Anda di halaman 1dari 97

MENCUCI TANGAN DENGAN ANTISEPTIK BERBASIS

ALKOHOL (HANDRUB)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
001/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Mencuci tangan dengan Handrub adalah suatu prosedur membersihkan
PENGERTIAN tangan menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol untuk mengurangi
atau meminimalkan mikroorganisme di tangan.

1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.


2. Mencegah transmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari
TUJUAN pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.

Upaya Pencegahan & Pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Tuangkan 3-5 cc antiseptik berbasis alkohol (handrub) ke dalam


telapak tangan.
2. Gosok kedua telapak tangan hingga merata dengan gerakan memutar
berlawanan arah jarum jam.
3. Gosok punggung dan sela–sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
dan sebaliknya.
PROSEDUR 4. Gosok kedua telapak tangan dan sela-sela jari.
5. Tautkan jari–jari sisi dalam dari kedua tangan dengan saling
mengunci dan saling digosokkan.
6. Gosoklah ibu jari tangan kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya.
7. Gosok dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak tangan
kiri dan sebaliknya.
8. Lakukan setiap gerakan sebanyak 4x (Prosedur dilakukan 20 - 30
detik).

UNIT TERKAIT Semua unit dan bagian di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung
MENCUCI TANGAN DENGAN SABUN DAN AIR MENGALIR
(HANDWASH)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
002/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir adalah suatu prosedur
PENGERTIAN membersihkan tangan menggunakan sabun antiseptik di bawah air
mengalir untuk mengurangi atau meminimalkan mikroorganisme di
tangan.
1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.
2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari
TUJUAN pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.
Upaya Pencegahan & Pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh
Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.
1. Basahi tangan dengan air.
2. Tuangkan sabun antiseptik secukupnya (3-5cc) pada telapak tangan
untuk menyabuni seluruh permukaan tangan
3. Gosok kedua telapak tangan hingga merata dengan gerakan
memutar berlawanan arah jarum jam
4. Gosok punggung dan sela–sela jari tangan kiri dengan tangan kanan
PROSEDUR dan sebaliknya
5. Gosok kedua telapak tangan dan sela–sela jari
6. Tautkan jari–jari sisi dalam dari kedua tangan dengan saling
mengunci dan saling digosokkan
7. Gosoklah ibu jari tangan kiri berputar dalam genggaman tangan
kanan dan sebaliknya
8. Gosok dengan memutar ujung jari–jari tangan kanan di telapak
tangan kiri dan sebaliknya.
9. Lakukan lagi 6 langkah cuci tangan di bawah air mengalir dengan
mengulang setiap langkah sebanyak 4x
10. Keringkan dengan handuk/tissue towel sekali pakai sampai
benar-benar kering
11. Gunakan handuk / tissue bekas mengeringkan tangan untuk
menutup kran air
12. Letakkan handuk pada tempat yang sudah disediakan / buang
tissue ke tempat sampah (Prosedur dilakukan 40-60 detik).
UNIT TERKAIT Semua unit dan bagian di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung
MENCUCI TANGAN BEDAH (SURGICAL HANDWASH)

Halaman
No. Dokumen No. Revisi
RSU PKU 1/2
003/PPI/X/2021 0
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Mencuci tangan bedah (surgical handwash) adalah suatu prosedur
membersihkan tangan di ruang operasi (IBS) menggunakan air mengalir
PENGERTIAN dan dengan sabun antiseptik (handwash) di lanjutkan dengan cuci tangan
menggunakan cairan antiseptik berbasis alkohol (handrub) untuk
mengurangi atau meminimalkan mikroorganisme di tangan.

1. Meminimalkan atau menghilangkan mikroorganisme.


2. Mencegah tansmisi mikroorganisme dari petugas ke pasien, dari
TUJUAN pasien ke petugas, dari pasien ke pasien serta lingkungan sekitar
pasien.
3. Tindakan utama untuk pencegahan dan pengendalian infeksi.

Upaya Pencegahan & Pengendalian infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Basahi tangan dengan air sampai dengan siku.


2. Tuang sabun antiseptik secukupnya pada telapak tangan.
3. Lakukan gerakan 6 langkah cuci tangan dengan mengulang setiap
langkah sebanyak 4x.
4. Gosok pergelangan tangan sanpai siku dengan telapak tangan kanan
PROSEDUR menggenggam pada tangan kiri dengan gerakan memutar dan
sebaliknya.
5. Lakukan lagi 6 langkah cuci tangan di bawah air mengalir dengan
mengulang setiap langkah sebanyak 4x.
6. Gosok pergelangan tangan kiri sampai siku dengan telapak tangan
kanan menggenggam pada tangan kiri dengan gerakan memutar dan
sebaliknya di bawah air mengalir.
MENCUCI TANGAN BEDAH (SURGICAL HANDWASH)

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
003/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
7. Keringkan tangan sekering mungkin dengan handuk tangan sekali
pakai/tissue.
8. Taruh handuk tangan ke tempat yang disediakan / buang tissue ke
tempat sampah non medis.
9. Ambil hand rub secukupnya (5 cc) pada telapak tangan kiri.
10. Rendam ujung-ujung jari tangan kanan pada telapak tangan kiri
selama 5 detik.
11. Usapkan hand rub yang ada pada telapak tangan kiri ke semua
permukaan lengan tangan kanan mulai dari pergelangan tangan
kanan sampai siku.
PROSEDUR 12. Ambil hand rub secukupnya (5 cc) pada telapak tangan kanan.
13. Rendam ujung-ujung jari tangan kiri pada telapak tangan kanan
selama 5 detik.
14. Usapkan hand rub yang ada pada telapak tangan kanan ke semua
permukaan lengan tangan kiri mulai dari pergelangan tangan kiri
sampai siku.
15. Ambil hand rub lagi secukupnya (3-5 cc) pada telapak tangan kiri.
16. Lakukan langkah – langkah cuci tangan mulai dari langkah 1 sampai
langkah ke 5 dengan mengulang setiap langkah 4x Gerakan.
17. Tangan sudah bersih, jangan menyentuh area lain, posisikan kedua
tangan menekuk ke atas di depan dada.

UNIT TERKAIT Ruang Operasi (IBS)


LIMA MOMEN CUCI TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 004/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Prosedur yang paling penting dan efektif mencegah Healthcare
Associated Infection (HAIs) bila dilakukan dengan baik dan benar
karena tangan merupakan media transmisi kuman tersering di Rumah
PENGERTIAN Sakit, memindahkan mikroorganisme / kuman dari satu pasien ke pasien
lain, dari petugas ke pasien, dari petugas ke petugas lain dan dari
lingkungan ke pasien / petugas.

Mencegah terjadinya infeksi silang dari pelugas ke pasien


TUJUAN ataupun sebaliknya karena masuknya mikroorganisme dari
tangan petugas.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Panitia PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung

Cucilah tangan Anda pada waktu :


1. Sebelum kontak dengan pasien
PROSEDUR 2. Sebelum melakukan tindakan aseptik
3. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien
4. Setelah kontak dengan pasien
5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien

UNIT TERKAIT Semua unit dan bagian di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung
MEMAKAI PELINDUNG KAKI/SEPATU BOOTS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
005/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Pelindung kaki adalah sejenis bahan dari karet yang menutupi kaki baik
secara sebagian maupun secara keseluruhan.

Untuk melindungi kaki petugas dari tumpahan/percikan darah atau


cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda
TUJUAN
tajam atau kejatuhan alat kesehatan.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Pilih pelindung kaki/sepatu boots sesuai ukuran


2. Sepatu boots harus selalu bersih
3. Gunakan sepatu boots terbuat dari bahan karet atau plastik yang
PROSEDUR
menutupi seluruh ujung dan telapak kaki
4. Gunakan selama melakukan tindakan

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Loundry
7. CSSD
8. Cleaning Service
MELEPAS PELINDUNG KAKI/SEPATU BOOTS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
006/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Pelindung kaki adalah sejenis bahan dari karet yang menutupi kaki baik
PENGERTIAN secara sebagian maupun secara keseluruhan.

Untuk melindungi kaki petugas dari tumpahan/percikan darah atau


cairan tubuh lainnya dan mencegah dari kemungkinan tusukan benda
TUJUAN
tajam atau kejatuhan alat kesehatan.

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Desinfeksi permukaan luar pelindung kaki/sepatu boots dengan


menggunakan larutan klorin (1:9) apabila pelindung kaki/sepatu
boots sudah tidak diperlukan lagi
PROSEDUR
2. Lepaskan pelindung kaki/sepatu boots.
3. Cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Loundry
7. CSSD
8. Cleaning Service
MEMAKAI GAUN PELINDUNG/SKORT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
007/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Gaun pelindung/skort adalah pakaian yang digunakan untuk melindungi
PENGERTIAN tubuh dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya.

Untuk melindungi diri terutama pakaian dan kulit pada saat


TUJUAN melaksanakan tindakan dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Lepaskan semua aksesoris yang ada di tangan.


2. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.
3. Pilih gaun pelindung/skort sesuai ukuran sehingga nyaman dan pas
pada saat di kenakan.
PROSEDUR
4. Tutupi badan sepenuhnya dari leher hingga lutut, lengan hingga
bagian pergelangan tangan dan selubungkan ke belakang punggung.
5. Ikat di bagian belakang leher dan pinggang.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
MELEPAS GAUN PELINDUNG/SKORT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
008/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Gaun pelindung/skort adalah pakaian yang digunakan untuk melindungi
PENGERTIAN tubuh dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya.

Untuk melindungi diri terutama pakaian dan kulit pada saat


TUJUAN melaksanakan tindakan dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Lepas ikatan di bagian leher.


2. Lepaskan ikatan di bagian pinggang
3. Tarik dari leher, bahu dan lengan dengan memegang bagian dalam
gaun pelindung/skort (ingatlah bahwa bagian depan gaun dan
lengan gaun pelindung/skort telah terkontaminasi).
PROSEDUR 4. Balik gaun pelindung/skort.
5. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang
telah disediakan untuk diproes ulang atau buang di tempat limbah
infeksius.
6. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
MEMAKAI CELEMEK PLASTIK/APRON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
009/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Celemek plastik/apron adalah lapisan luar yang terbuat dari bahan plastik
PENGERTIAN yang digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan darah atau cairan
tubuh lainnya.

Untuk melindungi diri terutama pakaian dan kulit pada saat melaksanakan
TUJUAN tindakan dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Lepaskan semua aksesoris yang ada di tangan


2. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur
3. Siapkan celemek plastik/apron
PROSEDUR
4. Gunakan celemek plastik/apron dan ikat tali melingkari pinggang dan
leher

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Laundry
7. Cleaning Service
MELEPAS CELEMEK PLASTIK/APRON

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
010/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Celemek plastik/apron adalah lapisan luar yang terbuat dari bahan plastik
PENGERTIAN yang digunakan untuk melindungi tubuh dari percikan darah atau cairan
tubuh lainnya.

Untuk melindungi diri terutama pakaian dan kulit pada saat melaksanakan
TUJUAN tindakan dari percikan darah atau cairan tubuh lainnya

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Tarik dari leher dengan memegang bagian dalam celemek plastic.


2. Lepaskan ikatan di bagian belakang pinggang (ingatlah bahwa bagian
depan celemek plastik adalah bagian terkontaminasi).
PROSEDUR 3. Lipat atau gulung menjadi gulungan dan letakkan di wadah yang telah
disediakan untuk diproes ulang.
4. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
UNIT TERKAIT 4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Laundry
7. Cleaning Service
MEMAKAI SARUNG TANGAN STERIL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
011/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Sarung Tangan adalah sejenis bahan dari karet yang menutupi tangan baik
secara sebagian maupun secara keseluruhan.

Untuk melindungi pasien maupun petugas terutama pada tangan dari


TUJUAN kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Lepas cincin dan perhiasan lain.


2. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.
3. Siapkan area yang cukup luas, bersih dan kering untuk membuka
paket sarung tangan.
4. Buka pembungkus sarung tangan, letakkan sarung tangan dengan
bagian telapak tangan kanan menghadap ke atas.
5. Ambil salah satu sarung tangan dengan memegang pada sisi sebelah
dalam lipatannya, yaitu bagian yang akan bersentuhan dengan kulit
PROSEDUR dan tangan saat dipakai.
6. Posisikan sarung tangan setinggi pinggang dan menggantung ke
lantai, sehingga bagian lubang jari-jari tangannya terbuka.
7. Masukkan tangan, jaga sarung tangan supaya tetap tidak menyentuh
permukaan.
8. Pasang sarung tangan yang kedua dengan cara memasukkan jari-jari
tangan yang sudah memakai sarung tangan, kemudian luruskan
lipatan.
9. Atur posisi sarung tangan hingga terasa pas dan nyaman di tangan.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
MELEPAS SARUNG TANGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
012/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Sarung Tangan adalah sejenis bahan dari karet yang menutupi tangan baik
secara sebagian maupun secara keseluruhan.

Untuk melindungi pasien maupun petugas terutama pada tangan dari


TUJUAN kontak dengan darah, semua jenis cairan tubuh, sekret, ekskreta, kulit
yang tidak utuh, selaput lendir pasien dan benda yang terkontaminasi.

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Pegang bagian luar sarung tangan dengan sarung tangan lainnya, dan
lepaskan.
2. Pegang sarung tangan yang telah dilepas dengan menggunakan
tangan yang masih memakai sarung tangan.
PROSEDUR 3. Selipkan jari tangan yang sudah tidak memakai sarung tangan di
bawah sarung tangan yang belum dilepas dipergelangan tangan.
4. Lepaskan sarung tangan di atas sarung tangan pertama.
5. Buang sarung tangan di tempat sampah medis.
6. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
UNIT TERKAIT
5. Kamar Bersalin
6. CSSD, Laundry, Ruang Jenazah
7. Laboratorium, Radiologi
8. Cleaning Service
MEMAKAI MASKER BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
013/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Mamakai masker adalah tindakan menutup hidung dan mulut, sampai
dagu agar terlindung dari infeksi yang ada di udara

Untuk melindungi diri terutama untuk melindungi hidung dan mulut


dari transmisi melalui udara baik secara droplet ataupun airbone,
TUJUAN mencegah infeksi silang dari petugas ke pasien atau dari pasien ke
petugas.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.

