PEDOMAN MUTU
Kepala
Nomor Revisi Tanggal Halaman WMM WMM
Puskesmas
PED/ 29
WMM.01- Januari 1 dari
01 2016
PKM 59
KJ/2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang:
1. Profil organisasi
a. Gambaran umum organisasi
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk mulai didirikan pada tahun 1967
diatas tanah seluas 2500m2. Mengalami renovasi total pada tahun 1985 berupa
bangunan 3 lantai dengan luas bangunan 1500 m2. Kemudian pada tahun 1987
ada tambahan bangunan 2 lantai, sehingga luas bangunan seluruhnya menjadi
1850 m2.
Pada tahun 2007 seluruh bangunan yang ada direnovasi total kembali,
sehingga menjadi 4 lantai dengan luas bangunan 2365M2 dan mulai digunakan
pada bulan Maret 2008.
b. Visi organisasi
Puskesmas yang selalu meningkatkan mutu pelayanan guna mewujudkan
masyarakat mandiri untuk hidup sehat.
c. Misi organisasi
- Mengembangkan mutu pelayanan yang berorientasi kepada kebutuhan dan
harapan masyarakat.
- Mengembangkan sumber daya manusia secara kualitas dan kuantitas.
- Melengkapi sarana dan prasarana secara kualitas dan kuantitas.
- Mengembangkan Sistem Manajemen Mutu Puskesmas secara terpadu dan
berkesinambungan.
- Mengembangkan sistem kemitraan
PEDOMAN MUTU
d. Tujuan
Tujuan Umum
Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif
Tujuan Khusus
a.Upaya kesehatan masyarakat bertujuan untuk memelihara dan
meningkatkan kesehatan serta mencegah dan menanggulangi timbulnya
masalah kesehatan dengan sasaran keluarga, kelompok, dan masyarakat
b. Upaya kesehatan perorangan bertujuan untuk peningkatan, pencegahan,
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit dan
memulihkan kesehatan perorangan
f. Struktur organisasi
STRUKTUR ORGANISASI
KEPALA PUSKESMAS
TIM
TIM
TIM
TIM
TIM
SUBBAGIAN TATA
USAHA
WAKIL MANAJEMEN MUTU
BENDAHARA PENYIMPAN
SEKRETARIAT
PENGELUARAN BARANG
PENGADAAN
BARANG DAN
VERIFIKATOR JASA
PEMELIHARAAN
RUMAH
KASIR
TANGGA
RAWAT JALAN PENUNJANG RAWAT INAP SATPEL KESGA PMPTM SATPEL KESLING SATPEL JABATAN JABATAN
RUANG GIZI & PROMKES FUNGSIONAL
FUNGSIONAL
SATPEL POLI BERSALIN PPSM TERTENTU
SATPEL FARMASI SATPEL SATPEL UMUM
UMUM KIA SURVEILANS
SATPEL PKPR
SATPEL
IMS/CST/VCT/LASS
SATPEL KLINIK
SANITASI
SATPEL
LAYANAN
24 JAM
SATPEL LANSIA
SATPEL GIZI
2. Ruang Lingkup
Ruang lingkup penerapan sistem manajemen mutu ISO 9001:2008 dan standar
akreditasi di Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
2.1. Lokasi
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk terletak di Jalan Raya Kebon Jeruk No.2
Kecamatan Kebon Jeruk, Jakarta Barat
2.2.11. Poli KB
Program Esensial :
Program Pengembangan :
- Program Surveilans
- Program Imunisasi
- Program HIV
- Program KPLDH
- Program TBC
- Program PTM
- Program Jiwa
- Program Lansia
- Program Kusta
- Program PKPR
3. Kebijakan mutu:
Pimpinan Puskesmas, Kepala Satuan Pelaksana UKP dan Kepala Satuan
Pelaksana UKM, Pelaksana dan Seluruh Karyawan Puskesmas Kecamatan Kebon
Jeruk berkomitmen untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat
dengan memperhatikan kebutuhan dan harapan pelanggan dan melakukan
peningkatan serta perbaikan kualitas SDM, sarana prasarana untuk menghasilkan
pelayanan bermutu secara konsisten.
