Anda di halaman 1dari 58

PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN COVID-19 BASARNAS

Dalam rangka menghadapi ancaman COVID-19 maupun penyakit dan faktor risiko kesehatan
lainnya yang berpotensi memunculkan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat (KKM) di
lingkungan Balai Diklat Basarnas, maka diperlukan langkah- langkah yang meliputi:
A. Pembentukan Satuan Tugas Penanganan COVID-19
1. Membentuk Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 di Balai Diklat Basarnas;
2. Satgas bertugas melakukan pengendalian dan pencegahan Pandemi COVID-19 di
lingkungan Balai Diklat Basarnas;
3. Satgas terdiri atas:
a. Kepala Balai Diklat Basarnas;
b. Humas Balai Diklat Basarnas;
c. Mentor Balai Diklat Basarnas;
d. Penyelenggara Diklat;
e. Tenaga Kesehatan;
f. Petugas Keamanan dan Ketertiban Balai Diklat Basarnas;
g. Petugas Asrama;
h. Unit Pendukung lainnya.
B. Social and Physical Distancing
1. Pengendalian Interaksi Fisik Antar Peserta Diklat, Instruktur dan Penyelenggara
a. Selalu gunakan masker dan/atau face shield wajah bahkan dalam kondisi sehat;
b. Mengganti masker setiap 1 (satu) hari sekali;
c. Jaga jarak setidaknya 1 (satu) meter antar individu;
d. Membuat waktu istirahat dan/atau kegiatan ke peserta Diklat secara bergantian;
e. Membatasi pertemuan tatap muka untuk hal yang tidak penting;
f. Membatasi kegiatan Diklat berkelompok maksimal 10 (sepuluh) orang dan jaga
jarak minimal 1 (satu) meter;
g. Pemisahan tempat berkegiatan Peserta Diklat (belajar, makan, piket dll);
h. Hindari memeluk dan berjabat tangan;
i. Pemberian salam dengan cara hormat.
2. Pengaturan Ruangan dan Kegiatan
a. Ruang Barak dan Asrama
1) Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan di lingkungan barak dan
asrama;
2) Menyediakan alat kebersihan dan disinfektan;
3) Pemberlakuan pembatasan jumlah dan jarak penghuni barak dan asrama yang
disesuaikan dengan protokol kesehatan;
4) Mengatur jarak peserta Diklat yang sedang belajar agar mengikuti prosedur
physical distancing;
5) Melakukan pencegahan perpindahan dan/atau kunjungan peserta Diklat antar
kamar di barak dan asrama;
6) Mengatur sirkulasi udara di barak dan asrama;
7) Pengaturan tata kelola barak dan asrama diatur lebih lanjut oleh penyelenggara
Diklat.
b. Ruang Makan
1) Menyediakan tempat dan sabun cuci tangan di ruang makan peserta Diklat;
2) Menjaga kebersihan ruang makan agar selalu bebas dari noda dan kotoran;
3) Pemberlakuan pembatasan jumlah peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan
makan sesuai dengan protokol kesehatan;
4) Mengatur jarak peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan makan agar mengikuti
prosedur physical distancing;
5) Pengaturan petugas permakanan, kegiatan pengolahan dan penyajian makanan
diatur lebih lanjut oleh penyelenggara Diklat.
c. Tempat Ibadah
1) Menyediakan tempat dan sabun cuci tangan di lingkungan tempat ibadah;
2) Menjaga kebersihan tempat ibadah agar selalu bebas dari noda dan kotoran;
3) Menyediakan disinfektan di tempat ibadah;
4) Pemberlakuan pembatasan jumlah peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan
ibadah sesuai dengan protokol kesehatan;
5) Mengatur jarak peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan ibadah agar mengikuti
prosedur physical distancing;
6) Pengaturan tata kelola tempat Ibadah diatur lebih lanjut oleh penyelenggara
Diklat.
d. Sarana Olahraga
1) Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan di lingkungan sarana
olahraga;
2) Mengutamakan kegiatan kebugaran jasmani di tempat sarana olahraga di luar
ruangan (outdoor);
3) Membatasi jumlah peserta Diklat yang melaksanakan olahraga individu di
ruangan sesuai dengan protokol kesehatan;
4) Menjaga kebersihan sarana olahraga agar selalu bebas dari noda dan kotoran;
5) Menyediakan disinfektan di sarana olahraga (indoor);
6) Mengatur jarak peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan olahraga agar
mengikuti prosedur physical distancing;
7) Pengaturan tata kelola sarana olahraga diatur lebih lanjut oleh peyelenggara
Diklat.
e. Tempat Praktek Diklat
1) Menyediakan tempat cuci tangan dan sabun cuci tangan di tempat praktek
2) Menyediakan alat kebersihan dan disinfektan di tempat praktek;
3) Pemberlakuan pembatasan jumlah dan jarak peserta praktek disesuaikan
dengan protokol kesehatan;
4) Mengatur jarak peserta Diklat yang sedang praktek agar mengikuti prosedur
physical distancing;
5) Melakukan pencegahan perpindahan dan/atau kunjungan di tempat praktek;
6) Mengatur sirkulasi udara di tempat praktek dalam ruangan (indoor);
7) Peserta, instruktur, penyelenggara dan pendukung membersihan diri segera
setelah melakukan kegiatan praktek;
8) Melakukan pembersihan segera terhadap sarana dan peralatan prktek;
9) Pengaturan tata kelola tempat prktek diatur lebih lanjut oleh penyelenggara
Diklat.
f. Fasilitas Umum
1) Membatasi jumlah peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan di fasilitas umum
sesuai dengan
2) tangan dan sabun cuci tangan di lingkungan fasilitas umum;
3) Menjaga kebersihan fasilitas umum agar selalu bebas dari noda dan kotoran;
4) Menyediakan disinfektan di fasilitas umum;
5) Mengatur jarak peserta Diklat yang melaksanakan kegiatan agar mengikuti
prosedur physical distancing;
6) Pengaturan tata kelola fasilitas umum diatur lebih lanjut oleh penyelenggara
Diklat.
3. Pencegahan dan penanganan peserta dan tenaga kediklatan yang sakit
a. Pencegahan
1) Calon peserta dan tenaga kediklatan yang sakit atau mengalami gejala sakit,
tidak diizinkan mengikuti kegiatan Diklat dan melapor kepada penyelenggara
Diklat;
2) Jika gejala penyakit yang dialami peserta dan tenaga kediklatan terjadi saat
berada di Balai Diklat Basarnas harus melapor kepada satgas Covid-19 Balai
Diklat Basarnas;
3) Jika mentor/ pendamping mendapat laporan terdapat peserta Diklat sakit,
segera melaporkan ke satgas COVID-19 Balai Diklat Basarnas;
4) Melakukan self-assessment 1 (satu) hari sebelum pelaksanaan Diklat tatap muka
langsung (lampiran 1).
b. Penanganan
1) Jika Peserta Diklat/Instruktur mengalami gejala infeksi COVID-19, termasuk
demam, batuk, sesak napas, kehilangan selera dan/atau bau, menggigil, atau
gejala pernapasan lainnya, seperti sakit tenggorokan, bersin atau pilek, lakukan
instruksi berikut:
a) Jika Instruktur sakit, harus tinggal di rumah. Bahkan jika gejala yang muncul
ringan;
b) Jika Peserta Diklat sakit, harus melapor ke Satgas COVID-19 BASARNAS.
Bahkan jika gejala yang muncul ringan;
c) Pisahkan diri dari orang lain. Hindari area umum di mana orang berkumpul;
d) Lakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat;
e) Selalu gunakan masker.
2) Peserta dan Tenaga Kediklatan diwajibkan untuk melaporkan kasus Covid-19
yang diduga atau dikonfirmasi kepada Satgas Covid-19 Basarnas tembusan
kepada Kepala Pusbangkar;
3) Lakukan Pembersihan dan Disinfeksi COVID-19 pada area di mana seseorang
dengan gejala penyakit pernapasan menghabiskan waktu di lingkungan Balai
Diklat Basarnas BASARNAS.
4) Jika gejala sakit yang dialami terindikasi infeksi Covid-19 maka satgas covid-19
berkoordinasi dengan puskesmas setempat;
5) Jika gejala sakit yang dialami tidak terindikasi infeksi Covid-19 maka satgas harus
melakukan penanganan medis ;
3.1 Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
1. Mengingatkan Peserta Diklat/Instruktur risiko penyebaran coronavirus dapat
dikurangi dengan mengambil langkah yang sama untuk membantu mencegah flu,
yakni:
a. Selalu gunakan masker bahkan dalam kondisi sehat;
b. Sering-sering mencuci tangan dengan sabun dan air selama 20 detik. Jika air tidak
tersedia, gunakan hand sanitizer dengan kandungan alkohol setidaknya 65%;
c. Hindari menyentuh mata, hidung atau mulut dengan tangan yang belum dicuci;
d. Hindari kontak dengan orang yang sakit;
e. Tetap di rumah saat sakit dan menghindari kontak langsung dengan orang lain;
f. Tutupi mulut dan hidung dengan lengan atau tisu saat batuk atau bersin dan
segera buang tisu bekas dengan benar;
2. Hindari penggunaan alat pribadi secara bergantian seperti alat makan, alat ibadah,
alat mandi, pakaian dll;
3. Peserta Diklat/Instruktur wajib membawa hand sanitizer pribadi;
4. Melaksanakan anjuran berjemur di bawah sinar matahari pada pukul 09.00 s/d
10.00 WIB di halaman depan kamar asrama dengan tetap menerapkan physical
distancing;
5. Olahraga ringan selama 15 menit sesuai dengan prosedur yang berlaku di depan
asrama masing-masing;
6. Menjaga kebersihan diri, kamar dan lingkungan asrama;
7. Hindari kerumunan dan tetap menerapkan physical distancing;
8. Mengkonsumsi makanan bergizi dan istirahat dengan cukup;
9. Peserta Diklat/Instruktur harus mencuci tangan setelah menyentuh permukaan/alat
yang dicurigai terkontaminasi, sebelum dan sesudah makan atau menggunakan
kamar kecil, dan sebelum menyentuh wajah mereka;
10. Waktu yang tepat untuk mencuci tangan:
a. Sebelum, selama dan setelah menyiapkan makanan;
b. Sebelum makan;
c. Setelah menggunakan toilet;
d. Setelah kontak dengan permukaan sentuhan tinggi (mis., kantor jaga, gagang
pintu dll);
e. Setelah batuk atau bersin;
f. Setelah menyentuh hewan atau kotoran hewan;
g. Setelah menyentuh sampah.