1. Siapkan masker bedah.


2. Cuci tangan sesuai prosedur.
3. Kenakan masker bedah hingga menutup hidung dan mulut sampai
ke pipi dan bawah dagu dengan satu tangan.
4. Eratkan dan ikatkan tali atau karet elastis pada bagian atas dulu
(bagian tengah kepala) baru bagian bawah (bagian leher)
PROSEDUR
5. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
6. Paskan dengan erat pada wajah dan di bawah dagu sehingga
melekat dengan baik.
7. Periksa ulang pengepasan masker pada hidung, pipi dan dagu
dengan baik.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian medis maupun non medis yang terkait
MELEPAS MASKER BEDAH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
014/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Melepas masker adalah tindakan melepas masker setelah
digunakan/dipakai.

Untuk mencegah infeksi silang dari petugas ke pasien atau dari pasien ke
TUJUAN petugas.

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Jangan sentuh bagian depan masker bedah, karena telah


terkontaminasi.
2. Lepaskan tali atau karet bagian bawah dulu dan kemudian tali atau
PROSEDUR karet bagian atas.
3. Buanglah masker bedah ke tempat limbah infeksius.
4. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian medis maupun non medis yang terkait
MEMAKAI MASKER N95

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
015/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Mamakai masker adalah tindakan menutup hidung dan mulut, sampai
dagu agar terlindung dari infeksi yang ada di udara

Untuk melindungi diri terutama untuk melindungi hidung dan mulut


dari transmisi melalui udara baik secara droplet ataupun airbone,
TUJUAN mencegah infeksi silang dari petugas ke pasien atau dari pasien ke
petugas.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.

1. Siapkan masker N95.


2. Cuci tangan sesuai prosedur.
3. Ambil masker N95 dengan memegang cup di atas tangan kiri.
4. Kenakan masker N95 hingga menutup hidung dan mulut sampai ke
pipi dan bawah dagu dengan satu tangan.
5. Pasang tali karet bagian bawah ke belakang kepala.
PROSEDUR 6. Pasangkan tali karet bagian atas ke belakang kepala.
7. Paskan klip hidung dari logam fleksibel pada batang hidung.
8. Lakukan fit test dengan cara menghembuskan udara dan rasakan
ada kebocoran atau tidak.
9. Bila tidak terasa udara yang keluar maka masker N95 tidak bocor
dan siap digunakan.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian medis maupun non medis yang terkait
MELEPAS MASKER N95

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
016/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Melepas masker adalah tindakan melepas masker setelah
digunakan/dipakai.

Untuk mencegah infeksi silang dari petugas ke pasien atau dari pasien ke
TUJUAN petugas.

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Jangan sentuh bagian depan masker N95, karena telah


terkontaminasi.
2. Ambil tali karet bagian atas dan lepaskan.
3. Ambil tali karet bagian bawah dan lepaskan.
PROSEDUR
4. Pegang kedua tali karet tanpa memegang cup masker N95.
5. Buang masker N95 ke tempat limbah infeksius.
6. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

UNIT TERKAIT Seluruh bagian medis maupun non medis yang terkait
MEMAKAI PENUTUP KEPALA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
017/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Penggunaan penutup kepala adalah pemakaian penutup kepala untuk
PENGERTIAN menutupi kepala/seluruh rambut kepala untuk dapat mencegah
kontaminasi.

Untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit


kepala petugas terhadap alat-alat daerah streril dan juga sebaliknya
TUJUAN melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
dan juga terhadap petugas gizi ke makanan.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Siapkan penutup kepala yang sesuai dengan fungsinya.


2. Cuci tangan sesuai prosedur.
3. Rapikan rambut.
PROSEDUR 4. Kenakan penutup kepala hingga menutupi seluruh kepala dan
rambut.
5. Rapikan tali pengikatnya.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Instalasi gizi
6. Laundry
MELEPAS PENUTUP KEPALA

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
018/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Penggunaan penutup kepala adalah pemakaian penutup kepala untuk
PENGERTIAN menutupi kepala/seluruh rambut kepala untuk dapat mencegah
kontaminasi.

Untuk mencegah jatuhnya mikroorganisme yang ada di rambut dan kulit


kepala petugas terhadap alat-alat daerah streril dan juga sebaliknya
TUJUAN melindungi kepala/rambut petugas dari percikan bahan-bahan dari pasien
dan juga terhadap petugas gizi ke makanan.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Lepas tali pengikat penutup kepala.


2. Lepas penutup kepala dari bagian dalam bagian belakang telinga dan
tarik ke atas.
3. Buanglah petutup kepala pada tempat limbah infeksius yang telah
PROSEDUR disediakan (untuk yang sekali pakai).
4. Taruhlah petutup kepala pada tempat yang telah disediakan (untuk
yang dapat dipakai ulang) untuk dicuci dan di sterilkan.
5. Cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Instalasi gizi
6. Laundry
MEMAKAI KACA MATA/GOGGLE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
019/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Kaca mata/goggle adalah sejenis bahan dari plastik bening yang
menutupi mata.

Untuk melindungi mata petugas dari percikan darah atau cairan tubuh
TUJUAN lain.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Siapkan kaca mata/goggle


2. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur
PROSEDUR
3. Pasang pada wajah dan mata, sesuaikan agar pas.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Laundry
MELEPAS KACA MATA/GOGGLE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
020/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Kaca mata/goggle adalah sejenis bahan dari plastik bening yang
menutupi mata.

Untuk melindungi mata petugas dari percikan darah atau cairan tubuh
TUJUAN lain.

Melepas Alat Pelindung Diri (APD) setelah melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung

1. Pegang gagang kaca mata/goggle dan lepaskan.


2. Letakkan di wadah yang telah disediakan untuk diproses ulang.
PROSEDUR
3. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

1. Instalasi Bedah Sentral (IBS)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
4. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
5. Kamar Bersalin
6. Laundry
PEMAKAIAN APD LEVEL 3

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 021/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu peralatan yang dipakai oleh
petugas untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari adanya
PENGERTIAN bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius dari pasien covid-19.

Tujuan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) adalah melindungi kulit


dan membrane mukosa dari risiko pajanan darah, cairan tubuh, secret,
TUJUAN ekskreta kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien covid-19
ke petugas.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melakukan tindakan di


RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.

1. Ganti baju kerja/scrub suit.


2. Lakukan kebersihan tangan.
3. Pakai sepatu pelindung/sepatu boots.
4. Pakai skort/gown/jubah bersih bila perlu pakai apron plastik.
PROSEDUR 5. Pakai masker N95.
6. Pakai kaca mata/goggles.
7. Pakai pelindung kepala bila perlu pakai face shield.
8. Pakai sarung tangan.

- Ruang Screening
- Ruang Isolasi Covid-19
UNIT TERKAIT - Laboratorium
- Radiologi
PELEPASAN APD LEVEL 3

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 022/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu peralatan yang dipakai oleh
petugas untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari adanya
PENGERTIAN bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius dari pasien covid-19.

Tujuan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) adalah melindungi kulit


dan membrane mukosa dari risiko pajanan darah, cairan tubuh, secret,
TUJUAN ekskreta kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien covid-19 ke
petugas.

Memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melakukan tindakan di RSU


PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Tentang
KEBIJAKAN Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan kebersihan tangan.


2. Lepas sarung tangan.
3. Lakukan kebersihan tangan.
4. Lepas apron plastik dan skort/gown/jubah.
5. Lakukan kebersihan tangan.
6. Lepas face shield dan pelindung kepala.
7. Lakukan kebersihan tangan.
8. Lepas kaca mata/goggles.
PROSEDUR 9. Lakukan kebersihan tangan.
10. Lepas sepatu pelindung/sepatu boots.
11. Lakukan kebersihan tangan.
12. Lepas masker N95.
13. Lakukan kebersihan tangan.
14. Lepas baju kerja/scrub suit.
15. Petugas mandi.
16. Petugas ganti baju bersih.

- Ruang Screening
- Ruang Isolasi Covid-19
UNIT TERKAIT - Laboratorium
- Radiologi
RE-USE MASKER N 95

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 023/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Melakukan proses desinfeksi pada masker N 95 dengan menggunakan


PENGERTIAN sinar ultraviolet selama 30 menit, untuk digunakan Kembali.

1. Mengkondisikan masker N 95 aman untuk dipakai Kembali.


TUJUAN 2. Mencegah timbulnya penularan penyakit.

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan


SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
KEBIJAKAN RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan kebersihan tangan / hand hygiene.


2. Pakai APD (masker bedah, hand scoen dan apron)
3. Gantung masker N 95 yang akan di re-use ke tempat jemuran yang
sudah disiapkan dalam ruangan khusus untuk sterilisasi dan diberi
identitas nama petugas, ruang dan re-use ke I, II atau III
4. Nyalakan mesin ultraviolet selama 30 menit
5. Proses sterilisasi selesai
PROSEDUR 6. Masukkan masker N 95 yang sudah di steril ke kontainer
bersih/box/kantong plastik klip
7. Masker N 95 siap dipakai kembali
8. Catat di buku ekspedisi
9. Petugas merapikan alat
10. Petugas melepas APD (hand scoen, apron dan masker bedah)
11. Lakukan kebersihan tangan / hand hygiene

- IGD
UNIT TERKAIT
- Ruang Isolasi Covid-19
RE - USE FACE SHIELD

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 024/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Re-Use adalah peralatan medis habis pakai yang dirancang oleh
produsen untuk digunakan kembali sesuai prosedur dan proses
PENGERTIAN pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai dengan segera sesudah
digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas.

Melindungi pasien dan petugas kesehatan dari kemungkinan terkena


infeksi silang dan sebagai acuan untuk melakukan kegiatan
TUJUAN dekontaminasi Alat Pelindung Diri ( APD ) Re-Use Face Shield.

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan


SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
KEBIJAKAN RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Persiapan Alat
a. Alat Pelindung Diri ( sarung tangan dan masker bedah)
b. Larutan Disinfektan Clorine 0,5 % 25 ml : 5 liter air
c. Larutan deterjen
d. Kantong plastik/bak kontainer
e. Lap bersih/tissue

2. Pelaksanaan
a. Lakukan kebersihan tangan.
b. Gunakan APD (sarung tangan dan masker bedah).
c. Siapkan alat dan bahan.
PROSEDUR d. Usap secara merata bagian luar face shield dengan menggunakan
kain lap bersih yang sudah dicelupkan ke cairan larutan
disinfektan.
e. Usap secara merata bagian dalam face shield dengan
menggunakan kain lap bersih yang sudah dicelupkan ke cairan
larutan deterjen.
f. Keringkan dengan lap bersih kering/tissue.
g. Masukkan face shield ke dalam kantung plastik/bak kontainer
dan tutup rapat.
h. Lepas APD dan buang ke tempat sampah infeksius.
i. Lakukan kebersihan tangan.

1. Penunjang Medis
Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. IGD
RE - USE KACAMATA/GOGGLE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 025/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Re-Use adalah peralatan medis habis pakai yang dirancang oleh
produsen untuk digunakan kembali sesuai prosedur dan proses
PENGERTIAN pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai dengan segera sesudah
digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas.

Melindungi pasien dan petugas kesehatan dari kemungkinan terkena


infeksi silang dan Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan
TUJUAN dekontaminasi Alat Pelindung Diri ( APD ) Re-Use Kacamata/Goggle.

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan


SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
KEBIJAKAN RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Persiapan Alat
a. Alat Pelindung Diri ( sarung tangan dan masker bedah)
b. Larutan deterjen
c. Larutan Disinfektan Clorine 0,5 % 25 ml : 5 liter air
d. Bak kontainer
e. Kantong plastik
f. Lap bersih/tissue

2. Pelaksanaan
a. Lakukan kebersihan tangan.
PROSEDUR b. Gunakan APD (sarung tangan dan masker bedah).
c. Siapkan alat dan bahan.
d. Rendam kacamata/Goggle dalam larutan disinfektan selama 15
menit di bak kontainer.
e. Cuci kacamata/Goggle dengan deterjen.
f. Bilas kacamata/Goggle dengan air bersih mengalir.
g. Keringkan dengan lap bersih kering/tissue.
h. Masukkan kacamata/Goggle tersebut ke dalam kantung plastik
dan tutup rapat.
i. Lepas APD dan buang ke tempat sampah infeksius.
j. Lakukan kebersihan tangan.

1. Penunjang Medis
Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. IGD
RE - USE SEPATU BOOTS

No. Dokumen No. Revisi Halaman


026/PPI/X/2021 0 1/1
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Re-Use adalah peralatan medis habis pakai yang dirancang oleh
produsen untuk digunakan kembali sesuai prosedur dan proses
PENGERTIAN pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai dengan segera sesudah
digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas.

Melindungi pasien dan petugas kesehatan dari kemungkinan terkena


infeksi silang dan Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan
TUJUAN dekontaminasi Alat Pelindung Diri ( APD ) Re-Use sepatu boots.

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan


SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
KEBIJAKAN RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Persiapan Alat
a. Bahan Disinfektan Clorine 0,5 % 25 ml : 5 liter air
b. Larutan deterjen
c. Alat Pelindung Diri ( sarung tangan biasa dan masker bedah).
d. Timba dan tutup
e. Lap bersih
2. Pelaksanaan
1. Lakukan kebersihan tangan.
2. Gunakan APD (sarung tangan dan masker bedah).
PROSEDUR 3. Siapkan alat dan bahan.
4. Rendam sepatu boots dalam larutan disinfektan selama 15 menit
di timba dan ditutup.
5. Cuci sepatu boots dengan deterjen.
6. Bilas sepatu boots dengan air bersih mengalir.
7. Keringkan dengan lap bersih kering
8. Simpan sepatu boots ke tempat APD bersih.
9. Lepas APD dan buang ke tempat sampah infeksius.
10. Lakukan kebersihan tangan.

1. Penunjang Medis
Unit Terkait 2. Unit Rawat Inap
3. Unit Rawat Jalan
4. IGD
KEWASPADAAN ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
027/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Kewaspadaan terhadap terjadinya penularan yang digunakan untuk pasien
PENGERTIAN yang diketahui atau diduga menderita penyakit yang menular.