4. Indikator Mutu
A. Upaya Kesehatan Perorangan
A.1. Indikator area klinis
PEDOMAN MUTU
Cakupan pemberian makanan pendamping ASI pada anak usia 6-24 bulan
100%
keluarga miskin
Eksklusi:
l. Formula Pengukuran
Rerata waktu pelayanan = Total kumulatif waktu pelayanan loket = ... menit
Jumlah pasien yang disampling
e. Definisi Operasional Rekam medis yang lengkap adalah rekam medis yang telah diisi lengkap
oleh dokter dalam waktu 24 jam setelah selesai pelayanan rawat jalan
atau setelah pasien rawat inap diputuskan untuk pulang, yang meliputi:
1. Identitas pasien – 15%
2. Riwayat alergi – 5%
3. Subjektif (S) :
Anamnesis – 20%
(Keluhan utama 10%, RPS 5%, RPD 3%, RPK 2%)
4. Objektif (O) :
Pemeriksaan fisik atau hasil pemeriksaan penunjang jika ada – 20%
5. Assesmen (A) :
Diagnosa dan ICD 10– 20%
6. Planning (P) :
PEDOMAN MUTU
Contoh format laporan harian : Terapi/obat, rencana pemeriksaan penunjang, dll -- 15%
Tanggal : 1/2/2016 7. Paraf dan nama jelas dokter pemeriksa – 5%
Jumlah rekam medis yang diperiksaOutcome
f. Tipe Indikator : ... orang
Data Pencatatan
g. Satuan Rekam Medis yangPersentase
Pengukuran Tidak Lengkap
NoNumerator
h. Nama pasien No. RM Dokter
Jumlahpemeriksa Kelengkapan
rekam medis yang diperiksapengisian Waktu pengisian
dalam terisi lengkap
rekam medis (%) lengkap rekam
medis (jam)
i. Denominator Jumlah seluruh rekam medis yang diperiksa
1. Tn. X 0000 Dr. A 95 2
j. Target Pencapaian 100%
2. Tn.Y 0001 Dr. B 85 0
k. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi
Kriteria Insklusi:
Kelengkapan pengisian rekam medis
= 100% - (rerata Kriteria Eksklusi:
Rerata waktu pengisian lengkap rekam medis
= Total kumulatif
l. Formula waktu pengisian lengkap
Pengukuran rekam medis = ... jam
Jumlah rekam medis
m. Desain Pengumpulan Data Concurent
Contoh laporan bulanan :
n. Sumber
Bulan: Data 2016
Februari Rekam medis
Jumlah pasien bulan Januari 2016 = 10.000 orang
o. Populasi
Jumlah Atau=Sampel
sampel Purposive
370 orang/bulan atau Sampling
10 orang/hari
No Tanggal Rerata kelengkapan Rerata waktu pengisian Keterangan
p. Frekuensi Pengumpulan Data Setiap bulan
pengisian rekam medis (%) lengkap rekam medis
(jam)
q.
1 Periode Waktu Pelaporan
1/2/2016 100Setiap bulan 1,5 jam
Data
2 2/2/2016 98,5 Internet error jam 10.00
3 3/2/2016 100 8 jam
r. Periode Analisis Data Tiga bulan sekali
Kelengkapan pengisian rekam medis bulan Februari 2016
= Rerata kelengkapan
s. Penyajian Data pengisian rekam
Line medis
Chart = ... %
Jumlah hari kerja dalam 1 bulan
t. Instrumen Pengambilan Data Laporan harian
3u.
