Anda di halaman 1dari 36

LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PELAKSAAN PROGRAM SANITASI INDUSTRI DAN K3


DI PT. SINERGI PRIMA ENJINEERING KARAWANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh :
1. Yaumal Fathan ( P1337433119054)
2. Canda Lusiana ( P1337433119075)
3. Lulu Dwi Nurfabillah ( P1337433119077)
4. Syafrina Anggita Putri ( P1337433119079)
5. Mutiara Zahira ( P1337433119082)

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI SANITASI DIPLOMA TIGA
2022

SAMPUL DALAM

i
LAPORAN PRAKTIK KERJA INDUSTRI

PELAKSAAN PROGRAM SANITASI INDUSTRI DAN K3


DI PT. SINERGI PRIMA ENJINEERING KARAWANG
TAHUN 2022

Disusun Oleh :

1. Yaumal Fathan ( P1337433119054)

2. Canda Lusiana ( P1337433119075)

3. Lulu Dwi Nurfabillah ( P1337433119077)

4. Syafrina Anggita Putri ( P1337433119079)

5. Mutiara Zahira ( P1337433119082)

Disusun sebagai persyaratan untuk menempuh mata kuliah


Praktik Kerja Industri

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SEMARANG


JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN PURWOKERTO
PROGRAM STUDI SANITASI DIPLOMA TIGA
2022

ii
LEMBAR PERSETUJUAN

Dengan ini menerangkan bahwa Laporan Praktek Kerja Industri mahasiswa Program Studi
Sanitasi Program Diploma III, Jurusan Kesehatan Lingkungan Purwokerto Politeknik
Kesehatan Kemenkes Semarang, berjudul PELAKSANAAN PROGRAM SANITASI
INDUSTRI DAN K3 DI PT. SINERGI PRIMA ENJINEERING TAHUN 2022

Yang disusun oleh :


Nama Mahasiswa : 1. Yaumal Fathan (P1337433119054)
2. Canda Lusiana (P1337433119075)
3. Lulu Dwi Nurfabillah (P1337433119077)
4. Syafrina Anggita Putri (P1337433119079)
5. Mutiara Zahira (P1337433119082)

Telah disetujui dan disahkan pada tanggal 8 April 2022

Pembimbing Lapangan Pembimbing Institusi

Ageng Iqom Millata Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.


NIP/NIK : 212042 NIP/NIK : 1 9610731 195403 1 003

Direktur PT. Sinergi Prima Enjineering Ketua Tim Dosen Prektek Kerja Industri

Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.


Sugeng Wiyardi NIP/NIK : 1 9610731 195403 1 003
NIP/NIK : 212001

iii
IDENTITAS PESERTA PRAKTEK KERJA INDUSTRI

Nama Mahasiswa : Yaumal Fathan

Tempat, Tgl Lahir : Kebumen, 7 Januari 2000

NIM : P1337433119054
: Desa Karangsari RT 05/ RW 02, Kecamatan Kebumen,
Alamat Rumah Kabupaten Kebumen

Nomor Telepon : 082138190405

Institusi Tempat Praktek : Industri

Nama Institusi : PT. Sinergi Prima Enjineering

Unit Kerja : Engineering dan machining


: Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat Institusi Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat

Nomor Telepon : (021) 84978947

Pembimbing Lapangan : Ageng Iqom Millata

Pembimbing Institusi : Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.

Karawang, 08 April 2022

Peserta Praktek Kerja Industri

Yaumal Fathan
NIM : P1337433119054

iv
Nama Mahasiswa : Canda Lusiana

Tempat, Tgl Lahir : 2 Agustus 2001

NIM : P1337433119075
: Desa Sidomulyo RT 05/ RW 01, Kecamatan Wonosalam,
Alamat Rumah Kabupaten Demak

Nomor Telepon : 085712648343

Institusi Tempat Praktek : Industri

Nama Institusi : PT. Sinergi Prima Enjineering

Unit Kerja : Engineering dan machining


: Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat Institusi Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat

Nomor Telepon : (021) 84978947

Pembimbing Lapangan : Ageng Iqom Millata

Pembimbing Institusi : Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.

Karawang, 08 April 2022

Peserta Praktek Kerja Industri

Canda Lusiana
NIM : P1337433119075

v
Nama Mahasiswa : Lulu Dwi Nurfabillah

Tempat, Tgl Lahir : Purbalingga, 21 Desember 2000

NIM : P1337433119077
: Desa Sokawera RT 01/ RW 03, Kecamatan Padamara,
Alamat Rumah
Kabupaten Purbalingga
Nomor Telepon : 08970622422

Institusi Tempat Praktek : Industri

Nama Institusi : PT. Sinergi Prima Enjineering

Unit Kerja : Engineering dan machining


: Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat Institusi
Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat
Nomor Telepon : (021) 84978947

Pembimbing Lapangan : Ageng Iqom Millata

Pembimbing Institusi : Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.

Karawang, 08 April 2022

Peserta Praktek Kerja Industri

Lulu Dwi Nurfabillah


NIM : P1337433119077

vi
Nama Mahasiswa : Syafrina Anggita Putri

Tempat, Tgl Lahir : Kebumen, 18 Mei 2001

NIM : P1337433119079
: Jl. Pemuda No.59 , Kecamatan Kebumen, Kabupaten
Alamat Rumah Kebumen

Nomor Telepon : 081228991185

Institusi Tempat Praktek : Industri

Nama Institusi : PT. Sinergi Prima Enjineering

Unit Kerja : Engineering dan machining


: Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat Institusi Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat

Nomor Telepon : (021) 84978947

Pembimbing Lapangan : Ageng Iqom Millata

Pembimbing Institusi : Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.