Mencegah terjadinya penularan penyakit baik melalui kontak, droplet


TUJUAN maupun airborne dari orang yang terinfeksi kepada orang yang rentan atau
orang yang sehat.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1 Letakkan pasien di dalam satu ruangan tersendiri. Jika ruangan tidak


tersedia, kelompokkan kasus yang telah dikonfirmasi secara terpisah di
dalam ruangan atau bangsal dengan beberapa tempat tidur dari kasus
yang belum dikonfirmasi atau sedang didiagnosis. Bila ditempatkan
dalam 1 ruangan, jarak antar tempat tidur harus lebih dari 2 meter dan
diantara tempat tidur harus ditempatkan penghalang fisik seperti tirai /
sekat.
2 Jika memungkinkan, upayakan ruangan tersebut dialiri udara
bertekanan negatif yang dimonitor (ruangan bertekanan negatif)
PROSEDUR dengan 6 - 12 pergantian udara per jam dan system pembuangan udara
keluar atau menggunakan saringan udara lain di rumah sakit. Jika tidak
tersedia ruangan bertekanan negatif dengan sistem kohort.
3 Penyaringan udara partikulasi efesien tinggi, buat tekanan negatif di
dalam ruang pasien dengan memasang pendingin ruangan atau kipas
angin di jendela sedemikian rupa agar aliran udara ke luar gedung
melalui jendela. Jendela harus membuka keluar dan tidak mengarah ke
daerah publik. Uji untuk tekanan negatif dapat dilakukan dengan
menempatkan sedikit bedak tabur di bawah pintu dan amati apakah
terhisap ke dalam ruangan. Jika diperlukan kipas angin tambahan di
dalam ruangan dapat meningkatkan aliran udara.
KEWASPADAAN ISOLASI
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
027/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
4 Jaga pintu tertutup setiap saat dan jelaskan kepada pasien mengenai
perlunya tindakan-tindakan pencegahan ini.
5 Pastikan setiap orang yang memasuki ruangan memakai APD yang
sesuai : masker (bila memungkinkan masker efisien tinggi harus
PROSEDUR
digunakan, bila tidak, gunakan masker bedah sebagai alternatif), gaun
yang bersih atau non steril, pelindung wajah atau pelindung mata dan
sarung tangan bersih non steril.

UNIT TERKAIT IRNA, IGD, IRJ


KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN
MELALUI KONTAK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
028/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Kewaspadaan terhadap penularan melalui kontak digunakan untuk pasien
PENGERTIAN yang diketahui atau diduga menderita penyakit yang ditularkan melalui
kontak langsung (misalnya kontak tangan atau kulit ke kulit) dengan
benda di lingkungan pasien.

Menurunkan penularan melalui kontak dari orang yang terinfeksi kepada


TUJUAN orang yang rentan atau orang yang sehat.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. Penempatan Pasien
Tempatkan pada ruang tersendiri atau bersama dengan pasien lain
dengan infeksi aktif organisme yang sama dan tidak ada infeksi lain.
Tempatkan dengan jarak > 1 meter antar tempat tidur pasien.
Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien lain.
B. Penggunaan APD Petugas
1. Sarung tangan dan cuci tangan
Gunakan sarung tangan bersih (non steril) saat memasuki ruangan.
Selama merawat pasien, ganti sarung tangan setelah kontak dengan
bahan infeksius yang mungkin mengandung mikroorganisme
PROSEDUR dengan konsentrasi tinggi (feses dan drainase luka). Lepas sarung
tangan sebelum meninggalkan ruangan pasien, buang di tempat
sampah infeksius dan cuci tangan segera dengan sabun antiseptik
dan air mengalir.
2. Gaun pelindung/skort
Gunakan gaun pelindung/skort yang bersih (non steril) bila
diduga terjadi kontak yang cukup rapat dengan pasien, dan gaun
pelindung/skort harus dilepas sebelum meninggalkan ruangan.
Jaga agar tidak ada kontaminasi silang ke lingkungan dan pasien
lain.
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN
MELALUI KONTAK
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
028/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
3. Apron
Gunakan apron bila gaun pelindung/skort permeable, untuk
mengurangi penetrasi cairan, tidak dipakai sendiri.
C. Peralatan Perawatan Pasien
Jika memungkinkan gunakan peralatan hanya untuk satu pasien (atau
pasien terinfeksi dengan kuman perlu kewaspadaan) untuk
PROSEDUR
menghindari penggunaan bersama. Jika penggunaan alat secara
bersama tidak dapat dihindari maka pembersihan dan desinfeksi
secara adekuat harus dilakukan sebelum digunakan kepada pasien
lain.
D. Transportasi Pasien
Batasi pergerakan dan pemindahan pasien dari ruangan hanya untuk
tujuan yang penting saja. Jika memungkinkan, pasien dapat
menggunakan baju khusus.

1. Instalasi Rawat Inap (IRNA)


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
3. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI
PERCIKAN ( DROPLET )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 029/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Kewaspadaan terhadap penularan melalui percikan ditujukan untuk pasien
PENGERTIAN yang diketahui atau diduga menderita penyakit serius dengan penularan
melalui percikan partikel besar.

Menurunkan penularan melalui transmisi percikan partikel yang besar


(diameter > 5 mm) dari orang yang terinfeksi supaya tidak mengenai
TUJUAN
lapisan mukosa hidung, mulut atau konjungtiva mata orang yang rentan.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

a. Penempatan Pasien
Tempatkan pada ruang tersendiri atau bersama dengan pasien lain
dengan infeksi aktif organisme yang sama dan tidak ada infeksi lain.
Bila tidak ada kamar tersendiri, tempatkan dalam ruangan secara
kohort, dan bila ruang untuk kohort tidak memungkinkan, buatlah
jarak pemisah > 1 meter antara tempat tidur pasien terinfeksi dengan
pasien lain dan pengunjung.
Pertahankan pintu terbuka, tidak perlu penanganan khusus terhadap
udara dan ventilasi.
b. Penggunaan APD Petugas
PROSEDUR Masker : Pakai masker N95 bila berada / bekerja dengan jarak
kurang dari 1 meter dari pasien.
c. Transportasi Pasien
Batasi pemindahan atau pengangkutan pasien hanya untuk hal - hal
yang penting saja. Bila pemindahan atau pengangkutan pasien
memang diperlukan, pasien diberi masker bedah dan terapkan
hygiene respirasi serta etika batuk.
d. Peralatan untuk Perawatan Pasien
Tidak perlu penanganan udara secara khusus karena mikroba tidak
bergerak jarak jauh.

UNIT TERKAIT IRNA, Ruang Isolasi, IGD, IRJ


KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI UDARA
( AIRBORNE )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
030/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Menurunkan penularan penyakit melalui udara, baik yang berupa
PENGERTIAN percikan di udara ( airborne droplet nuclei ukuran 5 µm atau lebih kecil )
atau pertikel debu yang berisi agen infeksi.

Kewaspadaan terhadap penularan melalui udara digunakan untuk pasien


yang diketahui atau diduga menderita penyakit serius dengan penularan
TUJUAN
melalui percikan halus di udara.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. Penempatan Pasien
Tempatkan pasien pada tempat yang :
1. Ruangan bertekanan negatif yang terpantau
2. Aliran udara 6 -12 x/jam
3. Pembuangan udara keluar yang memadai, atau bila tidak terpasang
pada ruang isolasi, gunakan filter udara tingkat tinggi termonitor
sebelum udara beredar ke seluruh rumah sakit. Jaga pintu tetap
tertutup dan pasien tetap dalam ruangan. Bila tidak ada tempat
tersendiri, tempatkan pasien dalam ruangan dengan pasien lain yang
PROSEDUR
terinfeksi mikroorganisme yang sama tetapi tidak ada infeksi lain
(kohorting) dengan jarak > 1 meter
B. Penggunaan APD Petugas
1. Gunakan masker N 95 saat masuk ruang pasien atau suspek TB
2. Larang orang yang rentan untuk masuk ruang pasien
3. Gunakan masker, sarung tangan, gaun, kaca mata bila melakukan
tindakan dengan kemungkinan timbul aerosol
KEWASPADAAN TERHADAP PENULARAN MELALUI UDARA
( AIRBORNE )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
030/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
C. Transportasi Pasien
Batasi pemindahan atau pengangkutan pasien hanya untuk hal-hal
PROSEDUR yang penting saja. Bila pemindahan atau pengangkutan pasien
memang diperlukan, hindari penyebaran droplet nukleus dengan
memberi pasien masker bedah.

UNIT TERKAIT IRNA, Ruang Isolasi, IGD, IRJ


SURVEILANS INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER ( IADP )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
031/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Surveilans IADP adalah data-data yang berhubungan dengan faktor risiko
(misalnya jenis jalur intravaskuler, lokasi pemasangan kateter
intravaskuler, lama pemasangan kateter dan manipulasi yang dilakukan
saat kateter intravaskuler terpasang) dan data - data yang diperlukan untuk
PENGERTIAN diagnosis ( misalnya keadaan klinis pasien dan hasil - hasil laboratorium).
Infeksi Aliran Darah Primer (IADP) adalah ditemukannya organisme dari
hasil kultur darah semikuantitatif / kuantitatif disertai tanda dan gejala
klinis yang jelas serta tidak ada hubungannya dengan infeksi di tempat
lain dan atau dokter yang merawat menyatakan telah terjadi infeksi.

1. Memperoleh data dasar IADP


2. Menurunkan laju IADP
3. Mengidentifikasi dini KLB IADP
4. Menilai standart mutu pemasangan alat intravaskuler
TUJUAN
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI di RS
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan keperawatan
7. Meningkatkan mutu pelayanan melalui rendahnya insiden rate IADP

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Isi setiap list pasien yang terpasang catheter vena central dengan
lembar data surveilans pemakaian alat invasive catheter vena central.
2. Isi lembar surveilans tersebut sesuai dengan petunjuk yang tercantum
pada format.
PROSEDUR
3. Lakukan observasi setiap hari untuk mengetahui secara pasti hari
keberapa pasien mengalami infeksi akibat pemasangan catheter vena
central dan berapa lama tiap pasien terpasang vena central.
SURVEILANS INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER ( IADP )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
031/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
4. Segera hubungi IPCN bila ditemukan kriteria Infeksi Aliran Darah
Primer ( IADP )
5. Hitung rate kejadian IADP dengan formula penghitungan :
Jumlah kejadian IADP X 1000
Jumlah hari pemasangan catheter vena central
6. Hitung prosentase kejadian IADP dengan formula penghitungan :
PROSEDUR Jumlah kejadian IADP X 100
Jumlah pemasangan catheter vena central

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)


2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER
( IADP )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
032/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah Infeksi Aliran
Darah Primer yang berhubungan dengan penggunaan kateter vena. Infeksi
PENGERTIAN Aliran Darah Primer adalah ditemukannya organisme dari hasil kultur
darah semikuantitatif / kuantitatif disertai tanda dan gejala klinis yang
jelas serta tidak ada hubungannya dengan infeksi di tempat lain dan atau
dokter yang merawat menyatakan telah terjadi infeksi.

Mencegah atau meminimalkan masukknya mikroorganisme saat insersi


TUJUAN kateter /kanula masuk ke dalam aliran darah.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Pastikan cairan yang akan digunakan dalam kondisi yang terjamin


kesterilannya dan tidak ada partikel dalam cairan.
2. Lakukan kewaspadaan aseptik yaitu :
a. Cuci tangan/disinfeksi tangan.
b. Disinfeksi lokasi insersi dengan alkohol 70 % dan tunggu kering.
c. Jangan pegang kembali area yang sudah didisinfeksi.
d. Tutup area insersi dengan sterile transparant dressing.
PROSEDUR 3. Usahakan memasang kanula pada vena ekstremitas atas dan hindari
pemasangan pada vena femoralis pada pasien dewasa.
4. Hindarkan melakukan pencukuran, gunakan clipper sebagai
pengganti razor bila harus mencukur.
5. Pantau setiap hari dan ganti balutan segera bila kotor atau lembab
dengan selalu menerapkan tehnik aseptik.
6. Gunakan disinfektan alcohol 70 % pada port injeksi.
PENCEGAHAN INFEKSI ALIRAN DARAH PRIMER
( IADP )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
032/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
7. Ganti set infus tidak lebih dari 72 jam dan untuk lipid dalam 24 jam
secara aseptik.
8. Cabut segera kateter vena sentral bila ditemukan tanda infeksi
9. Lakukan pemasangan kateter vena sentral sesuai prosedur.
10. Lakukan surveilans terhadap adanya IADP.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)


2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)

SURVEILANS INFEKSI SALURAN KENCING


( ISK )
No. Dokumen No. Revisi Halaman
RSU PKU 033/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
Tanggal Terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Surveilans ISK adalah data – data yang berhubungan dengan factor resiko
( misalnya ukuran kateter yang digunakan, jenis kateter yang digunakan,
lama pemasangan kateter dan manipulasi yang dilakukan saat kateter
saluran kencing terpasang) dan data - data yang diperlukan untuk
PENGERTIAN
diagnosis ( misalnya keadaan klinis pasien dan hasil - hasil laboratorium).
Infeksi saluran Kemih merupakan infeksi yang terjadi pada saluran kemih
akibat pemasangan kateter urine menetap setelah 2 x 24 jam pemasangan.

1. Memperoleh data dasar ISK


2. Menurunkan laju ISK.
3. Mengidentifikasi dini KLB ISK
TUJUAN 4. Menilai standart mutu pemasangan alat intrauretra
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI di RS
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan keperawatan
7. Meningkatkan mutu pelayanan melalui rendahnya insiden rate ISK

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung

1. Isi setiap list pasien yang terpasang catheter saluran kencing dengan
lembar data surveilans pemakaian alat invasive catheter saluran
kencing.
2. Isi lembar surveilans tersebut sesuai dengan petunjuk yang tercantum
pada format.
3. Lakukan observasi setiap hari untuk mengetahui secara pasti hari
PROSEDUR
keberapa pasien mengalami infeksi akibat pemasangan catheter
saluran kencing dan berapa lama tiap pasien terpasang catheter
saluran kencing.
4. Segera hubungi IPCN bila ditemukan kriteria Infeksi Saluran Kencing
( ISK ).
SURVEILANS INFEKSI SALURAN KENCING
( ISK )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
033/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
5. Hitung Rate kejadian ISK dengan Formula penghitungan :
Jumlah Kejadian ISK X 1000
Jumlah hari pemasangan catheter urin

6. Hitung Prosentase kejadian ISK dengan Formula penghitungan :


Jumlah kejadian ISK X 100
Jumlah pemasangan catheter urin

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)


2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN KENCING
( ISK )

RSU PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH 034/PPI/X/2021 0 1/1
MOJOAGUNG

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah infeksi saluran
kemih yang berhubungan dengan penggunaan kateter urine. Infeksi
PENGERTIAN saluran Kemih merupakan infeksi yang terjadi pada saluran kemih akibat
pemasangan kateter urine menetap setelah 2 x 24 jam pemasangan.

