Anda di halaman 1dari 87

LAPORAN ANALISA

KELAYAKAN USAHA
CV BIMA KARYA STEEL

Disusun oleh:

Christian Bima Reynaldi Wiyono


216120641

PROGRAM STUDI
S-1 TEKNIK INDUSTRI
SEKOLAH TINGGI TEKNIK SURABAYA
2019
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ............................................................................................................ i


BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Tujuan Penelitian ...................................................................................... 2
1.3 Sistematika Penulisan ............................................................................... 2
BAB II ASPEK PASAR ......................................................................................... 4
2.1 Target Pasar .............................................................................................. 4
2.2 Data Pesaing ............................................................................................. 7
2.3 Penentuan Permintaan Pasar................................................................... 11
2.4 Strategi Pemasaran ................................................................................. 15
BAB III ASPEK TEKNIS ..................................................................................... 18
3.1 Produk..................................................................................................... 18
3.2 Pemilihan Lokasi .................................................................................... 25
3.3 Mesin dan Peralatan ............................................................................... 43
3.4 Transportasi ............................................................................................ 50
BAB IV ASPEK MANAJEMEN.......................................................................... 54
4.1 Struktur Organisasi ................................................................................. 54
4.2 Manajemen Sumber Daya Manusia........................................................ 54
BAB V ASPEK FINANSIAL ............................................................................... 64
5.1 Perhitungan Biaya .................................................................................. 64
5.2 Biaya Investasi Tetap ............................................................................. 64
5.3 Biaya Modal Kerja ................................................................................. 66
5.4 Struktur Pembiayaan Proyek .................................................................. 73
5.5 Laporan Keuangan.................................................................................. 74
5.6 Analisa Kelayakan Usaha ....................................................................... 76
BAB VI ASPEK LINGKUNGAN ........................................................................ 81
6.1 Analisa Dampak Lingkungan ................................................................. 81
6.2 Analisa Dampak Sosial........................................................................... 81
BAB VII ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS.................................................. 82

i
BAB VIII PENUTUP ............................................................................................ 84
8.1 Kesimpulan ............................................................................................. 84

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Di era pembangunan infrastruktur yang sedang gencar di Indonesia
saat ini, tentu memerlukan sangat banyak sumber daya untuk
merealisasikannya. Baik sumber daya manusia dan material penunjangnya.
Besi dan baja merupakan salah satu elemen penunjang dalam pembangunan
infrastruktur di Indonesia. Besi dan baja merupakan suatu bahan yang
sangat penting dalam bidang konstruksi bangunan. Secara otomatis, hal ini
membuat permintaan besi dan baja semakin meningkat tiap tahunnya. Di
Indonesia, permintaan produksi besi dan baja mencapai 14 juta ton di tahun
2018. Permintaan ini semakin meningkat dimana di tahun sebelumnya,
konsumsi besi dan baja di Indonesia sebanyak 13,6 juta ton. Menurut
Kemenperin, pada tahun 2019 ini konsumsi besi dan baja diproyeksikan
mampu menembus 17 juta ton. Dengan adanya permintaan besi dan baja
yang tinggi, tentu diperlukan jumlah produksi yang tinggi juga agar
kebutuhan pasar akan besi dan baja di Indonesia semakin terpenuhi.
Namun, Rantai Industri besi baja memiliki alur yang cukup panjang
dari hulu sampai hilir. Hulunya dimulai dari proses hasil tambang berupa
pasir besi dan bijih besi. Meskipun secara proses bukan dianggap sebagai
bagian dari industri besi baja dan merupakan industri pemasok dalam supply
chain industri baja, namun keberadaannya sangat strategis dalam
menentukan daya saing industri baja suatu negara. Termasuk ke dalam
kelompok ini adalah pertambangan bijih besi, pasir besi, ferro nikel, batu
bara baik untuk bahan energi maupun bahan baku kokas, gas alam, mineral
penunjang seperti batu kapur dan dolomit. Selanjutnya bijih besi tersebut
diproses lagi pada tanur peleburan baja untuk menghasilkan produk baja
hulu yang merupakan bahan baku bagi industri baja antara dan seterusnya
secara berantai menjadi produk baja hilir sebagai produk akhir (end
product). Bentuk akhir dari produk baja hilir ini bermacam-macam mulai
dari bahan baku besi konstruksi, kawat, pipa, mur, baut, dan lain sebagainya.
Karena pentingnya peran industri baja hilir dan kesempatan yang
seperti ini, meyakinkan saya untuk berani membuat suatu usaha untuk
mendirikan pabrik baja ringan atau yang sering kita kenal dengan istilah
galvalum. Saya memilih produk baja ringan karena permintaan dan
kebutuhan akan produk ini sangat besar. Hal ini dikarenakan baja ringan

1
sudah mampu menggantikan fungsi dari besi baja konstruksi biasa, terlebih
baja ringan memiliki banyak keistimewaan seperti tahan karat, lebih ringan,
mudah diproses, dan lebih murah. Saya berencana untuk mendirikan dan
memasarkan produk baja ringan ini di wilayah Jawa Timur. Lokasi ini saya
pilih karena lokasi ini berada dalam jangkauan tempat tinggal saya dan saya
mengenal betul bahwa lokasi ini memiliki potensi pembangunan
infrastruktur yang cukup besar dan termasuk sedang dilirik oleh pemerintah
dan para investor untuk mengadakan proyek pembangunan. Usaha produksi
material baja ringan yang saya dirikan ini diharapkan mampu memiliki
keunggulan yang lebih daripada usaha yang sejenis, yaitu dengan
mengutamakan kualitas dan keamanan produk, kepuasan konsumen, dan
penerapan teknologi digital untuk mempermudah segala aspek yang
dijalankan, seperti pemasaran, pemesanan, penerimaan, dan pengiriman.

1.2 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini:
1. Mengidentifikasi pasar potensial mengenai usaha produksi baja ringan
di Jawa Timur.
2. Mengidentifikasi aspek pasar, target pasar, strategi dalam memasarkan.
3. Mengidentifikasi lokasi pemasaran dan produksi.
4. Penentuan layout produksi, pemilihan peralatan pendukung, serta alur
proses pendistribusian.
5. Mengidentifikasi aspek manajemen, finansial,aspek hukum, dan aspek
lingkungan dalam menjalankan usaha produksi baja ringan.

1.3 Sistematika Penulisan

 BAB 1 : PENDAHULUAN
Dalam bab ini diuraikan tentang latar belakang, tujuan, dan
sistematika penulisan.
 BAB 2 : ASPEK PASAR
Dalam bab ini berisi tentang analisis – analisis aspek pasar, seperti
target pasar umtuk penjualan, data-data pesaing, penentuan
permintaan pasar, dan juga tentang strategi pemasaran yang
digunakan.
 BAB 3 : ASPEK TEKNIS
Di bab ini berisi tentang hal-hal teknis untuk memulai sebuah usaha,
seperti pemilihan lokasi usaha, layout/ tata letak, peralatan yang
digunakan, proses produksi.

2
 BAB 4 : ASPEK MANAJEMEN
Bab ini berisi tentang aspek-aspek manajemen seperti strruktur
organisasi, jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan, dan sistem
pengolaan.
 BAB 5 : ASPEK FINANSIAL
Bab ini berisi tentang aspek-aspek finansial untuk memulai sebuah
usaha, seperti jumlah investasi, pembayaran proyek, aliran kas,
laporan laba rugi, evaluasi investasi.
 BAB 6 : ASPEK LINGKUNGAN
Di bab ini berisi tentang analisa-analisa aspek lingkungan seperti
analisa terhadap dampak lingkungan, dan analisa sosial.
 BAB 7 : ASPEK HUKUM
Berisi tentang tata cara pendirian suatu usaha.

3
BAB II
ASPEK PASAR

2.1 Target Pasar


Target pasar untuk usaha produksi baja ringan ini adalah para
kontraktor dari berbagai kelas, badan usaha pemerintah, dan distributor/toko
bahan material.

Berikut klasifikasi dari jasa pelaksanaan konstruksi/kontraktor menurut


peraturan No. 14 Tahun 2014 Lembaga Jasa Pelaksanaan Konstruksi.

Batas Nilai Perkiraan Konsumsi


No. Golongan Kualifikasi Suatu Material Besi dan
Pengerjaan Baja Pertahun
1 Perorangan Perorangan s.d. Rp. 300 juta 20 ton
Kecil K1 s.d. Rp. 1 Milyar 70 ton
s.d. Rp. 1,75
2 K2 Milyar 120 ton
s.d. Rp. 2,5
K3 Milyar 170 ton
Menengah M1 s.d. Rp. 10 Milyar 700 ton
3
M2 s.d. Rp. 50 Milyar 3500 ton
s.d. Rp. 250
4 Besar B1 Milyar 17000 ton
B2 s.d. Tak terbatas >17000 ton
Non
5
Kualifikasi Tidak Mendaftar ke LPJKN/sudah Expired
Sumber:
https://www.bps.go.id/publication/2018/12/20/64e0bd3242b46004482dfaf
4/konstruksi-dalam-angka-2018.html
Sektor konstruksi memiliki persentase tertinggi dalam permintaan
konsumsi baja ringan di Indonesia, sehingga yang menjadi target usaha saya
adalah perusahaan konstruksi terutama yang tersebar di Jawa Timur.

4
Jumlah perusahaan/usaha konstruksi di Provinsi Jawa Timur hasil
updating perusahaan/usaha konstruksi tahun 2016 adalah sebesar 18.317
perusahaan. Peta sebaran perusahaan/usaha konstruksi ditunjukkan pada
peta 1 berikut ini.

Peta 1.2 Banyaknya Perusahaan/Usaha


Konstruksi di Jawa Timur Menurut
Kabupaten/Kota Tahun 2016

Sumber :
https://www.bps.go.id/publication/2018/09/03/4e245a558c6cdefdafdd8540
/direktori-perusahaan-konstruksi-2018--buku-i--pulau-jawa.html

Dari 38 Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Jawa Timur, ada


sebanyak tiga Kabupaten/Kota dengan jumlah perusahaan konstruksi
terbanyak adalah Kota Surabaya, Kab. Sampang dan Kab. Pamekasan.
Sedangkan Kabupaten/Kota dengan jumlah perusahaan konstruksi yang
paling sedikit adalah Kota Batu, Kota Blitar dan Kabupaten Madiun.
Perusahaan/usaha konstruksi tersebut untuk semua kualifikasi usaha baik

5
kecil, menengah maupun besar. Jika dilihat dari kualifikasi usaha
perusahaan/usaha konstruksi di Provinsi Jawa Timur, perusahaan/usaha
konstruksi dengan kualifikasi usaha kecil paling banyak berada di
Kabupaten Sampang. Perusahaan/usaha konstruksi dengan kualifikasi usaha
menengah (M1 dan M2) dan besar (B1 dan B2) paling banyak berada di
Kota Surabaya.

Jumlah perusahaan/usaha konstruksi di Provinsi Jawa Timur hasil


updating perusahaan/usaha konstruksi tahun 2016 adalah sebesar 15.332
toko. Peta sebaran toko bahan material ditunjukkan pada peta 2 berikut ini.

Peta 2.2 Banyaknya Toko Bahan Material di


Jawa Timur Menurut Kabupaten/Kota
Tahun 2016

Sumber :
https://www.bps.go.id/publication/2018/09/03/4e245a558c6cdefdafdd8540
/direktori-perusahaan-konstruksi-2018--buku-i--pulau-jawa.html

Menurut data Kemenperin tahun 2018, dituliskan bahwa konsumsi


besi dan baja di Indonesia sebesar 14 juta ton dan sekitar 15% untuk
peruntukan konsumsi baja ringan. Saya mengambil proporsi untuk
konsumsi baja ringan di Jawa Timur sebesar 7,54 % dari konsumsi baja
ringan di Indonesia. Proporsi tersebut didapat dari perhitungan sebagai
berikut:

𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝐽𝑎𝑤𝑎 𝑇𝑖𝑚𝑢𝑟


P =( x 100%) x 2,1 juta ton
𝐽𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑃𝑎𝑠𝑎𝑟 𝑁𝑎𝑠𝑖𝑜𝑛𝑎𝑙

6
33.649
P Indonesia =( x 100%) x 2,1 juta ton = 278.569 ton
253.663

P jatim = 278.569 ton x 7,54% = 21.004 ton

Jumlah Pesaing : 4 pesaing, dengan rata-rata pemenuhan 2.200 ton per


tahunnya.

𝑃𝑟𝑜𝑑𝑢𝑘 𝑝𝑒𝑠𝑎𝑖𝑛𝑔
Pasar Potensial = 100% - (𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑚𝑖𝑛𝑡𝑎𝑎𝑛x 100%)

8800
= 100% - (21004x 100%)
= 41,9 % (Cukup Potensial)

2.2 Data Pesaing


Disini saya akan mengidentifikasi beberapa pesaing utama produsen baja
ringan di Jawa Timur. Data yang saya dapat ini web resmi perusahaan
tersebut, dimana data ini valid dan sudah tercatat secara lengkap alamat
lokasi usahanya.

