Anda di halaman 1dari 8

Yth.

Pelaku Program Hibah Air Minum

KEPUTUSAN
DIREKTUR PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
Nomor: 186/SKPTS/Ca/2020

Tentang
Pencegahan Penyebaran COVID-19 dalam
Pelaksanaan Program Hibah Air Minum

A. Latar Belakang dan Dasar Hukum


Berdasarkan Surat Edaran Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan
Rakyat Republik Indonesia Nomor: 06 /SE/M/2020 Tentang Penanganan
Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) di Lingkungan
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat pada tanggal 30
Maret 2020, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang lebih intensif dan
menyeluruh dalam pencegahan dan penanganan dampak penyebarannya
yang perlu diberlakukan pula pada pelaksanaan program Hibah Air Minum
yang merupakan salah satu program di Direktorat Pengembangan Sistem
Penyediaan Air Minum.

Program Hibah Air Minum yang dalam penyelenggaraannya melibatkan


pelaku di tingkat pusat, provinsi, kabupaten dan kota, dengan sebagian
besar kegiatannya melibatkan banyak orang, maka dapat dipandang
berisiko tinggi dalam penyebaran infeksi COVID-19. Oleh karena itu,
terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dan segera ditindaklanjuti
oleh pelaku program Hibah Air Minum terkait pencegahan penyebaran
COVID-19 dalam pelaksanaan program Hibah Air Minum.

B. Maksud dan Tujuan

1. Maksud
Keputusan ini dimaksudkan sebagai pedoman bagi pelaku program Hibah
Air Minum dalam rangka pencegahan, penanganan, dan pengendalian
penyebaran COVID-19.
2. Tujuan
a. Untuk mencegah, meminimalisir penyebaran serta melindungi pelaku
program Hibah Air Minum atas risiko COVID-19.
b. Untuk memastikan pelaksanaan kegiatan Hibah Air Minum tetap
berjalan efektif.
c. Memastikan pelaksanaan kegiatan Hibah Air Minum dapat berjalan
efektif dengan memberikan panduan bekerja dari rumah (Work From
Home).

