*ffiilH,?,m.,y#,,,*
-PRO.ffsIsfiIiHil{XH*,
?EIV?ANG
PED,MAN
?A?A
.}fl,il,tr* ;a1:#??ff* o*
Ar.^N
DENGAN RETTUATTUI{.,{N
YA
EsA
B,PA?I
Menimbang : a. bah, "'^'*llMAHA
#{
b. b.lr*'i :I91o- dan kesejahteraan masyara.kat;
*#::iq,Tffi ,ff ['i:ffi trl*ffi r.?#r,ff
fokus, terpadu, dan sinergi" L,", perangkat
bahwa berdasarkan p..tiriU""g"" Daerah;
s€bagaimana rtirn.eksud
c. huruf a dan huruf ne.tu menetapkan pe.rt**Elp"u
!,
tentang pedoman Tatanan Normal g"r" p."d"kdf-i.,
Aman Corona Vwus Dtsease_ 2O1*
I
Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2Ol4 tentang
Pemerintahan Daerah (lrmbararl Negara Republik
Indonesia Tahun 2Ol5 Nomor 58, Tambahan Irmbaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5679);
6. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang
Kekarantinaan (Lembaral Negara Republik Indonesia
Tahun 2018 Nomor 128, Tambahan Irmbaran Negara
Republik Indonesia Nomor 6236);
7. Peraturan Pemerintah ltlomor 40 Tahun l99l terrtang
Penanganan Wabah Penyakit Menular (kmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun l99l Nomor 49, Tambahan
lcmbaran Negara Republik Indonesia Nomor 3z]41);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 2l Tahun 2OO8 tentang
Penyelenggaraan Penanggulan Bencana (kmbaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2OO8 Nomor 42, Tambahan
lembalan Negara Republik Indonesia Nomor 4828);
L Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2O19 tentang
Penyelenggaraan Kedaruratan Bencana Pada Kondisi
Tertentu (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2019 Nomor 60);
MEMUTUSKAI{:
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
2
9. Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah profesi bagi
pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang
bekerja pada instansi pemerintah.
lO. Pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (raork from ofi@ adalah
pclaksanaan tugas kedinasan ASN di kantor sesuai dengan ketentuan
peraturan pen ndang-undangan di bidang kepegawaian.
ll. Pelaksanaan tugas kedinasan dari rumah/ tempat tinggat laorkfrom lanrg
adalah pelaksanaan tugas kedinasan ASN dari rumnh/ tempat tinggal
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan di bidalg
kepegawaian.
12. Institusi Pendidikan Lainnya adalah instusi atau lembaga tempat dimana
dilakukan proses pendidikan selain di sekol,ah.
13. Suhu tubuh keadaan sehat adalah suhu tubuh manusio dibawah 37.50
(tiga puluh tujuh komal lima derajat celcius) sesuai dengan stadar
Kementerian Kesehatan.
14. Dalam Jaringan yang selanjutnya disebut daring adalah suatu keadaan
komputer yang dapat saling bertukar informasi karena sudah terhubung ke
sebuah internet.
15. Sekolah adalah Taman lknak Kanak, Pendidikan Usia Dirf, Sekolah Dasar,
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama dan Sekolai Lanjutan Tingkat Atas.
Pasal 2
BAB II
PEI.,AKSANAAN PTNBPA COWD. 1 9
Bagian Kesatu
Umum
Pasal 3
J
Pasal 4
Begran Kedua
Sistem Ke4'a ASN
Paragraf I
Umum
Pasal 5
4
d. pengaturan dan pembatasan jumlah dalam ruangan kerja/ruang rapat
dan jqga jarak minimaf 2 (dua) meter;
e. pembersihan (sterilisasi) secara reguler/ rutin terhadap sarana, prasana
kerja, alat tulis kantor, scrta perlengkapan pribadi Lainnya yang
dipergunakan selama bekerja di kantcr;
f. hindari !,ertemuan sosial dan jaga jarak minimal 2 (dua) meter;
g. mencuci tangan setflah menyentuh barang atau objek yang disentuh
orang/barang milik publik memakai sabun dan air yang mengalir
selama minimal 20 (dua puluh) detik, bila perlu gunakan hand. sanitizct;
h. menjaga kebersihan area keda dan lalrukan disinfeksi berkala, baik
menggunakan disinfektan kimia atau menggunakan teknik
pencahayaan berbasisi sinar ultraviolet (Ug yang aman.
