Artinya: Ikut serta pada acara-acara keagamaan yang dibuktikan dengan buku catatan (Sandi,
2014)
2. Dapat membuat laporan singkat kegiatan keagamaan yang diikutinya.
a) Agama Islam
1) Dapat menyebutkan, membaca dan menghafalkan serta memimpin 8 doa harian secara
baik dan benar di hadapan regunya
Misalnya: doa memakai pakaian, doa melepaskan pakaian, doa mau makan, doa sesudah
makan, doa mau tidur, doa bangun tidur, doa masuk rumah, doa keluar rumah.
c) Agama Protestan
1) Mengetahui arti dan makna doa
2) Dapat menjelaskan beberapa nyanyian Gerejani yang dikenal
3) Mengetahui hal pembagian yang ada di Alkitab
4) Dapat menjelaskan secara singkat isi dari dua buku di dalam Perjanjian Baru.
d) Agama Hindu
1) Dapat melafalkan dan memahami arti bait Puja Tri Sandya serta menjalankannya dalam
kehidupan sehari-hari
2) Berperan aktif dan mengikuti dalam setiap upacara atau pelaksanaan Panca Yadnya di
masyarakat
3) Dapat menyebutkan dan memahami arti ajaran Catur Paramita
4) Dapat memahami dan mempraktikan ajaran Tatwamsi dan menerapkan sikap kasih sayang
dalam kehidupan sehari-hari
5) Mempraktikan sikap hidup suka beramal atau berdana punia
6) Dapat melafalkan dan menjelaskan serta mengkidungkan salah satu bentuk Dharma Gita
7) Dapat mempraktikkan minimal tiga gerakan Yoga Asanas
8) Dapat menarikan salah satu bentuk tarian sakral keagamaan Hindu
e) Agama Buddha
1) Dapat melakukan kebaktian baik perorangan maupun bersama-sama
2) Dapat menyebutkan dan menjelaskan hari-hari raya Agama Buddha
3) Dapat melakukan sikap meditasi
4) Dapat menyanyikan lagu Aku Berlindung
5) Dapat melaksanakan dana paramita
5. Dapat melaksanakan dan memimpin diskusi dalam regu.
Pernah melaksanakan dan memimpin serta mengatur jalanya diskusi dalam regunya.
6. Dapat menyebutkan dan menjelaskan ciri-ciri mengendalikan Emosi diri
1) Perasaan – perasaan yang dialami seseorang umumnya bersumber dari pikiran. Jadi
mengendalikan pikiran adalah langkah pertama untuk mengendalikan perasaan
2) Biasakanlah memberi kesempatan kepada pikiran untuk mengambil keputusan Itu adalah
kondisi ideal dimana akal yang mengendalikan perasaan, bukan perasaan yang
mengendalikan akal.
3) Emosi negatif adalah sinyal bahwa ada yang tidak beres dalam diri seseorang.Cobalah
menerangkan dengan berdoa, menemui sahabat untuk berbagi perasaan (Curhat), beristirahat,
mendengarkan musik atau apa saja yang disukai.
4) Pertanyakanlah dengan kritis perasaan-perasaan negatif yang dirasakan.
5) Pertanyakanlah dengan tegas keyakinan-keyakinan yang salah.
6) Kendalikan reaksi anda terhadap situasi yang tidak menyenangkan.
7) Perasaan bukanlah masalah benar atau salah.
7. Melakukan atau mengikuti kegiatan penghijauan di lingkungannya atau di daerah lain
2) Lomba Tingkat II (LT II) merupakan Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Ranting (Kecamatan) dengan peserta dari masing-masing Gugus Depan penggalang
yang ada di Kwartir Ranting tersebut.
3) Lomba Tingkat III (LT III) merupakan Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Cabang (Kabupaten / Kota) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir
Ranting yang ada di Kwartir Cabang tersebut.
