Anda di halaman 1dari 4

NAMA : RYAN SARBINI

NIM : 20190309160

TUGAS KULIAH MFK 5-6

Langkah-langkah yang harus diambil RS dalam penanganan COVID-19 dari sisi safety
security, hazard, dan kesiapan lonjakan jumlah kasus terhadap staf (dokter, perawat, dan
lainnya), pasien dan pengunjung serta lingkungan RS, yaitu:
1. Pengadaan alat pelindung diri (APD) yang diperuntukkan untuk staf medis,
paramedis, petugas-petugas lain yang bertugas dalam penanganan COVID-19, yaitu
antara lain:
a. Surgical Mask
b. N95 mask
c. Handscoon steril maupun non-steril
d. Baju hazmat (cover all) atau jas hujan
e. Kacamata google
f. Face shield
g. Hair net
h. Boots
2. Membuat kebijakan untuk wajib menggunakan APD bagi staf medis, paramedis,
petugas-petugas lain yang bertugas dalam penanganan COVID-19.

Gambar 1. Dokter dan paramedis memakai APD lengkap di RS saat bertugas


3. Membagikan vitamin setiap hari haya kepada petugas yang sedang betugas dengan
aturan 1 orang mendapat 1 butir vitamin dan wajib diminum ditempat.
4. Melakukan pendataan APD dan mencari sumber-sumber ilmiah terkait tentang cara
pemakaian APD untuk dijadikan panduan pemakaian APD; selain cra pemakaian,
dalam panduan tersebut terdapat petunjuk manakah APD yang disposable/ reusable
serta cara-cara disinfektan dan penyimpanan APD yang reusable.
5. Menyediakan kantong infeksius biohazard untuk tempat pembuangan APD yang
disposable, bahan habis pakai, sampah medis, dll. dan
6. Memastikan ruang isolasi, IPAL, TPS, lanundry, ambulance (khusus infeksius), dan
kamar jenazah telah tersedia dan layak sesuai dengan persyaratan dalam peraturan
perundang-undangan, yaitu:
a. Permenkes No. 24 tahun 2016 tentang Persyaratan Teknis Bangunan dan
Prasarana RS
b. Permenkes No. 27 tahun 2017 tentang Pedoman PPI di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
c. Kepmenkes HK.01.07/MENKES/104/2020 tentang Penetapan Infeksi Novel
Coronavirus sebagai Penyakit yang Menimbulkan Wabah dan UPaya
Pencegahannya
d. Surat Edaran No HK.02.01/MENKES/202/2020 tentang Protokol Isolasi Diri
Sendiri Dalam Penanganan COVID-19
7. Melakukan upaya-upaya desinfektan untuk memutus mata rantai penularan virus di
RS, yaitu dengan cara:
a. Melakukan penyemprotan cairan desinfektan rutin di semua area RS,
terutama area-area yang terpapar dengan pasien
b. Mengadakan disinfection cabinet di depan sebelum masuk pintu loby RS

Gambar 2. Proses disinfektan di ruang-ruang rawat inap


8. Security yang sudah terlatih ditugaskan untuk mengarahkan setiap pengunjung baik
pasien/ keluarga dan karyawan masuk melalui 1 pintu. Sebelum memasuki RS,
pengunjung diarahkan untuk melakukan desinfeksi diri (melalui desinfection
chamber), dilakukan screening dengan pengecekan suhu tubuh dan anamnesa
singkat, dan melakukan cuci tangan 6 langkah. Apabila setelah dilakukan screening
terdapat pengunjung yang memiliki gejala-gejala COVID-9, akan diberikan dan
diajarkan menggunakan surgical mask, dan diarahkan untuk ke IGD.

Gambar 3 dan 4. Disinfection chamber yang diposisikan di dekat pintu masuk


pengunjung dan karyawan; serta pengunjung yang melakukan cuci tangan sebelum
masuk ke RS
9. Membuat kebijakan tentang penghapusan jam kunjung pasien rawat inap
10. Menerapkan social dan physical distancing di lingkungan RS. Berikut contoh
penerapan social distancing di RS tempat saya bekerja:

Gambar 5. Pemberian jeda pada kursi tunggu pasien


Gambar 6. Pemberian jarak anatara dokter pemeriksa dan pasien
di ruangan polikilinik RS

Gambar 7. Pemberikan sekat (batas) antara petugas dengan pengunjung di ruang


pendaftaran dan kasir
11. Pemeriksaan (screening) COVID-19 kepada seluruh karyawan RS, terutama yang
rentan terhadap paparan pasien (minimal menggunakan rapid test), apabila terdapat
yang positif makan akan diperlakukan seperti pasien COVID-19 pada umumnya,
mengikuti panduan-panduan penanganan COVID-19 yang sudah ada.
12. Membagikan masker kepada setiap pengunjung RS, untuk mengimplementasikan
edukasi tentang self protecting.

Anda mungkin juga menyukai