap 100 Ton) - - - - 2,250 - - - -
Jagung Paket 1 - - - - - - - - -
Jagung Paket 2 - - - - - - - - -
Jagung Paket 3 10,000 18,000 7,000 6,000 18,000 13,000 13,000 13,000 11,000
Pisang Paket 1 - - - - - - - - -
Pisang Paket 2 10,000 14,000 7,000 6,000 19,000 14,000 12,000 13,000 11,000
Porang - - - - - - - - -
Ubi Jalar - - - - - - - - -
Kentang - - - - - - - - -
Jahe 5,000 11,000 5,000 5,000 2,000 1,000 5,000 6,000 5,000
Padi - - - - - - - - -
Holtikultura 10,000 23,000 7,000 6,000 25,000 17,000 13,000 15,000 11,000
Halaman 3
Jumlah Luas Lahan
KJUIB
Koprasi Jasa Usaha Indonesia
Nama Wilayah
Maluku Utara
Jawa Tengah
Bersama
Papua Barat
Dan
Nama Komoditi PT.Palma Pertiwi Makmur
Papua
Coklat - - - -
Kopi - - - 10,000
Pala - 4,000 - 53,000
Singkong Paket 1 (Kap 800 Ton) - - 6,000 36,000
Singkong Paket 2 (Kap 400 Ton) - - - 6,000
Singkong Paket 3 (Kap 200 Ton) 13,500 25,500 18,000 481,500
Singkong Paket 4 (Kap 100 Ton) - 4,500 - 31,500
Jagung Paket 1 - - - -
Jagung Paket 2 - - - -
Jagung Paket 3 10,000 28,000 13,000 435,000
Pisang Paket 1 - - - -
Pisang Paket 2 8,000 28,000 12,000 430,000
Porang - - - -
Ubi Jalar - - - -
Kentang - - - -
Jahe 1,000 29,000 5,000 288,000
Padi - - - -
Holtikultura 10,000 29,000 13,000 488,000
Jumlah Luas Lahan Per Propinsi 42,500 148,000 67,000 2,259,000
Halaman 4
Rencana Pengembangan Komoditi Jagung
Persiapan Tanam
 Mulai penanaman Jagung
Operasional
Agenda
Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 22,25 Ha/hari 4 x 556.25 = 2.225 Ha/Thn

.200 Ton per hari 9 ton
Asumsi
3. Operasional Pabrik 10 bulan / tahun 25 x 22.25 = 556.25 Ha/bln 1.335 Ha 890 Ha
Halaman 7
Rencana Pengembangan Komoditi Padi
Persiapan Tanam
 Mulai Penanaman Padi
Operasional
Agenda
Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 16,6 Ha/hari 4 x 416.6 = 1.666.6 Ha/Thn

.200 Ton Beras per hari 12 ton
Asumsi
3. Operasional Pabrik 10 bulan / tahun 25 x 16.6 = 416.6 Ha/bln 1.000 Ha 666.6 Ha
Halaman 6
SUMMARY PROJECT KETAHANAN PANGAN
PPP/KPBU Kemenhan Dengan PT.Palma Pertiwi Makmur dan KJUIB
National Food Production Center Development Plan

PPP/KPBU Ministry of Defense With PT. Palma Pertiwi Makmur and KJUIB
Luas Lahan Keseluruhan 2,259,000 Ha (hectare)

Total Land Area
Lahan Pertanian
Agricultural land
Kebun Inti 1,355,400 Ha 60%

Core plantation
Kebun Plasma 903,600 Ha 40%

Plasma Plantation
Uraian Volume Satuan Harga Satuan Jumlah
Description Quantyti Unit Unit Price Total
Biaya Pembebasan Lahan 2,259,000 Ha 100,000,000 225,900,000,000,000
Biaya Pembukaan Lahan 2,259,000 Ha 42,116,000 95,140,044,000,000
Biaya Produksi 2,259,000 Ha 60,364,800 136,364,083,200,000
Sub Total 457,404,127,200,000
Catatan/Notes
Harga tersebut diatas tidak termasuk biaya pembuatan pabrik dan Fasos Fasum lainya
The above prices do not include the cost of making factories and other Social and Social Facility Services
National Food Production Center Development Plan
KPBU Ministry of Defense With PT. Palma Pertiwi Makmur and KJUIB
Luas Lahan Keseluruhan 2,259,000.00 Ha (hectare)

Total Land Area
Peruntukan Lahan
Land Allocation
Perkantoran 1.90 % 42,921 Ha
Office
Gudang Dan Pabrik 6.10 % 137,799 Ha
Warehouse and Factory
Asrama 0.40 % 9,036 Ha

Worker's hostel
Pemuatan Dermaga 0.20 % 4,518 Ha

loading docks
Lahan Pertanian
Agricultural land
Kebun Inti 60.00 % 1,355,400 Ha

Core plantation
Kebun Plasma 40.00 % 903,600 Ha
Plasma Plantation
PT.PALMA PERTIWI MAKMUR

PEMBANGUNAN KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN
Badan Cadangan Logistik Setrategis (BCLS) Kementerian Pertahanan RI
PROPINSI JAWA TENGAH
Nomor Induk
6
Jawa Tengah
KJUIB Propinsi Jateng

Koperasi Jasa Usaha Indonesia
Bersama
PT.Palma Pertiwi Makmur

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Jawa Tengah
Badan Cadangan Logistik Setrategis (BCLS) Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
PPP/KPBU Kemhan RI Dengan PT.Palma Pertiwi Makmur dan KJUIB
Budget Plan for Development of Food Production Centers for Central Java Province
Biaya Biaya
Nama Daerah Jenis Komoditi Luas Lahan Satuan Pembebasan Pengolahan Biaya Produksi Jumlah
No Lahan Lahan
Cost of Land Land Processing
Region Name Commodity Type Land area Unit Production cost Amount
Acquisition Fees
1 Kabupaten Banjarnegara 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Singkong Paket 3 (Kap 200 Ton) 1.500 Hektar 100.000.000 26.083.000 51.333.000 266.124.000.000
Jagung Paket 3 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 60.364.800 186.447.800.000
Pisang Paket 2 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 65.000.000 191.083.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
Holtikultura 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 53.365.000 179.448.000.000
1.217.686.800.000
2 Kabupaten Banyumas 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Batang 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Blora 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Jawa Tengah Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Boyolali 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
6 Kabupaten Brebes 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
7 Kabupaten Cilacap 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
8 Kabupaten Demak 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Singkong Paket 4 (Kap 100 Ton) 750 Hektar 100.000.000 26.083.000 51.333.000 133.062.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Grobogan 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
10 Kabupaten Jepara 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
11 Kabupaten Karanganyar 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
12 Kabupaten Kebumen 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Kendal 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
14 Kabupaten Klaten 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
15 Kabupaten Kudus 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
16 Kabupaten Magelang 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Pati 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
18 Kabupaten Pekalongan 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
19 Kabupaten Pemalang 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
20 Kabupaten Purbalingga 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Purworejo 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
22 Kabupaten Rembang 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
23 Kabupaten Semarang 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
24 Kabupaten Sragen 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
25 Kabupaten Sukoharjo 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
26 Kabupaten Tegal 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
27 Kabupaten Temanggung 7.250 Hektar
Kopi 2.500 Hektar 100.000.000 26.083.000 35.968.000 405.127.500.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.292.404.300.000
28 Kabupaten Wonogiri 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
29 Kabupaten Wonosobo 7.250 Hektar
Kopi 2.500 Hektar 100.000.000 26.083.000 35.968.000 405.127.500.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.292.404.300.000
30 Kota Magelang 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
31 Kota Pekalongan 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
32 Kota Salatiga 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
33 Kota Semarang 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
34 Kota Surakarta 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
35 Kota Tegal 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
Total Jumlah Luas Lahan Pertanian 210.250,00 Hektar Total Biaya yang Dibutuhkan 39.262.535.000.000
Catatan/Notes :
Propinsi Jawa Tengah memiliki 35 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Jawa Tengah dibagi menjadi 35 wilayah Kabupaten
Central Java Province has 35 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Central Java Province is divided into 35 districts

PROPINSI JAWA BARAT
Nomor Induk
7
Jawa Barat
KJUIB Propinsi Jabar

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Jawa Barat
PPP/KPBU Kemhan RI Dengan PT.Palma Pertiwi Makmur dan KJUIB Indonesia
Budget Plan for Development of Food Production Centers for West Java Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bandung 3.000Hektar
Tidak Ada Data Hektar Tidak Ada Data Tidak Ada Data Tidak Ada Data
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000
2 Kabupaten Bandung Barat 3.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000
3 Kabupaten Bekasi 2.000Hektar
370.531.000.000
4 Kabupaten Bogor 4.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
833.891.000.000
Propinsi Jabar Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Ciamis 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
6 Kabupaten Cianjur 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
7 Kabupaten Cirebon 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
8 Kabupaten Garut 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Indramayu 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
10 Kabupaten Karawang 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
11 Kabupaten Kuningan 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
12 Kabupaten Majalengka 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Pangandaran 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
14 Kabupaten Purwakarta 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
15 Kabupaten Subang 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
16 Kabupaten Sukabumi 8.000 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.483.810.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Sumedang 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
18 Kabupaten Tasikmalaya 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
19 Kota Bandung 1.000 Hektar
179.448.000.000
20 Kota Banjar 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kota Bekasi 1.000 Hektar

179.448.000.000
22 Kota Bogor 2.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000
23 Kota Cimahi 1.000Hektar
179.448.000.000
24 Kota Cirebon 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
25 Kota Depok 1.000 Hektar

179.448.000.000
26 Kota Sukabumi 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
27 Kota Tasikmalaya Hektar
2.000
370.531.000.000
Catatan/Notes :
Propinsi Jawa Barat memiliki 27 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Jawa Barat dibagi menjadi 27 wilayah Kabupaten
West Java Province has 27 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in West Java Province is divided into 27 districts
PROPINSI JAWA TIMUR
Nomor Induk
5
Jawa Timur
KJUIB Propinsi Jatim

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Jawa Timur
Budget Plan for Development of Food Production Centers for East Java Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bangkalan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Banyuwangi 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Blitar 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Bojonegoro 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Jatim Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Bondowoso 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
6 Kabupaten Gresik 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
7 Kabupaten Jember 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
8 Kabupaten Jombang 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Kediri 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
10 Kabupaten Lamongan 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
11 Kabupaten Lumajang 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
12 Kabupaten Madiun 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Magetan 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
14 Kabupaten Malang 5.000 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
951.562.800.000
15 Kabupaten Mojokerto 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
16 Kabupaten Nganjuk 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Ngawi 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
18 Kabupaten Pacitan 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
19 Kabupaten Pamekasan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
20 Kabupaten Pasuruan 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Ponorogo 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
22 Kabupaten Probolinggo 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
23 Kabupaten Sampang 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
24 Kabupaten Sidoarjo 3.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
25 Kabupaten Situbondo 5.750

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
26 Kabupaten Sumenep 5.750 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
27 Kabupaten Trenggalek 7.250 Hektar
Kopi 2.500 Hektar 100.000.000 26.083.000 35.968.000 405.127.500.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.292.404.300.000
28 Kabupaten Tuban 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
29 Kabupaten Tulungagung 7.250 Hektar

Kopi 2.500 Hektar 100.000.000 26.083.000 35.968.000 405.127.500.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.292.404.300.000
30 Kota Batu 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000
31 Kota Blitar 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000
32 Kota Kediri 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
33 Kota Madiun 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
34 Kota Malang 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000
35 Kota Mojokerto 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
Catatan/Notes :
Propinsi Jawa Timur memiliki 38 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Jawa Timur dibagi menjadi 35 wilayah Kabupaten
East Java Province has 38 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in East Java Province is divided into 35 districts

PROPINSI ACEH
Nomor Induk
-
Aceh
KJUIB Propinsi Aceh

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Aceh
Budget Plan for Development of Food Production Centers Aceh Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Aceh Barat 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Aceh Barat Daya 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Aceh Besar 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Aceh Jaya 5.500 Hektar
Jahe
Holtikultura 1.000
1.000 Hektar
Hektar 100.000.000
100.000.000 26.083.000
26.083.000 71.153.000
53.365.000 197.236.000.000
179.448.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Aceh Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Aceh Selatan 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kabupaten Aceh Singkil 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
7 Kabupaten Aceh Tamiang 3.000Hektar
556.978.800.000
8 Kabupaten Aceh Tengah 3.000 Hektar
556.978.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Aceh Tenggara 3.000 Hektar