3.2 Pelaksanaan Pembersihan dan Disinfeksi


1. Penting untuk membersihkan dan mendisinfeksi area kerja secara teratur, serta
membersihkan area yang sering disentuh setiap hari, saat selesai digunakan, atau
saat tidak bersih, untuk membantu mencegah penyebaran coronavirus;
2. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh (mis., Kenop pintu, meja,
keyboard komputer, pegangan tangan dll) secara teratur untuk mempertahankan
kondisi yang tampak bersih (tidak ada noda yang jelas):
a. Menjaga pelaksanaan sesuai jadwal pembersihan untuk menjaga kebersihan
umum untuk mencegah penumpukan sampah;
b. Menyediakan perlengkapan kebersihan dan cairan disinfekstan bagi
Peserta Diklat/Instruktur untuk melakukan pembersihan di tempat bila perlu;
c. Untuk permukaan yang disentuh oleh banyak orang, bersihkan dan disinfeksi
secara rutin;
d. Bersihkan peralatan yang digunakan bersama setelah setiap kali digunakan;
e. Ikuti instruksi pabrik untuk menggunakan produk pembersih dan disinfektan, dan
gunakan peralatan pelindung pribadi sesuai kebutuhan.
3. Gunakan pembersih untuk mendisinfeksi permukaan yang keras dan tidak berpori:
a. Disinfektan terdaftar yang disetujui untuk digunakan melawan COVID-19 atau;
b. Larutan alkohol dengan kadar alkohol setidaknya 70% atau;
c. Campuran 10% larutan pemutih dengan air.
4. Hindari menggunakan gel atau cairan disinfektan pada alat elektronik dan peralatan
lainnya, kecuali jika telah dinyatakan aman untuk digunakan pada perangkat
tersebut.

