Om Swastyastu. Buku ini di-punia-kan kepada umat Hindu di mana pun berada, sebagai sebuah Jnyana-Yadnya dari
kami, dengan harapan dapat digunakan di saat bersembahyang baik dalam rangka suatu upacara tertentu maupun
dalam kehidupan sehari-hari.
Kita mengetahui bersama bahwa pada dewasa ini umat Hindu sedang menghadapi tantangan yang cukup berat
sebagai dampak pengaruh globalisasi dunia yang tidak hanya menyangkut bidang politik, ekonomi, sosial, maupun
budaya, tetapi juga telah memasuki bidang spiritual.
Oleh karena itu umat Hindu, khususnya kaum muda, pelajar, dan mahasiswa perlu mempunyai pegangan yang teguh
dalam ke-Hindu-an mereka, antara lain dalam mengucapkan doa, puja, dan mantra yang tepat dan benar.
Dalam hubungan itu, kami dari Lembaga Stiti Dharma, yakni sebuah LSM yang berdiri di Singaraja – Bali tanggal 16
Nopember 2005, berupaya menyumbangkan tenaga dan pikiran untuk menegakkan Hindu yang kokoh di mana para
pemeluknya berpegang teguh pada ajaran Trihita Karana, yakni:
Akhir kata, kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Putu Setia dari Penerbit Pustaka Manikgeni yang telah
menghimpun doa-doa dalam buku ini, dan juga kepada Dewan Pengelola Dana Punia Peduli Umat Majalah Hindu
Raditya, yang telah membiayai penerbitan buku kecil yang khusus disumbangkan ini.
Om Santih Santih Santih Om
Singaraja, 1 Januari, 2006
LEMBAGA STITI DHARMA
—————————————————————-
MARI BERSEMBAHYANG
MantramTrisandhya
Kramaning Sembah/Panca Sembah
Memuja di Padmasana
Memuja di Kahyangan Tiga
Memuja di Pura Prajapati
Memuja di Pemerajan, Pura Segara
Memuja di Pura Batur, Pura Ulundanu
Memuja di Hari Saraswati
Memuja di Pura Rsi Agung
Memuja Hyang Ganapati (Ganesha)
DOA SEHARI-HARI
Doa menjelang tidur
Doa bangun pagi
Doa membersihkan muka
Doa gosok gigi
Doa berkumur
Doa membersihkan kaki
Doa mandi
Doa mengenakan pakaian
Doa panganjali
Doa menghadapi makanan
Doa mencicipi makanan
Doa selesai makan
Doa sebelum memulai pekerjaan
Doa selesai bekerja/bersyukur
Doa mohon bimbingan Tuhan
Doa mohon inspirasi
Doa mohon kecerdasan/kesucian
Doa mulai belajar
Doa mohon ampun segala dosa
Doa memotong hewan
Doa mengunjungi orang sakit
Doa mendengar/melayat orang meninggal
Doa untuk keselamatan penganten
Doa untuk memelihara ketenangan rumah tangga
Doa untuk kelahiran bayi
Doa untuk mohon cinta kasihnya
Doa mohon umur panjang
Doa pembukaan rapat/pertemuan
Doa penutup rapat/pertemuan
Doa untuk pedagang
Doa sebelum meditasi
Doa diucapkan ketika sakit
Doa pelantikan pejabat Negara
Doa mengheningkan cipta
Doa paramasanti
—————————————————————-
MARI BERSEMBAHYANG
Pada umumnya, sebelum melakukan persembahyangan –baik dengan Puja Trisandya maupun Panca Sembah–
didahului dengan penyucian badan dan sarana persembahyangan. Urutannya sebagai berikut:
1. Duduk dengan tenang. Lakukan Pranayama dan setelah suasananya tenang ucapkan mantram ini:
OM PRASADA STHITI SARIRA SIWA SUCI NIRMALAYA NAMAH SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujud Hyang Siwa, hamba-Mu telah duduk tenang, suci, dan tiada noda.
2. Kalau tersedia air bersihkan tangan pakai air. Kalau tidak ada ambil bunga dan gosokkan pada kedua tangan.
Lalu telapak tangan kanan ditengadahkan di atas tangan kiri dan ucapkan mantram:
OM SUDDHA MAM SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, bersihkanlah tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kanan).
