Anda di halaman 1dari 22

KATA PENGANTAR

Pandemi COVID-19 yang melanda banyak negara di seluruh dunia telah


memberikan dampak yang sangat signifikan bagi semua lini usaha, khususnya bagi
para pelaku bisnis yang bergerak di bidang event pernikahan. Sebagai bagian dari
upaya kesiapsiagaan dalam menghadapi pandemi COVID-19, maka gabungan dari
beberapa himpunan vendor penyelenggara acara pernikahan Kota Bandung
menyusun pedoman umum kesiapsiagaan penyelenggaraan acara pernikahan.

Pedoman Pelaksanaan Acara Pernikahan disusun sebagai Prosedur Tetap (Protap)


proses adaptasi baru di masa pandemi Covid-19. Dengan adanya pedoman ini
diharapkan seluruh pelaku usaha yang terlibat dalam event pernikahan dapat
bersinergi dan bekerjasama secara berkesinambungan untuk menciptakan kondisi
yang kondusif sesuai protokoler kesehatan yang ditetapkan oleh pemerintah.

Pedoman ini dapat diaplikasikan dan dijadikan acuan oleh seluruh vendor-vendor
yang terlibat dalam event pernikahan diantaranya, Wedding Organizer (WO),
Catering, Make Up Artist, Dekorasi, Photo dan Videography, Entertainment, MC,
Venue (Gedung Pertemuan/Hotel) dan juga Pemangku Hajat.

Kerangka acuan dari Pedoman Pelaksanaan Acara Pernikahan disusun sesuai


dengan pembagian tugas dan tanggungjawab masing-masing vendor.
DAFTAR ISI

Kata Pengantar
Daftar Isi
A. Wedding Organizer
B. Pemangku Hajat
C. Venue / Tempat Pernikahan
D. Catering
E. Dekorasi
F. Fotografi & Videografi
G. Sanggar Rias / Make Up Artist
H. MC (Master Of Ceremony)
I. Musik /Entertainment/Kesenian Upacara Adat
Penutup
Pengesahan
WEDDING ORGANIZER

Wedding Organizer (WO) merupakan pucuk pelaksana dalam penyelenggraan acara


pernikahan. WO diharapkan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik dan dapat
melakukan koordinasi dengan pemangku hajat dan semua vendor yang terlibat. Kerangka
tugas dr WO disusun sebagai berikut:

Persiapan Pre-Event
1. WO Wajib menyampaikan dan menjelaskan bahaya COVID-19 ini kepada pihak
Pemangku Hajat dan vendor-vendor pendukung acara;

2. WO wajib memberikan pendampingan penuh kepada Pemangku Hajat dan melakukan


koordinasi dengan vendor-vendor terkait jika terjadi penundaan atau perubahan jadwal
acara;

3. Senantiasa memberikan arahan untuk melaksanakan tindakan preventif bagi Pemangku


Hajat, para tamu, juga vendor terkait.

4. Mendata seluruh personil yang terlibat (Suhu Tubuh, Keterangan Sehat,Dll)


5. Seluruh kru WO yang bertugas harus dipastikan dalam keadaan sehat, bugar, dan fit;

6. Memastikan seluruh persiapan vendor sesuai dengan standar kesehatan Tetap mengacu
pada pedoman pelaksanaan acara dari pemerintah

7. Membuat sign di beberapa titik mengenai tata cara bersalaman, antrian, dan penggunaan
alat makan.

8. Menyediakan alat P3K, antara lain obat luka antiseptik, kain kasa, tisu beralkohol,
termometer, plester, paracetamol, obat flu, obat diare, tabung oksigen portable.