C. Tindakan Pencegahan Bagi Pelaku


Membudayakan perilaku hidup bersih dan sehat sesuai Surat Kementerian
Kesehatan Nomor PK.02.01/BVI/839/2020 tentang Upaya Pencegahan
Penularan COVID-19 di Tempat Kerja dan Pedoman Kesiapsiagaan
Menghadapi COVID-19 yang diterbitkan oleh Ditjen Pencegahan dan
Pengendalian Penyakit, Kemenkes tertanggal 17 Februari 2020 sebagai
berikut:
1. Selalu cuci tangan pakai sabun (CTPS) dengan menerapkan 6 langkah
cuci tangan yang benar minimal 20 detik dan menggunakan hand
sanitizer jika tidak ada fasilitas cuci tangan.
2. Gunakan masker sesuai ketentuan di tempat keramaian/kerumunan
banyak orang terutama bagi orang yang menderita demam, batuk,
bersin, dan pilek.
3. Hindari sentuhan bagian wajah seperti hidung, mata, dan mulut
sebelum cuci tangan pakai sabun.
4. Makan yang bergizi dan seimbang.
5. Istirahat yang cukup dan luangkan waktu olahraga untuk
meningkatkan daya tahan tubuh.
6. Dianjurkan untuk menunda perjalanan yang tidak penting serta
menghindari tempat-tempat yang banyak keramaian.
7. Jika anda merasa tidak sehat dengan kriteria demam 37 derajat celcius
disertai batuk dan pilek dianjurkan untuk istirahat di rumah dan segera
berobat ke fasilitas kesehatan.
8. Tidak disarankan untuk melakukan kontak fisik seperti berjabat
tangan.
9. Jaga jarak dengan rekan kerja yang sedang demam/batuk/bersin
minimal 1 meter.
10. Terapkan etika batuk (tutup hidung, mulut dengan tisu atau lengan
atas bagian dalam).
11. Jangan berbagi makanan, alat makan, dan gelas.
12. Buka dan tutup pintu dengan siku atau bahu jika memungkinkan.
13. Jaga jarak dengan hewan peliharaan jika di sekitar area kerja ada yang
memiliki hewan peliharaan karena resiko membawa virus.
14. Sepulang beraktivitas di rumah harus mencuci tangan, mandi, dan
mencuci pakaian yang telah digunakan selama beraktifitas.
D.Tindakan Pencegahan di Lingkungan Tempat Kerja
Menjaga kesehatan di lingkungan kerja sesuai surat dan pedoman di atas
sebagai berikut:
1. Menjaga tempat kerja dan fasilitas bersama tetap bersih dan hygienis
dengan membersihkan permukaan meja, telepon, keyboard
computer/laptop, alat-alat perkantoran lainnya, toilet, gagang pintu, dan
seluruh penjuru ruang dengan desinfektan secara berkala.
2. Menyediakan akses sarana cuci tangan berupa air mengalir, sabun serta
menyediakan hand sanitizer di tempat kerja seperti pintu masuk, ruang
rapat, toilet, dll.
3. Menyediakan tisu dan masker bagi pegawai dan tamu yang memiliki
gejala batuk/pilek/demam.
4. Memasang pesan-pesan kesehatan (khususnya upaya pencegahan
COVID-19) di tempat kerja, seperti memasang poster langkah-langkah
cuci tangan pakai sabun yang benar, poster untuk selalu melakukan
PHBS, dll.
5. Individu yang merasa sakit gejala pernapasan seperti batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/ sesak napas untuk tidak masuk kantor dan melaporkan
diri.
6. Pengunjung yang datang ke tempat kerja harus diberikan informasi
tindakan pencegahan penularan COVID-19 di area kerja.
7. Mematuhi seluruh ketentuan terkait aktifitas di tempat kerja yang
diatur oleh pemerintah daerah setempat atau instansi terkait lainnya
yang berhubungan dengan upaya pencegahan penularan COVID-19.
8. Memberikan informasi kepada seluruh pelaku program dan masyarakat
tentang bahaya penularan COVID-19 dan upaya pencegahannya,
sehingga mematuhi tindakan pencegahan yang telah disusun.
9. Para pemimpin program/unit kerja perlu meningkatkan pendataan
anggota timnya yang beresiko terpapar dan mengarahkan penerapan
tindakan pencegahan dan melaporkan ke atasan.
10. Dalam hal terdapat pegawai/pelaku Program yang
suspect/probable/confirmed terjangkit COVID-19 maka:
a. Pegawai/pelaku Program yang suspect/probable/confirmed
bersangkutan agar menghubungi fasilitas kesehatan terdekat dan
atau melakukan karantina diri atau dikarantina sesuai
pertimbangan pihak yang berwenang/petugas medis.
b. Pegawai/ pelaku Program yang bersangkutan diharuskan melapor
kepada atasan langsung dan tidak diperbolehkan masuk tempat
kerja dengan hak penuh atas kinerjanya.
c. Atasan langsung yang bersangkutan melaporkan secara berjenjang
kepada pimpinan unit kerja.
11. Dalam hal terjadi keadaan penyebaran wabah yang masif di lokasi kerja,
yaitu terletak pada zona merah maka pimpinan unit dapat mengambil
kebijakan penghentian kegiatan perkantoran secara penuh dan
menggantinya dengan bekerja dari rumah (Work From Home/WFH)
dengan ketentuan sebagai berikut:
a. Melaporkan rencana kerja dan durasi Work from Home ke tingkat
atasnya.
b. Tetap berada di area kerja sesuai dengan lokasi penugasan
sebagaimana diatur dalam kontrak.
c. Tetap bekerja sesuai jam kerja yang berlaku dengan mengikuti
aturan program.
d. Selalu siap untuk dihubungi dengan media komunikasi yang
tersedia.
e. Tetap mengisi daily report dan time sheet serta melaporkan seluruh
hasil kerja kepada pimpinan.
f. Tidak diperkenankan untuk keluar area karantina.
12. Pada kondisi yang harus dilakukan Work From Home (WFH) maka
pimpinan unit kerja akan mengatur mekanisme penugasan personil
sesuai dengan kebutuhan program.
13. Dalam hal diberlakukan kebijakan pembatasan sosial berskala besar
(PSBB) oleh Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah maka digunakan
prosedur penanganan sesuai ketentuan yang berlaku.