7
1. PT. Tata Logam Lestari

8
2. PT. Nusa Indah Metalindo

9
3. PT. Cahaya Benteng Mas

4. PT. Kepuh Kencana Arum

10
2.3 Penentuan Permintaan Pasar
Permintaan pasar merupakan hal yang sangat penting di saat
membangun sebuah usaha, analisa ini dilakukan untuk mengetahui seberapa
besar permintaan yang ada di masyarakat khususnya permintaan terhadap
produk/jasa yang ditawarkan. Dengan mengetahui jumlah permintaan yang
ada kita dapat melakukan analisa lanjutan yang berguna saat menilai suatu
usaha dikatakan layak atau tidak, permintaan pasar ini dapat di analisa
dengan menggunakan dua jenis data yaitu data sekunder (yang sudah ada)
dan data yang diperoleh dari masyarakat dengan menggunakan kuisioner
atau wawancara langsung (primer). Hasil analisa tersebut berupa
permintaan pasar dari produk/jasa yang ditawarkan nantinya akan
digunakan sebagai pertimbangan untuk mendirikan usaha, antara lain
apakah usaha tersebut akan menguntungkan, dimana sebaiknya usaha
didirikan, dan sebagainya. Jika dari hasil analisa tersebut permintaan pasar
yang ada tidak menguntungkan maka usaha sebaiknya tidak didirikan atau
sebaiknya mengganti jenis usaha yang lain.
Untuk memperoleh data permintaan pasar, saya menggunakan data
sekunder tentang kebutuhan baja ringan di jawa timur selama 8 tahun
terakhir yang saya dapat dari website resmi Kemenperin yang sudah saya
olah dalam sebuah tabel berikut.

Gambar 1.2 Permintaan Baja Nasional selama 8 Tahun Terakhir

11
Gambar 2.2 Permintaan Baja Ringan selama 8 Tahun Terakhir

Melalui data yang diperoleh, dapat saya asumsikan bahwa pola


grafik permintaan yang terjadi adalah pola trend, sehingga saya gunakan
metode trend untuk meramalkan permintaan baja ringan dalam 3 tahun
mendatang.

Gambar 3.2 Peramalan Tahun 2019

12
Gambar 4.2 Peramalan Tahun 2020

Gambar 5.2 Peramalan Tahun 2021

13
Berdasarkan perhitungan peluang potensi pasar yang dimiliki oleh
perusahaan saya, perusahaan saya memiliki peluang sebesar 41,9% dari
permintaan yang ada. Sehingga diperoleh data sebagai berikut.

Permintaan Peluang Harga Jual rata- Peluang Omset


Tahun
Pasar Saya rata/ton Kotor (M)
2010 98397 41228 Rp 20,000,000 Rp 824,567
2011 122148 51180 Rp 20,000,000 Rp 1,023,600
2012 127803 53549 Rp 20,000,000 Rp 1,070,989
2013 130065 54497 Rp 20,000,000 Rp 1,089,945
2014 135720 56867 Rp 20,000,000 Rp 1,137,334
2015 133458 55919 Rp 20,000,000 Rp 1,118,378
2016 149292 62553 Rp 20,000,000 Rp 1,251,067
2017 153816 64449 Rp 20,000,000 Rp 1,288,978
2018 158340 66344 Rp 20,000,000 Rp 1,326,889
2019 166100 69596 Rp 20,000,000 Rp 1,391,918
2020 172452 72257 Rp 20,000,000 Rp 1,445,148
2021 178804 74919 Rp 20,000,000 Rp 1,498,378

Tabel 1.2 Tabel perkiraan peluang pendapatan pertahun


Peramalan Penjualan

Pada tahun pertama usaha didirikan, diramalkan bahwa permintaan di tahun


pertama hanya 40% dari kapasitas produksi. Kemudian naik menjadi 75% di tahun
berikutnya dan stabil meningkat 5% tiap tahunnya.

Permintaan Kapasitas Peluang Omset


Tahun Harga Jual rata-rata/ton
Pasar Terjual Kotor (M)
2020 172452 5594 Rp 20,000,000 Rp 111,888
2021 178804 10490 Rp 20,000,000 Rp 209,790
2022 184257 11189 Rp 20,000,000 Rp 223,776
2023 190292 11888 Rp 20,000,000 Rp 237,762
2024 196327 12587 Rp 20,000,000 Rp 251,748
2025 202362 13287 Rp 20,000,000 Rp 265,734

Tabel 1.2 Tabel perkiraan pendapatan pertahun

14
2.4 Strategi Pemasaran

Untuk menjalankan usaha pabrik baja ini, Hal terpenting yang harus
di miliki adalah strategi. Strategi merupakan suatu Base Plan atau rencana
dasar yang disusun untuk menentukan langkah terbaik apa yang harus
dilakukan perusahaan agar unggul dalam persaingan. Suatu strategi sangat
diperlukan untuk masuk dalam persaingan dengan kompetitor atau pesaing
lainnya. Tanpa adanya strategi maka perusahaan akan mengalami kesulitan
dalam bersaing yang berakibat fatal bagi keberlangsungan hidup
perusahaan.
Salah satu langkah utama dalam penyusunan strategi kami adalah
menggunakan metode SWOT (Strenght, Weakness, Opportunity, Threats).
Berikut penggunaan strategi ini bagi perusahaan kami.
Strenght Weakness
1. Lokasi pasar yang strategis 1. Membutuhkan modal yang
2. Akses dan jalur sangat besar
pendistribusian produk 2. Memerlukan waktu yang
yang mudah dan cepat cukup lama untuk
3. Kualitas produk yang memperoleh standarisasi
terstandar dari badan tertentu
4. Dikerjakan oleh tenaga ahli 3. Jadwal pengiriman dari
yang berkompeten di supplier yang tak menentu
bidangnya
5. Memiliki relasi yang baik
dengan supplier bahan baku
6. Memiliki penghargaan dari
pemerintah
7. Telah terstandarisasi ISO
9001 dan 14001
Opportunity Threats
1. Tingkat permintaan baja 1. Meningkatnya jumlah
ringan meningkat dari tahun pesaing baru
ke tahun 2. Meningkatnya harga bahan
2. Semakin banyak yang baku
beralih untuk menggunakan 3. Naiknya biaya tenaga kerja
baja ringan untuk 4. Kerusakan pada mesin
konstruksi
3. Harga jual baja ringan yang
cukup bagus

15
4. Adanya bantuan modal dari
investor
5. Semakin tingginya jumlah
pembangunan infrastruktur
baik dari pihak swasta dan
pemerintah
6. Adanya kebijakan
pemerintah untuk
menggunakan bahan baku
konstruksi lokal

Dengan analisa di atas maka perusahaan akan menggunakan


kelebihannya untuk memanfaatkan peluang yang ada, perusahaan juga akan
menggunakan kelebihannya untuk memanfaatkan peluang, memanfaatkan
peluang untuk menghilangkan kelemahannya, menggunakan kelebihannya
untuk menghindari ancaman, meminimalkan kelemahannya untuk
menghindari ancaman.

16
Berikut kombinasi strategi untuk analisa SWOT:

Strategi SO Strategi WO
1. Menarik pasar dengan 1. Membuat program yang
berbagai penawaran mampu menarik investor
menarik dan membuat 2. Membangun relasi yang
perusahaan dan produknya baik dengan siapapun
dikenal secara luas. 3. Berani mencoba dan
2. Membangun lokasi yang mencari supplier baru
strategis, dekat dengan 4. Memanfaatkan sumber
pasar dan mudah untuk bahan baku lokal
didistribusikan
3. Menggunakan modal
sesuai keperluan
pengembangan perusahaan
4. Membangun kemitraan
dengan badan pemerintah
5. Menjual produk dengan
harga yang bagus

Strategi ST Strategi WT
1. Menekankan kualitas dan 1. Meminimkan modal untuk
prestasi perusahaan untuk menekan jumlah
menekan jumlah pesaing permintaan bahan baku
2. Memanfaatkan tenaga kerja sehingga permintaan
ahli seefisien dan berkurang dan harga bahan
seproduktif mungkin agar baku akan stabil kembali
produksi tetap meningkat 2. Mempercepat proses
dan kesehatan mesin standarisasi agar kualitas
terjaga perusahaan semakin teruji
3. Menjaga kemitraan dengan sehingga mampu
supplier mengalahkan pesaing baru

17
BAB III
ASPEK TEKNIS
Pada aspek Teknis ini akan menjelaskan segala macam hal teknis yang
diperlukan untuk menunjang proses operasi perusahaan, seperti produk, lokasi
usaha, peralatan-peralatan penunjang proses produksi dan material handling,
hingga proses pendistribusiannya. Selain itu, pada bab ini menjelaskan tentang
kapasitas produksi, kapasitas muat barang, dan skema proses operasi perusahaan.

3.1 Produk
Baja ringan merupakan baja berkualitas tinggi yang bersifat ringan dan
tipis, akan tetapi kekuatannya tidak kalah dari baja konvensional. Baja
konvensional tersusun dari besi dan karbon (Fe dan C). Apabila unsur
tersebut bercampur dengan air dan udara akan timbul reaksi yang
mendorong terjadinya karat. Berbeda halnya dengan baja ringan yang telah
dilengkapi dengan pelapisan antikarat pada proses produksinya. Ada
bebarapa macam baja ringan yang dikelompokan berdasarkan material
susunan lapisannya. Berikut macam baja ringan berdasarkan material
pelapisannya.

1. Zincalume G-550 (Hi-Ten)


Baja lapis Zincalume merupakan baja lembaran lapis logam
paduan dengan komposisi 55% Aluminium dan 45% Seng.
Komposisi ini memberikan perlindungan yang prima sehingga baja
ini cocok untuk berbagai aplikasi bangungan dan manufaktur.
Dengan biaya yang setara, baja lapis Zincalume memberikan usia
pakai 2 hingga 6 kali lebih lama dibandingkan dengan baja lapis
Galvanis pada aplikasi yang sama. Baja lapis Zincalume memiliki
lapisan resin jernih yang membuat permukaannya mudah di cat,
mencegah goresan dan bercak tangan. Bersamaan dengan itu
lapisan pasivasinya menjamin permukaannya yang keperak-
perakan tetap terjaga. Tampilannya yang mengkilap memberikan
daya pantul cahaya dan panas yang tinggi. Daya tahan panasnya
mencapai 315 derajat celcius tanpa mengalami perubahan warna
pada permukaannya, sehingga sangat cocok dipergunakan untuk
atap bangunan anda.

2. Galvalume
Galvalume adalah singkatan dari Galvanis dan Alumunium.
Bahan Galvalume merujuk pada material baja dengan pelapisan
yang mengandung unsur alumunium dan zinc. Untuk galvalum

18
finishing coatingnya terdiri dari: 55% aluminium, 43,5% zinc dan
1,5% silikon.
Material baja ringan galvalum inilah yang popular dengan sebutan
zincalume, salah satu merek dagang Bluescope Steel Ltd, rodusen
baja ringan dengan lapisan Zinc dan Aluminium. Sifat Aluminium
yang tahan karat dikombinasikan dengan Zinc yang keras
menjadikan kombinasi dari kedua bahan tersebut lebih tahan karat,
kuat dan lebih ringan dibandingkan dengan Galvanis.

3. Galvanis
Galvanis adalah istilah untuk baja ringan yang diberi lapisan seng
(zinc). Sedangkan galvanisasi merupakan proses aplikasi pelapisan
seng pelindung pada baja. Untuk galvanis finishing coatingnya
terdiri dari: 98% zinc dan 2% alumunium. Lapisan tersebut
ditujukan untuk mencegah galvanis korosi dan berkarat.
Galvanisasi dengan produk akhirnya yang sering disebut
sebagai Galvanis, melibatkan proses elektrodeposisi dan
elektrokimia, metode yang paling lazim digunakan saat ini adalah
hot-dip galvanisasi, dimana bagian-bagian baja direndam dalam
bak seng cair.
Metode galvanisasi ini sudah dilakukan sejak abad ke 19, dan
dipatenkan di Paris oleh Stanislas Sorel di tahun 1837. Istilah
galvanis sendiri diambil dari nama seorang ilmuwan
berkebangsaan Italia Luigi Galvani.

Untuk perusahaan yang akan saya dirikan akan lebih berfokus pada
material Galvalume. Hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan
material Galvalume adalah ketebalan materialnya. Ketebalan tersebut
tentunya berpengaruh terhadap harga, dimana harga yang diberikan
biasanya dalam TCT tetapi dalam hal project dan aplikasi biasanya yang
dibicarakan ketebalan full-nya (BMT). Oleh karena hal tersebut maka perlu
diketahui beberapa istilah mengenai ketebalan material baja ringan ini.

19
1. BMT
BMT singkatan dari Base Metal Thickness yaitu ketebalan dasar
baja sebelum dilapisi unsur Alumunium, resin, dan warna.

2. TCT
TCT singkatan dari Total Coating Thickness yaitu ketebalan baja
setelah di beri lapisan. Coating (biasanya bertambah 0.02 - 0.03 mm)
dari BMT, sehingga ketika di ukur dengan jangka sorong tebal 0.25
BMT akan menghasilkan 0.27 - 0.28 mm.

3. TCC
TCC singkatan dari total Coating Colour yaitu ketebalan baja setelah di
beri lapisan coating dan warna (biasanya bertambah 0.01 - 0.02 mm)
dari TCT, sehingga ketika di ukur dengan jangka sorong tebal 0.25 BMT
akan menghasilkan 0.28 - 0.29 mm.

Baja ringan Galvalume secara umum diproduksi untuk keperluan bahan


material bangunan. Berikut beberapa jenis produk olahan baja ringan yang
akan kami produksi.

20
1. Spandeck/Trimdeck

Spandeck/Trimdeck adalah atap yang terbuat dari bahan galvalum dengan profil
terdiri dari beberapa gelombang dan lebar efektif 75-100 cm. Dipasaran,
Spandeck dikenal juga dengan nama atap Trimdeck yang digunakan sebagai
penutup atap rumah, gudang atau untuk cladding/dinding proyek.

