Anda di halaman 1dari 32

Lampiran : Keputusan Direktur RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung

Nomor :
Tanggal : 01 Oktober 2021
Tentang : Pedoman Pelayanan IPS

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dibidang Instalasi
Pemeliharaan Sarana terhadap para pasien di RSU PKU Muhammadiyah
Mojoagung sesuai dengan visi, misi Rumah Sakit, maka Instalasi Pemeliharaan
Sarana RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung perlu meningkatkan sumber daya
baik yang berupa peralatan maupun sumber daya manusiannya.
Peralatan Instalasi Pemeliharaan Sarana merupakan bagian integral dari
pelayanan yang berada di lingkungan RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.
Dimana manfaatnya telah dirasakan yang telah mampu bekerja sama dengan
unit-unit lainnya.
Oleh karenanya didalam pengoperasionalan peralatan, perlu adanya suatu
prosedur atau pedoman pengoperasian peralatan yang mampu menangkal adanya
risiko baik terhadap pekerja, maupun pasien dan lingkungan sekitarnya. Pedoman
yang ditetapkan di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung selalu mengacu
kepada Pedoman Pelayanan di RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

B. Tujuan Pedoman
1. Mengetahui standart ketenagaan di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.
2. Mengetahui standart fasilitas di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung i.
3. Mengetahui tata laksana pelayanan di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU
PKU Muhammadiyah Mojoagung.
4. Mengetahui penyediaan logistik di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.
5. Mengetahui keselamatan pasien, pengunjung dan karyawan dalam pelayanan
di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.
6. Mengetahui keselamatan kerja dalam pelayanan di Instalasi Pemeliharaan
Sarana RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.
7. Mengetahui pengendalian mutu pelayanan di Instalasi Pemeliharaan Sarana
RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung.

C. Ruang Lingkup Pelayanan


Penyelenggaraan pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang
dilaksanakan di rumah sakit sangat ditentukan oleh tersediannya fasilitas
pelayanan, yaitu sarana, prasarana maupun peralatan disamping faktor lainnya.
Sarana, sarana dan peralatan rumah sakit harus diupayakan selalu dalam keadaan
baik dan layak pakai untuk menjamin kualitas dan kesinambungan pelayanan
1
kesehatan. Untuk mencapai kondisi yang demikian, sarana, prasarana dan
peralatan tersebut harus dikelola dengan baik, efektif, seefisien mungkin.
Pengelolaan tersebut dimulai sejak pengadaan dan pengembangannya.
Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit, dalam hal ini mempunyai
tugas dan fungsi sebagai pengelola fasilitas rumah sakit dituntut untuk selalu
menyiapkan fasilitas rumah sakit dalam kondisi selalu siap pakai dan aman
digunakan.
Pada perkembangannya, volume dan macam pekerjaan yang harus
ditangani Instalasi Pemeliharaan Sarana semakin banyak seiring dengan
bertambahnya jumlah tempat tidur pasien dan meningkatnya setatus rumah sakit
dari tipe D menjadi tipe C, diperlukan Instalasi Pemeliharaan Sarana yang
mempunyai tempat/ ruang dan tenaga yang memadai sehingga mampu
melaksanakan tupoksinya.

D. Batasan Operasional
Untuk membantu lebih mengarah ke pemahaman tentang isi buku ini, perlu
dibuat batasan istilah penting yang terkait dengan Kerangka Pelayanan Instalasi
Pemeliharaan Sarana di Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU
Muhammadiyah Mojoagung.
Batasan operasional di bawah ini merupakan batasan istilah dari sumber
Buku Pedoman Standart Pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana di Rumah
Sakit yang dipandang sesuai dengan Kerangka Konsep Pelayanan yang tertuai
dalam buku ini, sebagai berikut :
1. Pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana di Rumah Sakit adalah pelayanan
untuk semua unit maupun pelayanan rutin, untuk membantu perbaikan dan
pemeliharaan alat guna memberikan pelayanan yang tepat guna.
2. Standar minimal pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana
Adalah kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat sehingga tergambar
kecepatan dan ketanggapan dalam perbaikan alat dan ketepatan waktu
pemeliharan alat sehingga tergambar ketepatan dan ketanggapan dalam
pemeliharaan alat.
3. Pelayanan sekunder adalah suatu pelayanan di Instalasi Pemeliharan Sarana
yang memberikan standart pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana yang
lebih tinggi. Yang mendukung peran Rumah Sakit sesuai dengan
perkembangan Teknologi tinggi yang dapat mendukung akurasinya diagnose
terhadap penyakit.

E. Landasan Hukum
1. Undang-undang Republik Indonesia No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit.
2. Undang-undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 tahun 2012 tentang
Penerapan Sistem Menejemen dan Kesehatan Kerja
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No.1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan dan
Keselamatan Kerja di Rumah Sakit
5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 129 tahun 209 tentang
Standar Pelayanan Minimal di Rumah Sakit

2
6. Surat Keputusan Yayasan Rumah Sakit Baptis Kediri No.
006/PENGURUS/YRSBI/X/2011 tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja
Rumah Sakit Baptis Kediri.

3
BAB II
STANDART KETENAGAAN

A. Kualifikasi Sumber Daya Manusia


Pola ketenagaan Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU Muhammadiyah
Mojoagung sebagai berikut :

Tabel 2.1 Pola Ketenagaan Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU


Muhammadiyah Mojoagung

Nama Jabatan Kualifikasi Formal Jumlah Tenaga Kekurangan


dan Non Formal Kebutuhan Yang Ada Tenaga
Kepala Instalasi
Pemeliharaan
Sarana
Administrasi
Teknisi
Aisten Teknisi
Mebeler dan
Bangunan
TOTAL

B. Distribusi Ketenagaan
Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana membawahi :
1. PJ ME ( Penanggung Jawab ME ) yang meliputi :
a. Urusan Peralatan Medis
1) Peralatan Radiologi (X-Ray Unit, Dental X-Ray, USG, dll)
2) Peralatan Laboratorium
3) Peralatan Elektromedik
4) Peralatan Penunjang Perawatan ( system elektrik/ hidrolik bed
pasien )
b. Urusan Peralatan Non Medis
1) Peralatan Kantor ( Mesin ketik, mesin pemotong, mesin stenlis,
kalkulator, dll )
2) Perlengkapan kantor ( telepon, fax, sound system )
3) Perlengkapan rumah tangga ( Kipas angin, dispenser, water
heater )
4) Peralatan dapur
5) Peralatan laundry
6) Peralatan sanitasi
7) Peralatan incinerator
8) Peralatan kebersihan lingkungan ( mesin pemotong rumput,
gerobak sampah ).
c. Urusan Listrik
1) Instalasi dan jaringan listrik dan lampu penerangan
2) Genset
3) AC, Kulkas, Freezer.
2. PJ Bangunan dan Mebeler ( Penanggung Jawab Gedung dan Mebeler )
4
a. Bangunan
1) Gedung
2) Pagar
3) Halaman
4) Drainase
5) KM/WC
6) Wastafel
7) Bak Cuci
8) Kran
b. Mebeler
1) Meja/ Kursi
2) Almari
3) Papan Nama/ Papan Tulis

