Anda di halaman 1dari 5

PENANGANAN COVID 19

PROTOKOL BUSINESS CONTINUTY PLANNING


PT HUTAMA KARYA (Persero)

Dokumen tertulis yang memuat rangkaian kegiatan terencana dan terkoordinir mengenai langkah-
langkah pengurangan risiko, penanganan dampak gangguan/bencana dan proses pemulihan agar
kegiatan operasional Perusahaan dan layanan kepada stakeholder tetap dapat berjalan
1. Perilaku Menjaga Kesehatan
- Memastikan tempat dan alat bekerja selalu bersih dan higienis
- Mencuci tangan selama 20 (dua puluh) detik sesuai anjuran secara teratur dan
menyeluruh
- Menggunakan masker apabila sakit
- Menghindari kontak dengan orang yang tidak sehat
- Salam dengan NAMASTE
- Kontak langsung menggunakan bahu/siku dengan objek benda
- Menjaga jarak dengan individu minimal 2 M
- Menghindari tempat keramaian (termasuk transportasi umum/massal)
- Tidak berbagi makanan dan peralatan pribadi
- Pastikan memakan makanan matang dan higienis
- Tidak mengonsumsi daging mentah dan kurang matang
- Olahraga teratur
- Tidak merokok
- Menggunakan toilet yang bersih dan sehat
- Menghindari kontak dengan hewan hidup termasuk peliharaan
- Membuang sampah pada tempatnya

2. Penanganan Kesehatan di Lingkungan Kerja


- Akses keluar masuk gedung HK Tower dilengkapi dengan screening thermal dan hand
sanitizer, serta dijaga oleh security
- Menyediakan sarana cuci tangan dengan air dengan menggunakan air dan sabun atau
pencuci tangan berbasis alcohol
- Menjaga sirkulasi udara lingkungan kerja
- Frekuensi pembersihan & disinfektan area kerja (khususnya handel pintu, saklar lampu,
meja, keyboard computer, laptop dan fasilitas lain yang serijg pdipegang oleh tangan
secara bergantian)
- Penyediaan klinik kesehatan dan ambulance
- APD bagi front liner yang berinteraksi langsung dengan pihak lain
- Membatasi area kerja hanya untuk kepentingan internal
- Perusahaan menghimbau untuk tidak melaksanakan event yang bersifat
mengumpulkan masa dan/atau mengundang narasumber (tamu) yang berasal dari luar
negeri.
- Bagi pengunjung yang akan melakukan site visit ke lokasi proyek, mekanisme
pencegahan disesuaikan dengan kebijakan proyek dan daerah setempat

3. Manajemen Human Capital


- Perusahaan menghimbau untuk membatasi karyawan dan keluarganya yang akan
melakukan perjalanan dinas ke luar negeri atau ke lokasi berdampak
- Menetapkan aturan bekerja dari rumah (WFH) untuk 14 hari sejak penetapan
- Pengaturan WFH:
a. Bagi Karyawan di lingkungan Perusahaan yang setiap hari menggunakan
transportasi publik untuk menuju ke kantor atau berusia lebih dari 50 (lima puluh)
tahun, agar berdinas dari rumah masing- masing (Work From Home / WFH).
b. Bagi Karyawan yang memiliki gejala seperti batuk atau demam (suhu tubuh diatas
38 Derajat Celcius), agar dapat meminta izin atasannya untuk berdinas dari rumah
masing – masing (Work From Home / WFH).
c. Bagi Karyawan yang berdinas secara WFH tidak diizinkan untuk meninggalkan
rumah, jika ingin atau izin meninggalkan rumah diwajibkan menghubungi dan
melapor kepada Karyawan yang bertanggung jawab di Divisinya untuk didata.
d. Penerapan teknologi online untuk dukungan Work From Home / WFH ;
e. Menetapkan aturan bekerja di area kerja (tidak bekerja dari rumah) untuk fungsi
operasional yang bersifat kritikal.
f. Menetapkan aturan bekerja di area kerja untuk seluruh pegawai struktural.