556.978.800.000
10 Kabupaten Aceh Timur 3.000Hektar
556.978.800.000
11 Kabupaten Aceh Utara 3.000Hektar
556.978.800.000
12 Kabupaten Bener Meriah 3.000Hektar
556.978.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Bireuen 3.000 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000
14 Kabupaten Gayo Lues 3.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000
15 Kabupaten Nagan Raya 3.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000
16 Kabupaten Pidie 4.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
829.255.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Pidie Jaya 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
18 Kabupaten Simeulue 4.500 Hektar
823.102.800.000
19 Kota Banda Aceh 2.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000
20 Kota Langsa 1.000Hektar
179.448.000.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kota Lhokseumawe 1.000 Hektar

179.448.000.000
22 Kota Sabang Hektar
1.000
179.448.000.000
23 Kota Subulussalam Hektar
1.000
179.448.000.000
Catatan/Notes :
Propinsi Aceh memiliki 23 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Aceh dibagi menjadi 23 wilayah Kabupaten
Aceh Province has 23 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas inAceh Province is divided into 23 districts

PROPINSI SUMATRA UTARA
Nomor Induk
-
Sumatra Utara
KJUIB Propinsi Sumut

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sumatra Utara
Budget Plan for Development of Food Production Centers for North Sumatra Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Asahan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Batu Bara 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Dairi 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Deli Serdang 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Sumut Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Humbang Hasundutan 6.500 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
6 Kabupaten Karo 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
7 Kabupaten Labuhanbatu 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
8 Kabupaten Labuhanbatu Selatan 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Labuhanbatu Utara 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
10 Kabupaten Langkat 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
11 Kabupaten Mandailing Natal 6.500 Hektar
Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.217.686.800.000
12 Kabupaten Nias 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Nias Barat 4.000 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
14 Kabupaten Nias Selatan 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
15 Kabupaten Nias Utara 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
16 Kabupaten Padang Lawas 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Padang Lawas Utara 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
18 Kabupaten Pakpak Bharat 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
19 Kabupaten Samosir 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
20 Kabupaten Serdang Bedagai 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Simalungun 5.500 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
22 Kabupaten Tapanuli Selatan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
23 Kabupaten Tapanuli Tengah 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000
24 Kabupaten Tapanuli Utara 4.750 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
887.276.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
25 Kabupaten Toba Samosir 5.750 Hektar

Pala 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.265.000 197.348.000.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.084.624.800.000
26 Kota Binjai 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
27 Kota Gunungsitoli 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
28 Kota Medan 3.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
29 Kota Padangsidempuan 3.750 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
696.193.800.000
30 Kota Pematangsiantar 3.000 Hektar
556.978.800.000
31 Kota Sibolga 3.000 Hektar
556.978.800.000
32 Kota Tanjungbalai 3.000 Hektar
556.978.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
33 Kota Tebing Tinggi 3.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
563.131.800.000
Catatan/Notes :
Propinsi Sumatra Utara memiliki 33 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sumatra Utara dibagi menjadi 33 wilayah Kabupaten
East Sumatra Province has 33 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Easth Sumatra Province is divided into 33 districts

PROPINSI SUMATRA BARAT
Nomor Induk
-
SUMBAR
KJUIB Propinsi Sumbar

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sumatra Barat
Budget Plan for Development of Food Production Centers Westh Sumatra Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Agam 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Dharmasraya 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Kepulauan Mentawai 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Lima Puluh Kota 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Sumbar Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Padang Pariaman 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kabupaten Pasaman 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
7 Kabupaten Pasaman Barat 3.000Hektar
556.978.800.000
8 Kabupaten Pesisir Selatan 3.000Hektar
556.978.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Sijunjung 3.000 Hektar

556.978.800.000
10 Kabupaten Solok 3.000Hektar
556.978.800.000
11 Kabupaten Solok Selatan 3.000Hektar
556.978.800.000
12 Kabupaten Tanah Datar 3.000Hektar
556.978.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kota Bukittinggi 2.000 Hektar

365.895.800.000
14 Kota Padang 2.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000
15 Kota Padangpanjang 2.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000
16 Kota Pariaman 2.000Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kota Payakumbuh 3.000 Hektar

Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
567.767.000.000
18 Kota Sawahlunto Hektar
2.000
370.531.000.000
19 Kota Solok Hektar
2.000
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
376.684.000.000
Catatan/Notes :
Propinsi Sumatra Barat memiliki 19 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sumatra Barat dibagi menjadi 19 wilayah Kabupaten
Westh Sumatra Province has 19 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Westh Sumatra Province is divided into 19 districts

PROPINSI RIAU
Nomor Induk
2
RIAU
KJUIB Propinsi Riau

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Riau
Budget Plan for Development of Food Production Centers Riau Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bengkalis 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Indragiri Hilir 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Indragiri Hulu 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Kampar 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Riau Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kepulauan Meranti 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kabupaten Kuantan Singingi 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
7 Kabupaten Pelalawan 4.500 Hektar
823.102.800.000
8 Kabupaten Rokan Hilir 4.500 Hektar
823.102.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Rokan Hulu 4.500 Hektar

823.102.800.000
10 Kabupaten Siak 4.500 Hektar
823.102.800.000
11 Kota Dumai 3.000Hektar
556.978.800.000
12 Kota Pekanbaru 3.000Hektar
556.978.800.000

PROPINSI KEPULAUAN RIAU
Nomor Induk
-
KEPULAUAN RIAU
KJUIB Propinsi Kepulauan Riau

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kepulauan Riau
Budget Plan for Development of Food Production Centers Island Riau Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bintan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Karimun 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Kepulauan Anambas 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Lingga 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Kepulauan Riau Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Natuna 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kota Batam 4.000 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
754.214.800.000
7 Kota Tanjung Pinang 4.500 Hektar
823.102.800.000
Catatan/Notes :
Propinsi Kepulauan Riau memiliki 7 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kepulauan Riau dibagi menjadi 7 wilayah Kabupaten
Island Riau Province has 7 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Island Riau Province is divided into 7 districts
Propinsi Kepulauan Riau Halaman 2

PROPINSI JAMBI
Nomor Induk
-
JAMBI
KJUIB Propinsi Jambi

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Jambi
Budget Plan for Development of Food Production Centers Jambi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Batanghari 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Bungo 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Kerinci 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Merangin 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Jambi Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Muaro Jambi 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kabupaten Sarolangun 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
7 Kabupaten Tanjung Jabung Barat 4.500 Hektar
823.102.800.000
8 Kabupaten Tanjung Jabung Timur 4.500 Hektar
823.102.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Tebo 4.500 Hektar

823.102.800.000
10 Kota Jambi 4.500 Hektar
823.102.800.000
11 Kota Sungaipenuh 3.000Hektar
556.978.800.000
Catatan/Notes :
Propinsi Jambi memiliki 11 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Jambi dibagi menjadi 11 wilayah Kabupaten
Jambi Province has 11 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Jambi Province is divided into 11 districts

PROPINSI BENGKULU
Nomor Induk
-
BENGKULU
KJUIB Propinsi Bengkulu

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Bengkulu
Budget Plan for Development of Food Production Centers Bengkulu Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bengkulu Selatan 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
2 Kabupaten Bengkulu Tengah 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
3 Kabupaten Bengkulu Utara 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
4 Kabupaten Kaur 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
Propinsi Bengkulu Halaman 1

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kepahiang 4.500 Hektar

823.102.800.000
6 Kabupaten Lebong 5.500 Hektar
Jahe 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 71.153.000 197.236.000.000
1.020.338.800.000
7 Kabupaten Mukomuko 4.500 Hektar
823.102.800.000
8 Kabupaten Rejang Lebong 4.500 Hektar
823.102.800.000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Seluma 4.500 Hektar

823.102.800.000
10 Kota Bengkulu Hektar
3.000
556.978.800.000
Catatan/Notes :
Propinsi Bengkulu memiliki 10 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Bengkulu dibagi menjadi 10 wilayah Kabupaten
Bengkulu Province has 10 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Bengkulu Province is divided into 10 districts

PROPINSI SUMATRA SELATAN
Nomor Induk
10
SUMATRA SELATAN
KJUIB Propinsi Sumsel

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sumatra Selatan
Budget Plan for Development of Food Production Centers South Sumatra Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Banyuasin 5,500 Hektar
Singkong Paket 3 (Kap 200 Ton) 1,500 Hektar 100,000,000 26,083,000 51,333,000 266,124,000,000
Jagung Paket 3 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 60,364,800 186,447,800,000
Pisang Paket 2 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 65,000,000 191,083,000,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
Holtikultura 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 53,365,000 179,448,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Empat Lawang 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Lahat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Muara Enim 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Sumsel Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Musi Banyuasin 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Musi Rawas 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Musi Rawas Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Ogan Ilir 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Ogan Komering Ilir 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Ogan Komering Ulu 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Ogan Komering Ulu Selatan 4,500 Hektar
823,102,800,000
12 Kabupaten Ogan Komering Ulu Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kota Lubuklinggau 3,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
642,808,000,000
15 Kota Pagar Alam 2,000Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
376,684,000,000
16 Kota Palembang 2,000Hektar
370,531,000,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kota Prabumulih 3,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
567,767,000,000
Total Jumlah Luas Lahan Pertanian 73,000.00 Hektar Total Biaya yang Dibutuhkan 13,453,223,400,000
Catatan/Notes :
Propinsi Sumatra Selatan memiliki 17 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sumatra Selatan dibagi menjadi 17 wilayah Kabupaten
South Sumatra Province has 17 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in South Sumatra Province is divided into 17 districts

PROPINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
Nomor Induk
8
BABEL
KJUIB Propinsi Babel

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kepulauan Bangka Belitung
Budget Plan for Development of Food Production Centers Island Bangka Belitung Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bangka 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Bangka Barat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Bangka Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Bangka Tengah 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Kepulauan Babel Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Belitung 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Belitung Timur 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
7 Kota Pangkal Pinang 3,000Hektar
556,978,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Kepulauan Bangka Beltung memiliki 7 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kepulauan Bangka Belitung dibagi menjadi 7 wilayah Kabupaten
Island Bangka Belitung Province has 7 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Island Bangka Belitung Province is divided into 7 districts
Propinsi Kepulauan Babel Halaman 2

PROPINSI LAMPUNG
Nomor Induk
4
LAMPUNG
KJUIB Propinsi Lampung

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Lampung
Budget Plan for Development of Food Production Centers Lampung Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Lampung Barat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Lampung Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Lampung Tengah 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Lampung Timur 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Lampung Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Lampung Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Mesuji 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Pesawaran 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Pesisir Barat 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Pringsewu 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Tanggamus 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Tulang Bawang 9,000 Hektar
Singkong Paket 1 (Kap 800 Ton) 6,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 51,333,000 1,064,496,000,000
1,621,474,800,000
12 Kabupaten Tulang Bawang Barat 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Way Kanan 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kota Bandar Lampung 2,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
376,684,000,000
15 Kota Metro Hektar
2,000
370,531,000,000
Catatan/Notes :
Propinsi Lampung memiliki 15 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Lampung dibagi menjadi 15 wilayah Kabupaten
Lampung Province has 15 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Lampung Province is divided into 15 districts

PROPINSI KALIMANTAN BARAT
Nomor Induk
-
KALBAR
KJUIB Propinsi Kalbar

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kalimantan Barat
Budget Plan for Development of Food Production Centers Westh Kalimantan Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bengkayang 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Kapuas Hulu 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Kayong Utara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Ketapang 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Kalimantan Barat Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kubu Raya 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Landak 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Melawi 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Mempawah 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Sambas 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Sanggau 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Sekadau 9,000 Hektar
1,621,474,800,000
12 Kabupaten Sintang 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kota Pontianak 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kota Singkawang 3,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
563,131,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Kalimantan Barat memiliki 14 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kalimantan Barat dibagi menjadi 14 wilayah Kabupaten
Westh Kalimantan Province has 14 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Westh Kalimantan Province is divided into 14 districts