i. membuka ventilasi dan gorden, agar ruErngan terkena sinar matahari
dan ada sirkulasi udara;
j. bila ada ASN yang sakit atau gejala batuk/flu/dempm bekerja dar-i
rumah;
k. tidak meludah sembarangan, batuk atau bersin memakai tisu dengan
menutup seluruh hidung dan mr:lut; dan
l. bungkus tisu bekas pakai ke dalam kantung plastik sebelum dibuang
ke tempat sampah tertutup.
(3) Penanggung Jawab Perangkat Daerah yang tidak melaksanakan ketentuan
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat l2l dikenai sanksi
administratjf berupa teguran lisan dan/ atau teguran tertulis.
Paragraf 2
Penyesuaian Sistem Kerja ASN
Pasal 6
(i) Pegawai ASN wajib masuk ke{a dan menaati ketentuan jam ke{a
sebagaimana diatur dalam peraturan penrndang-undangan di bidang
kepegawaian.
(2t Penyesuaian sistem ke{a scbagaimana dimaksud pada ayat (1),
dilaksanakan untuk mewujudkan budaya kerja yang adaptif dan
berintegritas guna meningkatkan kinerja ASN.
(3) Penyesuaian sistem kerja rlirneksud pada ayat (1) dapat dilrksanakan
melalui fleksibilitas dalam pengaturan lokasi bekerja bagi ASN, yang
meliputi:
a. pelaksanaan tugas kedinasan di kantor (utork from ofu; danlatau
b. pelaksanaan tugas kedinasan di rumah/tempat tinggal ftoo* fum
lomel.
(4) Dalam keadaan tertentu ASN dapat melaksanakan tugas kedinasan dari
ru mah/ tempat tinggal (uor* ftom lamQ sfjcara akuntabel dan selektif,
de,ngan pertimbangan:
a. jenis pekerjaan;
b. h asil penilaian kinerja pegawai;
c. kornplterrsi pegawai dalat mengoperasikan sistem dan teknologi
informasi;
d. laporan disiPlin Pegawai;
e pesawai vrF
",:*X*S#1,#;fSJiB,tilHH+:,'"ffi
daPat berakibat fatr
Pasal 8
Pasal 9
Bagtan Ketiga
Pelaksanaan Aktifitas Bekerja di Tempat Ke{a
Pasal lO
6
a. menjaga agar pelayanan yang diberikan dan/ atau alrtivitas usaha tetap
berjalan secara baik dan teratur;
b. menjaga proouktivitas/kinerja pekeda;
c. melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran COWD-lg dl
Perusahaan dan lingkungan tempat keda;
d. rnenyediakan fasilitas cuci tangan dan/ atau hond, sanitizcr yang memadai
dan roudah diakses oleh setiap orang; dan
e. menjaga keamanan lokasi dan lingkungari sekitar tempa.t kerja;
f. memberikan perlindungan kepada peke{a yang terpapar COt{l}I9 sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
(2) Upaya pencegahan dan pengendalian penyebaran COWD-|9 di Perusahaan
dan iingkungan tempat kerja sebagaimana dimaksud pada ayat (l) huruf c,
dilafrukan secara berkala dengan cara:
a. membersihkan lingkungan tempat kerja;
b. melakukan pemeriksaan suhu tubuh para pekerja d6n 66rnastikan dalam
keadaan sehat;
c. b,agi pekerja yang memiliki gejala demam/ batuk/ bersin tidak
diperkenankan masuk kerja;
d. melalrukan disinfeksi pa.da lantai, dind:ng dan perangkat bangunan
tempat kery'a; dan
e. menutup akses masuk bagi pihak-pihak yang tidak berkepentingan.
(3) Penanggung jawab Perusahaan yang tidak meleksanakan keGntuarr
sebagaimana dimaksud pada ayat (l) dan ayat (2) dikenai sanksi
administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis.