Spesifikasi Produk
Lebar Efektif : 750 mm – 1060 mm
Gelombang : 4 – 9 gelombang
Bahan Dasar : Baja Hi-Ten G550, Baja Soft G300

Lapisan Pelindung : Galvanis-Aluminium


Tebal standar : 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT
0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT

0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT


0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT
0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT
0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT
Panjang : Ukuran konvensional 6 m, Maksimal 12 m

21
2. Floordeck

Floordeck atau dikenal juga sebagai


Penyangga Lantai Cor, merupakan
produk yang berfungsi menggantikan
fungsi bekisting pada saat melakukan
pengecoran pelat lantai. Floordeck
merupakan solusi tepat, cepat, kuat,
praktis, dan ekonomis bagi Anda untuk
pekerjaan pengecoran pelat lantai
bangunan Anda. Floordeck terbuat dari
bahan baja Galvanis berkekuatan tinggi
sehingga mampu menahan beban struktur pelat lantai. Floordeck memiliki
lebar 60cm, 62cm, 87cm, 88cm, 89cm dan 100 cm dan panjang yang dapat
disesuaikan dengan kebutuhan pelat lantai bangunan Anda.

Spesifikasi Produk
Lebar Efektif : 750 mm – 1060 mm
Gelombang : 3 - 5 gelombang

Bahan Dasar : Baja Hi-Ten G550, Baja Soft G300


Lapisan Pelindung : Galvanis-Aluminium
Tebal standar : 0.20 mm BMT atau 0.25 mm TCT

0.25 mm BMT atau 0.30 mm TCT


0.30 mm BMT atau 0.35 mm TCT
0.35 mm BMT atau 0.40 mm TCT

0.40 mm BMT atau 0.45 mm TCT


0.45 mm BMT atau 0.50 mm TCT
Panjang : Ukuran konvensional 6 m, Maksimal 12 m

22
3. CNP

CNP atau Kanal C merupakan salah satu


meterial yang sering digunakan dalam
berbagai macam pekerjaan bidang
konstruksi. Jenis besi ini juga sering kali
bisa ditemui sebagai gording untuk
beberapa atap bangunan konstruksi baja,
khususnya untuk bangunan pergudangan.
Maka, tak heran jika terdapat perbedaan
detail ukuran CNP satu dengan lainnya.
Ukuran dan juga berat dari besi CNP ini
berbeda-beda dan secara otomatis memiliki fungsinya masing-masing dan
sudah dimanfaatkan juga untuk rangka atap, rangka bangunan, atap kanopi,
dan sebagainya. Tentu saja, pemanfaatan ini juga disertai dengan detail
ukuran CNP yang berbeda antara satu fungsi besi tersebut dengan yang lain,
sesuai dengan tujuan. Berikut ini adalah penjelasan tentang ukuran CNP.

1. Ukuran 75
Ukuran ini termasuk yang paling kecil dengan kaki yang
ukurannya adalah 45 mm. Pada kenyataannya, ukuran ini akan
menjadi 42 mm (sesuai dengan JIS) full, 35 mm, dan juga 27 m.

2. Ukuran kaki 50
Ukuran kaki ini mempunyai rentang penampung yang ukurannya
antara 100 hingga 150 mm. Dalam kenyataannya, ukuran kaki 50
ini dibagi menjadi 4 kategori ukuran, yaitu 50 mm (sesuai JIS) full,
47 mm sesuai SNI, 43 mm (kelas A), dan juga 35 mm (kelas B).

3. Ukuran kaki 65
Ukuran ini hanya memiliki rentang penampung yang ukurannya
150 mm. Dalam kenyataannya, ukuran kaki ini terbagi menjadi 3
kategori. Beberapa kategori ukuran itu adalah 63 mm (sesuai
SNI), 57 mm (grade A), dan juga 55 mm (grade B).

4. Ukuran 200
Kaki dari besi cnp kanal c ini berukuran 75 mm yang terbagi
menjadi 2, yaitu 72 mm (sesuai JIS) dan 67 mm.

23
4. Reng

Berbentuk trapesium, digunakan sebagai


peletakan atap. Umumnya ketebalan reng
0.45mm dengan tinggi mulai dari 28mm
sampai dengan 40mm, semakin tinggi
profil reng maka semakin kuat.

5. Hollow

Hollow atau umum disebut pipa kotak ini terbuat dari bahan baku Zinc-
Almunium 55% yang adalah hasil pengembangan dari pada rangka besi
cat yang beredar di pasaran. Hollow galvalum telah tak perlu di cat lagi,
sebab telah dilapisi alumunium 55% dan lapisan silicon 1, 5% , sehingga
lebih bendung kepada karat, korosi, cuaca dan rambatan api.

24
Ukuran yang tersedia:
 0, 30 mm x 1, 6 cm x 3, 2 cm
 0, 30 mm x 3, 2 cm x 3, 2 cm
 0, 30 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 30 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 35 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 35 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 45 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 45 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 55 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 55 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 65 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 65 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 30 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 30 mm x 4 cm x 4 cm
 0, 35 mm x 2 cm x 4 cm
 0, 35 mm x 4 cm x 4 cm

Produk yang akan kami buat memiliki spesifikasi dimensi 4 cm x 4 cm


dan 2 cm x 2 cm dengan ketebalan yang relatif.

3.2 Pemilihan Lokasi


Lokasi merupakan satu hal yang sangat vital bagi keberhasilan usaha
yang akan didirikan. Sebab lokasi dapat menentukan tingkat keramaian,
pangsa pasar yang dituju, dan sebagainya. Bila suatu usaha didirikan pada
lokasi yang tidak tepat, maka akan dapat mengakibatkan target pasar yang
dituju tidak tercapai, dan jumlah pelanggaran terhadap usaha tersebut tidak
sedikit. Hal seperti ini cepat lambat akan mengakibatkan kerugian yang
sangat besar dan menyebabkan kebangkrutan usaha.
Dalam pemilihan lokasi ini, ada beberapa hal yang menjadi faktor
utama dalam menentukan lokasi untuk mendirikan CV Bima Karya Steel.
Faktor-faktor tersebut antara lain seperti, tingkat keramaian, jarak dari
daerah pangsa pasar, biaya sewa atau menjadi hak milik, fasilitas yang
tersediadan faktor-faktor lainnya. Faktor-faktor ini harus diperhatikan
karena hal ini sangat berpengaruh terhadap tingkat kesuksesan dari usaha
yang dibuka. Selain itu, dalam pemilihan lokasi tidak boleh terjadi
kesalahan sebab jika salah memilih lokasi maka biaya yang dikeluarkan
untuk pindah lokasi yang satu ke lokasi yang lain sangat besar dan tentunya
sangat merugikan.

25
Untuk mendirikan usaha ini tentunya memerlukan beberapa lokasi
untuk mendirikan lokasi produksi dan kantor pemasaran. Kedua lokasi ini
sengaja saya pisahkan karena kedua lokasi memiliki kriteria yang berbeda.
Lokasi pemasaran harus berdekatan dengan pasar agar lebih mudah dikenal
oleh masyarakat, hal ini juga dikarenakan usaha saya merupakan usaha yang
baru. Sedangkan lokasi produksi harus jauh dari pemukiman karena suara
mesin-mesin produksi yang bising dapat mengganggu masyarakat sekitar
serta keluar masuknya kendaraan juga mengganggu arus lalu lintas di
pemukiman yang ramai. Penentuan lokasi sangat menentukan
keberlangsungan hidup perusahaan.

Lokasi Kantor Pemasaran


Untuk lokasi untuk kantor pemasaran, saya memilih kriteria sebagai berikut:
1. Berada di lokasi yang ramai dan strategis.
Sebuah lokasi dikatakan strategis apabila lokasi tersebut dilewati orang
minimal 200 orang yang lewat per jamnya.
2. Akses jalan yang mudah.
Akses jalan yang mudah diperlukan untuk memudahkan pelanggan
menuju lokasi kantor.
3. Dekat dengan pasar.
Lokasi yang dekat dengan pasar akan memudahkan pelanggan untuk
menemukan apa yang mereka butuhkan. Dalam konteks ini, pelanggan
tentu membutuhkan produk baja ringan. Karena baja ringan merupakan
produk vital dalam konstruksi dan hal-hal yang bersifat teknis, saya
memutuskan untuk memilih lokasi di sekitar Jalan Raden Saleh,
Surabaya karena dijalan tersebut merupakan area pasar peralatan
teknik, dimana material baja ringan merupakan komoditas utama dalam
pekerjaan-pekerjaan teknik dan konstruksi.
4. Luas bangunan tidak perlu terlalu luas, maksimal 200 m2
Luas bangunan untuk lokasi kantor pemasaran tidak memerlukan
bangunan yang luas. Kantor pemasaran hanya membutuhkan fasilitas
yang baik untuk melayani pelanggan dan tempat untuk menyajikan
produk yang dihasilkan.
5. Biaya sewa maksimal 300 juta/tahun.
Untuk pemilihan sewa atau beli, kami memilih sewa karena
keterbatasan anggaran untuk pembelian lokasi baru dan juga usaha saya
juga masih tergolong baru.

26
Berikut beberapa pilihan lokasi kantor pemasaran yang tersedia:

Lokasi 1

 Lokasi : Jl. Raden Saleh


 Type : Rumah Toko
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 251 m2 / 60 m2
 Listrik / Air : 2200 / PDAM
 Harga Sewa : Rp. 250.000.000
 Kelengkapan :
o Dekat pusat pemerintahan, Berada di area pasar teknik, pusat
bisnis.
o Ada Sertifikat Hak Milik..
o Memiliki 4 lantai.
o 2 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Lokasi sangat dekat dengan jalan raya, sehingga mudah
terlihat walaupun lokasi tidak terlalu lebar sehingga
konsumen nantinya tidak terlalu sulit dalam mencari lokasi.
o Lokasi dekat dengan kantor polisi
o Bangunan baru dibangun
o Termasuk dalam lokasi strategis karena berada di area pasar
teknik, pusat bisnis dan perbelanjaan (Pasar Turi), dan
dekat pusat pemerintahan
o Lokasi juga terletak didaerah tingkat ekonomi rendah
hingga tinggi.

27
 Kekurangan :
o Lahan parkir luas
o Bangunan kecil
o Biaya sewa terlalu mahal untuk startup bisnis.

Lokasi 2

 Lokasi : Jl. Raden Saleh


 Type : Rumah Toko
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 180 m2 / 45 m2
 Listrik / Air : 2200 / PDAM
 Harga Sewa : Rp. 150.000.000
 Kelengkapan :
o Dekat pusat pemerintahan, Berada di area pasar teknik, pusat
bisnis.
o Ada Sertifikat Hak Milik.
o Ada rak besi.
o Memiliki 4 lantai.
o 2 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Lokasi sangat dekat dengan jalan raya, sehingga mudah
terlihat walaupun lokasi tidak terlalu lebar sehingga
konsumen nantinya tidak terlalu sulit dalam mencari lokasi.
o Dekat kantor polisi

28
o Termasuk dalam lokasi
strategis karena berada di area
pasar teknik, pusat bisnis dan
perbelanjaan (Pasar Turi), dan
dekat pusat pemerintahan
o Lokasi juga terletak didaerah
tingkat ekonomi rendah hingga
tinggi.
 Kekurangan:
o Lahan parkir sempit
o Bangunan tidak terlalu lebar
o Bangunan bekas

Lokasi 3

 Lokasi : Jl. Raden Saleh


 Type : Rumah Toko
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 270 m2 / 90 m2
 Listrik / Air : 5500 / PDAM
 Harga Sewa : Rp. 200.000.000

29
 Kelengkapan :
o Dekat pusat pemerintahan, Berada di area pasar teknik, pusat
bisnis.
o Ada Sertifikat Hak Milik.
o Ada rak besi.
o Memiliki 3 lantai.
o 3 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Lokasi sangat dekat dengan jalan raya, sehingga mudah
terlihat walaupun lokasi tidak terlalu lebar sehingga
konsumen nantinya tidak terlalu sulit dalam mencari lokasi.
o Dekat kantor polisi
o Termasuk dalam lokasi strategis karena berada di area pasar
teknik, pusat bisnis dan perbelanjaan (Pasar Turi), dan
dekat pusat pemerintahan
o Lokasi juga terletak didaerah tingkat ekonomi rendah
hingga tinggi.
 Kekurangan :
o Biaya sewa ruko yang cukup mahal untuk startup bisnis.
o Bangunan bekas

Lalu dari ketiga lokasi tersebut, dilakukan analisa perbandingan untuk


menentukan lokasi mana yang sesuai untuk mendirikan kantor pemasaran baja
ringan. Analisa perbandingan dilakukan dengan membandingkan nilai rating antara
10-100 yang diberikan untuk setiap lokasi berdasarkan tingkat kepentingan faktor.
Dimana nilai rating 10 berarti terendah dan nilai rating 100 berarti sangat baik
sekali. Berikut tabel perbandingannya.

