A. PENDAHULUAN
Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap muka di satuan
pendidikan pada masa pandemi Covid-19, dan mempertimbangkan upaya satuan pendidikan
dalam mewujudkan pembelajaran yang berkualitas bagi peserta didik dan memperhatikan respon
masyarakat atas kerinduan untuk kembali pada satuan pendidikan, maka perlu pengaturan
dimulainya kegiatan pembelajaran pada satuan pendidikan melalui adaptasi ke pembelajaran
yang produktif dan aman dalam menghadapi pandemi Covid-19 serta dampaknya dengan tetap
mentaati protokoler kesehatan, terutama dalam rangka menjaga keselamatan dan kesehatan
warga di satuan pendidikan.
Berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama,
Menteri Kesehatan, Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKDS/4242/2021, Nomor 440-717 Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan
Pembelajaran di Masa Pandemi Coronauirus Disease 2019, bahwa pemerintah mendorong
akselerasi pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas dengan tetap menjalankan protokol kesehatan
yang ketat. Setelah pendidik dan tenaga kependidikan di dalam satuan pendidikan divaksinasi
secara lengkap, pemerintah pusat, pemerintah daerah, kanwil (kantor wilayah), atau kantor
Kemenag (Kementerian Agama) mewajibkan satuan pendidikan untuk menyediakan layanan
pembelajaran tatap muka terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan dan pembelajaran jarak
jauh. Orang tua atau wali berhak memilih bagi anaknya untuk melakukan pembelajaran tatap
muka terbatas atau tetap melaksanakan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sekolah juga penuhi daftar
periksa dalam pembelajaran tatap muka, yang meliputi: (1) ketersediaan sarana sanitasi dan
kebersihan, seperti toilet bersih dan layak, adanya sarana cuci tangan pakai sabun atau hand
sanitizer, dan disinfektan, (2) mampu mengakses fasilitas pelayanan kesehatan, (3) kesiapan
menerapkan wajib masker, (4) memiliki alat pengukur suhu/thermogun (5) memiliki pemetaan
warga satuan pendidikan yang memiliki komorbid tidak terkontrol, tidak memiliki akses terhadap
transportasi yang aman, hingga memiliki riwayat perjalanan dari daerah dengan tingkat risiko
Covid-19 yang tinggi atau riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif Covid-19 dan belum
menyelesaikan isolasi mandiri serta (6) mendapatkan pesertujuan komite sekolah atau perwakilan
orangtua atau wali.
Untuk itu diperlukan standar operasional prosedur pelaksanaan kegiatan pembelajaran tatap
muka pada masa pandemi Covid-19 dalam pencegahan dan pengendalian Covid-19 di Kabupaten
Pasuruan, yang menjadi dasar bagi satuan pendidikan dalam melaksanakan pembelajaran.
B. DASAR HUKUM
1. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular;
2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
3. Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana;
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona
Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional;
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 33 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana;
6. Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 719/P/2020
tentang Pedoman Pelaksanaan Kurikulum Pada Satuan Pendidikan Dalam Kondisi Khusus;
7. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri
Kesehatan, Menteri Dalam Negeri Nomor 03/KB/202l, Nomor 384 Tahun 2021, Nomor
HK.01.08/MENKDS/4242/2021, Nomor 440-717 TAHUN 2021 tentang Panduan
Penyelenggaraan Pembelajaran Di Masa Pandemi Coronauirus Disease 2019;
8. Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 30 Tahun 2021 tentang Pemberlakuan Pembatasan
Kegiatan Masyarakat Level 4,Level 3 dan Level 2 Corona Virus Disease 2019 di Wilayah
Jawa dan Bali
9. Surat Keputusan Kepala Balitbang dan Perbukuan Nomor 018/H/KR/2020, tentang
Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan
Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah
Menengah Atas Untuk Kondisi Khusus;
10. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 36 Tahun 2020 Tentang Pedoman Tatanan Normal Baru
Pada Kondisi Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) di Kabupaten Pasuruan;
11. Surat Edaran Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Daerah
Kabupaten Pasuruan Nomor:100/52/COVID-19/VIII/2021 tentang Pemberlakuan
Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3 Corona Virus Disease 2019 di Kabupaten
Pasuruan.
b. Kantin Sekolah
Kantin sekolah dan sejenisnya tidak boleh dibuka sebelum masa transisi dilampaui
dengan baik, apabila ada kemajuan dan menuju masa kebiasaan baru maka kantin sekolah
bisa dibuka dengan penerapan:
a) Melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah makan;
b) Selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak minimal 1,5 (satu koma lima)
meter;
c) Masker hanya boleh dilepaskan sejenak saat makan dan minum;
d) Memastikan seluruh karyawan menggunakan masker selama berada di kantin;
e) Memastikan peralatan memasak dan makan dibersihkan dengan baik;
f) Menggunakan alat makan pribadi.