4) Lomba Tingkat IV (LT IV) merupakan Lomba Tingkat yang diselenggarakan di tingkat
Kwartir Daerah (Provinsi) dengan peserta dari perwakilan masing-masing Kwartir Cabang
yang ada di Kwartir daerah tersebut.
10. Dapat menyebutkan dan menjelaskan tanda pengenal pada pakaian seragam
pramuka.
a. Tanda Pengenal
1) Tanda Pengenal Pramuka Puteri,
a) Tanda pelantikan: tunas kelapa berpadi-kapas dalam bentuk pin diletakan di kerah sebelah
kir,i sedangkan di kerah sebelah kanan dipasang pin WOSM, Tanda topi (Tatop): berupa
tunas kelapa berpadi-kapas, dibuat dari logam berwarna emas, berbentuk bulat dipasang di
topi di sisi depan untuk peserta didik, sedangkan untUk anggota dewasa dipasang pada topi
(muts) disisi kiri depan, dengan pembeda sebagai berikut,
b) Pramuka Siaga:Tatop dengan latar belakang warna hijau
c) Pramuka Penggalang: Tatop dengan latar belakang warna merah
d) Pramuka Penegak: Tatop dengan latar belakang warna kuning
e) Pramuka Pandega: Tatop dengan latar belakang warna Coklat
f) Pramuka Dewasa: Tatop berlubang dan tidak berlatar belakang warna
g) Tanda nama Satuan: Barung, Regu, Sangga, Racana, ditempelkan di lengan baju sebelah kiri.
h) Tanda lokasi dan lambang Daerah, ditempel di lengan baju sebelah kanan.
i) Tanda Kecakapan Umum Pramuka Siaga/Penggalang ditempel dilengan baju sebelah kiri,
dibawah Tanda Barung/Tanda regu.
j) Tanda Kecakapan Umum Pramuka Penegak dan Pandega, diletakkan di lidah bahu kiri dan
kanan
k) Tanda Kecakapan Khusus (TKK) ditempel di lengan baju sebelah kiri di bawah tanda lokasi
dan lambang Daerah, paling banyak 5 (lima) TKK sedang selebihnya ditempel pada tetampan
yang dipakai menyilang di depan dada.
l) Tanda Pengenal Satuan Karya Pramuka (SAKA) ditempel pada lengan baju sebelah kiri
2) Tanda Pengenal Pramuka Putera
a) Tanda Pelantikan: Tanda pelantikan baik bagi peserta didik maupun anggota dewasa putera
berupa Tunas Kelapa berpadi-kapas, ditempel di saku kiri; sedangkan di atas saku sebelah
kanan dipasang tanda/lambang WOSM.
b) Tanda Topi/Baret: Tanda topi/baret berupa Tunas Kelapa berpadi-kapas dalam Perisai yang
berbentuk segi empat, terbuat dari logam atau yang lain berwarna emas dengan latar belakang
berwarna hijau untuk Pramuka Siaga, merah untuk Pramuka Penggalang, kuning untuk
Pramuka Penegak dan coklat untuk Pramuka Pandega, dipasang di baret sebelah kiri depan.
c) Sedang tatop untuk Anggota Dewasa, berupa Tunas Kelapa berpadi-kapas, dari bahan logam
berlubang dan ditempatkan di ujung kiri depan topi (muts).
d) Tanda nama satuan, sama dengan pramuka puteri
e) Tanda Lokasi dan Lambang Daerah, sama dengan pramuka puteri
f) Tanda Kecakapan Umum (TKU), sama dengan pramuka puteri
g) Tanda Kecakapan Khusus (TKK), sama dengan pramuka puteri
h) Tanda Pengenal Satuan Karya (SAKA), sama dengan pramuka puteri
3) Papan nama, baik untuk peserta didik puteri-putera maupun untuk anggota dewasa putera-
puteri ditempatkan di atas saku kanan (putera) dan di dada bagian atas sebelah kanan untuk
puteri.