3.3 Komunikasi Informasi Keselamatan


1. Melengkapi tempat stategis di Asrama, Tempat Ibadah, Sarana Olahraga, Ruang
Makan, dll dengan poster-poster pencegahan dan pengendalian COVID-19;
2. Menginformasikan kepada Peserta Diklat/Instruktur tentang pencegahan dan
pengendalian, seperti social and physical distancing, PHBS dan metode untuk
menjaga kebersihan area yang dapat membantu mencegah penyebaran COVID-19;
3. Peserta Diklat/Instruktur wajib saling mengingatkan tentang cara-cara untuk
mencegah penyebaran COVID-19.
3.4 Strategi Lainnya

3.7.1 Kontrol Teknis


1. Memasang sekat pelindung (plastik) yang menghalangi tatap muka langsung
pada bagian pelayanan Peserta Diklat dan pada Kantor Jaga;
2. Melengkapi tempat stategis di Asrama, Tempat Ibadah, Sarana Olahraga, Ruang
Makan dll dengan tempat sampah tertutup;
3. Menyediakan hand sanitizer dan cairan disinfektan di setiap ruangan;
4. Membuat tempat cuci tangan pada setiap lokasi strategis di seluruh lingkungan
Balai Diklat Basarnas BASARNAS;
5. Menyediakan jaringan internet pada seluruh lingkungan Balai Diklat Basarnas
BASARNAS;
6. Menyediakan CCTV disetiap area stategis di lingkungan Balai Diklat Basarnas
BASARNAS;
7. Menyediakan komunikasi massal (public speaker) di lingkungan Asrama,
Tempat Ibadah, Sarana Olahraga, Ruang Makan, Pendidikan dll;
8. Melaksanakan pengolahan limbah dengan benar;
9. Menyediakan sarana air minum di lingkungan Asrama dan Pendidikan.

3.7.2 Alat Pelindung Diri


1. Pelindung wajah (face shields) dapat digunakan untuk mencegah paparan
langsung terhadap droplet dan memberikan perlindungan dari
percikan/semprotan disinfektan;
2. Respirator tidak direkomendasikan untuk tujuan social distancing, tetapi dapat
digunakan Satgas COVID-19 BASARNAS untuk menangani Peserta
Diklat/Instruktur yang mengalami gejala sakit;
3. Masker wajah digunakan untuk mencegah paparan terhadap dan/atau dari
orang lain saat pemakainya berbicara, batuk atau bersin. Penutup wajah tidak
menggantikan kebutuhan social and physical distancing, sering mencuci tangan,
menghindari menyentuh wajah, dan menjauh dari orang yang sakit;
4. Penggunaan masker bedah/medis diprioritaskan untuk penyedia layanan
kesehatan; dan juga digunakan oleh Satgas COVID-19 BASARNAS yang
menangani Peserta Diklat/Instruktur yang mengalami gejala sakit;
5. Masker wajah kain wajib digunakan Peserta Diklat/Instruktur setiap saat dalam
kondisi normal;
6. Peserta Diklat/Instruktur tidak boleh menyentuh mulut, hidung, mata dan
permukaan didekatnya saat mengenakan, menggunakan dan melepas APD
maupun masker. Cuci tangan sebelum memakai dan setelah melepas APD dan
masker.
BAB IV PROSEDUR KEGIATAN SELAMA PANDEMI COVID-19

4.1 Kedatangan Peserta Diklat

4.1.1 Keberangkatan Peserta Diklat Menuju Balai Diklat Basarnas


1. Peserta Diklat melaksanakan tes kesehatan (Rapid tes) mandiri maksimal 7
(tujuh) hari sebelum keberangkatan ke Balai Diklat Basarnas BASARNAS dan
membawa surat keterangan bebas COVID-19 dari fasilitas kesehatan di
lingkungan tempat tinggal;
2. Peserta Diklat mendapatkan surat pemanggilan serta jadwal kehadiran di Balai
Diklat Basarnas BASARNAS;
3. Peserta Diklat melaksanakan perjalanan menuju Balai Diklat Basarnas
BASARNAS dengan mengikuti pedoman dan intruksi protokol kesehatan
(menggunakan masker, menggunakan jaket, membawa hand sanitizer, mencuci
tangan, physical distancing, membawa obat-obatan serta suplemen daya tahan
tubuh);
4. Peserta Diklat diimbau untuk langsung menuju Balai Diklat Basarnas BASARNAS
sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dan tidak melakukan kunjungan ke
tempat lain;
5. Peserta Diklat wajib menyimpan atau mendokumentasikan tiket atau dokumen
perjalanan menuju Balai Diklat Basarnas BASARNAS.
4.1.2 Penerimaan Peserta Diklat di Balai Diklat Basarnas BASARNAS (One Gate System)
1. Peserta Diklat tiba di gerbang utama Balai Diklat Basarnas BASARNAS sesuai
dengan jadwal mulai pukul 07.00 s/d 17.00 WIB dengan menggunakan APD
minimal;
2. Pelaksanaan pemeriksaan suhu tubuh Peserta Diklat. Jika suhu tubuh ≥ 37°C
maka Peserta Diklat akan mendapatkan prosedur penanganan oleh Satgas
COVID-19 BASARNAS dan bagi Peserta Diklat yang memiliki suhu tubuh < 37°C
akan diarahkan untuk melaksanakan Rapid tes di gedung simulator;
3. Pelaksanaan penyemprotan disinfektan terhadap barang bawaan Peserta Diklat
oleh Satgas COVID-19 BASARNAS;
4. Peserta Diklat mengisi daftar hadir dan mengumpulkan surat keterangan sehat
kepada Satgas COVID-19 BASARNAS;
5. Peserta Diklat melaksanakan Rapid tes di dalam gedung simulator. Jika hasilnya
negatif akan diarahkan ke asrama dan bagi yang hasilnya positif akan
mendapatkan penanganan sesuai prosedur penanganan oleh Satgas COVID- 19
BASARNAS.
4.1.3 Memasuki Asrama
1. Pengecekan kehadiran Peserta Diklat di gerbang masuk asrama oleh Satgas
COVID-
19 BASARNAS dengan mengikuti protokol kesehatan serta penyesuaian
Peraturan Baris Berbaris (PBB) Peserta Diklat;
2. Pelaksanaan penyemprotan disinfektan terhadap barang bawaan Peserta Diklat
di gerbang asrama oleh Satgas COVID-19 BASARNAS;
3. Pengecekan barang bawaan Peserta Diklat oleh Satgas COVID-19 BASARNAS.
Barang bawaan yang diperbolehkan antara lain yaitu obat-obatan pribadi,
suplemen daya tahan tubuh sesuai dengan kebutuhan tubuh, susu, hand
sanitizer, masker dan kaus berwarna gelap. Apabila Peserta Diklat membawa
barang bawaan yang tidak sesuai dengan imbauan tersebut, maka barang akan
dikumpulkan di lokasi penyimpanan;
4. Peserta Diklat diarahkan menuju kamar asrama masing-masing oleh Satgas
COVID- 19 BASARNAS;
5. Peserta Diklat diarahkan untuk mencuci tangan di tempat pencucian tangan
(waPenyelenggarael) yang terdapat di asrama masing-masing;
6. Peserta Diklat melaksanakan bersih diri dengan menerapkan physical
distancing.