C. Pengaturan Jaga
Instalasi Pemeliharaan Sarana RSU PKU Muhammadiyah Mojoagung
Kediri memberikan pelayanan jam kerja :
1. Senin sampai Sabtu
a. Pukul 07.00 WIB s/d 14.00 WIB, sebanyak 14 Orang
b. Pukul 10.00 WIB s/d 17.00 WIB, sebanyak 2 Orang
c. Pukul 14.00 WIB s/d 07.00 WIB, On Coll, sebanyak 1
Orang.
2. Minggu
a. Pukul 07.00 WIB s/d 19.00 WIB, On Coll, sebanyak 1
Orang.
b. Pukul 19.00 WIB s/d 07.00 WIB, On Coll, sebanyak 1
Orang
3. Tanggal Merah/ Hari Besar
a. Pukul 07.00 WIB s/d 19.00 WIB, On Coll, sebanyak 1
Orang
b. Pukul 19.00 WIB s/d 07.00 WIB, On Coll, sebanyak 1
Orang.
Jadi untuk karyawan Instalasi Pemeliharaan Sarana
mempunyai hari libur pada hari Minggu, kecuali yang On Coll
harus siap dipanggil bila ada perbaikan alat yang rusak atau
harus diperbaiki pada saat itu. Panggilan On Coll dihitung jam
lembur.

BAB III
5
STANDART FASILITAS

A. Denah Ruangan

Gambar 3.1 Denah Ruang Instalasi Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah


Sakit Baptis Kediri

B. Standart Fasilitas
Kebutuhan Ruang, Fungsi dan Luasan Ruang serta Kebutuhan Fasilitas Instalasi
Pemeliharaan Sarana.
NO NAMA FUNGSI RUANGAN LUAS KEBUTUHAN
RUANGAN FASILITAS
1 Ruang Kepala Ruang tempat kepala Instalasi Meja, kursi, almari arsip,
IPSRS bekerja dan melakukan rak, kulkas, telepon
kegiatan perencanaan dan
manajemen
2 Ruang Ruang tempat pencatatan Kursi, meja, computer,
Administrasi dan masuk dan keluarnya peralatan printer, peralatan kantor
ruang kerja staff rusak dan tempat ruang staff lainnya.
bekerja
3 Ruang Rapat Ruang tempat melaksanakan Meja, kursi
diskusi/ pertemuan
4 Bengkel Ruang tempat memperbaiki Perlengkapan bengkel
Bangunan/Kayu kerusakan sarana, bagunan/ kayu
NO NAMA FUNGSI RUANGAN LUAS KEBUTUHAN
RUANGAN FASILITAS
prasarana dan peralatan yang
terbuat dari kayu
5 Bengkel Ruang tempat memperbaiki Perlengkapan bengkel
6
logam/besi kerusakan sarana, prasarana logam/ besi
dan peralatan yang terbuat dari
logam/ besi
6 Gudang Spare Part Ruang penyimpanan suku Almari, Rak
cadang
7 Gudang Ruang penyimpanan sarana, Almari dan Rak
prasarana dan peralatan yang
sudah tidak terpakai, telah
diperbaiki (belum diserahkan
kembali) atau yg akan
diperbaiki
8 Ruang Reparasi Ruang tempat memperbaiki Almari, meja, rak dan
kerusakan sarana, prasarana perlengkapan alat kerja
dan peralatan alat medis dan
non medis
9 KM/WC Petugas KM/ WC Closed, Ember

Table 3.1 Daftar Inventaris alat-alat di Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah


Sakit Baptis Kediri.

INVENTARIS IPSRS

INSTALASI : IPS (INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA)

7
TAHUN : 2013

NO NAMA BARANG MERK DIMENSI JML KETERANGAN


MEBELLER
1 Meja Kantor Kayu Buatan 70x150x80 1 Baik
sendiri
2 Meja Kantor Kayu Buatan 60x125x80 1 Baik
sendiri
3 Meja Kantor Kayu Buatan 70x100x80 1 Baik
sendiri
4 Meja kerja Tukang Buatan 250x100x80 1 Baik
sendiri
5 Kursi Putar Standard 2 Baik
6 Kursi Kayu Panjang Buatan 50x200x50 2 Baik
sendiri
7 Kursi Kayu Single Buatan 50x50x50 1 Baik
sendiri
8 Kursi Lipat Elephan Standard 4 Baik
9 Papan Pengumuman Buatan 100x80 1 Baik
sendiri
10 White Board Buatan 200x150 1 Baik
sendiri
11 Almari susun 8 pintu Buatan 250x290x90 1 Baik
sendiri
12 Alamri gantung 3 pintu Buatan 140x100x35 1 Baik
sendiri
13 Almari gantung 2 pintu Buatan 40x160x50 1 Baik
sendiri
14 Alamari kayu susun kombinasi Buatan 275x280x90 1 Baik
laci sendiri
ELEKTRONIK KANTOR
1 Orbit Fan KDK Standard 2 Rusak
2 Almari Es 1 pintu SHARP 50x50x100 1 Baik
3 Lampu TL Phillip 20 Watt 2 Baik
4 Lampu TL Phillip 40 Watt 10 Baik
5 Exhausfan 1 Baik
6 Appar ( Alat pemadam Yamato 4,5 Kg 2 Kadaluwarsa
kebakaran )
PERKAKAS TUKANG
1 Tang Prohex 5 Baik
2 Obeng + / - Prohex 5 Baik
3 Kunci Inggris kecil Fukung 5 Baik
4 Kunci Inggris sedang Fukung 1 Baik
5 Kunci Inggris Besar Fukung   1 Baik
NO NAMA BARANG MERK DIMENSI JML KETERANGAN
6 Petekol Kecil Rigid 1 Baik
7 Petekol sedang Rigid 1 Baik
8
8 Petekol Besar Rigid 1 Baik
9 Cuter Pipa Tekiro 1 Rusak
10 Senai dan mata pisau 1 Baik
11 Mesin Bor Berdiri ( Besar ) 1 Baik
12 Mesin Bor Tangan ( kecil ) 2 Baik
13 Mata Bor Plong Isi 5 1 Baik
14 Gerenda potong Makita 1 Baik
15 Sirkel Makita 1 Rusak
16 Mesin Amplas tangan Makita 1 Baik
17 Mesin Pasrah Kayu Makita 1 Rusak
18 Alat pliring 1 Baik
19 Alat Traker 1 Baik
20 Alat Kikir 1 Baik
21 Kikir Kayu 1 Baik
22 Mesin Las Listrik (Inverter) 160 A 1 Baik
23 Mesin Las Listrik (Portable) 400A/380A 2 Baik
24 Tabung Acytylene (Samator) 1 Baik
25 Tabung O2 Besar (Samator) 1 Baik
26 Alat las gas Acytylene + 1 Baik
Regulator
27 Mesin Potong Kayu 1 Baik
28 Mesin Potong Pipa/ Besi Makita 1 Baik
29 Kompresor Besar Meiji 1 Baik
30 Kompresor kecil 1 Baik
31 Mesin Katrol 1 Baik
32 Alat potong plat/besi beton 1 Baik
33 Alat gerenda duduk 1 Baik
34 Hand Palet 1 Baik
35 Avometer 1 Baik
36 Tang Ampere 1 Baik
37 Pesawat telepon Panasonik 2 Baik
38 Check Phone Digital Panasonik 2 Baik
39 Check Phone Manual 1 Baik
40 Pompa Vacum Freon 1 Rusak
41 Tang Skun Manual 1 Rusak
42 Tang Skun (Heary Duty ) Desh 1 Baik
ALAT PENUNJANG UMUM
1 Panel 197 ( Unit Panel ) Merlin 197 KVA 3 Baik
Gerin
2 Travo 197 ( PLN ) 197 KVA 1 PLN
3 Panel 630 Unit Panel Merlin 450 KVA 4 Baik
Gerin
4 ATS/ Travo 630 B&D 630 KVA 1 Baik
NO NAMA BARANG MERK DIMENSI JML KETERANGAN
5 Genset Catterpilar Caterpilar 590 KVA 1 Baik
6 Generator Caterpilar Caterpilar 703 HP 1 Baik