Lalu, posisi tangan dibalik. Kini tangan kiri ditengadahkan di atas tangan kanan dan ucapkan mantram:
OM ATI SUDDHA MAM SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, lebih dibersihkan lagi tangan hamba (bisa juga pengertiannya untuk membersihkan tangan kiri).
3. Kalau tersedia air (maksudnya air dari rumah, bukan tirtha), lebih baik berkumur sambil mengucapkan
mantram di dalam hati:
OM ANG WAKTRA PARISUDDMAM SWAHA
Artinya: Ya, Tuhan/Brahma tajamkanlah nyala dupa hamba sehingga sucilah sudah hamba seperti sinar-Mu.
5. Setelah itu lakukanlah puja Trisandya. Jika memuja sendirian dan tidak hafal seluruh puja yang banyaknya
enam bait itu, ucapkanlah mantram yang pertama saja (Mantram Gayatri) tetapi diulang sebanyak tiga kali.
Mantram di bawah ini memakai ejaan sebenarnya, “v” dibaca mendekati “w”. Garis miring di atas huruf, dibaca lebih
panjang. Permulaan mantram Om bisa diucapkan tiga kali, bisa juga sekali sebagaimana teks di bawah ini:
Mantram Trisandhya
OM BHUR BHVAH SVAH Tuhan adalah bhur svah.
TAT SAVITUR VARENYAM Kita memusatkan pikiran
BHARGO DEVASYA DHIMAHI pada kecemerlangan dan
DHIYO YO NAH kemuliaan Hyang Widhi,
PRACODAYAT Semoga Ia berikan semangat
pikiran kita.
Setelah selesai memuja Trisandya dilanjutkan Panca Sembah. Kalau tidak melakukan persembahyangan Trisandya
(mungkin tadi sudah di rumah) dan langsung memuja dengan Panca Sembah, maka setelah membaca mantram
untuk dupa langsung saja menyucikan bunga atau kawangen yang akan dipakai muspa.
Ambil bunga atau kawangen itu diangkat di hadapan dada dan ucapkan mantram ini:
OM PUSPA DANTA YA NAMAH SWAHA
Artinya: Ya Tuhan, Sinar Hyang Surya Yang Maha Hebat. Engkau bersinar merah, hamba memuja Engkau. Hyang
Surya yang berstana di tengah-tengah teratai putih. Hamba memuja Engkau yang menciptakan sinar matahari
berkilauan.
3. Sembahyang dengan kawangen. Bila tidak ada, yang dipakai adalah bunga. Sembahyang ini ditujukan kepada
Istadewata pada hari dan tempat persembahyangan itu. Istadewata ini adalah Dewata yang diinginkan kehadiran-
Nya pada waktu memuja.
Istadewata adalah perwujudan Tuhan Yang Maha Esa dalam berbagai wujudNya. Jadi mantramnya bisa berbeda-
beda tergantung di mana dan kapan bersembahyang.
Mantram di bawah ini adalah mantram umum yang biasanya dipakai saat Purnama atau Tilem atau di Pura
Kahyangan Jagat:
OM NAMA DEWA ADHISTHANAYA
SARWA WYAPI WAI SIWAYA
PADMASANA EKA PRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO NAMAH
Artinya: Ya Tuhan, kepada dewata yang bersemayam pada tempat yang luhur, kepada Hyang Siwa yang berada di
mana-mana, kepada dewata yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai di suatu tempat, kepada
Ardhanaresvari hamba memuja.
4. Sembahyang dengan bunga atau kawangen untuk memohon waranugraha. Usai mengucapkan mantram,
ada yang memperlakukan bunga itu langsung sebagai wara-nugraha, jadi tidak “dilentikkan/dipersembahkan” tetapi
dibungakan di kepala (wanita) atau di atas kuping kanan (laki-laki).
Mantramnya adalah:
OM ANUGRAHA MANOHARAM
DEWA DATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
DEWA-DEWI MAHASIDDHI
YAJÑANYA NIRMALATMAKA
LAKSMI SIDDHISÇA DIRGHAYUH
NIRWIGHNA SUKHA WRDDISCA
Artinya: Ya Tuhan, Engkau yang menarik hati pemberi anugrah, anugrah pemberian Dewata, pujaan segala pujaan,
hamba memujaMu sebagai pemberi segala anugrah. Kemahasiddhian pada Dewa dan Dewi berwujud jadnya suci,
kebahagiaan, kesempurnaan, panjang umur, bebas dari rintangan, kegembiraan dan kemajuan rohani dan jasmani.