9. Menghimbau tamu undangan yang hadir tidak dalam kondisi sakit.

10. Lansia, anak Kecil dan penderita penyakit Komorbit di himbau untuk tidak menghadiri
Acara.
Pelaksanaan Event
1. Mewajibkan kru untuk menjaga higienitas pribadi.
2. Membatasi kontak fisik langsung selama acara.
3. Seluruh kru WO yang bertugas pada saat acara wajib dilengkapi dengan masker, sarung
tangan karet/lateks, dan mempunyai hand sanitizer pribadi;

4. Mengatur jarak pemberian ucapan selamat dari tamu dengan tidak bersentuhan;

5. Mengatur jarak antrian tamu minimal 50 centimeter per orang;

6. Memastikan proses pemindaian suhu tubuh tamu menggunakan Thermoscan/Thermo Gun


telah dilakukan.

7. Memastikan para tamu untuk menulis alamat jelas pada buku tamu/digital guestbook, sehingga
bila ada tamu ditengarai terkena COVID-19 dapat mudah dideteksi asal mula paparan virus
tersebut;

8. Penempatan kru WO disesuaikan dengan konsep yang telah disepakati oleh pihak WO dan
pemangku hajat;
9. Membuat imbauan-imbauan tindakan preventif melalui MC secara berkala;

10. Kru WO tidak diperkenankan untuk melakukan pengambilan gambar/foto menggunakan gadget
dari tamu.

11. Seluruh kru vendor diharapkan untuk tetap tenang selama menjalankan tugas dan senantiasa
berdoa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
Post Event
1. Kru WO diharuskan menyediakan busana ganti yang dapat digunakan setelah acara
berlangsung.

2. Busana yang telah dipergunakan, hendaknya dimasukkan ke dalam kantong plastik khusus.

3. Seluruh kru yang selesai bekerja hendaknya segera melakukan self sterilization di kediaman
masing-masing dengan segera merendam/mencuci busana yang telah dipakai dalam cairan
antiseptik;

4. Seluruh Kru Vendor yang merasa tidak dalam kondisi fit, harap segera memberitahu kepada
pihak WO untuk segera diambil tindakan medis;

5. WO melakukan sterilisasi pada perangkat kerja yang telah digunakan (HT, PIN, Table Name,
dll)

6. Apabila telah menyelesaikan tanggungjawabnya secara profesional, WO diharapkan untuk


segera meninggalkan venue/lokasi acara;
PEMANGKU HAJAT

Pemangku Hajat diwajibkan untuk memenuhi standar tindakan pencegahan penyebaran COVID-19
selama acara berlangsung dengan rincian sebagai berikut:
a. Bersedia melakukan acara pesta pernikahan dengan menerapkan protap kesehatan yang ketat

b. Bersedia menyiapkan kebutuhan preventif selama berjalannya acara, seperti Hand Sanitizer,
Masker, Sarung Tangan, Tissue Antiseptik, dan Thermoscan/Thermo Gun;

c. Bersedia menyiapkan tim medis beserta ambulance atau alat transportasi lainnya;

d. Memberikan imbauan terkait tindakan preventif dalam pelaksanaan acara kepada anggota
keluarganya masing-masing.

e. Bersedia menyediakan digital guestbook sebagai pengganti buku tamu (dapat dibantu oleh pihak
WO)

f. Bersedia untuk menggunakan cashless Angpao / Angpao non-tunai (dapat dibantu oleh pihak
WO)

g. Bersedia untuk mengurangi jumlah tamu undangan dan keluarga sesuai dengan kebijakan
kapasitas gedung yang telah ditetapkan oleh pemerintah

h. Apabila acara diadakan dirumah, maka pihak pemangku hajat harus memiliki surat izin dari RT /
RW dan izin keramaian dari Polsek setempat.
VENUE / TEMPAT ACARA PERNIKAHAN

Penyelenggaraan acara pernikahan tidak terlepas dari kebutuhan akan Venue atau
tempat penyelenggaraannya. Venue yang digunakan diantaranya adalah Rumah
pemangku hajat, Gedung Pertemuan, Hotel, Café, Guesthouse ataupun tempat lainnya.
Selaku penyedia tempat acara, pihak Venue hendaknya melakukan beberapa
penyesuaian dalam pelaksanaan acara pernikahan pada masa pandemic ini agar
memberikan rasa nyaman dan aman. Berikut point-point yang harus diperhatikan dan
dilaksanakan sebagai berikut :