Tabel Perbandingan Lokasi Kantor Pemasaran

FAKTOR PRESENTASE LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI 3


Jarak lokasi 25% 90 90 90
dari target
pasar
Tingkat 25% 80 80 80
keramaian
Harga Lokasi 30% 40 80 50
Luas Tanah 10% 60 45 90
Fasilitas 5% 60 60 70
Listrik/air/dll 5% 70 70 70

30
Dari tabel diatas, maka dapat dihitung nilai dari masing-masing lokasi
dengan cara mengkalikan rating untuk setiap faktor pada masing-masing lokasi
dengan presentase kepentingan dari setiap faktor. Berikut adalah hasil
perhitungannya:

 Lokasi 1
= (25% x 90) + (25% x 80) + (30% x 40) + (10% x 60) + (5% x 60)
+ (5% x 70)
= 67
 Lokasi 2
= (25% x 90) + (25% x 80) + (30% x 80) + (10% x 45) + (5% x 60)
+ (5% x 70)
= 77.5
 Lokasi 3
= (25% x 90) + (25% x 80) + (30% x 50) + (10% x 90) + (5% x 70)
+ (5% x 70)
= 73.5

Dari perhitungan diatas maka didapatkan angka 77.5 sehingga lokasi yang
dipilih untuk kantor pemasaran berada di lokasi kedua karena memiliki faktor yang
lebih unggul daripada lokasi lainnya. Disini nantinya di lantai 1 akan dibuat sebagai
ruang tunggu dan customer service, lantai 2 akan dibuat galeri untuk menunjukkan
produk baja ringan buatan kami, dan lantai 3-4 akan digunakan sebagai ruang
kantor karyawan.

Lokasi Produksi
Untuk lokasi produksi dan penyimpanan, saya memiliki 3 alternatif lokasi
yang berbeda. Satu di Surabaya, satu di Sidoarjo, dan satu di Gresik. Tiga lokasi
tersebut saya pilih karena lokasi produksi nantinya diharapkan dapat cepat
mengantar pesanan/permintaan pelanggan, dan terutama permintaan terbesar
berasal dari Kota Surabaya. Sehingga lokasi produksi yang akan saya dirikan harus
dekat dengan Kota Surabaya. Salah satu pilihan untuk memilih lokasi di Kota
Surabaya sendiri adalah kedekatannya dengan pusat pasar agar pengiriman barang
cepat. Berikutnya Kota Sidoarjo menjadi alternatif lain karena Kota Sidoarjo
merupakan akses utama untuk menuju kota-kota di Jawa Timur bagian timur dan
selatan seperti Pasuruan, Malang, Probolinggo, Situbondo, hingga Banyuwangi,
sehingga untuk pengiriman ke kota-kota dan daerah-daerah lebih cepat. Sedangkan
Gresik dipilih karena Gresik merupakan salah satu akses utama menuju kota-kota
bagian barat dan utara di Jawa Timur seperti Bojonegoro, Tuban Ngawi, Nganjuk,
dan Lamongan.

31
Berikut kriteria lokasi produksi yang akan dipilih:
1. Lokasi yang strategis dan berada di area industri/pergudangan.
Salah satu keuntungan bila berada di lokasi industri adalah keamanan
terhadap dampak lingkungan. Sistem keamanan yang sudah dikelola area
setempat juga menjadi keuntungan bagi perusahaan. Penyerapan tenaga
kerja juga lebih mudah bila berada di lingkungan industri.
2. Akses jalan yang mudah dan dekat dengan jalan tol.
Akses jalan yang mudah diperlukan untuk menerima bahan baku dan
menyalurkan produk ke pelanggan. Kedekatan dengan gerbang tol
mempercepat proses pendistribusian.
3. Luas bangunan sekitar 900 m2 atau minimal bangunan warehouse tipe E
Untuk lokasi produksi baja ringan tentu memerlukan lokasi yang cukup
besar karena alat dan mesin produksi yang digunakan juga besar.
4. Harga Beli maksimal 10 Milyar.
Untuk pemilihan lokasi produksi, saya memilih untuk membeli tanah dan
bangunan. Saya memilih untuk membeli karena tempat produksi
merupakan hal yang sangat vital bagi perusahaan. Dengan membeli tanah
dan bangunan, akan menghilangkan resiko ongkos perpindahan barang,
terlebih peralatan yang digunakan dalam produksi baja ringan merupakan
peralatan yang besar dan berat. Selain itu juga mengurangi kekuatiran
akan biaya tahunan yang akan dikeluarkan.
5. Memiliki lahan parkir minimal yang mampu menampung 1 trailer, 2
truck, dan 2 pick up
Berikut beberapa pilihan lokasi produksi yang tersediadi area yang sudah
ditentukan:

Lokasi 1

32
 Lokasi : Jl. Kemlaten Baru, Kel.Kebraon
Kec.Karang Pilang
 Type : Pabrik/Gudang
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 865 m2 / 1159 m2

33
 Listrik / Air : 33.000 / Air Sumur
 Harga Sewa : Rp. 7.500.000.000
 Kelengkapan :
o Dekat dengan pintu tol Gunung Sari, 9 menit perjalanan.
o Berada di jalan utama.
o Ruas jalan 6 meter, trailer bisa masuk.
o Ada Sertifikat Hak Milik, IMB, HO lengkap.
o 4 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Lokasi dekat dengan jalan Tol
o Bangunan tergolong baru, konstruksi tahun 2015
 Kekurangan :
o Lahan parkir tidak terlalu luas

Lokasi 2

34
35
 Lokasi : Jl. Industri Buduran
 Type : Gudang/pabrik
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 2154 m2 / 2174 m2
 Listrik / Air : 33.000 / PDAM
 Harga Sewa : Rp. 10.000.000.000
 Kelengkapan :
o Berada di area industri Buduran.
o Ada SHGB.
o Ada pos satpam.
o Lapangan parkir mampu menampung 4 trailer.
o 2 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Cukup dekat dengan tol, 15 menit dari tol Sidoarjo.
o Lokasi juga terletak didaerah tingkat ekonomi rendah
hingga tinggi.
 Kekurangan :
o Bangunan bekas

36
Lokasi 3

37
 Lokasi : Margomulyo Indah I Blok F-35
Surabaya
 Type : Gudang/Pabrik
 Luas Bangunan / Luas Tanah : 720 m2 / 1020 m2
 Listrik / Air : 33.000 / PDAM
 Harga Sewa : Rp. 8.000.000.000
 Kelengkapan :
o Dekat Pintu Tol Margomulyo
o Ada Sertifikat Hak Milik.
o Ruas jalan sangat lebar
o 2 kamar mandi.
 Kelebihan :
o Berada dalam area industri/pergudangan.
o Lokasi dekat dengan tol.
o Lokasi juga terletak didaerah tingkat ekonomi rendah
hingga tinggi.
 Kekurangan :
o Bangunan bekas
Dari ketiga lokasi produksi tersebut, dilakukan analisa perbandingan untuk
menentukan lokasi mana yang sesuai untuk mendirikan pabrik baja ringan. Analisa
perbandingan dilakukan dengan membandingkan nilai rating antara 10-100 yang

38
diberikan untuk setiap lokasi berdasarkan tingkat kepentingan faktor. Dimana nilai
rating 10 berarti terendah dan nilai rating 100 berarti sangat baik sekali. Berikut
tabel perbandingannya.

FAKTOR PRESENTASE LOKASI 1 LOKASI 2 LOKASI 3


Akses Jalan 20% 90 80 90
dan Jarak
Lokasi dengan
Tol
Kelengkapan 20% 80 80 80
Surat
Harga Lokasi 20% 90 85 95
Luas Tanah 30% 70 85 60
Fasilitas lain 5% 60 70 50
Listrik/air/dll 5% 80 80 80

Dari tabel diatas, maka dapat dihitung nilai dari masing-masing lokasi
dengan cara mengkalikan rating untuk setiap faktor pada masing-masing lokasi
dengan presentase kepentingan dari setiap faktor. Berikut adalah hasil
perhitungannya.

 Lokasi 1
= (20% x 90) + (20% x 80) + (20% x 90) + (30% x 70) + (5% x 60)
+ (5% x 80)
= 80
 Lokasi 2
= (20% x 80) + (20% x 80) + (20% x 85) + (30% x 85) + (5% x 70)
+ (5% x 80)
= 82
 Lokasi 3
= (20% x 90) + (20% x 80) + (20% x 95) + (30% x 60) + (5% x 50)
+ (5% x 80)
= 77.5

Dari perhitungan diatas maka didapatkan angka 82 sehingga lokasi yang


dipilih untuk kantor pemasaran berada di lokasi kedua karena memiliki faktor yang
lebih unggul daripada lokasi lainnya.

39
Perencanaan Layout Pabrik Baja Ringan
Perancanaan tata letak fasilitas dalam pabrik baja ringan ini akan diatur sebagai
berikut:

40
Perencanaan Layout Gudang Barang Jadi

41
Perencanaan Alur Proses Produksi

42
3.3 Mesin dan Peralatan
Disini saya akan menjelaskan peralatan apa saja yang saya gunakan
dalam menjalankan usaha ini. Berikut adalah daftar peralatan yang akan
saya gunakan:

1. Peralatan Material Handling


a. Forklift Reach Truck
Forklift ini berfungsi untuk memindahkan beban berkapasitas besar
sekaligus mampu diangkat dalam proses penataan di atas rak-rak
tinggi. Memiliki kapasitas hingga 2 ton dengan tinggi angkat hingga
8,5 meter. Dalam penggunaannya pada usaha kami, forklift reach
truck ini difungsikan untuk memindahkan hasil olahan baja ringan
menuju rak yang disediakan di gudang. Perusahaan kami berencana
untuk menyewa alat ini sejumlah 3 unit. Biaya sewa untuk alat ini
sebesar Rp. 12.000.000/bulan

Gambar x.2 Forklift Reach Truck

b. Forklift Diesel
Forklift ini merupakan kendaraan modern yang dilengkapi sistem
canggih dengan kualitas yang baik. Mempunyai fungsi sebagai alat
angkut untuk bongkar muat atau pemindahan beban yang sangat baik
digunakan di outdoor. Memiliki kapasitas hingga 10 ton dengan tinggi
angkat hingga 6 meter. Forklift diesel dalam perusahaan kami
digunakan untuk memindahkan produk baja ringan menuju
truck/trailer dan bongkar muat bahan baku. Perusahaan kami

43
merencanakan untuk menyewa alat ini sejumlah 2 unit. Biaya sewa
untuk forklift diesel yang berkapasitas 10 ton sebesar Rp.
40.000.000/bulan

Gambar x.2 Forklift Diesel

2. Material Processing
a. Mesin Roll Forming Spandeck – Trimdeck – Atap

Spesifikasi Mesin:
 Dimensi Mesin : (L x W x H)mm – 8.500 x 1.400 x 950 –
914mm
 Listrik : 380V / 3Ph / 50Hz

44
 Berat : 4.000kg
 Kecepatan : 1 – 20 meter/menit
 Pisau Potong : SLD japan
 Rol : Hard croom
 Motor Listrik : 7,5 Hp Motology Japan
 Pompa Hidrolik : 4gln – Yuken Japan
 Sistem pemotongan : 01 sebelum dan 01 sesudah
 Ketebalan diprbolehkan : 0,2mm – 0,6mm ( BMT )
 Lebar Material : 914mm
 Kekuatan hasil material : G300mpa – G550mpa
 Rangka Konstruksi Mesin : WF 300
 Panel Kontrol : Full automatic system
 Stasiun Rol : 17 (914mm) – 22 (1219mm)
 Dimensi Uncoiler : (L x W x H)mm 2150 x 800 x 950
 Kecepatan Uncoiler : 5 – 12 meter/menit
 Motor Listrik : 5Hp Motology japan
 Panel Kontrol : Full automatic system
 Lebar diperbolehkan : 1300mm
 Rangka Konstruksi Mesin : WF 200

Harga Beli : Rp. 380.000.000

b. Mesin Roll Forming Bandeck – Floordeck

45
Spesifikasi Mesin:
 Dimensi Mesin : 4500 x 600 x 900
 Stasiun Rol : 14 set Roll
 Rangka Mesin : Mild Stell,
 Batangan : S 45 C
 Rol : SNCM 440 dengan kekerasan 55 HRC
 Listrik : Elektro Motor 5,5 HP 220/380 V 3 Phase
 Panel Kontrol : Auto system Inverter
 Sistem pemotongan : Hidraulic System Auto
 Material Pisau Potong : SLD (hardening) 62 HRC (jepang)
 Sistem keluar produk : Di lengkapi dengan conveyor rol
 Kapasitas/Kecepatan : 1 jam/30 btg/reng
 Rangka : WF 200

Harga Beli : Rp. 380.000.000

c. Mesin Roll Forming Hollow 4x4

Spesifikasi mesin :
 Dimensi Mesin : 5000 x 600 x 900
 Stasiun Rol : 17 set Roll
 Rangka Mesin : Mild Stell,
 Batangan : S 45 C
 Rol : SNCM 440 dengan kekerasan 55 HRC
 Listrik : Elektro Motor 5,5 HP 220/380 V 3 Phase
 Panel Kontrol : Auto system Inverter
 Sistem pemotong : Hidraulic System Auto

46
 Material Pisau Potong : SLD (hardening) 62 HRC (jepang)
 Sistem keluar produk : Di lengkapi dengan conveyor roll
 Kapasitas/Kecepatan : 1 jam/40 btg
 Rangka : WF 200
 Finishing Rol : Hard Croom
 Finishing Rangka : Cat
 Lain-lain : Termasuk Uncoiler, Meja conveyor dan Training

Harga Beli : Rp. 195.000.000

d. Mesin Roll Forming Hollow 2x4

Spesifikasi mesin :
 Dimensi Mesin : 5000 x 600 x 900
 Stasiun Rol : 17 set Roll
 Rangka Mesin : Mild Stell,
 Batangan : S 45 C
 Rol : SNCM 440 dengan kekerasan 55 HRC
 Listrik : Elektro Motor 5,5 HP 220/380 V 3 Phase
 Panel Kontrol : Auto system Inverter
 Sistem pemotong : Hidraulic System Auto
 Material Pisau Potong : SLD (hardening) 62 HRC (jepang)
 Sistem keluar produk : Di lengkapi dengan conveyor roll