9
7 Genset Mercy Mercy 139 PS 1 Baik
8 Generator Mercy Mercy 100 KVA 1 Baik

BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

A. ARSITEKTUR.
Yang termasuk di dalam pemeliharaan di bagian arsitektur adalah :
10
1. Pemeliharaan Lantai.
2. Pemeliharaan Dinding.
3. Pemeliharaan Pintu dan Jendela.
4. Pemeliharaan Plafon.
5. Pemeliharaan Atap.
Untuk semua pemaliharaan dari Lantai, Dinding, Pintu dan Jendela serta
Plafon menjadi tanggungjawab Cleaning Service, dan apabila ada kerusakan
yang memerlukan perbaikan dan penggantian maka Bagian atau Instalasi dimana
kerusakan terjadi wajib segera melaporkan ke Instalasi Pemeliharaan Sarana
Rumah Sakit Baptis Kediri.
Untuk Pemeliharaan Atap di Rumah Sakit Baptis Kediri pemeliharaannya
meliputi pembersihan sampah yang dilakukan setiap seminggu sekali dan 3 (tiga)
bulan sekali untuk pembersihan rumput.
Perbaikannya meliputi pembongkaran atap yang rusak dan pemasangan
kembali dengan atap yang baru.
Demikian juga dengan pemeliharan dan perbaikan talang. Baik talang yang
tegak maupun dengan talang yang datar.
Pembersihan meliputi pembersihan dari sampah yang menyumbat di
dalam talang dan organisme botani seperti rumput/lumut, dan pemasangan paku
pada klem – klem yang lepas.
Apabila talang terbuat dari PVC, talang yang berlubang, lepas sambungan
diperbaiki dengan mengganti talang PVC yang baru.

B. UTILITAS.
1. AIR CONDITIONING UNIT.
Yang termasuk dengan Air Conditioning (AC) unit adalah :
Window unit : Split Unit, dan Package unit.
Pemeliharaan :
a. Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada rumah unit, (case unit)
menyeka menggunakan kain atau sikat pembersih dan detergen, dilakukan
setiap sebulan sekali.
b. Dilakukan pembersihan atau penyekaan pada komponen heat exchanger
condensor, koil pipa evaporator, filter (saringan) dan panci penampung.
Pembersihan dilakukan dengan cara mengeluarkan window AC dari
rumahnya kemudian dibersihkan mengunakan sikat atau kain pembersih,
deterjen dan compressor angin. Pemeliharaan dilakukan 3(tiga) bulan
sekali.
c. Dilakukan pengisian refrigerant dengan cara memasukkan refrigerant ke
dalam pipa unit melalui lubang pengisian yang telah ada. Jenis refrigerant
yang digunakan adalah Freon R-12,R-22 atau fluida lain yang ditentukan
oleh pabrik pembuatnya. Pengisian dilakukan bila dianggap perlu.

Perbaikan :
a. AC Split. Dilakukan penggantian isolasi pipa tembaga atau kuningan atau
jenis lain bila ditemui adanya bagian/daerah isolasi yang rusak tersebut
sekeliling pipa kemudian diganti dengan isolasi dari salah bahan yang
tersebut di bawah ini :
1) Asbestos, serat gelas kemudian dilapisi bahan yang tahan air.
11
2) Magnesium karbida, kalsium silikat, busa polietilen kemudian dilapisi
bahan tahan air. Ketebalan bahan isolasi disesuaikan dengan ketentuan
pabrik pembuat AC atau minimal 20 mm.
b. AC Package
1) Bila terjadi kerusakan tali kipas atau kendor dilakukan penggantian
atau penyetelan. Bila terjadi kerusakan tali kipas maka tali kipas harus
diganti dengan cara mengatur posisi motor penggerak sedemikian,
sehingga tali kipas dapat diganti dan kemudian diatur kembali pada
posisi yang sesuai dengan ketentuan tegangan tali kipas dari pabrik
pembuatnya dan dilakukan pada saat blower tidak beroperasi.
Pemeriksaan kondisi tali kipas ini dilakukan setiap minggu. Baut –
baut yang ditemukan dalam keadaan kendor pada saluran pipa
refrigeran dilakukan pengokohan. Pengokohan baut yang kendor,
disesuaikan dengan petunjuk dari pabrik pembuat AC tersebut.
Pemeriksaan kondisi baut dilakukan setiap minggu.
2) Dilakukan penyetelan termostat pendingin sesuai dengan kebutuhan
pendinginan di dalam ruangan dengan cara mengatur termostat pada
kondisi temperatur ruangan yang diinginkan. Pemeriksaan kondisi
penunjukan thermostat dilakukan setiap minggu.
c. Chiller. Pemeliharaan :
1) Dilakukan pembersihan atau penyetelan terhadap permukaan luas unit
chiller ini dengan cara menyeka dengan kain atau dengan sikat
pembersih.
2) Dilakukan pembersihan terhadap komponen pipa air pendingin
kondensor dan koil pipa pendingin evaporator dengan cara membuka
bagian penutup mesin chiller yang telah ditentukan oleh pabrik
pembuatnya. Pembersihan dilakukan pada saat mesin chiller tidak
beroperasi, dan dilakukan 6 (enam) bulan sekali.
3) Untuk penggantian refrigerant mesin chiller dilakukan sesuai petunjuk
mesin tersebut, karena setiap mesin chiller mempunyai spesifikasi
yang berlainan.
4) Fluida yang digunakan adalah R-22,R11 atau refrigerant lain sesuai
petunjuk pabrik. Penggantian dilakukan bila dianggap perlu.

2. LIFT.
Yang termasud lingkup lift adalah sangkar, lampu indicator, motor
penggerak dan panel :
Sangkar. Pemeliharaan sangkar dengan memperhatikan komponen yang
terdiri dari :
1. Vinyl, pemeliharaan :
Dilakukan untuk melindungi permukaan terhadap senyawa kimia,
perubahan warna dan teksture, dengan jalan membersihkan dengan melap
serta mencuci.
Bahan yang digunakan : sapu, mesin pencuci/penyikat dan sabun cuci.
Pembersihan :
Pembersihan debu dan kotoran dilakukan dengan menggunakan sikat
lunak, dan sapu.

