Anda di halaman 1dari 3

Nama: Adi pratama herwandi

Nim :210214604064
Off : KA

Sinkronisasi Karya Rekam dari UU No.13 2018 hingga Peraturan


Kepala Perpustakaan Nasional

Bahwa dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa sebagaimana diamanatkan


dalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Perpustakaan sebagai
wahana belajar sepanjang hayat mengembangkan potensi masyarakat agar menjadi manusia yang
beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab dalam
mendukung penyelenggaraan pendidikan nasional.

Pada UU No. 43 tahun 2007 pasal 1 ayat (2), koleksi perpustakaan adalah semua
informasi dalam bentuk karya tulis, karya cetak, dan /atau karya rekam dalam berbagai media
yang mempunyai nilai pendidikan, yang dihimpun, diolah, dan dilayankan.

Pada analisis ini saya akan fokus terhadap koleksi perpustakaan karya rekam yang
terdapat di UU No.13 tahun 2018 hingga pada peraturan kepala perpusnas.

Perpustakaan sebagai lembaga yang berhak melestarikan karya-karya warga negara


indonesia sudah seharusnya dapat meminimalisir kepunahan karya yang ada, karena pada UU
No. 13 tahun 2018 tentang serah simpan karya cetak dan karya rekam sudah jelas hal tersebut
bisa meminimalisir kepunahan karya warga negara indonesia. Pada UU No. 13 tahun 2018 Pasal
(3) pelaksanaan serah simpan karya cetak dan karya rekam bertujuan untuk menyelamatkan
karya cetak dan karya rekamdari ancaman bahaya yang disebabkan oleh alam atau perbuatan
manusia.
Pada BAB II Penyerahan Karya Cetak Dan Karya Rekam pasal 5

1) Setiap produsen karya rekam yang mempublikasikan karya rekam wajib menyerahkan 1
salinan kepada perpustakaan nasional dan 1 salinan rekam kepada perpustakaan provinsi

2) Penyerahan karya rekam sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan paling lama 1
satu tahun setelah publish

3) Karya rekam yang wajib diserahkan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berisi nilai
sejarah, budaya, pendidikan, dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

Dan kemudian pasal 6,

1) karya cetak atau karya rekam mengenai indonesia yang dihasilkan melalui penelitian oleh
warga indonesia yang dipublikasikan diluar negeri wajib diserahkan kepada perpustakaan
nasional.

2) Karya cetak atau karya rekam mengenai indonesia dan dibuat diindonesia yang dihasilkan
oleh warga negara asing yang diterbitkan atau dipublikasikan diluar negeri wajib
diserahkan ke perpusnas.

Dan penerbit yang tidak melakukan penyerahan akan dikenakan sanksi administratif:

1. Teguran tertulis
2. Pembekuan kegiatan usaha
3. Pencabutan izin

Pada BAB III

(1) Perpustakaan Nasional dan perpustakaan provinsi melakukan pengelolaan hasil serah
simpan Karya cetak dan Karya Rekam.

(2) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi penerimaan, pengadaan,
pencatatan, pengolahan, penyimpanan, pendayagunaan, petestarian, dan pengawasan.

(3) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dilakukan dengan memperhatikan
perlindungan dan hak kekayaan intelektual setiap karya.
(4) Pengelolaan sebagaimana dimaksud pada ayat (12) dilakukan sesuai dengan standar
pengelolaan Koleksi serah simpan yang ditetapkan oleli perpustakaan Nasional.

Pada peraturan pemerintah republik indonesia nomor 70 tahun tahun 1991 ayat 2,
karya rekam merupakan semua jenis rekaman dari setiap karya intelektual dan/atau artistik yang
direkam dan digandakan dalam bentuk pita, piringan, dan bentuk lain sesuai dengan
perkembangan teknologi yang diperuntukkan bagi umum.

Pada bab III juga dijelaskan tentang Pelaksanaan Serah Simpan Karya Rekam pada
pasal 8 ayat 1 dijelaskan setiap pengusaha rekaman yang berada di wilayah Negara Republik
Indonesia yang menghasilkan rekam dan setiap warga Negara Republik Indonesia yang hasil
karyanya direkam di luar negeri, wajib menyerahkan sebuah karya rekamnya kepada
Perpustakaan Nasional dan sebuah kepada Perpustakaan daerah yang bersangkutan. Pada ayat 2
penyerahan hasil karya rekam tersebut selambat-lambatnya 90 hari sejak disebarluaskan atau
dipasarkan.

Pada keputusan kepala perpustakaan nasional republik indonesia no 92 tahun 2017


dibagian 1.2.2. tentang koleksi, dan peran perpustakaan yang terpenting dalam mengembangkan
koleksi nasional yaitu melestarikan hasil budaya bangsa dan dengan melestarikan hasil budaya
bangsa maka perpustakaan telah membantu agar hasil budaya tidak punah karena didalam
perpustakaan terdapat perawatan untuk koleksi-koleksi yang disimpan didalamnya.

Dan selanjutnya pada Peraturan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia nomor 2


tahun 2019 tentang kebijakan pengembangan koleksi, dan pengembangan koleksi disini
bertujuan untuk menjaga agar koleksi perpustakaan tetap mutakhir dan sesuai dengan kebutuhan
pemustaka.

Pada BAB I point 16 yaitu tentang rekaman cerita rakyat (budaya ekspresif
tradisional) adalah cerita dalam bentuk lagu, musik, dongeng, adat istiadat, keyakinan, bentuk
pidato dan bentuk-bentuk ekspresi budaya yang dipelajari secara lisan.

Anda mungkin juga menyukai