47
 Kapasitas/Kecepatan : 1 jam/40 btg
 Rangka : WF 200
 Finishing Rol : Hard Croom
 Finishing Rangka : Cat
 Lain-lain : Termasuk Uncoiler, Meja conveyor dan Training

Harga Beli : Rp. 195.000.000

e. Mesin Roll Forming Type CNP

Spesifikasi mesin :

 Jumlah roll 14 step


 Sistem pemotongan secara otomatis dengan toleransi +/- 5mm
dari ukuran panjang sesuai yang diperlukanan
 Kapasitas produksi 45 batang / jam
 Dimensi mesin : 1000 X 4000 X 1200 mm

48
 Data Component Mesin :
 Finishing Roll kekerasan 60 HRc
 Hidrolik power pack 3HP/ 2.2 Kw
 Motor Penggerak 5,5HP/4.0 Kw
 Inverter motor penggerak 5.5 Kw
 Sensor unit Autonic Korea
 Roller bearing Koyo Japan

Harga Beli : Rp. 130.000.000

f. Mesin Roll Forming Type Reng

Spesifikasi Mesin :

- Jumlah roll 14 step


- Sistem pemotongan secara otomatis dengan toleransi +/-
5mm dari ukuran panjang sesuai yang diperlukanan
- Kapasitas produksi 50 batang / jam
- Dimensi mesin : 1000 X 4000 X 1200
- Data Component Mesin :

49
- Finishing Roll kekerasan 60 HRc
- Hidrolik power pack 3HP/ 2.2 Kw
- Motor Penggerak 5,5HP/4.0 Kw
- Inverter motor penggerak 5.5 Kw
- Sensor unit Autonic Korea
- Roller bearing Koyo Japan

Harga Beli : Rp. 130.000.000

3.4 Transportasi
a. Pick Up Grand Max

Harga Beli : Rp. 70.000.000 (Bekas)

50
Tabel x.2 Spesifikasi Pick Up
Pick up merk Grand Max kami pilih karena daya angkutnya yang lebih besar
daripada merk lainnya. Besar kapasitas maksimal beban yang mampu diangkut oleh
pick up ini adalah 1,1 ton.

b. Truck

Trailer Box 20 Feet

51
Harga Beli : Rp. 200.000.000 (bekas)

Harga Beli : Rp. 150.000.000 (bekas)

Hal-hal tersebut merupakan spesifikasi dan penjelasan yang ada dalam


setiap peralatan dan transportasi yang dibutuhkan untuk menjalankan usaha pabrik
baja ringan.

Berikut perincian untuk mengetahui berapa jumlah dana yang diperlukan


untuk pengadaan peralatan dan transportasi penunjang usaha pabrik baja ringan.
No. Nama Alat Kategori Jumlah Harga Total
Forklift Reach Material
1 2 Rp 12.000.000 Rp 24.000.000
Truck Handling
Material
2 Forklift Diesel 2 Rp 40.000.000 Rp 80.000.000
Handling
Mesin Roll
3 Machine 2 Rp 80.000.000 Rp 760.000.000
Forming Spandeck
Mesin Roll
4 Machine 2 Rp 380.000.000 Rp 760.000.000
Forming Floordeck
Mesin Roll
5 Forming Hollow Machine 4 Rp 130.000.000 Rp 520.000.000
4x4
Mesin Roll
6 Forming Hollow Machine 4 Rp 130.000.000 Rp 520.000.000
2x4
Mesin Roll
7 Forming Type Machine 3 Rp 195.000.000 Rp 585.000.000
CNP
Mesin Roll
8 Forming Type Machine 3 Rp 195.000.000 Rp 585.000.000
Reng
9 Mobil Pick Up Vehicle 2 Rp 70.000.000 Rp 140.000.000

52
Truck Trailer 20
10 Vehicle 1 Rp 400.000.000 Rp 400.000.000
Feet
Truck Colt Diesel
11 Vehicle 1 Rp 150.000.000 Rp 150.000.000
Standar Box
TOTAL COST Rp 524.000.000

Kapasitas Produksi

Jumlah Kapasitas/jam/ % Kapasitas/hari Kapasitas/thn


Nama Mesin
Mesin unit (btg) Effective (btg) (btg)
Mesin Roll Forming
2 30 90% 378 94500
Spandeck
Mesin Roll Forming
2 30 90% 378 94500
Floordeck
Mesin Roll Forming
4 40 90% 1008 252000
Hollow 4x4
Mesin Roll Forming
4 40 90% 1008 252000
Hollow 2x4
Mesin Roll Forming
3 50 90% 851 236250
Type CNP
Mesin Roll Forming
3 50 90% 945 236250
Type Reng
TOTAL PRODUKSI (btg) 1165500
TOTAL PRODUKSI (ton) 13986

**1 batang memiliki panjang 6 m dan berat rata-rata/batang adalah 12 kg

53
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN

4.1 Struktur Organisasi


Pabrik baja ringan CV Bima Karya Steel memiliki struktur organisasi
sebagai berikut:

4.2 Manajemen Sumber Daya Manusia


Untuk menjalankan usahanya, tentu memerlukan tenaga kerja
dengan jumlah dan kemampuan yang mendukung. Kualitas dan kuantitas
sumber daya manusia yang dimiliki merupakan hal yang sangat vital untuk
terciptanya hasil produksi yang berkualitas dan tepat waktu. Berikut
pemaparan secara detail mengenai kuantitas dan kualitas dari tenaga kerja
yang dibutuhkan serta sistem manajemen pengupahannya.

a. Jumlah dan Upah Tenaga Kerja


Nama Upah/Gaji per
No. Jumlah Total
Jabatan Bulan per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 5,000,000 Rp 5,000,000
Manajer
2 1 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
Keuangan
3 Akuntan 1 Rp 3,000,000 Rp 3,000,000

54
4 Administrasi 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000
Kepala
5 1 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
Produksi
Operator
6 3 Rp 2,500,000 Rp 7,500,000
Mesin
Quality
7 1 Rp 4,000,000 Rp 4,000,000
Conrol
Manajer
8 1 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
Marketing
Staff
9 2 Rp 4,000,000 Rp 8,000,000
Marketing
Sales
10 5 Rp 4,000,000 Rp 20,000,000
Executive
Manajer
11 1 Rp 6,000,000 Rp 6,000,000
Logistik
Operator
12 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000
Forklift
13 Supir Truck 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000
14 Pekerja Kasar 6 Rp 2,000,000 Rp 12,000,000
15 Satpam 2 Rp 3,000,000 Rp 6,000,000
TOTAL TENAGA TOTAL UPAH
31 Rp 107,500,000
KERJA per BULAN

b. Job Qualification
a. Sekretaris
Personal Qualification:
- Wanita, maksimal 26 tahun.
- Pendidikan minimal D3 atau sederajat jurusan sekretaris atau
yang berpengalaman dalam bidang tersebut.
- Memahami secara teknis mengenai surat menyurat, rekap
laporan dan entri data perusahaan dengan benar.
- Menguasai Ms. Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power Point)
dan email dengan baik.
- Memiliki kemampuan berkomunikasi yang baik dan jelas.
- Menguasai Bahasa Inggris secara aktif.
- Mudah dan cepat beradaptasi dengan lingkungan yang baru.
- Berorientasi terhadap deadline.

55
Job Description:
- Membantu dalam pembuatan surat menyurat (surat penawaran,
pembuatan proposal ke klien, dll terkait korespondensi).
- Melakukan administrasi dan filling data.
- Menangani tamu dan handle telepon masuk.
- Arrangement dinas Karyawan.
- Membantu administrasi kegiatan dari Divisi lain.
- Notulen rapat.
- Menjalankan tugas sesuai SOP dari Sekretaris.

a. Manajer Keuangan
Personal Qualification:
- Pria/Wanita, Usia 30-40 thn.
- Memiliki pengalaman di bidang terkait akunting dan perpajakan
min. 3 th.
- Pendidikan minimal S1 jurusan keuangan/akuntansi/perbankan.
- Menguasai ilmu akuntansi dan perpajakan.
- Menguasai Bahasa Inggris secara aktif.
- Loyal, berintegritas, dapat bekerja dalam tim, dan dapat bekerja
di bawah tekanan.

Job Description:
- Melaporkan aliran kas pada pemilik usaha terkait operasional
dan investasi perusahaan.
- Mengawasi pembuatan laporan keuangan.
- Merencanakan keluar masuknya kas dan mengawasi setiap
transaksi.
- Mengawasi proses rekonsiliasi dan perencanaan pajak yang
efektif.

b. Akuntan
Personal Qualification:
- Pria/Wanita, Usia 20-30 thn.
- Fresh graduate / memiliki pengalaman di bidang terkait akunting
dan perpajakan.
- Pendidikan minimal Diploma/S1 jurusan akuntansi/perbankan.
- Menguasai ilmu akuntansi dan perpajakan.

56
- Loyal, berintegritas, dapat bekerja dalam tim, dan dapat bekerja
di bawah tekanan.

Job Description:
- Membuat laporan keuangan.
- Menganalisa laporan keuangan.
- Melakukan audit keuangan.

c. Administrasi
Personal Qualification:
- Wanita, max. 30 th
- S1 Akuntansi/Manajemen Keuangan/Ekonomi, IPK min. 3.00
- Memiliki pengalaman min. 1 th sebagai staff
Finance/Administrasi Keuangan
- Berpengalaman dalam menangani piutang dan pembelian
- Menguasai Microsoft Office (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. Power
Point) dan email dengan baik.
- Teliti, tegas, cekatan dalam menangani masalah, bertanggung
jawab

Job Description:
- Menyimpan nota-nota yang akan ditagihkan dan nota-nota
pembelian.
- Mengatur tagihan sesuai dengan jatuh tempo dan area tagihan.
- Menangani tagihan proyek.
- Membuat surat tagihan customer.
- Mengerjakan konsep pelunasan.

d. Kepala Produksi
Personal Qualification:
- Pria, usia maks. 40 tahun.
- Pengalaman Minimal 3 tahun sesuai dengan bidangnya.
- Pendidikan min. S1-Teknik Industri/Mesin.
- Menguasai Microsoft Office (Word, Excel, Power point).
- Mampu mempresentasikan laporan produksi.
- Kemampuan leadership.
- Lean Manufacturing & Implementasi 5 R.
- Implementasi ISO 9001-2008.
- Project Development.

57
- Menguasai Bahasa Inggris.

Job Description:
- Bertanggung jawab atas perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan, dan pengawasan kegiatan produksi sesuai dengan
prinsip Lean Manufacturing untuk mencapai target sudah
ditetapkan.

e. Operator Mesin
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 25 tahun.
- Pendidikan SMA/SMK atau sederajat.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Siap bekerja dengan sistem target.
- Siap bekerja dalam tekanan.

Job Description:
- Mengoperasikan mesin produksi sesuai prosedur.

f. Quality Control
Personal Qualification:
- Pria, usia maks. 30 tahun.
- Pendidikan min. S1-Teknik Industri//Mesin/Metalurgi.
- Menguasai Microsoft Office (Word, Excel, Power point).
- Mampu mempresentasikan laporan analisa.
- Lean Manufacturing & Implementasi 5 R.
- Implementasi ISO 9001-2008.
- Menguasai Bahasa Inggris.

Job Description:
- Memastikan untuk Kualitas Produk dengan menjaga proses
merujuk Standar Mutu.
- Melakukan kontrol dan inspeksi terhadap kualitas barang sesuai
dengan standart yang telah ditetapkan.
- Menjalankan sistem management mutu sesuai dengan standart
yang ditetapkan.

58
g. Manajer Marketing
Personal Qualification:
- Pria/Wanita, Usia maks. 30 thn.
- Pendidikan minimal S1 jurusan Ekonomi/Marketing/Bisnis.
- Menguasai Bahasa Inggris.
- Memiliki pengalaman min. 3 tahun dalam dunia marketing.
- Loyal, berintegritas, dapat bekerja dalam tim, dan dapat bekerja
di bawah tekanan.

Job Description:
- Mengorganisir dan memberikan pengarahan terhadap Staff
Marketing dan Sales Executive.
- Membuat laporan kepada pemilik usaha terhadap pencapaian
target sales.
- Membuat perencanaan dan inovasi untuk memperluas pasar.

h. Staff Marketing
Personal Qualification:
- Pria/Wanita, Usia maks. 30 thn.
- Memiliki pengalaman min 2 tahun sebagai market analyst.
- Menguasai MS. Excel dan Powerpoint.
- Berpenampilan menarik dan memiliki kepribadian yang
cekatan dan dinamis.
- Memiliki kemampuan menganalisa dan
memberikan rekomendasi dari data-data yang diolah.
- Bersedia melakukan perjalanan dinas keluar kota.
- Dapat mengendarai mobil dan memiliki sim A.

Job Description:
- Melakukan riset mengenai produk dapat dikembangkan oleh
perusahaan.
- Melakukan riset pasar sebelum perusahaan melakukan
launching produk.
- Mengumpulkan informasi dari instansi terkait yang
berhubungan dengan produk yang sedang dipasarkan.
- Membuat proposal dan presentasi ke perusahaan.