12
Pembersihan cairan – cairan yang menempel dan bercak – bercak
dilakukan dengan sikat halus dan cairan pembersih seperti sabun.
Yang perlu diperhatikan dalam membersihkan vinyl adalah :
a) Hindarkan dari asam atau alkali, karena bisa merusak permukaan dan
membuat kusam.
b) Hindarkan menyapu/mengepel dengan campuran yang mengandung
minyak, karena bekas minyak akan tertinggal dan membentuk lapisan
tempat menempel debu dan kotoran.
c) Hindarkan geseran furniture da.n barang barang keras, karena
permukaan dan sifat lunak dari bahan tersebut akan mudah rusak.
d) Pembersihan debu dan kotoran dilakukan setiap hari
1) Teakwood
a. Pembersihan terhadap debu dan kotoran dilakukan setiap hari
dengan lap.
b. Bercak/noda dibersihkan dengan menggunakan kain lap basah
yang diberi bahan kimia, kemudian dilap sampai kering.
2) Formika
a. Membersihkan debu dan kotoran dilakukan dengan
menggunakan lap basah dan deterjen atau bahan kimia untuk
b. noda – noda tertentu.
c. Pembersihan debu dan kotoran dilakukan setiap hari dan
pembersihan noda dilakukan segera mungkin.
3) Aluminium
a. Pembersihan dengan menggunakan kain halus, cuci dengan
sabun dan air hangat, bilas dan keringkan.
b. Bila terdapat noda gunakan cairan atau bubuk pembersih
kemudian dilap dengan kain halus dan dikeringkan.
4) Besi
Bidang yang kotor karena debu dan kotoran dicuci dan disikat.
Pembersihan dilakukan setiap 6 (enam) bulan. Bagian yang
berkarat disikat/dikikis, dilapisi meni dan dicat kembali.

5) Steinles Steel
a. Pembersihan dari debu dan kotoran dilakukan setiap hari
dengan menggunakan bulu ayam dan lap basah.
b. Pembersihan dari bercak noda dilakukan sesegera mungkin
dengan menggunakan kain lap basah serta bahan kimia yang
sesuai dengan jenis bercak/noda tersebut.
c. Pemolesan untuk mendapatkan warna yang cemerlang, sesuai
dengan aslinya dilakukan dalam sebulan sekali.
2. Lampu indicator. Lampu indicator yang mati dengan yang baru.
3. Motor penggerak. Pembersihan debu dilakukan dengan alat pembersih :
lap, seka, kuas dan alat tiup. Pembersihan dilakukan seminggu sekali.
4. Panel. Komponen pengaman baik MCB atau Zekering dibersihkan dari
debu yang menempel dengan menggunakan alat penyemprot debu yang
dilaksanakan setahun sekali. Komponen pengaman yang rusak atau tidak
berfungsi harus diganti.
13
3. POMPA.
Yang termasuk dalam lingkup pompa adalah pompa AC, air bersih, air
kotor,hydran dan sprinkler. Pemeliharaan :
a. Pembersihan. Pembersihan debu dilakukan saat pompa tidak beroperasi
dengan menggunakan kain. Pembersihan dilakukan seminggu sekali.
b. Pelumasan. Pelumasan dilakukan pada poros yang berputar dengan
menggunakan minyak pelumas sesuai dengan ketentuan pabrik. Pelumasan
dilakukan setiap 6 (enam) bulan sekali.
c. Perbaikan :
1) Pengecatan. Pengecatan terhadap badan pompa yang cacat permukaan
dilakukan pada saat pompa tidak beroperai. Sebelum pengcatan
dilakukan terlebih dahulu disikat dengan ampelas besi, setelah itu
dibersihkan kemudian dilakukan pengecatan sesuai warna aslinya
dengan bahan cat besi.
2) Penggantian. Penggantian sekat mekanis (seal) dilakukan bila terjadi
kebocoran.

4. PERPIPAAN.
a. Pemeliharaan. Pembersihan terhadap debu pada pipa power house dengan
menggunakan kain. Pembersihan dilakukan sebulan sekali.
b. Perbaikan :
1) Pengecatan. Pengecatan dilakukan terhadap pipa – pipa yang cacat
permukaannya. Sebelum pengecatan dilakukan lebih dahulu disikat
dengan ampelas kecil, setelah itu dibersihkan, kemudian dilakukan
pengecetan.
2) Penggantian. Bila ditemukan kebocoran pada pipa sambungan dan
katup maka harus dilakukan penggantian. Pipa berdiameter lebih besar
dari 3 inci dapat dilakukan pengelasan pada bagian yang bocor.
5. KOMUNIKASI DALAM GEDUNG.
Yang termasuk lingkup komunikasi dalam gedung adalah tata suara dan
telepon.
a. Tata suara
1) Tape deck.
Pemeliharaan : Pembersihan kotoran pada head dilakukan dengan head
spray, bila terjadi penurunan kualitas suara.
Perbaikan : apabila permukaan head sudah tipis, karet – karet sudah
getas perlu dilakukan penggantian.
2) Paging microphone
Pemeliharaan : pembersihan permukaan dari kotoran dilakukan dengan
kain lap kering. Pembersihan dilakukan setiap bulan.
3) Volume control
Pemeliharaan :
Pembersihan permukaan dari kotoran dilakukan dengan kain lap,
sedangkan kemacetan pada kontak mekaniknya dibersihkan dengan
contact cleaner.
Pembersihan dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali.

14
Knop yang longgar dapat dilakukan penyetelan atau penguatan dengan
obeng.
Perbaikan. Knop yang aus dapat dilakukan penggantian dengan elemen
yang sama.
4) Speaker
Pembersihan permukaan dari debu dilakukan dengan menggunakan
kuas.
b. Telepon
1) Pesawat Telepon
Pemeliharaan : Handset dibersihkan dengan kain lap, sedangkan
microphone sebaiknya dilakukan dengan compressor angin
2) Jack/outlet telepon
Pemeliharaan : dilakukan penyetelan dengan obeng bila jack/outlet
telepon longgar.
Perbaikan : bila terjadi kerusakan dilakukan penggantian
3) Main Distribution Frame (MDF)
Pemeliharaan :
4) Debu yang terdapat pada MDF dibersihkan dengan kuas. Pembersihan
dilakukan setahun sekali.
5) Kabel – kabel yang longgar pada terminal kabel diperkuat dengan
obeng ataupun dengan penyolderan.
c. PABX.
Pemeliharaan : pembersihan kotoran pada PABX yang mengunakan relay
dilakukan dengan contact cleaner.

6. PEMELIHARAAN LISTRIK
Komponen yang termasuk dalam lingkup pemeliharaan listrik meliputi :
armatur lampu, saklar, stop kontak, pembumian, instalasi kabel dalam
gedung, panel listrik dan UPS.
a. Armatur Lampu.
1) Kotak lampu pijar/TL
Pemeliharaan :
Pembersihan terhadap debu yang menempel dilakukan dengan kain/lap
pembersih, jika sulit kalin pembersih dicampur dengan air dan glass
cleaner
2) Kotak TL bagian dalam harus dibuka dan dibersihkan dengan vacuum
cleaner (penghisap debu). Ujung – ujung kontak di lampu TL sering
terjadi korosi.
Lampu
Perbaikan : bila lampu mati diganti dengan yang baru.
3) Louvre
Pemeliharaan : dilakukan dari debu/kotoran yang menempel dengan
menggunakan kain bersih yang dicampur air atau glass cleaner.
Dilakukan setahun sekali
Perbaikan : bila louvre retak/pecah dilakukan penggantian atau
perbaikan secepat mungkin karena mempengaruhi deviasi sinar.
b. Saklar (Kotak Kontak).