PROPINSI KALIMANTAN TENGAH
Nomor Induk
-
KALTENG
KJUIB Propinsi Kalteng

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kalimantan Tengah
Budget Plan for Development of Food Production Centers Central Kalimantan Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Barito Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Barito Timur 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Barito Utara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Gunung Mas 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Kalimantan Tengah Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kapuas 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Katingan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Kotawaringin Barat 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Kotawaringin Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Lamandau 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Murung Raya 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Pulang Pisau 9,000 Hektar
1,621,474,800,000
12 Kabupaten Sukamara 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Seruyan 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kota Palangka Raya 3,000 Hektar
556,978,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Kalimantan Tengah memiliki 14 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kalimantan Tengah dibagi menjadi 14 wilayah Kabupaten
Central Kalimantan Province has 14 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Central Kalimantan Province is divided into 14 districts

PROPINSI KALIMANTAN TIMUR
Nomor Induk
1
KALTIM
KJUIB Propinsi Kaltim

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kalimantan Timur
PPP/KPBU Kemhan RI Dengan PT.Palma Pertiwi Makmur dan KJJUB Indonesia
Budget Plan for Development of Food Production Centers Easth Kalimantan Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Berau 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Kutai Barat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Kutai Kartanegara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Kutai Timur 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Kalimantan Timur Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Mahakam Ulu 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Paser 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Penajam Paser Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kota Balikpapan 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kota Bontang 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kota Samarinda 4,500 Hektar
823,102,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Kalimantan Timur memiliki 10 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kalimantan Timur dibagi menjadi 10 wilayah Kabupaten
Easth Kalimantan Province has 10 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Easth Kalimantan Province is divided into 10 districts

PROPINSI KEPULAUAN KALIMANTAN UTARA
Nomor Induk
-
KALIMANTAN UTARA
KJUIB Propinsi Kal Ut

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Kalimantan Utara
Budget Plan for Development of Food Production Centers North Kalimantan Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bulungan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Malinau 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Nunukan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Tana Tidung 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Kalimantan Utara Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kota Tarakan 4,500 Hektar
823,102,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Kalimanan Utara memiliki 5 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Kalimantan Utara dibagi menjadi 5 wilayah Kabupaten
North Kalimantan Province has 5 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in North Kalimantan Province is divided into 5 districts
Propinsi Kalimantan Utara Halaman 2

PROPINSI NUSATANGGARA BARAT
Nomor Induk
-
NUSATENGGARA BARAT
KJUIB Propinsi NTB

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Nusatenggara Barat
Budget Plan for Development of Food Production Centers Westh Nusatenggara Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bima 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Dompu 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Lombok Barat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Lombok Tengah 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Nusatenggara Barat Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Lombok Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Lombok Utara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Sumbawa 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Sumbawa Barat 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kota Bima 3,000 Hektar
556,978,800,000
10 Kota Mataram 3,000 Hektar
556,978,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Nusatenggara Barat memiliki 10 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Nusatenggara Barat dibagi menjadi 10 wilayah Kabupaten
Westh Nusatenggara Province has 10 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Westh Nusatenggara Province is divided into 10 districts

PROPINSI NUSATENGGARA TIMUR
Nomor Induk
-
Nusatenggara Timur
KJUIB Propinsi NTT

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Nusatenggara Timur
Budget Plan for Development of Food Production Centers Easth Nusatenggara Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Alor 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Belu 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Ende 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Flores Timur 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Nusa Tenggara Timur Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kupang 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Lembata 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
7 Kabupaten Malaka 3,000Hektar
556,978,800,000
8 Kabupaten Manggarai 3,000Hektar
556,978,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Manggarai Barat 3,000 Hektar
556,978,800,000
10 Kabupaten Manggarai Timur 3,000 Hektar
556,978,800,000
11 Kabupaten Nagekeo 3,000Hektar
556,978,800,000
12 Kabupaten Ngada 3,000Hektar
556,978,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Rote Ndao 3,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
563,131,800,000
14 Kabupaten Sabu Raijua 3,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
563,131,800,000
15 Kabupaten Sikka 3,000Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
563,131,800,000
16 Kabupaten Sumba Barat 4,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
829,255,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Sumba Barat Daya 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
18 Kabupaten Sumba Tengah 4,500 Hektar
823,102,800,000
19 Kabupaten Sumba Timur 2,000Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
376,684,000,000
20 Kabupaten Timor Tengah Selatan 1,000Hektar
179,448,000,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Timor Tengah Utara 1,000 Hektar
179,448,000,000
22 Kota Kupang 1,000 Hektar
179,448,000,000
23 0 Hektar
1,000
179,448,000,000
Catatan/Notes :
Propinsi Nusatenggara Timur memiliki 22 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Nusatenggara Timur dibagi menjadi 22 wilayah Kabupaten
Easth Nusatenggara Province has 22 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Easth Nusatenggara Province is divided into 22 districts

PROPINSI GORONTALO
Nomor Induk
-
GORONTALO
KJUIB Propinsi Gorontalo

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Gorontalo
Budget Plan for Development of Food Production Centers Gorontalo Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bintan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Karimun 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Kepulauan Anambas 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Lingga 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Gorontalo Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Natuna 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kota Batam 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
7 Kota Tanjung Pinang 4,500 Hektar
823,102,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Gorontalo memiliki 7 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Gorontalo dibagi menjadi 7 wilayah Kabupaten
Gorontalo Province has 7 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Gorontalo Province is divided into 7 districts
Propinsi Gorontalo Halaman 2

PROPINSI SULAWESI BARAT
Nomor Induk
-
SULAWESI BARAT
KJUIB Propinsi Sulbar

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sulawesi Barat
Budget Plan for Development of Food Production Centers Westh Sulawesi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Majene 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Mamasa 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Mamuju 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Mamuju Tengah 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Sulawesi Barat Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Pasangkayu 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Polewali Mandar 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Sulawesi Barat memiliki 6 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Barat dibagi menjadi 6 wilayah Kabupaten
Westh Sulawesi Province has 6 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Westh Sulawesi Province is divided into 6 districts
Propinsi Sulawesi Barat Halaman 2

PROPINSI SULAWESI SELATAN
Nomor Induk
9
SULAWESI SELATAN
KJUIB Propinsi Sulsel

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sulawesi Selatan
Budget Plan for Development of Food Production Centers for South Sulawesi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bantaeng Hektar
3,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
567,767,000,000
2 Kabupaten Barru Hektar
3,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
563,131,800,000
3 Kabupaten Bone Hektar
2,000
370,531,000,000
4 Kabupaten Bulukumba 3,500 Hektar
636,655,000,000
Propinsi Sulawesi Selatan Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Enrekang 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Gowa 4,500 Hektar
823,102,800,000
7 Kabupaten Jeneponto 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Kepulauan Selayar 3,750 Hektar
Singkong Paket 4 (Kap 100 Ton) 750 Hektar 100,000,000 26,083,000 51,333,000 133,062,000,000
690,040,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Luwu 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Luwu Timur 3,750 Hektar
690,040,800,000
11 Kabupaten Luwu Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
12 Kabupaten Maros 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Pangkajene dan Kepulauan 4,500 Hektar
823,102,800,000
14 Kabupaten Pinrang 3,750 Hektar
690,040,800,000
15 Kabupaten Sidenreng Rappang 4,500 Hektar
823,102,800,000
16 Kabupaten Sinjai 6,000 Hektar
1,089,226,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Soppeng 4,500 Hektar
823,102,800,000
18 Kabupaten Takalar 4,500 Hektar
823,102,800,000
19 Kabupaten Tana Toraja 3,500Hektar
632,019,800,000
20 Kabupaten Toraja Utara 3,000Hektar
556,978,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Wajo 3,000 Hektar
545,343,800,000
22 Kota Makassar 1,000 Hektar
179,448,000,000
23 Kota Palopo 1,000Hektar
179,448,000,000
24 Kota Parepare 2,000Hektar
370,531,000,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
Catatan/Notes :
Propinsi Sulawesi Selatan memiliki 24 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Selatan dibagi menjadi 24 wilayah Kabupaten
South Sulawesi Province has 24 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Soth Sulawesi Province is divided into 24 districts

PROPINSI SULAWESI TENGGARA
Nomor Induk
-
SULAWESI TENGGARA
KJUIB Propinsi Sulawesi Tenggara

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sulawesi Tenggara
Budget Plan for Development of Food Production Centers Southeast Sulawesi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bombana Hektar
3,000
556,978,800,000
2 Kabupaten Buton Hektar
3,000
556,978,800,000
3 Kabupaten Buton Selatan Hektar
3,000
556,978,800,000
4 Kabupaten Buton Tengah 4,500 Hektar
823,102,800,000
Propinsi Sulawesi Tenggara Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Buton Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Kolaka 4,500 Hektar
823,102,800,000
7 Kabupaten Kolaka Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Kolaka Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Konawe 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Konawe Kepulauan 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Konawe Selatan 4,500 Hektar
823,102,800,000
12 Kabupaten Konawe Utara 3,000Hektar
556,978,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Muna 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kabupaten Muna Barat 2,500 Hektar
445,572,000,000
15 Kabupaten Wakatobi 2,000Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
376,684,000,000
16 Kota Bau-Bau 2,000Hektar
370,531,000,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kota Kendari 2,000 Hektar
370,531,000,000
Catatan/Notes :
Propinsi Sulawesi Tenggara memiliki 17 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Tenggara dibagi menjadi 17 wilayah Kabupaten
Southeast Sulawesi Province has 17 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Southeast Sulawesi Province is divided into 17 districts

PROPINSI SULAWESI TENGAH
Nomor Induk
-
SULAWESI TENGAH
KJUIB Propinsi Sulawesi Tengah

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sulawesi Tengah
Budget Plan for Development of Food Production Centers Central Sulawesi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Banggai 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Banggai Kepulauan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Banggai Laut 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Buol 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Sulawesi Tengah Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Donggala 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Morowali 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Morowali Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Parigi Moutong 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Poso 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Sigi 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Tojo Una-Una 9,000 Hektar
1,621,474,800,000
12 Kabupaten Tolitoli 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kota Palu 3,500 Hektar
632,019,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Sulawesi Tengah memiliki 13 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Tengah dibagi menjadi 13 wilayah Kabupaten
Central Sulawesi Province has 13 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Central Sulawesi Province is divided into 13 districts

PROPINSI SULAWESI UTARA
Nomor Induk
-
SULAWESI UTARA
KJUIB Propinsi Sulawesi Utara

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Sulawesi Utara
Budget Plan for Development of Food Production Centers North Slawesi Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Bolaang Mongondow 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Bolaang Mongondow Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Bolaang Mongondow Timur 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Bolaang Mongondow Utara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Sulawesi Utara Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Kepulauan Sangihe 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Kepulauan Siau Tagulandang Biaro 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Kepulauan Talaud 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Minahasa 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Minahasa Selatan 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Minahasa Tenggara 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Minahasa Utara 9,000 Hektar
1,621,474,800,000
12 Kota Bitung 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kota Kotamobagu 3,500 Hektar
632,019,800,000
14 Kota Manado 2,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
376,684,000,000
15 Kota Tomohon 2,000Hektar
370,531,000,000
Catatan/Notes :
Propinsi Sulawesi Utara memiliki 15 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Sulawesi Utara dibagi menjadi 15 wilayah Kabupaten
North Sulawesi Province has 15 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in North Sulawesi Province is divided into 15 districts

PROPINSI MALUKU
Nomor Induk
-
MALUKU
KJUIB Propinsi Maluku

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Maluku
Budget Plan for Development of Food Production Centers Maluku Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Buru 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Buru Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Kepulauan Aru 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Maluku Barat Daya 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Maluku Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Maluku Tengah 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Maluku Tenggara 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Kepulauan Tanimbar 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Seram Bagian Barat 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Seram Bagian Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kota Ambon 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kota Tual Hektar
3,000
556,978,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Maluku memiliki 11 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Maluku dibagi menjadi 11 wilayah Kabupaten
Maluku Province has 11 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Maluku Province is divided into 11 districts

PROPINSI MALUKU UTARA
Nomor Induk
1
MALUKU UTARA
KJUIB Propinsi Maluku

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Maluku Utara
Budget Plan for Development of Food Production Centers North Maluku Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Halmahera Barat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Halmahera Tengah 4,500 Hektar
823,102,800,000
3 Kabupaten Halmahera Timur 4,500 Hektar
823,102,800,000
4 Kabupaten Halmahera Selatan 4,500 Hektar
823,102,800,000
Propinsi Maluku Utara Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Halmahera Utara 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Kepulauan Sula 3,000 Hektar
556,978,800,000
7 Kabupaten Pulau Morotai 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Pulau Taliabu 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kota Ternate 3,500 Hektar
632,019,800,000
10 Kota Tidore Kepulauan 3,500 Hektar
632,019,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Maluku Utara memiliki 10 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Maluku Utara dibagi menjadi 10 wilayah Kabupaten
North Maluku Province has 10 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in North Maluku Province is divided into 10 districts