. Waktu tanggap
Penanggung dokter
Jawab di gawatPenanggung
Indikator darurat jawab unit rekam medis/tim mutu
a. Judul Indikator
Waktu tanggap dokter di gawat darurat
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
l. Formula Pengukuran
a. Judul Indikator
Waktu tunggu rawat jalan
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
Tersedianya pelayanan rawat jalan pada hari kerja yang mudah dan
d. Tujuan cepat diakses pasien
e. Definisi Operasional a. Waktu tunggu adalah waktu yang diperlukan mulai pasien menerima
PEDOMAN MUTU
l. Formula Pengukuran
a. Judul Indikator
Deteksi dini kehamilan resiko tinggi
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
Tersedianya upaya deteksi dini faktor-faktor resiko tinggi pada ibu hamil
d. Tujuan yang kontrol ANC atau rencana bersalin
Puskesmas kecamatan:
Jumlah kehamilan yang dilakukan deteksi resiko tinggi dalam 1
bulan
Puskesmas kelurahan:
h. Numerator Jumlah kehamilan yang dilakukan deteksi resiko tinggi dalam 1
bulan
Puskesmas kecamatan :
Jumlah ibu hamil yang kontrol ANC dan rencana bersalin dalam 1 bulan
l. Formula Pengukuran
u. Penanggung Jawab Indikator Penanggung jawab poli KIA/penanggung jawab ruang bersalin /tim mutu
Puskesmas kecamatan :
Kehamilan resiko tinggi
=_____ jumlah ibu hamil ANC yang dilakukan deteksi dini resiko tinggi X 100%
Jumlah kehamilan resiko tinggi rujukan KIA+kehamilan resiko tinggi yang terdaftar di ruang bersalin
Puskesmas kelurahan :
Kehamilan resiko tinggi
=_____ jumlah ibu hamil ANC yang dilakukan deteksi dini resiko tinggi X 100%
Jumlah kehamilan resiko tinggi rujukan KIA
l. Formula Pengukuran
PEDOMAN MUTU
l. Formula Pengukuran
Jumlah pasien TB fase intensif yang patuh untuk kontrol sesuai jadwal
h. Numerator yang ditentukan
l. Formula Pengukuran
Kepatuhan kontrol
o. Populasi Atau pasien TB fase
Sampel intensif Sampling
Purposive
=
p. Jumlah pasien
Frekuensi yang mengambil
Pengumpulan Data obatbulan
Setiap sesuai jadwal X 100%
Jumlah pasien dalam pengobatan fase intensif
q. Periode Waktu Pelaporan
Setiap bulan
Data
9. Tidak ada kejadian kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir
r. Periode Analisis Data Tiga bulan sekali
a. Judul Indikator
Tidak ada kejadian kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir
s. Penyajian Data Line Chart
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
t. Instrumen Pengambilan Data Laporan harian
c.
u. Dimensi MutuJawab Indikator
Penanggung Efektifitas
Penanggung danjawab
keselamatan
poli TB/tim mutu
Untuk menjamin tidak adanya kejadian kematian ibu atau bayi baru lahir
d. Tujuan pada tindakan asuhan persalinan normal
h. Numerator Jumlah pasien ibu bersalin yang selamat dan bayi lahir hidup
i. Denominator Jumlah seluruh pasien ibu bersalin dan bayi baru lahir
l. Formula Pengukuran
Tidak ada kejadian kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir
= 100% - (jumlah kejadian kematian ibu bersalin dan bayi baru lahir) % = .....%
Jumlah seluruh pasien ibu bersalin dan bayi baru lahir
h. Numerator Jumlah partograf yang dibuat lengkap saat fase aktif persalinan
l. Formula Pengukuran
e. Definisi Operasional
l. Formula Pengukuran
l. Formula Pengukuran
No Nama pasien No. RM Jam diambil Jam penyerahan hasil Waktu tunggu
sampel pemeriksaan
PEDOMAN MUTU
Waktu tunggu hasil pelayanan laboratorium = Jumlah rerata waktu tunggu harian = ....... menit
Jumlah hari kerja
Waktu tunggu pelayanan obat jadi adalah tenggang waktu mulai pasien
e. Definisi Operasional menyerahkan resep sampai dengan menerima obat jadi
l. Formula Pengukuran
No Nama pasien No. RM Jam penyerahkan Jam penyerahan obat Waktu tunggu
resep jadi
1. Tn. X 0000 07.30 08.00 30 menit
2. Tn.Y 0001 08.00 08.15 15 menit
Waktu tunggu obat jadi = Jumlah rerata waktu tunggu harian = ....... menit
Jumlah hari kerja
l. Formula Pengukuran
PEDOMAN MUTU
Contoh laporan :
15. Tidak ada kejadian obat rusak selama penyimpanan di gudang obat
a. Judul Indikator
Tidak ada kejadian obat rusak selama penyimpanan di gudang obat
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
h. Numerator Jumlah obat yang tersimpan dengan baik/tidak rusak selama satu bulan
l. Formula Pengukuran
Contoh laporan :
16. Tidak ada kejadian pemberian obat kadaluarsa kepada pasien dan user
a. Judul Indikator
Tidak ada kejadian pemberian obat kadaluarsa kepada pasien dan user
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
c.