E. Tindakan Pencegahan dalam Penyelenggaraan Kegiatan


Berdasarkan Rencana Kerja Program Hibah Air Minum terdapat beberapa
kegiatan yang sedang dan akan dilaksanakan untuk mendukung capaian
program dalam bentuk: Pelatihan, Rapat Koordinasi, Lokakarya, Workshop
dan kegiatan pertemuan lainnya. Terkait hal tersebut maka perlu
pengaturan penyelenggaraan kegiatan dimaksud sebagai berikut:
1. Kegiatan Rapat Teknis Pelaksanaan Program, Sosialisasi Nasional dan
Pelatihan Penanggung Jawab Sistem Informasi Manajemen (PJSIM)
yang bersifat mengumpulkan orang banyak akan ditiadakan dan akan
diganti dengan:
a. Penyampaian surat dari CPMU kepada ke PIU Pemda Penerima
Program Hibah Air Minum perihal rencana kerja pelaksanaan
program Hibah Air Minum yang dilampiri dengan bahan tayang Tata
kelola Pelaksanaan dan Pencairan Program dan disertai dengan
Berita Acara Rencana Kerja Pelaksanaan Program yang akan
dilengkapi oleh Pemda dan disampaikan kembali ke CPMU;
b. Penggunaan metode pembelajaran jarak jauh (e-learning) sebagai
pengganti Pelatihan PJSIM; dan
c. Penyampaian surat Direktur Pengembangan Sistem Penyediaan Air
Minum kepada ke Pemda yang berpotensi mengikuti Program Hibah
Air Minum perihal Peminatan Pelaksanaan Program Hibah Air
Minum APBN 2021 yang dilampiri dengan bahan tayang Tata kelola
Pelaksanaan Program dan disertai dengan Berita Acara Peminatan
Program Hibah Air Minum APBN TA. 2021 yang akan dilengkapi
oleh Pemda dan disampaikan kembali ke CPMU.
2. Kegiatan Koordinasi dengan Stakeholders Kementerian/ Lembaga/
Daerah dan Instansi akan disesuaikan dengan:
a. Rapat Pembahasan Pelaksanaan Program Hibah Air Minum
bersama stakeholder menggunakan sarana teleconference dan/atau
video conference; dan
b. Apabila berdasarkan urgensi yang sangat tinggi harus
diselenggarakan rapat di kantor dengan memperhatikan jarak
aman antar peserta (physycal distancing).
3. Pimpinan unit kerja dan unit pelaksana teknis agar menentukan
prioritas penyelenggaraan atau penundaan kegiatan dengan
mempertimbangkan:
a. Pemanfaatan hasil kegiatan untuk menjalankan kegiatan lanjutan
yang mendesak; dan
b. Hasil kegiatan dibutuhkan sebagai dasar pengambilan kebijakan
yang diperlukan oleh masyarakat luas.