1. Memfasilitasi perizinan untuk penggunaan Venue kepada pihak berwajib,


2. Mengurangi batas kapasitas penggunaan Venue seusai dengan kebijakan dari
pemerintah.
3. Menyediakan Signage protokoler kesehatan di beberapa titik
4. Melakukan pengecekan suhu tubuh kepada seluruh pekerja dari vendor yang
terlibat dan petugas internal gedung baik pada saat loading in, the day event dan
loading out.
5. Menyiapkan ruang transit/isolasi khusus bagi tamu yang ditengarai dalam kondisi
tidak fit.
6. Memastikan semua karyawan gedung memakai APD dan dalam keadaan sehat
pada saat bertugas
7. Mengubah layout catering dan seating arrangement
8. Menyiapkan hand sanitizer medical grade di beberapa titik penting
9. Menyiapkan tempat cuci tangan dan sabun tangan sebelum memasuki ruangan acara
10. Melakukan koordinasi dengan fasilitas kesehatan terdekat dari Venue
11. Pihak venue berkoordinasi dengan fasilitas medis / Klinik / Rumah Sakit terdekat;
12. Pihak venue memastikan kebersihan gedung dan setiap ruangan di dalamnya selalu dalam
keadaan bersih
13. Sterilisasi ruangan acara pernikahan dan peralatan lainnya (kursi, meja, dll) sebelum dan
sesudah acara dengan disinfectant
14. Menerapkan social & physical distancing pada saat karyawan bekerja ataupun istirahat
15. Sosialisasi kepada semua vendor dan klien untuk mematuhi aturan yang disediakan
CATERING

Catering merupakan salah satu vendor penting dalam resepsi pernikahan. Makanan yang disajikan
dengan presentasi yang menarik dan cantik tidak hanya menggugah selera bagi para tamu, tapi juga
memberikan nilai tambah pada keseluruhan acara. Namun, penerapan protkoler kesehatan di masa
Pandemi Covid-19 menjadi salah satu faktor terpenting yang kini harus mendapatkan perhatian ekstra
dari vendor Catering.

Catering hendaknya memiliki kelayakan seperti:


1. Memiliki Sertifikat Laik Sehat Jasaboga yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan setempat
2. Memiliki Legalitas resmi menjadi anggota PPJI (Perkumpulan Penyelenggara Jasaboga Indonesia)

Protokol Kesehatan Vendor Catering


a. Pengecekan suhu badan karyawan secara rutin, apabila ada karyawan yang suhu badannya
diatas 37,2 derajat tidak diperbolehkan masuk kerja
b. Karyawan mencuci tangan dengan sabun secara rutin, dan mencuci tangan setiap kali berpindah
jenis pekerjaan di tempat produksi
c. Karyawan menggunakan masker, sarung tangan, face shield, penutup kepala ( khusus bagian
yang berhubungan dengan makanan )
d. Karyawan memakai baju kerja atau seragam yang ditentukan sesuai dengan bidang atau
bagiannya masing-masing
e. Menyediakan Hand Sanitizer dibeberapa tempat yang diperlukan
f. Karyawan harus selalu menjaga jarak ( physical distancing ) baik antara karyawan maupun dengan
tamu
g. Memastikan sistem packing / pengepakan makanan memakai wadah yang tertutup atau memakai
plastik wrap atau jenis pembungkus makanan lainnya sesuai dengan standard untuk makanan
h. Memastikan peralatan masak dan peralatan makan dalam keadaan bersih, steril dan sistem
packing / pengepakan yang tertutup
j. Memastikan semua alat makan yang akan digunakan dalam keadaan higienis, kering, di cuci
bersih dan di sterilisasi (proses pencucian dengan menggunakan air panas)
k. Memastikan area tempat kerja produksi baik di dapur atau di tempat acara selalu dalam
keadaan bersih
l. Bagian purchasing memastikan setiap barang olahan yang diterima, terbungkus dengan baik
dalam kemasan tertutup dan kemasan dibersihkan terlebih dahulu
m. Mempersiapkan alat makan yang sudah bersih sesuai dengan jumlah porsi yang dipesan, dan
membungkus alat-alat makan dengan wrap plastik
n. Bila memungkinkan, alat makan yang dibawa sesuai dengan jumlah pax makanan yang akan
disajikan, sehingga tidak perlu melakukan proses pencucian alat makan di venue acara.
o. Penggunaan disposable cutlery (alat makan sekali pakai) bisa digunakan untuk jenis makanan
tertentu (khususnya makanan menu stall / gubugan), tetapi tidak untuk jenis menu berkuah.
p. Memastikan kendaraan untuk mengangkut makanan dalam keadaan bersih dan disemprot
disinfectant secara rutin / berkala