4.2 Kegiatan Kepeserta Diklatan

4.2.1 Kegiatan di Lingkungan Asrama


1. Peserta Diklat wajib mengikuti prosedur Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
selama berada di lingkungan asrama;
2. Peserta Diklat wajib menjaga kualitas udara di dalam asrama dengan membuka
pintu dan jendela;
3. Peserta Diklat wajib membersihkan kamar asrama, kamar mandi dan koridor
asrama secara berkala sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan oleh Kapten
Barak dan diawasi oleh Satgas COVID-19 BASARNAS;
4. Peserta Diklat dilarang berinteraksi dengan hewan di lingkungan asrama;
5. Peserta Diklat wajib melaksanakan kegiatan belajar mandiri dengan tetap
menerapkan physical distancing;
6. Pemberlakuan jam istirahat Peserta Diklat sesuai dengan PTTT;
7. Peserta Diklat dilarang berkunjung ke kamar asrama lain guna mencegah
penyebaran COVID-19 di lingkungan asrama. Jika terdapat keperluan
mendesak, Peserta Diklat wajib melapor dan mendapatkan izin dari Instruktur
jaga.

4.2.2 Pelaksanaan Apel Peserta Diklat


Peserta Diklat melaksanakan kegiatan apel sesuai dengan Pedoman Tata Tertib
Peserta Diklat (PTTT) serta mengisi formulir online apel.
4.2.2.1 Apel Pagi
1. Persiapan Apel pagi akan disampaikan oleh Peserta Diklat jaga sepuluh
menit sebelum dimulainya apel;
2. Apel Pagi dilaksanakan secara bergantian sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan, mulai pukul 05.30 WIB;
3. Selama pemberlakuan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Apel pagi
dilaksanakana di dalam ruang belajar asrama masing-masing dengan
memperhatikan physical distancing;
4. Instruktur dan Peserta Diklat jaga memasuki asrama untuk pelaksanaan
apel;
5. Peserta Diklat membentuk barisan di ruang belajar;
6. Setelah Pemberlakuan PJJ berakhir maka Apel pagi dilaksanakan di
gerbang masuk asrama sebelum Peserta Diklat berangkat menuju
pendidikan masing-masing.
4.2.2.2 Apel Malam
1. Persiapan Apel malam akan di umumkan oleh Peserta Diklat jaga
sepuluh menit sebelum dimulainya apel;
2. Apel malam dilaksanakan mulai pukul 19:00 WIB setelah pelaksanaan
makan malam;
3. Selama pandemi COVID-19 pelaksanaan apel dilakukan di ruang belajar
asrama dengan memperhatikan physical distancing;
4. Pelaksanaan apel dibuat seefektif mungkin (≤5 menit untuk masing-
masing kamar asrama);
5. Pengarahan saat apel difokuskan pada pemberian informasi
pencegahan dan pengendalian COVID-19 di lingkungan asrama dengan
tujuan untuk menumbuhkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS);
6. Instruktur dan Peserta Diklat jaga memasuki asrama untuk pelaksanaan
apel;
7. Peserta Diklat membentuk barisan di ruang belajar;
8. Pemberlakuan monitoring online oleh Instruktur untuk memantau
kondisi harian Peserta Diklat di dalam asrama.

4.2.3 Makan Peserta Diklat


1. Peserta Diklat melaksanakan kegiatan makan sesuai dengan PTTT serta mengisi
formulir online kegiatan makan;
2. Peserta Diklat wajib melaksanakan prosedur PHBS sebelum dan setelah
melaksanakan kegiatan makan;
3. Selama pandemi COVID-19 kegiatan makan Peserta Diklat akan diatur
pergerakannya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan guna menghindari
penumpukan di dalam ruang makan;
4. Posisi meja dan kursi diatur guna melaksanakan physical distancing dengan
jarak minimal 1 (satu) meter;
5. Peserta Diklat diperkenankan membawa perlengkapan makan sendiri.

4.2.4 Pelaksanaan Peserta Diklat Jaga


1. Selama pandemi Covid-19 waktu bertugas Peserta Diklat jaga dibagi menjadi 2
(dua) pergantian shift jaga dengan ketentuan:
a. Setiap shift jaga dilaksanakan oleh 3 (tiga) orang Peserta Diklat jaga (1 orang
komandan jaga dan 2 orang anggota jaga);
b. Shift Pagi mulai Pukul 05.00 WIB s.d 13.00 WIB;
c. Shift Siang mulai Pukul 13.00 s.d 21.00 WIB.
2. Pergantian Peserta Diklat jaga akan diumumkan 30 (tiga puluh) menit sebelum
melaksanakan tugas;
3. Komandan jaga memberikan arahan kepada anggota jaga mengenai
pembagian tugas;
4. Peserta Diklat jaga memberikan pengumuman untuk melaksanakan kegiatan
makan dan apel sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan;
5. Peserta Diklat jaga melakukan rekapitulasi log book apel dan log book makan
berdasarkan data formulir online;
6. Peserta Diklat jaga memastikan tidak ada Peserta Diklat yang berkeliaran di luar
asrama selama pemberlakuan PJJ.
4.2.5 Penggunaan Laptop dan Gadget
Peserta Diklat diperbolehkan menggunakan laptop dan gadget di lingkungan
asrama selama masa pandemi covid-19 dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Peserta Diklat diperbolehkan menggunakan laptop dan gadget untuk
melakukan kegiatan pendidikan dan kepeserta Diklatan (05.30-22.00 WIB);
2. Peserta Diklat wajib bergabung di dalam WhatsApp grup yang berisi Peserta
Diklat serta Instruktur guna mempermudah koordinasi di lingkungan asrama;
3. Peserta Diklat diperbolehkan menggunakan gadget untuk berkomunikasi
dengan mentor asrama dan tetap memperhatikan etika berkomunikasi yang
baik;
4. Peserta Diklat dilarang menggunakan laptop dan gadget pada waktu istirahat
malam (22.00-05.30 WIB);
5. Peserta Diklat dilarang menggunakan laptop dan gadget untuk melakukan
kegiatan lain seperti berfoto, merekam video, bermain game serta mengakses
konten yang tidak berhubungan dengan pendidikan;
6. Segala bentuk kerusakan maupun kehilangan serta penyimpanan laptop dan
gadget menjadi tanggung jawab masing-masing Peserta Diklat;
7. Penggunaann laptop dan gadget di luar ketentuan yang telah disampaikan pada
prosedur ini merupakan bentuk pelanggaran sesuai dengan PTTT.