n. Dimensi Mutu
Sumber Data Efektifitas, akses, kenyamanan
Buku register/buku pencatatan gudang obat
d.
o. Tujuan
Populasi Atau Sampel Tergambarnya efektifitas pelayanan gizi rawat inap
Purposive Sampling
p. Frekuensi Pengumpulan Data Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien adalah ketepatan
Setiap bulan
penyediaan makanan pada pasien sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Waktu pemberian makanan di pasien rawat inap (ruang bersalin) adalah
q. Periode Waktu Pelaporan
waktu
Setiap yang
bulantelah disepakati bersama yaitu:
Data Makan pagi : pkl. 06.30-07.00
e. Definisi Operasional Makan siang : pkl. 12.00-12.30
r. Periode Analisis Data Tiga
bulan
Makansekali
malam : pkl. 17.30-18.00
f. Tipe Indikator Proses
s. Penyajian Data Line Chart
g. Satuan Pengukuran Persentase
t. Instrumen Pengambilan Data Laporan harian
Jumlah pasien rawat inap (ruang bersalin) yang mendapatkan makanan
u.
h. Penanggung
Numerator Jawab Indikator Penanggung jawabsatu
tepat waktu dalam farmasi/tim
bulan mutu
l. Formula Pengukuran
n. Sumber Data Buku register pasien rawat (ruang bersalin), laporan gizi
Ketepatan waktu pemberian makanan kepada pasien rawat inap (ruang bersalin)
= Jumlah rerata ketepatan waktu per hari = .... %
Jumlah hari kerja
Jumlah kumulatif porsi makanan yang dihabiskan oleh pasien rawat inap
h. Numerator (ruang bersalin)
l. Formula Pengukuran
n. Sumber Data Buku register pasien rawat (ruang bersalin), laporan gizi
e. Definisi Operasional Limbah padat berbahaya adalah sampah padat akibat proses pelayanan
yang mengandung bahan-bahan yang tercemar jasad renik yang dapat
menularkan penyakit dan/atau dapat mencederai, salah satunya adalah
sisa jarum suntik.
Pengolahan limbah padat berbahaya harus dikelola sesuai dengan
PEDOMAN MUTU
l. Formula Pengukuran
l. Formula Pengukuran
a. Judul Indikator
l. Formula Pengukuran Kepatuhan
petugas melakukan identifikasi pasien
b. Dasar Pemikiran /Alasan
m. Desain Indikator
Pengumpulan Data Concurent
Pemilihan
n. Sumber Data
c. Dimensi Mutu Sampling/pengamatan
Keselamatan
g.
u. Satuan Pengukuran
Penanggung Jawab Indikator Persentase
Penanggung jawab PPI/tim mutu
l. Formula Pengukuran
u. Penanggung Jawab Indikator Penanggung jawab semua pelayanan medis di unit kerja/tim mutu
Contoh
h. Numerator
format laporan bulanan: Jumlah hasil foto rontgen yang tidak ada kejadian tertukar
Data kejadian foto rontgen tertukar bulan Februari 2016
i. Denominator Jumlah pemeriksaaan di unit radiologi
No Tanggal Nama No. RM Kronologis
j. Target Pencapaian pasien 100%
1. 1/2/2016 Tn. X 0000
k. Kriteria Inklusi Dan Eksklusi
2. An.Y Kriteria
0001Insklusi:
Kriteria Eksklusi:
l. Formula Pengukuran
h. Numerator Jumlah pengambilan hasil laboratorium yang tidak ada kejadian tertukar
l. Formula Pengukuran
l. Formula Pengukuran
h. Numerator Jumlah pasien dengan rekam medis yang tepat dalam satu bulan
Kriteria Eksklusi:
l. Formula Pengukuran
u. Penanggung Jawab Indikator Penanggung jawab loket/penanggung jawab rekam medis/tim mutu
2. Ketepatan prosedur
h. Numerator Jumlah pelayanan medis secara sampling yang dilakukan sesuai dengan
PEDOMAN MUTU
t. Instrumen Pengambilan Data Komunikasi efektif via telepon secara umum adalah pelaksanaan
Laporan harian
menerima telepon oleh petugas kesehatan dengan menyebutkan unit
u. Penanggung Jawab Indikator kerja, nama jawab
Penanggung dan seluruh
profesi,unit
menanyakan keperluanmutu
pelayanan medis/tim penelepon, dan