F. Tindakan Pencegahan dalam Kunjungan Lapangan (Baseline Survey,


Verifikasi, dan Review Verifikasi oleh BPKP)
1. Pelaksanaan Baseline/Verifikasi/Review Verifikasi oleh Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) tetap
mempertimbangkan Keputusan Kepala Daerah terkait kebijaksanaan
pelaksanaan kegiatan di daerah pada saat pandemic COVID-19;
2. Pelaksanaan Baseline/Verifikasi/Review Verifikasi oleh BPKP mengacu
kepada protokol penanganan penyebaran COVID-19 yang berlaku di
Pemda tersebut
3. Pelatihan metode survey baseline/verifikasi dapat dilakukan oleh
Regional Manager kepada setiap enumerator dengan menggunakan
metode pembelajaran jarak jauh (e-learning);
4. Pembekalan peralatan kesehatan pencegahan penyebaran covid-19
seperti masker, hand sanitizer, atau sarana desinfektan lainnya kepada
setiap enumerator maupun pendamping PDAM/OPD Pelaksana
Teknis/Fasilitator Program Pamsimas pada saat pelaksanaan
baseline/verifikasi di lapangan;
5. Pelaksanaan verifikasi di lapangan dengan menjaga jarak aman antara
enumerator dengan pendamping maupun dengan calon penerima
manfaat dengan tidak meninggalkan substansi baseline/verifikasi
survey;
6. Pembekalan peralatan kesehatan pencegahan penyebaran covid-19
seperti masker, hand sanitizer, atau sarana desinfektan lainnya kepada
auditor BPKP pada saat pelaksanaan review verifikasi di lapangan;
7. Pelaksanaan verifikasi di lapangan dengan menjaga jarak aman antara
auditor dengan pendamping maupun dengan calon penerima manfaat
dengan tidak meninggalkan substansi baseline/verifikasi survey.
8. Pelaku program yang kembali dari melakukan kunjungan lapangan ke
daerah yang positif terkena penyebaran COVID-19 harus melakukan
self monitoring berupa pemeriksaan suhu tubuh selama 2 kali dalam
sehari. Apabila muncul gejala pernapasan seperti batuk/pilek/nyeri
tenggorokan/sesak napas maka segera memeriksakan diri ke penyedia
fasilitas layanan kesehatan.

G. Tindakan Pencegahan dalam Pemasangan Sambungan Rumah


1. Pelaksanaan kegiatan pemasangan sambungan rumah
mempertimbangkan Keputusan Kepala Daerah terkait kebijaksanaan
pelaksanaan kegiatan di daerah pada saat pandemic COVID-19;
2. Pelaksanaan pemasangan sambungan rumah mengacu kepada
protokol penanganan penyebaran COVID-19 yang berlaku di Pemda
tersebut.
3. Pembekalan peralatan kesehatan pencegahan penyebaran covid-19
seperti masker, hand sanitizer, atau sarana desinfektan lainnya kepada
setiap anggota tim pemasangan sambungan rumah;
4. Pemasangan sambungan rumah di lapangan dengan menjaga jarak
aman dengan orang lain.

H. Tindakan Pencegahan dalam Penyelenggaraan Rapat


1. Pelaku pelaksana kegiatan rapat menggunakan masker kain;
2. Pelaksanaan rapat dilakukan dengan penyiapan hand sanitizer atau
sarana desinfektan lainnya kepada seluruh peserta rapat;
3. Pelaksanaan rapat diharuskan menggunakan microphone dengan kain
pembukus;
4. Pelaksanaan rapat diharuskan menggunakan sarung tangan plastik
guna mencegah sentuhan langsung antar pelaksana rapat;
5. Pengadaan snack atau makanan ringan dan minuman menggunakan
kemasan yang kedap, tidak terbuka atau prasmanan;
6. Penggunaan dettol atau sarana desinfektan lain untuk membersihkan
alat kelengkapan rapat, baik sebelum maupun sesudah rapat.

I. Penutup
1. Pimpinan program Hibah Air Minum melakukan pengawasan atas
pelaksanaan Keputusan Direktur ini.
2. Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan. Apabila terdapat
kekeliruan atau diterbitkannya kebijakan baru dari Pemerintah,
keputusan ini akan disesuaikan.

Demikian Surat Edaran ini kami sampaikan untuk dapat ditindaklanjuti dan
dipergunakan secara seksama.

Jakarta, 11 Mei 2020

Direktur
Pengembangan Sistem Penyediaan Air Minum

Ir. Yudha Mediawan, M. Dev. Plg


NIP. 196610211992031003
LAMPIRAN

SKEMA RUANG RAPAT

Narasumber Narasumber
1,5 Meter 1,5 Meter
1 2 3

1
1,5 Meter
Operator

Peserta Maksimal 20 Orang


dan berjarak ± 1 meter

NB: Perlengkapan:
1. Seminar Kit + 2 pcs masker kain
2. Hand Sanitizer di meja pendaftaran
3. Kain pembungkus microphone

Meja absensi lengkap Meja absensi lengkap


dengan hand sanitizer dengan hand sanitizer

Anda mungkin juga menyukai