4.2.6 Pembatasan Interaksi Peserta Diklat dalam Kegiatan Jual Beli di Lingkungan Balai
Diklat Basarnas BASARNAS
1. Balai Diklat Basarnas BASARNAS tidak memperkenankan pedagang berjualan di
lingkungan Balai Diklat Basarnas dan asrama selama masa pandemi;
2. Pemenuhan kebutuhan harian Peserta Diklat akan difasilitasi oleh Koperasi
Peserta Diklat;
3. Peserta Diklat diimbau untuk membawa barang kebutuhan pribadi yang
diperkirakan cukup digunakan minimal dalam waktu 1 (satu) bulan ke depan;
4. Selama berada dalam masa karantina, Peserta Diklat dilarang keluar dari
lingkungan asrama untuk membeli kebutuhan apapun;
5. Jika Peserta Diklat perlu untuk membeli kebutuhan yang sudah habis dan
mendesak, Peserta Diklat diwajibkan untuk melapor kepada Instruktur Jaga.
4.2.7 Penerimaan Paket
Paket merupakan barang atau makanan yang diterima Peserta Diklat baik melewati
pos/jasa kurir atau dibawa oleh keluarga. Ketentuan terkait dengan penerimaan
paket diatur sebagai berikut:
1. Setiap paket yang diterima wajib dibuka/diperiksa oleh Instruktur jaga untuk
memastikan barang yang diterima sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
2. Paket yang telah sampai di pos penerimaan BASARNAS akan diantarkan oleh
petugas penerima barang ke kantor jaga;
3. Peserta Diklat dilarang membeli atau menerima paket yang berisi makanan.

4.2.8 Interaksi Antar Peserta Diklat, Instruktur, Dosen dan Pengelola Asrama
1. Peserta Diklat menerapkan physical distancing ketika berinteraksi dengan orang
lain;
2. Peserta Diklat diwajibkan untuk selalu menggunakan masker;
3. Peserta Diklat menyiapkan terlebih dahulu materi yang akan disampaikan
kepada orang lain agar lebih efektif dan efisien ketika berinteraksi;
4. Melaksanakan etika batuk atau bersin dengan benar (menggunakan tisu atau
siku untuk menutupi mulut dan hidung);
5. Melaksanakan interaksi sesuai dengan PTTT;
6. Pemberian salam dengan cara hormat, jabat tangan diganti dengan salam
COVID-19 tanpa ada kontak fisik;
7. Meminimalisir dan mengganti interaksi langsung menjadi interaksi tidak
langsung (telepon, pesan singkat, email dll) dengan tetap memperhatikan
kaidah komunikasi yang efektif.

4.2.9 Pergerakan Peserta Diklat


1. Peserta Diklat melaksanakan penyesuaian jumlah peleton dan PBB di luar
asrama selama masa pandemi dengan ketentuan:
a. Jumlah peleton yang semula terdiri dari 20-25 Peserta Diklat dengan
satu komandan peleton, berubah menjadi 11 Peserta Diklat dengan satu
komandan peleton;
b. Jarak antar peserta Diklat yang semula 1 (satu) lengan pada setiap
barisan berubah menjadi 2 (dua) lengan atau ± 1,5 meter;
c. Peserta Diklat dilarang berlari pada saat berangkat maupun pulang dari
Pendidikan.
2. Peserta Diklat melaksanakan penyesuaian jumlah barisan dan PBB di dalam
asrama selama masa pandemi dengan ketentuan:
a. Peserta Diklat melakukan pergerakan di dalam asrama dengan
membentuk satu banjar dan berjarak ± 1,5 meter antar Peserta Diklat;
b. Pergerakan Peserta Diklat menuju ruang makan dan lokasi apel diatur
sesuai jadwal yang telah ditentukan dengan tetap memperhatikan
protokol kesehatan;
c. Pergerakan Peserta Diklat di dalam asrama khususnya untuk kegiatan
makan dan apel diarahkan oleh Peserta Diklat jaga melalui pengeras
suara dan diawasi oleh Instruktur jaga.
3. Peserta Diklat dilarang meninggalkan asrama tanpa seizin Instruktur dan
diketahui oleh Satgas COVID-19 BASARNAS.

4.2.10 Kegiatan Peribadatan Peserta Diklat


1. Peserta Diklat tidak diizinkan melakukan kegiatan peribadatan secara masal
selama masa pandemi;
2. Kegiatan peribadatan Peserta Diklat dapat dilakukan di kamar asrama masing-
masing;
3. Peserta Diklat wajib menggunakan peralatanibadah
pribadi dan tidak meminjam/meminjamkan peralatan
ibadahnya kepada Peserta Diklat lain;
4. Peserta Diklat dapat melaksanakan kegiatan peribadatan di tempat ibadah
dengan menerapkan prosedur physical distancing;
5. Selama masa pandemi kegiatan kerohanian Peserta Diklat dilakukan dengan
media
online.

4.2.11 Kegiatan Olahraga Peserta Diklat


1. Selama masa pandemi Peserta Diklat melaksanakan olahraga (stretching di
bawah sinar matahari selama minimal 15 menit) sesuai anjuran pemerintah
antara pukul 09.00-10.00 WIB di halaman asrama masing-masing dengan tetap
mematuhi protokol kesehatan;
2. Olahraga sore dilaksanakan di lapangan langit biru sesuai dengan jadwal yang
telah ditentukan oleh koordinator olahraga dan seni dengan tetap mematuhi
protokol kesehatan;
3. Olahraga yang bersifat kelompok ditiadakan selama masa pandemi.

4.2.12 Laundry
1. Peserta Diklat mendapatkan fasilitas laundry untuk pakaian dinas;
2. Peserta Diklat wajib meletakkan pakaian yang akan di-laundry pada kantung
laundry
yang telah disediakan:
3. Jadwal pengambilan laundry diatur dengan ketentuan:
a. Pengambilan pakaian seragam dilaksanakan setiap hari;
b. Pengambilan linen dilaksanakan pada hari Jumat.
4. Selain pakaian dinas dan linen wajib dicuci secara mandiri oleh Peserta Diklat;
5. Pada saat menjemur pakaian Peserta Diklat wajib menggunakan penjepit
pakaian dan mengatur jarak antar pakaian;
6. Kegiatan mencuci pakaian menyesuaikan dengan kegiatan pendidikan dan
kepeserta Diklatan;
7. Selama melakukan kegiatan mencuci pakaian, Peserta Diklat wajib mengikuti
prosedur physical distancing.