Pasa] 11
Bagian Keempat
Pelaksanaan Pembelajaran di Sekolah dan/atau
Institusi Pendidikaa la.innya
Pasal 12
7
d. mengatur penggunaErn tangga untuk naik dan turun;
e. mengatur tempat duduk agar berjarak I (satu) meter di ruang kelas,
kantin, dan saat istirahat; dan
f. menerapkan protokol pencegahan dan pengendalian penyebara,r
COWD-L9 legi peserta didik, pendidik dan tenaga kependirliksn.
g. memastikan jumlah peserta didik yar-g nadir di sekolah / institusi
pendidikan lainnya maksimal 5O o/o (lima puluh persen) dari jumlah total
peserta didik seluruhnya;
(3) Dalarn rangka pelaksanaan PTNBPA COWD-L9 penanggung jawab sekolah
dan institusi pendidikan lainnya wqiib:
a. memastikan pendidik dan tenaga kependidikan hadir di sekol,ah lebih
awal dari peserta didik dan pulang setelah seluruh peserta didik pulang;
b" melakukan sosialisasi kepada orang tua/wali peserta didik tcntang
pencegahan COWD-|9 dan Standar kehadiran peserta didik di
sekolah/institusi pendidikan lainnya.
c. memastikan kepada pendidik, tenaga kependidikan dan tirn manajemen
untuk memantau, mengawasi dan mengendalikan peserta didik selama
berada di sekolah institusi pendirliken lainnya terrnasuk pads jam
istirahat; dan
d. mempersingkat / meniadakan jam istirahat, jika istirahat tetap di
adakan maka peserta harrya berada dalam ruangan atau di depan ruang
kelas masing-masing.
(4) lnstitusi pendirlikan lainnya sebagaimana dimaksud ayat (1) meliputi:
a. lembaga pendidikan tinggi;
b. lembaga pelatihan;
c. Iembaga penelitian;
d. lembaga pembinaan; dan
e. lembaga sejenisnya.
(5) Teknis pelaksanaan selain dimaksud ayat (l), ayat (2) selanjutnya
ditetapkan melalui Keputusan kepala Dinas Pendirrikan dan Kebudayaan.
6l Penanggung jawab sekolah dan institusi pendidikan Lainnya yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2)
dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/ atau teguran
tertulis.
Bagian Kelima
Kegiatan Keagamaan di Rumah lbadah
Pasal 13
8
e. daiam pelaksanaan ibadah, pengunls mauPun ibadah jamash harus
memakai masker, apabila tidak memakai masker tidak diperkenankan
mengikuti ibadah;
f. bagi jamaah atau merniliki gejala demam/ batuk/ bersin tidak
diperkenankan mslaksaneknn ibadah secara berjamaah;
g. jamaah adalah warga yang bertempat tinggal disekitar sarana rumah
ibadah atau meruPek2n jamaah tetaP;
h. jika keadaan terpaksa menerima jemeah dari luar, pe:rgurus rumah
ibadah menanyakan dan mencatat identitas yang bersangkutan;
i. tidak berjabatan tangan dan berpelukan; dan
j. membawa sajadah masing-masing dari rumah.
(3) kegiatan/ acara keagamaan dan sosial lainnya (wirid, arisan, pertemuan/
rapat, halal bihdol dan tainnya) selalu memperhatikan protokol
penanganan COWD-19.
(4) Penanggung jawab rumah ibadah yang tictal melaksanakan kewajiban
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (21 dikenai sanksi
aciministratif berupa teguran lisan dan/atau teguran terhrlis.
Bagian Keenam
Keg)atan di Pasar dan Toko Swalayan
Pasal 14
Pasal 15
9
f. memasang pembatas atau tabir transparan pada ruang kasir atau mernakai
fae shield pada petugas kasir;
g. membuat jarak antrian minimal I (satu) rneter;
h. melarang masuk orang dengan gejala pernapasan seperti batuk, flu dan
sesak napas;
i. mengutamakan pemesanan barang secara daring dan/atau jarak jauh
dengan fasilitas pelayanan pesan antar;
j. mengutamakan pembayaran non tunai (uang elektronik); dan
k. menerapkan pengaturan sirkulasi dan jurnlah pengunjung dalam waktu
bersamaan dengan menerapkan kontrol yang ketat dipintu masuk dan
keluar untuk menghindari kerumunan.