Karawang, 08 April 2022

Peserta Praktek Kerja Industri

Syafrina Anggita Putri


NIM : P1337433119079

vii
Nama Mahasiswa : Mutiara Zahira

Tempat, Tgl Lahir : Jakarta, 21 Januari 2001

NIM : P1337433119082
: Jl. Ketilang DIX No.93, RT 05 / RW 15, Kecamatan
Alamat Rumah Harjumukti, Kota Cirebon Jawa Barat.

Nomor Telepon : 082126610820

Institusi Tempat Praktek : Industri

Nama Institusi : PT. Sinergi Prima Enjineering

Unit Kerja : Engineering dan machining


: Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat Institusi Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat

Nomor Telepon : (021) 84978947

Pembimbing Lapangan : Ageng Iqom Millata

Pembimbing Institusi : Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes.

Karawang, 08 April 2022

Peserta Praktek Kerja Industri

Mutiara Zahira
NIM : P1337433119082

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas terstruktur mata kuliah Praktik
Penyuluhan Kesehatan Masyarakat dengan judul “Laporan Praktik Kerja Industri
Pelaksanaan Program Sanitasi Industri dan K3 Tahun 2022”
Tujuan dari penyusunan ini adalah sebagai persyaratan untuk memenuhi tugas mata
kuliah Praktik Penyuluhan Kesehatan Masyarakat. Penyusunan laporan ini banyak
mendapatkan dorongan dan bantuan baik materil maupun moril dari berbagai pihak, untuk
itu pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Marsum, BE., S.Pd., MHP, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
Kemenkes Semarang
2. Bapak Asep Tata Gunawan, SKM., M.Kes selaku Ketua Jurusan Kesehatan
Lingkungan Purwokerto Politeknik Kesehatan Kemenkes Semarang
3. Bapak Suparmin, SST, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Sanitasi Program
Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang
4. Bapak Yulianto, BE, S.Pd, M.Kes, selaku pembimbing institusi.
5. Bapak Sugeng Wiyardi selaku Direktur PT. Sinergi Prima Enjineering
6. Bapak Ageng Iqom Millata selaku Pembimbing Praktik Kerja Lapangan di PT.
Sinergi Prima Enjineering Kedua orang tua kami tercinta yang selalu menjadi
penyemangat dan selalu memberikan dukungan baik materil maupun moril sehingga
penulis dapat menyusun laporan kegiatan ini.
7. Teman-teman semua yang telah mendukung dan membantu penyelesaian laporan
kegiatan ini.
Kami menyadari bahwa dalam penulisan Laporan Praktik Kerja Industri ini masih
banyak kekurangan, maka untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun untuk menyempurnakan penyusunan Laporan Praktik Penyuluhan Kesehatan
Masyarakat ini.

ix
DAFTAR ISI

SAMPUL DALAM ..................................................................................................................... i


LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................................................... iii
IDENTITAS PESERTA PRAKTEK KERJA INDUSTRI ....................................................... iv
KATA PENGANTAR .............................................................................................................. ix
DAFTAR ISI.............................................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ..................................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ...............................................................................................................xii
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xiii
BAB 1 PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1
A. Latar belakang ................................................................................................................. 1
B. Tujuan ............................................................................................................................. 3
C. Waktu .............................................................................................................................. 3
D. Lokasi .............................................................................................................................. 3
A. Gambaran Umum Industri .............................................................................................. 4
B. Gambaran Program Sanitasi Industri .............................................................................. 8
C. Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja ............................................... 14
A. Pengelolaan Sampah ..................................................................................................... 15
B. Pengendalian Vektor ..................................................................................................... 16
C. Penyehatan Makanan Dan Minuman ............................................................................ 17
D. Kesehatan Kerja ............................................................................................................ 18
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22
LAMPIRAN ............................................................................................................................. 23

x
DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Profil Perusahaan ............................................................................................. 4

xi
DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Logo PT. Sinergi Prima Enjineering ................................................. 5

2.2 Struktur Organisani PT. Sinergi Prima Enjineering .......................... 7

2.3 Thermometer ruangan........................................................................ 8

2.4 Rentokil (alat pengendalian tikus) ..................................................... 9

2.5 Penyediaan makanan catering ........................................................... 9

2.6 Pemeriksaan air bersih secara fisik .................................................... 10

2.7 Tempat pengelolaan limbah............................................................... 11

2.8 Tempat pembuangan sampah sementara ........................................... 11

2.9 Buku pedoman dan Kartu Identitas kerja Anzen Leader ................... 14

3.1 Kondisi tempat sampah .................................................................... 15

xii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1 Daftar Hadir……………………………………………………… 23

xiii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Pendidikan tenaga kesehatan sebagai bagian integral dari pembangunan
kesehatan secara nasional merupakan salah satu elemen penting dalam mewujudkan
Indonesia Sehat dengan menyediakan tenaga kesehatan yang terampil. Pendidikan
Tenaga Kesehatan bertujuan menghasilkan tenaga kesehatan yang profesional dalam
jumlah dan jenis yang sesuai dengan kebutuhan pelayanan kesehatan. Untuk
mewujudkan Indonesia Sehat ditetapkan misi dan strategi yang meliputi
pembangunan nasional berwawasan kesehatan yang dilandasi pandangan baru dan
paradigma sehat, profesionalisme, jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat
(JPKM) dan desentralisasi.

