Disusun Oleh :
1. Yaumal Fathan ( P1337433119054)
2. Canda Lusiana ( P1337433119075)
3. Lulu Dwi Nurfabillah ( P1337433119077)
4. Syafrina Anggita Putri ( P1337433119079)
5. Mutiara Zahira ( P1337433119082)
SAMPUL DALAM
i
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI
Disusun Oleh :
ii
LEMBAR PERSETUJUAN
Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Praktek Kerja Industri mahasiswa Program Studi
Sanitasi Program Diploma III, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang, berjudul PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI
INDUSTRI DAN K3 DI PT. SINERGI PRIMA ENJINEERING TAHUN 2022
Direktur PT. Sinergi Prima Enjineering Ketua Tim Dosen Prektek Kerja Industri
iii
IDENTITAS PESERTA PRAKTEK KERJA INDUSTRI
NIM : P1337433119054
: Desa Karangsari RT 05/ RW 02, Kecamatan Kebumen,
Alamat Rumah Kabupaten Kebumen
Yaumal Fathan
NIM : P1337433119054
iv
Nama Mahasiswa : Canda Lusiana
NIM : P1337433119075
: Desa Sidomulyo RT 05/ RW 01, Kecamatan Wonosalam,
Alamat Rumah Kabupaten Demak
Canda Lusiana
NIM : P1337433119075
v
Nama Mahasiswa : Lulu Dwi Nurfabillah
NIM : P1337433119077
: Desa Sokawera RT 01/ RW 03, Kecamatan Padamara,
Alamat Rumah
Kabupaten Purbalingga
Nomor Telepon : 08970622422
vi
Nama Mahasiswa : Syafrina Anggita Putri
NIM : P1337433119079
: Jl. Pemuda No.59 , Kecamatan Kebumen, Kabupaten
Alamat Rumah Kebumen
vii
Nama Mahasiswa : Mutiara Zahira
NIM : P1337433119082
: Jl. Ketilang DIX No.93, RT 05 / RW 15, Kecamatan
Alamat Rumah Harjumukti, Kota Cirebon Jawa Barat.
Mutiara Zahira
NIM : P1337433119082
viii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Praktik
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan judul “Laporan Praktik Kerja Industri
Pelaksanaan Program Sanitasi Industri dan K3 Tahun 2022”
Tujuan dari penyusunan ini adalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktik Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Penyusunan laporan ini banyak
mendapatkan dorongan dan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Marsum, BE., S.Pd., MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
2. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
3. Bapak Suparmin, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Sanitasi Program
Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang
4. Bapak Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes, selaku pembimbing institusi.
5. Bapak Sugeng Wiyardi selaku Direktur PT. Sinergi Prima Enjineering
6. Bapak Ageng Iqom Millata selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di PT.
Sinergi Prima Enjineering Kedua orang tua kami tercinta yang selalu menjadi
penyemangat dan selalu memberikan dukungan baik materil maupun moril sehingga
penulis dapat menyusun laporan kegiatan ini.
7. Teman-teman semua yang telah mendukung dan membantu penyelesaian laporan
kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini masih
banyak kekurangan, maka untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Praktik Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat ini.
ix
DAFTAR ISI
x
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
xi
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2.9 Buku pedoman dan Kartu Identitas kerja Anzen Leader ................... 14
xii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1 Daftar Hadir……………………………………………………… 23
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
kesehatan secara nasional merupakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan
Indonesia Sehat dengan menyediakan tenaga kesehatan yang terampil. Pendidikan
Tenaga Kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dalam
jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Untuk
mewujudkan Indonesia Sehat ditetapkan misi dan strategi yang meliputi
pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan
paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM) dan desentralisasi.
Industri merupakan salah satu lokasi, tempat orang banyak melakukan aktivitas
bekerja untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa. Namun perlu diketahui
untuk menunjang aktivitas manusia di lokasi tersebut, ketersediaan sarana sanitasi
menjadi hal yang penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi bersih dan
sehat yang dapat mendukung aktivitas bekerja.