15
Pemeliharaan saklar yang menggunakan pegas harus dibersihkan setiap
tahun sekali. Bagian dalam terutama pada kontak saklar harus bersih dari
debu. Apabila saklar dalam keadaan ON terjadi panas, segera diganti.
c. Stop Kontak (Tusuk Kontak).
Pemeliharaan stop kontak dimaksud harus sering dilakukan pemeriksaan
terutama pada ruang bedah, poliklinik dan ruang yang sering menggunakan
alat yang portable (pindah – pindah) karena sering ditusuk dan dilepas,
sehingga kotak kontak yang menjepit akan cepat aus. Perlu diperhatikan,
agar stop kontak ini selalu bersih. Kalau terjadi panas atau rusak segera
diganti.
d. Pembumian.
Untuk pembumian di rumah sakit terdapat 3 kelompok, yaitu :
1) Untuk peralatan medic maksimum 0,2 Ohm, sesuai PUIL 1987 pasal
860 kelompok 2E.
2) Untuk stop kontak di dalam gedung dan alat – alat lain maximum 5
Ohm.
3) Untuk penangkal petir dan pelindung gedung maximum 10 Ohm.
System pembumian diatas, masing – masing tidak boleh digabung.
Pengukuran tahanan pembumian dilakukan setiap tahun dengan earth
tester. Ujung saluran pembumian sering terjadi korosi, sehingga perlu
dibersihkan dengan sikat besi halus dan disemprot dengan cairan anti
korosi.
e. Instalasi Kabel Dalam Gedung.
Pengukuran tahanan isolasi dengan meger dilakukan setiap 3-4 tahun
sekali. Apabila tahanan isolasi kabel kurang dari 250 kilo Ohm maka
isntalasinya harus diperbaiki atau kabelnya diganti.

f. Panel Listrik.
Pada penel ini pemeliharaannya lebih teliti dengan mematikan tegngan
untuk service dan terlebih dahulu perlu koordinasi dengan UPF masing –
masing dan rumah tangga yang diketahui Direktur RS, karena di dalamnya
sering terdapat banyak debu dan harus dibersihkan dengan vacuum cleaner,
kuas dan lap bersih.
Pada sambungan mur antara kabel/busbar ke MCB/MCCB sering terdapat
korosi dan harus disemprot dengan cairan anti korosi dan mur yang kendor
akibat getaran, agar dikencangkan kembali setiap 6 (enam) bulan sekali.
Pengetesan MCB/MCCB, fuse yang putus harus diganti, lampu – lampu
pilot, meter – meter yang rusak diganti secepatnya. Udara disekitar panel
dibebaskan dari lembab. PEngecekan karet – karet pintu panel dan kunci
panel setiap 6 (enam) bulan sekali, jika keadaannya rusak agar diganti.
g. Transformator.
Transformator perlu dilakukan pengecekan yang teliti. Untuk transformator
jenis kering perlu dilakukan pembersihan dari debu dengan lap kering dan
vacuum cleaner dan diujung pole perlu dibersihkan dengan amplas.
Untuk transformator jenis olie perlu dilakukan pengetesan daya isolator
dari olie trafo, dapat ditest setiap tahun sekali untuk type Conservatif dan 5
tahun sekali untuk type Hematic atau akan dilakukan lebih awal jika terjadi

16
trouble shooting/short Circuit salah satu beban (pengetesan olie di LMK
PLN)
h. UPS (Uninterruptible Power Supply).
Pada ruangan – ruangan khusus (kelompok 2E), terdapat UPS. UPS perlu
perhatian khusus pada baterai, harus sering diperiksa/diganti jika dalam
indicator UPS sudah tidak dapat diisi kembali dibagian battery terdapat
pole – pole yang perlu dibersihkan dan temperature ruangan diusahakan
19C. Untuk menjaga program – program yang ada dalam UPS yang
menggunakan microprocessor, setiap bulan 2(dua) kali.

7. PEMELIHARAAN PLUMBING.
Plumbing rumah sakit adalah Segala sesuatu yang berhubungan dengan
pelaksanaan pemasangan, pemeliharaan dan perbaikan alat plumbing dan pipa
dengan peralatannya didalam gedung rumah sakit, yang bersangkutan dengan
system drainase saniter, drainase air hujan, vent, dan jaringan air bersih yang
dihubungkan dengan system kota atau system lain yang diperbolehkan.
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup mencakup : alat – alat saniter, katup, pipa air bersih, pipa air
kotor, pipa vent, tangki air bersih dan penampungan air kotor.
A. Alat – Alat Saniter.
Yang termasuk lingkup ini adalah : alat saniter serta peralatannya,
misalnya lubang pengering lantai (floor drain).
Pembersihan :
Pembersihan terhadap debu dan kotoran yang menempel pada alat
seniter dengan menggunakan sikat ijuk atau sikat plastic yang halus,
kain pembersih dan sabun. Pembersihan terhadap debu dan kotoran
dilaksanakan setiap hari.
Penggelontoran :
Apabila terjadi penyumbatan pada kloset perlu dilakukan
penggelontoran dengan alat penggelontor pada lubang kloset.
Perbaikan kecil :
Bila ditemukan kebocoran pada pipa dan sambungan, maka harus
dilakukan perbaikan atau penggantian.
B. Katup.
Peralatan pengatur aliran dalam pipa menggunakan katup/klep/valve,
misalnya stop kran. Pemeliharaan : Bila ditemukan kebocoran pada
katup, perlu segera dilakukan perbaikan atau penggantian.
C. Pipa Air Bersih.
Yang termasuk lingkup air bersih adalah pipa air bersih dari reservoir
dan instalasi pipa dalam gedung dari tiap – tiap lantai, serta pipa hidran
dan pipa sprinkler.
1. Pemeliharaan :
a. Pembersihan :
Pembersihan terhadap debu pada pipa di power house dengan
menggunakan kain pembersih yang dilaksanakan sebulan sekali.
b. Pengecatan
Pengecatan dilakukan terhadap pipa – pipa yang cacat
permukaannya. Sebelum dilakukan pengecatan terlebih dahulu
17
disikat dengan amplas besi, kemudian dilakukan pengecatan
sesuai warna sebelumnya.
2. Penggantian
Bila ditemukan kebocoran pada pipa atau sambungannya maka
harus dilakukan penggantian. Dan pada pipa berdiameter lebih
besar dari 3 inci dapat dilakukan pengelasan pada bagian yang
bocor.
D. Pipa Air Kotor.
Yang termasuk pipa air kotor adalah pipa dari kamar mandi, WC,
peturasan, pengering lantai dan bak cuci tangan.
Pemeliharaan :
Pembersihan :
Pembersihan terhadap kotoran pada pengering lantai dilakukan bila
terjadi penyumbatan laju aliran air bekas. Bila terjadi penyumbatan
pada pipa maka perlu ditekan dengan alat kompressi atau diberikan
bahan kimia penghancur.
Penyetelan
Apabila air aliran kotor tidak lancer, harus dilakukan penyetelan
terhadap kemiringan pipa.