PROPINSI PAPUA
Nomor Induk
-
PAPUA
KJUIB Propinsi Papua

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Papua
Budget Plan for Development of Food Production Centers for Papua Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Asmat 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Biak Numfor 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Boven Digoel 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Deiyai 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Papua Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Dogiyai 6,500 Hektar
Pala 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,265,000 197,348,000,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,217,686,800,000
6 Kabupaten Intan Jaya 6,500 Hektar
Pala 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,265,000 197,348,000,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,217,686,800,000
7 Kabupaten Jayapura 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
8 Kabupaten Jayawijaya 4,750 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
887,276,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Keerom 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
10 Kabupaten Kepulauan Yapen 4,750 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
887,276,800,000
11 Kabupaten Lanny Jaya 6,500 Hektar
Pala 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,265,000 197,348,000,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,217,686,800,000
12 Kabupaten Mamberamo Raya 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kabupaten Mamberamo Tengah 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
14 Kabupaten Mappi 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
15 Kabupaten Merauke 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
16 Kabupaten Mimika 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
17 Kabupaten Nabire 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
18 Kabupaten Nduga 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
19 Kabupaten Paniai 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
20 Kabupaten Pegunungan Bintang 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
21 Kabupaten Puncak 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
22 Kabupaten Puncak Jaya 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
23 Kabupaten Sarmi 4,750 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
887,276,800,000
24 Kabupaten Supiori 4,750 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
887,276,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
25 Kabupaten Tolikara 5,750 Hektar
Pala 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,265,000 197,348,000,000
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,084,624,800,000
26 Kabupaten Waropen 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
27 Kabupaten Yahukimo 4,000 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
754,214,800,000
28 Kabupaten Yalimo 3,000Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
567,767,000,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
29 Kota Jayapura 3,750 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
696,193,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Papua memiliki 29 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Papua dibagi menjadi 29 wilayah Kabupaten
Papua Province has 29 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in Papua Province is divided into 29 districts

PROPINSI PAPUA BARAT
Nomor Induk
-
PAPUA BARAT
KJUIB Propinsi Papua Barat

Bersama

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan Propinsi Papua Barat
Budget Plan for Development of Food Production Centers Westh Papua Province
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
1 Kabupaten Fakfak 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
2 Kabupaten Kaimana 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
3 Kabupaten Manokwari 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
4 Kabupaten Manokwari Selatan 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
Propinsi Papua Barat Halaman 1
Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
5 Kabupaten Maybrat 4,500 Hektar
823,102,800,000
6 Kabupaten Pegunungan Arfak 5,500 Hektar
Jahe 1,000 Hektar 100,000,000 26,083,000 71,153,000 197,236,000,000
1,020,338,800,000
7 Kabupaten Raja Ampat 4,500 Hektar
823,102,800,000
8 Kabupaten Sorong 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
9 Kabupaten Sorong Selatan 4,500 Hektar
823,102,800,000
10 Kabupaten Tambrauw 4,500 Hektar
823,102,800,000
11 Kabupaten Teluk Bintuni 9,000 Hektar
1,621,474,800,000
12 Kabupaten Teluk Wondama 4,500 Hektar
823,102,800,000

Biaya Biaya
No Lahan Lahan
Acquisition Fees
13 Kota Sorong 3,500 Hektar
632,019,800,000
Catatan/Notes :
Propinsi Papua Barat memiliki 13 Wilayah Kota dan Kabupaten, semua wilayah meiliki Potensi Pertanian yang bagus
Rencana Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan di Propinsi Papua Barat dibagi menjadi 13 wilayah Kabupaten
Westh Papua Province has 13 Cities and Regencies, all of which have good Agricultural Potential
The Development Plan for Food Production Center Areas in West Papua Province is divided into 13 districts

PT. PALMA PERTIWI MAKMUR
Legalitas Perusahaan
Nama Perusahaan
Nomor Induk Berusaha

9120307240975
Dikeluarkan tanggal
28 Desember 2021
Susunan Komisaris dan Direksi

Komisaris Utama Direktur Utama
T. RUSLI AHMAD, S.E., M.M MARDIANTO
Komisaris I Direktur Keuangan

Drs. TEGUH TRIYANTO, MBA Ir. AFRIZAL HARAHAP, M.M
Komisaris III Direktur HRD

Ir. YULLIANA SOERATMI MADA TECTONA
Komisaris IV Direktur Operasional

AGUS SUGIYANTO MICHAEL EKO S, S.E
Komisaris V Direktur Aset

NANA ROHANA SIYAMTO RAHARJO, S.E
Komisaris VI Direktur Bisnis & Pengembangan

AGUS PURWANTO DENI SUSANTO
Komisaris VII
LIDYA NORA
STRUKTUR ORGANISASI
Dewan Direksi
Mardianto
Direktur Utama
Corporate Secretary
Ir. Afrizal Harahap, MM Michael Eko Sulistyanto, SE Deni Susanto, SH Dr. Teguh Triyanto, MBA
Direktur Keuangan Direktur Operasional Direktur Bisnis & Investasi Direktur I.T
Sigit Wibawanto, SH Yoga Nia Kusniawati Siyamto Raharjo, SE

Direktur Personalia Direktur Teknik Direktur Perdagangan Direktur Aset Manajemen
Mgr. Kelembagaan Mgr. Akutansi Mgr. Budidaya Mgr. Sarana & Mgr. Integrasi Mgr. Logistik & Mgr. Perencaan Mgr. Aset
Prasarana komersial Kawasan Sistem
Mgr. Mgr. Pajak Mgr. Industri Berikat Mgr. Hubungan
Mgr. Investaris Mgr. Pengembangan Mgr. Program Perbankan
Ketenagakerjaan Pengolahan
Mgr. Keuangan Usaha Mgr. Sistem
Mgr. BPJS Mgr. Mgr. Teknis Mgr. control & Mgr.Analis
Perdagangan
Mgr. Kredit & Penangkaran Operasional Mgr. Analisis Usaha pelaporan
Mgr. Diklat SDM KUR Mgr. Mgr. Teknik
Mgr. Pupuk & Mgr. Perencanaan Mgr. Bisnis intelegen
Pengembangan Support
Mgr. Penilaian & Mgr. Audit Prapanen Mgr. Arsip &
Kepatuhan Mgr. Akutansi Mgr.
Mgr. Collateral Pemasaran
Pendayagunaan Mgr. Hubungan Mgr. Trade Finance
Lahan & Air Bilateral & Publik Mgr. Pembelian
Mgr. Kemitraan Mgr. Analis Legal Mgr. Transportasi
Mgr. Litbang
Plasma & Koperasi
Mgr. Standarisasi Mutu Mgr. Exim
Mgr. Komersial Mgr. Humas
Mgr. Perlindungan Konsumen
Mgr. Internal Audit
Kontribusi Kami
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM) adalah badan usaha yang

bergerak di bidang Usaha Perdagangan, Industri, Perkebunan,
Jasa dan Angkutan. PPM dulu bernama PT. PALMA RIAU INDUSTRI
(PRI) berdasarkan RUPSLB No. 1, tanggal 2 Desember 2021
Tentang akta perubahan nama perseroan.
Basis dari PPM bergerak di semua sektor Agribisnis,

yang mengutamakan Pada Pertanian Rakyat.
Mitra Kerja
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM) bekerjasama dengan

Beberapa Koperasi sekaligus melakukan pemberdayaan
anggota Koperasi ini mulai Pendidikan, Kesehatan hingga
perencanaan kesejahteraan bagi keluarga.
Pendidikan meliputi peningkatan pengetahuan pengolahan lahan

hingga perencanaan Pendidikan bagi anak-anak anggota koperasi.
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM) memiliki
lini usaha dalam bidang bidang industri minyak
mentah. Industri ini memacu penggunaan dari
Minyak Kelapa Sawit sebagai energi yang
ramah lingkungan
Sesuai Klasifikasi Baku Lapagan Usaha

Indonesia (KBLUI), PPM bergerak di Crude
Palm Oil (CPO) khususnya di :
❑ Industri Minyak Mentah Kelapa Sawit (Crude

Palm Oil)
C R U D E PA L M O I L
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM)
Melakukan Aktivitas Usaha multi-sektor
diantaranya adalah Agroindustri.
Dalam Sektor ini PPM melakukan berbagai
macam usaha peternakan, perikanan dan
pertanian mulai budidaya (on farm) hingga
pengolahannya (off farm) secara terintegrasi.
A G R I B I S N I S
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM) memiliki
lini usaha dalam kontruksi dan property, dalam
hal mengembangkan area – area strategis untuk
kepentingan publik, swasta dan pemerintah.
PROPERTI DAN
K O N S T R U K S I
PT. PALMA PERTIWI MAKMUR (PPM) bergerak
juga di dalam perdagangan komersil. Salah satu
bentuk aktivitas ekonomi untuk memenuhi
kebutuhan pasar dalam tiap daerah yang
memiliki kebutuhan nya masing-masing
Beberapa produk yang diperdagangkan untuk

pasar lokal maupun ekspor, antara :
❑ Gaplek
❑ Jagung pipilan
❑ Porang
❑ Jahe
PERDAGANGAN
You can
L E G A L I TA S P E R U S A H A A N
Kantor Pusat :
021 22178547
ppmcorporation9@gmail.com
Jl. Raya Hankam No.72, RT/RW 003/005

Jatiranggon, Kec. Jatisampurna
Kota Bekasi 17432 Jawa Barat
Scanned by TapScanner
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
NOMOR AHU-0076049.AH.01.02.TAHUN 2021
TENTANG
PERSETUJUAN PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PERSEROAN TERBATAS
PT PALMA PERTIWI MAKMUR
Menimbang : a Bahwa berdasarkan Permohonan Notaris MAARIFAH, SH., M.KN. sesuai salinan
akta nomor 05 Tanggal 24 Desember 2021 tentang Perubahan Anggaran Dasar
PT PALMA PERTIWI MAKMUR tanggal 28 Desember 2021 dengan Nomor
Pendaftaran 4021122831202750 telah sesuai dengan persyaratan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan;
b Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PT PALMA PERTIWI MAKMUR;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar - PT PALMA PERTIWI MAKMUR - dengan
NPWP 028110997211000 yang berkedudukan di JAKARTA UTARA karena telah
sesuai dengan Data Format Isian Perubahan yang disimpan di dalam database
Sistem Administrasi Badan Hukum sebagaimana salinan akta nomor 05 Tanggal 24
Desember 2021 yang dibuat oleh Notaris MAARIFAH, SH., M.KN. yang berkedudukan
di KOTA TANGERANG SELATAN.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya dan/atau apabila terjadi kesalahan, keputusan ini akan
dibatalkan atau dicabut.
Ditetapkan di Jakarta, Tanggal 28 Desember 2021.
a.n. MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA

REPUBLIK INDONESIA
DIREKTUR JENDERAL ADMINISTRASI HUKUM UMUM,
Cahyo Rahadian Muzhar, S.H., LLM.