Dalam pelaksanaan pedidikan , proses pembelajaran yang terjadi tidak terbatas


didalam kelas saja. Pengajaran yang berlangsung pada Pendidikan ini lebih
ditekankan pada pengajaran yang menerobos diluar kelas, bahkan diluar institusi
pendidikan seperti lingkungan kerja (industri), alam atau kehidupan masyarakat.
Industri merupakan lahan praktik sebagai sarana belajar mengajar utama mewujudkan
professional mahasiswa, dan juga sebagai wahana untuk meningkatkan ketrampilan
secara utuh dari seorang mahasiswa yang telah mendapat pelajaran teori dikelas atau
praktikdi laboratorium dan bengkel kerja (Yulianto, 2021).

Industri merupakan salah satu lokasi, tempat orang banyak melakukan aktivitas
bekerja untuk menghasilkan berbagai jenis produk dan jasa. Namun perlu diketahui
untuk menunjang aktivitas manusia di lokasi tersebut, ketersediaan sarana sanitasi
menjadi hal yang penting, untuk mewujudkan lingkungan kerja menjadi bersih dan
sehat yang dapat mendukung aktivitas bekerja.

Sanitasi adalah suatu cara untuk mencegah berjangkitnya suatu penyakit


menular dengan jelas memutuskan mata rantai dari sumber. Sanitasi merupakan usaha
Kesehatan masyarakat yang menitik beratkan pada penguasaan terhadap berbagai
factor lingkungan yang mempengaruhi derajat Kesehatan. Sanitasi Industri merupakan
usaha yang dilakukan untuk mengurangi jumlah mikroba dengan memperhatikan
kebersihan tempat kerja dan peralatan kerja yang digunakan. Dengan kegiatan sanitasi

1
di industry dimaksudkan untuk menjaga kondisi Kesehatan pekerja dan produksi agar
tidak kontak atau terhindar dari paparan mikroba (Jamaludin and Sumihardi, 2018)

Maka dari itu, Sanitasi Industri perlu diperhatikan dan perlu pengawasan, agar
di dalam kegiatan industri tercipta lingkungan kerja yang sehat dan menghindari
Penyakit Berbasis Lingkungan yang disebabkan oleh Sanitasi Industri yang kurang
baik dan kondisi Lingkungan Kerja yang tidak sehat. Komponen yang tercantum di
dalam “Buku Pedoman Praktik Kerja Industri Program Studi Sanitasi Program
Diploma Tiga Jurusan Kesehatan Lingkungan Poltekkes Kemenkes Semarang” yaitu
pengawasan mengenai :

a. Penyediaan air bersih dan air minum


b. Pengelolaan limbah cair
c. Penyehatan tanah dan pengelolaan sampah
d. Penyehatan makanan dan minuman
e. Penyehatan udara
f. Pengendalian vektor
g. Sarana dan prasarana bangunan
h. Housekeeping atau Tata Graha

Suatu perusahaan yang aman adalah perusahaan yang teratur dan terpelihara
dengan baik dan cepat menjadi terkenal sebagai tempat naungan buruh yang baik.
Program keselamatan kerja yang baik adalah program yang terpadu dengan pekerjaan
sehari-hari (rutin), sehingga sukar untuk dipisahkan satu sama lainnya. Pelajaran ini
dimaksudkan untuk memberi bimbingan ke arah pencegahan kecelakaan pada waktu
kita bekerja, pertolongan pertama pada kecelakaan dan lain-lain.
Keselamatan kerja adalah keselamatan yang berhubungan dengan peralatan,
tempat kerja dan lingkungan, serta cara-cara melakukan pekerjaan. Arti dan tujuan
keselamatan kerja untuk menjamin keadaan, keutuhan dan kesempurnaan baik
jasmaniah maupun rohaniah manusia serta hasil karya dan budayanya, tertuju pada
kesejahteraan masyarakat pada umumnya dan manusia pada khususnya (John
Ridley,2006).
Tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di
dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan jasa atau barang untuk
memenuhi kebutuhan masyarakat. Tempat kerja adalah ruangan atau lapangan,

2
tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja untuk suatu keperluan
suatu usaha dan dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya, termasuk
tempat kerja, semua ruangan, lapangan, halaman dan sekelilingnya yang merupakan
bagian atau yang berhubungan dengan tempat kerja tersebut (John Ridley,2006).
Menyadari pentingnya aspek Keselamatan dan Kesehatan Kerja, pemerintah
mengeluarkan Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
yang bertujuan melindungi tenaga kerja dan orang lain yang ada di tempat kerja.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
a. Mahasiswa mampu melakukan penyusunan rencana pengawasan Sanitasi
Industri dan kesehatan lingkungan di tempat kerja.
b. Mahasiswa mampu melakukan pengawasan sanitasi industri dan Kesehatan
lingkungan tempat kerja.
c. Mahasiswa mampu mengidentifikasi dan evaluasi faktor-faktor bahaya yang
timbul ditempat kerja
d. Mahasiswa dapat mengetahui langkah pengendalian terhadap faktor-faktor
bahaya ditempat kerja
2. Tujuan Khusus
a. Menyusun instrumen pengawasan praktik kerja industri
b. Melaksanakan pemantauan dan penilaian di dalam dan di luar gedung pada
lingkungan kerja industri
c. Menganalisis dan menyimpulkan hasil pengawasan kegiatan kesehatan
lingkungan di tempat kerja.
d. Memberikan rekomendasi terhadap permasalahan kesehatan lingkungan yang
dihadapi oleh industri

C. Waktu
Waktu pelaksanaan praktik kerja industri dan sistem manajemen keselamatan
dan kesehatan kerja dilaksanakan pada 14 Maret 2022 sampai dengan 8 April 2022.