Mencegah terjadinya infeksi saluran kencing pada pasien yang terpasang


TUJUAN kateter urine.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Bila tanda infeksi sistemik ditemukan yang diduga kateter sebagai


sumber infeksi maka ketika terapi antibiotika dimulai kateter harus
dilepas.
2. Untuk pengeluaran urine jangka pendek, gunakan kondom kateter dan
PROSEDUR mengganti setiap 24 jam dan lakukan perawatan penis ( untuk pasien
laki-laki ).
3. Pemakaian pampers dapat dilakukan sebagai alternative pada pasien
yang gelisah dan tidak kooperatif

1. Instalasi Rawat Inap (IRNA)


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)
SURVEILANS INFEKSI DAERAH OPERASI
( IDO )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 035/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Surveilans IDO adalah data – data yang berhubungan dengan faktor


risiko ( misalnya jenis operasi, lama operasi, antibiotik profilaksis yang
digunakan) dan data – data yang diperlukan untuk diagnosis ( misalnya
keadaan klinis pasien dan hasil – hasil laboratorium). IDO adalah Infeksi
PENGERTIAN
yang terjadi pada daerah operasi terkait dengan adanya pembedahan
yang terjadi dalam 30 hari setelah tindakan bedah tanpa implant atau
dalam satu tahun setelah pembedahan dengan implant, dapat mengenai
berbagai lapisan jaringan tubuh,superfisial atau dalam.

1. Memperoleh data dasar IDO


2. Menurunkan laju IDO.
3. Mengidentifikasi dini KLB IDO.
4. Menilai standart mutu pembedahan.
TUJUAN
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI di RS.
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan keperawatan.
7. Meningkatkan mutu pelayanan melalui rendahnya insiden rate IDO.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Sertakan lembar formulir pengumpulan data surveilans Infeksi


Daerah Operasi ( IDO ) pada setiap pasien yang akan operasi.
2. Isi formulir IDO sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada format.
PROSEDUR Lakukan observasi setiap hari untuk mengetahui secara pasti hari
keberapa pasien mengalami Infeksi Daerah Operasi ( IDO ).
3. Segera hubungi IPCN bila ditemukan kriteria IDO.
SURVEILANS INFEKSI DAERAH OPERASI
( IDO )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
035/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
4. Isi kolom keterangan dengan informasi penting, misalnya nama
kuman hasil kultur dan sensitivitasnya.
5. Pahami definisi Tingkat Kontaminasi Daerah Operasi :
a. Bersih : luka operasi tidak infeksi, tidak ada inflamasi dan tidak
membuka traktus respiratorius/ orofaring, traktus gastrointestinal/
biliar, traktus genito urinarius dimana kasus luka operasi ini
ditutup secara primer serta sistem drainase tertutup.
b. Bersih terkontaminasi : luka operasi yang memasuki / membuka
traktus respiratorius, pencernaan / biliar, apendik, vagina dan
PROSEDUR orofaring.
c. Terkontaminasi : luka operasi yang membuka semua sistem
traktus kecuali ovarium dan nyata terjadi pencemaran
( perforasi ) baru dan luka trauma dan insisi yang akut < 6 jam –
inflamasi non purulen.
d. Luka kotor : luka traumatik > 6 jam dengan hilangnya jaringan
dan tampak infeksi atau perforasi viseral.
6. Hitung Prosentase kejadian IDO dengan formula penghitungan :
Jumlah Pasien dengan IDO __________ X 100
Jumlah pasien operasi dengan kasus yang sama

1. Instalasi Rawat Inap (IRNA)


2. Instalasi Rawat Jalan ( IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Instalasi Gawat Darurat ( IGD)
PENCEGAHAN INFEKSI DAERAH OPERASI
( IDO )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 036/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah Infeksi Daerah


Operasi (IDO) yang berhubungan dengan tindakan pembedahan yang
dapat mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh, superficial atau dalam.
PENGERTIAN IDO adalah Infeksi yang terjadi pada daerah operasi terkait dengan adanya
pembedahan yang terjadi dalam 30 hari setelah tindakan bedah tanpa
implant atau dalam satu tahun setelah pembedahan dengan implant, dapat
mengenai berbagai lapisan jaringan tubuh,superfisial atau dalam.

Mencegah terjadinya infeksi pada pasien yang dilakukan tindakan operasi.


TUJUAN
Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh
Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Cukur daerah operasi sesuai indikasi


2. Gunakan antibiotik secara bijak.
a. Pastikan jenis, rute dan dosis antibiotik.
b. Berikan prophylaksis 60 menit sebelum di lakukan insisi,
prophylaksis ke 2 diberikan bila ada keterlambatan operasi.
c. Prophylaksis diberikan selama 24 jam, kecuali pada vascular
PROSEDUR
surgery.
3. Kontrol gula darah post operasi.
4. Pertahankan suhu tubuh normal dengan memberi klien selimut
selama di recovery room.
5. Pertahankan suhu ruangan.

1. Instalasi Rawat Inap (IRNA)


2. Instalasi Rawat Jalan ( IRJ)
UNIT TERKAIT 3. Instalasi Bedah Sentral (IBS)
4. Instalasi Gawat Darurat ( IGD)
SURVEILANS VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA
( VAP )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
037/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Surveilans VAP adalah data – data yang berhubungan dengan faktor risiko
( misalnya jenis alat, pengesetan alat dan proses pemasangan alat) dan
data – data yang diperlukan untuk diagnosis ( misalnya keadaan klinis
pasien dan hasil – hasil laboratorium).
PENGERTIAN
VAP adalah nosokomial pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pada
pasien yang terpasang ventilasi mekanik baik melalui pipa endotrachea
/tracheostomi.

1. Memperoleh data dasar VAP


2. Menurunkan laju VAP
3. Mengidentifikasi dini KLB VAP
TUJUAN 4. Menilai standart mutu pemasangan alat ventilasi mekanik
5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI di RS
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan keperawatan
7. Meningkatkan mutu pelayanan melalui rendahnya insiden rate VAP

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Sertakan lembar formulir pengumpulan data surveilans Ventilator


Associated Pneumonia ( VAP ) pada setiap pasien yang yang terpasang
ETT.
2. Isi formulir VAP sesuai dengan petunjuk yang tercantum pada format.
3. Lakukan observasi setiap hari untuk mengetahui secara pasti hari
keberapa pasien mengalami Ventilator Associated Pneumonia
PROSEDUR ( VAP ).
4. Segera hubungi IPCN bila ditemukan kriteria VAP yang diantaranya :
Sekret purulen, ada hasil positiv pemeriksaan kultur, ada pertumbuhan
kuman yeast dengan jumlah ≥ 105 CFU/ML
5. Isi kolom keterangan dengan informasi penting, misalnya nama kuman
hasil kultur dan sensitivitasnya
SURVEILANS VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA
( VAP )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
037/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
1. Hitung Rate kejadian VAP :
Jumlah Pasien dengan VAP X 1000
Jumlah hari pemasangan ventilator

2. Hitung Prosentase kejadian VAP :


Jumlah Pasien dengan VAP X 100
Jumlah hari pemasangan ventilator

UNIT TERKAIT ICU


PENCEGAHAN VENTILATOR ASSOCIATED PNEUMONIA
(VAP)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
038/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah Nosokomial


pneumonia yang terjadi setelah 48 jam pada pasien yang terpasang
PENGERTIAN ventilasi mekanik baik melalui pipa endotrachea / tracheostomi.
Ventilator Associated Pneumonia (VAP) adalah pneumonia yang terjadi
di rumah sakit atau pelayanan kesehatan terkait dengan pemasangan
ventilasi mekanik setelah 48 jam pemasangan.

TUJUAN Mencegah terjadinya pneumonia pada pasien yang terpasang ventilator.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung

1. Cuci tangan sesuai prosedur.


2. Naikkan kepala 300 - 400
3. Bersihkan oropharingeal :
a. Oral hygiene dengan cairan antiseptik 4 kali sehari dan bila perlu.
b. Sikat gigi menggunakan sikat gigi yang lembut.
PROSEDUR c. Ganti sirkuit ventilator bila kotor.
d. Satu kali suction, satu slang suction.
4. Berikan peptic ulcer prophylaksis.
5. Berikan Deep Vein Thrombosis prophylaksis.
6. Lakukan weaning protocol sesegera mungkin.

UNIT TERKAIT ICU


SURVEILANS INFEKSI JARUM INFUS
( PLEBITIS )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
039/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Surveilans Infeksi Jarum Infus adalah data – data yang berhubungan


dengan factor resiko ( misalnya jenis jalur infus, lokasi pemasangan
kateter infus, lama pemasangan kateter dan manipulasi yang dilakukan
saat kateter infus terpasang) dan data – data yang diperlukan untuk
diagnosis ( misalnya keadaan klinis pasien dan hasil – hasil laboratorium).
PENGERTIAN Infeksi Jarum Infus (Plebitis) adalah ditemukannya organisme dari hasil
kultur darah semikuantitatif / kuantitatif disertai tanda dan gejala klinis
yang jelas serta tidak ada hubungannya dengan infeksi di tempat lain dan
atau dokter yang merawat menyatakan telah terjadi infeksi.

1. Memperoleh data dasar Plebitis


2. Menurunkan laju Plebitis.
3. Mengidentifikasi dini KLB Plebitis
4. Menilai standart mutu pemasangan alat intravaskuler
TUJUAN 5. Mengukur dan menilai keberhasilan program PPI di RS.
6. Memenuhi standart mutu pelayanan medis dan keperawatan
7. Meningkatkan mutu pelayanan melalui rendahnya insiden rate
Plebitis

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Isi setiap list pasien yang terpasang catheter vena perifer dengan
lembar data surveilans pemakaian alat invasive catheter vena perifer.
2. Isi lembar surveilans tersebut sesuai dengan petunjuk yang tercantum
pada format.
PROSEDUR
Lakukan observasi setiap hari untuk mengetahui secara pasti hari
keberapa pasien mengalami infeksi akibat pemasangan catheter vena
perifer dan berapa lama tiap pasien terpasang vena perifer.
SURVEILANS INFEKSI JARUM INFUS
( PLEBITIS )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
PROSEDUR No. Dokumen No. Revisi Halaman
OPERASIONAL 039/PPI/X/2021 0 2/2

3. Segera hubungi IPCN bila ditemukan kriteria Infeksi Jarum Infeksi


( Plebitis )
4. Isi dan lengkapi kolom total hari pemasangan. Total hari pemasangan
menjadi denominator penghitungan terakhir.
5. Isi kolom keterangan dengan informasi penting.
6. Hitung Rate kejadian Plebitis dengan Formula penghitungan :
PROSEDUR Jumlah Plebitis Pemasangan Jarum Infus X 1000
Jumlah hari pemasangan Jarum Infus

7. Hitung Prosentase kejadian Plebitis dengan Formula penghitungan :


Jumlah Kejadian Phlebitis X 100
Jumlah hari pemasangan Jarum Infus

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)


2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
PENCEGAHAN INFEKSI JARUM INFUS ( PLEBITIS )

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
040/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah Infeksi Jarum Infus


yang berhubungan dengan penggunaan kateter perifer. Infeksi Jarum Infus
PENGERTIAN ( Plebitis ) adalah ditemukannya organisme dari hasil kultur darah
semikuantitatif / kuantitatif disertai tanda dan gejala klinis yang jelas serta
tidak ada hubungannya dengan infeksi ditempat lain dan atau dokter yang
merawat menyatakan telah terjadi infeksi.

Mencegah atau meminimalkan masukknya mikroorganisme saat insersi


TUJUAN kateter /kanula masuk ke dalam aliran darah.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Pastikan cairan yang akan digunakan dalam kondisi yang terjamin


kesterilannya dan tidak ada partikel dalam cairan.
2. Lakukan kewaspadaan aseptik yaitu :
a. Cuci tangan/disinfeksi tangan.
b. Disinfeksi lokasi insersi dengan alkohol 70 % dan tunggu
kering.
c. Jangan pegang kembali area yang sudah didisinfeksi.
d. Tutup area insersi dengan sterile transparant dressing.
PROSEDUR 3. Usahakan memasang kanula pada vena ekstremitas atas dan hindari
pemasangan pada vena femoralis pada pasien dewasa.
4. Hindarkan melakukan pencukuran, gunakan clipper sebagai
pengganti razor bila harus mencukur.
5. Pantau setiap hari dan ganti balutan segera bila kotor atau lembab
dengan selalu menerapkan tehnik antiseptic.
6. Gunakan disinfektan alcohol 70 % pada port injeksi.
7. Lakukan penggantian IV kateter perifer pada usia dewasa 48 jam
dan pada anak – anak maksimal 72 jam.
PENCEGAHAN INFEKSI JARUM INFUS ( PLEBITIS )
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
040/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
8. Ganti set infus tidak lebih dari 72 jam dan untuk lipid dalam 24 jam
secara aseptik.
9. Cabut segera kateter vena perifer bila ditemukan tanda infeksi
10. Lakukan pemasangan kateter vena perifer sesuai prosedur.
11. Lakukan surveilans terhadap adanya Plebitis

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Perawatan Intensif (IPI)


2. Instalasi Rawat Inap (IRNA)
KESEHATAN KARYAWAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
041/PPI/X/2021 0 1/3
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Tindakan perlindungan terhadap bahaya penularan penyakit pada petugas
PENGERTIAN kesehatan.