E. Pipa Vent.
Pipa yang digunakan untuk sirkulasi udara pada semua pipa air kotor
dan memungkinkan keluar masuknya udara.
Pemeliharaan :
Pembersihan terhadap lubang pipa dilakukan bila terdapat kotoran
yang menutupi lubang tersebut dengan memasukkan air bersih dari
lubang pipa vent yang tertinggi. Pembersihan berkala dilakukan 6
(enam) bulan sekali. Bila ditemukan pipa yang pecah atau sambungan
yang lepas maka harus dilakukan perbaikan atau penggantian.
F. Reservoar Air Bersih.
Reservoir air bersih yang dimaksud meliputi reservoir air bersih bawah
(ground reservoir) dan reservoir air bersih atas.
Pemeliharaan :
Agar kualitas air bersih tetap baik, maka reservoir penyediaan air
bersih harus dilakukan pengurasan dengan cara membuang benda –
benda yang kotor dalam reservoir. Untuk tangki fiber glass dilakukan
pembersihan dengan menggunakan sikat ijuk, sikat plastic yang halus
dan kain pembersih. Apabila diperlukan, dilakukan penyetelan
pengatus luas air (water level control). Bila ditemukan pengatur luap
air tidak berfungsi atau rusak maka harus diperbaiki atau diganti.
G. Bak Penampungan Air Kotor.
Bak penampungan air kotor yang dimaksud adalah septic tank dan
tangki penampung air kotor (sewage treatment plant tank).
Pemeliharaan :
Pembersihan : bila endapan sudah penuh dilakukan pembersihan bak
penampung air kotor, dengan penyedotan dan pembilasan sisa
endapan.

18
8. PEMELIHARAAN PEMADAM KEBAKARAN.
System Pemadam Kebakaran terdiri dari :
a. Hidran.
Yang termasuk lingkup ini adalah Siamase, kopling, pilar hidran, slang
gulung, nozzle dan perpipaan
1. Siamase/kopling/pilar hidran
Pemeliharaan : dilakukan penyetelan bila terjasi kebocoran
Perbaikan kecil : untuk permukaan yang cacat perlu dilakukan
pengecatan
2. Slang gulung
Pemeliharan : untuk menghindarkan terjadinya kemacetan/pembelitan
pada saat akan dipergunakan, slang gulung dirapikan sesuai dengan
penggantung atau lilitan
Perbaikan kecil : bila pada saat pengetesan rutin ada kebocoran pada
slang gulung, maka diadakan penggantian.
3. Box/kotak hidran
Pemeliharaan : pelumasan dilakukan pada engsel pintu dengan bahan
pelumas (oil/gemuk) dilakukan 3 (tiga) bulan sekali
Perbaikan kecil : untuk bagian – bagian yang cacat atau warna telah
kusam dilakukan pengecatan.
4. Nozzle
Pemeliharaan : dilakukan pembersihan kotoran – kotoran pada
permukaan dan lubang nozzle dengan kain lap bila perlu dengan bahan
kimia.
Perbaikan kecil : dilakukan penggantian apabila terjadi kerusakan pada
nozzle
5. Perpipaan
Pemeliharaan dan perbaikan kecil lihat butir perpipaan
b. Sprinkler.
Yang termasuk dalam lingkup ini adalah kepala sprinkle, gong motor air
dan perpipaan.
1. Kepala Sprinkle
Pemeliharaan : pembersihan debu yang menempel pada kepala sprinkler
dengan menggunakan lap pembersih dilakukan dalam 3 (tiga) bulan
sekali.
Perbaikan kecil : penggantian kepala sprinkle bila ada yang
pecah/rusak, bahan disesuaikan dengan data teknik yang ada
2. Gong Motor Air
Pemeliharaan : Dilakukan penyetelan terhadap posisi gong motor air
dengan dudukannya agar tidak mudah berubah stelannya.
3. Perpipaan.
c. Alat Pemadam Api Ringan (APAR).
Alat pemadam api ringan diperiksa 1 kali 1 bulan.
Pemeriksaan APAR meliputi hal – hal sebagai berikut :
a) Berisi atau tidaknya tabung, berkurang atau tidaknya tekanan dalam
tabung, rusak atau tidaknya segel pengaman cartridge atau tabung
bertekanan dan mekanik penembus segel.

19
b) Bagian – bagian luar dari tabung tidak boleh cacat termasuk handle
dan label harus selalu dalam keadaan baik.
c) Mulut pancar tidak boleh tersumbat dan pipa pancar yang terpasang
tidak boleh rusak atau menunjukkan tanda – tanda rusak.
d) Untuk alat pemadam api ringan cairan atau asam soda, diperiksa
dengan cara mencampur sedikit larutan sodium bicarbonate dan
asam keras diluar tabung, apabila reaksinya cukup kuat, maka alat
pemadam api tersbut dapat dipasang kembali.
e) Untuk alat pemadam api ringan jenis busa, diperiksa dengan cara
mencampur sedikit larutan sodium bicarbonate dan aluminium
sulfat di luar tabung, apabila cukup kuat, maka alat pemadam api
ringan tersebut dapat dipasang kembali.
f) Untuk alat pemadam api ringan hidrokarbon berhalogen kecuali
jenis tetrachloride diperiksa dengan cara menimbang, jika beratnya
sesuai dengan aslinya dapat dipasang kembali.
g) Untuk alat pemadam api karbon tetrachorida, diperiksa dengan cara
melihat isi cairan di dalam tabung, jika masih memenuhi syarat
dapat dipasang kembali.
h) Untuk alat pemadam api jenis karbon dioksida (CO2) harus
diperiksa dengan cara menimbang serta mencocokkan beratnya
dengan berat yang tertera pada alat pemadam api tersebut, apabila
terdapat kekurangan berat sebesar 10%, tabung pemadam api harus
diisi kembali sesuai dengan berat yang ditentukan.
Pemeliharaan :
a) Pembersihan.
Untuk menghilangkan debu/kotoran yang menempel pada
corong semprotan dilakukan pembersihan dengan
menggunakan pembersihan yang dilaksanakan 6 (enam) bulan
sekali.
b) Pengisian.
Pengisian kembali/penggantian isi tabung dengan bahan sejenis
dilakukan sesuai ketentuan pabrik. Dalam kondisi habis pakai,
langsung dilakukan pengisian kembali.
c) Perbaikan kecil.
Permukaan yang cacat perlu dilakukan pengecatan.
d. Perpipaan
Komponen yang termasuk lingkup pemipaan adalah pipa air bersih, pipa
hidran, dan pipa sprinkler.
Pemeliharaan.
Pembersihan terhadap debu pada pipa di power house dengan
menggunakan kain bersih yang dilaksanakan sebulan sekali.
Perbaikan kecil.
Pengecatan, pengecatan dilakukan terhadap pipa – pipa yang cacat
permukaannya. Sebelum pengecatan dilakukan terlebih dahulu disikat
dengan ampelas besi, setelah itu dibersihkan kemudian dilakukan
pengecatan sesuai warna sebelumnya.
Penggantian, bila ditemukan kebocoran pada pipa, sambungan dan
katup maka harus dilakukan penggantian dan pada pipa berdiameter
20
lebih besar dari 3 inci dapat dilakukan pengelasan pada bagian yang
bocor.
e. Panel
Pemeliharaan dan perbaikan kecil pada panel meliputi lampu indicator
dan pengaman.
1. Lampu indicator. Perbaikan kecil bila lampu indicator mati dilakukan
penggantian dengan lampu yang sejenis.
2. Komponen pengaman. Perbaikan kecil dilakukan pembersihan
komponen pengaman baik MCB atau sekring dibersihkan dari debu
yang menempel dengan menggunakan alat penyemprot debu yang
dilaksanakan sekali setahun. Komponen pengaman yang rusak atau
tidak berfungsi harus diganti.
f. Alat Kontrol
Pemeliharaan dan perbaikan kecil pada alat control meliputi Volt meter,
ampere meter, frequensi meter, pressure gouge, pengukur suhu dan
lampu indicator. Pemeliharaan pembersihan debu dilakukan dengan kain
lap atau kuwas sekali dalam setahun. Perbaikan kecil, alat kontrol yang
rusak atau tidak berfungsi harus diperbaiki.