4. Proses Bisnis
- EVP Human Capital akan menetapkan satu Karyawan yang bertanggung jawab untuk
mendata setiap Karyawan di Divisinya saat berdinas dari rumah masing-masing (Work
From Home / WFH).
- Pejabat-pejabat tersebut dalam melaksanakan tugasnya, apabila sangat diperlukan,
membuat pembagian jadwal kedinasan Karyawan untuk berdinas di kantor sehingga
setiap jenjang dapat terwakili, dengan mengutamakan karyawan yang tidak
menggunakan transportasi umum.
- SEVP Sekretaris Perusahaan dan EVP Human Capital agar melaksanakan monitoring
pembagian jadwal kedinasan, sekretaris pimpinan dan layanan pengelolaan gedung
terkait agar operasional kantor tetap dapat berjalan dengan baik dan aman.
- EVP Sistem dan Risiko Informasi agar menyiapkan sarana-prasarana agar pelaksanaan
dinas WFH dapat berjalan lancar dan melaksanakan pembagian jadwal kedinasan
Karyawannya di kantor agar sistem operasi kantor tetap dapat berjalan dengan baik.
- Direktur Utama PT HK Realtindo, sebagai penanggung jawab pengelola gedung, harus
memastikan kebijakan ini berlaku dan diterapkan diseluruh lingkungan gedung
(termasuk kepada para tenan/penyewa) dan menjamin sistem pengamanan, baik
personil dan peralatannya berjalan pada level maksimum.
- SEVP/EVP/SVP pada divisi-divisi operasional yang menyelenggarakan pekerjaan/unit
produksi/proyek, pada kesempatan pertama, agar berkonsultansi dengan Pemberi
Tugas/Pejabat yang berwenang di Proyek untuk menetapkan kebijakan dalam
pengelolaan pegawai, pengaturan pelaksanaan pekerjaan/unit produksi/proyek sebagai
antisipasi dampak virus corona dengan selalu berkonsultansi dan melaporkannya
kepada Dewan Direksi. Pengendalian operasi dikoordinasikan oleh EVP Pengendalian
Operasi dan Anak Perusahaan.
- Menunda pertemuan/rapat dengan stakeholder eksternal
- Menunda kegiatan tatap muka langsung dalam jumlah besar (rapat, training, event,
konsultasi, FGD) dan mengoptimalkan pemakaian teknologi telecomputing dan
teleconference.
- Divisi Sistem & Risiko memastikan sarana & prasarana, pedoman teknis, sistem
monitoring & pelaporan dan keamanan/kerahasiaan data-data perusahaan tetap terjaga.
- Unit bisnis yang sedang melakukan pekerjaan operasi dan/atau konstruksi agar tetap
mengoptimalkan kinerja terbaik dengan memanfaatkan sumber daya dalam negeri
sesuai prinsip GCG

5. Manajemen Komunikasi
- Pembentukan Tim Crisis Covid-19 yang akan bertugas :
a. Mengumpulkan dan mengupdate informasi dari sumber terpercaya (Kemenkes RI
dan WHO) terkait pencegahan dan perkembangan kasus Covid-19
b. Memilih dan menyebarkan informasi strategis dan prioritas untuk
disebarkan/dipublikasikan ke lingkungan Hutama Karya
c. Merumuskan konten materi dan desain untuk disebarkan/ dipublikasikan ke
lingkungan Hutama Karya
d. Mengelola kanal informasi korporat
e. Memantau dan mengevaluasi efektifitas penyampaian informasi serta
improvementnya
f. Menyusun analisa risiko paparan COVID-19 di tempat kerja
g. Membangun awareness terkait pencegahan penularan virus COVID-19
h. Memantau ketersediaan sarana pencegahan penularan COVID-19 bagi Karyawan
dan Pekerja,
i. Mendata karyawan dan pekerja yang terinfeksi COVID-19,
j. Bekerja sama dan meningkatkan komunikasi dengan pihak Dinkes setempat,
melakukan tanggap darurat bila ditemukan Suspect COVID-19
k. Memantau persebaran infeksi COVID-19 di tempat kerja
l. Menerima laporan dan keluhan terkait COVID-19
m. Menyusun laporan terkait COVID-19 di tempat kerja dan melaporkan ke
manajemen dan Command Center
- Meningkatkan awareness karyawan dalam upaya kesiapan pencegahan penyebaran
virus corona melalui penyebaran informasi penting
- Mengelola informasi publik dan media handling