D. Lokasi
Penempatan lokasi kegiatan praktik kerja industri dilaksanakan di PT. Sinergi
Prima Enjineering bertempat utama di komplek Satrudal TNI AU No 74 Pondok
Melati Bekasi, Jawa Barat.

3
BAB II
HASIL

A. Gambaran Umum Industri


1. Data Umum Perusahaan
PT. Sinergi Prima Enjineering merupakan perusahaan yang begerak dalam
bidang enjineering dan machining sebagai kontraktor utama untuk PT Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dan beberapa perusahaan lainnya
seperti PT. KOMATSU Indonesia dan PT. Astra Honda Motor.
Tabel 2.1 Profil Perusahaan
Nama Perusahaan PT. Sinergi Prima Enjineering
Jl. Raya Hankam Komplek X Satrudal TNI AU No 74
Alamat
Pondok Melati, Bekasi – Jawa Barat
Telepon (021) 84978947
Fax (021) 84978947

a. Sejarah Perusahaan
PT. Sinerji Prima Enjineering didirikan pada tahun 1998 tepat saat krisis
moneter di Indonesia tengah berlangsung. Didirikan oleh eks karyawan Toyota
Bapak Sugeng Riyadi. Beliau adalah alumnus JAVADA angkatan 1994. Awal
saat didirikan perusahaan ini bernama PT. Sanabil Prima Enjineering.bermula
dari sebuah workshop kecil di daerah Bantar Gerbang Kota Bekasi kini PT.
Sinerji Prima Enjineering bertempat utama di komplek Satrudal TNI AU No
74 Pondok Melati, Bekasi.

b. Visi Perusahaan
"Menjadi perusahaan yang dapat memenulii kebutuhan pelanggan
(Satisfying The Cusotomer Need) dan berkelas dunia (To Be Class Engineering
Company).

4
Gambar 2.1 Logo PT. Sinergi Prima Enjineering (Sumber: Dokumen PT.
SPE, diolah 11 Juli 2015)

Makna dari logo PT. Sinergi Prima Enjineering adalah sebagai berikut :

 Ketiga strip logo yang ujung atasnya mengarah ke arah kanan


melambangkan PT. Sinergi Prima Enjineering akan selalu bergerak maju dan
semakin berkembang di masa depan.
 Jumlah strip yang berjumlah tiga mewakili inisial dari S, P, dan E yang
berarti Sinergi Prima Enjineering.
 Warna pada ketiga strip pada logo memiliki makna masing-masing,
diantaranya warna merah yang merupakan strip logo paling besar
menunjukkan perusahaan akan selalu mengedepankan visi dan misi
serta value company dengan tegas dan berani, selain itu jugs
melambangkan bahwa PT. Sinergi Prima Enjineering berada di wilayah
Indonesia. Kemudian warna hijau pada strip logo yang kedua memiliki arti PT.
Sinergi Prima Enjineering ramah lingkungan dan memiliki harmoni dengan
mitra kerja dan masyarakat. Selanjutnya warna biru pada strip logo yang
ketiga memiliki arti kepercayaan, keyakinan, dan keseriusan.
 Lingkaran biru yang berbentuk oval melambangkan bola dunia, dimana visi
perusahaan untuk mengembangkan bisnisnya ke seluruh dunia.
 Tulisan PT. Sinergi Prima Enjineering memberikan informasi nama
perusahaan
c. Misi Perusahaan
1) Memenuhi standar keselamatan kerja (safety first)
2) Selalu berorientasi pada hasil (kepuasan pelanggan)
a) Competitive price d) Zero accident
b) Quick respon e) Documentatif neat
c) Delivery on target f) Quality standart
5
3) Kreativitas dan inovasi terus menerus
4) Team Work yang kokoh
5) Penerapan 5R (ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin) yang konsisten
6) Komunikasi yang baik
7) Proses kerja yang efektif dan efisien
d. Struktur Organisasi Perusahaan
Struktur organisasi merupakan sebuah bagan yang menggambarkan
tentang hubungan antara masing-masing kegiatan dan fungsi menjadi
organisasi dalam pembagian tanggung jawab dan wewenang PT. Sinergi Prima
Enjineering merupakan perusahaan yang memiliki struktur organisasi
personal, dimana pada struktur organisasi ini, semua orang yang terlibat dalam
suatu aktivitas serta beberapa aktivitas serta beberapa aktivitas yang berkaitan
kedalam satu kelompok disatukan.
Dalam pengelolaan organisasinya, perusahaan dipimpin oleh seorang
direktur ndan mengepalai General Manager, selanjutnya General Manager
membawahi R & D Manager, Manager Project, Bussines Development &
HRGA Manager, dst. Untuk lebih jelasnya, struktur organisasi PT. Sinergi
Prima Enjineering adalah sebagai berikut :

6
Gambar 2.2 Struktur Organisani PT. Sinergi Prima Enjineering

7
e. Bidang – Bidang Pekerjaan PT. Sinergi Prima Enjenering
Unit usaha ini meliputi bidang steel fabrication, mechanical/control
electrical, machining, supplier, engineering, dan general cleaning.
a. Steel fabrication : pengolahan baja.
b. mechanical/control electrical : Mekanik/kontrol listrik.
c. Machining : Permesinan.
d. Supplier : Pemasok/penyedia.
e. Engenering : Rekayasa mesin.
f. General cleaning : Pembersihan umum.