1. Meningkatkan rasa aman karyawan


2. Mempertahankan kesehatan karyawan
3. Mengurangi biaya perawatan
TUJUAN
4. Mencegah timbulnya wabah
5. Mencegah tuntutan hukum

Kesehatan karyawan di Rumah Sakit Muhammadiyah Ahmad Dahlan


Kota Kediri berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan
KEBIJAKAN
Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. MCU teratur / pemeriksaan kesehatan secara berkala terutama petugas


yang menangani kasus dengan penularan airbone
Khusus untuk karyawan terpajan :
- Suhu tubuh dipantau 2x/hari untuk petugas yang merawat pasien Flu
Burung
- Bila timbul demam, petugas dipindah tugaskan perawatan, dan harus
menjalani uji diagnostic
- Jika penyebab tidak dapat diidentifikasi, dianjurkan petugas
mendapat pengobatan antiviral
2. Pencegahan penularan infeksi terhadap petugas kesehatan
PROSEDUR
- Petugas menderita flu diminta tidak merawat atau kontak dengan
pasien imunitas rendah (imunokompromais)
- Petugas yang demam / menderita gangguan pernafasan dalam 10 hari
setelah terpajan penyakit menular melalui udara (airborne) perlu
dibebas-tugaskan dan harus diisolasi
- Lakukan cuci tangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan
- Gunakan baki bila memberikan benda tajam
- Pendidikan & latihan berkesinambungan
- Gunakan APD sesuai jenis tindakan
KESEHATAN KARYAWAN
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
041/PPI/X/2021 0 2/3
OPERASIONAL
- Baca etiket obat/cairan sebelum diberikan
- Jangan memanipulasi jarum bekas pakai
- Tidak menyarungkan kembali jarum yang telah dipakai
- Buang jarum bekas pakai pada kontainer yang telah disediakan
- Jangan pernah memberikan jarum bekas pakai kepada orang untuk
dibuang
- Buang kontainer jarum jika sudah 3/4 penuh
- Buang sampah sesuai tempatnya
- Jaga kebersihan lingkungan
- Jaga permukaan lantai tetap kering dan tidak licin
- Buang jarum bersama syringe di dispobin box
- Jangan tinggalkan jarum sembarangan
3. Penyediaan Sarana Kewaspadaan Standar
- Alat Pelindung Diri (APD) harus tersedia cukup di ruang perawatan
PROSEDUR dan tindakan.
- Indikasi pemakaian dan cara melepaskan APD harus dipahami
dengan baik oleh petugas
4. Pemberian imunisasi / profilaksis anti virus dan vaksin flu
- Imunisasi Hepatitis B
- Pemberian vaksin Flu Musiman yang dianjurkan WHO à jika
kontak dengan pasien penyakit menular melalui udara (airborne)
- Kadar antibodi protektif perlu diperiksa
2 - 4 minggu setelah vaksinasi
5. Penatalaksanaan pasca pajanan yang memadai (ada alur pajanan dan
sebelum 4 jam sudah ditentukan penatalaksanaan)
- Periksa status kesehatan petugas terpajan
- Ketahui status kesehatan sumber pajanan
- Tindakan sesuai jenis paparan
- Terapkan profilaksis pasca pajanan (PPP) sesuai Kebijakan RS
Tindakan pertama pada pajanan bahan kimia atau cairan tubuh :
- Mata à segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit
- Kulit à segera bilas dengan air mengalir 1 menit
- Mulut à segera kumur-kumur selama 1 menit
- Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk melakukan perawatan
pasca pajanan
- Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai alur RS
KESEHATAN KARYAWAN
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
041/PPI/X/2021 0 3/3
OPERASIONAL
Tindakan pasca tertusuk jarum bekas :
- Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan antiseptik,
tanpa melakukan pemijatan
- Berikan cairan antiseptik pada area tertusuk /luka
- Lapor ke tim PPI atau K3RS/berwenang
Tindak lanjut Tim PPI :
- Tentukan status HIV, HBV, dan HCV sumber pajanan
- Periksa status HIV, HBV, dan HCV petugas yang terpajan
- Monitoring dengan pemeriksaan laboratorium
- Bila status pasien bebas HIV,HBV,HCV dan bukan dalam masa
inkubasi tidak perlu tindakan khusus untuk petugas terhadap
HIV,HBV,HCV, tetapi bila petugas khawatir dapat dilakukan
konseling
- Bila status pasien HIV,HBV.HCV positif maka tentukan status
PROSEDUR HIV.HBV,HCV petugas kesehatan tsb
- Sebelum dilakukan pre test dan post test terhadap petugas yang
terpapar harus dilakukan konseling dulu
- Pre test untuk mengetahui apakah petugas sudah terinfeksi
sebelumnya
- Jika hasil pre test positif, jelas bahwa petugas sudah terinfeksi
sebelumnya
- Jika hasil pre test negatif sementara sumber Pasien positif HBV,
maka diberikan immunisasi HBV, bila pasien positif HIV rujuk ke
Tim AIDS
- Berikan dukungan kepada petugas yang terpapar
- Bila hasil pre test HIV pasien negatif petugas tetap di konseling
- Pemeriksaan ulang dilakukan, 6 minggu, 3 bulan dan 6 bulan
- Dapat minum obat ARV untuk memperkecil risiko penularan, jika
luka tusuk < 4 jam

UNIT TERKAIT Semua karyawan RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung


PENANGANAN LUKA TUSUK JARUM DAN
PAPARAN CAIRAN TUBUH

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
042/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
1. Luka tusuk jarum suntik adalah luka menembus kulit karena tertusuk
jarum suntik secara tidak sengaja dan dapat menularkan penyakit
infeksi terutama virus patogen darah seperti HIV, Hepatitis B, dan
PENGERTIAN Hepatitis C.
2. Paparan Cairan Tubuh adalah Kontak langsung antara bagian tubuh
atau permukaan kulit dengan cairan berbahaya.

1. Terpenuhinya syarat- syarat K3 di setiap unit kerja.


2. Terlindunginya pekerja dan mencegah terjadinya penularan penyakit
TUJUAN
infeksi virus pathogen darah seperti HIV, Hepatitis B dan Hepatitis C.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. LUKA TUSUK JARUM


1. Cuci dengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan
antiseptik, tanpa melakukan pemijatan
2. Berikan cairan antiseptik pada area tertusuk /luka
3. Lapor ke tim PPI atau K3RS/berwenang
4. Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai alur RS
5. Periksa status kesehatan petugas terpajan
6. Ketahui status kesehatan sumber pajanan
7. Tindakan sesuai jenis paparan
PROSEDUR 8. Terapkan profilaksis pasca pajanan (PPP) sesuai Kebijakan RS
B. PAPARAN CAIRAN TUBUH
1. Jika terkena :
- Mata à segera bilas dengan air mengalir selama 15 menit
- Kulit à segera bilas dengan air mengalir 1 menit
- Mulut à segera kumur-kumur selama 1 menit
2. Segera hubungi Dokter yang berwenang untuk melakukan
perawatan pasca pajanan

3. Lapor ke atasan, dan buat laporan tertulis


PENANGANAN LUKA TUSUK JARUM DAN
PAPARAN CAIRAN TUBUH
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
042/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
4. Lapor ke Komite / Tim PPI , panitia K3RS atau sesuai alur RS
5. Periksa status kesehatan petugas terpajan
6. Ketahui status kesehatan sumber pajanan
7. Tindakan sesuai jenis paparan
8. Terapkan profilaksis pasca pajanan (PPP) sesuai Kebijakan RS.

UNIT TERKAIT Seluruh Unit Kerja Rumah Sakit


ALUR LUKA TUSUK JARUM DAN
PAPARAN CAIRAN TUBUH

Tertusuk jarum Paparan cairan


terkontaminasi tubuh

Cuci dengan Segera Lapor Cuci dengan


air mengalir ke atasan air mengalir

Buat Laporan

Investigasi lapangan
Tim PPI

Petugas dan sumber periksa


darah HCV, HBV, HIV

Perawatan dan Pengawasan


Dokter
Terapkan profilaksis pasca
pajanan (PPP)
PENGELOLAAN PASIEN MENULAR DENGAN PASIEN
BERESIKO TINGGI (HIGHLY INFECTION)

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
043/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Suatu kegiatan pengelolaan / pengaturan pasien menular dengan pasien
PENGERTIAN lain yang mempunyai resiko tinggi di RSU PKU Muhammadiyah
Mojoagung.

Mencegah terjadinya infeksi nosokomial.


TUJUAN

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Pasien baru yang masuk dikaji adanya kasus tidak menular, menular
dan resiko tinggi oleh dokter.
2. Dokter membuat diagnosa medis pasien tersebut.
3. Untuk pasien yang dirawat inap di ruang kelas II, III dengan kasus
menular di rawat bersama dengan pasien dengan kasus tidak menular,
dengan teknik kewaspadaan standar :
a. Cuci tangan 6 langkah sesuai standar WHO
b. Penggunaan alat pelindung diri sesuai dengan tindakan yang
dilakukan
c. Penanganan peralatan pasien
d. Penanganan linen
e. Penanganan benda tajam
4. Penempatan pasien yang mempunyai resiko tinggi :
PROSEDUR
a. Untuk pasien menular bisa di rawat di kamar kelas I dengan
ruangan yang dikondisikan seperti ruang Isolasi, termasuk
menerapkan kewaspadaan Isolasi
b. Untuk pasien dengan resiko tinggi seperti TB dengan hemoptoe /
hasil BTA positif dan dypteri dipisahkan dengan pasien tidak
menular dan menular ( dapat dirawat dengan pasien TB hemoptoe
atau dypteri yang lain dengan teknik kewaspadaan berdasarkan
transmisi ( Transmisi melalui udara ) yaitu :
1) Kamar tersendiri bila memungkinkan
2) Atur ruangan bertekanan negatif
3) Jika tidak memungkinkan rawat pasien dengan penyakit sama
tetapi tidak dengan infeksi yang lain (kohort)
PENGELOLAAN PASIEN MENULAR DENGAN PASIEN
BERESIKO TINGGI (HIGHLY INFECTION)
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
043/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL

4) Masker dilepas setelah keluar, letakkan di kantong plastik


tertutup buang di tempat sampah medis
5) Batasi transport pasien
6) Selama transport gunakan masker
7) Beritahu penerima pasien
5. Untuk pasien yang mempunyai resiko tinggi akibat imunosupresi
PROSEDUR seperti AIDS, SLE, kanker maka :
a. Pisahkan pasien dari pasien yang lain
b. Terapkan standar kewaspadaan Isolasi
c. Atur ruangan bertekanan positif
d. Batasi pengunjung
e. Gunakan APD secara ketat setiap kontak dengan pasien, baik
staf maupun pengunjung

1. Instalasi Rawat inap (IRNA)


UNIT TERKAIT 2. Instalasi Rawat jalan (IRJ)
3. Instalasi Gawat Darurat (IGD)
RSU PKU
MUHAMMADIYAH ALUR PASIEN PENYAKIT MENULAR
MOJOAGUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


044/PPI/X/2021 0 1/2

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Suatu cara / strategi menerima pasien penyakit menular atau masih
PENGERTIAN diduga penyakit menular mulai dari awal masuk di Rumah Sakit sampai
pasien di rawat di ruang perawatan.

1. Memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur


2. Melindungi pasien yang diduga penyakit menular atau menular untuk
mendapatkan perawatan sesuai yang dibutuhkan
3. Melindungi pasien lain / staf kesehatan dari penularan infeksi yang
TUJUAN
mungkin ditularkan oleh pasien
4. Melindungi keluarga pasien / pengunjung dari resiko penularan
penyakit

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Pasien datang melalui poli umum, datang sendiri, pasien rujukan dari
fasilitas kesehatan lain.
2. Pasien diterima dan ditempatkan sesuai triage.
3. Keluarga dipersilakan untuk mendaftar di ruang pendaftaran pasien
4. Jaga privacy pasien selama pemeriksaan.
5. Pasien dikaji adanya kasus menular, tidak menular dan yang beresiko
tinggi.
6. Dokter membuat diagnosa medis pasien tersebut.
7. Apabila pasien terduga penyakit menular atau menular maka petugas
PROSEDUR
segera menggunakan APD yang sesuai.
8. Gunakan pasien masker apabila terduga infeksi airbone.
9. Berikan tindakan sesuai prosedur.
10. Apabila mau memindahkan pasien, beri informasi petugas di ruang
area yang dituju untuk mempersiapkan kewaspadaan sesuai yang
dibutuhkan.
11. Bantu pasien untuk pindah ke ruang perawatan.
12. Selama dalam proses trasportasi pasien, pasien dan petugas tetap
menggunakan masker / APD yang dibutuhkan.
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
ALUR PASIEN PENYAKIT MENULAR

STANDAR
No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR
044/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL

13. Beritahu pasien dan bantu pasien untuk pindah ke bed yang telah
disiapkan.
14. Beritahu keluarga pasien untuk menjaga kebersihan tangan dan
menjalankan kewaspadaan Isolasi.
15. Bersihkan brankart setelah untuk memindahkan pasien dengan
alkohol 70% atau clorin 0,5 %.

UNIT TERKAIT Semua Unit Pelayanan


RSU PKU
MUHAMMADIYAH TRANSPORTASI PASIEN PENYAKIT MENULAR
MOJOAGUNG KE RAWAT INAP

No. Dokumen No. Revisi Halaman


045/PPI/X/2021 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021

dr. Erika Widayanti Lestari, MMR


NBM. 130774091061590
Suatu cara untuk memindahan pasien yang diduga penyakit menular / menular mulai
PENGERTIAN dari IGD sampai dengan ruang Isolasi.

1. Pasien dapat dipindahkan di ruang Isolasi dengan selamat


2. Untuk menghindari penyebaran kuman yang lebih luas
TUJUAN 3.Untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur penanganan pasien
penyakit menular

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
KEBIJAKAN berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Petugas dan pasien menggunakan APD (masker/gaun) yang sesuai.


2. Jelaskan pasien atau keluarga bahwasanya pasien akan dipindahkan
ke ruangan.
3. Beritahu petugas di area yang dituju akan kedatangan pasien dan
mempersiapkan kewaspadaan yang sesuai.
4. Berikan selimut ke pasien sebelum dipindahkan.
5. Pindahkan pasien melalui alur yang dapat mengurangi kemungkinan
PROSEDUR
terpajannya staf pasien lain atau pengunjung.
6. Setelah sampai tujuan beri tahu pasien dan bantu pasien untuk pindah ke bed pasien
yang telah disiapkan.
7. Rapikan kembali pasien.
8. Beritahu keluarga pasien untuk menjaga kebersihan tangan dan menjalankan
kewaspadaan isolasi untuk mencegah penyebaran infeksi kepada mereka sendiri
atau kepada pasien lain.
9. Setelah selesai memindahan pasien, maka lakukan desinfeksi pada brankart / kursi
roda yang digunakan untuk memindahkan pasien dengan alkohol 70% atau larutan
klorin 0,5 %.

UNIT TERKAIT Semua Unit Pelayanan

RSU PKU
MUHAMMADIYAH TRANSPORTASI PASIEN PENYAKIT MENULAR
MOJOAGUNG KELUAR RUMAH SAKIT

No. Dokumen No. Revisi Halaman


046/PPI/X/2021 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021

dr. Erika Widayanti Lestari, MMR


NBM. 130774091061590
Suatu cara untuk memindahkan pasien penyakit menular dari RSU PKU Muhammadiyah
PENGERTIAN Mojoagung ke luar fasilitas kesehatan lain.

1. Pasien dipindah keluar RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung dengan


selamat.
TUJUAN
2. Untuk menghindari penyebaran kuman lebih luas.
3. Untuk memberikan pelayanan yang sesuai dengan prosedur
penanganan pasien penyakit menular.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
KEBIJAKAN berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Petugas dan pasien menggunakan APD ( masker / gaun) yang sesuai.