1
di industry dimaksudkan untuk menjaga kondisi Kesehatan pekerja dan produksi agar
tidak kontak atau terhindar dari paparan mikroba (Jamaludin and Sumihardi, 2018)
Maka dari itu, Sanitasi Industri perlu diperhatikan dan perlu pengawasan, agar
di dalam kegiatan industri tercipta lingkungan kerja yang sehat dan menghindari
Penyakit Berbasis Lingkungan yang disebabkan oleh Sanitasi Industri yang kurang
baik dan kondisi Lingkungan Kerja yang tidak sehat. Komponen yang tercantum di
dalam “Buku Pedoman Praktik Kerja Industri Program Studi Sanitasi Program
Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang” yaitu
pengawasan mengenai :
Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan terpelihara
dengan baik dan cepat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik.
Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan pekerjaan
sehari-hari (rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama lainnya. Pelajaran ini
dimaksudkan untuk memberi bimbingan ke arah pencegahan kecelakaan pada waktu
kita bekerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan lain-lain.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan,
tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan
keselamatan kerja untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya, tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya (John
Ridley,2006).
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Tempat kerja adalah ruangan atau lapangan,
2
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk
tempat kerja, semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut (John Ridley,2006).
Menyadari pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
yang bertujuan melindungi tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu melakukan penyusunan rencana pengawasan Sanitasi
Industri dan kesehatan lingkungan di tempat kerja.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengawasan sanitasi industri dan Kesehatan
lingkungan tempat kerja.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan evaluasi faktor-faktor bahaya yang
timbul ditempat kerja
d. Mahasiswa dapat mengetahui langkah pengendalian terhadap faktor-faktor
bahaya ditempat kerja
2. Tujuan Khusus
a. Menyusun instrumen pengawasan praktik kerja industri
b. Melaksanakan pemantauan dan penilaian di dalam dan di luar gedung pada
lingkungan kerja industri
c. Menganalisis dan menyimpulkan hasil pengawasan kegiatan kesehatan
lingkungan di tempat kerja.
d. Memberikan rekomendasi terhadap permasalahan kesehatan lingkungan yang
dihadapi oleh industri
C. Waktu
Waktu pelaksanaan praktik kerja industri dan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja dilaksanakan pada 14 Maret 2022 sampai dengan 8 April 2022.
D. Lokasi
Penempatan lokasi kegiatan praktik kerja industri dilaksanakan di PT. Sinergi
Prima Enjineering bertempat utama di komplek Satrudal TNI AU No 74 Pondok
Melati Bekasi, Jawa Barat.
3
BAB II
HASIL
a. Sejarah Perusahaan
PT. Sinerji Prima Enjineering didirikan pada tahun 1998 tepat saat krisis
moneter di Indonesia tengah berlangsung. Didirikan oleh eks karyawan Toyota
Bapak Sugeng Riyadi. Beliau adalah alumnus JAVADA angkatan 1994. Awal
saat didirikan perusahaan ini bernama PT. Sanabil Prima Enjineering.bermula
dari sebuah workshop kecil di daerah Bantar Gerbang Kota Bekasi kini PT.
Sinerji Prima Enjineering bertempat utama di komplek Satrudal TNI AU No
74 Pondok Melati, Bekasi.
b. Visi Perusahaan
"Menjadi perusahaan yang dapat memenulii kebutuhan pelanggan
(Satisfying The Cusotomer Need) dan berkelas dunia (To Be Class Engineering
Company).
4
Gambar 2.1 Logo PT. Sinergi Prima Enjineering (Sumber: Dokumen PT.
SPE, diolah 11 Juli 2015)
Makna dari logo PT. Sinergi Prima Enjineering adalah sebagai berikut :
6
Gambar 2.2 Struktur Organisani PT. Sinergi Prima Enjineering
7
e. Bidang – Bidang Pekerjaan PT. Sinergi Prima Enjenering
Unit usaha ini meliputi bidang steel fabrication, mechanical/control
electrical, machining, supplier, engineering, dan general cleaning.
a. Steel fabrication : pengolahan baja.
b. mechanical/control electrical : Mekanik/kontrol listrik.
c. Machining : Permesinan.
d. Supplier : Pemasok/penyedia.
e. Engenering : Rekayasa mesin.
f. General cleaning : Pembersihan umum.