5. Sembahyang dengan cakupan tangan kosong, persis seperti yang pertama. Cuma sekarang ini sebagai
penutup. Usai mengucapkan mantram, tangan berangsur-angsur diturunkan sambil melemaskan badan dan pikiran.
Mantramnya:
OM DEWA SUKSMA PARAMA CINTYAYA NAMA SWAHA.
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
Artinya: Ya Tuhan, hamba memuja Engkau Dewata yang tidak terpikirkan, maha tinggi dan maha gaib. Ya Tuhan,
anugerahkan kepada hamba kedamaian, damai, damai, Ya Tuhan.
Untuk memuja di Pura atau tempat suci tertentu, kita bisa menggunakan mantram lain yang disesuaikan dengan
tempat dan dalam keadaan bagaimana kita bersembahyang. Yang diganti adalah mantram sembahyang urutan
ketiga dari Panca Sembah, yakni yang ditujukan kepada Istadewata. Berikut ini contohnya:
Untuk memuja di Padmasana, Sanggar Tawang, dapat digunakan salah satu contoh dari dua mantram di
bawah ini:
OM, AKASAM NIRMALAM SUNYAM
GURU DEWA BHYOMANTARAM
CIWA NIRWANA WIRYANAM
REKHA OMKARA WIJAYAM
Artinya: YaTuhan, penguasa angkasa raya yang suci dan hening. Guru rohani yang suci berstana di angkasa raya.
Siwa yang agung penguasa nirwana sebagai Omkara yang senantiasa jaya, hamba memujaMu.
OM NAMA DEWA ADHISTHANAYA
SARVA WYAPI VAI SIWAYA
PADMASANA EKAPRATISTHAYA
ARDHANARESWARYAI NAMO’NAMAH
Artinya: Ya Tuhan, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat yang tinggi, kepada Siwa yang sesungguhnyalah
berada di mana-mana, kepada Dewa yang bersemayam pada tempat duduk bunga teratai sebagai satu tempat,
kepada Ardhanaresvarì, hamba memujaMu.
Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Desa, digunakan mantram sebagai berikut:
OM ISANAH SARWA WIDYANAM
ISWARAH SARWA BHUTANAM
BRAHMANO’ DHIPATIR BRAHMA
SIVO ASTU SADASIWA
Artinya: Ya Tuhan, Hyang Tunggal Yang Maha Sadar, selaku Yang Maha Kuasa menguasai semua makhluk hidup.
Brahma Maha Tinggi, selaku Siwa dan Sadasiwa.
Untuk di pura Kahyangan Tiga, ketika memuja di Pura Puseh, mantramnya begini:
OM, GIRIMURTI MAHAWIRYAM
MAHADEWA PRATISTHA LINGGAM
SARWADEWA PRANAMYANAM
SARWA JAGAT PRATISTHANAM
Artinya: Ya Tuhan, selaku Girimurti Yang Maha Agung, dengan lingga yang jadi stana Mahadewa, semua dewa-
dewa tunduk padaMu.
Artinya: YaTuhan, saktiMu berwujud Catur Dewi, yang dipuja oleh catur asrama, sakti dari Ciwa, Raja Semesta Alam,
dalam wujud Dewi Durga. Ya, Catur Dewi, hamba menyembah ke bawah kakiMu, bebaskan hamba dari segala
bencana.
Untuk bersembahyang di Pura Prajapati, mantramnya:
OM BRAHMA PRAJAPATIH SRESTHAH
SWAYAMBHUR WARADO GURUH
PADMAYONIS CATUR WAKTRO
BRAHMA SAKALAM UCYATE
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma Prajapati, pencipta semua makhluk, maha mulia, yang
menjadikan diriNya sendiri, pemberi anugerah mahaguru, lahir dari bunga teratai, memiliki empat wajah dalam satu
badan, maha sempurna, penuh rahasia, Hyang Brahma Maha Agung.