2. Jelaskan pasien atau keluarga bahwasanya pasien akan dipindahkan
ke fasilitas kesehatan lain.
3. Beritahu petugas di area yang dituju akan kedatangan pasien dan
mempersiapkan kewaspadaan yang sesuai.
PROSEDUR 4. Berikan selimut ke pasien sebelum dipindahkan.
5. Setelah sampai tujuan beri tahu pasien dan bantu pasien untuk
pindah ke bed pasien yang telah disiapkan.
6. Jelaskan kepada petugas yang dituju tentang riwayat penyakit pasien
dan tindak lanjutnya.
7. Setelah selesai memindahan pasien maka lakukan desinfeksi pada
ambulan / brankart yang digunakan untuk memindahkan pasien
dengan alkohol 70% atau larutan klorin 0.5 %.

UNIT TERKAIT 1. Instalasi Rawat Inap (IRNA)


2. Instalasi Rawat Jalan (IRJ)

RUANGAN BERTEKANAN NEGATIF DAN MEKANISME BILA TIDAK ADA


RUANGAN BERTEKANAN NEGATIF

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
047/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Suatu ruangan isolasi dimana udara di dalam ruang isolasi lebih rendah dibandingkan
udara luar, sehingga tidak akan ada udara yang keluar dari ruang isolasi sehingga
PENGERTIAN udara luar tidak terkontaminasi oleh udara dari ruang isolasi.

Mencegah terjadinya infeksi nosokomial dengan lingkungan di sekitamya baik staf


TUJUAN maupun pengunjung.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
KEBIJAKAN berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Letakkan ruang isolasi di ujung atau yang jauh dari pengunjung / staf.
2. Letakkan pasien di dalam 1 ruangan.
3. Atur ruangan bertekanan negatif dengan cara :
a. Jangan gunakan AC central.
b. Gunakan system HEPA / Exhause fan untuk system pembuangan
udara ke luar
c. Jaga ruangan di dalam lebih rendah bila dibandingkan udara di
PROSEDUR
luar sirkulasi efisiensi
d. Terjadi pergantian udara 6 - 12 kali perjam
4. Jika tidak tersedia ruangan bertekanan negatif dengan
penyaringan partikulasi efisiensi tinggi, maka :
a. Buat ruangan pasien bertekanan negatif dengan memasang
pendingin ruangan / kipas angin di jendela (agar aliran udara
keluar gedung melalui jendela )
b. Jendela harus membuka keluar & tidak mengarah ke daerah
publik
c. Untuk uji tekanan negatif : menempatkan sedikit bedak tabur di
bawah pintu dan amati apakah terhisap ke dalam ruangan

RUANGAN BERTEKANAN NEGATIF DAN MEKANISME BILA


TIDAK ADA RUANGAN BERTEKANAN NEGATIF
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 047/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
5. Jaga pintu tertutup setiap saat & jelaskan kepada pasien mengenai
perlunya tindakan ini.
6. Pastikan setiap orang yang masuk memakai APD yang sesuai.
7. Lakukan monitoring secara ketat sesuai jadwal yang telah
ditentukan, pastikan semua berfungsi secara normal.

UNIT TERKAIT Instalasi Rawat Inap (IRNA)

PEMBERSIHAN RUANG ISOLASI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
048/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021

dr. Erika Widayanti Lestari, MMR


NBM. 130774091061590
Menghilangkan dan mengangkat kotoran dari permukan dengan menggunakan tekhnik
PENGERTIAN mengurangi/meminimalkan terjadinya penyebaran infeksi.

1. Mencegah dan mengurangi penyebaran mikroorganisme yang terdapat


di lingkungan area Ruang Isolasi.
TUJUAN 2. Lingkungan bersih memberikan estetika kenyamanan dan keamanan
bagi pasien dan petugas kesehatan.
3. Mencegah resiko terjadinya penularan infeksi melalui lingkungan di
tempat pasien.
Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
KEBIJAKAN berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Gunakan sarung tangan, masker, pelindung mata atau pelindung


wajah, serta gaun atau apron plastik saat melakukan prosedur
membersihkan ruang isolasi.
2. Buang alat/perlengkapan milik pasien yang sudah digunakan dan
tidak dibawa pulang seperti : sikat gigi, waslap dan lainnya ke
sampah medis.
3. Bersihkan sampah dan tempatkan sesuai kategori sampah.
PROSEDUR
4. Ganti dengan kantong plastik baru sesuai dengan katagori sampah.
5. Lepaskan korden dan masukkan ke dalam kantong plastik warna
kuning lalu ikat dan masukkan ke troli linen kotor untuk dilakukan
dekontaminasi di laundry.
6. Bersihkan seluruh permukaan meja, tempat tidur, matras dan assesori
yang ada di ruangan dengan sabun (bila ada kotoran) kemudian di
bilas dan di bersihkan dengan cairan desinfektan (clorine 0,5% (1: 9))
dari area bersih ke kotor.
7. Bersihkan jendela dan pintu dengan cairan disinfektan dan biarkan
kering.
8. Bersihkan lantai dengan cairan disinfektan (clorine 0,5% (1: 9)) dan
ulangi dengan cairan pembilas dari arah dalam ke luar.

PEMBERSIHAN RUANG ISOLASI

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 048/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
9. Buang air kotor bekas membersihkan ke saluran pembuangan dan
masukan kain pel yang telah digunakan untuk mengepel ke dalam
kantong plastik kuning untuk dilakukan dekontaminasi
10. Desinfeksi ember dengan cairan desinfeksi yang baru atau bilas
dengan air panas sebelum mengisi air kembali
PROSEDUR 11. Rendam kain pel di dalam air yang mengandung larutan desinfektan
(clorine 0,5% (1: 9)
12. Bilas dengan detergen dan air panas
13. Kantong linen harus diikat kuat sebelum dikirim ke loundry dan
pisahkan dengan linen kotor lainnya.
14. Gunakan ruang isolasi untuk pasien berikutnya jika sudah dibersihkan
secara tepat.

UNIT TERKAIT 1. Ruang Isolasi


2. Cleaning Service

LUMBAL PUNGSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 049/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

PENGERTIAN Upaya pengeluaran cairan serebrospinal dengan memasukkan jarum ke


dalam ruang subarachnoid.

1. Mengukur dan mengurangi tekanan cairan serebrospinal


2. Menentukan ada tidaknya darah pada cairan serebrospinal
TUJUAN 3. Mendeteksi adanya blok subarakhnoid spinal
4. Memberikan antibiotik intrathekal ke dalam kanalis spinal, terutama
kasus infeksi

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan Kebijakan Direktur Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah
Mojoagung.

1. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur


2. Siapkan dan kumpulkan alat
3. Jamin privasi pasien
4. Bantu pasien dalam posisi yang tepat, yaitu posisi miring pada salah
satu sisi tubuh, leher fleksi maksimal (dahi ditarik kearah lutut)
5. Gunakan masker dan handscoon steril
PROSEDUR 6. Tentukan daerah pungsi lumbal antara vertebra L4 - L5
7. Lakukan tindakan aseptik pada kulit di sekitar daerah pungsi
8. Anaestesi lokal disuntikkan ke tempat penusukan
9. Tusukan jarum spinal pada tempat yang telah ditentukan
10. Lepaskan stylet perlahan - lahan dan cairan keluar
11. Cabut jarum dan tutup lubang tusukan dengan plester
12. Rapikan alat-alat dan buang sampah sesuai prosedur
13. Cuci tangan sesuai prosedur

UNIT TERKAIT Dokter/Medis

PENGGUNAAN ALAT RE-USE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 050/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

PENGERTIAN Penggunaan kembali suatu alat kesehatan lebih dari sekali.

1. Untuk menghemat penggunaan alat re-use secara berlebihan.


TUJUAN 2. Untuk meminimalkan pengeluaran rumah sakit dalam penggunaan alat
re-use.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan Kebijakan direktur Tentang Kebijakan
KEBIJAKAN Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah
Mojoagung.

1. Pisahkan alat re-use yang terkontaminasi dan tidak.


2. Lakukan desinfeksi atau sterilisasi sesuai prosedur.
3. Lakukan pengemasan alat re-use yang sudah di desinfeksi atau
PROSEDUR sterilisasi sesuai jenisnya.
4. Angkut atau tempatkan alat re-use dalam wadah tertutup.
5. Alat re-use siap digunakan.

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Keperawatan

PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 051/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
PENGERTIAN Alat kesehatan yang setelah digunakan tidak boleh digunakan lagi (alat
kesehatan yang didesain khusus 1 kali pakai).

TUJUAN Untuk mencegah terjadinya infeksi pada pasien di Rumah Sakit sebagai
akibat dari pemakaian alat single use.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.


2. Letakkan alat single use dalam bak instrument sebelum digunakan ke
pasien.
3. Gunakan teknik aseptic.
PROSEDUR 4. Gunakan alat single use sesuai indikasi.
5. Sediakan tempat pembuangan alat single use yang tertutup rapat.
6. Segera buang alat single use setelah selesai digunakan.
7. Lakukan cuci tangan sesuai prosedur.

UNIT TERKAIT Unit Pelayanan Keperawatan

PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE - RE USE

Nomor Dokumen Revisi Halaman


052/PPI/X/2021 0 1/2
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh :
Direktur
STANDAR
Tanggal terbit
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Alat Single Use adalah alat medis dysposible yang dinyatakan oleh pabrik
untuk penggunaan sekali pakai.
Alat Re Usable adalah alat medis yang oleh rekomendasi pabrik dapat
digunakan kembali.
Alat single use - re use adalah alat medis single use yang akan digunakan
PENGERTIAN kembali oleh karena pertimbangan pengadaan sulit di dapat dan harga
yang mahal yang diatur dalam kebijakan
Alat single use – re use harus memperhatikan syarat – syarat yang
direkomendasikan yaitu kondisi alat masih baik, tidak rusak, tidak cacat,
mudah di gunakan kembali.

Mengatur penggunaan alat single use yang akan digunakan kembali dengan
TUJUAN tetap memperhatikan keamanan pasien.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
KEBIJAKAN
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Alat single use yang akan digunakan kembali harus di nilai oleh user
(operator), apakah masih memenuhi syarat, tidak berubah bentuk,
tidak berubah warna, tidak cacat dan mudah di gunakan kembali.
2. Proses dekontaminasi, pembersihan, pengemasan, pelabelan sesuai
SPO yang berlaku.
3. Dalam kemasan harus dicantumkan catatan penggunaan alat yang
PROSEDUR berisi : kode, nama alat, nama penilai, tanggal sterilisasi,
penggunaan, nama dan tanda tangan petugas yang melakukan
sterilisasi.
4. Alat single use – re use harus disimpan dalam tempat tersendiri dan
dilakukan pencatatan untuk evaluasi.

PENGGUNAAN ALAT SINGLE USE - RE USE

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG

STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman


PROSEDUR 052/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
5. Daftar Alat Medis Single Use - Re Use :

No. Nama Alat Ruang Penggunaan

1 Pen Couter OK 3X

2 Chamber CPAP NICU 3X

UNIT TERKAIT Instalasi kamar Operasi dan NICU


MANAJEMEN TERAPI CAIRAN INTRA VENA PERIFER

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 053/PPI/X/2021 0 1/4
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Pemberian cairan, elektrolit, nutrisi, darah atau produk darah dan obat-
PENGERTIAN obatan melalui jalur vena.

Dapat memenuhi kebutuhan cairan dan elektrolit serta sebagai tindakan


TUJUAN pengobatan.
Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh
KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. Persiapan Pasien
1. Jelaskan pengertian terapi cairan intra vena
2. Jelaskan tujuan pemberian terapi cairan intra vena
3. Jelaskan berapa lama infuse atau IV kateter akan dipasang
4. Jelaskan jumlah dan tipe cairan infus yang diperlukan
5. Jelaskan bahwa mungkin pasien akan merasakan rasa sakit saat
insersi dan rasa sakit ini akan berkurang setelah kateter/jarum
PROSEDUR masuk ke dalam pembuluh darah vena
6. Dukung pasien/keluarga untuk bertanya dan berikan umpan balik
B. Persiapan Alat
1. Periksa ukuran, tipe cairan intra vena dan waktu kadaluwarsa
2. Pastikan keutuhan wadah cairan (intact)
3. Untuk wadah gelas, periksa apakah ada retak/pecah
4. Untuk wadah plastic, periksa apakah robek atau ada kebocoran
C. Persiapan Cairan
Pastikan label pada wadah tercantum :
1. ID Pasien (Nama dahn No. Rekam Medis) → Stiker ID Pasien
2. Tanggal dan waktu cairan infuse dipasang
3. Nama perawat
D. Memasang Infus Set
1. Pilih infus set yang tepat, makro atau mikro
2. Pastikan infus set, tipe wadah dan tipe cairan yang tepat untuk
pasien
MANAJEMEN TERAPI CAIRAN INTRA VENA PERIFER

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 053/PPI/X/2021 0 2/4
OPERASIONAL
3. Pastikan tidak ada retak, lubang atau tidak adanya klem
4. Pegang wadah cairan lebih tinggi dari drip chamber
5. Tekan drip chamber sehingga terisi 1/3
6. Buka clamp dan buang udara dari selang infus set
7. Tutup klem dan siap disambung sesudah kanulasi vena berhasil
E. Pemilihan Kateter
1. Hindari penggunaan jarum baja untuk pemberian cairan dan obat-
obatan, dapat menyebabkan nekrosis jaringan jika terjadi
ekstravasasi
2. Pilih kateter berdasarkan tujuan pemberian cairan, lama
penggunaan, adanya infeksi atau komplikasi dan pengalaman
pemasangan
3. Lepaskan kateter vena perifer bila pasien memiliki gejala dan tanda
PROSEDUR plebitis atau kateter tidak berfungsi baik
4. Pada orang dewasa pemasangan kateter di ekstremitas atas,
pindahkan segera apabila kateter terpasang pada ekstremitas bawah
5. Pada pediatrik pemasangan kateter dilakukan di ekstremitas atas
atau di bagian kepala untuk neonatus/bayi
F. Pemilihan Tempat Insersi
1. Pilih bagian vena yang paling lurus
2. Pilih vena yang kokoh, bulat dalam penampakan atau perabaan
3. Hindari area persendian
4. Jika bukan keadaan gawat darurat, hindari akses intra vena pada
area yang lebih distal
G. Pemilihan Vena
1. Dorsal digital vein
2. Metacarpal veins
3. Cephalic vein
4. Basilic vein
5. Median antebrachial vein
6. Median cephalic
7. Median basilic veins
H. Melakukan Kanulasi Vena
1. Perkenalkan diri dan jelaskan prosedur kepada pasien
2. Pasang tourniquet pada lengan atas dengan ketegangan yang cukup,
jangan diputar
MANAJEMEN TERAPI CAIRAN INTRA VENA PERIFER