6. Aktivitas Proyek / Ruas / Cabang


- EVP dan Project Manager /Branch Manager mengatur pembagian kerja di Proyek
/Ruas / Cabang dengan pembagian shift serta menghindari pekerjaan lembur
- Penggantian pekerja yang terinfeksi akan diatur lebih lanjut oleh HC proyek / ruas/
cabang. JIka terjadi peningkatan kasus , maka HC proyek/ruas/Cabang harus
melaporkan melalui Tim Crisis Divisi dan berkonsultasi terkait solusi untuk
melakukan pemanggilan karyawan / pekerja yang bersangkutan
- Perlu memastikan adanya alternative subkon jika subkon yang ada saat ini tidak dapat
menjalankan bisnisnya akibat adanya COVID-19
- Perlu memastikan bahwa subkont yang tidak digunakan akan dikonfirmasi kembali
untuk mengajukan bukti tertulis bahwa pekerja subkon bebas dari COVID -19
- Pencatatan kasus terduga / terkonfirmasi untuk setiap kasus dilakukan investigasi
dengan bekerja sama dengan pihak medis yang ditunjuk oleh pemerintah
- Semua kasus terkonfirmasi dari proyek manapun akan dirujuk ke RS sesuai
rekomendasi Kemenkes
- EVP dan Project Manager/ Branch Manager berkewajiban untuk menjaga suasana
proyek dengan kasus COVID-19 yang terkonfirmasi agar tetap kondusif untuk
mencegah kepanikan dan menyediakan pengganti segera
- Menyediakan ruang karantina sementara bila ditemukan Suspect COVID-19 sebelum
dilakukan evakuasi ke RS yang ditunjuk, termasuk emergency car
- Melaporan bila ditemukan Suspect COVID-19 ke Command Center di Kantor Pusat

7. Rencana kontingensi :
- Meningkatkan komunikasi dengan Dinkes setempat dan dinas terkait lainnya terkait
tata cara pencegahan dan mekanisme bila terdapa ODP dan PDP di tempat kerja
- Menyusun Rencana Kontingensi Covid-19 :
 Rencana mencakup cara memastikan keberlangsungan usaha meskipun banyak dari
karyawan, pekerja kontrak, dan pemasok yang tidak dapat hadir di tempat kerja,
baik karena larangan perjalanan setempat atau karena sakit.
 Mengkomunikasikan kepada karyawan dan pekerja kontrak Anda tentang rencana
ini dan pastikan mereka mengerti apa yang perlu dan yang tidak boleh mereka
lakukan terkait rencana tersebut.
 Menekankan poin-poin utama seperti pentingnya tidak masuk kerja jika
menunjukkan gejala yang ringan sekalipun atau jika harus minum obat ringan
(seperti paracetamol, ibuprofen) yang dapat menyamarkan gejala, termasuk
minuman herbal yang diberikan kepada karyawan dan pekerjan
 Memastikan rencana ini mencakup kesehatan mental dan konsekuensi sosial dari
kasus COVID-19 di tempat kerja atau di komunitas, dan memberikan informasi
serta dukungan.
 kemitraan dan rencana dengan penyedia layanan kesehatan dan sosial setempat
sebelum terjadi kedaruratan. Dalam bentuk kerja sama dengan RS Rujukan

Anda mungkin juga menyukai