59
i. Sales Executive
Personal Qualification:
- Pria/Wanita, Usia maks. 30 thn.
- Pengalaman Minimal 3 tahun dan Passion sebagai Sales.
- Penampilan Menarik & Berkepribadian baik dengan motivasi
kerja yang tinggi dengan orientasi target.
- Percaya Diri tinggi untuk berbicara secara professional dengan
High-End Investor.
- Pendidikan Minimal D3/S1 segala jurusan.
- Memiliki kendaraan sendiri.

Job Description:
- Melakukan penjualan sesuai target.
- Memberikan penjelasan produk dengan jujur, detail dan benar.
- Melakukan follow up secara rutin.
- Laporan terkait aktivitas marketing.

j. Manajer Logistik
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 40 thn.
- Pendidikan minimal S1 jurusan Teknik Industri/Manajemen.
- Menguasai Microsoft Office (Word, Excel, Power point).
- Menguasai Bahasa Inggris.
- Memiliki pengalaman min. 3 tahun di bidang logistic.
- Loyal, berintegritas, dapat bekerja dalam tim, dan dapat bekerja
di bawah tekanan.

Job Description:
- Memastikan supir dan kernet mengantar barang ke outlet2
sesuai schedulenya.
- Melayani semua pesanan barang yg diorder oleh outlet ke
gudang dengan baik dan cepat.
- Melakukan koordinasi dan bertanggung jawab atas kinerja
seluruh staff logistik.
- Membuat laporan dan memantau jalannya Penerimaan Barang
(LPB) dan approval/confirm terhadap LPB yang dibuat oleh
pengawas gudang.

60
k. Pengawas Gudang
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 30 thn.
- Pendidikan minimal S1 segala jurusan.
- Menguasai Microsoft Office (Word, Excel, Power point).
- Memiliki pengalaman min. 1 tahun dalam bidang logistik.
- Loyal, berintegritas, dapat bekerja dalam tim, dan dapat bekerja
di bawah tekanan.

Job Description:
- Melakukan stok barang dagang dan menjaganya supaya
tersimpan dengan baik dan tidak rusak.
- Memastikan koordinasi kedatangan barang dan pengeluaran
barang.
- Melayani semua pesanan barang yg diorder oleh outlet ke
gudang dengan baik dan cepat.
- Bertanggung jawab atas barang yang ada di gudang.

l. Supir Truck
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 40 tahun.
- Pendidikan min. SMA/SMK atau sederajat.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Memiliki SIM B-1
- Mengetahui jalan utama dan alternative luar/dalam kota.
- Siap bekerja dalam tekanan.

Job Description:
- Mengantarkan barang ke konsumen tepat waktu.
- Menjaga dan merawat kendaraan perusahaan dengan baik

m. Pekerja Kasar
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 25 tahun.
- Pendidikan SMA, SMK atau sederajat.
- Sehat jasmani dan rohani.
- Siap bekerja dalam tekanan.

61
Job Description:
- Melaksanakan perintah kerja yang berkaitan dengan Material
handling.

n. Operator Forklift
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 30 thn.
- Pendidikan min. SMA.
- Mampu menggunakan forklift.
- Memiliki Surat Izin Operasi (SIO).
- Jujur, disiplin, dan teliti.

Job Description:
- Bertanggung jawab terhadap alat angkat yang sudah ditentukan.
- Melakukan check list rutin alat angkat sebelum digunakan.
- Melakukan proses pengambilan dan penempatan barang di rak.
- Menata barang di rak dengan baik dan benar.
- Melakukan proses bongkar dan muat barang.
- Bertanggung jawab terhadap posisi barang di rak dan
memperhatikan keselamatan karyawan dan barang.
- Menerima dan menyiapkan DO dengan baik dan benar.

o. Satpam
Personal Qualification:
- Pria, Usia maks. 30 thn.
- Pendidikan Min. SMA / sederajat ( memiliki sertifikat Security
diutamakan )
- Pengalaman Min. 1 tahun sbg security.
- Tinggi badan Min. 165 cm, berat badan ideal.

Job Description:
- Menjaga keamanan lingkungan perusahaan.
- Mengawasi keluar masuknya orang dan barang dari dan ke
perusahaan.

62
c. Pengelolaan Usaha
Pabrik baja ringan CV Bima Karya Steel dikelola oleh dua
pemilik usaha. Masing-masing pemilik usaha menggunakan aset
pribadinya untuk berinvestasi membangun usaha ini. Nilai aset tiap
pemilik usaha adalah 50%. Segala keputusan yang dipilih berdasarkan
kesepakatan kedua belah pihak, termasuk sistem pengupahan, jam kerja,
pemberian tunjangan, dan segala keputusan yang mendukung kegiatan
operasional lainnya.

63
BAB V
ASPEK FINANSIAL
Pada bab aspek finansial ini akan dijelaskan mengenai struktur pembiayaan
proyek usaha produksi baja ringan ini dan berbagai hal yang berhubungan dengan
keuangan. Hal-hal yang berhubungan dengan keuangan yang akan dibahas, antara
lain dari perhitungan biaya, laporan laba rugi, aliran kas, investasi, dan analisa
sensivitas dan resiko.

5.1 Perhitungan Biaya


Biaya yang diperlukan dalam mendirikan suatu usaha terdiri dari tiga ,
yaitu biaya investasi tetap, biaya modal kerja dan biaya pendahuluan. Biaya
investasi tetap merupakan biaya yang dikeluarkan sebagai investasi terhadap
usaha yang didirikan. Jenis biaya yang termasuk biaya investasi tetap adalah
biaya lahan, peralatan, perabotan, dan sebagainya.
Sedangkan untuk biaya modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan agar
proses produksi atau pelayanan jasa dapat berjalan dengan baik. Biaya yang
termasuk dalam biaya modal kerja adalah biaya pembelian material bahan
baku, biaya tenaga kerja, biaya energi, biaya periklanan dan sebagainya. Dan
biaya pendahuluan adalah biaya yang dikeluarkan untuk dapat mendirikan
suatu usaha, seperti biaya perijinan, biaya konsultan, biaya pelatihan dan
sebagainya.
Biaya pendahuluan hanya dikeluarkan pada saat pertama kali usaha
akan dibuka. Sedangkan biaya investasi tetap dapat ditambahkan jika dirasa
perlu dan biaya modal kerja merupakan biaya yang rutin dikeluarkan untuk
berjalannya proses produksi.

5.2 Biaya Investasi Tetap


Biaya investasi tetap yang dikeluarkan adalah biaya lahan, biaya
peralatan dan perlengkapan usaha, perenovasian tempat usaha. Berikut ini
merupakan biaya investasi tetap yang dikeluarkan untuk 5 tahun kedepan.

64
No. Nama Alat Kategori Jumlah Harga Total
Forklift Reach Material
1 2 Rp 12,000,000 Rp 24,000,000
Truck Handling
Material
2 Forklift Diesel 2 Rp 40,000,000 Rp 80,000,000
Handling
Mesin Roll
3 Mesin 2 Rp 380,000,000 Rp 760,000,000
Forming Spandeck
Mesin Roll
4 Mesin 2 Rp 380,000,000 Rp 760,000,000
Forming Floordeck
Mesin Roll
5 Forming Hollow Mesin 4 Rp 130,000,000 Rp 520,000,000
4x4
Mesin Roll
6 Forming Hollow Mesin 4 Rp 30,000,000 Rp 520,000,000
2x4
Mesin Roll
7 Forming Type Mesin 3 Rp 195,000,000 Rp 585,000,000
CNP
Mesin Roll
8 Forming Type Mesin 3 Rp 195,000,000 Rp 585,000,000
Reng
Alat
9 Mobil Pick Up 2 Rp 70,000,000 Rp 140,000,000
Transportasi
Truck Colt Diesel Alat
11 1 Rp 150,000,000 Rp 150,000,000
Standar Bak Transportasi
Alat
12 Trailer 20 feet Box 1 Rp 400,000,000 Rp 400,000,000
Transportasi
Bangunan dan Tempat
13 1 Rp 10,000,000,000 Rp 10,000,000,000
Lahan Usaha Usaha
Renovasi Tempat
14 1 Rp 500,000,000 Rp 500,000,000
Bangunan Usaha
TOTAL COST Rp 15,024,000,000

Tabel 5.1.1.1 Biaya Investasi Tetap


Total biaya untuk investasi tetap adalah 15,024,000,000 rupiah.

65
5.3 Biaya Modal Kerja
Untuk biaya modal kerja yang dikeluarkan oleh pabrik usaha produksi
baja ringan antara lain, biaya material, biaya tenaga kerja, dan biaya
operasional. Untuk biaya material, kebutuhan akan material mengikuti jumlah
peramalan permintaan pasar. Biaya tenaga kerja diasumsikan naik 2%
pertahun. Biaya operasional itu sendiri antara lain biaya iklan, peralatan kantor,
telepon, listrik, air, dan kebersihan dengan asumsi tidak ada kenaikan biaya tiap
tahunnya. Berikut adalah rincian biaya modal kerja untuk biaya perlengkapan
yang dikeluarkan untuk tahun pertama yaitu tahun 2020.

Tabel 5.1.2.1 Biaya bahan baku (Tahun pertama)


Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 2937 Rp 47,579,400,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 2937 Rp 46,404,600,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 1958 Rp 30,153,200,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 1958 Rp 29,370,000,000
TOTAL 9790 Rp 153,507,200,000

Tabel 5.1.2.2 Biaya bahan baku (Tahun kedua)


Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 3147 Rp 50,981,400,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 3147 Rp 49,722,600,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 2098 Rp 32,309,200,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 2098 Rp 31,470,000,000
TOTAL 10490 Rp 164,483,200,000

Tabel 5.1.2.3 Biaya bahan baku (Tahun ketiga)


Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 3357 Rp 54,377,568,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 3357 Rp 53,034,912,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 2238 Rp 34,461,504,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 2238 Rp 33,566,400,000
TOTAL 11189 Rp 175,440,384,000

66
Tabel 5.1.2.4 Biaya bahan baku (Tahun keempat)
Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 3566 Rp 57,776,166,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 3566 Rp 56,349,594,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 2378 Rp 36,615,348,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 2378 Rp 35,664,300,000
TOTAL 11888 Rp 186,405,408,000

Tabel 5.1.2.5 Biaya bahan baku (Tahun kelima)


Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 3776 Rp 61,174,764,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 3776 Rp 59,664,276,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 2517 Rp 38,769,192,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 2517 Rp 37,762,200,000
TOTAL 12587 Rp 197,370,432,000

Tabel 5.1.2.6 Biaya bahan baku (Tahun keenam)


Kebutuhan
Material Harga/kg Total Cost
(ton)
CRC 0.20x914 G550 Rp 16,200 3986 Rp 64,573,362,000
CRC 0.25x914 G551 Rp 15,800 3986 Rp 62,978,958,000
CRC 0.30x914 G552 Rp 15,400 2657 Rp 40,923,036,000
CRC 0.40x914 G553 Rp 15,000 2657 Rp 39,860,100,000
TOTAL 13287 Rp 208,335,456,000

67
Tabel 5.1.2.7 Biaya tenaga kerja (Tahun pertama)
Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 60,000,000 Rp 60,000,000
2 Manajer Keuangan 1 Rp 72,000,000 Rp 72,000,000
3 Akuntan 1 Rp 36,000,000 Rp 36,000,000
4 Administrasi 2 Rp 36,000,000 Rp 72,000,000
5 Kepala Produksi 1 Rp 72,000,000 Rp 72,000,000
6 Operator Mesin 3 Rp 30,000,000 Rp 90,000,000
7 Quality Conrol 1 Rp 48,000,000 Rp 48,000,000
8 Manajer Marketing 1 Rp 72,000,000 Rp 72,000,000
9 Staff Marketing 2 Rp 48,000,000 Rp 96,000,000
10 Sales Executive 5 Rp 48,000,000 Rp 240,000,000
11 Manajer Logistik 1 Rp 72,000,000 Rp 72,000,000
12 Operator Forklift 2 Rp 36,000,000 Rp 72,000,000
13 Supir Truck 2 Rp 36,000,000 Rp 72,000,000
14 Pekerja Kasar 6 Rp 24,000,000 Rp 144,000,000
15 Satpam 2 Rp 36,000,000 Rp 72,000,000
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,290,000,000

Tabel 5.1.2.8 Biaya tenaga kerja (Tahun kedua)


Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 61,200,000 Rp 61,200,000
2 Manajer Keuangan 1 Rp 73,440,000 Rp 73,440,000
3 Akuntan 1 Rp 36,720,000 Rp 36,720,000
4 Administrasi 2 Rp 36,720,000 Rp 73,440,000
5 Kepala Produksi 1 Rp 73,440,000 Rp 73,440,000
6 Operator Mesin 3 Rp 30,600,000 Rp 91,800,000
7 Quality Conrol 1 Rp 48,960,000 Rp 48,960,000
8 Manajer Marketing 1 Rp 73,440,000 Rp 73,440,000
9 Staff Marketing 2 Rp 48,960,000 Rp 97,920,000
10 Sales Executive 5 Rp 48,960,000 Rp 244,800,000
11 Manajer Logistik 1 Rp 73,440,000 Rp 73,440,000
12 Operator Forklift 2 Rp 36,720,000 Rp 73,440,000
13 Supir Truck 2 Rp 36,720,000 Rp 73,440,000
14 Pekerja Kasar 6 Rp 24,480,000 Rp 146,880,000
15 Satpam 2 Rp 36,720,000 Rp 73,440,000
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,315,800,000