Oleh karena itu, PT. Sinergi Prima Enjineering bermitra dengan PT.
Toyota Motor Manufacring Indonesia (TMIIN).
1. Penyehatan Udara
8
Beberapa pengukuran dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia – Industri Karawang di berbagai lokasi. Setiap ruangan tahap produksi
(Stamping, welding, painting, assy) memiliki cerobong asap yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas emisi hasil produksi yang telah difilter. Pengukuran lingkungan
dilakukan setiap 1 bulan sekali yang dikelola oleh maintener Toyota.
2. Pengendalian Vektor
9
setiap hari jam operasional kerja yaitu hari Senin - Minggu mengantarkan
makanan yang sudah siap saji ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) dengan menu yang berbeda disetiap harinya yang sudah mengikuti
standar gizi yang dibutuhkan oleh pekerja.
Pihak catering mengantar makanan yang sudah siap saji ke PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang akan diterima dibagian kantin
yang sudah disediakan oleh pihak PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN). Pihak catering yang di gunakan di PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN) terdiri dari 6 pihak catering salah satunya yaitu CAS Food.
4. Housekeeping
Housekeeping di PT. Toyota dilakukan setiap hari oleh petugas PT. Toyota
dengan membersihkan ruang kantor, ruang produksi, mengangkut sampah
sehingga ruang kantor dan ruang produksi bersih setiap hari.
5. Penyediaan Air Bersih dan Air Minum
10
6. Pengelolaan Limbah Cair
11
2) Tempat sampah warna hijau untuk metal
a) Besi
b) Mur, baut, paku
c) Kaleng
d) Kawat
e) Bekas alat tulis kantor, seperti: bolpen, isi steples, klip kertas, dll
f) Benda tajam, seperti: gunting, silet, dll
3) Tempat sampah warna hijau untuk kertas
a) Kertas
b) Kardus
c) Kertas amplop
d) Majalah
e) Koran
f) Kalender
g) Buku
h) Tetrapack
i) Kotak rokok
4) Tempat sampah warna hijau untuk plastik, diantaranya :
a) Plastik sheet
b) Plastik cetakan
c) Plastik biru
d) Plastik makanan
e) Material plastik
f) Plastik kresek
5) Tempat sampah warna biru untuk umum
a) Makanan
b) Buah-buahan
c) Stiker kanban
d) Styrofoam
e) Debu
f) Daun
g) Kertas bungkus makanan
h) Sugawa/ bekas selotip
i) Sampah lain yang belum didefinisikan
12
6) Tempat sampah warna merah untuk B3 (Bahan Beracun Berbahaya)
a) Majun
b) Alat Pelindung Diri
c) Kaleng cat
d) Kaleng thinner
e) Kaleng oli
f) Kemasan kimia
g) Serbuk gergaji bekas
h) Lampu
i) Baterai
Selain macam limbah padat tersebut, limbah padat juga d ihasilkan dari
hasil pengolahan limbah cair berupa lumpur. Dan lumpur tersebut termasuk
limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun), sehingga setelah limbah berupa
lumpur, maka pengolahannya dikirim ke perusahaan yang ditunjuk sebagai
pihak pengolah limbah. Dan selain beberapa yang dikirim ke perusahaan,
lumpur tersebut juga dibakar ke dalam insenerator sehingga keadaannya
menjadi abu dan masuk kealiran udara melewati cerobong insenerator.
13
j. Area konservasi
k. Dapur/Pantry
l. Lobby
m. Ruang Ibadah
n. Ruang Kerja (Staff dan Pimpinan)
Selain itu, kegiatan atau pelaksanaan pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Bangunan yang dilakukan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu dengan cat ulang bangunan dan dibersihkan secara periodic pada
bangunan yang terdapat di Industri.