4) Tanda Pramuka Garuda.
a) Tanda Pramuka Garuda terdiri dari 4 macam, yaitu : Tanda Pramuka Garuda untuk Pramuka
Siaga, untuk Pramuka Penggalang, untuk Pramuka Penegak dan untuk Pramuka Pandega.
b) Tanda Pramuka Garuda (asli) dibuat dari logam berwarna emas, yang digantungkan pada
pita kain. Tanda Pramuka Garuda duplikat dibuat dari kain.
c) Tanda Pramuka Garuda berbentuk segi lima beraturan, dengan panjang sisi masing-masing
2,5 cm dan bingkai selebar 2 mm. Di tengah bentuk segi lima tersebut terdapat relief seekor
burung Garuda dengan sayap terbuka, dengan labang Gerakan Pramuka di dadanya, dan
sehelai pita yang digenggam oleh kedua cakarnya bertulis " SETIA-SIAP-SEDIA". Warna
bingkai, burung Garuda dan pita adalah kuning emas, warna tulisan hitam. Warna dasar/latar
belakang: hijau untuk Pramuka Siaga, merah untuk Pramuka Penggalang, kuning untuk
Pramuka Penegak dan biru tua untuk Pramuka Pandega.
d) Pita kalung lebar berukuran lebih kurang 2,5 x 60 cm, berwarna: putih di sisi tepinya (kiri-
kanan) selebar lebih kurang 0,4 cm, merah di tengah selebar lebih kurang 1,7 cm
e) Tanda Pramuka Garuda dari kain, mempunyai bentuk, gambar, warna, tulisan dan ukuran
yang sama dengan ketentuan-ketentuan di atas, tidak menggunakan atau digantungkan pada
pita.
5) Tanda Pembina Pramuka Mahir
Tanda Pembina Pramuka Mahir, berupa Selendang Mahir. Untuk tanda hariannya berupa Pita
Mahir, terbuat dari kain tenun berwarna ungu dengan garis tengah berwarna hijau untuk
Pembina Mahir Golongan Siaga, merah untuk Pembina Mahir Golongan Penggalang, kuning
untuk Pembina Mahir Golongan Penegak dan Pandega.
11. Dapat membuat struktur organisasi dari tingkat Rt/Rw sampai tingkat Kelurahan di
tempat tinggalnya.
Dapat membuat bagan struktur organisasi tingkat kelurahan sampai RT di tempat tinggalnya.
12. Dapat menjelaskan nilai kandungan dalam Trisatya dan Darma Pramuka Penggalang.
a. Tri Satya
Demi kehormatanku aku berjanji akan bersungguh-sungguh :
1) Menjalankan kewajibanku terhadap Tuhan dan Negara Kesatuan Republik Indonesia, dan
menjalankan pancasila.
2) Menolong sesama hidup dan ikut serta membangun masyarakat
3) Menepati Dasa Dharma
Pengertiannya :
1) Tri Satya merupakan janj seorang Pramuka yang harus ditepati.
2) Pramuka berjanji dengan Tri Satya, dengan sepenuh kehormatannya dan ia selalu berusaha
memenuhi janjinya itu demi kehormatannya semata.
3) Kewajiban kepada Tuhan, jelas ia harus memeluk suatu agama yang dinyakini. Segala
ajarannya dilakukan dan segala larangannya dihindarkannya.
4) Kewajiban kepada negara, seorang Pramuka akan selalu berusaha menjunjung tinggi
kehormatan dan kewibawaan negaranya (Indonesia) dengan jalan tunduk kepada undang-
undang yang berlaku, menghormati benderanya, melaksanakan dasar negaranya menghayati
lambang negaranya, mengakui pemerintahannya, dan menghayati lagu kebangsaannya.
5) Mengamalkan Pancasila, dengan jalan melaksanakan dan menjalankan tuntunan tingkah laku
dalam ajaran P-4.