68
Tabel 5.1.2.9 Biaya tenaga kerja (Tahun ketiga)
Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 62,424,000 Rp 62,424,000
2 Manajer Keuangan 1 Rp 74,908,800 Rp 74,908,800
3 Akuntan 1 Rp 37,454,400 Rp 37,454,400
4 Administrasi 2 Rp 37,454,400 Rp 74,908,800
5 Kepala Produksi 1 Rp 74,908,800 Rp 74,908,800
6 Operator Mesin 3 Rp 31,212,000 Rp 93,636,000
7 Quality Conrol 1 Rp 49,939,200 Rp 49,939,200
8 Manajer Marketing 1 Rp 74,908,800 Rp 74,908,800
9 Staff Marketing 2 Rp 49,939,200 Rp 99,878,400
10 Sales Executive 5 Rp 49,939,200 Rp 249,696,000
11 Manajer Logistik 1 Rp 74,908,800 Rp 74,908,800
12 Operator Forklift 2 Rp 37,454,400 Rp 74,908,800
13 Supir Truck 2 Rp 37,454,400 Rp 74,908,800
14 Pekerja Kasar 6 Rp 24,969,600 Rp 149,817,600
15 Satpam 2 Rp 37,454,400 Rp 4,908,800
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,342,116,000

Tabel 5.1.2.10 Biaya tenaga kerja (Tahun keempat)


Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 63,672,480 Rp 63,672,480
2 Manajer Keuangan 1 Rp 76,406,976 Rp 76,406,976
3 Akuntan 1 Rp 38,203,488 Rp 38,203,488
4 Administrasi 2 Rp 38,203,488 Rp 76,406,976
5 Kepala Produksi 1 Rp 76,406,976 Rp 76,406,976
6 Operator Mesin 3 Rp 31,836,240 Rp 95,508,720
7 Quality Conrol 1 Rp 50,937,984 Rp 50,937,984
8 Manajer Marketing 1 Rp 76,406,976 Rp 76,406,976
9 Staff Marketing 2 Rp 50,937,984 Rp 101,875,968
10 Sales Executive 5 Rp 50,937,984 Rp 254,689,920
11 Manajer Logistik 1 Rp 76,406,976 Rp 76,406,976
12 Operator Forklift 2 Rp 38,203,488 Rp 76,406,976
13 Supir Truck 2 Rp 38,203,488 Rp 76,406,976
14 Pekerja Kasar 6 Rp 25,468,992 Rp 152,813,952
15 Satpam 2 Rp 38,203,488 Rp 76,406,976
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,368,958,320

69
Tabel 5.1.2.11 Biaya tenaga kerja (Tahun kelima)
Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 64,945,930 Rp 64,945,930
2 Manajer Keuangan 1 Rp 77,935,116 Rp 77,935,116
3 Akuntan 1 Rp 38,967,558 Rp 38,967,558
4 Administrasi 2 Rp 38,967,558 Rp 77,935,116
5 Kepala Produksi 1 Rp 77,935,116 Rp 77,935,116
6 Operator Mesin 3 Rp 32,472,965 Rp 97,418,894
7 Quality Conrol 1 Rp 51,956,744 Rp 51,956,744
8 Manajer Marketing 1 Rp 77,935,116 Rp 77,935,116
9 Staff Marketing 2 Rp 51,956,744 Rp 103,913,487
10 Sales Executive 5 Rp 51,956,744 Rp 259,783,718
11 Manajer Logistik 1 Rp 77,935,116 Rp 77,935,116
12 Operator Forklift 2 Rp 38,967,558 Rp 77,935,116
13 Supir Truck 2 Rp 38,967,558 Rp 77,935,116
14 Pekerja Kasar 6 Rp 25,978,372 Rp 155,870,231
15 Satpam 2 Rp 38,967,558 Rp 77,935,116
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,396,337,486

Tabel 5.1.2.12 Biaya tenaga kerja (Tahun keenam)


Upah/Gaji per
No. Nama Jabatan Jumlah Total
Tahun per Orang
1 Sekretaris 1 Rp 66,244,848 Rp 66,244,848
2 Manajer Keuangan 1 Rp 79,493,818 Rp 79,493,818
3 Akuntan 1 Rp 39,746,909 Rp 39,746,909
4 Administrasi 2 Rp 39,746,909 Rp 79,493,818
5 Kepala Produksi 1 Rp 79,493,818 Rp 79,493,818
6 Operator Mesin 3 Rp 33,122,424 Rp 99,367,272
7 Quality Conrol 1 Rp 52,995,879 Rp 52,995,879
8 Manajer Marketing 1 Rp 79,493,818 Rp 79,493,818
9 Staff Marketing 2 Rp 52,995,879 Rp 105,991,757
10 Sales Executive 5 Rp 52,995,879 Rp 264,979,393
11 Manajer Logistik 1 Rp 79,493,818 Rp 79,493,818
12 Operator Forklift 2 Rp 39,746,909 Rp 79,493,818
13 Supir Truck 2 Rp 39,746,909 Rp 79,493,818
14 Pekerja Kasar 6 Rp 26,497,939 Rp 158,987,636
15 Satpam 2 Rp 39,746,909 Rp 79,493,818
TOTAL UPAH per TAHUN Rp 1,424,264,236

70
Tabel 5.1.2.13 Biaya operasional (Tahun pertama)
No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.14 Biaya operasional (Tahun kedua)


No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.15 Biaya operasional (Tahun ketiga)


No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.16 Biaya operasional (Tahun keempat)


No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000

71
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.17 Biaya operasional (Tahun kelima)


No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.18 Biaya operasional (Tahun keenam)


No. Keterangan Biaya Total Biaya
1 Listrik Rp 120,000,000
2 PDAM Rp 30,000,000
3 Peralatan Kantor Rp 5,000,000
4 Iklan Rp 200,000,000
5 Pulsa dan Telepon Rp 6,000,000
6 Kebersihan Rp 2,400,000
7 Lain-lain Rp 50,000,000
TOTAL Rp 413,400,000

Tabel 5.1.2.18 Biaya Pendahuluan


Keterangan
No. Total Biaya
Biaya
1 Perijinan Usaha Rp 50,000,000
2 Notaris Rp 75,000,000
3 NPWP Rp 5,000,000
4 Sosialisasi usaha Rp 20,000,000
TOTAL Rp 150,000,000

72
Berdasarkan perincian biaya modal kerja dalam 5 tahun mendatang
yang sudah dipaparkan di atas, berikut rekap biaya modal kerja dalam 5
tahun mendatang.
Tahun Jenis Biaya Jumlah Biaya Total Biaya
Bahan Baku Rp 153,507,200,000
Tenaga Kerja Rp 1,290,000,000
2020 Rp 155,360,600,000
Operasional Rp 413,400,000
Pendahuluan Rp 150,000,000
Bahan Baku Rp 164,483,200,000
Tenaga Kerja Rp 1,315,800,000
2021 Operasional Rp 413,400,000 Rp 166,212,400,000
Rp
Pendahuluan
-
Bahan Baku Rp 175,440,384,000
Tenaga Kerja Rp 1,342,116,000
2022 Operasional Rp 413,400,000 Rp 177,195,900,000
Rp
Pendahuluan
-
Bahan Baku Rp 186,405,408,000
Tenaga Kerja Rp 1,368,958,320
2023 Operasional Rp 413,400,000 Rp 188,187,766,320
Rp
Pendahuluan
-
Bahan Baku Rp 197,370,432,000
Tenaga Kerja Rp 1,396,337,486
2024 Operasional Rp 413,400,000 Rp 199,180,169,486
Rp
Pendahuluan
-
Bahan Baku Rp 208,335,456,000
Tenaga Kerja Rp 1,424,264,236
2025 Operasional Rp 413,400,000 Rp 210,173,120,236
Rp
Pendahuluan
-

5.4 Struktur Pembiayaan Proyek


Struktur pembiayaan proyek merupakan modal awal yang digunakan untuk
membuka suatu usaha. Dalam usaha produksi baja ringan ini, Modal awal yang
digunakan adalah harta pribadi dari masing-masing pemilik usaha. Modal awal

73
diperoleh dari hasil penjumlahan Biaya Investasi Tetap dengan Biaya Modal
Kerja pada tahun pertama. Total Modal awal yang diperlukan untuk membuka
usaha ini adalah sebesar Rp. 170,384,600,000,-

5.5 Laporan Keuangan


Laporan keuangan pabrik baja ringan meliputi laporan laba rugi dan
laporan aliran kas.
a. Laporan Laba Rugi
Laporan laba rugi merupakan gambaran dari hasil usaha (segala
bentuk penerimaan pendapatan sampai seluruh biaya yang dikeluarkan).
Hasil dari laporan laba-rugi merupakan laba bersih. Laba bersih merupakan
pendapatan yang telah dikurangi dengan pajak-pajak pendapatan. Untuk
besar pajak telah ditentukan dalam undang-undang berikut:
 UU No. 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan,
 UU. No. 36 Tahun 2008 tentang Perubahan Keempat Atas Undang-
Undang No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan, dan
 Peraturan Pemerintah No. 46 Tahun 2013 Tentang Pajak Penghasilan
Atas Penghasilan dari Usaha Yang Diterima atau Diperoleh Wajib
Pajak Yang Memiliki Peredaran Bruto Tertentu
Dapat disimpulkan bahwa pajak untuk suatu badan usaha adalah
sebagai berikut.

74
Berikut laporan laba rugi CV Bima Karya Steel.

Pendapatan Laba Tidak


Tahun Pengeluaran Modal PPh 25% Laba bersih
Penjualan Kena Pajak
Rp Rp Rp Rp Rp
2020
170,384,600,000 170,384,600,000 111,880,000,000 111,880,000,000 27,970,000,000 Rp 83,910,000,000
Rp Rp Rp Rp Rp
2021
166,212,400,000 - 209,800,000,000 43,587,600,000 10,896,900,000 Rp 32,690,700,000
Rp Rp Rp Rp Rp
2022
177,195,900,000 - 223,780,000,000 46,584,100,000 11,646,025,000 Rp 34,938,075,000
Rp Rp Rp Rp Rp
2023
188,187,766,320 - 237,760,000,000 49,572,233,680 12,393,058,420 Rp 37,179,175,260
Rp Rp Rp Rp Rp
2024
199,180,169,486 - 251,740,000,000 52,559,830,514 13,139,957,629 Rp 39,419,872,886
Rp Rp Rp Rp Rp
2025
210,173,120,236 - 265,740,000,000 55,566,879,764 13,891,719,941 Rp 41,675,159,823
TOTAL Rp 269,812,982,969

b. Laporan Aliran Kas (Cash Flow)


Proyeksi aliran kas memperlihatkan perubahan uang kas (baik
masuk ataupun keluar) sebagai akibat dari suatu aktivitas perusahaan.
Aliran kas yang berhubungan dengan suatu proyek dapat dibagi menjadi
tiga yaitu :
ii. Aliran kas awal (Initial Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan pengeluaran untuk kegiatan investasi misalnya :
pembelian tanah, gedung, biaya pendahuluan dsb. Aliran kas awal
dapat dikatakan aliran kas keluar (Cash Out Flow).
iii. Aliran kas operasional (Operational Cash Flow) merupakan aliran
kas yang berkaitan dengan operasional proyek seperti : penjualan,
biaya umum dan administrasi. Oleh sebab itu aliran kas operasional
merupakan aliran kas masuk (Cash in Flow) dan aliran kas keluar
(Cash out Flow).
iv. Aliran kas akhir (Terminal Cash Flow) merupakan aliran kas yang
berkaitan dengan nilai sisa proyek seperti sisa modal kerja, nilai sisa
proyek yaitu penjualan peralatan proyek.

75
Berikut Laporan Aliran Kas CV Bima Karya Steel

5.6 Analisa Kelayakan Usaha


Analisis kelayakan usaha dilakukan untuk mengetahui kelayakan
usaha baja ringan yang dilihat dari aspek finansial. Modal perusahaan ini
adalah modal pribadi masing-masing pemilik usaha. Kriteria kelayakan
usaha yang digunakan dalam analisa ini adalah, dan Payback Period (PP),
Net Present Value (NPV), dan Internal Rate of Return (IRR).
1. Payback Period
Payback period (PP) atau analisis waktu pengembalian
investasi merupakan perhitungan terhadap lamanya periode waktu
yang diperlukan oleh suatu usaha untuk dapat mengembalikan biaya
investasi. Perhitungan dilakukan dengan cara menilai manfaat bersih
yang terdapat pada cashflow didiskontokan dan dikumulatifkan.