c. Toilet
a) Melakukan CTPS dengan air mengalir setelah menggunakan kamar mandi dan toilet;
b) Selalu menggunakan masker dan menjaga jarak jika harus mengantri
d. Tempat Ibadah
a) Melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah beribadah;
b) Selalu menggunakan masker dan melakukan jaga jarak;
c) Menggunakan peralatan ibadah milik pribadi;
d) Hindari menggunakan peralatan ibadah bersama, misalnya sajadah, sarung, mukena,
kitab suci, dan lain- lain;
e) Hindari kebiasaan bersentuhan, bersalaman, bercium pipi, dan cium tangan.
f. Lapangan Sekolah
Setelah melewati masa transisi dengan baik dan memasuki masa kebiasaan baru
kegiatan olahraga dapat dilaksanakan dengan selalu menggunakan masker dan menjaga
jarak minimal 1,5 (satu koma lima) meter dalam kegiatan kebersamaan yang dilakukan di
lapangan, misalnya upacara, olah raga, pramuka, aktivitas pembelajaran, dan lain-lain.
h. Asrama (kamar, ruang makan, kamar mandi, tempat ibadah, ruang belajar,
perpustakaan, dan lain-lain)
a) Melakukan CTPS dengan air mengalir sebelum dan setelah memasuki asrama;
b) Menggunakan masker dan tetap menjaga jarak jarak minimal 1,5 (satu koma lima)
meter;
c) Membersihkan kamar dan lingkunganya;
d) Melakukan pembersihan dan penyemprotan ruangan dan lingkungan asrama sebelum
digunakan dengan disinfektan;
e) Membersihkan dan penyemprotan pada gagang pintu, tombol/saklar lampu, dan
permukaan benda yang sering disentuh dengan disinfektan;
f) Memastikan sirkulasi udara di asrama baik;
g) Membersihkan kamar mandi setiap hari;
h) Dilarang pinjam meminjam perlengkapan pribadi, misalnya alat mandi, pakaian,
selimut, peralatan ibadah, alat makan, dan peralatan lainnya.
i) Membatasi aktivitas yang memungkinkan interaksi dengan pihak luar termasuk
penyelenggaraan kegiatan di luar lingkungan asrama, kecuali untuk keperluan
mendesak dan dilaksanakan secara terbatas serta dengan penerapan protokol kesehatan
yang ketat.
E. PENYELENGGARAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN TATAP MUKA
1. Penyelenggaraanpembelajaran tatap muka pada masa pandemi Covid-19 melalui dua fase
yaitu fase masa transisi selama 2 (dua) bulan sejak ditetapkannya pembelajaran tatap muka
dan fase masa kebiasaan baru.
2. Pelaksanaan pembelajaran lebih mengutamakan keselamatan dan kesehatan warga satuan
pendidikan dengan menggunakan pembagian rombongan belajar, dengan pengaturan jumlah
perserta didik per-rombongan belajar maksimal 50% (lima puluh persen) peserta didik dari
kapasitas ruang kelas untuk SD, SMP dan pendidikan kesetaraan serta 33% (tiga puluh tiga
persen) peserta didik dari kapasitas ruang kelas untuk Kelompok Bermain (KB) dan TK.
3. Pembelajaran tatap muka dilakukan:
a. SD, SMP dan pendidikan kesetaraan maksimal 3 (tiga) hari tiap pekan secara bergantian
sesuai dengan rombongan belajar
b. PAUD menyesuaikan jumlah ruang kelas yang dimiliki satuan pendidikan dengan syarat
tiap kelas maksimal 5 peserta didik.
4. Waktu Pembelajaran:
a. KB dimulai pukul 07.30 – 08.30 WIB
b. TK dimulai pukul 07.30 – 08.30 WIB
c. SD dimulai pukul 07.00 – 09.15 WIB
d. SMP dimulai pukul 07.00 – 10.15 WIB
e. Waktu pembelajaran bagi kesetaraan ditentukan sendiri oleh Pusat Kegiatan Belajar
Masyarakat (PKBM)
5. Pelaksanakan pembelajaran tatap muka disesuaiakan dengan kurikulum kondisi khusus.
a. MKKS/KKKSD/IGTKI/HIMPAUDI/PKG memfasilitasi penyesuaian silabus dan
perangkat pembelajaran lainnya sesuai dengan kurikulum kondisi khusus.
b. Sekolah melakukan sosialisasi kepada seluruh pendidik dan tenaga kependidikan terkait
dengan strategi pembelajaran dan silabus dengan kurikulum kondisi khusus.
c. Sekolah melakukan sosialisasi pelaksanaan kegiatan pembelajaran kepada orang tua/wali
peserta didik.
d. Peserta didik membawa bekal makan dan minum dari rumah.