Untuk di Pura Pemerajan/Kamimitan (rong tiga), paibon, dadia atau padharman, mantramnya:
OM BRAHMA WISNU ISWARA DEWAM
TRIPURUSA SUDDHATMAKAM
TRIDEWA TRIMURTI LOKAM
SARWA WIGHNA WINASANAM
Artinya: Ya Tuhan, dalam wujudMu sebagai Brahma, Wisnu, Iswara, Dewa Tripurusa MahaSuci, Tridewa adalah
Trimurti, semogalah hamba terbebas dari segala bencana.
Artinya: Ya Tuhan, wujudMu menakutkan sebagai raja para naga, raja gagah yang bermoncong ikan, Engkau adalah
Dewa Baruna yang maha suci, meresapi dunia dengan kesucian jiwa, hamba memujaMu.
Untuk di Pura Batur, Ulunsui, Ulundanu, mantramnya:
OM SRIDHANA DEWIKA RAMYA
SARWA RUPAWATI TATHA
SARWA JÑANA MANISCAIWA
SRI SRIDEWI NAMO’STUTE
Artinya: Ya Tuhan, Engkau hamba puja sebagai Dewi Sri yang maha cantik, dewi dari kekayaan yang memiliki
segala keindahan. la adalah benih yang maha mengetahui. Ya Tuhan Maha Agung Dewi Sri, hamba memujaMu.
Untuk bersembahyang pada hari Saraswati, atau tatkala memuja Hyang Saraswati. Mantramnya:
OM SARASWATI NAMAS TUBHYAM
WARADE KAMA RUPINI
SIDDHARAMBHAM KARISYAMI
SIDDHIR BHAWANTU ME SADA
Artinya: Ya Tuhan dalam wujud-Mu sebagai Dewi Saraswati, pemberi berkah, terwujud dalam bentuk yang sangat
didambakan. Semogalah segala kegiatan yang hamba lakukan selalu sukses atas waranugraha-Mu.
Untuk bersembahyang di pemujaan para Rsi Agung seperti Danghyang Dwijendra, Danghyang Astapaka,
Mpu Agnijaya, Mpu Semeru, Mpu Kuturan dan lainnya, gunakan mantram ini:
OM DWIJENDRA PURVANAM SIWAM
BRAHMANAM PURWATISTHANAM
SARWA DEWA MA SARIRAM
SURYA NISAKARAM DEWAM
Artinya: Ya, Tuhan dalam wujudMu sebagai Siwa, raja dari sekalian pandita, la adalah Brahma, berdiri tegak paling
depan, la yang menyatu dalam semua dewata. la yang meliputi dan memenuhi matahari dan bulan, kami memuja
Siwa para pandita agung.
Demikianlah beberapa mantram yang dipakai untuk bersembahyang pada tempat-tempat tertentu. Sekali lagi,
mantram ini menggantikan “mantram umum” pada saat menyembah kepada Istadewata, yakni sembahyang urutan
ketiga pada Panca Sembah.
Terakhir, ini sembahyang ke hadapan Hyang Ganapati (Ganesha), namun dalam kaitan upacara mecaru
(rsigana), atau memuja di Sanggah Natah atau Tunggun Karang, tak ada kaitannya dengan Panca Sembah:
OM GANAPATI RSI PUTRAM
BHUKTYANTU WEDA TARPANAM
BHUKTYANTAU JAGAT TRILOKAM
SUDDHA PURNA SARIRINAM
(Ya Tuhan Yang Maha Pemurah, jadikanlah hamba orang yang selalu bernasib baik pada hari ini, menjelang tengah
hari, dan seterusnya. Semoga para Dewa melindungi diri hamba.)
Doa membersihkan/mencuci muka:
OM CAM CAMANI YA NAMAH SWAHA
OM WAKTRA PARISUDAHAYA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, sujud hamba kepada Dewi Sri, Bhatari Yogini, semoga bersihlah gigi hamba.)
Doa berkumur:
OM ANG WAKTRA PARISUDHAMAM SWAHA
(Ya Tuhan, Engkau adalah sumber kehidupan abadi nan suci, semoga badan hamba menjadi bersih dan suci.)