6) Menolong sesama hidup dan mempersiapkan diri membangun masyarakat, sudah dijelaskan
dalam uraian Dasa Darma. Sedang mempersiapkan diri untuk membangun masyarakat,
seorang penggalang harus mencari ilmu di sekolah dan pengetahuan di masyarakat agar kelak
setelah dewasa ia menjadi manusia yang berguna. Segala ketrampilan ia pelajari sebaik-
baiknya untuk persiapannya dikemudian hari.
b. Dasa Darma pramuka
Setiap anggota Gerakan Pramuka wajib memahami isi
dan makna Dasa Darma Pramuka yang merupakan ketentuan moral.
Dasa Darma Pramuka itu
1) Takwa kepada Tuhan yang Maha Esa.
Sebagai pribadi yang lemah, kita harus menyembah Tuhan YME. Dia adalah pencipta yang
ada di bumi dan di langit dan segala makhluk yang terlihat maupun tidak terlihat. Sebagai
pribadi lemah dan ciptaan-Nya, kita wajib menjalankan perintah-Nya. Contohnya, sebagai
muslim mengerjakan salat lima kali sehari semalam, membaca Alquran, puasa, dan lain-
lain.
2) Cinta alam dan kasih sayang sesama manusia.
Selain sebagai makhluk pribadi, kita juga sebagai makhluk sosial.
Artinya, makhluk yang tidak bisa berdiri sendiri. Kita perlu teman,
bergaul, bertetangga. Kita tidak bisa hidup tanpa orang lain, kita
memerlukan bantuan orang lain.
3) Patriot yang sopan dan ksatria.
Sebagai Pramuka, kita harus berperilaku yang sopan. Tindak-tanduk dalam
bersikap dan bertutur kata mesti diperhatikan. Kesopanan melambangkan
pribadi seseorang di tengah-tengah pergaulan dalam masyarakat.
13. Rajin dan giat mengikuti latihan pasukan Penggalang kurangnya 10 kali latihan dan
dapat menunjukkan presensi kehadiran.
Sama dengan cara penempuhan/pengujian pada tingkat penggalang ramu, hanya bedanya dari
segi lamanya periode berlatih. Jika pada penggalang ramu diwajibkan mengikuti latihan
selama 6 kali bertuiut-turut, maka pada tingkat penggalang rakit seorang penggalang ramu
harus mengikuti latihan selama 10 kali berturat turut.
14. Dapat menjelaskan dan melaksanakan tentang cara memberi salam pramuka.
Pernah menjelaskan tentang salam pramuka kepada regunya dan mempraktekan salam
pramuka saat bertemu anggota pramuka lainya. Salam pramuka terbagi menjadi tiga macam,
yaitu:
1) Salam Biasa; Salam pramuka sebagai salam biasa adalah salam pramuka yang diberikan
kepada sesama anggota Gerakan Pramuka. Dalam pemberian salam biasa tidak ada ketentuan
siapa yang harus memberikan salam pramuka terlebih dahulu.
2) Salam Penghormatan; Salam pramuka sebagai salam penghormatan adalah salam pramuka
yang diberikan kepada seseorang atau sesuatu yang jabatannya lebih tinggi. Orang atau
sesuatu yang dapat diberikan salam penghormatan dengan menggunakans alam pramua
adalah:
o Bendera Merah Putih saat dikibarkan dan diturunkan
o Kepala Negara dan wakil kepala negara, para duta negara, panglima tinggi, para menteri, dan
pejabat lainnya
o Jenazah yang sedang diusung atau dikuburkan.
o Lagu kebangsaan Indonesia Raya saat sedang dikumandangkan dalam acara resmi.
o Saat hendak memasuki makam pahlawan
3) Salam Janji; Salam pramuka sebagai salam janji adalah salam pramuka yang diberikan
kepada anggota Gerakan Pramuka saat sedang dilantik. Pemberian salam ini dilakukan saat
anggota yang dilantik mengucapkan Satya Pramuka (Trisatya atau Dwisatya). Salam janji
juga diberikan saat pengucapan Satya Pramuka dalam acara Ulang Janji.