e. Definisi Operasional menutup dengan salam yang baik
l. Formula Pengukuran
3.2 Instruksi verbal via telepon yang ditulis-baca kembali-konfirmasi dalam 24 jam
a. Judul Indikator
Instruksi verbal via telepon yang ditulis-baca-konfirmasi dalam 24 jam
b. Dasar Pemikiran /Alasan
Pemilihan Indikator
l. Formula Pengukuran
Contoh
s. Penyajian
laporan
Databulanan unit Radiologi:
Line Chart
Instruksi verbal via telepon yang ditulis-baca-konfirmasi dalam 24 jam
t. Instrumen
Bulan Pengambilan
: Februari 2016 Data Laporan harian
No Tanggal Nama Proses Penilaian (%)
u. Penanggung Jawab Indikator
pasien/ No. Penanggung jawab radiologi, laboratorium, farmasi/tim mutu
RM
1 1/2/2016 Tn. X/ 000 Mengganti Petugas melakukan √ 100%
Contoh laporan bulanan unit Farmasi: permintaan pendokumentasian instruksi
Instruksi verbal via telepon yang ditulis-baca-konfirmasi
rontgen dalam
verbal 24
viajam
telepon
Bulan : Februari 2016 Petugas membaca ulang √
No Tanggal No. Proses Penilaian instruksi verbal via telepon (%)
Resep Petugas melakukan konfirmasi √
1 1/2/2016 000 Mengganti Petugas melakukan
ke pemberipendokumentasian
instruksi verbal √ 100%
2 2/2/2016 Tn. X/ 001obat Mengurangi instruksi verbal via melakukan
Petugas telepon √ 66,67%
permintaanPetugas membaca ulang instruksi
pendokumentasian verbal
instruksi √
rontgen via teleponverbal via telepon
Petugas melakukan konfirmasi
Petugas membaca ke pemberi
ulang √√
instruksi verbal
instruksi verbal via telepon
2 2/2/2016 001 Mengganti Petugas melakukan pendokumentasian
Petugas melakukan konfirmasi √
__ 66,67%
dosis obat instruksi verbal via telepon
ke pemberi instruksi verbal
Petugas membaca ulang instruksi verbal √
via telepon
Contoh laporan bulanan unit Laboratorium:
Petugas melakukan konfirmasi ke pemberi __
Instruksi verbal via telepon yang ditulis-baca-konfirmasi dalam 24 jam
instruksi verbal
Bulan : Februari 2016
No Tanggal Nama/ Proses Penilaian (%)
No. RM
1 1/2/2016 Tn.X/ Mengurangi Petugas melakukan pendokumentasian √ 100%
000 pemeriksaan instruksi verbal via telepon
lab
Petugas membaca ulang instruksi √
verbal via telepon
Petugas melakukan konfirmasi ke √
pemberi instruksi verbal
2 2/2/2016 Tn. Y/ Menambahkan Petugas melakukan pendokumentasian √ 66,67%
001 pemeriksaan instruksi verbal via telepon
lab
Petugas membaca ulang instruksi √
verbal via telepon
Petugas melakukan konfirmasi ke __
pemberi instruksi verbal
h. Numerator Jumlah proses cuci tangan yang diamati yang sesuai dengan prosedur
l. Formula Pengukuran
u. Penanggung Jawab Indikator Penanggung jawab seluruh unit kerja/tim mutu/ tim PPI
l. Formula Pengukuran
No Nama No. RM Tanggal lahir Tanggal dilakukan observasi di gawat Hasil penilaian
pasien darurat resiko jatuh
1. Tn. X 0000 02/12/1945 01/02/2016 Tidak beresiko
2. An.Y 0001 02/12/2013 01/02/2016 Resiko tinggi
e. Definisi Operasional
l. Formula Pengukuran
u. Penanggung Jawab Indikator Penanggung jawab seluruh unit kerja/tim mutu/manajemen resiko
1 Februari 0
2 Maret 0
3 April 0
l. Formula Pengukuran
Pemilihan Indikator
l. Formula Pengukuran
No Tanggal Lokasi Jenis obat high Jumlah obat Total jumlah Persentase
survey alert yang high alert yang obat
disurvey telah ditandai
3. Jika dibutuhkan pengamatan harian, setelah didapatkan jumlah sampel yang dibutuhkan selama satu
bulan observasi, maka jumlah sampel tersebut dibagi dengan jumlah hari kerja pada hari tersebut untuk
mendapatkan jumlah sampel harian.