Bisa pula dengan doa atau mantram ini:
OM GANGGE CA YAMUNE CAIWA
GODAWARI SARASWATI
NARMADE SINDHU KAWERI
JALE’SMIN SANNIDHIM KURU
(Ya Tuhan, ijinkanlah hamba memanggil sungai suci Gangga, Yamuna, Godawari, Saraswati, Narmada, Sindhu dan
Kaweri, semoga menganugerahkan kesucian kepada hamba.)
Doa pada waktu mengenakan pakaian:
OM TAM MAHADEWAYA NAMAH SWAHA
OM BHUSANAM SARIRABHYO PARISUDHAMAM SWAHA
(Tuhan dalam perwujudanMu sebagai Tat Purusha, Dewa Yang Maha agung, hamba sujud kepadaMu dalam
menggunakan pakaian ini. Semoga pakaian hamba menjadi bersih dan suci.)
Selesai berpakaian hendaknya melakukan persembahyangan Trisandya.
Doa panganjali:
Diucapkan saat berjumpa dengan seseorang atau memulai suatu pembicaraan dalam sebuah pertemuan. Tangan
dicakupkan seperti menyembah, diangkat sejajar dada.
OM SWASTYASTU
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih. Engkau asal alam semesta dan satu-satunya kekuatan awal. Engkau yang
memelihara semua makhluk, seluruh bumi dan langit. Hamba memuja Engkau. Ya Tuhan Yang Maha Sempuma dan
yang membuat alam sempurna. Alam ini akan lenyap dalam kesempurnaanMu. Engkau Maha Kekal. Hamba
mendapat makanan yang cukup berkat anugrahMu. Hamba manghaturkan terima kasih.)
Doa di atas baik untuk makan bersama, misalnya, pesta atau istirahat makan dalam suatu pertemuan. Jika sendirian
bisa mengucapkan doa pendek ini yang diambil dari kitab suci Yajurveda:
OM ANNAPATE ANNASYA
NO DEHYANMIWASYA SUSMINAH
PRA-PRA DATARAM TARIS URJAM
NO DHEHI DWIPADE CATUSPADE
(Ya Tuhan, Engkau penguasa makanan, anugerahkanlah makanan ini, semoga memberi kekuatan dan menjauhkan
dari penyakit. Bimbinglah hamba anugerahkan kekuatan kepada semua mahkluk.)
Doa mulai mencicipi makanan:
OM ANUGRAHA AMRTADI SAÑJIWANI YA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan, semoga makanan ini menjadi penghidup hamba lahir dan bathin yang suci.)
Doa selesai makan:
OM DHIRGAYUR ASTU, AWIGHNAMASTU, SUBHAM ASTU
OM SRIYAM BHAWANTU, SUKHAM BHAWANTU, PURNAM BHAWANTU, KSAMA SAMPURNAYA NAMAH
SWAHA
OM, SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan, semoga makanan yang telah masuk ke dalam tubuh hamba memberikan kekuatan dan keselamatan,
panjang umur dan tidak mendapat sesuatu apapun. Ya Tuhan, semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai
selama-lamanya.)
Doa sebelum memulai suatu pekerjaan:
OM AWIGHNAM ASTU NAMO SIDHHAM
OM SIDHIRASTU TAD ASTU SWAHA
(Ya Tuhan, semoga atas perkenanMu, tiada suatu halangan bagi hamba memulai pekerjaan ini dan semoga berhasil
baik).
Doa selesai bekerja/bersyukur:
OM DEWA SUKSMA PARAMA ACINTYAYA NAMAH SWAHA
SARWA KARYA PRASIDHANTAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan dalam wujud Parama Acintya yang maha gaib dan maha karya, hanya atas anugrahMu-lah maka
pekerjaan ini berhasil dengan baik. Semoga damai, damai di hati, damai di dunia, damai selamanya).
Doa mohon bimbingan Tuhan:
OM ASATO MA SADYAMAYA
TAMASO MA JYOTIR GAMAYA
MRTYOR MA AMRTAM GAMAYA
OM AGNE BRAHMA GRBHNISWA
DHARUNAMA SYANTA RIKSAM DRDVAMHA
BRAHRNAWANITWA KSATRAWAHI SAJATA
WANYU DADHAMI BHRATRWYASYA WADHYAYA
(Tuhan Yang Maha Suci, bimbinglah hamba dari yang tidak benar menuju yang benar. Bimbinglah hamba dari
kegelapan pikiran menuju cahaya pengetahuan yang terang. Lepaskanlah hamba dari kematian menuju kehidupan
yang abadi. Tuhan Yang Maha Suci, terimalah pujian yang hamba persembahkan melalui Weda mantra dan
kembangkanlah pengetahuan rohani hamba agar hamba dapat menghancurkan musuh yang ada pada hamba
(nafsu). Hamba menyadari bahwa Engkaulah yang berada dalam setiap insani (jiwatman), menolong orang terpelajar
pemimpin negara dan para pejabat. Hamba memuja Engkau semoga melimpahkan anugrah kekuatan kepada
hamba.)