21
BAB V
LOGISTIK

A. Prosedur Penyediaan Alat Instalasi Pemeliharaan Sarana


1. Pengertian
Prosedur penyediaan alat-alat Instalasi Pemeliharaan Sarana adalah
permintaan alat-alat Instalasi Pemeliharaan Sarana kepada Wakil Direktur
Umum dan Keuangan dan bagian pembelian Rumah Sakit Baptis Kediri.
2. Prosedur Permintaan Instalasi Pemeliharaan Sarana.
a. Kepala Instalasi Pemeliharaan Sarana mengajukan permintaan alat-alat
yang dibutuhkan untuk menunjang fasilitas alat – alat medis dan non
medis di Rumah Sakit sesuai dengan kemajuan teknologi dalam bentuk
surat tertulis dilengkapi dengan penawaran harga beberapa merek kepada
direksi.
b. Direksi Rumah Sakit dan Yayasan Rumah Sakit mengadakan acara
presentasi produk dari beberapa perusahaan yang menawarkan alat-alat
yang dibutuhkan.
c. Direksi Rumah Sakit dan yayasan Rumah Sakit memilih dan membeli
alat-alat yang dibutuhkan sesuai dengan spesifikasi yang dibutuhkan
dengan harga yang disepakati.
d. Pelatihan pengenalan alat dan cara mengatasi masalah diadakan di
Instalasi Pemeliharaan Sarana oleh pelatih dari perusahaan alat yang
bersangkutan.

B. Kebutuhan Logistik IPS


Kebutuhan logistik bagian Pemeliharaan Sarana diadakan melalui permintaan
barang sesuai SPO Logistik RS :
Administrasi.
NO NAMA BARANG
1 Surat perintah kerja lembur
2 Kertas folio
3 Tinta printer
4 Buku ekspedisi
5 Buku folio
6 Map
7 Pensil
22
8 Penggaris
9 Staples
10 Isi staples
11 Stipo
12 Slip bon makan
13 Bollpoint

Pemeliharaan Gedung.
NO NAMA BARANG
1 Pasir
2 Semen
3 Koral
4 Batu bata
5 Plamir tembok
6 Lem rajawali putih
7 Kertas gosok
8 Calcium
9 Pensil kayu
10 Plamir kayu
11 Pernes
12 Kayu
13 Triplek
14 Laberkol
15 Cat tembok
16 Cat kayu

Genset.
NO NAMA BARANG
1 Bahan Bakar solar
2 Filter oli
3 Filter solar
4 Filter udara
5 Oli mesin
6 Aki
7 Van belt
8 Red silikon

Pemeliharaan Listrik & Telepon.


NO NAMA BARANG
1 Kabel NYY 2x2,5 mm²
2 Kabel NYY 3x2,5 mm²
3 Kabel NYY 4x4 mm²

23
4 Kabel serabut 2x2 mm²
5 MCB
6 Kontaktor
7 Relay
8 Timer
9 Lampu tl
10 Lampu mercury
11 Lampu sl
12 No fuse breaker
13 Kabel NYY 4x10 mm²
14 Kabel telepon indoor
NO NAMA BARANG
15 Kabel telepon outdoor
16 Skun kabel
17 Terminal telepon
18 Isolasi listrik
19 Lampu indicator panel listrik
20 Volt meter panel
21 Amper meter panel
22 Klem kabel

Pemeliharaan Pipa/Besi.
NO NAMA BARANG
1 Pipa besi ½ ”
2 Pipa besi ¾ ”
3 Pipa besi 1”
4 Pipa besi 1 ½ ”
5 Pipa besi 2”
6 Tba
7 Pipa pvc ½ ”
8 Pipa pvc ¾ ”
9 Pipa pvc 1”
10 Pipa pvc 1 ¼ ”
11 Pipa pvc 1 ½ ”
12 Pipa pvc 2 ”
13 Pipa pvc 2 ½ ”
14 Pipa pvc 4 ”
15 Pipa pvc 6”
16 Pipa pvc 8”
17 Kran wastafel
18 Stop kran
19 Flexible
20 Gasket

Pemeliharaan Alat Pendingin.


NO NAMA BARANG

24
1 Freon R 12
2 Freon R 22
3 Freon R 134 a
4 Freon R 404
5 Pakan las perak

Las.
NO NAMA BARANG
1 Pakan las kuningan
2 Pakan las listrik
3 Oksigen
NO NAMA BARANG
4 Asetyllin
5 Elpiji

Pemeliharaan Alat Medis.


NO NAMA BARANG
1 Timah
2 Kontak cleaner

25
26
BAB VI
KESELAMATAN KERJA

Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 pasal 164 ayat 1 menyatakan bahwa