4.2.13 Pengelolaan Perlengkapan Peserta Diklat


1. Pakaian Dinas yang telah digunakan oleh Peserta Diklat wajib diletakkan di
dalam kantung laundry;
2. Peserta Diklat wajib melakukan disinfeksi pada setiap barang yang telah
digunakan (tas pendidikan, tas pesiar, atribut, sepatu, jam tangan dll) serta
diletakkan di ruang belajar.
BAB V MANAJEMEN RESIKO

Selama masa Pandemi COVID-19 ada beberapa hal yang harus menjadi perhatian bersama
terkait pengendalian dan penanganan resiko yang mungkin terjadi. Berikut ini adalah beberapa
hal yang harus diperhatikan:

5.1 Tindakan Pengendalian Administratif


Pengendalian administrasi yang dilakukan meliputi:

1. Pembangunan infrastruktur dan perencanaan kegiatan dilingkungan Balai Diklat


Basarnas BASARNAS dengan memperhatikan prinsip-prinsip pencegahan dan
pengendalian infeksi;
2. Satgas Covid-19 BASARNAS bertanggung jawab memberikan edukasi pada Peserta
Diklat, Pegawai maupun tamu yang berkunjung ke lingkungan Balai Diklat Basarnas
BASARNAS tentang kegiatan pencegahan dan pengendalian infeksi dilingkungan Balai Diklat
Basarnas BASARNAS;
3. Satgas Covid-19 BASARNAS bertanggung jawab melakukan Pelatihan kepada semua
Peserta Diklat dan Pegawai BASARNAS tentang tindakan pencegahan standar sebelum
pengendalian karantina dilaksanakan;
4. Satgas Covid-19 BASARNAS bertanggung jawab dalam membuat kebijakan tentang
pengenalan awal dan rujukan dari kasus COVID- 19.

5.2 Pengendalian Lingkungan

Prosedur pembersihan dan disinfeksi lingkungan harus diikuti dengan benar dan
konsisten. Satgas Covid-19 BASARNAS bertanggung jawab dalam melakukan
pengawasan, edukasi dan perlindungan kepada petugas kebersihan dalam menjalankan
tugasnya. Adapun petugas kebebersihan harus memastikan bahwa permukaan
lingkungan dibersihkan secara teratur selama pandemi. Langkah-langkah kebersihan
yang harus dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Bersihkan dan disinfeksi permukaan yang sering disentuh seperti meja, rangka tempat
tidur, dan perabotan kamar tidur lainnya setiap hari dengan disinfektan rumah tangga
yang mengandung larutan pemutih encer (pemutih 1 bagian hingga 99 bagian air).
Untuk permukaan yang tidak mentolerir pemutih maka dapat menggunakan etanol
70%;
2. Bersihkan dan disinfeksi permukaan kamar mandi dan toilet setidaknya sekali sehari
dengan disinfektan rumah tangga yang mengandung larutan pemutih encer (1 bagian
cairan pemutih dengan 99 bagian air);
3. Membersihkan pakaian, seprai, handuk mandi, dan lain-lain, menggunakan sabun cuci
dan air atau mesin cuci di 60–90°C dengan deterjen biasa dan kering;
4. Harus mempertimbangkan langkah-langkah untuk memastikan sampah dibuang di
TPA yang terstandar, dan bukan di area terbuka yang tidak diawasi;
5. Petugas kebersihan harus mengenakan sarung tangan sekali pakai saat membersihkan
atau menangani permukaan, pakaian atau linen yang terkotori oleh cairan tubuh, dan
harus melakukan kebersihan tangan sebelum dan sesudah melepas sarung tangan.

5.3 Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan Masyarakat


Komunikasi Risiko dan Pemberdayaan Masyarakat (KRPM) merupakan komponen
penting yang tidak terpisahkan dalam penanggulangan tanggap darurat kesehatan
masyarakat. KRPM dapat membantu mencegah infodemic (penyebaran informasi yang
salah/hoaks), membangun kepercayaan publik terhadap kesiapsiagaan dan respon
BASARNAS sehingga masyarakat dapat menerima informasi dengan baik. Dengan
demikian, hal-hal tersebut dapat meminimalkan kesalahpahaman dan mengelola
isu/hoaks terhadap kondisi maupun risiko kesehatan yang sedang terjadi.
KRPM akan dilaksanakan oleh unit terkait dan diawasi secara ketat oleh Satgas Covid
BASARNAS. KRPM menggunakan strategi yang melibatkan seluruh civitas academica di
lingkungan BASARNAS dalam kesiapsiagaan dan respon serta mengembangkan intervensi
yang dapat diterima dan efektif untuk menghentikan penyebaran wabah yang semakin
meluas serta dapat melindungi individu dan komunitas. Di sisi lain, upaya ini juga sangat
penting untuk pengawasan, pelaporan kasus, pelacakan kontak, perawatan orang sakit
dan perawatan klinis serta pengumpulan dukungan civitas academica untuk kebutuhan
logistik dan operasional kegiatan belajar mengajar maupun perkantoran.
Penerapan KRPM selama masa pandemi oleh Satgas Covid-19 BASARNAS bertujuan
untuk:
1. Menyiapkan strategi komunikasi dengan informasi dan ketidakpastian yang belum
diketahui (pemantauan berita/isu di media massa dan media sosial, talking
point/standby statement pimpinan/juru bicara, siaran pers, temu media, media KIE
untuk informasi dan Frequently Asked Question/FAQ dll);
2. Merencanakan aktivasi dan implementasi rencana kegiatan KRPM;
3. Melatih anggota Tim Komunikasi Risiko (yang terdiri dari Subbagian Pengembangan
Usaha dan Humas serta Unit Kesehatan) sebagai bagian Tim Gerak Cepat dan
Penyelenggara potensial lainnya tentang rencana dan prosedur KRPM.