PENYAJIAN MAKANAN & SERVICE


Sistem service bisa disesuaikan dengan konsep acara atau kapasitas tempat (gedung) yang
digunakan.
Jenis sistem service ( pelayanan ) yang bisa diterapkan, antara lain:

A. Prasmanan ( Buffet ) dan Gubugan ( Food Stall )


1. Para tamu dilayani oleh waiter baik untuk peralatan makan dan makanan untuk
meminimalisir sentuhan terhadap peralatan
2. Menerapkan physical distancing dengan menjaga jarak antrian 1 – 1,5 meter
3. Penempatan Gubugan ( Food Stall ) tidak berdekatan
B. Table Service atau Set Menu :
1. Menggunakan Round Table atau Long Table dengan diberi jarak antara kursi
2. Disediakan Waiter dengan menerapkan physical distancing dengan tamu
3. Menu yang disajikan bisa berupa menu prasmanan atau menu khusus (Set Menu )

C. Take Away Food Sevice (Hampers atau Bingkisan) :


Bingkisan menu makanan yang dikemas secara eksklusif sebagai pilihan pelayanan
catering untuk para tamu membawa pulang makanan

Penerapan Protokol Kesehatan Crew Catering


1. Pengecekan suhu tubuh sebelum melaksanakan tugas service
2. Memastikan semua crew mengenakan masker dan rubber hand glove, serta face shield
untuk posisi tertentu
3. Mengecek kembali ketersediaan Hand Sanitizer di meja-meja sajian makanan
4. Memastikan tanda antrian tamu menuju meja-meja display makanan sudah diberi tanda
dengan jarak antrian yang tidak rapat
5. Seluruh crew catering selalu menerapkan Social Distancing, baik dengan sesama crew,
ataupun dengan tamu

MENU MAKANAN
Untuk menu makanan disarankan memilih menu :
1. Menu yang bersifat hangat atau panas
2. Diusahakan agar dihindari penyajian menu makanan yang pengolahannya dengan di
kupas langsung tanpa proses pemasakan terlebih dahulu (untuk sementara hindari
menu seperti buah kupas,dan makanan yang penyajiannya secara langsung)
DEKORASI

Kebutuhan dekorasi untuk menambah detail estetika dalam sebuah acara pernikahan cukup besar.
Protokoler kesehatan perlu diterapkan dengan baik oleh vendor Dekorasi mengingat banyaknya tenaga
kerja yang terlibat dan juga banyaknya jumlah properti yang digunakan dalam satu event.

Penyesuaian protokoler kesehatan dari Aspedi yang dapat digunakan sebagai pedoman, antara lain:

I. Protokoler Tetap Standar Operasional Prosedur untuk Staff atau Pegawai pada saat Loading
dan Un-Loading:
1. Memberikan edukasi aturan dalam rangka pencegahan penyebaran covid-19 di situasi new normal
kepada seluruh staff dan klien.
2. Melakukan pengecekan suhu tubuh oleh pihak perusahaan dekorasi kepada staff yang bertugas di
venue.
3. Dekorator dan staff dalam keadaan sehat dan fit.
4. Dekorator menyiapkan perlengkapan untuk para staff berupa; masker, sarung tangan, hand
sanitizer.
5. Dekorator atau staff wajib membersihkan properti dekorasi dengan menggunakan cairan
desinfektan sebelum dan setelah selesai digunakan.
6. Dekorator dan Staff wajib mencuci tangan menggunakan sabun sebelum dan setelah berkegiatan.
7. Staff atau pegawai dekor membawa pakaian ganti agar dapat berganti baju setelah mendekor.
II. Protokoler Tetap Standar Operasional Prosedur Dekorator:

1. Menyiapkan sign “jangan disentuh” untuk properti dekor atau melakukan koordinasi dengan pihak
wo atau mc untuk menghimbau kepada tamu agar seminimal mungkin menyentuh properti dekor.
2. Membatasi pertemuan atau technical meeting. Jika terpaksa bertemu, batasi jarak ketika
berinteraksi sejauh 1 meter.
3. Membuat layout venue dengan membagi alur keluar masuk tamu sesuai sop yg disepakati.
4. Koordinasi dengan pihak wo untuk ruang tunggu di area entrance penerima tamu, menghindari
tamu mengantri terlalu panjang.
5. Setting panggung pelaminan dan panggung musik disesuaikan dengan luas venue/gedung.
6. Memberikan sign/tanda “JAGA JARAK” mulai dari sebelum masuk area penerima tamu atau gate
entrance menuju ke pelaminan.
7. Memberikan sign/tanda “ARAH JALUR” mulai dari gate entrance menuju ke arah pelaminan dan
dari pelaminan menuju keluar area, berfungsi pada saat foto bersama dan sebagai petunjuk arah
naik dan turun untuk tamu bersalaman dengan mempelai.
8. Memberikan pembatas atau STAGE SHIELD untuk penyanyi di area musik.
PHOTO & VIDEOGRAPHY

Vendor Photo dan Videography memiliki peran besar dalam proses pengabadian momen
pernikahan. Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, kru fotografi hendaknya mengikuti
protokoler kesehatan sebagai berikut:

Protokol Umum Team


1. Mengedukasi team mengenai risiko penularan COVID-19, sehingga jika ada yang memiliki
gejala COVID-19, kontak kasus COVID-19 selama periode karantina, atau mereka yang
datang dari negara / daerah dengan populasi yang memiliki riwayat COVID-19 mereka tidak
diperkenankan untuk bertugas.

2. Etika bersin / batuk (tutup hidung dan mulut mereka dengan siku tertekuk atau kertas tisu
ketika batuk atau bersin, buang tisu segera setelah digunakan, danjaga tangan agar tetap
bersih)

3. Melakukan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki tempat acara

4. Cuci tangan secara berkala menggunakan air / hand sanitizer

5. Menggunakan & mengimplementasikan manajemen masker sejak perjalanan dari atau ke


rumah, dan selama di tempat kerja.

6. Hanya menurunkan personel dalam keadaan sehat

7. Menggunakan kemeja lengan panjang, kaos kaki & sarung tangan jika diperlukan.
Teknis Pelaksanaan
1. Meminimalisir perpindahan barang dari satu tangan ke tangan yang lain (pengambilan foto
cincin, seserahan, baju, aksesoris, dll)

2. Menggunakan Handy Talkie untuk berkomunikasi sesama team atau bahkan dengan
Wedding Organizer agar tetap dapat menjaga mobilitas & physical distancing secara efektif
dan efisien.

3. Semua sesi foto dilakukan dengan cara memberikan jarak aman dimana pihak pengantin dan
orang tua tidak berada satu panggung dengan pihak yang akan difoto jika memungkinkan.