6. Pelaksanaan pembelajaran bagi KB, TK, SD, SMP dilaksanakan sesuai jadwal yang telah
disusun oleh sekolah dan dilaksanakan tanpa istirahat, sedang bagi pendidikan kesetaraan
disusun oleh PKBM.
F. BAHAN/MATERI PEMBELAJARAN TATAP MUKA
1. Bahan atau materi pembelajaranberpedoman pada Peraturan Kepala Badan Penelitian dan
Pengembangan dan Perbukuan Nomor 018 tahun 2020 Tentang Kompetensi Inti Dan
Kompetensi Dasar Pelajaran Pada Kurikulum 2013 Pada Pendidikan Anak Usia Dini,
Pendidikan Dasar Dan Pendidikan Menengah Berbentuk Sekolah Menengah Atas Untuk
Kondisi Khusus.
2. Bahan atau materi pembelajaran untuk KB dan TK berpedoman pada Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 146 Tahun 2014 tentang Kurikulum Pendidikan Anak
Usia Dini
3. Pendidik membuat bahan ajar dalam proses pembelajaran dengan berpedoman pada
kurikulum kondisi khusus.
4. Buku pegangan guru dan peserta didik menggunakan buku sekolah elektronik (BSE).
5. Sekolah dapat menggunakan buku referensi dan buku penunjang sebagai buku pendamping.
G. PENILAIAN
1. Penilaian dilakukan oleh pendidik dan satuan pendidikan untuk mengukur ketercapaian
kompetensi peserta didik.
2. Penilaian pengetahuan peserta didik dapat dilakukan secara tatap muka dengan
menggunakan tes berbasis kertas (paper based test) atau tes berbasis komputer (computer
based test).
3. Penilaian disesuaikan dengan program penilaian pendidik
4. Hasil akhir penilaian dilaporkan ke orangtua peserta didik.
H. PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
1. Pemantauan dan evaluasi dilakukan oleh sekolah setiap dua minggu sekali.
2. Laporan hasil pemantauan dan evaluasi penyelenggaraan pembelajaran tatap muka
dimanfaatkan untuk perbaikan dan peningkatan mutu Pembelajaran serta pembinaan kepada
warga sekolah.
3. Sekolah melaporkan setiap kejadian khusus kepada Dinas Pendidikan.
4. Sekolah menyusun laporan penyelenggaraan Pembelajaran tatap muka tiap dua bulan dan
mengirimkannya kepada Dinas Pendidikan.
Pasuruan,
Kepala Sekolah
No DaftarPeriksa Ya Tidak
Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan:
1 Toilet bersih;
Sarana cuci tangandengan air mengalir menggunakan sabun atau cairan pembersih
tangan (handsanitizer), dan disinfektan.
Catatan :
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
.................................................................................................................................................................
...............
Pasuruan, ...............................................
Kepala Sekolah
Dwi Nugraheni
NIP.19621171981122002
Verifikator
1. ............................................... 1. ......................
2. ............................................... 2. ....................................
PEMERINTAH KABUPATEN PASURUAN
DINAS PENDIDIKAN
UPT SATUAN PENDIDIKAN SDN DERMO I BANGIL
Jalan Nanas Nomor 1 A Bangil Pasuruan, Kode Pos 67153
Telp. (0343) 742883/ Email : sdn.dermo1@ymail.com
KOP SEKOLAH
Materai 10.000
H. Khoirul Dwi Nugraheni S.Pd
NIP.196211171981122002
Catatan :
1. Melampirkan notula, daftar hadir dan dokumentasi rapat terbatas bersama komite
*) Coret yang tidakperlu
SURAT PERNYATAAN ORANG TUA
DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA
PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH
1. Dengan ini mengijinkan kepada anak saya untuk mengikuti pembelajaran tatap muka pada
masa pandemi covid-19 di sekolah.
2. Apabila memberi ijin akan memberikan dukungan sepenuhnya dan bertanggung jawab
bilamana terjadi sesuatu hal selama mengikuti pembelajaran tatap muka pada masa pandemi
covid-19 di sekokolah sejak awal sampai akhir.
Demikian surat penyataan ini dibuat dengan sadar tanpa ada paksaan dari pihak manapun
dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.
Orangtua/Wali
Materai 10.000
…………………………………..
Catatan :
*) Coret yang tidak perlu
SURAT PERNYATAAN KOMITE SEKOLAH
DALAM PEMBELAJARAN TATAP MUKA
PADA MASA PANDEMI COVID-19
DI SEKOLAH
Demikian surat penyataan ini dibuat dengan sadar tanpa ada paksaan dari pihak
manapun dan dapat dipergunakan sebagaimana mestinya.