5.4 Langkah-Langkah Tindakan KRPM dalam Menghadapi Kemungkinan Wabah

5.4.1 Sistem Komunikasi Risiko


1. Memastikan bahwa pimpinan BASARNAS setuju untuk memasukkan KRPM
dalam kegiatan kesiapsiagaan dan respon serta siap untuk mengeluarkan
informasi untuk melindungi kesehatan masyarakat secara cepat, transparan
dan mudah diakses;
2. Meninjau rencana KRPM yang ada dan mempertimbangkan untuk penyesuaian
wabah infeksi pernapasan/pneumonia;
3. Menyetujui prosedur untuk merilis informasi secara tepat waktu seperti
mempersingkat rantai birokrasi izin untuk mengumumkan informasi terkini;
4. Menyiapkan anggaran untuk komunikasi (termasuk ketika terjadi eskalasi
kasus);
5. Membentuk Tim KRPM dan menentukan peran serta tanggung jawab.

5.4.2 Koordinasi Internal dan Kemitraan


1. Mengidentifikasi mitra seperti kementerian/lembaga, pemerintah daerah,
organisasi kemasyarakatan, Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), organisasi
profesi, petugas kesehatan, badan usaha/swasta, dll. Dalam hal ini dapat
berkoordinasi dan berkomunikasi dengan BPSDM Perhubungan, PPSDMPU,
Otoritas Bandara, biro perjalanan, jejaring RS, dll, apabila wabah terjadi
kemitraan ini harus diaktifkan sebagai tim respon KRPM multisektor;
2. Menilai kapasitas komunikasi dari semua mitra yang relevan dan
mengidentifikasi khalayak sasaran dan saluran komunikasi yang digunakan oleh
mitra;
3. Merencanakan dan menyepakati peran dan tanggung jawab kegiatan
komunikasi melalui SOP (misalnya berbagi tugas dan kewenangan dengan
pihak-pihak yang bertindak untuk menginformasikan situasi terkini dan
tervalidasi, menentukan topik/ masalah dan target audiens yang ditangani oleh
pemangku kepentingan/ mitra, hingga menyesuaikan pesan dan media
komunikasinya.
5.4.3 Komunikasi Publik
1. Mengidentifikasi dan membuat daftar keahlian pegawai yang akan ditunjuk
sebagai juru bicara dalam mengantisipasi ancaman kesehatan masyarakat, dan,
jika dibutuhkan, diberikan pelatihan singkat;
2. Membuat rancangan pola pesan sebelum diinformasikan kepada publik;
3. Mengidentifikasi media utama/mainstream, membuat dan memperbarui daftar
jurnalis, serta membina hubungan baik dengan media;
4. Mengidentifikasi media, saluran komunikasi, influencer (tokoh yang
berpengaruh) dan nilai jangkauan potensialnya untuk audiens sebagai target
potensial. Gunakan saluran dan influencer yang dipercaya dan banyak disukai
oleh audiens target.

5.4.4 Keterlibatan Komunikasi dengan Masyarakat yang Terdampak


1. Menetapkan metode untuk memahami keprihatinan, sikap, dan kepercayaan
audiens utama;
2. Mengidentifikasi sasaran audiens, dan mengumpulkan informasi tentang
pengetahuan dan perilakunya (misalnya siapa yang dapat mereka percayai,
bagaimana mereka akan menerima informasi, kebiasaan sehari-hari,
keprihatinan mereka dll);
3. Mengidentifikasi influencer (misalnya. Alumnus BASARNAS yang menjadi
Youtuber/selebgram,dll.) dan jejaring komunitas yang ada (IAC, IAETA, IAAC,
IPAC dll) yang dapat digunakan kembali untuk pelibatan masyarakat.

5.4.5 Mengatasi ketidakpastian, persepsi, dan manajemen informasi yang salah/hoaks


1. Juru bicara dipersiapkan untuk memberikan informasi awal, sebelum
memberikan informasi yang lebih detil dengan persetujuan pimpinan;
2. Membangun sistem untuk pemantauan berita/isu dan, jika perlu, memberikan
klarifikasi terhadap rumor/isu/hoaks, dan pertanyaan publik yang menjadi topik
terhangat.

5.4.6 Pengembangan Kapasitas


Pertimbangkan untuk mengadakan pelatihan yang diperlukan bagi anggota tim
KRPM tentang apa yang diketahui dan tidak diketahui tentang COVID-19, rencana
dan prosedur saat ini serta persiapan BASARNAS untuk kesiapsiagaan dan respon
KPRM.

5.5 Pesan Kunci yang Disampaikan kepada Masyarakat


Pesan kunci yang perlu disampaikan kepada masyarakat adalah sebagai berikut:

1. Mengenali COVID-19 (penyebab, gejala, tanda, penularan, pencegahan dan


pengobatan);
2. Melakukan pencegahan penyebaran COVID-19.

5.5.1 Saran Kesehatan


1. Melakukan kebersihan tangan rutin, terutama sebelum memegang mulut,
hidung dan mata serta setelah memegang instalasi publik;
2. Mencuci tangan dengan air dan sabun cair serta bilas setidaknya 20 detik. Cuci
dengan air dan keringkan dengan handuk atau kertas sekali pakai. Jika tidak ada
fasilitas cuci tangan, dapat menggunakan alkohol 70-80% atau hand sanitizer;
3. Menutup mulut dan hidung ketika bersin atau batuk menggunakan tisu, atau
sisi dalam lengan atas. Tisu yang digunakan dibuang ke tempat sampah dan cuci
tangan setelahnya;
4. Ketika memiliki gejala saluran napas, gunakan masker dan berobat ke fasilitas
layanan kesehatan.
5.5.2 Travel Advice
1. Hindari kontak dengan hewan (baik hidup maupun mati);
2. Hindari mengonsumsi produk hewan mentah atau setengah matang;
3. Hindari mengunjungi pasar basah, peternakan atau pasar hewan;
4. Hindari kontak dekat dengan pasien yang memiliki gejala infeksi saluran napas;
5. Patuhi petunjuk keamanan makanan dan aturan kebersihan;
6. Jika merasa kesehatan tidak nyaman ketika di daerah outbreak terutama
demam atau batuk, gunakan masker dan cari layanan kesehatan;
7. Setelah kembali dari daerah outbreak, konsultasi ke dokter jika terdapat gejala
demam atau gejala lain dan beritahu dokter riwayat perjalanan serta gunakan
masker untuk mencegah penularan penyakit.
5.6 Pencegahan pada Level Peserta Diklat dan Pegawai

