Anda di halaman 1dari 13

DAFTAR PROFIL INDIKATOR MUTU

UNIT FARMASI
No INM  SIMAR Indikator Mutu Prioritas RS  Indikator Mutu Unit  SISMADAK Siimut
(rekapitulasi bulanan) SISMADAK (rekapitulasi secara mingguan) (rekapitulasi harian)
Pengisian oleh komite mutu (rekapitulasi secara mingguan)
1 Kepatuhan penggunaan formularium Kepatuhan 5S di Unit Farmasi Kepatuhan peresepan obat di rawat
rumah sakit inap berdasarkan formularium RS
dan/atau paket tindakan
2 Kesalahan penyerahan perbekalan farmasi Kepatuhan peresepan obat di rawat
jalan berdasarkan formularium RS
dan/atau paket tindakan
3 Peningkatan keamanan obat yang perlu Kepatuhan peresepan obat
diwaspadi di depo tindakan berdsarkan
formularium RS dan/atau paket
tindakan
4 Kepatuhan penyediaan obat sesuai
formularium di Farmasi Ranap
Kepatuhan penyediaan obat sesuai
formularium di Farmasi RaJal
Kepatuhan penyediaan obat sesuai
formularium di Farmasi Depo
Tindakan
Judul Indikator KEPATUHAN PENGGUNAAN FORMULARIUM NASIONAL
Dasar pemikiran 1. Kepatuhan Menteri Kesehatan mengenai Formularium Nasional
2. Kepatuhan terhadap formularium dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan obat –
obatan
3. Formularium rumah sakit disusun berdasarkan masukan – masukan pemberi layanan, dan
pemilihannya berdasarkan kepada mutu obat, rasio risiko dan manfaat, berbasis bukti,
efektifitas dan efisiensi. Pengadaan obat – obatan di rumah sakit mengacu pada
formularium rumah sakit
Dimensi Mutu v
1. Efisiensi
v
2. Efektifitas

3. Aksesibilitas

4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasen

6. Kesinambungan
Tujuan Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien berdasarkan daftar obat
yang mengacu pada formularium nasional
Definisi Operasional 1. Formularium Pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien berdasarkan daftar
obat yang mengacu pada formularium nasional
2. Kepatuhan penggunaan formularium nasional adalah peresepan obat (R/: recipe dalam
lembar resep) oleh DPJP kepada pasien sesuai daftar obat di Formularium Nasional
dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan
Jenis Indikator v
Struktur Proses Output Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah R/recipe dalam lembar resep yang sesuai dengan formularium nasional
Denominator Jumlah R/recipe dalam lembar resep yang diobservasi
Target Pencapaian ≥ 80%
Kriteria: - Inklusi Resep yang dilayani di RS
- Eksklusi Obat yang diresepkan di luar FORNAS karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog
habis/kosong
Formula N/D x 100% = …%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Lembar resep di instalasi farmasi
Instrumen Formulir kepatuhan penggunaan formularium nasional
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila jumlah populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Probability Sampling – Simple Random Sampling / Systematic Random Sampling
Data
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kepala Bidang Penunjang Medis
Mutu
Judul Indikator Pengelolaan Tempat Kerja Dengan Standar 5s di Unit Farmasi
Dasar pemikiran Sebagai salah satu strategi bersaing Puri Bunda adalah dengan melakukan pengelolaan
tempat kerja agar pelayanan dapat diberikan secara maksimal
Dimensi Mutu v
1. Efisiensi

2. Efektifitas v

v
3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan
v
5. Fokus kepada pasen
v
6. Kesinambungan
Tujuan Ruang kerja bersih dan peralatan selalu berada di tempatnya sehingga pelayanan dapat
diberikan dengan maksimal
Definisi Operasional Petugas selalu melaksanakan tahapan 5S setiap hari dengan konsisten dan akan di lakukan
audit setiap bulan sekali
Jenis Indikator
Struktur Proses Output v Outcome

Satuan Pengukuran Satuan


Numerator Jumlah total nilai unit yang didapat saat audit
Denominator Jumlah total kriteria yang di audit
Target Pencapaian 8
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber data Buku ekspedisi kegiatan patrol
Instrumen Hasil Audit 5S cross BU
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Hasil Audit 5S cross BU
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid Jangmed
Mutu
Judul Indikator Kesalahan Penyerahan Perbekalan Farmasi
Dasar pemikiran Membangun kesadaran akan nilai keselamatan pasien dengan mencegah terjadinya insiden
keselamatan pasien yang meliputi kejadian yang tidak diharapkan (KTD), kejadian nyaris cedera
(KNC), Kejadian Sentinel, dan langkah – langkah yang harus dlakukan oleh apoteker dan tenaga
farmasi, pasien dan keluarga jika terjadi insiden.
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasen

6. Kesinambungan
Tujuan  Tergambarnya ketelitian petugas farmasi dalam memberikan pelayanan
 Agar kesalahan dalam pemberian obat dapat dihindari
Definisi Operasional Kesalahan pemberian obat meliputi :
1) Salah dalam memberikan jenis obat
2) Salah dalam memberikan dosis
3) Salah orang
4) Salah jumlah
Jenis Indikator
Struktur Proses Output v Outcome
Satuan Pengukuran persentase
Numerator Jumlah kesalahan penyerahan perbekalan farmasi setiap bulan
Denominator Jumlah permintaan perbekalan farmasi pada bulan tersebut
Target Pencapaian ≤ 0,01%
Kriteria: - Inklusi
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Jumlah seluruh resep dan formulir permintaan perbekalan farmasi dalam satu bulan
Instrumen Pengambilan Worksheet kesalahan penyerahan perbekalan farmasi
Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Data Seluruh resep atau formulir permintaan perbekalan farmasi di unit farmasi
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu
Judul Indikator Kepatuhan Peresepan Obat di Rawat Inap Berdasarkan Formularium RS dan/atau Paket
Tindakan
Dasar pemikiran Indikator mutu nasional dimana sumber data ada di unit tersebut
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan
v
5. Fokus kepada pasen

6. Kesinambungan
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan peresepan obat meliputi: 1) Item obat yang diresepkan ada di dalam formularium RS;
2) Signa resep tidak menyalahi restriksi jenis, kuantitas, & indikasi; dan 3) Jenis dan jumlah item
yang digunakan pada suatu tindakan tidak melebihi standar paket
Jenis Indikator
Struktur Proses v Output Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit dan sesuai dengan
formularium RS atau paket tindakan yang sesuai standar paket
Denominator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Semua resep yang dilayani di farmasi rawat inap
-
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber data Unit farmasi rawat inap pada proses telaah resep
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu
Judul Indikator Kepatuhan Peresepan Obat di Rawat Jalan Berdasarkan Formularium RS dan/atau Paket
Tindakan
Dasar pemikiran Indikator mutu nasional dimana sumber data ada di unit tersebut
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan
v
5. Fokus kepada pasen

6. Timeliness
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan peresepan obat meliputi: 1) Item obat yang diresepkan ada di dalam formularium
RS; 2) Signa resep tidak menyalahi restriksi jenis, kuantitas, & indikasi; dan 3) Jenis dan
jumlah item yang digunakan pada suatu tindakan tidak melebihi standar paket
Jenis Indikator v
Struktur Proses Output Outcome
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit dan sesuai dengan
formularium RS atau paket tindakan yang sesuai standar paket
Denominator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Semua resep yang dilayani di farmasi rawat inap
-
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber data Unit farmasi rawat jalan pada proses telaah resep
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu

Judul Indikator Kepatuhan Peresepan Obat di Depo Berdasarkan Formularium RS dan/atau Paket Tindakan
Dasar pemikiran Indikator mutu nasional dimana sumber data ada di unit tersebut
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas

v
4. Keselamatan
v
5. Fokus kepada pasen

6. Kesinambungan
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan peresepan obat meliputi: 1) Item obat yang diresepkan ada di dalam formularium
RS; 2) Signa resep tidak menyalahi restriksi jenis, kuantitas, & indikasi; dan 3) Jenis dan
jumlah item yang digunakan pada suatu tindakan tidak melebihi standar paket
Jenis Indikator
Struktur Proses v Output Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit dan sesuai dengan
formularium RS atau paket tindakan yang sesuai standar paket
Denominator Jumlah receipt (/R) dalam setiap order resep yang masuk ke unit
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Semua resep yang dilayani di farmasi rawat inap
- Eksklusi -
Formula N/D x 100% = …%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber data Unit farmasi pada proses telaah resep
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu

Judul Indikator Kepatuhan Penyediaan Obat Sesuai Formularium di Farmasi Rawat Inap
Dasar pemikiran Indikator mutu yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi kontrak pelayanan klinis atau
non klinis
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas v

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan dalam penyediaan obat meliputi ketersediaan obat sesuai list formularium sesuai
dengan Safety Stock (min-max) sesuai dengan regulasi pengadaan
Jenis Indikator
Struktur Proses v Output Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock dan sesuai dengan formularium
dan regulasi RS
Denominator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Sediaan obat yang ada dalam formularium RS
Sediaan obat yang diberitanda non-stock
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Unit farmasi pada stock opname
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu

Judul Indikator Kepatuhan Penyediaan Obat Sesuai Formularium di Farmasi Rawat Jalan
Dasar pemikiran Indikator mutu yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi kontrak pelayanan klinis atau
non klinis
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas v