Doa mohon inspirasi:
OM PRANO DEWI SARASWATI
WAJEBHIR WAJINIWATI
DHINAM AWIÑYAWANTU
(Ya Tuhan dalam manifestasi Dewi Saraswati, Hyang Maha Agung dan Maha Kuasa, semoga Engkau memancarkan
kekuatan rohani, kecerdasan pikiran, dan lindungilah hamba selama-lamanya.)
Doa mohon dianugrahi kecerdasan dan kesucian:
OM PAWAKANAH SARASWATI
WAJEBHIR WAJINIWATI
YAJÑAM WASTU DHIYAWASUH
(Ya Tuhan sebagai manifestasi Dewi Saraswati. Yang MahaSuci, anugrahilah hamba kecerdasan. Dan terimalah
persembahan hamba ini.)
Doa mulai belajar:
OM PURWE JATO BRAHMANO BRAHMACARI
DHARMAM WASANAS TAPASODATISTAT
TASMAJJATAM BRAHMANAM BRAHMA
LYESTHAM DEWASCA SARWE AMRTTNA SAKAMA
(Ya Tuhan, muridMu hadir di hadapanMu, Oh Brahman yang berselimutkan kesaktian dan berdiri sebagai pertama.
Tuhan, anugrahkanlah pengetahuan dan pikiran yang terang. Brahman yang agung, setiap makhluk hanya dapat
bersinar berkat cahayaMu yang senantiasa memancar.)
Doa mohon ampun dalam segala dosa:
OM DEWAKRTASYAINASO AWAYA JANAM
ASI MANUSYAKRTASI NAMA AWAYA JANAM
ASIPITRA KITASI NAMO AWAYA JANAM ASYATMA
KRTASYAENASO AWAYA JANAM
ASYENA SA’ ENASE WAYA JANAM ASI
YACCHAHAM ENO VIDVAMSCAKARA
YACCHAVIDVAMS TASYA VA YA JANAM ASI
(Ya Tuhan, ampunilah dosa hamba terhadapMu, ampunilah dosa hamba terhadap sesama manusia, terhadap
orangtua hamba, terhadap teman hamba, Tuhan ampunilah dosa hamba terhadap segala macam dosa, terhadap
dosa yang hamba lakukan dengan sadar atau tidak sadar. Tuhan, semoga berkenan mengampuni semuanya itu.)
Doa memotong hewan:
OM PASU PASAYA WIMAHE SIRASCADAYA DHIMAHI TANO JIWAH PRACODAYAT
(Semoga atas perkenan dan berkahMu para pemotong hewan dalam upacara kurban suci ini beserta orang-orang
yang telah berdana punia untuk yadnya ini memperoleh kesejahteraan dan kebahagiaan. Tuhan, hamba memotong
hewan ini, semoga rohnya menjadi suci.)
Doa mengunjungi orang sakit:
OM SARWA WIGHNA SARWA KLESA SARWA LARA ROGA WINASAYA NAMAH
(Ya Tuhan semoga segala halangan, segala penyakit, segala penderitaan dan gangguan Engkau lenyapkan
semuanya.)
Doa mendengar atau melayat orang meninggal dunia:
OM ATMA TATTWATMA NARYATMA
SWADAH ANG AH
OM SWARGANTU, MOKSANTU, SUNYANTU, MURCANTU
OM KSAMA SAMPURNAYA NAMAH SWAHA
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah arwah yang meninggal mendapat sorga, menunggal denganMu, mencapai
keheningan tanpa derita. Ya Tuhan, ampunilah segala dosanya, semoga ia mencapai kesempurnaan atas
kekuasaan dan pengetahuan serta pengampunanMu.) .
