KELOMPOK I
BAB I
PENDAHULUAN
Fasilitas ruang intesif merupakan salah satu fasilitas penunjang perawatan yang
menunjang proses pelayanan pasien di Rumah Sakit. Ruang rawat inap seperti ICU dan
HCU memerlukan maintanance berkala demi memastikan performa pelayanan terhadap
pasien tetap maksimal. Apabila ditemukan adanya kebutuhan untuk perbaikan atau
pengembangan unit tersebut, PCRA (pre construction risk assesment) dapat digunakan
menjadi salah satu alat untuk menilai dan mengontrol resiko-resiko yang dapat timbul
dari proses tersebut.
Dari hasil temuan di salah satu RS swasta Tangerang, pada instalasi ICU (intensive care
unit) didapatkan kerusakan pada lantai dekat nurse station yang sudah berlangsung
sekitar 6 bulan terakhir. Kerusakan pada lantai ini dirasakan semakin mengganggu selain
dari bentuk, juga dari fungsi lantai. Temuan ini kemudian disampaikan kepada tim ICU
dan diproses untuk pengajuan perbaikan kepada pihak manajemen. Proses olah data
termasuk peninjauan ulang dan permohonan perbaikan (surat, foto kerusakan, denah
ruang terlampir).
Sesuai dengan alur dan SPO perbaikan bila terjadi kerusakan di RS tersebut, bagian
K3RS mengolah data dan membuat sebuah PCRA untuk mengidentifikasi dan menilai
resiko renovasi yang diperlukan. PCRA yang dibuat oleh tim bersamaan dengan proses
pengajuan renovasi ini, diharapkan dapat menjadi panduan bagi tim terkait (tim ICU,
finance, FMS, GA, pelayanan medis, dll) dalam proses renovasi terkait bagaimana proses
pengalihan pelayanan yang akan diberikan kepada pasien intensif, hingga apa saja
dampak yang mungkin terjadi bila proses renovasi ini dilakukan pada ruang ICU yang
notabenenya menjadi satu fasilitas dengan perawatan intensif lainnya.
BAB II
TUJUAN PELAKSANAAN
Tujuan pelaksanaan renovasi ini adalah untuk memperbaiki struktur lantai yang sudah
bergelombang dan vinyl yang pecah, di khawatirkan menganggu mobilitas paramedis
(safety) dan bisa menjadi tempat kuman berkembang biak sehingga mempengaruhi
kondisi sterilitas ruangan icu yang terganggu. Selain itu proses perbaikan ini supaya
estetika/ kerapihan ruangan tetap dijaga
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan adanya pekerjaan renovasi ini tentunya akan berdampak pada pelayanan rawat
inap ruang intensif, sehingga kami akan membuat strategi sebagai berikut :
1. pengalihan ruang rawat ICU akan di pindahkan sementara ke ruang PICU
2. bed icu hanya dibuka untuk 2 bed untuk internal dan kriteria post op, pasien
eksternal diarahkan rujuk
3. pasien ICCU akan dipindahkan ke ruang persiapan cathlab hanya dibuka 2 bed, ada
pengaturan jadwal untuk pasien cathlab elektif
4. saat jam bezoek dipastikan pengerjaan proyek dihentikan sementara, dan batas
maksimal pengerjaan proyek samapai jam 17.00 wib
5. target pengerjaan proyek maksimal 14 hari selesai
Untuk proses renovasi , yang akan dilakukan adalah :
1. Pelepasan area Vinyl yang mengalami kerusakan
2. Pembobokan pada area yg mengalami kerusakan,
3. Penggantian lapisan semen yang baru
4. Plester/meng-aci lantai agar struktur permukaannya rata dan licin (untuk
memudahkan perekatan vinyl, serta pelapisan kembali oleh vinyl yang baru
Dengan pelaksanaan renovasi tersebut maka PCRA dapat mengidentifikasi bahaya-
bahaya seperti yang dapat timbul dari proses renovasi tersebut, seperti : kualitas udara,
pengendalian infeksi, utilitas, kebisingan, getaran, bahan berbahaya, layanan darurat dan
bahaya lainnya.