15. Dapat menjelaskan sejarah bendera merah putih dan perlakuannya kepada regunya
Kepala burung garuda menengok ke sebelali kanan yang bermakna bangsa Indonesia
senantiasa bergerak maju ke arah pembangunan. Pada dadanya tergantung perisai yang
berbentuk jantung, melambangkan keberanian dan kekuatan bangsa Indonesia. Perisai dengan
beberapa gambar dari kiasan Pancasiia, yaitu :
a. Gambar Bintang (melambangkan Sila Ketuhanan Yang Maha Esa).
b. Gambar Rantai Baja (melambangkan Sila Kemanusiaan yang adil dan beradab).
c. Gambar Beringin (melambangkan Sila Persatuan Indonesia).
d. Gambar Kepala Banteng (melambangkan' Sila Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat
kebijaksanaan dalam permusyawaratan / perwakilan.
e. Gambar Padi dan Kapas (melambangkan Sila Keadilan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Garis melintang pada perisai yang digambar tebal melambangkan bahwa Indonesia dilalui
garis khatulistiwa. Kaki Burung garuda Pancasila mencengkeram sebuah pita yang
melengkung ke atas. Pada pita itu terdapat tulisan Bhineka Tunggal Ika yang artinya adalah
kita bangsa Indonesia terdiri atas bennacam-macam suku bangsa, kesenian. bahasa. adat
istiadat. dan agama tetapi kita
merupakan satu bangsa, dengan satu kebudayaan nasional, dengan satu bahasa nasional. Jadi
makna intinya adalah berbeda-beda tetapi satu.
Lambang Negara wajib digunakan di:
1. dalam gedung, kantor, atau ruang kelas satuan pendidikan;
Yang meliputi kantor atau gedung presiden dan wakil presiden, lembaga negara, instansi
pemerintah dan kantor lainnya.
2. luar gedung atau kantor;
Yang meliputi istana presiden dan wakil presiden, rumah jabatan presiden dan wakil
presiden, gedung atau kantor dan rumah jabatan kepala perwakilan Republik Indonesia di
luar negeri, serta di rumah jabatan gubernur, bupati, walikota, dan camat.
3. lembaran negara, tambahan lembaran negara, berita negara, dan tambahan berita negara;
4. paspor, ijazah, dan dokumen resmi yang diterbitkan pemerintah;
5. uang logam dan uang kertas;
6. materai
Larangan penggunaan Lambang Negara:
a. Mencoret, menulisi, menggambari, atau membuat rusak lambang negara dengan maksud
menodai, menghina, atau merendahkan kehormatan lambang negara;
b. Menggunakan lambang negara yang rusak dan tidak sesuai dengan bentuk, warna, dan
perbandingan ukuran;
c. Membuat lambang untuk perseorangan, partai politik, perkumpulan, organisasi dan/atau
perusahaan yang sama atau menyerupai lambang negara; dan
d. Menggunakan lambang negara untuk keperluan selain yang diatur dalam undang-undang.
18. berbicara dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dan dapat
24. Dapat menggunakan dan menjelaskan kompas dan membuat Peta Pita serta manaksir
kecepatan arus dan kedalaman sungai.
Mampu menunjukkan dan menjelaskan 16 arah mata angin dengan menggunakan
kompas. Mampu membuat peta pita serta mengidentifikasi kecepatan arus dan kedalaman
sebuah sungai.
25. Dapat membuat dan menerjemahkan sandi, menerima berita dengan menggunakan
bahasa morse dan semaphore.
Dapat memahami sandi, menerima berita dengan menggunakan bahasa morse dan
semaphore.
26. Selalu berpakaian rapi di setiap saat dan memelihara kesehatan dan kebersihan diri di
lingkungannya sesuai peraturan.
Selalu menggunakan pakaian pramuka yang bersih dan rapih serta sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
27. Dapat memimpin dan mengucapkan aba-aba dalam baris berbaris serta dengan
tongkat untuk regunya.