Gambar 2.9 Buku pedoman dan Kartu Identitas kerja Anzen Leader
14
BAB III
PEMBAHASAN
A. Pengelolaan Sampah
1. Identifikasi Masalah
15
4. Rencana Tindakan
Rencana Tindakan yang dilakukan yaitu dengan memberikan masukan
kepada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan menutup
setiap tempat sampah dengan sempurna, penggantian tempat sampah sehingga
sesuai dengan kapasitas sampah itu sendiri.
5. Tindakan Intervensi
Tindakan intervensi yaitu dengan memberikan saran mengenai yang
belum terdapat di item pemantauan pengelolaan sampah mengenai penututupan
terhadap wadah sampah dan pemberian petunjuk untuk memasukkan sampah
secara teratur sehingga tidak berserakan.
B. Pengendalian Vektor
1. Identifikasi masalah
Keberadaan vektor seperti lalat, kecoa, nyamuk dan binatang pengganggu
(tikus), dalam dunia industri masih kurang mendapat perhatian pihak manajemen.
Saat dilakukan inspeksi di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
masih ditemukan binatang pengganggu berupa tikus di area Assy1. Hal ini dapat
berpotensi sebagai perantara penularan penyakit yang dapat mengganggu
kenyamanan dan kesehatan tenaga kerja di industri. Selain tikus, ada binatang
pengganggu lain seperti kucing yang masuk pada area perusahaan. Kucing
tersebut dapat menghambat keberlangsungan proses produksi.
2. Analisis alternatif pemecahan masalah
Pada dasarnya pengendalian vektor seperti tikus dan binatang lain (kucing)
baik di permukiman maupun industri tidak jauh berbeda, hanya dari segi lokasi.
Untuk itu alternatif pemecahan masalah di atas yaitu meningkatkan pengawasan
dengan cara memperbanyak alat perangkap tikus (Rentokil) di berbagai sudut
ruangan dan melakukan pengecekan secara rutin.
3. Penetuan prioritas masalah
Prioritas masalah dalam pengendalian vektor yaitu masih ditemukannya tikus
yang dapat menganggu proses produksi khusunya pada rangkaian kabel. Tikus
tersebut menggrogoti kabel hingga kabel terkelupas dan berdampak kecelakaan
pada pekerja.
16
4. Rencana tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan selain menambah alat perangkap tikus
(Rentokil) serta pengawasan lebih rutin dapat juga dilakukan penanganan lainnya
seperti fogging. Perangkat umpan dari rentokil sangat efektif untuk
menghilangkan tikus. Umpan tikus yang terkandung didalamnya hanya dapat
diakses oleh tikus dan tidak menyebabkan bahaya bagi orang lain. Secara khusus
dirancang untuk menjadi umpan yang kuat dan menyatakan berbagai informasi
termasuk apa yang terkandung didalamnya serta ditempatkan lokasi yang tertera.
5. Tindakan intervensi
Tindakan intervensi yang dapat kami lakukan adalah memberikan saran
mengenai perbaikan pengendalian vektor
17
2. Analsis alternatif pemecahan masalah
Komponen- komponen diatas tidak terdapat pada PT Toyota, sehingga
alternatif yang dapat dilakukan yaitu pembungkus makanan atau styrofoam
dapat diganti dengan pembungkus yang aman seperti kertas nasi. Selain itu,
disarankan juga untuk para karyawan dapat membawa bekal sendiri. Dengan
membawa bekal sendiri dapat mencegah timbulnya penyakit yang berasal dari
makanan yang diolah atau pembungkus makanan.
3. Penentuan Prioritas Masalah
Masalaha yang dijadikan prioritas adalah proses pengolahan makanan dan
penyajian makanan. Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari
bahan makanan yang siap santap. Pengolahan dan penyajian makanan yang baik
yaitu dengan menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman.
4. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan yaitu memberikan pengertian dan saran
terhadap PAD/unit yang menangani dari pihak perusahaan saja, karena
keterbatasan keadaan dan situasi pandemi jadi kami hanya dapat bertindak
sampai pihak perusahaan saja. Tentunya jika kami dapat mengakses sampai ada
penjamah makanan maka kami akan memberikan pengertian tentang bahayanya
menggunakan sterofoam untuk wadah makanan panas atau terhadap limbah
yang dibuang ke lingkungan lalu kami akan memberikan saran bagi penjamah
agar menggunakan wadah makanan dari bahan lain yang masih ramah
lingkungan dan tidak menggunakan banyak biaya.