4. Meniadakan foto bersama atau berfoto bersama dengan peserta foto yang dibatasi tidak lebih
dari 10 orang.

5. Tidak menerima penitipan handphone utk memotret tamu

6. Menggunakan metode pose tanpa sentuhan bila memungkinkan

7. Melakukan segala macam kordinasi pasca produksi dengan client daring / online

8. Menghimbau untuk menyemprotkan disinfektan apabila output fisik dikirim melalui kurir+

Standar Penggunaan Peralatan Kerja


1. Hindari penggunaan peralatan secara bergantian jika memungkinkan.

2. Meminimalisir membawa peralatan yang tidak terlalu penting

3. Selalu menjaga kebersihan peralatan kamera


SANGGAR RIAS / MAKE UP ARTIST

1. Setiap perias harus dalam keadaan sehat dan fit.


2. Melakukan pengecekan suhu tubuh oleh petugas venue atau wo sebelum masuk ruangan.
3. Perias harus dalam keadaan bersih sebelum memulai aktivitas
4. Mengisi data log in dan log out event crew
5. Mencuci tangan sebelum masuk ruangan atau sebelum mulai dan sesudah aktivitas
6. Dibiasakan untuk sesering mungkin menggunakan handsanitizer atau mencuci tangan selama
bertugas
7. Menerapkan physical distancing selama bekerja
8. Barang-barang yang akan digunakan diharuskan sudah steril dan hygiene untuk digunakan
9. Make Up Artist dan Tim diharuskan untuk tetap menggunakan masker, faceshield dan hand glove
saat melaksanakan tugas merias pengantin maupun keluarga;
10. Selalu menjaga kebersihan diri baik sebelum maupun sesudah merias;
11. Pengerjaan makeup dibuat seefektif dan seefesien mungkin
12. Menjaga kebersihan peralatan rias dengan disinfektan;
13. Menggunakan Disposable Spons untuk bagian wajah;
14. Menggunakan Disposable Brush untuk Lipstik;
15. Tidak mengulas Lipstik langsung dari tempatnya;
16. Tidak mengoleskan lem bulu mata langsung ke kulit;
17. Menyediakan tissue basah;
18. Gunakan daily Brush Cleaner untuk kuas setiap selesai merias;
19. Membatasi jumlah orang di ruang rias;
20. Diperkenankan untuk menyesuaikan busana pengantin dengan penggunaan masker dekoratif.
MC (MASTER OF CEREMONY)

MC bertugas untuk memandu jalannya acara Pernikahan (Akad/Pemberkatan/Resepsi) dan


bertanggung jawab atas kelancaran dan kesuksesan acara. MC hendaknya sanggup beradaptasi
dengan perubahan-perubahan acara, khususnya di masa pandemi ini. Kerangka tugas bagi seorang MC
disusun berdasarkan beberapa hal:

1. Proses Technical Meeting

a. Meeting menggunakan aplikasi online meeting


b. Jika diharuskan untuk bertemu, maka harus mengikuti protokoler kesehatan yang sudah ditentukan
(menjagajarak,menggunakan masker,mencucitangan, menggunakan hand sanitizer)
c. Memastikan semua vendor untuk menyampaikan apa saja yang perlu diperhatikan dan diperlukan pada
saat acara berlangsung yang menyangkutdenganprotokolerkesehatandarimasing-masingvendor

2. Persiapan
a. Menggunakan masker
b. Menggunakan sarung tangan
c. Menggunakan cover microphone
d. Membawa/menggunakan mic pribadi
e. Membawa hand sanitizer
f. Membawa alcohol swab
g. Membawa tissue basah
h. Membawa tissuekering
i. MC diberikan HT untuk berkoordinasi dengan rekan WO

3. Pelaksanaan
a. Memastikanseluruhacaraberjalansesuaidenganprotokolerkesehatan
b. Mengingatkan tamu, keluarga & vendor untuk menjalankan protokoler kesehatan
c. Memastikanseluruhperalatanmcyangdigunakandibersihkankembali
d. Memastikanagarpadasaatselesaidanpulangdalamkeadaanbersih

e. Selalumenjagakesehatandanmemastikanagardalamkeadaansehat pada saat hari pelaksanaan acara


MUSIK / ENTERTAINMENT / KESENIAN UPACARA ADAT

Sebuah acara pernikahan tentunya akan semakin meriah jika dilengkapi dengan pertunjukan
Musik/Hiburan/Kesenian Upacara Adat Tradisional dalam pelaksanaannya. Wedding entertainment
menjadi suatu pilihan pelengkap agar pengantin dan tamu undangan yang hadir dapat terhibur &
terkesan.