Mampu memberi aba-aba ditempat dengan baik dan benar, seperti ,
a) Siap
b) Istirahat di tempat
c) Hadap kanan
d) Hadap kiri
e) Balik kanan
f) Lencang kanan
g) Lencang depan
28. Tahu peraturan permainan tiga cabang olahraga yang dipilihnya dan dapat
melakukan salah satu yang dipilihnya.
a. Aturan dasar pada permainan Bola Basket adalah sebagai berikut:
1. Bola dapat dilemparkan ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan.
2. Bola dapat dipukul ke segala arah dengan menggunakan salah satu atau kedua tangan, tetapi
tidak boleh dipukul menggunakan kepalan tangan (meninju).
3. Pemain tidak diperbolehkan berlari sambil memegang bola. Pemain harus melemparkan bola
tersebut dari titik tempat menerima bola, tetapi diperbolehkan apabila pemain tersebut berlari
pada kecepatan biasa.
6. Sebuah kesalahan dibuat pemain apabila memukul bola dengan kepalan tangan (meninju),
melakukan pelanggaran terhadap aturan 3 dan 4, serta melanggar hal-hal yang disebutkan
pada aturan 5.
7. Apabila salah satu pihak melakukan tiga kesalahan berturut-turut, maka kesalahan itu akan
dihitung sebagai gol untuk lawannya (berturut-turut berarti tanpa adanya pelanggaran balik
oleh lawan).
8. Gol terjadi apabila bola yang dilemparkan atau dipukul dari lapangan masuk ke dalam
keranjang, dalam hal ini pemain yang menjaga keranjang tidak menyentuh atau mengganggu
gol tersebut. Apabila bola terhenti di pinggir keranjang atau pemain lawan menggerakkan
keranjang, maka hal tersebut tidak akan dihitung sebagai sebuah gol.
9. Apabila bola keluar lapangan pertandingan, bola akan dilemparkan kembali ke dalam dan
dimainkan oleh pemain pertama yang menyentuhnya. Apabila terjadi perbedaan pendapat
tentang kepemilikan bola, maka wasitlah yang akan melemparkannya ke dalam lapangan.
Pelempar bola diberi waktu 5 detik untuk melemparkan bola dalam genggamannya. Apabila
ia memegang lebih lama dari waktu tersebut, maka kepemilikan bola akan berpindah. Apabila
salah satu pihak melakukan hal yang dapat menunda pertandingan, maka wasit dapat
memberi mereka sebuah peringatan pelanggaran.
11. Wasit pembantu memperhatikan bola dan mengambil keputusan apabila bola dianggap telah
keluar lapangan, pergantian kepemilikan bola, serta menghitung waktu. Wasit pembantu
berhak menentukan sah tidaknya suatu gol dan menghitung jumlah gol yang terjadi.
12. Waktu pertandingan adalah 4 quarter masing-masing 10 menit
13. Pihak yang berhasil memasukkan bola ke ring terbanyak akan dinyatakan sebagai pemenang
b. voli
1. Pada sistem pertandingan memakai aturan setengah kompetisi di dalamnya terdapat 8 tim
yang akan dibagi menjadi 2 group, setiap group terdiri dari 4 tim.
2. Jumlah maksimal pemain dalam pertandingan resmi bola voli standar Internasional dalam
satu tim adalah 10 orang, Kemudian yang boleh bermain di lapangan hanya 6 orang dan 4
orang sebagai pemain cadangan.
3. Saat pertandingan berlangsung pelatih boleh mengganti pemain inti dengan pemain cadangan
dan tidak ada batasan jumlah pergantian pemain.
4. Jika salah seorang atau lebih dari tim satu anggota tim sedang melakukan pertandingan untuk
cabang olahraga lain, maka pertandingan tidak akan ditunda.
5. Dalam pertandingan bola voli jumlah minimal pemain yang boleh bermain di lapangan
dalam satu tim adalah 4 orang.
6. Jika di lapangan dalam satu tim jumlah pemain kurang dari 4 orang, maka tim tersebut
dianggap kalah oleh panitia pertandingan.