5.6.1 Pencegahan Level Individu

5.6.1.1 Upaya Kebersihan Personal, Asrama dan Tempat Kerja


Terdapat beberapa prinsip yang perlu diikuti untuk membantu mencegah
COVID-19, yaitu menjaga kebersihan diri/personal, asrama dan tempat
kerja dengan cara:
1. Mencuci tangan lebih sering dengan sabun dan air setidaknya 20 detik
atau menggunakan pembersih tangan berbasis alkohol (hand sanitizer),
serta mandi atau mencuci muka jika memungkinkan, sesampainya
rumah atau di tempat bekerja, setelah membersihkan kotoran hidung,
batuk atau bersin dan ketika makan atau mengantarkan makanan;
2. Hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut dengan tangan yang
belum dicuci;
3. Jangan berjabat tangan;
4. Hindari interaksi fisik dekat dengan orang yang memiliki gejala sakit;
5. Tutupi mulut saat batuk dan bersin dengan lengan atas bagian dalam
atau dengan tisu lalu langsung buang tisu ke tempat sampah dan
segera cuci tangan;
6. Segera mengganti baju/mandi sesampainya di asrama/rumah setelah
berpergian;
7. Bersihkan dan berikan desinfektan secara berkala pada benda-benda
yang sering disentuh dan pada permukaan rumah dan perabot (meja,
kursi, dan lain- lain), gagang pintu, dan lain-lain.
5.6.1.2 Peningkatan Imunitas Diri dan Mengendalikan Komorbid
Dalam melawan penyakit COVID-19, menjaga sistem imunitas diri
merupakan hal yang penting, terutama untuk mengendalikan penyakit
penyerta (komorbid). Terdapat beberapa hal yang dapat meningkatan
imunitas diri pada orang yang terpapar COVID-19, yaitu sebagai berikut:
1. Konsumsi gizi seimbang
2. Aktifitas fisik/senam ringan
3. Istirahat cukup
4. Suplemen vitamin
5. Tidak merokok
6. Mengendalikan komorbid (misal diabetes mellitus, hipertensi, kanker).

5.6.2 Pencegahan Level Masyarakat

5.6.2.1 Pembatasan Interaksi Fisik dan Pembatasan Sosial (Physical


Contact/Physical Distancing dan Social Distancing)
Pembatasan sosial di lingkungan BASARNAS adalah pembatasan kegiatan
tertentu Peserta Diklat, Pegawai dan semua orang yang berada di
lingkungan BASARNAS. Pembatasan sosial juga dilakukan dengan meminta
masyarakat untuk mengurangi interaksi sosialnya dengan tetap tinggal di
dalam rumah maupun pembatasan penggunaan transportasi publik.
Pembatasan sosial dalam hal ini adalah jaga jarak fisik (physical distancing),
yang dapat dilakukan dengan cara:
1. Dilarang berdekatan atau kontak fisik dengan orang mengatur jarak
minimal 1 meter, tidak bersalaman, tidak berpelukan dan berciuman;
2. Hindari penggunaan transportasi publik (seperti kereta, bus, dan
angkot) yang tidak perlu, sebisa mungkin hindari jam sibuk ketika
berpergian;
3. Bekerja dan Belajar dari rumah, jika memungkinkan dan kantor
memberlakukan ini;
4. Dilarang berkumpul massal di kerumunan dan fasilitas umum;
5. Hindari bepergian ke luar kota/luar negeri termasuk ke tempat-tempat
wisata;
6. Hindari berkumpul teman dan keluarga, termasuk
berkunjung/bersilaturahmi tatap muka dan menunda kegiatan
bersama. Hubungi mereka dengan telepon, internet, dan media sosial;
7. Gunakan telepon atau layanan online untuk menghubungi dokter atau
fasilitas lainnya;
8. Jika anda sakit, dilarang mengunjungi orang tua/lanjut usia. Jika anda
tinggal satu rumah dengan mereka, maka hindari interaksi langsung
dengan mereka;
9. Untuk sementara waktu, dapat melaksanakan ibadah di rumah.

Semua orang harus mengikuti ketentuan tersebut dan di imbau untuk


mengikuti petunjuk ini dengan ketat dan membatasi tatap muka,
khususnya jika:
1. Berusia 60 tahun keatas;
2. Memilik penyakit komorbid (penyakit penyerta) seperti diabetes
melitus, hipertensi, kanker, asma dan Penyakit Paru Obstruksi Kronik
(PPOK) dan lain- lain;
3. Ibu hamil.

5.6.2.2 Menerapkan Etika Batuk dan Bersin Menerapkan etika batuk dan bersin
meliputi:
1. Jika terpaksa harus bepergian, saat batuk dan bersin gunakan tisu lalu
langsung buang tisu ke tempat sampah dan segera cuci tangan;
2. Jika tidak ada tisu, saat batuk dan bersin tutupi dengan lengan atas
bagian dalam.

5.7 Protokol Kesehatan


Beberapa protokol kesehatan terkait COVID-19 sudah diterbitkan, antara lain:

1. Protokol Isolasi diri sendiri dalam penanganan COVID-19 di BASARNAS;


2. Protokol Penanganan COVID-19 terdiri dari:
a. Protokol Komunikasi Publik;
b. Protokol Kesehatan;
c. Protokol di Area dan Transportasi Publik;
d. Protokol di Area Pendidikan;
3. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Asrama;
4. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Pendidikan;
5. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Kerja;
6. Protokol Pencegahan Penularan COVID-19 di Tempat Ibadah;
7. Protokol Repatriasi Peserta Diklat yang Menjadi Pasien Suspek dan/atau Terpapar
Positif COVID-19;
8. Protokol Repatriasi Peserta Diklat yang di Rawat di Rumah Sakit oleh Sebab Penyakit
Lainnya;
9. Protokol Pemulangan Jenazah Peserta Diklat yang Positif COVID-19.

5.8 Media Promosi Kesehatan


Berikut ini merupakan contoh media promosi kesehatan yang dapat disebarluaskan
kepada masyarakat mengenai infeksi COVID-19.
LAMPIRAN

6.1 Prosedur Kedatangan Peserta Diklat


6.2 Prosedur Masuk Asrama
6.3 Prosedur Pelaksanaan Apel Peserta Diklat
6.4 Prosedur Makan Peserta Diklat
6.5 Prosedur Penerimaan Paket
6.6 Prosedur Interaksi Antar Peserta Diklat, Instruktur, Dosen dan Pegawai
6.7 Prosedur Pengelolaaan Perlengkapan Peserta Diklat
6.8 Lampiran Gambar

Anda mungkin juga menyukai