19690918 199403 1 001
DICETAK PADA TANGGAL 28 Desember 2021
DAFTAR PERSEROAN NOMOR AHU-0231507.AH.01.11.TAHUN 2021 TANGGAL 28 Desember 2021
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
1. Modal Dasar : Rp. 250.000.000.000

2. Modal Ditempatkan : Rp. 10.000.000.000
3. Susunan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
Klasifikasi Jumlah Lembar
Nama Jabatan Total
Saham Saham
A NAHNU ANDI MAPPE DIREKTUR - 1.700 Rp. 1.700.000.000
AFRIZAL DIREKTUR - 250 Rp. 250.000.000
AGUS PURWANTO KOMISARIS - 500 Rp. 500.000.000
AGUS SUGIANTO KOMISARIS - 500 Rp. 500.000.000
LIDYA NORA KOMISARIS - 1.000 Rp. 1.000.000.000
NANA ROHANA KOMISARIS - 250 Rp. 250.000.000
MARDIANTO PRESIDEN - 4.800 Rp. 4.800.000.000
DIREKTUR
T RUSLI AHMAD PRESIDEN - 1.000 Rp. 1.000.000.000
KOMISARIS

REPUBLIK INDONESIA

19690918 199403 1 001
KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
Menimbang : a Bahwa berdasarkan Permohonan Notaris MAARIFAH, SH., M.KN. sesuai salinan
akta nomor 06 Tanggal 27 Desember 2021 tentang Perubahan Anggaran Dasar
PT PALMA PERTIWI MAKMUR tanggal 29 Desember 2021 dengan Nomor
Pendaftaran 4021122932203031 telah sesuai dengan persyaratan Perubahan
Anggaran Dasar Perseroan;
b Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu
menetapkan keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tentang
Persetujuan Perubahan Anggaran Dasar PT PALMA PERTIWI MAKMUR;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan :
KESATU : Menyetujui Perubahan Anggaran Dasar - PT PALMA PERTIWI MAKMUR - dengan
NPWP 028110997211000 yang berkedudukan di KOTA BEKASI karena telah sesuai
dengan Data Format Isian Perubahan yang disimpan di dalam database Sistem
Administrasi Badan Hukum sebagaimana salinan akta nomor 06 Tanggal 27
Desember 2021 yang dibuat oleh Notaris MAARIFAH, SH., M.KN. yang berkedudukan
di KOTA TANGERANG SELATAN.
KEDUA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.
Apabila ternyata dikemudian hari terdapat kekeliruan maka akan diperbaiki
sebagaimana mestinya dan/atau apabila terjadi kesalahan, keputusan ini akan
dibatalkan atau dicabut.

REPUBLIK INDONESIA

19690918 199403 1 001
LAMPIRAN KEPUTUSAN MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
TENTANG
1. Modal Dasar : Rp. 250.000.000.000

2. Modal Ditempatkan : Rp. 250.000.000.000
3. Susunan Pemegang Saham, Dewan Komisaris dan Direksi
Klasifikasi Jumlah Lembar
Nama Jabatan Total
Saham Saham
A NAHNU ANDI MAPPE DIREKTUR - 42.500 Rp. 42.500.000.000
AFRIZAL DIREKTUR - 12.500 Rp. 12.500.000.000
AGUS PURWANTO KOMISARIS - 12.500 Rp. 12.500.000.000
AGUS SUGIANTO KOMISARIS - 12.500 Rp. 12.500.000.000
LIDYA NORA KOMISARIS - 18.750 Rp. 18.750.000.000
NANA ROHANA KOMISARIS - 12.500 Rp. 12.500.000.000
YORDANIANTO KOMISARIS - 12.500 Rp. 12.500.000.000
JUWANPUTRA
MARDIANTO PRESIDEN - 113.750 Rp. 113.750.000.000
DIREKTUR
T RUSLI AHMAD PRESIDEN - 12.500 Rp. 12.500.000.000
KOMISARIS

REPUBLIK INDONESIA

19690918 199403 1 001
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

NOMOR INDUK BERUSAHA: 9120307240975
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja, Pemerintah Republik Indonesia menerbitkan Nomor Induk
Berusaha (NIB) kepada:
1. Nama Pelaku Usaha : PT PALMA PERTIWI MAKMUR

2. Alamat Kantor : KIRANA TWO OFFICE TOWER lt. 10-A, Boulevard Timur No. 88,
RT.004, RW. 005, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta
Utara, DKI Jakarta
Kode Pos: 14250
No. Telepon 02129557539
Email : cs.makmurjayamandiri@gmail.com
3. Status Penanaman Modal : PMDN
4. Kode Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia : Lihat Lampiran
(KBLI)
5. Skala Usaha : Usaha Menengah
NIB ini berlaku di seluruh wilayah Republik Indonesia selama menjalankan kegiatan usaha dan berlaku sebagai hak akses
kepabeanan, pendaftaran kepesertaan jaminan sosial kesehatan dan jaminan sosial ketenagakerjaan, serta bukti pemenuhan
laporan pertama Wajib Lapor Ketenagakerjaan di Perusahaan (WLKP).
Pelaku Usaha dengan NIB tersebut di atas dapat melaksanakan kegiatan berusaha sebagaimana terlampir dengan tetap
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Khusus untuk KBLI dengan klasifikasi risiko rendah sebagaimana terlampir, NIB merupakan perizinan tunggal yang berlaku sebagai
Sertifikasi Jaminan Produk Halal (SJPH) berdasarkan pernyataan mandiri Pelaku Usaha dan setelah memperoleh pembinaan
dan/atau pendampingan dari Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Diterbitkan di Jakarta, tanggal: 27 Desember 2021
Menteri Investasi/
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal,
Ditandatangani secara elektronik
Dicetak tanggal: 27 Desember 2021
1. Dokumen ini diterbitkan sistem OSS berdasarkan data dari Pelaku Usaha, tersimpan dalam sistem OSS, yang menjadi tanggung jawab
Pelaku Usaha.
2. Dalam hal terjadi kekeliruan isi dokumen ini akan dilakukan perbaikan sebagaimana mestinya.
3. Dokumen ini telah ditandatangani secara elektronik menggunakan sertifikat elektronik yang diterbitkan oleh BSrE-BSSN.
4. Data lengkap Perizinan Berusaha dapat diperoleh melalui sistem OSS menggunakan hak akses.
PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
PERIZINAN BERUSAHA BERBASIS RISIKO

LAMPIRAN
NOMOR INDUK BERUSAHA: 9120307240975
A. Tabel Kegiatan Usaha Skala Menengah KBLI Selain Perizinan Tunggal

Perizinan Berusaha
No. Kode KBLI Judul KBLI Lokasi Usaha Klasifikasi Risiko
Jenis Legalitas
1 46100 Perdagangan KIRANA TWO OFFICE TOWER lt. Rendah NIB Untuk persiapan,
Besar Atas 10-A, Boulevard Timur No. 88, operasional, dan/atau
Dasar Balas RT.004, RW. 005, Kel. Pegangsaan komersial kegiatan
Jasa (Fee) Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta usaha
Atau KontrakUtara, DKI Jakarta
Kode Pos: 14250
2 46900 Perdagangan KIRANA TWO OFFICE TOWER lt. Rendah NIB Untuk persiapan,
Besar 10-A, Boulevard Timur No. 88, operasional, dan/atau
Berbagai RT.004, RW. 005, Kel. Pegangsaan komersial kegiatan
Macam Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta usaha
Barang Utara, DKI Jakarta
Kode Pos: 14250
3 68200 Real Estate KIRANA TWO OFFICE TOWER lt. Menengah Rendah NIB dan Untuk persiapan,
Atas dasar 10-A, Boulevard Timur No. 88, Sertifikat operasional, dan/atau
Balas Jasa RT.004, RW. 005, Kel. Pegangsaan Standar komersial kegiatan
(Fee) Atau Dua, Kec. Kelapa Gading, Jakarta usaha
Kontrak Utara, DKI Jakarta
Kode Pos: 14250
4 46511 Perdagang KIRANA TWO OFFICE TOWER Rendah NIB Untuk persiapan
an Besar lt. 10-A, Boulevard Timur No. 88, kegiatan usaha
Komputer RT.004, RW. 005, Kel.
dan Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa
Perlengkap Gading, Jakarta Utara, DKI
an Jakarta
Komputer Kode Pos: 14250
5 43305 Dekorasi KIRANA TWO OFFICE TOWER Menengah Tinggi
Eksterior lt. 10-A, Boulevard Timur No. 88,
RT.004, RW. 005, Kel.
Pegangsaan Dua, Kec. Kelapa
Gading, Jakarta Utara, DKI
Jakarta
Kode Pos: 14250
Pelaku Usaha.
Sertifikat Untuk persiapan
Standar kegiatan usaha
belum
terverifikasi
Sertifikat Untuk operasional
Standar dan/atau komersial
telah kegiatan usaha
terverifikasi
6 77100 Aktivitas KIRANA TWO OFFICE TOWER lt. 10- Menengah Tinggi NIB Untuk persiapan
Penyewaan A, Boulevard Timur No. 88, RT.004, kegiatan usaha
dan Sewa RW. 005, Kel. Pegangsaan Dua, Kec. Sertifikat Untuk persiapan
Guna Usaha Kelapa Gading, Jakarta Utara, DKI Standar kegiatan usaha
Tanpa Hak Jakarta belum
Opsi Mobil, Kode Pos: 14250 terverifikasi
Bus, Truk Sertifikat Untuk operasional
Dan Standar dan/atau komersial
Sejenisnya telah kegiatan usaha
terverifikasi
1. Dengan ketentuan bahwa NIB tersebut hanya berlaku untuk Kode dan Judul KBLI yang tercantum dalam lampiran ini.
2. Pelaku Usaha wajib memenuhi persyaratan dan/atau kewajiban sesuai Norma, Standar, Prosedur, dan Kriteria (NSPK)
Kementerian/Lembaga (K/L).
3. Verifikasi dan/atau pengawasan pemenuhan persyaratan dan/atau kewajiban Pelaku Usaha dilakukan oleh
Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah terkait.
4. Lampiran ini merupakan bagian tidak terpisahkan dari dokumen NIB tersebut.
Pelaku Usaha.
Head Office
PT. PALMA RIAU INDUSTRI Menara Palma Lt. 22 Jln. R. Rasuna Said Kav. 6
Setiabudi Kuningan Timur JAKARTA 12950
Email : palmariauindustri069@gmail.com Website: Http//palmariau.com
No. : 008/AO/DIR.PRI-KEMHAN/XI/2020
Prihal : KLARIFIKASI
Sifat : Rahasia
KEPADA :
INSPEKTUR JENDERAL KEMHAN
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia
Jln. Medan Merdeka Barat No. 13-14 JAKARTA PUSAT 10110
Up. Letnan Jenderal IDA BAGUS PURWALAKSANA,S.I.P, M.M.
SALAM HORMAT,
Menindak lanjuti hasil Diskusi Jajaran Direksi PT. PALMA RIAU INDUSTRI tentang
KETAHANAN PANGAN pada tanggal 03 Nopember 2020 bertempat di Ruangan
INSPEKTUR IV ITJEN KEMHAN Jakarta.
Kami Direksi PT. PALMA RIAU INDUSTRI menindak lanjuti hal tersebut kepada para
Dewan Komisaris PT. PALMA RIAU INDUSTRI pada Prinsipnya PT. PALMA RIAU
INDUSTRI sangat siap mendukung atau menjadi rekanan KEMENTRIAN PERTAHANAN
RI. Baik dari segi Material dan Tenaga, hal hal yang berhubungan dengan Financial,
Mekanisme Kerjasama, Team Work dll. Kami menunggu Undangan Resmi INSPEKTUR
JENDERAL KEMHAN tentang pembahasan All Anggaran Project Ketahanan Pangan.
Demikian Surat Klarifikasi Kesanggapuan ini kami buat dengan sebenarnya. Sebagai
bahan pertimbangan di pertemuan berikutnya yang sudah kita sepakati PT. PALMA RIAU
INDUSTRI akan membawa bukti real Kesanggupan Finance,
Jakarta, 05 Nopember 2020

PT. PALMA RIAU INDUSTRI
Tembusan YTH :
1. Dewan Komisaris PT. Palma Riau Industri
Branch Office: Jln. Teuku Umar No. 121 Rt.001/005 Rintis-Lima Puluh Pekanbaru RIAU
Head Office
NOTULEN
MEETING DIREKSI PT. PALMA RIAU dan INSPEKTUR JENDERAL KEMHAN
Hari : Jumat
Tanggal : 06 Nopember 2020
Tempat : Ruang Meeting Utama Ierjen Kemhan
Audiens :
IRJEN KEMHAN PT. PALMA RIAU INDUSTRI
1. Irjen Ida Bagus Purwalaksana 1. Mardianto
2. Brigjen Yos Trioso 2. Ali Husni
3. Kol. Dedi Rusdianto 3. Ronny Hadi Saputra
4. Kol. Edi Sucipto 4. Yahya Cahyadi
5. Kol. Bambang Sugiharto
Memutuskan point point sebagai berikut ;