Oleh karena itu, PT. Sinergi Prima Enjineering bermitra dengan PT.
Toyota Motor Manufacring Indonesia (TMIIN).

2. Lingkup Pekerjaan Praktek Kerja Lapangan

Praktek kerja lapangan adalah salah satu bentuk implementasi


secarasistematis antara program pendidikan di Politeknik kesehatan semarang
dengan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan kerja
secara langsung di dunia kerja untuk mencapai tingkat keahlian tertentu. Pada
pelaksanaannya, praktek kerja lapangan bisa memberikan keuntungan tersendiri.
Karena keahlian atau kompetensi yang tidak di berikan di bangku kuliah dapat di
peroleh di dunia kerja/industri. Sehingga dapat meningkatkan mutu dan relevansi
yang terarah untuk mengembangkan suatu sistem yang mantap antara dunia
pendidikan dan dunia kerja.

B. Gambaran Program Sanitasi Industri


Sanitasi industri di PT. Sinergi Prima Enjineering dapat dikatakan masih belum
dalam pemantauan yang baik, sehingga dilakukan pemantauan sanitasi industri di PT.
Toyota yang bekerjasama dengan PT. Sinergi Prima Enjineering.

1. Penyehatan Udara

Gambar 2.3 Thermometer ruangan

8
Beberapa pengukuran dilakukan oleh PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia – Industri Karawang di berbagai lokasi. Setiap ruangan tahap produksi
(Stamping, welding, painting, assy) memiliki cerobong asap yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas emisi hasil produksi yang telah difilter. Pengukuran lingkungan
dilakukan setiap 1 bulan sekali yang dikelola oleh maintener Toyota.

2. Pengendalian Vektor

Gambar 2.4 Rentokil (alat pengendalian tikus)

PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam pengendalian


vektornya menggunakan pihak ke-3 yaitu Perusahaan Rentokil. Perusahaan
Rentokil adalah perusahaan pengendalian hama komersial terkemuka didunia
yang menyediakan managemen resiko jaminan, dan daya tanggap tertinggi kepada
pelanggan. Setiap unit ruangan produksi yang tertutup mendapat perlakuan khusus
hal ini dikhawatirkan akan akan masuk ke sensor ke robot.
3. Penyehatan Makanan Dan Minuman

Gambar2.5 Penyediaan makanan catering


Pengolahan makanan dan minuman yang ada di PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu mengolah bahan makanan dengan
produksi sendiri berupa kantin berbayar dan pihak ketiga, yaitu catering yang

9
setiap hari jam operasional kerja yaitu hari Senin - Minggu mengantarkan
makanan yang sudah siap saji ke PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) dengan menu yang berbeda disetiap harinya yang sudah mengikuti
standar gizi yang dibutuhkan oleh pekerja.
Pihak catering mengantar makanan yang sudah siap saji ke PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yang akan diterima dibagian kantin
yang sudah disediakan oleh pihak PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN). Pihak catering yang di gunakan di PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia (TMMIN) terdiri dari 6 pihak catering salah satunya yaitu CAS Food.
4. Housekeeping
Housekeeping di PT. Toyota dilakukan setiap hari oleh petugas PT. Toyota
dengan membersihkan ruang kantor, ruang produksi, mengangkut sampah
sehingga ruang kantor dan ruang produksi bersih setiap hari.
5. Penyediaan Air Bersih dan Air Minum

Gambar 2.6 Pemeriksaan air bersih secara fisik


Penyediaan air bersih di di PT. Toyota disediakan dari air kawasan yang
terdiri dari industrial water dan day water atau air murni seperti yang sudah dalam
pengawasan terkait kualitas fisik, kimia,dan biologi airnya. Pemeriksaan air bersih
dilakukan oleh pihak utility dan setiap unit memiliki batasan terkait kualitas air.
Pasokan air kebutuhan air minum PT. Toyota yaitu dari perusahaan air
minum atau pihak ke-3 yang nantinya akan ditempatkan di masing-masing
terminal galon.

10
6. Pengelolaan Limbah Cair

Gambar 2.7 Tempat pengelolaan limbah


PT. Toyota menghasilkan berbagai jenis limbah cair yaitu Limbah reguler
untuk kebutuhan orang yang MCK langsung dikirim ke WWT (Waste Water
Treatment) untuk dilakukan pengolahan supaya air kembali dalam kondisi netral
dan limbah cair B3 yang diolah oleh pihak ke 3 yaitu pihak PAD Setempat. Total
kapasitas limbah antara Plant 1 & Plant 2 yaitu puluhan ton perhari.
7. Pengelolaan Sampah

Gambar 2.8 Tempat pembuangan sampah sementara


a. Sampah Padat
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia – Karawang Plant membuat
standar tempat sampah, guna mengklasifikasikan limbah sebelum dilakukan
pengolahan. Tempat sampah yang diklasifikasikan berdasarkan jenis sampah
yang ada, dan pengklasifikasian tersebut dibedakan dengan warna tempat
sampah, antara lain:
1) Tempat sampah warna hijau untuk botol
a) Botol plastik
b) Botol kaca
c) Botol kaleng
d) Cup plastik
e) Botol air accu