7. Setiap pertandingan bola voli berlangsung harus melewati 3 babak (best of three), Ketika
pada babak pertama dan kedua telah dimenangkan oleh salah satu tim maka pertandingan
babak ke tiga tidak perlu dilaksanakan.
8. Pada pertandingan bola voli sistem perhitungan angka menggunakan rally point maksmal
pada 25 point.
9. Jika saat pertandingan berlangsung kedua tim mendapatkan poin yang sama di akhir yaitu
(24 – 24), maka pertandingan akan ditamabah 2 poin. Tim yang pertama berhasil unggul
dengan selisih 2 poin akan memenangkan pertandingan bola voli.
10. Tim akan mendapatkan nilai 1 apabila memenangkan permainan saat pertandingan
penyisihan.
11. Jika kedua tim atau lebih memperoleh nilai yang sama, maka panitia pertandingan akan
menentukan pemenang juara group dan runner-up dari kualitas angka yang didapat dari
setiapset pada pertandingan sebelumnya.
12. Dalam pertandingan bola voli setiap mengakhiri babak, tim diwajibkan bertukar sisi
lapangan. Apabila kedua tim telah mencapai babak ketiga, maka tim yang memperoleh nilai
terendah dapat meminta kepada wasit untuk bertukar posisi lapangan. Hal ini hanya
dilakukan jika poin telah mencapai angka 13.
13. Setiap tim boleh meminta waktu time out dan hanya boleh dilakukan 1 kali dalam setiap
babak.
14. Wasit memberikan waktu time out hanya 1 menit.
c. Futsal
Luas lapangan:
1. Ukuran: panjang 25-43 m x lebar 15-25 m
2. Garis batas: garis selebar 8 cm, yakni garis sentuh di sisi, garis gawang di ujung-ujung, dan
garis melintang tengah lapangan; 3 m lingkaran tengah; tak ada tembok penghalang atau
papan
3. Daerah penalti: busur berukuran 6 m dari masing-masing tiang gawang
4. Titik penalti: 6 m dari titik tengah garis gawang
5. Titik penalti kedua: 10 m dari titik tengah garis gawang
6. Zona pergantian: daerah 5 m (5 m dari garis tengah lapangan) pada sisi tribun dari
pelemparan
7. Gawang: tinggi 2 m x lebar 3 m
8. Permukaan daerah pelemparan: halus, rata, dan tak abrasif
Jumlah pemain (per team)
1. Jumlah pemain maksimal untuk memulai pertandingan: 5, salah satunya penjaga gawang
2. Jumlah pemain minimal untuk mengakhiri pertandingan: 2 (tidak termasuk cedera)
3. Jumlah pemain cadangan maksimal: 7
4. Jumlah wasit: 2
5. Jumlah hakim garis: 0
6. Batas jumlah pergantian pemain: tak terbatas
7. Metode pergantian: "pergantian melayang" (semua pemain kecuali penjaga gawang boleh
memasuki dan meninggalkan lapangan kapan saja; pergantian penjaga gawang hanya dapat
dilakukan jika bola tak sedang dimainkan dan dengan persetujuan wasit)
8. Dan wasit pun tidak boleh menginjak arena lapangan , hanya boleh di luar garis lapangan
saja , terkecuali jika ada pelanggaran-pelanggaran yang harus memasuki lapangan
Lama permainan:
1. Lama normal: 2x20 menit
2. Lama istirahat: 10 menit
3. Lama perpanjangan waktu: 2x5 menit (bila hasil masih imbang setelah 2x20 menit waktu
normal)
4. Ada adu penalti (maksimal 5 gol) jika jumlah gol kedua tim seri saat perpanjangan waktu
selesai
5. Time-out: 1 per tim per babak; tak ada dalam waktu tambahan
6. Waktu pergantian babak: maksimal 10 menit
29. Mengetahui ciri-ciri perubahan perkembangan fisik tubuh pada dirinya dan faham