4. Jika ada prosedur yang mengukur tingkat kepatuhan petugas kesehatan, maka jumlah sampel
bulanan/harian dibagi jumlah petugas yang mengerjakan proses yang diamati. Sehingga diharapkan
pengamatan proses pelaksanaan prosedur dilakukan merata kepada seluruh petugas kesehatan unit
kerja.
5. Jumlah hari pengamatan, dapat dilakukan setiap hari atau secara acak beberapa hari dalam seminggu
sesuai kebutuhan pengamatan.
PEDOMAN MUTU
h. Numerator Jumlah karyawan yang tidak hadir tanpa izin (Mangkir) dalam satu bulan
l. Formula Pengukuran
Contoh laporan :
Jumlah karyawan yang datang terlambat, sejumlah hari kerja dalam satu
h. Numerator bulan
l. Formula Pengukuran
Contoh laporan :
Data absensi pegawai
PEDOMAN MUTU
h. Numerator Jumlah pelatihan yang diikuti oleh karyawan selama satu bulan
l. Formula Pengukuran
n. Sumber Data Undangan pelatihan, surat tugas keluar, dan sertifikat pelatihan
Contoh laporan :
Data keikutsertaan pelatihan yang ditawarkan
No. Pelatihan yg ditawarkan Mengikuti/tidak
1 Pelatihan Surveilans PTM FKTP online Mengikuti
2 Pelatihan Tenaga Medis dlm deteksi dini Kusta Mengikuti
d. Tujuan
Agar seluruh surat yang masuk diketahui dan dapat ditindaklanjuti
PEDOMAN MUTU
Contoh laporan : Seluruh surat yang masuk dari luar Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
e. Definisi Operasional tercatat dalam register surat menyurat secara urut sesuai no surat
Data Surat Masuk Tercatat dalam Buku Registrasi
f. No.
Tipe Indikator Judul Surat Masuk
Proses Surat Masuk Tercatat/Tidak
1 Pemberitahuan JadwalPersentase
g. Satuan Pengukuran
Nakes Teladan Tercatat
2 Pemberitahuan Jumlah Slide Cross Check Tercatat
Jumlah surat masuk yang tercatat dalam buku registrasi surat menyurat
h. Numerator selama satu bulan
Surat masuk tercatat di registrasi
i. Denominator Jumlah surat Jumlah
masuksurat
yangmasuk
tercatat
dalam satu bulan
t. Tipe
f. Instrumen Pengambilan Data
Indikator Laporan harian
Outcome
u. Satuan
g. Penanggung Jawab Indikator
Pengukuran Tata Usaha
Persentase
l. Formula Pengukuran
n. Sumber Data Buku penerimaan barang, form spesifikasi barang yang dipesan
Contoh laporan :
Data barang yang dipesan sesuai dengan spesifikasi kontrak
Formula pengukuran:
Barang yang dipesan dari pemasok, datang tepat waktu sesuai dengan
kesepakatan waktu antara pengelola pembelian barang dengan
e. Definisi Operasional pemasok.
l. Formula Pengukuran
PEDOMAN MUTU
n. Sumber Data Buku penerimaan barang, form tanda terima barang yang dikirim
Contoh laporan :
Ketepatan waktu pemasokan barang
No. Barang yang Diterima Tepat Waktu/Tidak
1 Komputer Tepat Waktu
2 Dental Unit Tepat Waktu
Formula pengukuran:
Contoh
a. laporan
Judul Indikator : Kecepatan Waktu Menanggapi Kerusakan Alat Dalam 3 x 24 jam
Data ketepatan waktu
b. Dasar Pemikiran /Alasankalibrasi sarana/alat dengan jadwal yang telah ditentukan
Formula
Pemilihan Indikatorpengukuran:
∑ sarana/alat yang rusak yang ditanggapi 3 x
c. Dimensi Mutu Keselamatan, Efektivitas, Efisiensi
Rumus: 24 jam sejak dilaporkan X 100%
d. Tujuan ∑ sarana/alat yang rusakMengurangi keterlambatan
dalam satu bulan pelayanan akibat kerusakan barang
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat.