11
2) Tempat sampah warna hijau untuk metal
a) Besi
b) Mur, baut, paku
c) Kaleng
d) Kawat
e) Bekas alat tulis kantor, seperti: bolpen, isi steples, klip kertas, dll
f) Benda tajam, seperti: gunting, silet, dll
3) Tempat sampah warna hijau untuk kertas
a) Kertas
b) Kardus
c) Kertas amplop
d) Majalah
e) Koran
f) Kalender
g) Buku
h) Tetrapack
i) Kotak rokok
4) Tempat sampah warna hijau untuk plastik, diantaranya :
a) Plastik sheet
b) Plastik cetakan
c) Plastik biru
d) Plastik makanan
e) Material plastik
f) Plastik kresek
5) Tempat sampah warna biru untuk umum
a) Makanan
b) Buah-buahan
c) Stiker kanban
d) Styrofoam
e) Debu
f) Daun
g) Kertas bungkus makanan
h) Sugawa/ bekas selotip
i) Sampah lain yang belum didefinisikan

12
6) Tempat sampah warna merah untuk B3 (Bahan Beracun Berbahaya)
a) Majun
b) Alat Pelindung Diri
c) Kaleng cat
d) Kaleng thinner
e) Kaleng oli
f) Kemasan kimia
g) Serbuk gergaji bekas
h) Lampu
i) Baterai

Selain macam limbah padat tersebut, limbah padat juga d ihasilkan dari
hasil pengolahan limbah cair berupa lumpur. Dan lumpur tersebut termasuk
limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun), sehingga setelah limbah berupa
lumpur, maka pengolahannya dikirim ke perusahaan yang ditunjuk sebagai
pihak pengolah limbah. Dan selain beberapa yang dikirim ke perusahaan,
lumpur tersebut juga dibakar ke dalam insenerator sehingga keadaannya
menjadi abu dan masuk kealiran udara melewati cerobong insenerator.

8. Sarana Dan Prasarana Bangunan


Program Sanitasi Industri dalam sarana dan prasarana bangunan yaitu
pemantauan sarana dan prasarana bangunan yang dipantau melalui aplikasi
cosmic yaitu aplikasi yang diciptakan oleh BUMN untuk memantau keadaan
prasarana dan prasarana bangunan pada Badan Usaha Milik Negara termasuk PT.
Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN). Area yang dipantau oleh
aplikasi tersebut yaitu :
a. Area Parkir
b. Area pemeriksaan kedatangan / Keamanan
c. Area produksi (stamping, welding, painting, assy, logistic)
d. Warehouse
e. WWT (waste water treatment)
f. Klinik center
g. Area olahraga
h. Training center
i. Kantin

13
j. Area konservasi
k. Dapur/Pantry
l. Lobby
m. Ruang Ibadah
n. Ruang Kerja (Staff dan Pimpinan)
Selain itu, kegiatan atau pelaksanaan pemeliharaan Sarana dan Prasarana
Bangunan yang dilakukan oleh PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu dengan cat ulang bangunan dan dibersihkan secara periodic pada
bangunan yang terdapat di Industri.

C. Gambaran Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja


PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki program kerja
dalam bidang Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3). Program ini salah satunya
dilakukan oleh Anzen leader. Anzen leader adalah seseorang yang bertugas
memberikan pengawasan, arahan, dan masukan kepada pekerja untuk bekerja dengan
aman sehingga mencapai target perusahaan. Ketika bekerja Anzen Leader
berpedoman handbook, dimana handbook tersebut berisikan aturan-aturan safety
serta panduan untuk memimpin anggotanya sebelum, saat, dan seusai bekerja.
Diharapkan dengan adanya Anzen Leader di area pyoyek dapat meminimalkan resiko
kecelakaan kerja atau Zero Accident. Dalam setiap proyek, Anzen Leader harus
berada ditempat. Selain itu, para pekerja juga sudah memahami handbook atau buku
pedoman keselamatan kerja agar dalam bekerja mendapatkan hasil yang maksimal
mencapai target zero accident.

Gambar 2.9 Buku pedoman dan Kartu Identitas kerja Anzen Leader

14
BAB III
PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sampah
1. Identifikasi Masalah

Gambar 3.1 Kondisi tempat sampah


Pengelolaan sampah yang dilakukan oleh PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu dengan pengangkutan sampah dan
pengambilan sampah setiap hari, sehingga tidak menimbulkan bau yang tidak
sedap dan tidak ada sampah yang menumpuk di dalam maupun di luar kantor.
Sampah tersebut di angkut setiap hari kepada pihak ke-3 setiap hari.
Masalah yang ditemukan Ketika melakukan inspeksi Pengelolaan Sampah
di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu wadah sampah
sudah memiliki tutup namun sebagian dalam penggunaannya tidak
diaplikasikan dengan baik, sampah yang dihasilkan melebihi volume tempat
sampah yang disediakan.
2. Analsis alternatif pemecahan masalah
Pada permasalahan diatas pemecahan masalahnya yaitu dengan
melakukan pemantauan lebih terhadap pengelolaan sampah terkait keadaan
tempat sampah, muatan sampah, ketertiban dan aspek lainnya.
3. Penentuan Prioritas masalah
Prioritas masalah yang ditemukan didalam inspeksi pengelolaan sampah
di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu tidak ditutupnya
wadah sampah yang tidak sempurna dan kapasitas tempat sampah yang tidak
sesuai dengan sampahnya dapat mengundang vektor penyakit yang merupakan
suatu organisme yang membawa virus atau bakteri pathogen dan kondisi
sampah sedikit berserakan diluar tempatnya.