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 053/PPI/X/2021 0 3/4
OPERASIONAL
3. Pilih vena :
- Palpasi dengan jari manis (jangan jempol)
- Yang teraba seperti pipa elastis yang terisi penuh
- Jauhi dari daerah yang berdenyut
I. Mempersiapkan Tempat Insersi
1. Cuci tangan sesuai prosedur
2. Pakai sarung tangan
3. Bersihkan tempat yang dipilih dengan alkohol swab dengan
gerakan melingkar, dimulai dari tempat insersi dan keluar sejauh 2
inchi
4. Jangan melakukan palpasi di tempat insersi setelah kulit
dibersihkan dengan antiseptik/alkokol swab
J. Insersi
1. Untuk melakukan kanulasi vena :
PROSEDUR - Pegang kateter dengan tangan dominan
- Tarik kulit dengan tangan non dominan, di bawah tempat
insersi
- Dengan ujung jarum mengarah ke atas, masukkan ke kulit
dengan sudut 30-45 derajat dari vena
- Gunakan gerakan cepat, pendek dan menusuk
- Begitu memasuki kulit, kurangi sudut kateter sampai mendekati
pararel dengan kulit
2. Masukkan kateter lebih jauh ke dalam vena sampai darah (aliran
balik) terlihat di chamber
3. Jika gagal, jangan memindahkan kateter :
- Tarik mundur perlahan sambil memperhatikan aliran balik
(flashback)
- Jika tidak masuk ke dalam vena, lakukan sekali lagi
- Jika gagal, lepaskan tourniquet, tempatkan kassa di atas tempat
insersi, pindahkan kateter, plester kassa dan coba di lengan lain
K. Label Kanulasi Vena
1. Waktu insersi kateter vena perifer
2. Jenis kateter vena yang digunakan
3. Nama inisial perawat

MANAJEMEN TERAPI CAIRAN INTRA VENA PERIFER

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 053/PPI/X/2021 0 4/4
OPERASIONAL
L. Pendokumentasi
1. Dokumentasi inisiasi intra vena :
- Ukuran dan tipe alat
- Nama petugas yang melakukan insersi
- Tanggal dan waktu
- Tempat intra vena
- Tipe cairan
- Tambahan (obat lain)
- Kecepatan tetesan
- Komplikasi, respon pasien
- Edukasi/pendidikan pasien
2. Dokumentasi penghentian intra vena :
PROSEDUR - Waktu dan tanggal
- Alasan penghentian terapi
- Penilaian tempat kanulasi vena sebelum dan sesudah peralatan
akses ke vena dilepaskan
- Reaksi pasien, komplikasi
- Tindakan lanjutan

UNIT TERKAIT IGD, POLI, VK dan Rawat Inap

ETIKA BATUK

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
054/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Suatu tata cara batuk yang baik dan benar dengan cara menutup hidung dan mulut
PENGERTIAN dengan tissue,sapu tangan atau lengan baju agar bakteri dan kuman tidak menyebar ke
udara dan tidak menular ke orang lain.

TUJUAN Mencegah terjadinya penyebaran penyakit melalui percikan udara

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
KEBIJAKAN RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Sedikit berpaling dari orang yang ada di sekitar anda dan tutup hidung
dan mulut anda dengan menggunakan tissue, sapu tangan atau lengan
baju dalam anda setiap kali anda merasakan dorongan untuk batuk atau
PROSEDUR bersin.
2. Segera buang tissue yang sudah dipakai ke dalam tempat sampah.
3. Tinggalkan ruangan/tempat anda berada dengan sopan dan mengambil
kesempatan untuk cuci tangan dengan sabun dan air mengalir atau
menggunakan cairan antiseptik berbasis alcohol (handrub).
4. Gunakan masker (bila batuk dan flu berat).

UNIT TERKAIT Semua Unit

SKRINING DAN PENANGANAN MRSA

RSU PKU No. Dokumen No. Revisi Halaman


MUHAMMADIYAH 055/PPI/X/2021 0 1/1
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

MRSA (Methicillin-Resistant Staphylococcus Aureus) adalah salah satu tipe bakteri


PENGERTIAN Staphylococcus yang ditemukan pada kulit dan hidung yang kebal terhadap antibiotik.

TUJUAN Mencegah penularan infeksi MRSA di Rumah Sakit.


Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite PPIRS
KEBIJAKAN berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Adanya pedoman / panduan tentang MRSA


2. Adanya program pengendalian infeksi
3. Deteksi dini MRSA
4. Adanya menejemen pasien rawat inap (komunikasi dan
PROSEDUR penyuluhan)
5. Adanya standar pengamanan (pemakaian APD)
6. Adanya surveilans mikrobiologi
7. Penggunaan antimikroba yang rasional
8. Adanya ruang isolasi
9. Sosialisasi hand hygiene

UNIT TERKAIT Unit Rawat Inap

PELAPORAN KASUS KLB DAN PENYAKIT MENULAR

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU
056/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL Tanggal Terbit
1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Penanganan sistem pelaporan terhadap kasus KLB dan penyakit menular


PENGERTIAN dari Unit Rawat Inap ke bagian Rekam Medik sampai ke Dinkes.

1. Kasus KLB dan Penyakit menular terlaporkan sejak dini.


TUJUAN 2. Adanya penanganan yang lebih cepat.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Unit Rawat Inap melaporkan pertelpon ke bagian Rekam Medis dengan


melengkapi catatan pelaporan dalam waktu kurang dari 24 jam.
PROSEDUR
2. Petugas Rekam Medis melaporkan pertelpon kepada Dinas Kesehatan
setempat sesuai dengan wilayah tempat tinggal pasien. Untuk
selanjutnya dilengkapi dengan pelaporan tertulis.

UNIT TERKAIT 1. Unit Rawat Inap


2. Rekam Medis

PENANGANAN PERALATAN PERAWATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 057/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan


kotoran yang melekat pada peralatan medis/obyek, sehingga aman untuk
PENGERTIAN menggunakan selanjutnya, termasuk pembersihan, desinfeksi dan
sterilisasi.

Memutus mata rantai penularan infeksi dari peralatan medis ke pada


TUJUAN pasien,petugas kesehatan,pengunjung dan lingkungan rumah sakit.
Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh
KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. Prosedur dekontaminasi
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Pakai APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata
3. Bersihkan alat medis segera setelah dipakai dengan merendam
menggunakan enzimatik, sikat bila perlu, kemudian cuci dengan
air bersih
4. Buka APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata
5. Lakukan kebersihan tangan
PROSEDUR B. Prosedur dekontaminasi permukaan yang tercemar darah atau cairan
tubuh pasien.
1. Lakukan kebersihan tangan
2. Pakai APD : sarung tangan,apron,masker,kaca mata
3. Serap darah/cairan tubuh sebanyak-banyaknya dengan kertas/tisu
4. Buang kertas/tisupenyerap ke dalam kantong sampah
Infeksius
5. Bersihkan daerah bekas tumpahan dengan larutan desinfektan dan
bilas dengan larutan detergen
6. Buka APD : sarung tangan, apron, masker, kaca mata
7. Lakukan kebersihan tangan

UNIT TERKAIT Semua unit perawatan

PRAKTIK MENYUNTIK YANG AMAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 058/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan
Direktur,
STANDAR
PROSEDUR Tanggal Terbit
OPERASIONAL 1 Oktober 2021
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Injeksi adalah mendorong obat ke dalam tubuh dengan menggunakan jarum


PENGERTIAN suntik. Injeksi bisa dilakukan ke dalam otot (Intramuskula/IM), ke dalam
vena (Intravena/IV) atau ke dalam jaringan lemak dibawah kulit (sub kutan).

TUJUAN Untuk memasukkan substansi tertentu (obat) ke dalam tubuh pasien.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh Komite


KEBIJAKAN PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan
Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.


2. Pakai hand scoon bila injeksi langsung ke pasien (tidak lewat infus).
3. Desinfeksi lokasi penyuntikan dengan alkohol swab.
4. Jangan memberikan obat-obatan dari satu jarum suntik ke beberapa
pasien walaupun jarumnya diganti (spuit dan jarum harus disposible).
PROSEDUR 5. Gunakan single dose vial untuk obat-obatan parenteral.
6. Jangan recapping jarum bekas pakai (mematahkan, melepaskan,
membengkokkan jarum bekas pakai).
7. Buang spuit dan jarum bekas ke dalam safety box.
8. Lepas hand scoon dan buang ke tempat sampah medis.
9. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.

UNIT TERKAIT Semua unit keperawatan

KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 059/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Suatu proses untuk menghilangkan/memusnahkan mikroorganisme dan
PENGERTIAN kotoran yang melekat pada lingkungan sekitar pasien, sehingga aman
untuk menggunakan selanjutnya, termasuk pembersihan dan desinfeksi.

Memutus mata rantai penularan infeksi dari lingkungan sekitar pasien ke


TUJUAN pada pasien,petugas kesehatan dan pengunjung.
Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh
KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan kebersihan tangan sesuai prosedur.


2. Pakai APD : sarung tangan,apron dan masker
3. Bersihkan semua permukaan datar setiap hari
4. Bebaskan tempat di sekitar pasien dari peralatan yang tidak perlu
5. Desinfeksi tempat tidur, peralatan dan ruangan pasien sebelum
digunakan oleh pasien berikutnya
6. Gunakan prosedur mops, cloths dan solution :
a. Ganti mops setiap hari dan bersihkan setelah dipakai danbiarkan
kering sebelum dipakai kembali
PROSEDUR b. Gunakan lap/kain basah
c. Gunakan cairan pembersih setiap hari
7. Jaga kebersihan lingkungan dan lakukan pembersihan 2x/hari atau jika
kotor
8. Lakukan pembersihan di area perawatan dengan larutan desinfektan
9. Jangan melakukan desinfeksi fogging di area keperawatan
10. Hindari penggunaan karpet
11. Tidak diizinkan adanya bunga segar, kering atau tanaman pot di area
perawatan pasien
12. Lakukan kultur permukaan lingkungan

KEBERSIHAN DAN KESEHATAN LINGKUNGAN

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 059/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
13. Bersihkan dan desinfeksi permukaan meja, lampu, dinding
dan lantai setelah selesai tindakan operasi pasien dan
sebelum pasien berikutnya.
14. Segera bersihkan dan dekontaminasi tumpahan darah dan
PROSEDUR cairan tubuh.
15. Lepas APD : sarung tangan, apron dan masker.
16. Lakukan kebersihan tangan.

UNIT TERKAIT Semua Unit Perawatan


PENGENDALIAN VENTILASI LINGKUNGAN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 060/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Suatu proses untuk mengatur pergantian aliran udara yang ada di dalam
PENGERTIAN ruangan perawatan ke luar.

Menjamin aliran udara di dalam ruangan dengan baik dan memutus mata
TUJUAN rantai penularan infeksi dari lingkungan sekitar pasien ke pada
pasien,petugas kesehatan dan pengunjung.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

Ada 3 tipe ventilasi lingkungan :


1. Ventilasi mekanik : AC, Kipas angin, Ekshouse fan
a. Dorong udara ke luar gedung
PROSEDUR b. Atur perputaran / pergantian udara 12 ACH
c. Bersihkan dan lakukan pengontrolan secara periodik
2. Ventilasi alami / natural : angin
a. Beri jendela setiap ruangan
b. Buka jendela setiap hari (pagi dan sore)
3. Ventilasi campuran : kombinasi 1 dan 2

UNIT TERKAIT Semua Unit Perawatan

PENGGUNAAN ANTIMIKROBA RASIONAL

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 061/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Terapi yang diberikan oleh dokter untuk mencegah dan atau mengobati
PENGERTIAN infeksi secara rasional.

Dokter bisa memberikan terapi antibiotik secara rasinal sesuai dengan


TUJUAN kebutuhan pasien.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Sesuaikan dengan indikasi rasional :


a. Infeksi ?
b. Bakterial ?
c. Bisa sembuh sendiri/butuh antibiotik?
d. Pengobatan/pencegahan?
e. Empiris/definitif?
2. Tentukan inisiasi dan durasi rasional :
a. Kapan dimulai ?
b. Kapan diganti ?
c. Kapan dihentikan ?
PROSEDUR 3. Tentukan rute dan cara pemberian rasional :
a. Oral / IV ?
b. Bolus tunggal ?
c. Dosis ganda / terbagi ?
d. Drip / titrasi ?
e. Kombinasi dengan obat / caira lain ?
4. Pertimbangkan risiko dan manfaat rasional :
a. Menyelamatkan nyawa ?
b. Faktor risiko pasien ?
c. Efek samping potensial ?
d. Toksisitas ?
e. Potensi terjadinya resistensi ?

PENGGUNAAN ANTIMIKROBA RASIONAL


RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 061/PPI/X/2018 0 2/2
OPERASIONAL
5. Pikirkan biaya / beban rasional
a. Hasil sebaik mungkin dengan biaya serendah mungkin
b. Antibiotik bukan satu-satunya komponen biaya pengobatan infeksi
c. Pengobatan termahal adalah yang tidak memberikan perbaikan
PROSEDUR klinis

Rekomendasi penggunaan antibiotik yang tepat :


1. Berikan antibiotik bila memang akan menguntungkan pasien
2. Gunakan antibiotik yang ditujukan kepada patogen ”tersangka utama”
3. Gunakan antibiotik dengan dosis dan durasi yang tepat

UNIT TERKAIT Dokter pemberi pelayanan kesehatan


DESINFEKSI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 062/PPI/X/2021 0 1/2
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
1. Suatu tindakan pembersihan sebelum insersi/penusukan daerah yang
akan dipasang intra vena line dengan menggunakan alcohol swab.
PENGERTIAN 2. Suatu tindakan pembersihan sebelum pembedahan dilakukan di daerah
yang akan dioperasi dengan menggunakan cairan desinfeksi (alcohol
dan bethadine ).