1. Jumlah Lahan 2.000.000 Hektar
2. Jumlah 32 Propinsi
3. Start Awal 6 Propinsi ;
a. Jabar d. Aceh
b. Lampung e. Jatim
c. Babel f. Kalimantan Tengah
4. Penanaman Singkong, Keladi, Padi, Gandumg, Perikanan.
5. Setiap lahan yang akan di bangung 1 batalyon Cadangan strategis
6. Akan dipimpin jenderal bintang 3.
7. Semua petani akan direkrut jadi tentara cadangan
8. Setiap lahan dan batalyon akan dipimpin Kolonel.
9. Semua kegiatan semi militerisasi
10. PT. PALMA RIAU INDUSTRI menyiapkan bukti real Financial, dengan anggaran awal 15,7 T.
Dari 6 propinsi.
11. Semua kegiatan yang dimaksud di atas bersifat silent dan rahasia
Demikian hasil inti pertemuan Direksi PT. Palma Riau Industri dan Irjen Kemhan RI.
Jakarta, 06 Nopember 2020

PT. PALMA RIAU INDUSTRI
Head Office
Head Office
PEMBUKAAN REKENING PENAMPUNGAN . bni
Kawasan Sentra Produksi Pangan
PENGEMBANGAN CADANGAN LOGISTIK PERTAHANAN
Dalam Rangka Mewujudkan KETAHANAN PANGAN NASIONAL
Melalui “BADAN CADANGAN LOGISTIK STRATEGIS ( BCLS )”
Dengan Skema KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA
(KPBU) / PPP Di KEMENTERIAN PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA

(pemrakarsa proyek kpbu/ppp – Unsolicited PPP Project )
Kata Pengantar
Dengan memanjatkan Puji Syukur ke hadirat ALLAH SWT - Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, atas
Rahmat dan Anugerah –Nya, Maka Bangsa INDONESIA Merdeka dan Berdaulat di Bumi NUSWANTARA.
Kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah merupakan pencapaian dari perjuangan Revolusi 1945,
dimana para pendiri NKRI telah mewariskan kepada Bangsa dan Negara Republik Indonesia yang kita cintai. Sudah
selayaknya seluruh elemen Bangsa bertekad – Bersatu untuk mengisi kemerdekaan dengan berdasarkan Ideologi
PANCASILA, Konstitusi Undang-Undang Dasar 1945, Bhineka Tunggal Ika, di bawah Panji Sang Saka Merah Putih, Bersatu
untuk membela Negara dalam arti yang seluas-luasnya, yang tidak bertentangan dengan Peraturan Perundangan-
undangan yang berlaku.
Program Cadangan Logistik Ketahanan sebagai bagian dari Ketahanan Pangan Nasional yang akan kita laksanakan
Bersama-sama Tentara Nasional Indonesia (TNI) dimana akan mengikutsertakan segenap elemen Bangsa, bertujuan untuk
meningkatkan kewaspadaan Pertahanan - Ketahanan dan Keamanan Nasional dalam arti yang seluas-luasnya,
sebagaimana amanat Undang-Undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.
Atas Berkat Rahmat ALLAH Yang Maha Kuasa dan dengan keinginan luhur, Semoga niat baik putra-putri Bangsa untuk
Berdarma Bhakti kepada Ibu Pertiwi, Tanah Air – Bangsa dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, akan mendapatkan
Bimbingan – Petunjuk Para Leluhur pendiri Bangsa serta Ridho ALLAH SWT - Tuhan Yang Maha Kuasa
Amin Ya Robbal Alamin
Deni Susanto
Direktur Pelaksana Program KPBU/PPP – KSPP PT.Palma Pertiwi Makmur
1 ISU STRATEGIS : KRISIS PANGAN DUNIA
KETERPADUAN INISIASI KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR

2 K.S.P.P DENGAN KETAHANAN PANGAN NASIONAL
OUTLINE 3 MASTERPLAN K.S.P.P BCLS-PALMA PERTIWI MAKMUR
SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

4 DALAM PEMBIAYAAN K.S.P.P
5 PERENCANAAN STRUKTUR DAN KEUANGAN PROYEK K.S.P.P

“ISU STRATEGIS : KRISIS PANGAN DUNIA”
KERJASAMA PEMERINTAH DAN BADAN USAHA/
PUBLIC PRIVATE PARTNERSHIP
DALAM PEMBANGUNAN ‘KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN’ TERINTEGRASI
BERKELANJUTAN
FAO Global Warning
Pada awal April, Laporan Global Krisis Pangan edisi 2020, memberikan
peringatan keras untuk masa depan.
Pada tahun 2019 – sebelum pandemi COVID-19 – 135 juta orang

mengalami “krisis” dan tingkat kerawanan pangan akut yang lebih
parah. Lebih lanjut, 183 juta berada di ujung tanduk dalam kondisi
ketahanan pangan yang “tertekan”. Dengan kata lain, hanya satu
kejutan dari kerawanan pangan akut yang parah. Pembatasan terkait
COVID berisiko mendorong lebih banyak orang ke dalam krisis. Seiring
berkembangnya pandemi dalam konteks krisis pangan, ketersediaan
pangan serta akses pangan dapat menjadi perhatian serius – baik di
daerah pedesaan maupun perkotaan. Ketika situasi berkembang, ada
kekhawatiran nyata tentang meningkatnya risiko kelaparan di
beberapa negara, bahkan berpotensi beberapa kelaparan terjadi
secara bersamaan.
Sebelum pandemi COVID-19 melanda, secara global ada 27 juta orang

dalam tingkat “darurat” (Integrated Food Security Phase Classification
[IPC]/Cadre harmonisé [CH] Phase 4). Yaitu, tingkat kerawanan
pangan akut, berpotensi di ambang kelaparan.
1
“KETERPADUAN INISIASI KPBU DALAM PENYEDIAAN INFRASTRUKTUR
K.S.P.P DENGAN PENGEMBANGAN KETAHANAN PANGAN
NASIONAL”
DALAM PEMBANGUNAN ‘KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN’ TERINTEGRASI BERKELANJUTAN
Kesesuaian Regulasi pengembangan KSPP dengan skema KPBU
di Kementerian Pertahanan
KEBUTUHAN DAN SUMBER PENDANAAN INFRASTRUKTUR RPJMN

2020-2024
CADANGAN LOGISTIK PERTAHANAN MELALUI BADAN CADANGAN

LOGISTIK STRATEGIS
SKEMA KERJASAMA PEMERINTAH DENGAN BADAN USAHA

(KPBU)/PPP
Berdasarkan ➢ UU No 3 Tahun 2002 Tentang Pertahanan Negara

➢ UU No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan
➢ RPJMN 2020-2024 Tentang Rencana Strategis Ketahanan Pangan Nasional
➢ Perpres No.38 Tahun 2015 Tentang Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur,
dan
➢ Permen PPN/Bappenas No.2 Tahun 2020 Tentang Tata Cara Pelaksanaan Kerjasama Pemerintah Dengan Badan
Usaha Dalam Penyediaan Infrastruktur
➢ Inpres No
2
Arahan Presiden R.I :
Major Project Kawasan Sentra Produksi Pangn (KSPP) / Food Estate
1
Mengantisipasi kondisi krisis
2. Arahan Lokasi
1. Tujuan dan Latar Belakang
pangan akibat pandemi Lokasi Awal Lokasi Selanjutnya

Covid-19 Food Estate Food Estate
2 Sumut
Mengantisipasi perubahan iklim

Kalteng
Sumsel
Papua
3
Mengurangi ketergantungan
impor pangan
NTT
Arahan Presiden dalam Ratas, 23 September 2020
3. Direktif Presiden
Perumusan rencana induk pelaksanaan food estate dan perumusan

Kepemilikan lahan di area food estate
masterplan
Kejelasan pengelola food estate dan jenis

Infrastruktur pendukung akses jalan Skema pembiayaan
tanaman yang akan dikembangkan
3
Kebijakan Kementerian Pertahanan
melanjutkan penanganan pandemi COVID-19, melalui
peningkatan kapasitas pertahanan berupa sarana prasarana
serta layanan kesehatan Rumah Sakit Kemhan dan TNI.
penyiapan sumber daya manusia Pertahanan Negara melalui

pembentukan program Sarjana S1 Unhan
penguatan fungsi pembinaan sumber daya pertahanan dan

pembangunan cadangan logistik nasional
melanjutkan pembangunan postur TNI untuk pemenuhan

kekuatan pokok melalui modernisasi Alutsista matra darat laut
dan udara, serta pengembangan personel dengan
menerapkan prinsip kebijakan right sizing dan proportional
grows disesuaikan dengan pengembangan satuan TNI
pembentukan komponen cadangan matra darat, matra laut

serta matra udara yang disesuaikan dengan kebutuhan matra
untuk memperkuat komponen utama
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menyampaikan Kebijakan penguatan kerja sama pertahanan dan keamanan khususnya
dengan negara-negara ASEAN dan kawasan Pasifik Selatan
Penyelenggaraan Pertahanan Negara tahun 2021, pada pelaksanaan
Rapat Pimpinan Kementerian Pertahanan (Rapim Kemhan) di kantor penguatan pertahanan di wilayah-wilayah selat strategis
Kemhan, Jakarta. Kemhan terus melakukan perumusan kebijakan dengan memperkuat coastal misile defence system dan
pertahanan negara prediksi ancaman, doktrin pertahanan negara, coastal survillance
kondisi geografis negara Indonesia serta kebijakan negara dalam pengembangan industri pertahanan nasional melalui
mendukung kepentingan nasional. peningkatan promosi kerja sama dan mengimplementasikan
kebijakan imbal dagang, kandungan lokal dan offset untuk
meningkatkan kemampuan industri.
9 point kebijakan Pembangunan wilayah pertahanan yang bertumpu pada pulau-pulau besar secara mandiri,
dengan penyiapan cadangan pangan, air, energi dan sarana prasarana nasional lainnya guna
Kementerian Pertahanan
mewujudkan pusat-pusat logistik pertahanan yang tersebar di seluruh NKRI.
5
Kebijakan dan Rencana Strategis Kemenhan dalam Ketahanan Pangan Nasional
UU No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara. Pasal 6 : “bahwa Pertahanan negara diselenggarakan melalui usaha membangun
dan membina kemampuan daya tangkal negara dan bangsa, serta menanggulangi setiap ancaman”
➢ sebagai pusat produksi

cadangan pangan dari tanah
milik negara.
➢ sebagai Cadangan melalui

Sasaran pengelolaan penyimpanan
1
Strategi cadangan pangan untuk
pertahanan negara, dan
2 ➢ Melakukan distribusi cadangan
pangan keseluruh Indonesia
Skema
Kerjasama & 3
Pembiayaan
(Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha / KPBU)
5
Keterkaitan RPJMN 2020-2024 Dengan Inisiasi Badan Cadangan Logistik Strategis - KSPP
RPJMN
2020-2024
BCLS
KSPP
6
“MASTER PLAN K.S.P.P BCLS-PALMA PERTIWI MAKMUR”
BERKELANJUTAN
Strategi Pembangunan Ketahanan Pangan PT. Palma Pertiwi Makmur
“Pembangunan Lima Bintang Investasi”
Pengembangan 77.777 Desa Tangguh Pangan

1 (berbasis Potensi SDA dan SDM Desa)
sebagai Mitra Plasma
Pembangunan 31 Zona KSPP di 31 Provinsi

2 (luas area lahan Kawasan minimal 10.000 Ha/Zona)
Luas Zona inti/inklusif 200 Ha/Zona
3 Pengembangan Koperasi Induk Nasional
Pengembangan 2 juta Ha Lahan Plasma Tani

4 (dalam Zona KSPP)
Pembangunan Digital Agriculture Pangan

5 Nasional
7
PENDEKATAN HULU-HILIR PENGEMBANGAN KSPP
ASPEK ASPEK ASPEK

GEOSPASIAL ON-FARM OFF-FARM
• Strategi Konservasi dan • Strategi Peningkatan Produksi, • Strategi Peningkatan Nilai