Acuan yang digunakan dalam menyusun pedoman mutu ini adalah standar
akreditasi puskesmas dan persyaratan ISO 9001:2008
PEDOMAN MUTU
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
C. Pengendalian Dokumen
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk melakukan pengendalian dokumen yang
diperlukan oleh Sistem Manajemen Mutu, mengesahkan kecukupan dokumen sebelum
diterbitkan, menjaga kerahasiaan setiap dokumen dengan cara identifikasi dokumen
dengan penomoran yang ditentukan oleh Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dengan
kode sesuai tingkat dokumen. Selain penomoran dalam tiap dokumen ditentukan tanggal
terbitnya, revisi dan jumlah halaman di dalam header di tiap halaman. Pengesahan
PEDOMAN MUTU
dilakukan di awal pedoman, panduan dan kerangka acuan oleh tiga pihak, yaitu
penyusun, pengkoreksi dan pengesah. Tanda tangan penyusun, pemeriksa dan pengesah
hanya dilakukan di halaman pertama dokumen. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk
meninjau dan memperbaharui sesuai dengan kebutuhan dan mengesahkan ulang
dokumen.
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk menjamin bahwa perubahan dan status
revisi yang berlaku dari dokumen teridentifikasi, menjamin bahwa dokumen yang
relevan dan berlaku tersedia di tempat penggunaan, dokumen tetap sah/berlaku dan
mudah diidentifikasi, menjamin bahwa dokumen yang berasal dari luar, yang sesuai
dengan keperluan Puskesmas se-Kecamatan Kebon Jeruk untuk perencanaan dan
operasional Sistem Manajemen Mutu, telah diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan. Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk mencegah penggunaan dokumen
kadaluarsa yang tidak diharapkan, dan menerapkan identifikasi yang sesuai jika
dokumen lama disimpan untuk tujuan tertentu. Setiap tingkat dokumen dilengkapi
dengan format riwayat perubahan dokumen. Setiap dokumen digandakan sesuai jumlah
unit kerja yang memerlukan dan untuk referensi di Sekretariat Tim Mutu Puskesmas
Kebon Jeruk. Setiap penggandaan yang bertujuan untuk studi harus dengan izin Wakil
Manajemen Mutu. Pemakaian format harus seragam untuk Puskesmas Kebon Jeruk
dengan kriteria header seperlima dari format.
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, wakil manajemen mutu, penanggung jawab upaya
kesehatan masyarakat, penanggung jawab pelayanan klinis, dan seluruh karyawan
puskesmas bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada
manual mutu ini.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang
berfokus pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan
penyempurnaan yang berkelanjutan. Kebijakan mutu dituangkan dalam surat keputusan
Kepala Puskesmas yang meliputi kebijakan mutu pelayanan klinis dan kebijakan mutu
pelayanan UKM.
G. Komunikasi Internal
Komunikasi internal dilakukan dengan cara workshop (minilokakarya), pertemuan,
diskusi, email, sms, memo dan media lain yang tepat untuk melakukan komunikasi
PEDOMAN MUTU
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum:
Kepala Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk melakukan kaji ulang Sistem
Manajemen Mutu organisasi melalui Tinjauan Manajemen. Tinjauan manajemen
dilakukan minimal dua kali dalam setahun. Tinjauan Manajemen termasuk menilai
peluang untuk perbaikan dan perubahan Sistem Manajemen Mutu termasuk
Kebijakan Mutu dan Indikator Mutu
B. Masukan Tinjauan Manajemen meliputi:
1. Hasil audit
2. Umpan balik pelanggan
3. Kinerja proses
4. Pencapaian sasaran mutu
5. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
6. Tindak lanjut terhadap hasil tinjauan manajemen yang lalu
7. Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu/sistem
PEDOMAN MUTU
pelayanan
8. Rekomendasi untuk perbaikan
C. Keluaran Tinjauan Manajemen
Hasil yang diharap dari tinjauan manajemen adalah peningkatan efektivitas sistem
manajemen mutu, peningkatan pelayanan terkait dengan persyaratan pelanggan,
dan identifikasi perubahan-perubahan, termasuk penyediaan sumber daya yang
perlu dilakukan
BAB V
MANAJEMEN SUMBER DAYA
C. Infrastruktur
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk menyediakan, memelihara dan menentukan
persyaratan bangunan, ruang kerja, alat medis dan non medis, sarana transportasi dan
komunikasi maupun sistem informasi dalam rangka pelayanan kesehatan yang
bermutu.