15
4. Rencana Tindakan
Rencana Tindakan yang dilakukan yaitu dengan memberikan masukan
kepada PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan menutup
setiap tempat sampah dengan sempurna, penggantian tempat sampah sehingga
sesuai dengan kapasitas sampah itu sendiri.
5. Tindakan Intervensi
Tindakan intervensi yaitu dengan memberikan saran mengenai yang
belum terdapat di item pemantauan pengelolaan sampah mengenai penututupan
terhadap wadah sampah dan pemberian petunjuk untuk memasukkan sampah
secara teratur sehingga tidak berserakan.

B. Pengendalian Vektor
1. Identifikasi masalah
Keberadaan vektor seperti lalat, kecoa, nyamuk dan binatang pengganggu
(tikus), dalam dunia industri masih kurang mendapat perhatian pihak manajemen.
Saat dilakukan inspeksi di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
masih ditemukan binatang pengganggu berupa tikus di area Assy1. Hal ini dapat
berpotensi sebagai perantara penularan penyakit yang dapat mengganggu
kenyamanan dan kesehatan tenaga kerja di industri. Selain tikus, ada binatang
pengganggu lain seperti kucing yang masuk pada area perusahaan. Kucing
tersebut dapat menghambat keberlangsungan proses produksi.
2. Analisis alternatif pemecahan masalah
Pada dasarnya pengendalian vektor seperti tikus dan binatang lain (kucing)
baik di permukiman maupun industri tidak jauh berbeda, hanya dari segi lokasi.
Untuk itu alternatif pemecahan masalah di atas yaitu meningkatkan pengawasan
dengan cara memperbanyak alat perangkap tikus (Rentokil) di berbagai sudut
ruangan dan melakukan pengecekan secara rutin.
3. Penetuan prioritas masalah
Prioritas masalah dalam pengendalian vektor yaitu masih ditemukannya tikus
yang dapat menganggu proses produksi khusunya pada rangkaian kabel. Tikus
tersebut menggrogoti kabel hingga kabel terkelupas dan berdampak kecelakaan
pada pekerja.

16
4. Rencana tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan selain menambah alat perangkap tikus
(Rentokil) serta pengawasan lebih rutin dapat juga dilakukan penanganan lainnya
seperti fogging. Perangkat umpan dari rentokil sangat efektif untuk
menghilangkan tikus. Umpan tikus yang terkandung didalamnya hanya dapat
diakses oleh tikus dan tidak menyebabkan bahaya bagi orang lain. Secara khusus
dirancang untuk menjadi umpan yang kuat dan menyatakan berbagai informasi
termasuk apa yang terkandung didalamnya serta ditempatkan lokasi yang tertera.
5. Tindakan intervensi
Tindakan intervensi yang dapat kami lakukan adalah memberikan saran
mengenai perbaikan pengendalian vektor

C. Penyehatan Makanan Dan Minuman


1. Identifikasi masalah
Masalah yang ditemukan terkait penyehatan makan dan minuman di PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) diantaranya yaitu :
a. Packaging masih menggunakan sterofoam
Penggunaan mika sebagai wadah makanan catering yang dapat dikatakan
tidak aman. Yang diketahui memiliki sejumlah dampak negatif bagi tubuh
dan lingkungan. Dampak bagi tubuh
Dampak bagi lingkungan itu sendiri yaitu sampah yang dihasilkan tidak
dapat diuraikan oleh tanah sehingga kurang efektif untuk digunakan.
b. Jumlah kerjasama dari catering lebih dari 1
PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) memiliki jasa
catering yang berjumlah 6, diantaranya yang dikelolan PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) sendiri ataupun menggunakan jasa
orang ke 3. Sehingga dikhawatirkan ketika terjadi insiden keracunan
makanan, sulit untuk dilakukan analisis terkait sumber dari keracunan
makanan tersebut.
c. Tidak diketahui dengan pasti perilaku penjamah makanan terutama jasa
cateering dari pihak ke 3.

17
2. Analsis alternatif pemecahan masalah
Komponen- komponen diatas tidak terdapat pada PT Toyota, sehingga
alternatif yang dapat dilakukan yaitu pembungkus makanan atau styrofoam
dapat diganti dengan pembungkus yang aman seperti kertas nasi. Selain itu,
disarankan juga untuk para karyawan dapat membawa bekal sendiri. Dengan
membawa bekal sendiri dapat mencegah timbulnya penyakit yang berasal dari
makanan yang diolah atau pembungkus makanan.
3. Penentuan Prioritas Masalah
Masalaha yang dijadikan prioritas adalah proses pengolahan makanan dan
penyajian makanan. Pengolahan makanan adalah proses pengubahan bentuk dari
bahan makanan yang siap santap. Pengolahan dan penyajian makanan yang baik
yaitu dengan menerapkan prinsip hygiene sanitasi makanan dan minuman.
4. Rencana Tindakan
Rencana tindakan yang dilakukan yaitu memberikan pengertian dan saran
terhadap PAD/unit yang menangani dari pihak perusahaan saja, karena
keterbatasan keadaan dan situasi pandemi jadi kami hanya dapat bertindak
sampai pihak perusahaan saja. Tentunya jika kami dapat mengakses sampai ada
penjamah makanan maka kami akan memberikan pengertian tentang bahayanya
menggunakan sterofoam untuk wadah makanan panas atau terhadap limbah
yang dibuang ke lingkungan lalu kami akan memberikan saran bagi penjamah
agar menggunakan wadah makanan dari bahan lain yang masih ramah
lingkungan dan tidak menggunakan banyak biaya.
5. Tindakan intervensi
Tindakan intervensi yang dapat kami lakukan adalah dengan memberikan
saran apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan dalam mengenai
pewadahan makanan, dan berdiskusi pemecahan masalah jika terdapat kasus
keracunan makanan oleh para pekerja, dengan memberikan pengertian bahwa
jika para peke rja sakit maka produktifitas menurun maka target dari perusahaan
tidak tercapai.