Dalam pelaksanaannya, tim musik dan juga tim kesenian harus memperhatikan protokol kesehatan
yang harus diperhatikan, antara lain:

Prosedur Sebelum Event

Edukasi Internal
Melakukan edukasi kepada karyawan, crew & musisi mengenai bahaya penyebaran & penyakit,
mewajibkan penggunaan masker & cuci tangan.
Cek Kesehatan Crew & Musisi
Melakukan cek suhu tubuh menggunakan thermogun atau menggunakan rapid test sebagai
screening awal jika diperlukan.
Desinfeksi
Melakukan pembersihan alat musik &sound system, tempat penyimpanan (gudang), kendaraan,
kantor menggunakan cairan desinfektan secara rutin
Koordinasi Layout
Melakukan koordinasi dengan vendor terkait mengenai layout & ukuran panggung untuk mengatur
jarak musisi yang berada diatas stage.
Koordinasi Waktu Loading
Melakukan koordinasi dengan vendor terkait untuk pengaturan jam loading.
Koordinasi Penggunaan Ruangan Ganti
Crew kesenian yang hendak menggunakan ruangan ganti, disarankan untuk menggunakan ruang
ganti terpisah atau bergiliran menggunakan ruangan saat persiapan.
Prosedur Event

1. Team musik melakukan cuci tangan & membersihkan kembali alat musik.
2. Menggunakan masker & hand sanitizer
3. Penggunaan Pop Mic filter sekali pakai.
4. Menjaga jarak antar musisi diatas panggung.
5. Bagi Penari/Performer, disarankan untuk menggunakan sarung tangan dan
masker.
6. Untuk vokalis dan Musisi diwajibkan Menggunakan mic dan alat musik sendiri.
7. Tamu undangan/keluarga tidak diperkenankan untuk turut menyumbangkan
suaranya.
8. Untuk kegiatan Line dance/dansa, WO/MC Wajib memberi arahan untuk tetap
menjaga jarak.
9. Pembatasan jumlah crew yang melakukan loading perlengkapan.
PENUTUP

Dalam menjalankan Prosedur Tetap Masa Adaptasi Baru COVID-19, Forum Aspirasi Pengusaha
Jasa Pernikahan Kota Bandung tentunya memerlukan kerjasama yang berkesinambungan dengan
berbagai pihak. Dukungan dan kerjasama yang baik dari Pemerintah, Dinas Kesehatan, dan juga
Aparat berwenang akan menjadi kekuatan ekstra bagi para pengusaha di bidang jasa
penyelenggaraan pernikahan.

Dengan adanya kerjasama dan kolaborasi dengan berbagai pihak, diharapkan penyelenggaraan
acara pernikahan akan terlaksana dengan penataan yang baik sesuai dengan prosedur kesehatan
yang telah ditentukan oleh pemerintah.
PENGESAHAN

Protokol ini telah disetujui oleh masing – masing organisasi yang memberikan tanda tangan dibawah
ini :
Bandung , 25 Juni 2020

Aries Ismullah Ardiansyah Merry Vitaloca


Ketua Umum FAPJP Kota Bandung Ketua Umum PANATACARA Kota Bandung

Disa Sandhi Ardyansyah, SE. Inggit Wulansari


Ketua Umum PPJI Kota Bandung Ketua ASPEDI DPC Bandung Terpadu

Eidro Febyanto Andi Darmawan


Ketua Umum MC Jatukrami Kota Bandung Ketua Umum IPAMI Kota Bandung

Yudi Nugraha Dra. Hj. Euis Solihat


Ketua Umum AFPB Kota Bandung Ketua Umum HARPI Melati Kota Bandung

H. Yogi Kusuma
Ketua Umum PPAPPI Bandung Raya

Anda mungkin juga menyukai