D. Lingkungan kerja
Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk menentukan dan mengatur lingkungan
kerja yang dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian persyaratan mutu pelayanan.
Lingkungan kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk dipengaruhi pula oleh faktor
fisik, lingkungan sekitar, dan faktor lain seperti kebisingan, temperatur, kelembaban,
cahaya ataupun cuaca
Terlaksananya 5 R di lingkungan kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk :
- Rajin : setiap individu melaksanakan tugas masing-masing dengan bertanggung
jawab dan tidak melanggar aturan.
- Ringkas : Barang yang ada hanya yang berguna, jelas identitasnya dan sesuai
dengan stock barang.
- Rapi : Barang ditempatkan dengan baik diberi label dan menempati tempat yang
sudah ditentukan.
- Resik : Setiap barang dijaga kebersihannya dan petugas bertanggung jawab
dengan menyediakan sarana kebersihan yang cukup
- Rawat : Pemeliharaan keadaan ringkas, rapi, resik, terpelihara dengan
pengawasan secara berkala.
Pengukuran kebisingan, temperatur, kelembaban, cahaya ataupun cuaca di
lingkungan kerja Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk secara rutin dalm kurun waktu
yang telah ditentukan.
PEDOMAN MUTU
BAB VI
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
dan Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 37 Tahun 2011 tentang
Tata Cara Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
b. Puskesmas menetapkan bahwa yang dimaksud dengan Pengadaan Barang/Jasa
adalah kegiatan untuk memperoleh barang/jasa yang prosesnya dimulai dari
perencanaan kebutuhan sampai dengan diselesaikannya seluruh kegiatan untuk
memperoleh barang/jasa. Pengadaan barang/jasa kebutuhan Puskesmas
Kecamatan Kebon Jeruk berupa : Obat-obatan, inventaris medis dan non medis,
barang habis pakai medis dan nonmedis.
c. Puskesmas menjamin bahwa barang yang dibeli sesuai dengan persyaratan
yang telah ditetapkan
d. Puskesmas harus memastikan kecukupan persyaratan pembelian sebelum
dikomunikasikan kepada pemasok
e. Puskesmas mengevaluasi dan memilih pemasok berdasarkan kepada
kemampuannya untuk memasok produk sesuai dengan persyaratan yang telah
ditetapkan (bagi yang tidak melalui proses pelelangan/pengadaan)
f. Puskesmas mendelegasikan kewenangan kepada Panitia/Pejabat Pengadaan
untuk pembelian yang sesuai dengan yang diatur dalam perundangan seperti
nilai total yang akan dibeli
g. Kegiatan hasil pembelian sampai dengan hasil evaluasi dan tindakan-tindakan
yang timbul akibat evaluasi tersebut disimpan dan dipelihara
h. Puskesmas memberikan informasi yang jelas terhadap barang yang dibeli
termasuk persyaratan untuk persetujuan atau kualifikasi dari barang yang
dibutuhkan
i. Puskesmas menetapkan setiap barang yang dibeli harus diperiksa oleh
Panitia/Pejabat Penerima Hasil Pekerjaan yang diterima oleh Pemegang Khusus
Barang sesuai dengan persyaratan barang yang telah ditetapkan
j. PPK (Pejabat Pembuat Komitmen) adalah pejabat yang bertanggungjawab atas
pelaksanaan pengadaan barang/jasa
k. Puskesmas menjamin adanya monitoring, kontrol, dan evaluasi bagi pemasok
maupun pihak ketiga
4. Penyelenggaraan pelayanan klinis:
- Pengendalian proses pelayanan klinis
- Validasi proses pelayanan
- Identifikasi dan ketelusuran
PEDOMAN MUTU
BAB VII
PEDOMAN MUTU
PENUTUP
Pedoman mutu ini digunakan sebagai acuan dalam penerapan dan pemeliharaan sistem
manajemen mutu Puskesmas Kecamatan Kebon Jeruk, sehingga dapat meningkatkan
pelayanan puskesmas kepada masyarakat sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan dan
memberikan pelayanan prima.