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan dalam penyediaan obat meliputi ketersediaan obat sesuai list formularium sesuai
dengan Safety Stock (min-max) sesuai dengan regulasi pengadaan
Jenis Indikator
Struktur Proses v Output Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock dan sesuai dengan formularium
dan regulasi RS
Denominator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Sediaan obat yang ada dalam formularium RS
Sediaan obat yang diberitanda non-stock
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Retrospektif
Pengumpulan Data
Sumber data Unit farmasi pada proses pemeriksaan stock
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Bulanan
Pengumpulan Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu

Judul Indikator Kepatuhan Penyediaan Obat Sesuai Formularium di Farmasi Depo Tindakan
Dasar pemikiran Indikator mutu yang dipergunakan untuk melakukan evaluasi kontrak pelayanan klinis atau
non klinis
Dimensi Mutu
1. Efisiensi

2. Efektifitas v

3. Aksesibilitas
v
4. Keselamatan

5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan
Tujuan Indikator mutu pelayanan klinis prioritas rumah sakit, indikator mutu unit pelayanan, indikator
mutu pelayanan, indikator mutu program, dan indikator mutu nasional
Definisi Operasional Kepatuhan dalam penyediaan obat meliputi ketersediaan obat sesuai list formularium sesuai
dengan Safety Stock (min-max) sesuai dengan regulasi pengadaan
Jenis Indikator
Struktur Proses v Output Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock dan sesuai dengan formularium
dan regulasi RS
Denominator Jumlah jenis sediaan obat yang diperiksa saat check stock
Target Pencapaian 80%
Kriteria: - Inklusi Sediaan obat yang ada dalam formularium RS
Sediaan obat yang diberitanda non-stock
- Eksklusi
Formula N/D x 100% = …%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Unit farmasi pada proses pemeriksaan stock
Instrumen Worksheet Farmasi
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid JangMed
Mutu

Judul Indikator Peningkatan Keamanan Obat Yang Perlu Diwaspadai


Dasar pemikiran Pengelolaan obat high alert dan LASA merupakan hal penting untuk menghindari kesalahan
sehingga meningkatakan mutu dan keselamatan pasien (Permenkes No 11 Tahun 2017
Tentang Keselamatan Pasien)
Dimensi Mutu 1. Efisiensi

2. Efektifitas

3. Aksesibilitas

4. Keselamatan v

5. Fokus kepada pasien

6. Kesinambungan

Tujuan Meningkatkan pengelolaan obat High Alert di ruangan secara benar


Definisi Operasional Obat yang perlu diwasadi (high alert) adalah obat yang memiliki risiko lebih tinggi untuk
menyebabkan / menimbulkan adanya komplikasi atau membahayakan pasien secara
signifikan jika terdapat kesalahan penggunaan dan penyimpanan
Jenis Indikator
Struktur Proses Output v Outcome

Satuan Pengukuran Persentase


Numerator Insiden kejadian /kesalahan yang terkait dengan keamanan obat – obatan yang perlu
diwaspadai (high alert)
Denominator Jumlah total pasien yang mendapatkan obat – obatan yang perlu diwaspadai (high alert)
dalam bulan tersebut
Target Pencapaian 100%
Kriteria: - Inklusi  Penyimpanan obat high alert tidak dilakukan secara benar (prosedur penyimpanan yang
benar : obat high alert disimpan terpisah ; elektrolit konsentrat diberi stiker merah ;
NORUM / LASA diberikan stiker hijau ; insulin dan nutrisi parenteral diberi stiker kuning ;
obat sedasi, heparin, agen radiokntras IV diberi stiker merah ; agen kemoterapi diberi
stiker ungu)
 Pemberian obat high alert tidak menggunakan prosedur 5 (lima) benar
 Tidak ada daftar obat high alert di masing – masing unit
Prosedur ejaan tidak dipergunakan untuk obat bersifat LASA / NORUM
- Eksklusi Obat – obatan yang tidak tergolong high alert
Formula N/D x 100% = …%
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data
Sumber data Laporan Insiden Farmasi
Instrumen Laporan insiden
Pengambilan Data
Besar Sampel 1. Total sampel (apabila populasi ≤ 30)
2. Rumus Slovin (apabila jumlah populasi > 30)
Cara Pengambilan Total
Data
Periode Pengumpulan Bulanan
Data
Penyajian Data 1. Tabel
2. Run Chart
Periode analisis Bulanan, Triwulanan, Tahunan
Penanggung Jawab Kasie Farmasi
Data
Penanggung Jawab Kabid Jangmed
Mutu

Anda mungkin juga menyukai