D. Kesehatan Kerja
Pemeriksaan Kesehatan kerja yang dilaksanakan PT. Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN) dengan Medical Check Up dilakukan setiap 6
bulan 1x dengan rutin di klinik yang telah bekerjasama dengan PT. Toyota Motor

18
Manufacturing Indonesia (TMMIN). Kesehatan kerja mempunyai peran yang sangat
penting didalam suatu pekerjaan karena dengan adanya pekerja atau karyawan maka
produktivitas yang diciptakan dari karyawan tersebut dapat meningat apabila
Kesehatan pekerja di perhatikan. Medical Check Up dilakukan di PT Toyota Motor
Manufacturing Indonesia (TMMIN)

1. Pemeriksaan Riwayat Kesehatan


a. Keluhan Kesehatan yang dialami oleh karyawan
b. Riwayat Kesehatan pasien, termasuk gangguan Kesehatan yang pernah
diderita baru – baru ini atau pada masa lalu
c. Riwayat operasi yang pernah dijalani
d. Obat – obatan yang sedang dikonsumsi
e. Alergi terhadap obat atau makanan tertentu
f. Riwayat Kesehatan keluarga
g. Gaya hidup yang dijalani
2. Pemeriksaan tanda vital
a. Frekuensi denyut jantung
b. Frekuensi pernapasan
c. Suhu tubuh
d. Tekanan darah
3. Pemeriksaan Fisik
a. Pemeriksaan kepala dan leher
b. Pemeriksaan paru
c. Pemeriksaan jantung
d. Pemeriksaan perut
e. Pemeriksaan kulit
f. Pemeriksaan saraf

19
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat di ambil dari kegiatan Praktik Kerja Industri di PT. Toyota
Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) yaitu:
1. Inspeksi Sanitasi dilakukan di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu :
a. Penyediaan air bersih di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) berasal dari kawasan. Dengan kondisi fisik air jernih, tidak berbau,
tidak berwarna, dan tidak berasa.
b. Kebutuhan air minum PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
dipasok oleh perusahaan air minum Tirta galon.
c. Setiap unit produksi memiliki cerobong asap yang berfungsi untuk
mengeluarkan gas emisi hasil produksi yang telah di filter. Dengan itu udara di
lingkungan sekitar tidak tercemar.
d. Pengendalian vektor di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN)
bekerjasama dengan pihak ke 3 yaitu perusahaan rentokil. Perusahaan rentokil
berfungsi untuk mencegah potensi masuknya tikus kedalam ruangan dengan
dipasangkan alat perangkap tikus.
e. Penyediaan makanan minuman di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) yaitu dengan adanya jasa catering dan ada pula kantin berbayar
dengan kondisi yang baik seperti bersih, nyaman, dan sarana prasana lengkap
tersedia wastafel, terdapat pembatas pada meja makan dan kapasitas dalam
kantin tersebut di batasi.
f. Wadah atau tempat sampah di PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia
(TMMIN) sudah dibedakan sesuai jenisnya. Terdapat perlakuan khusus pada
sampah B3, yang pengolahannya dilakukan oleh pihak ke 3 yang telah
bekerjasama dengan PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN).
g. Sarana Prasarana Bangunan

20
B. Saran
Setelah penulis melakukan kerja praktik dan pengawasan, maka penulis dapat
memberikan saran kepada perusahaan terkait beberapa aspek sanitasi, yaitu :
1. Pada pengelolaan sampah perusahaan perlu meningkatkan volume tempat sampah
agar mencukupi kapasitas yang dihasilkan setiap harinya. Selain volume tempat
sampah, perlu diperhatikan juga kondisi tempat sampah yang harus tertutup karena
berpengaruh terhadap kesehatan dan keestetikaan.
2. Pada penyehatan makanan dan minuman perusahaan perlu meningkatkan
pengawasan terhadap penyedia makanan(catering) terkait pewadahan yang perlu
diganti dengan wadah makanan yang ramah lingkungan seperti paper luch box.
3. Pada pengendalian vektor perlu dilakukan pengawasan lebih terutama pada unit –
unit produksi yang berpotensi rawan terhadap gangguan vektor. Alat perangkap
tikus di beberapa titik lebih di perbanyak lagi.

21
DAFTAR PUSTAKA

Afiffah, Annida. Laporan Praktik Kerja Lapangan Pada PT Toyota Motor Manufacturing
Indonesia. Jakarta: Universitas Negeri Jakarta, 2017.

L.Ghufran, Anggie Octavian. Laporan Praktek Lapangan Kerja Keselamatan dan Kesehatan
Kerja (K3) Pada Proses Cleaning Dolly di PT. Sinergi Prima Enjineering. Jakarta:
Universitas Negeri Jakarta, 2016.

Trianto, Agung. Analisa Pengendalian Kualitas Untuk Mengurangi Defect Pada Produk Part
Arm Suspension Upper Dengan Metode Dmaic di PT. Toyota Motor Manufacturing
Indonesia. Jakarta: Universitas Mercu Buana, 2018.

22
LAMPIRAN
Lampiran 1. Daftar hadir

23

Anda mungkin juga menyukai