Bagian Kenrjuh
Kegiatan di tempat atau fasilitas umum
Pasal 16
10
c. melErrang masuk orang dengan gejala pernapasan seperti batuk, flu dan
sesak napas; dan
d. menerapkan pembatasan jarak antar setiap orang yang datang ke
tempat kegiatan paling sedikit dalam rentang I (satu) meter.
(3) Penanggung jawab kegiatan sosial dan budaya yang tidak mel,aksanakan
kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dikenai sanksi
administratif berupa teguran lisan dan / atau teg'rran tertulis.
Pasal 18
Kegiatan sosial dan budaya sebagaimana dimaksud dalam pasal f5 ayat (l)
term.asuk kegiatan yang berkaitan dengan perkumpulan atau pertemuan:
a. politik;
b. olahraga;
c. hiburan;
d. akademik;
e. budaya;
f. pernikahan; dan
g. pemakamal dan/atau takziah kematian.
Bagian Kesembilan
Kegiatan di Tempat Wisata
Paragraf I
Umum
Pasat 19
1t
Paragraf 2
Pekerja atau Ka4rawan
Pasal 2O
Paragraf 3
Wisatawan
Pasal 2l
Dalam rang)<,a pelaksanaan PINBPA COWD-lg di tempat wisata, Wisatawan
wajib:
a. memastikan diri dalam keadaan sehat, tidak ada gejala pilek, batuk dan
demarn;
b. Sebelum m.emasuki kawasan atau lokasi diwajibkal untuk cuci tangan
pada setiap tempat yang telah disediakan:
c. kh.usus pengunjung kolam renang diwajibkan mandi terlebih dahulu
ditempat yang telah disediakan sebelum memasuki kolam renang
d. Mengisi daftar isian data untuk setiap pengunjung perorangan atau
kelompok;
e. menjaga jarak minimal 1 (satu) meter; dan
f. mengikuti aturan dan protokol kesehatan tempat wisata yang diku.,rjungi.
Paragraf +
Restoran/ Rumah Makan/ Warung Makar, Ka-fe
Pasal 22
Restoran/ Rumah Makan / Warung Makan, Kafe pada saat beroperasi wajib
menerapkan protokol kesehatan:
a. menerapkan pengaturan sirkulasi dan batasan wakfu kunjungan serta
jumlah pengunjung maksimal 5oo/o (lima puluh persen) dari jumlah
kunjungan pada saat kondisi normal dengan menerapkan control yang
ketat pada pintu masuk dan pintu keluar yang diatur untuk mencegah
terjadinya kerumunan sesuai dengan protokol kesehatan;
b. sebelum Resoran / Rumah Makan/Warung Ma-kan, IGfe dibuka, dilakukan
screen.ing awal untuk memastikan suhu tubuh seluruh Petugas, PengeloLa
dan Pramusaji Resoran/Rumah Malen/Warung Makan, Kafe rlalam
keadaan sehat;
c. memasalrg imbauan penerapan protokol Kesehatan pa.da tempa.t-tempat
yang mudah terlihat;
d. melakukaa deteksi dan pemantauan suhu tubuh pengunjung serta
memastikan yang hadir dalam keadaan sehat;
e. melarang masuk orang dengan gejala pernafasan seperti batuk/flu/ sesak
nafas;
f. menjaga kebersihan lokasi berjualan dengan menyemprotkan disinfekten
secara berkala termasuk sarana umum seperti toilet umum, tempat
pembuangan sampah, dan tempat pa.rkt;
t2
g. mengatur jarak antrian pembeli 1,5 (satu koma lilna) met€r;
h. memasang pembatas atau tabir transparan pada ruang kasi16fa11 6srnnkai
fae shield pada petugas kasir; dan
i. menjual pangan yang bersih dan sehat.
Paragraf 5
Jasa Akomodasi
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
13
a. mencuci tangan dengan sabun, pembersih tangan (hand sanitazer) yang
disediakan oleh pemilik
b. tetap menjagajarak (physical distancing) dengan pekerja dan tamu lain; dan
c. mengisi formulir data isian yang berisikan Nama, Alamat dan Nomor
Kontak.