Pemulihan Ekosistem Indeks Pertanaman dan Tambah, Sistem Logistik dan
Produktivitas Pangan Pertanian Pemasaran Berbasis Digital
• Strategi Penataan Ruang dan Berbasis Pertanian Konservasi
Penyediaan Infrastruktur dan Presisi • Strategi Kelembagaan Korporasi
Wilayah Petani dan Tata Kelola Kawasan
Sentra Produksi Pangan Terpadu
8
Program Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP) PT. Palma Pertiwi Makmur
Prakarsa / inisiasi
PT. Palma Pertiwi Makmur Bersama BCLS Kemenhan RI
Dalam Pembangunan Ketahanan Pangan Nasional
POTENSI SUMBER DAYA ALAM (SDA) POTENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN
(KSPP)
31 ZONA
31 ZONA KSPP di 31 PROVINSI, Meliputi standart fasilitas per Zona :
ON FARM OFF FARM SAPROTAN WAREHAUSE DISTRIBUTION
9
Skenario Pengembangan Zona Kawasan Sentra Produksi Pangan (KSPP)
PT. Palma Pertiwi Makmur
Total Luas Area Lahan : Minimal 10.000 Ha/Zona
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN Cluster Inti : 60 % luas zona
(KSPP)
Pembangunan Cluster Sentra Agro (luas : 200 Ha)
ZONA Per PROVINSI - Pusat pembibitan & penyemaian
- Pusat Pelatihan & Pendidikan
- Pusat Penelitiha & Pengembangan KSPP
- Pusat Pergudangan & Produksi industri agro
- Pusat Distribusi dan Manajemen Koperasi
Pengembangan Cluster Inkubasi
- Area Budidaya dengan penerapan teknologi dan
mekanisasi pertanian, dikelola oleh Perusahaan dengan
Mitra Tani sebagai Penggarap dengan hak jaminan
hidup, sekligus sebagai anggota luar biasa Koperasi
dan anggota kelompok tani.
Cluster Plasma : 40 % Luas zona
Pengembangan Cluster Prioritas

- Area Budidaya dengan penerapan teknologi dan mekanisasi
pertanian, dikelola oleh Petani Pamilik Lahan dengan Pola kemitraan
inti plasma. dengan hak jaminan pembelian (offtaker) 100% oleh
perusahaan, sekligus sebagai anggota Koperasi dan anggota
Gabungan kelompok tani. 10
Konsep Cluster Sentra Agro
Cluster Inti : 60 % luas zona

Pembangunan Cluster Sentra Agro (luas : 200 Ha)
- Pusat pembibitan & penyemaian
- Pusat Pelatihan & Pendidikan
- Pusat Penelitiha & Pengembangan KSPP
- Pusat Pergudangan & Produksi industri agro
- Pusat Distribusi dan Manajemen Koperasi
11
Mitra Kerjasama
KEMENHAN R.I : PT. Palma Pertiwi Makmur : Koperasi induk Nasional Gapoktan
1. Pembuatan Badan 1. Pendanaan Program partnership PPP Kawasan 1. Produksi Potensi

Cadangan Logistik Lumbung Pangan Nasional / KSPP Pertanian, Peternakan,
Strategis Nasional Perikanan & Perkebunan
(BCLSN) 2. Penyedian Lahan Pertanian Keanggotaan PLASMA.
2. Penyedia Regulasi 3. Membangun Orientregitas SystemTerintegrasi 2. Pengembangan PETANI

Program Kawasan Lumbung Pangan Nasional PASMA (Sekunder)
3. Penanggungjawab 4. Penangkaran Benih/bibit Pertanian, Peternakan, 3. Menciptakan SFID

Proyek Kerjasama Perikanan, Perkebunan (Secure Food Investment
(PJPK) Deposit)
5. Membangun dan Mengembangkan SDA dan SDM
Bersama Mitra Bina FLASMA Budidaya
6. Offtaker hasil budidaya Pertanian, peternakan,

perikanan dan perkebunan
7. Profesional Expert yg terintregasi (Expert, Potency

& Sistem)
12
Sebaran Ketersediaan Lahan PT. Palma Pertiwi Makmur
Kab. Penajam Paser Utara : 15.017 Ha

(total Pengembangan : + 32.000 Ha)
Kab. Rokan Hilir : 35.000 Ha Kab. Buru : 76.193 Ha
Kab. Seram Timur : 160.168 Ha
Potensi Pemanfaatan Lahan Kab. Sarmi : 37.043 Ha

Kab. Subang : 50.800 Ha
Kab. Kerawang : 1.055 Ha
Kab. Lebak, Banten : 3.500 Ha
Kab. Cianjur : 2.000 Ha
Kab. Dompu : 4.500 Ha

(total pengembangan + 10.000 ha)
Tarjet total ketersediaan Lahan 2.000.000 Ha
di seluruh Indonesia (31 Provinsi)
13
Sebaran Ketersediaan Lahan, Potensi & SDM Tani pada KSPP : Zona 1.KU-KALTIM
Kab. Kutai Kertanegara, Kal-Tim
➢ Luas Area Lahan : 15.017 Ha

➢ Potensi Lahan Pengembangan : 105.000 Ha
➢ Status Lahan : APL
➢ Pemanfaatan Lahan : Grand Sultan Sosro Negoro
➢ Pengelolaan Lahan : KOPERASI INDUK PRIMER
➢ Jumalh Anggota koperasi/petani : 7.740 Orang
➢ Potensi Komoditas unggulan : Porang
➢ Potensi komoditas tambahan : Jagung, Kacang2an
➢ Pola Kemitraan : Plasma
➢ Pola Agriindustri : Penyemaian, Budidaya &
Pengolahan Tepung Porang.
➢ Total Investasi & Modal Kerja : Rp. 1,5 Trilyun
Kebutuhan Infrastruktur KSPP:
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN
(KSPP) PORANG
ZONA 1.KU-KALTIM
14
Sebaran Ketersediaan Lahan, Potensi & SDM Tani pada KSPP : ZONA 2.DO-NTT
Kab. Dompu, NTB

Komoditas eksisting :
➢ Luas Area Lahan : 4 500 Ha
➢ Status Lahan : Tanah Adat & Masyarakat
➢ Pemanfaatan Lahan : Masyarakat pemilik
➢ Pengelolaan Lahan : KOPERASI KONSUMEN
DOMPU AGROBISNIS INDONESIA (Terlampir)
➢ Jumalh Anggota koperasi/petani : 1.222 KK
➢ Potensi Komoditas unggulan : Jagung
Kebutuhan Infrastruktur : ➢ Potensi komoditas tambahan : Sorgum
➢ Pola Kemitraan : Plasma
➢ Pola Agriindustri : Budidaya & Pengolahan.
➢ Waste Manajemen : industry kraetif
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN JAGUNG
(KSPP)
ZONA 2.DO-NTT
15
Sebaran Ketersediaan Lahan, Potensi dan SDM Tani
Komoditas eksisting : Kab. Subang, Kab. Cianjur - Jawa Barat
➢ Luas Area Lahan : 6.450 Ha

➢ Status Lahan : Eigendom Verponding
➢ Pemanfaatan Lahan : Gapoktan Rimba Lestari
➢ Pengelolaan Lahan : Koperasi Primer Nasional
➢ Jumalh Anggota koperasi/petani : 514 Orang
➢ Potensi Komoditas unggulan : Padi
➢ Potensi komoditas tambahan : Jagung, Porang,
Kebutuhan Infrastruktur : ketela, kacang2an, hortikultura/sayuran & herbal
➢ Pola Kemitraan : Milik Perusahaan & Plasma
Pusat Distribusi ➢ Pola Agriindustri : Budidaya & Pengolahan.
➢ Waste Manajemen : industry kreatif
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN PADI
(KSPP)
ZONA 4.SU-JABAR
16
Kemitraan yang Sudah Berjalan
Kabupaten Pelalawan, Riau
Total luas mitra plasma PT. PPM di Kecamatan Langgam, kabupaten Pelalawan,
Riau adalah 35.218 Ha dan sudah beroperasi maksimal, dengan jumlah +6.800 KK
(kepala keluarga). Status Lahan Surat Keterangan Riwayat Tanah (SKRT)
kebutuhan untuk mendirikan 1 Zona KSPP Plasma tani dengan potensi tanaman
singkong, jagung, padi.
KAWASAN SENTRA
PRODUKSI PANGAN
(KSPP)
ZONA 3.PEL-RIAU
Mitra Plasma
17
Mitra Plasma Koperasi Fitrah Harapan
203/BH/KDK.46/1/VII/2020
18
Mitra Plasma Koperasi Fitrah Harapan
203/BH/KDK.46/1/VII/2020
19
Pelaksanaan Budidaya PT. Palma Pertiwi Mandiri – Tahun 2019-2022
PADI PORANG
Lokasi : Lokasi :
Kab, Kab.
CIANJUR PANDEGLANG
Hasil Panen : 14 Ton/Ha Hasil Panen : Juli 2022

luas tanam : 489 Ha
Hasil Panen : 50 Ton/Ha
SINGKONG
JAGUNG
Lokasi :
Lokasi :
PELALAWAN,
RIAU Kab. ROKAN
HLIR, RIAU
Hasil Panen : Juli 2022

luas tanam : 380 Ha
20
INTRODUCTION
Agricultural Digital Supply Chain Ecosystem

3. E-commerce
2. Manajemen Warehouse PanenPanen.id sebagai platform penjualan hasil
panen Mitra Panen melalui Channel Distribusi Warung
Manajemen produk setiap
Panen maupun langsung kepada customer.
kabupaten dan kota
4. Channel Distribusi
Warung Panen sebagai Channel
Distributor dapat menjual kembali
produk berkualitas dari supplier ke
customer.
1.Mitra Panen
Supplier dapat menjual langsung 5. Customer

produkdalam jumlah banyak melalui
PanenPanen Customer dapat membeli produk langsung
melalui supplier atau Warung Panen
dengan harga terjangkau.
21
6 PALMAPERTIWI COMMAND CENTER
Dashboard Busines Intelligence for decision support system
Dashboard
Mitra Panen
22
“SKEMA KERJASAMA DALAM PEMBIAYAAN K.S.P.P”
BERKELANJUTAN
Kebutuhan Dan Sumber Pendanaan Infrastruktur (RPJMN 2020-2024) :
Keterlibatan Peran Swasta Lebih Besar
23
Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU) / PPP
24
Regulasi Kerjasama Pemerintah Dengan Badan Usaha (KPBU)/PPP
Dalam Penyediaan Infrastruktur
25
Skema KPBU/PPP Secara Umum
26
Perbedaan Penyediaan Infrastruktur Skema KPBU/PPP dengan Tradisional
27
Perbedaan Skema KPBU/PPP dengan Tradisional / Konvensional
28
KPBU/PPP Bukan Privatisasi
Other type of private sector involvement in infrastructure PPP

29
Bentuk Partisipasi Badan Usaha
30
Inisiasi Proyek Penyediaan Infrastruktur Melalui Berbagai Skema KPBU/PPP
31
Jenis Pengembalian Investasi KPBU/PPP
32
Potensial Benefit Skema KPBU/PPP Untuk Penyediaan 19 Sektor Infrastruktur
33
“PERENCANAAN STRUKTUR DAN KEUANGAN PROYEK K.S.P.P”
DALAM PEMBANGUNAN ‘KAWASAN SENTRA PRODUKSI PANGAN’ TERINTEGRASI BERKELANJUTAN
Proposisi Struktur Model Pembiayaan Infrastruktur & Pihak-Pihak Terkait
34
Potensi Sumber Ketersediaan Dana Bagi Project Finance
PEMBIAYAAN KORPORASI LANGSUNG PROJECT FINANCE
Pemerintah /
Sponsors
PJPK
Perijinan Hak Konsesi Equity Devidends
Contruction
Pembayaran Pembayaran PPPs PT. PPM Badged Contractor
Pinjaman Pekerjaan PJPK / CONTRACT SPV Public Work
PT. PPM Contractor
Lender’s Public Awarding (Special
100% Land, Debt Service Financial
Authority Purpose
Kontrak Jasa Subsidies, Financing Institutions
Perjanjian Vehicle)
Reversion
Pinjaman
Service Tarif Service Tarif
User User
❖ PEMBIAYAAN KORPORASI: ❖ PROJECT FINANCE :

o Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat perusahaan memiliki o Drawdown pembiayaan dilakukan pada saat perusahaan belum memiliki
penghasilan / Cash Flow penghasilan / Cash Flow dan Revenue proyek untuk membayar kembali
o Pelunasan kredit dari Cash Flow yang dihasilkan oleh keseluruhan aset kewajiban hutang
portofolio o Assesmen dilakukan pada seluruh dokumen kontraktual untuk
o Assesmen dilakukan kepada perusahaan khususnya terhadap business memastikan penghasilan yang akan diperoleh dan biaya yang dikeluarkan
risk, financial risk atas dasar kinerja perusahaan selama ini masih menyisahkan Cash Flow yang cukup untuk membayar hutang
o On Balance Sheet o Perlu SPV, sehingga jaminan pengembalian kredit menggunakan Asset
o Tidak perlu SPV untuk pendanaan proyek Proyek/SPV, dalam hal ini perusahaan sponsor menyertakan equitasnya
(Off Balance Sheet)
o Senior Kreditur akan mendapatkan Step-in apabila terjadi Default 36
Indikative Struktur Proyek KPBU/PPP Sektor Kawasan
Dalam struktur ini, lingkup penyediaan infrastruktur

yang dikerjasamakan meliputi seluruh peran atau
pekerjaan yang sebelumnya menjadi tanggung jawab
sektor publik. Sebagaimana terlihat dalam diagram
tersebut, Badan Usaha secara langsung
menyediakan layanan infrastruktur kepada pelanggan
retail/pengguna akhir, dimana Pemerintah lebih
berperan sebagai regulator.
Sangat tergantung pada berbagai macam perjanjian

dengan banyak pihak yang terlibat, Kompleksitas
dokumen yang harus dipersiapkan termasuk uji
tuntas / Due Dilligence.
Struktur berbasis-penggunaan (User-based PPP)