upaya kesehatan kerja ditujukan untuk melindungi pekerja agar hidup sehat dan
terbebas dari gangguan kesehatan serta pengaruh buruk yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Rumah sakit adalah tempat kerja yang termasuk dalam kategori seperti
tersebut diatas, berarti wajib menerapkan upaya kesehatan dan keselamatan kerja.
Program kesehatan dan keselamatan kerja di tim pendidikan pasien dan keluarga
bertujuan melindungi karyawan dari kemungkinan terjadinya kecelakaan di dalam
dan di luar rumah sakit.
Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 27 ayat (2) disebutkan bahwa “setiap
warga Negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”.
Dalam hal ini yang dimaksud pekerjaan adalah pekerjaan yang bersifat manusiawi,
yang memungkinkan pekerja berada dalam kondisi sehat dan selamat, bebas dari
kecelakaan dan penyakit akibat kerja, sehingga dapat hidup layak sesuai dengan
martabat manusia.
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) merupakan bagian integral dari
perlindungan terhadap pekerja dalam hal ini Instalasi Pemeliharaan Sarana dan
perlidungan terhadap rumah sakit. Pegawai adalah bagian intetgral dari rumah sakit.
Jaminan keselamatan dan kesehatan kerja akan meningkatkan produktivitas pegawai
dan meningkatkan produktivitas rumah sakit. Undang-Undang Nomor 1 tahun1970
tentang Keselamatan Kerja dimaksudkan untuk menjamin :
a. Agar pegawai dan setiap orang yang berada ditempat kerja selalu berada dalam
keadaan sehat dan selamat.
b. Agar faktor-faktor produksi dapat dipakai dan digunakan secara efisien.
c. Agar proses produksi dapat berjalan secara lancar tanpa hambatan.
Faktor-faktor yang menimbulkan kecelakaan dan penyakit akibat kerja dapat
digolongkan pada tiga kelompok, yaitu :
a. Kondisi dan lingkungan kerja.
b. Kesadaran dan kualitas pekerja.
c. Peranan dan kualitas manajemen.
Dalam kaitannya dengan kondisi dan lingkungan kerja, kecelakaan dan
penyakit akibat kerja dapat terjadi apabila :
a. Peralatan tidak memenuhi standar kualitas atau bila sudah aus.
b. Alat-alat produksi tidak disusun secara teratur menurut tahapan proses produksi.
c. Ruang kerja terlalu sempit, ventilasi udara kurang memadai, ruangan terlalu panas
atau terlalu dingin.
d. Tidak tersedia alat-alat pengaman.
e. Kurang memperhatikan persyaratan penanggulangan bahaya kebakaran dan lain-
lain.

27
BAB VII
PENGENDALIAN MUTU

A. Pengertian
Derajat kesempurnaan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
konsumen akan pelayanan kesehatan yang sesuai dengan standar profesi dan
standar pelayanan dengan menggunakan potensi sumber daya yang tersedia
secara wajar, efisien, efektif, serta diberikan secara aman dan memuaskan
sesuai dengan norma etika, hukum, dan sosio budaya dengan memperhatikan
keterbatasan dan kemampuan instansi dan masyarakat konsumen.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatnya pelayanan kesehatan melalui upaya peningkatan mutu
pelayanan secara efektif dan efisien agar tercapai derajat kesehatan yang
optimal.
2. Tujuan Khusus
Tercapainya pengendalian mutu pelayanan melalui :
a. Optimalisasi tenaga, sarana dan prasarana.
b. Pemberian pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar
pelayanan yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai
dengan kebutuhan.
c. Pemanfaatan teknologi tepat guna, hasil penelitian dan pengembangan
pelayanan kesehatan.

C. Standar Mutu
1. Adanya Penanggung
SK Direktur
Jawab IPSRS
Input
2. Ketersediaan bengkel
Tersedia
kerja
3. Waktu tanggap
kerusakan alat ≤ 15 ≥ 80 %
menit
4. Ketepatan waktu
Pemeliharaan
Proses pemeliharaan alat
sarana rumah 100 %
sesuai jadwal
sakit
pemeliharaan
5. Ketepatan waktu
100 %
kalibrasi alat
6. Alat ukur dan alat
Output laboratorium yang 100 %
dikalibrasi tepat waktu
7. Efisiensi dalam bidang
Efisiensi
kelistrikan

D. Evaluasi

28
Evaluasi pengendalian mutu di Instalasi Pemeliharaan Sarana dilakukan
setiap 1 tahun sekali.

29
BAB IX
PENUTUP

Pedoman Pemeliharaan Sarana Bangunan Rumah Sakit Baptis Kediri ini telah
diusahakan disusun dengan sebaik – baiknya. Namun demikian tentu masih terdapat
kekurangan dan kekeliruan dalam penyusunannya yang perlu mendapatkan perhatian
guna penyempurnaannya.
Tanggapan dari pembaca yang berkepentingan dengan pedoman ini sangat
kami harapkan untuk menjadi bahan pertimbangan guna penyempurnaan penyusunan
pedoman Pemeliharaan Sarana Bangunan Rumah Sakit Baptis Kediri dikemudian
hari.

30
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
Nomor : 002d/01/Per.Dir/RSBK/IV/2013

TENTANG
PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI PEMELIHARAAN SARANA
DI
RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

Menimbang : a. bahwa Pemeliharaan Sarana di Rumah Sakit Baptis Kediri


merupakan faktor penting dalam menunjang peleyanan
kesehatan kepada masyarakat;
b. bahwa untuk menjaga kualitas dan kelaikan sarana yang ada
di Rumah Sakit Baptis Kediri, dipandang perlu untuk
membuat Pedoman pengorganisasian;
c. bahwa untuk kepentingan tersebut di atas, perlu diterbitkan
Peraturan Direktur tentang Pengorganisasian Instalasi
Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit Baptis Kediri.

Mengingat : 1. Undang-Undang Republik Indonesia No. 44 Tahun 2009


tentang Rumah Sakit.
2. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan.
3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 50 Tahun
2012 tentang Penerapan System Menejemen Dan Kesehatan
Kerja.
4. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1087/MENKES/SK/VIII/2010 tentang Standar Kesehatan
Dan Keselamatan Kerja Di Rumah Sakit.
5. Keputusan Menteri Kesehatan No. 129 Tahun 2008 tentang
Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit.
6. Peraturan Pengurus Yayasan Baptis Indonesia Nomor
006/PENGURUS/YRSBI/X/2011 tentang Struktur
Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Baptis Kediri

MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Pertama : PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI
TENTANG PEDOMAN PELAYANAN INSTALASI
PEMELIHARAAN SARANA RUMAH SAKIT BAPTIS
KEDIRI
Kedua : Pedoman Pelayanan Instalasi Pemeliharaan Sarana Rumah Sakit
31
Baptis Kediri, sebagaimana tercantum dalam lampiran Peraturan
ini.
Ketiga : Pedoman Pelayanan harus dibahas sekurang-kurangnya Setiap 3 (
tiga ) tahun sekali dan apabila diperlukan, dapat dilakukan
perubahan sesuai dengan perkembangan yang ada
Pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pelayanan Instalasi
Keempat : Pemeliharaan Sarana dilakukan oleh Wakil Direktur Umum Dan
Keuangan Rumah Sakit Baptis Kediri
Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, dengan ketentuan
Kelima : apabila dikemudian hari terdapat kesalahan akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Kediri
Pada tanggal : 01 April 2013

Direktur Rumah Sakit Baptis Kediri,

Dr. dr. Hudi Winarso, M.Kes, Sp.And


NIP : 789.03.0411

Tembusan disampaikan kepada yth :

1. Sdr. Wadir Pelayanan Medik dan Keperawatan


2. Sdr. Wadir Umum dan Keuangan
3. Sdr. Ketua Komite Medik
4. Sdr. Ketua Komite Keperawatan
5. Sdr. Ketua Komite Mutu dan Keselamatan RS
6. Sdr. Ketua Komite PPI Rumah Sakit
7. Seluruh Kepala Bidang/ Bagian
8. Seluruh Kepala Instalasi/ Ketua Panitia
9. Per tinggal
di Rumah Sakit Baptis Kediri

32

Anda mungkin juga menyukai