Dahulu, sepasang pakaian adat Ulee Balang hanya digunakan oleh keluarga
raja. Pria menggunakan pakaian bernama Peukayan Linto Baro, yakni atasan
lengan panjang Meukasah berbahan sutra.
Sedangkan wanita menggunakan Baju Kurung dan Celana Cekak Musang yang
bentuknya teradaptasi dari kebudayaan Melayu, Cina, dan Arab.
Jaitan benang Ulos juga bisa ditambahkan pada aksen baju adat untuk suku
Mandailing di Sumatera Utara. Ditambahkan dengan penutup kepala pria dan
siger untuk wanita.
Pakaian adat Melayu untuk pria terdiri dari Baju Kurung Cekak Musang yang
terbuat dari kain berkualitas seperti satin dan sutra. Kemudian ada sarung
serta kopyah juga. Kemudian wanita menggunakan Kebaya Laboh.
Provinsi Kepri memiliki pakaian adat berupa Teluk Belanga untuk pria dan
Kebaya Laboh untuk wanita. Kebudayaan antar daerah Kepri, Riau, dan
Sumbar yang memang berdekatan membuat pakaian adat yang dipakai pun
hampir sama.
6. Melayu, Jambi
Pakaian adat Melayu Jambi menggunakan setelan kain beludru baik untuk pria
maupun wanita. Namun, pakaian adat wanita dibuat tanpa lengan, dan
pakaian pria menggunakan baju kurung tanggung berbahan beludru juga.
Aesan Gede dikenal sebagai pakaian adat yang syarat dengan banyak
aksesoris untuk pria dan wanita. Pakaian ini berwarna cerah seperti merah,
emas, maupun kejinggaan dengan penutup kepala untuk pria dan siger untuk
wanita.
8. Paksian, Bangka Belitung
Pakaian adat ini memiliki dua warna pilihan, yakni merah dan ungu. Wanita
akan menggunakan baju kurung berbahan sutra atau beludru, serta mahkota
Paksian. Sementara pria memakai sorban sungkon.
9. Melayu, Bengkulu
Pakaian Melayu berwarna merah ini identik dengan kain lecap benang khas
Jambi. Pria dan wanita menggunakan penutup dan hiasan kepala.
10. Tulang Bawang, Lampung
Setelan putih mendominasi pakaian adat ini. Tak lupa dengan lilitan kain tapis
khas Lampung serta penutup kepala untuk pria, kemudian siger serta
perhiasan berwarna emas untuk wanita.
Pakaian adat Pangsi dikenal dengan setelan jas pria dan kebaya putih terang
untuk wanita yang dipasangkan dengan bawahan batik. Tak lupa dengan
blankon dan mahkota.
12. Betawi, DKI Jakarta
Kebaya encim berwarna terang merupakan ciri khas baju Betawi untuk wanita.
Ditambah dengan kain batik dan sebagai bawahan maupun dililitkan ke
bagian pinggang setelan hitam pria.
Sementara itu, pakaian adat Kebaya Jawa Tengah didominasi warna cokelat
dan setelan hitan pada pria. Tak lupa dilengkapi dengan batik, jarik, surjan,
dan keris sebagai aksesoris.
Tak lupa dengan berbagai aksesoris dan hiasan kepala. Pakaian adat ini
melambangkan keanggunan dan sifat berani.
Pesa’an sangat sederhana dan ringan dipakai. Berupa kaos merah putih untuk
pria dan kebaya merah dan kain putih untuk wanita.
Pakaian adat ini berbahan sutra dan satin yang lembut dengan tambahan kain
tenun khas Suku Sasak.
Kain tenun menjadi ciri khas pakaian adat ini. Ditambah dengan atasan
berwarna hitam dan putih, serta topi tilangga.
20. King Baba, Kalimantan Barat
King Baba berarti pakaian untuk pria. Bentuknya seperti rompi dengan kain
khas yang terbuat dari kulit kayu kapuo dan dihias manik-manik indah
berwarna jingga dan merah. Sedangkan wnaita menggunakan King Bibinge
dengan bahan yang sama namun menutupi hingga bagian dada dan pundak.
Pakaian adat ini terbuat dari kulit kayu nyamu. Untuk wanita, Upak Nyamu
dihias dengan manik-manik cantik berwarna putih, merah, dan kuning.
22. Bagajah Gamuling Baular Lulut, Kalimantan Selatan
Kain Sasirangan sebagai kain khas Kalsel dililitkan menjadi bawahan bagi pria.
Sementara bagian dada dikalungi dengan kalung bunga dan ditambah
aksesoris keris. Sedangkan wanita memakai kain yang terbalut hingga
menutupi dada, seperti gaun.
Kustin memiliki tampilan yang hampir sama dengan Upak Nyamu. Terbuat
dari kulit kayu yang dihias manik-manik.
24. Ta’a dan Sapei Sapaq, Kalimantan Utara
Corak pada pakaian adat ini terbilang ramai karena bervariasi dan beragam
warna. Bahan kain masih berasal dari kulit kayu dengan hiasan kepala berupa
mahkota bulu-bulu yang unik.
Serat pisang yang dipintal hingga menjadi kain membentuk pakaian ini. Warna
dasarnya kuning, hijau, dan merah, ditambah penutuh kepala pada pria.
26. Mandar, Sulawesi Barat
Pakaian mandar terdiri dari jas untuk pria dan baju lengan pendek untuk
wanita (biasanya berwarna hijau, ungu, putih, atau merah) dengan kain tenun
senada yang dililit di bagian bawah sebagai bawahan.
Pakaian Suku Kaili ini berbahan kain lembut yang dibentuk baju lengan
panjang. Kemudian ada hiasan di bagian dada berupa bordir berbentuk bunga
dan manik-manik cantik.
28. Tolaki, Sulawesi Tenggara
Tolaki identik dengan warna merah dan emas dengan atasan berbahan sutra
atau beludru serta bawahan berupa kain tenun.
Pasangan baju Biliu dan Makuta sama-sama tertutup dengan balutan kain
lembut berwarna hijau, merah, kuning, atau jingga. Juga, ada aksen khas di
bagian dada serta mahkota dan penutup kepala.
Pakaian Cele memiliki motif garis-garis geometris yang biasa dipakai dengan
kain salele pada upacara adat. Warnanya didominasi merah dan putih.
32. Manteren Lamo, Maluku Utara
Suku Tidore memakai pakaian ini yang dikenal mewah. Bentuknya seperti
rompi dengan warna merah hiasan sulaman benang emas yang glamor.
Koteka yang merupakan rok berumbai terbuat dari serutan tanaman dan ada
pula yang menggunakan kulit kayu sebagai kain atasan.