Payment, Pengembalian investasi berdasarkan
penggunaan aktual atas layanan yang tersedia.
Pihak Badan Usaha harus menanggung risiko
permintaan, biasanya akan meminta angka
pengembalian yang lebih tinggi.
Penerapan struktur diatas kerap disebut sebagai model Konsesi Penuh dan umumnya digunakan di
beberapa sektor, termasuk sektor transportasi (misal, pelabuhan) dan sektor utilitas (misal, air
limbah). Seperti terlihat dalam diagram di atas, PJPK selaku Penanggung Jawab Proyek Kerjasama
secara kontraktual sepakat untuk memberikan suatu hak pengusahaan/konsesi atas penyediaan
layanan infrastruktur secara keseluruhan selama periode kontrak yang disepakati. Implementasi
skema ini perlu dicermati lebih seksama terutama dalam penyusunan perjanjian kerjasama
termasuk cakupan pengusahaan suatu wilayah tertentu yang belum dijangkau layanan eksisting
oleh entitas sektor publik. 37
Pilihan Project Finance Dengan Karakteristiknya
“Sangat
tergantung “Kompleksitas
pada berbagai dokumen yang
macam perlu
perjanjian disiapkan
dengan termasuk saat
banyak pihak uji tuntas / due
yang terlibat” diligence”
❖ ALASAN PILIHAN PROJECT FINANCE : ❖ KARAKTERISTIK PROJECT FINANCE :

o Perlu dana besar yang melebihi kemampuan sponsor untuk o Terpisah dari struktur perusahan sponsor/investor
membiayainya secara sendiri ▪ Secara kerangka hukum dan neraca pembiayaan terpisah (Of
o Menginternalisasi proses pengelolaan proyek diluar struktur keuangan Balance-Sheet Financing)
perusahaan ▪ Memiliki peringkat kredit serta arus kas tersendiri
o Mengkombinasikan kemampuan baik teknis maupun keuangan dalam o Jangka panjang, capital intensive, memiliki tingkat leverage tinggi (60-80)
mengelola proyek dari berbagai perusahaan sponsor o Resiko akan dialokasikan kepada pihak-pihak yang terlibat disesuaikan
o Memberikan pengembalian dalam bentuk KAS dengan kemampuan untuk mengelolanya
o Resiko-resiko terkait dengan pelaksanaan proyek dialokasikan kepada o Arus kas dihitung dari pihak ketiga (biasanya suplier dan customer)
pihak yang lebih mampu o Waktu terbatas sesuai dengan jangka waktu proyek
o Mengefesienkan pembayaran pajak o Sangat terstruktur – biaya transaksi relatif tinggi
o Lebih ekonomis dalam mengelola satu proyek yang besar dibanding o Perlu dibentuk SPC untuk mengelola dana serta proyek tersebut
dengan mengelola banyak proyek dalam satu struktur o Pengembalian pinjaman dan keuntungan berasal dari arus kas
o Pembiayaan dilakukan atas dasar limited/non resources basis dan perlu
suatu kontrak yang mengikat dengan setiap pihak
38
Kajian-Kajian Dalam Model Keuangan
❖ KAJIAN DALAM MODEL KEUANGAN:

Line Output o Panjang waktu konsesi untuk
Project With OfftakeAgreement Project With Market Risks
memberikan imbal hasil ekuitas yang
1 Revenue • OfftakeAgreement • Market Study sesuai
• ConssesionAgreement o Implikasi terhadap kondisis financial
dari penggunaan berbagai tipe
2 • Infilation • Offtake Agreement & Expert Opinion • Macroeconomic data
pinjaman maupun ekuitas
• Exchange Rate • Offtake Agreement & Expert Opinion • Macroeconomic Data
o Resiko pinjaman terhadap Ekuitas
• Tarif • OfftakeAgreement • Market Study
(Debt to Equity Ratio) yang paling
SOURCE of INFORMATION
3 Operating Cost • O&M Agreement • O&M Agreement optimal

• Land LeaseAgreement • Land LeaseAgreement o Kerugian-kerugian ditahun-tahun awal
• Projections of Other Cost • Projections of Other Cost (jika ada) yang perlu diantisipasi oleh
investor (dengan/atau melalui
4 Interest • Money Market Data • Money Market Data
dukungan fiskal)
• Swap Market Data • Swap Market Data
o Dukungan fiskal yang mungkin
5 Net Operating Profit • Derived Number (Line 1,2,3,4) • Derived Number (Line 1,2,3,4) diperlukan (dan juga akan menjadi
masukan dalam memperkirakan
6 Principal Payback • Due Diligence on Project Cost • Due Diligence on Market Study
besarnya jaminan – Guarantee)
• Due Diligence on borrowing capacity • Due Diligence on borrowing capacity
o Implikasi terhadap kondisi financial
• SensitivityAnalysis • SensitivityAnalysis
serta penentuan waktu yang optimal
7 Tax • Host Country Tax Code • Host Country Tax Code dari “penarikan kembali” (Claw Back)
• Implementation Agreement in case of • Implementation Agreement in case of terhadap dukungan fiskal
government permitting any tax holiday government permitting any tax holiday o Dampak dari perubahan atas
perubahan utama seperti tarif, biaya-
8 Net Cash Flow • Derived Number (Line 5,6,7) • Derived Number (Line 5,6,7)
biaya
39
Terima Kasih
Agricultural
Digital Supply Chain
Platform
INTRODUCTION
Agricultural Digital Supply Chain Ecosystem
3. E-commerce
2. Manajemen Warehouse PanenPanen.id sebagai platform penjualan hasil
panen Mitra Panen melalui Channel Distribusi Warung
Manajemen produk setiap
Panen maupun langsung kepada customer.
kabupaten dan kota
4. Channel Distribusi
Warung Panen sebagai Channel
Distributor dapat menjual kembali
produk berkualitas dari supplier ke
customer.
1.Mitra Panen
Supplier dapat menjual langsung 5. Customer

produk dalam jumlah banyak melalui
PanenPanen Customer dapat membeli produk langsung
melalui supplier atau Warung Panen
dengan harga terjangkau.
1 Mitra Panen
Pendaftaran Mitra Panen

Pendataan mitra panen (By
name By Address) dilakukan
dengan mendaftarkan mitra
pada ekosistem dengan
melengkapi data:
• Nama
• Nomor HP
• Alamat (Geolocation)
Tampilan ketika telah berhasil melakukan
update data panen Kubis. Dilengkapi dengan
informasi lahan, dan data prediksi panen
Kubis,
2 Manajemen Warehouse
Gudang & Pengepul Manajemen Warehouse
▪ manajemen inventory
Digitalisasi gudang dan pengepul dalam produk,
ekosistem PanenPanen sehingga memberikan ▪ manajemen harga,
kemudahan bagi mitra panen dalam ▪ manajemen permintaan
melakukan fungsi manajemen produk,
▪ report penjualan.
3 E-commerce
E-Commerce PanenPanen.id sebagai platform

digitalisasi pasar tradisional yang menjembatani PanenPanen.id Web & Mobile
Mitra Panen sebagai Produsen dengan Channel
Distribusi maupun Customer.
4 Channel Distribusi Warung Panen
Warung Panen
Warung Melijo
Warung Panen berperan sebagai Channel

Distribusi yang dapat menjual kembali produk
berkualitas dari Mitra Panen ke Customer baik Memberikan kemudahan untuk menawarkan
secara Offline maupun Online. produknya kepada Customer via Sosial Media.
5 C ustomer
Customer dapat membeli produk secara offline maupun online via Warung Panen disekitarnya, atau
secara langsung melalui platform E-Commerce untuk diantarkan secara langsung ke alamat
customer.
Business to Business atau B2B Business to Consumer B2C

Platform dapat melayani bisnis Platform dapat melayani pembelian
HORECA (Hotel, Resto Cafe) untuk skala rumahan melalui channel
pembelian dengan nominal tertentu distribusi Warung Panen
dan harga khusus.
6 PALMAPERTIWI COMMAND CENTER
Dashboard Busines Intelligence for decision support system
Dashboard
Mitra Panen
Terima Kasih
IT Departement Officer PPM
Salies Apriliyanto
[Founder PanenPanen]

New Company Profile Pt. Palma Pertiwi Makmur

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

New Company Profile Pt. Palma Pertiwi Makmur

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

Program Sumber Daya Pertahanan Pangan

Pembangunan Kawasan Sentra Produksi Pangan

Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 24,24 Ha/hari 9 x 606.06 = 5.454.5 Ha/Thn

Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 22,25 Ha/hari 4 x 556.25 = 2.225 Ha/Thn

Kapasitas Produksi Pabrik 200 = 16,6 Ha/hari 4 x 416.6 = 1.666.6 Ha/Thn

National Food Production Center Development Plan

Luas Lahan Keseluruhan 2,259,000 Ha (hectare)

Kebun Inti 1,355,400 Ha 60%

Kebun Plasma 903,600 Ha 40%

Biaya Pembebasan Lahan 2,259,000 Ha 100,000,000 225,900,000,000,000

Biaya Pembukaan Lahan 2,259,000 Ha 42,116,000 95,140,044,000,000

Biaya Produksi 2,259,000 Ha 60,364,800 136,364,083,200,000

Sub Total 457,404,127,200,000

Luas Lahan Keseluruhan 2,259,000.00 Ha (hectare)

Asrama 0.40 % 9,036 Ha

Pemuatan Dermaga 0.20 % 4,518 Ha

Kebun Inti 60.00 % 1,355,400 Ha

PT.PALMA PERTIWI MAKMUR

KJUIB Propinsi Jateng

PT.Palma Pertiwi Makmur

Propinsi Jawa Tengah Halaman 2

Propinsi Jawa Tengah Halaman 3

Propinsi Jawa Tengah Halaman 4

Propinsi Jawa Tengah Halaman 5

Propinsi Jawa Tengah Halaman 6

Propinsi Jawa Tengah Halaman 7

Propinsi Jawa Tengah Halaman 8

Propinsi Jawa Tengah Halaman 9

KJUIB Propinsi Jabar

PT.Palma Pertiwi Makmur

Propinsi Jabar Halaman 1

5 Kabupaten Ciamis 6.500 Hektar

Propinsi Jabar Halaman 2

Propinsi Jabar Halaman 3

Propinsi Jabar Halaman 4

17 Kabupaten Sumedang 6.500 Hektar

Propinsi Jabar Halaman 5

21 Kota Bekasi 1.000 Hektar

Propinsi Jabar Halaman 6

25 Kota Depok 1.000 Hektar

Holtikultura 1.000 Hektar 100.000.000 26.083.000 53.365.000 179.448.000.000

KJUIB Propinsi Jatim

PT.Palma Pertiwi Makmur

Propinsi Jatim Halaman 1

5 Kabupaten Bondowoso 6.500 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 2

9 Kabupaten Kediri 5.500 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 3

13 Kabupaten Magetan 6.500 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 4

17 Kabupaten Ngawi 5.500 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 5

21 Kabupaten Ponorogo 6.500 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 6

25 Kabupaten Situbondo 5.750

Propinsi Jatim Halaman 7

29 Kabupaten Tulungagung 7.250 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 8

33 Kota Madiun 4.750 Hektar

Propinsi Jatim Halaman 9

KJUIB Propinsi Aceh

PT.Palma Pertiwi Makmur

Propinsi Aceh Halaman 1

5 Kabupaten Aceh Selatan 4.500 Hektar