Doa untuk keselamatan penganten:
OM IHA IWA STAM MA WI YAUSTAM
WISWAM AYUR WYASNUTAM
KRIDANTAU PUTRAIR NAPTRBHIH
MODAMANAU SWE GRHE
(Ya Tuhan, anugerahkanlah kepada pasangan penganten ini kebahagiaan, keduanya tiada terpisahkan dan panjang
umur. Semoga penganten ini dianugerahkan putra dan cucu yang memberikan penghiburan, tinggal di rumah yang
penuh kegembiraan.)
Doa memohon ketenangan rumah tangga:
OM WISOWISO WO ATITHIM
WAJAYANTAH PURUPRIYAM
AGNIM WO DURYAM WOCAH
STUSE SUSASYA MANMABHIH
(Ya Tuhan, Engkau adalah tamu yang datang pada setiap rumah. Engkau amat mencintai umatMu. Engkau adalah
sahabat yang maha pemurah. Perkenankanlah hamba memujaMu dengan penuh kekuatan, dalam ucapan maupun
tenaga dan dalam lagu pujian.)
Doa untuk kelahiran bayi:
OM BRHATSUMNAH PRASAWITA NIWESANO
JAGATAH STHATURUBHAYASYA YO WASI
SA NO DEWAH SAWITA SARMA YACCHA TWASME
KSAYAYA TRIWARUTHAM AMHASAH
(Ya Tuhan Yang Maha Pengasih, yang memberi kehidupan pada alam dan menegakkannya. la yang mengatur baik
yang bergerak dan yang tidak bergerak, semoga Ia memberi rahkmatNya kepada kami untuk ketentraman hidup
dengan kemampuan untuk menghindari kekuatan yang jahat.)
Setelah bayi dimandikan, ayah bayi atau orang yang dituakan yang hadir di sana diminta membisikkan Mantram
Gayatri (bait pertama Puja Trisandya) masing-masing tiga kali pada lobang telinga kanan dan kiri bayi itu.
Doa untuk memohon cinta kasih-Nya:
OM WICAKRAME PRTHIWIM ESA ETAM
KSETRAYA WISNUR MANUSE DASASYAN
DRUWASO ASYA KIRQYA JANASA
URUKSITIM SUJANIMA CAKARA
(Ya Tuhan, Engkau Hyang Wisnu yang membentang di bumi ini, menjadikah tempat tinggal bagi manusia. Kaum
yang hina aman sentosa di bawah lindungan-Nya. Yang mulia telah menjadikan bumi tempat yang lega bagi
mereka.)
Doa untuk memohon panjang umur:
OM TACCAKSUR DEWAHITAM SUKRAM UCCARAT
PASYEMA SARADAH SATAM
JIWEMA SARADAH SATAM
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semoga seratus tahun hamba selalu melihat mata yang bersinar ciptaanNya, semoga
hamba hidup seratus tahun lamanya.)
Doa pembukaan rapat/pertemuan:
OM SAM GACCHADWAM SAM WADADWAM
SAM WO MANAMSI JANATAM
DEWA BHAGAM YATHA PURWE
SAMJANANA UPASATE
OM SAMANI WA AKUTIH
SAMANA HRDAYANI WAH
SAMANAM ASTU WO
MANO YATHA WAH SUSAHASATI
OM ANO BHADRAH KRATTAWO YANTU WISWATAH
(Ya Tuhan, hamba berkumpul di tempat ini hendak bicara satu dengan yang lain untuk menyatukan pikir sebagai
mana halnya para dewa selalu bersatu. Ya Tuhan, tuntunlah kami agar sama dalam tujuan, sama dalam hati, bersatu
dalam pikiran hingga dapat hidup bersama dalam sejahtera dan bahagia. Ya Tuhan, semoga pikiran yang baik
datang dan segala penjuru.)
