1. Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia Nomor 10
Tahun 2021 Tentang Pedomansistem Manajemen Keselamatan Konstruksi
2. Dimana Pada Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia
Nomor 10 Tahun 2021 Tentang Pedomansistem Manajemen Keselamatan Konstruksi,
menjelaskan dan menegaskan Bahwa di LDP tidak ada lagi Penetapan Penetapan Identifikasi
bahaya yang lebih dari 1 Penetapan Identifikasi Bahaya;
3. Dimana Kalau Kita pada LDP ada Uraian Pekerjaan dan Identifikasi Bahaya, PPK pada saat
Reviu Dokumen Persiapan Pengadaan atau rapat Persiapan Pemilihan bersama Pokja
Pemilhan sudah menetapkan Urain Pekerjaan yang mana dan Indentifikasi Bahaya yang mana
yang akan di tetapkan dalam LDP
4. Pada Saat Rapat Reviu Persiapan Pemilihan Antara PPK dan Pokja Pemilihan, Pokja
Pemilihan melihat Urain Pekerjaan dari PPK, Misalkan PPK menyapaikan 4 Uraian Pekerjaan
dan beberapa identifikasai Bahaya seperti contoh di bawah Ini
8. Seperti Pada Uraian pada Poin 4 maka kita tetapkan tingkat resikonya dengan sebelumnya
menetapkan pekerjaan mana yang kita tetapkan dalam LDP, ;
9. Pada Poin 4 ada 2 (dua) tingkat resiko denhan angka 15 dengan tingat resiko Besar, Karena
ada dua maka dipilihlah salah satu untuk ditetapkan dalam LDP dengan memilih Pemasangan
Tiang Pipa Beton atau Pemancangan Pipa Baja ;
10. Berdasarkan tabel Pada Poin 4 tersebut, PPK dan Pokja Pemilihan dalam menetapkan uraian
pekerjaan dan identifikasi bahaya pada Lembar Data Pemilihan, memilih 1 (satu) uraian
pekerjaan dan 1 (satu) identifikasi bahaya yang tingkat risiko terbesar, contoh sebagai berikut