Bagran Kesepuluh
Kegiatan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
Paragraf I
Pusat Kesehatan Masyarakat
Pasal 26
Paragraf Kedua
RSUD Sijuqiung
Pasal 27
14
(2) RSUD Sijunjung wajib:
a. menyediakan sarana cuci tangan pa-kai sabun dengan air mengalir;
b. memasang pembatas atau tabt transparan pada ruang pelayanan atau
memakat fore shield pada petugas pelayanan;
c. membersihkan dan melakukan disinfeksi sarana dan prasarana RSUD;
dan
d. meniadakan jam bezuk Pasien.
(3) Untuk pelayanan kesehatan di sarana pelayanan kesehatan swasta wajib
mr:ngikuti protokol kesehatan COWD- I 9.
(4) Penanggung jawab di fasilitas pelayanan kesehatan yang tidak
melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud pada ayat ( i), ayat (2) dan
ayat i3) dikenai sanksi administratif ber-rpa teguran lisan dan/ atau
teguran tertulis.
Bagian Kesepuluh
Penggunaan Moda Transportasi Angkutan Jalan
Pasal 28
Pasal 3O
15
a. melakukan pencegahan dan pengendalian penyebaran COWD-I9begJ
pengendara dan pangkalan;
b. rirenyediakan fasilitas cuci tangan dan/ atau hond sanitizer yang
memadai dan mudah diakses oleh setrap orang di pangkalan ojek; dan
c. menjaga keamanan tempat pangkalan ojek.
12\ Pencegahan dan pengendalian penyebarx. COWDI9 pada anglutan
sepeda motor ojek konvensional sebagaimana rlirnaksqd pada ayat (1)
meliputi:
a. mernprioritaskan hanya untuk pengangkutan barang;
b. untuk pengangkutan orang harus tetap mematutri protokol keschatan
seperti pemakaian masker, menjaga jarak untuk tidak kontsk langsung
antara pengemudi dan penumpang jika lslum ada alat pembatas jarak
terpasang sccara fisik;
c. menggunakan helm milik sendiri, masker dan samng tangan;
d. melalrukan disinfektan kendaraarr setelah selesai digunakan;
e. tidak berkendara jika sedang mengalami gejala suhu badan diatas
normal, batuk, pilek, diare dan sesak nafas;
f. bagi setiap pangkalan ojek harus mematu-tri standar protokol kesehatan
dalam pencegahan penyebaran COWDIU dal:
g. menyarankan kepada penumpang untuk membawa helm sendiri dan
mematuhi standar protokol kesehatan dalam pencegahan penyebaran
cowD-19.
Pasal 31
Pasal 32
16
(2) Petugas Pengawasan melakukan pemeriksaan melalui posko pengawasan
untuk pengendalian penyebaran COV-1D19 terhadap awak dan penumpang
kendaraan yang berasal dari daerah pandemi COWD-I9.
(3) Petugas Pengawasan dapat memerintahkan kendaraan untuk
kembali/putar balik ke daerah asal jika jumlah terkonlirmasi positif COVID
1 9 meningkat di daerah tersebut.
BAB III
HAK DAN KEWAJIBAN PEMERIITTAH DAN MASYARAKAT
Bagian Kesatu
Kewajiban Pemerintah
Pasal 34
Bqgjan Kedua
Hak dan Kewajiban Masyarakat
Pasal 35
Pasal 36
BAB tV
SOSIALISASI, PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 37
t7
(2) Masing-masing Perangkat Daerah bertanggung jawab melakukan
pembinaan terhadap penanggung jawab dan pengurus setiap aktifitas
sesuai dengan bidang tugasnya.
(3) Pengawasan terhadap pelaksanaan Peraturan Bupati ini dilakukan oleh
Satuan Polisi Pamong Praja dengan berkoordinasi dengan perangkat daerah
lain se:'ta melibatkan unsur TNI dan Polri.
BAB V
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 38
BUPATI SIJUNJUNG,
ttd
YI.JSMR ARIFIN
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN SIJUNJUNG
ttd
ZEFNIHAN
MIS MR
18