Doa penutup rapat/pertemuan:
OM ANUGRAHA MANOHARAM
DEVADATTA NUGRAHAKA
ARCANAM SARWA PUJANAM
NAMAH SARWA NUGRAHAKA
OM KSAMA SWAMAM JAGADNATHA
SARWA PAPA HITANKARAH
SARWA KARYA SIDHAM DEHI
PRANAMYA SURYESWARAM
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM
(Ya Tuhan limpahkanlah anugrahMu yang menggembirakan kepada hamba. Tuhan yang maha pemurah, semoga
Tuhan melimpahkan segala anugrah kepada hamba. Ya Tuhan, pelindung alam semesta, pencipta semua makhluk,
ampunilah dosa hamba dan anugrahilah hamba dengan keberhasilan atas semua karya. Tuhan yang memancarkan
sinar suci, ibaratnya sang surya memancarkan sinarnya, hamba sujud kepadaMu. Ya Tuhan, semoga damai, damai
di hati, damai di dunia, damai selama-lamanya.)
Untuk menutup pertemuan, bisa pula dipakai doa di bawah ini yang diambilkan dari kitab Yajurveda. Mantram ini
disebut Santi Mantram. Bunyinya:
OM DYAUH SANTIR ANTARIKSAM SANTIH
PRTHIWI SANTIR APAH SANTIR
ASADHAYAH SANTIH WANASPATAYAH SANTIR
WISWE DEWAH SANTIR BRAHMA SANTIH
SARVAM SANTIH SANTIR EWA SANTIH
SA MA SANTIR EDHI
(Ya Tuhan Yang Mahakuasa, anugerahkanlah kedamaian di langit, damai di bumi, damai di air, damai pada tumbuh-
tumbuhan, damai pada pepohonan, damai bagi para dewata, damailah Brahma, damailah alam semesta. Semogalah
kedamaian senantiasa datang pada kami)
Doa untuk pedagang:
OM A WISWANI AMRTA SAUBHAGANI
(Ya Tuhan, semoga Engkau menganugerahkan segala keberuntungan yang memberikan kebahagiaan kepada
hamba.)
Doa untuk kebajikan, juga dipakai sebelum meditasi:
OM WISWANI DEWA SAWITAR
DURI TANI PARA SUWA
YAD BHADRAM TANNA A SUWA
(Ya Tuhan, Sawitar, usirlah jauh-jauh segala kekuatan jahat. Berikanlah hamba yang terbaik.)
Doa mohon perlindungan, juga baik diucapkan ketika sakit:
OM TRAYAMBHAKAM YAJAMAHE
SUGANDHIM PUSTI WARDHANAM
UNWARUKAM IWA BANDHANAT
MRTYOR MUKSIYA MAMRTAT
(Ya Tuhan, hamba memuja Hyang Trayambhaka/Rudra yang menyebarkan keharuman dan memperbanyak
makanan. Semoga la melepaskan hamba seperti buah mentimun dari batangnya, melepaskan dari kematian dan
bukan dari kekekalan.)
Doa untuk pelantikan pejabat negara:
(Yang dilantik biasanya menirukan)
OM A BRAHMAN BRAHMANO BRAHMAWARCASI JAYATAMA
RASTE RAAJANAH SURA ISAWYO TIWYADHI MAHARATHO JAYATAM
DOGDHRI DHENURYODANAD WANASUH SAPTIH PURANDHIRYOSAJISNU
RATHESTHAH SABHEYO YUWASYAJAYAMANASYA WIRO JAYATAM
NIKAAME-NIKAME NAH PARJANYO WARSATU PHALAWATYO NA
OSADHAYAH PACYANTAM YOGAKSEMO NAH KALPATAAM
(Ya Tuhan Yang Maha Kuasa, semogalah di negara ini lahir orang-orang yang memiliki pengetahuan spiritual.
Semoga pula pemimpin-pemimpin yang perkasa pandai menggunakan kebijaksanaan seperti menggunakan senjata,
pahlawan yang tangguh, sapi yang banyak memberikan susu, lembu pembawa barang dan kuda yang cepat.
Demikian pula lahir wanita yang sempurna. Pemuda yang baik dan berguna bagi masyarakat, sedia berkorban.
Semoga hujan turun memberi kemakmuran. Semoga pepohonan berbuah lebat. Semoga usaha kami berhasil.)
Doa mengheningkan cipta:
OM-MATA BHUMIH PUTRO AHAM PRTHIVYDH
(Ya Tuhan, semoga kami mencintai tanah air ini sebagai ibu dan hamba adalah putra-putranya yang siap sedia
membela seperti para pahlawan kami.)
Doa paramasanti:
OM SANTIH, SANTIH, SANTIH, OM