Dapat mengurangi jumlah mikroorganisme dengan cepat dan aman


TUJUAN terhadap kulit, tanpa menimbulkan iritasi dan mampu menghilangkan atau
menghapus sisa dari organik lain, sabun deterjen dan lemak.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

A. Desinfeksi daerah yang akan dipasang intra vena line :


1. Cuci tangan sesuai prosedur.
2. Pakai hand scoon bersih.
3. Pilih lokasi yang akan diinsersi/ditusuk.
4. Buka alcohol swab.
5. Gosok daerah yang akan diinsersi/ditusuk dengan alcohol swab
dengan gerakan memutar dari arah dalam keluar.
6. Bila kotor sekali ulang lagi dengan gerakan tetap memutar dari
arah dalam keluar.
PROSEDUR 7. Lakukan tindakan pemasangan infuse sesuai prosedur.
8. Lepas hand scoon.
9. Buang ke tempat sampah infeksius.
10. Cuci tangan sesuai prosedur.

B. Desinfeksi daerah operasi


1. Gunakan klem desinfeksi yang steril. Ambil kasa steril, dibasahi
larutan desinfeksi ( alcohol dulu selanjutnya bethadine ).
2. Oleskan pada kulit lapangan pembedahan dari tengah berputar
melebar makin meluas ( dari pusat ke luar ) berhenti selebar /
seluas yang dibutuhkan.

DESINFEKSI

RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 062/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
3. Ganti dengan kasa baru untuk tiap desinfektan, diperlukan
sedikitnya dua kali olesan.
4. Setelah daerah yang didesinfeksi kering, mulai lakukan penutupan
dengan kain steril.

1. IGD, POLI , VK dan semua unit rawat inap


UNIT TERKAIT
2. Kamar Bedah (IBS)
SISTEM PENCATATAN DAN PELAPORAN DATA PPI

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 063/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Suatu pengumpulan data yang dilakukan oleh IPCN dan IPCLN yang
PENGERTIAN berhubungan dengan PPI dan hasilnya akan dilaporkan ke manajemen dan
unit terkait.

TUJUAN Semua kegiatan PPI dapat dicatat dan dilaporkan ke unit terkait sehingga
dapat menurunkan angka risiko infeksi RS.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

Pencatatan dan monitoring pelayanan PPI dilakukan oleh anggota tim PPI,
PROSEDUR IPCN dan IPCLN dengan menggunakan format surveilans dan format
PENCATATAN monitoring pelayanan PPI.

1. Laporan dibuat sistematis, singkat, tepat waktu dan informative.


2. Laporan dibuat dalam bentuk narasi, table dan grafik.
3. Laporan dibuat bulanan, triwulan, semester, tahunan maupun insidentil
PROSEDUR atau KLB.
PELAPORAN 4. Laporan disertai analisis masalah dan rekomendasi penyelesaian.
5. Laporan dipresentasikan dalam bentuk rapat koordinasi anggota tim
PPI, unit lain serta direksi.

UNIT TERKAIT Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, K3RS, Kesling dan CSSD

RSU PKU
MUHAMMADIYAH RE - USE BOTOL HAND RUB
MOJOAGUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


064/PPI/X/2021 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590

Suatu pemakaian ulang botol hand rub untuk mengisi cairan antiseptik
PENGERTIAN
berbasis alkohol.

TUJUAN Semua unit terpenuhi kebutuhan hand rub.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Ambil botol hand rub yang kosong.


2. Cuci botol hand rub dengan sabun antiseptic.
3. Sikat semua bagian botol.
4. Bilas dengan air mengalir.
5. Tiriskan dan keringkan botol hand rub dengan tissue.
PROSEDUR 6. Isi ulang botol hand rub dengan cairan antiseptik berbasis alkohol
yang sudah disediakan.
7. Beri label kadaluwarsa tiap botol yang sudah diisi ulang (batas
kadaluwarsa 1 minggu setelah isi ulang).
8. Cairan antiseptik berbasis alkohol siap dipakai untuk kebersihan
tangan.
UNIT TERKAIT Semua Unit Pelayanan dan Umum

DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN

No. Dokumen No. Revisi Halaman


RSU PKU 065/PPI/X/2021 0 1/1
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Dekontaminasi adalah Suatu proses mengurangi dan atau menghilangkan
kontaminasi oleh mikroorganisme pada peralatan melalui disinfeksi dan
sterilisasi dengan cara fisik dan kimiawi.
Disinfeksi adalah suatu proses mengurangi/menghilangkan jumlah
mikroorganisme patogen penyebab penyakit (tidak termasuk spora)
PENGERTIAN dengan cara fisik dan kimiawi.
Sterilisasi adalah suatu proses menghilangkan semua mikroorganisme
(bakteri, virus, fungi dan parasit) termasuk endospora menggunakan uap
tekanan tinggi (otoklaf), panas kering (oven), sterilisasi kimiawi atau
radiasi.

Mengurangi/menghilangkan mikroorganisme pada peralatan dan


TUJUAN mencegah penyebaran infeksi dari peralatan perawatan pasien.

Upaya Pencegahan & Pengendalian Infeksi yang dilaksanakan oleh


KEBIJAKAN Komite PPIRS berdasarkan SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan
dan Pengendalian Infeksi di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Pembersihan awal (pre-cleaning)


Gunakan detergen atau enzymatik untuk merendam peralatan
perawatan pasien.
2. Pembersihan
Cuci bersih peralatan yang sudah direndam dengan detergen atau
enzymatik , membilas dengan air bersih yang mengalir dan ditiriskan
atau dikeringkan.
PROSEDUR
3. Disinfeksi
a. Disinfeksi tingkat rendah
Bersihkan permukaan peralatan non kritikal dengan memakai
disinfektan kimiawi.
b. Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT)
Bersihkan semua mikroorganisme kecuali beberapa endospora
bakterial dari peralatan semi kritikal dengan merebus, menguapkan
atau memakai disinfektan kimiawi dan dibilas dengan air steril.

DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN


RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman
PROSEDUR 065/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
4. Sterilisasi
Hilangkan semua mikroorganisme (bakteri, virus, fungi dan parasit)
termasuk endospora dengan menggunakan uap tekanan tinggi (otoklaf)
dan panas kering (oven).

UNIT TERKAIT Rawat Inap, Rawat Jalan, Laboratorium, K3RS, Kesling dan CSSD
ALUR DEKONTAMINASI PERALATAN PERAWATAN PASIEN

Pre-cleaning (pembersihan awal)


Menggunakan detergen atau enzymatik
(petugas memakai APD)

Pembersihan
(cuci bersih dan tiriskan)

Sterilisasi (peralatan kritikal) Disinfeksi


Masuk dalam pembuluh
Darah/jaringan tubuh

Disinfeksi Tingkat Tinggi (DTT) Disinfeksi Tingkat Rendah


(peralatan semi kritikal) (peralatan non kritikal)
Masuk dalam mukosa tubuh, Hanya pada permukaan peralatan
ETT, NGT Tensimeter, termometer

Direbus Kimiawi

Bersihkan
dengan air steril
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
RSU PKU PELEPASAN APD LEVEL 3
MOJOAGUNG
MUHAMMADIYAH PEMAKAIAN APD LEVEL 3
MOJOAGUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


067/PPI/X/2021
No. Dokumen 0
No. Revisi 1/1
Halaman
066/PPI/X/2021 0 1/1
Ditetapkan oleh,
Direkturoleh,
Ditetapkan
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
STANDAR 1Tanggal
Oktober 2021
Terbit
OPERASIONAL
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM.
dr. Erika 130774091061590
Widayanti Lestari, MMR
Alat Pelindung Diri (APD) adalah suatu NBM.peralatan yang dipakai oleh
130774091061590
petugas untuk melindungi
Alat Pelindung seluruh/sebagian
Diri (APD) adalah tubuhnya
suatu peralatan yang dari adanya
dipakai oleh
PENGERTIAN
PENGERTIAN bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius dari pasien
petugas untuk melindungi seluruh/sebagian tubuhnya dari adanyacovid-19.
bahaya fisik, kimia, biologi/bahan infeksius dari pasien covid-19.
Tujuan pemakaian Alat Pelindung Diri (APD) adalah melindungi kulit
dan
Tujuanmembrane mukosa
pemakaian Alat dari risiko pajanan
Pelindung darah,
Diri (APD) cairan
adalah tubuh, secret,
melindungi kulit
TUJUAN ekskreta kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari
dan membrane mukosa dari risiko pajanan darah, cairan tubuh, pasien covid-19
secret,
TUJUAN ke petugas.
ekskreta kulit yang tidak utuh dan selaput lendir dari pasien covid-19
ke petugas.
Memakai Alat Pelindung Diri (APD) dalam melakukan tindakan di
RSU
Memakai PKUAlat Muhammadiyah
Pelindung DiriMojoagung
(APD) dalam berdasarkan
melakukanSK Direktur
tindakan di
KEBIJAKAN Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK Direktur Infeksi di RSU PKU
KEBIJAKAN Muhammadiyah
Tentang Kebijakan Mojoagung.
Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU
PKU Muhammadiyah Mojoagung.
1. Lakukan kebersihan tangan
2.1. Ganti
Lepasbaju
sarung tangan suit
kerja/scrub
3.2. Lakukan
Lakukan kebersihan
kebersihan tangan
tangan
4.3. Pakai
Lepassepatu
apron pelindung/sepatu
dan gown/jubah boots
5.4. Pakai
Lakukan kebersihan
gown/jubah bersihtangan
bila perlu apron
PROSEDUR 6.5. Pakai
Lepasmasker
face shield
N95dan pelindung kepala
7.6. Pakai
Lakukan kebersihan tangan
goggles
8.7. Pakai
Lepaspelindung
goggles kepala bila perlu face shield
PROSEDUR 9.8. Pakai
Lakukan kebersihan
sarung tangan tangan
10. Lepas sepatu pelindung/sepatu boots
11. Lakukan
- Ruang kebersihan tangan
Screening
UNIT TERKAIT 12. Lepas masker N95
- Ruang Isolasi Covid-19
13. Lakukan kebersihan tangan
- Laboratorium
14. Lepas baju kerja/scrub suit
- Radiologi
15. Petugas mandi
16. Petugas ganti baju bersih

- Ruang Screening
UNIT TERKAIT - Ruang Isolasi Covid-19
- Laboratorium
- Radiologi
RSU PKU RE-USE MASKER N 95
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG

No. Dokumen No. Revisi Halaman


068/PPI/X/2020 0 1/1

Ditetapkan oleh,
Direktur
STANDAR Tanggal Terbit
PROSEDUR 1 Oktober 2021
OPERASIONAL
dr. Erika Widayanti Lestari, MMR
NBM. 130774091061590
Melakukan proses desinfeksi pada masker N 95 dengan menggunakan sinar
PENGERTIAN ultraviolet selama 30 menit, untuk digunakan Kembali.

1. Mengkondisikan masker N 95 aman untuk dipakai kembali


TUJUAN 2. Mencegah timbulnya penularan penyakit

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan SK


Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di RSU
KEBIJAKAN
PKU Muhammadiyah Mojoagung.

1. Lakukan kebersihan tangan / hand hygiene


2. Petugas memakai APD (masker bedah, hand scoen dan apron)
3. Gantung masker N 95 yang akan di re-use ke tempat jemuran yang sudah
disiapkan dalam ruangan khusus untuk sterilisasi dan diberi identitas nama
petugas, ruang dan re-use ke I, II atau III
4. Nyalakan mesin ultraviolet selama 30 menit
5. Proses sterilisasi selesai
PROSEDUR
6. Masukkan masker N 95 yang sudah di steril ke kontainer bersih
7. Masker N 95 siap dipakai kembali
8. Catat di buku ekspedisi
9. Petugas merapikan alat
10. Petugas melepas APD (hand scoen, apron dan masker bedah)
11. Lakukan kebersihan tangan / hand hygiene

- IGD
UNIT TERKAIT - Ruang Isolasi Covid-19
RSU PKU
MUHAMMADIYAH DEKONTAMINASI ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
MOJOAGUNG RE - USE : FACE SHIELD, GOGGLE ( KACAMATA ) DAN
SEPATU BOOTS

No. Dokumen Revisi Halaman


0 1/2
069/PPI/X/2021

Ditetapkan Oleh,
STANDAR Tanggal Terbit Direktur
PROSEDUR
1 Oktober 2021
OPERASIONAL

dr. Erika Widayanti Lestari, MMR


NBM. 130774091061590
1. Dekontaminasi adalah Suatu kegiatan pembersihan untuk meminimalkan
risiko penyebaran infeksi pada Alat Pelindung Diri (APD) Re – Use yaitu :
Face Shield, Kacamata ( Goggle ), Boot.
PENGERTIAN 2. Limited Re – Use adalah peralatan medis habis pakai yang dirancang oleh
produsen untuk digunakan kembali sesuai prosedur dan proses
pembersihan untuk setiap peralatan yang dimulai dengan segera sesudah
digunakan dan diikuti dengan protokol yang jelas.

Melindungi pasien dan petugas kesehatan dari kemungkinan terkena infeksi


silang dan Sebagai acuan untuk melakukan kegiatan dekontaminasi Alat
TUJUAN Pelindung Diri ( APD ) Re – Use : Face Shield, Goggle (Kacamata) dan
sepatu Boots.

Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung berdasarkan


KEBIJAKAN SK Direktur Tentang Kebijakan Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

PROSEDUR 1. Persiapan Alat


a. Bahan Disinfektan Clorine 0,5 % 25 ml : 5 liter air
b. Detergent / sabun
c. Alat Pelindung Diri ( sarung tangan bersih, sarung tangan Rumah
tangga, Masker bedah).
d. Kantong Plastik / kontainer
e. Lap bersih
f. Tissue kering

2. Pelaksanaan
a. Lakukan kebersihan tangan
b. Gunakan APD
c. Siapkan alat dan bahan
d. Usap secara merata dengan cairan desinfektan pada Face Shield
dengan menggunakan kain lap
e. Goggle ( kacamata ) dicuci dengan detergent / sabun
f. Sepatu boots direndam larutan disinfektan selama 15 menit kemudian
dibilas dengan air bersih
g. Keringkan dengan tissue/kain bersih kering
h. Masukkan APD Re – Use tersebut ke dalam kantung plastik / kontainer
RSU PKU
MUHAMMADIYAH
MOJOAGUNG
DEKONTAMINASI ALAT PELINDUNG DIRI ( APD )
RE - USE : FACE SHIELD, GOGGLE ( KACAMATA ) DAN
SEPATU BOOTS

STANDAR No. Dokumen No. Revisi Halaman


PROSEDUR 069/PPI/X/2021 0 2/2
OPERASIONAL
i. Lepas APD dan buang ke tempat sampah infeksius.
j. Lakukan kebersihan tangan

1. Penunjang Medis
2. Unit Rawat Inap
UNIT TERKAIT 3. Unit Rawat Jalan
4. IGD

Anda mungkin juga menyukai