5. Tindakan intervensi
Tindakan intervensi yang dapat kami lakukan adalah dengan memberikan
saran apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan dalam mengenai
pewadahan makanan, dan berdiskusi pemecahan masalah jika terdapat kasus
keracunan makanan oleh para pekerja, dengan memberikan pengertian bahwa
jika para peke rja sakit maka produktifitas menurun maka target dari perusahaan
tidak tercapai.
D. Kesehatan Kerja
Pemeriksaan Kesehatan kerja yang dilaksanakan PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan Medical Check Up dilakukan setiap 6
bulan 1x dengan rutin di klinik yang telah bekerjasama dengan PT. Toyota Motor
18
Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kesehatan kerja mempunyai peran yang sangat
penting didalam suatu pekerjaan karena dengan adanya pekerja atau karyawan maka
produktivitas yang diciptakan dari karyawan tersebut dapat meningat apabila
Kesehatan pekerja di perhatikan. Medical Check Up dilakukan di PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN)
19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kegiatan Praktik Kerja Industri di PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu:
1. Inspeksi Sanitasi dilakukan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu :
a. Penyediaan air bersih di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) berasal dari kawasan. Dengan kondisi fisik air jernih, tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak berasa.
b. Kebutuhan air minum PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
dipasok oleh perusahaan air minum Tirta galon.
c. Setiap unit produksi memiliki cerobong asap yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas emisi hasil produksi yang telah di filter. Dengan itu udara di
lingkungan sekitar tidak tercemar.
d. Pengendalian vektor di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
bekerjasama dengan pihak ke 3 yaitu perusahaan rentokil. Perusahaan rentokil
berfungsi untuk mencegah potensi masuknya tikus kedalam ruangan dengan
dipasangkan alat perangkap tikus.
e. Penyediaan makanan minuman di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu dengan adanya jasa catering dan ada pula kantin berbayar
dengan kondisi yang baik seperti bersih, nyaman, dan sarana prasana lengkap
tersedia wastafel, terdapat pembatas pada meja makan dan kapasitas dalam
kantin tersebut di batasi.
f. Wadah atau tempat sampah di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) sudah dibedakan sesuai jenisnya. Terdapat perlakuan khusus pada
sampah B3, yang pengolahannya dilakukan oleh pihak ke 3 yang telah
bekerjasama dengan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
g. Sarana Prasarana Bangunan
20
B. Saran
Setelah penulis melakukan kerja praktik dan pengawasan, maka penulis dapat
memberikan saran kepada perusahaan terkait beberapa aspek sanitasi, yaitu :
1. Pada pengelolaan sampah perusahaan perlu meningkatkan volume tempat sampah
agar mencukupi kapasitas yang dihasilkan setiap harinya. Selain volume tempat
sampah, perlu diperhatikan juga kondisi tempat sampah yang harus tertutup karena
berpengaruh terhadap kesehatan dan keestetikaan.
2. Pada penyehatan makanan dan minuman perusahaan perlu meningkatkan
pengawasan terhadap penyedia makanan(catering) terkait pewadahan yang perlu
diganti dengan wadah makanan yang ramah lingkungan seperti paper luch box.
3. Pada pengendalian vektor perlu dilakukan pengawasan lebih terutama pada unit –
unit produksi yang berpotensi rawan terhadap gangguan vektor. Alat perangkap
tikus di beberapa titik lebih di perbanyak lagi.
21
DAFTAR PUSTAKA
Afiffah, Annida. Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2017.
L.Ghufran, Anggie Octavian. Laporan Praktek Lapangan Kerja Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Pada Proses Cleaning Dolly di PT. Sinergi Prima Enjineering. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta, 2016.
Trianto, Agung. Analisa Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Defect Pada Produk Part
Arm Suspension Upper Dengan Metode Dmaic di PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia. Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2018.
22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar hadir
23