76
Semakin kecil angka yang dihasilkan, semakin cepat tingkat
pengembalian suatu investasi, sehingga usaha yang dijalankan
semakin baik untuk dikembangkan. Perhitungan payback period
adalah sebagai berikut :

𝑰𝒏𝒊𝒕𝒊𝒂𝒍 𝑰𝒏𝒗𝒆𝒔𝒕𝒎𝒆𝒏𝒕
Payback period =
𝑪𝒂𝒔𝒉 𝑰𝒏 𝑭𝒍𝒐𝒘

Keterangan :
t = tahun berakhir dimana jumlah cash in flow belum menutupi initial
investment
b = initial investment
c = kumulatif cash in flow pada tahun ke-1
d = jumlah kumulatif cash in flow pada tahun t+1

Cash In (Net Cummulative


Tahun Cash Out Net Cash Flow
Profit) Net Cash Flow
Rp Rp Rp
2020
170,384,600,000 83,910,000,000 (86,474,600,000) (86,474,600,000)
Rp Rp Rp
2021
- 32,690,700,000 32,690,700,000 (53,783,900,000)
Rp Rp Rp
2022
- 34,938,075,000 34,938,075,000 (18,845,825,000)
Rp Rp Rp
2023
- 37,179,175,260 37,179,175,260 18,333,350,260
Rp Rp Rp
2024
- 39,419,872,886 39,419,872,886 57,753,223,146
Rp Rp Rp
2025
- 41,675,159,823 41,675,159,823 99,428,382,969

𝟏𝟖,𝟖𝟒𝟓,𝟖𝟐𝟓,𝟎𝟎𝟎
Payback periode = 3 +
𝟑𝟕,𝟏𝟕𝟗,𝟏𝟕𝟓,𝟐𝟔𝟎
= 3.5 Tahun

2. Net Present Value


Net Present Value (NPV) merupakan manfaat bersih yang
diterima perusahaan selama umur usaha pada tingkat diskonto
tertentu. Suatu usaha dikatakan layak jika jumlah seluruh manfaat
biaya yang diterima melebihi biaya yang dikeluarkan, atau jika NPV
lebih besar dari pada nol. Net Present Value merupakan nilai dari

77
proyek yang bersangkutan yang diperoleh berdasarkan selisih antara
cash flow yang dihasilkan terhadap investasi yang dikeluarkan. Untuk
menghitung NPV diperlukan data tentang perkiraan biaya investasi,
biaya operasi dan pemeliharaan serta perkiraan benefit dari proyek
yang di rencanakan. Menurut Nurmalina et al. (2014), rumus yang
digunakan dalam perhitungan NPV adalah sebagai berikut :

Keterangan :
Bt = Manfaat pada tahun ke-t
Ct = Biaya (cost) pada tahun ke-t
n = Umur usaha (tahun)
t = Periode (1 2 3 … )
i = Discount rate (%)
Jika NPV ≥0, maka suatu proyek cukup menguntungkan.
Berikut perhitungan NPV dengan i = 5%
Tahun Net Cash Flow Factor PV Present Value
2020 Rp 83,910,000,000 0.9523810 Rp 79,914,285,714
2021 Rp 32,690,700,000 0.9070295 Rp 29,651,428,571
2022 Rp 34,938,075,000 0.8638376 Rp 30,180,822,805
2023 Rp 37,179,175,260 0.8227025 Rp 30,587,399,497
2024 Rp 39,419,872,886 0.7835262 Rp 30,886,501,885
2025 Rp 41,675,159,823 0.7462154 Rp 31,098,645,917
NPV Rp 232,319,084,390

NPV = 232,319,084,390 - 170,384,600,000


= 61,934,484,390
NVP > 0, maka usaha ini sangat menguntungkan.

3. Internal Rate of Return


Kelayakan usaha juga dinilai dari seberapa besar
pengembalian usaha terhadap investasi yang ditanamkan. Hal ini
dapat ditunjukan dengan mengukur besaran IRR. IRR digunakan
untuk menghitung tingkat bunga yang dihasilkan dari suatu aliran

78
kas masuk atau proses yang diharapkan yang akan diterima karena
terjadi pengeluaran modal (investasi). Jika perhitungan IRR lebih
besar dari discount factor, maka dapat dikatakan investasi tersebut
akan layak jika dilakukan, namun jika IRR sama dengan discount
factor maka investasi yang ditanamkan akan balik modal tetapi jika
IRR lebih kecil dari discount factor maka investasi yang dilakukan
berarti tidak layak (tidak baik).

Kelayakan suatu usaha dapat ditinjau dari berbagai hal,


salah satunya melalui kriteria kelayakan investasi. Namun sebelum
membahas lebih lanjut, perlu diketahui bahwa seluruh biaya dan
manfaat harus dinilai-kinikan (diskonto).Terkait dengan adanya
preferensi uang terhadap waktu dimana sejumlah uang yang ada
saat ini akan lebih disukai dari pada sejumlah uang yang sama di
masa yang akan datang sehingga untuk dapat dibandingkan maka
perlu mengkonversi nilai uang dengan dengan menggunakan
discount factor (DF) yang besarnya mengikuti rumus :

1
DCF = (1+𝑖)𝑡

Keterangan:
i : Discount rate (DR) sebesar 5% dan 10 %
t : tahun saat biaya dikeluarkan atau manfaat diperoleh

Dalam menghitung DCF perlu diketahui nilai discount rate


(DR). Biasanya nilai DR ini didasarkan pada tingkat bunga deposito
atau bunga pinjaman. Penggunaan DF erat kaitannya dengan preferensi
uang atas waktu, nilai uang saat ini lebih disukai dari pada nilai uang
dengan jumlah yang sama pada masa yang akan datang sehingga agar
seluruh manfaat dan biaya dapat dibandingkan maka digunakanlah
DCF.

Perhitungan IRR umumnya dilakukan dengan menggunakan


metode interpolasi di antara tingkat discount rate yang lebih rendah
(yang menghasilkan NPV positif) dengan tingkat discount yang
lebih tinggi (yang menghasilkan NPV negatif) berikut rumus IRR :

Keterangan :
i1 = Discount rate yang menghasilkan NPV positif

79
i2 = Discount rate yang menghasilkan NPV negatif
NPV1 = Nilai NPV positif
NPV2 = Nilai NPV negatif

zBerikut tabel perhitungan IRR yang didapat dengan MARR 20%

Cash In (Net Discounted Cash Flow


Tahun Cash Out Net Cash Flow
Profit) 5% 10%
Rp Rp Rp Rp Rp
2020
170,384,600,000 83,910,000,000 (86,474,600,000) (86,474,600,000) (86,474,600,000)
Rp Rp Rp Rp Rp
2021
- 32,690,700,000 32,690,700,000 31,134,000,000 29,718,818,182
Rp Rp Rp Rp Rp
2022
- 34,938,075,000 34,938,075,000 31,689,863,945.58 28,874,442,149
Rp Rp Rp Rp Rp
2023
- 37,179,175,260 37,179,175,260 32,116,769,471.98 27,933,264,658
Rp Rp Rp Rp Rp
2024
- 39,419,872,886 39,419,872,886 32,430,826,979.29 26,924,303,590
Rp Rp Rp Rp Rp
2025
- 41,675,159,823 41,675,159,823 32,653,578,213.08 25,876,995,376
Rp Rp
73,550,438,610 52,853,223,955

𝟕𝟑,𝟓𝟓𝟎,𝟒𝟑𝟖,𝟔𝟏𝟎
IRR = 5% + (10%-5%) = 22,75%
𝟕𝟑,𝟓𝟓𝟎,𝟒𝟑𝟖,𝟔𝟏𝟎 − 𝟓𝟐,𝟖𝟓𝟑,𝟐𝟐𝟑,𝟗𝟓𝟓

Dari perhitungan ini dapat diperoleh nilai dari IRR sebesar 22,75 %. Jumlah
IRR lebih besar dari discount factor dan MARR sehingga usaha baja ringan CV
Bima Karya Steel layak untuk didirikan.

80
BAB VI
ASPEK LINGKUNGAN

6.1 Analisa Dampak Lingkungan


Dampak dari produksi baja ringan ini adalah polusi suara dan limbah
berupa geram baja dan sisa potongan baja ringan. Polusi suara tentu tak bisa
dihindarkan, oleh karena itu pabrik ini didirikan di lokasi yang khusus yaitu
di area industri dan memiliki radius minimal 1 km dari pemukiman
penduduk. Selain itu seluruh karyawan diwajibkan untuk mengenakan APD
untuk mengurangi dampak dari polusi suara yang ditimbulkan. Untuk
limbah padat, yaitu berupa sisa potongan baja dan geram-geram baja
nantinya akan dikumpulkan di suatu tempat khusus. Limbah padat ini
biasanya dapat dijual kembali pada pengepul besi bekas atau dijual langsung
pada pabrik daur ulang besi dan baja. Selain itu perusahaan ini juga dapat
dijadikan sebagai sarana pembelajaran dan penelitian bagi pihak-pihak yang
ingin mengetahui lebih dalam mengenai usaha pembuatan baja ringan. Hasil
dari analisis aspek ekonomi dan sosial dapat dikatakan bahwa usaha
pembuatan baja ringan ini tidak merugikan lingkungan sekitar, sehingga
dapat dikatakan layak untuk dijalankan.

6.2 Analisa Dampak Sosial


Tidak hanya berdampak terhadap lingkungan saja, usaha pembuatan
baja ringan tentu memiliki dampak yang lain seperti dampak sosial dan
ekonomi. Perusahaan pemotongan baja ringan ini berada di Area Industri
Buduran, Sidoarjo, Jawa Timur dengan luas lahan 2174 m2 yang dibeli
dengan harga 10 Miliar rupiah. Dalam kegiatan operasionalnya, tentu
perusahaan ini memerlukan tenaga kerja. Salah satu yang menjadi kriteria
tenaga kerja yang akan digunakan adalah berdomisili di sekitar perusahaan
ini. Perusahaan ini memerlukan 31 tenaga kerja untuk membantu kegiatan
operasionalnya. Melalui analisa ini, tentu perusahaan ini memiliki dampak
secara ekonomi pada daerah sekitar dalam hal pengurangan jumlah
pengangguran walaupun masih beberapa tenaga kerja, namun seiring
berjalannya waktu tentu perusahaan akan melakukan ekspansi sehingga
mampu menambah kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar lebih lagi.
Selain itu, pemilik juga akan secara rutin aktif dalam penyelenggaraan
kegiatan amal dan sosial seperti kegiatan bakti sosial bagi masyarakat
sekitar yang membutuhkan.

81
BAB VII
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

7.1 Perijinan Pendirian Perusahaan Pembuatan Baja Ringan


Mengenai perizinan perusahaan sendiri, pemilik usaha harus
mendapatkan izin operasional usaha dari pemerintah dan penduduk sekitar.
Legalitas usaha merupakan aspek yang sangat penting dan merupakan salah
satu syarat agar usaha tersebut mampu beroperasi. Dalam hal mendirikan
perusahaan baja ringan, diperlukan beberapa persiapan sebagai berikut.
a. Data yang harus disiapkan
Untuk mendirikan perusahaan, berikut adalah data-data yang
perlu disiapkan:

 Opsi Nama Perusahaan (Minimal 3)


 Bidang Usaha
 Domisili Perusahaan
 Nama-Nama Pemegang Saham & KTP
 Komposisi Pemegang Saham
 Modal Dasar Perusahaan (Minimal Rp 51.000.000)
 Modal Disetor (Minimal Rp 51.000.000)
 Susunan Direksi dan Komisaris
 KTP Direktur dan Komisaris
 NPWP Direktur
 Pas foto 3x4 2 lembar

b. Surat dan perijinan yang harus dimiliki


1. Membuat Akte Perusahaan.
Karena perusahaan berbadan hukum maka sangat mutlak
perlu membuat akte perusahaan. Biasanya akte ini berisi
informasi tentang nama perusahaan, bergerak di bidang apa,
nama para pemilik modal, modal dasar, modal disetor, pengurus
perusahaan seperti siapa direktur utama, direktur, dan para
komisaris.
2. Mendapatkan Surat Keterangan Domisili Usaha.
Ini didapatkan dari kantor kelurahan atau kantor kepala
desa di mana perusahaan akan berdomisili. Berdasarkan surat ini,
Camat mengeluarkan surat keterangan yang sama. Untuk
mendapatkan surat keterangan domisili, kita memerlukan salinan
akte perusahaan. Selain itu, petugas kelurahan kadang atau sering

82
juga menanya apakah tempat usaha disewa atau milik sendiri.
Bila disewa, mereka menanya copy perjanjian sewa menyewa.
Bila milik sendiri, mereka meminta copy sertifikat tanah dan
IMB. Kadang, ada juga yang minta copy bukti bayar PBB apakah
sudah lunas atau belum. Biasanya, mengurus SK domisili
dipungut biaya administrasi. Biaya administrasi ini bervariasi
dari satu kelurahan ke kelurahan lain.
3. Mengurus NPWP Perusahaan.
Untuk mendirikan perusahaan, NPWP perusahaan adalah
mutlak. Untuk mendapatkan NPWP kita memerlukan salinan
akte perusahaan dan surat keterangan domisili. Ada Kantor
Pelayanan Pajak (KPP) di wilayah tertentu meminta copy SK
Menteri tentang Pengesahan Akte Pendirian Perusahaan. Ada
juga yang hanya meminta Akte dan SK domisili. Biasanya
pembuatan NPWP hanya butuh 1/2 jam. Bila kita memasukkan
berkas di pagi hari ke kantor pajak, pagi itu juga kita bisa
mendapat NPWP.
4. Mendapatkan Surat Keputusan Pengesahan Akte Pendirian
Perusahaan dari Departemen Hukum dan Ham.
Untuk mendapatkan ini, diperlukan salinan Akte
perusahaan dan Surat Keterangan Domisili.
5. Mengurus SIUP ( Surat Izin Usaha Perdagangan)
SIUP merupakan bagian dari proses mendirikan PT agar
perusahaan kita bisa beroperasi. Mengurus SIUP relatif sama di
berbagai tempat.
6. Mengurus TDP (Tanda Daftar Perusahaan).
TDP merupakan bagian dari proses pendirian perusahaan.
Biasanya ini diurus setelah kita mendapatkan SIUP. Pada pemda
tertentu, kita dapat mengurus SIUP dan TDP sekaligus.
Persyaratannya relatif sama untuk berbagai daerah.

83
BAB VIII
PENUTUP

8.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa-analisa yang dilakukan dari aspek pemasaran,
aspek teknis, dan aspek finansial disimpulkan bahwa investasi untuk usaha
baja ringan CV Bima Karya Steel dapat didirikan dan memiliki profit yang
cukup menguntungkan.

84

Anda mungkin juga menyukai