Anda di halaman 1dari 26

.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,


RISET DAN TEKNOLOGI
INSPEKTORAT JENDERAL
Jalan Jenderal Sudirman Senayan, Jakarta 10270
Telepon 5737104
Laman: www.itjen.kemendikbud.go.id

PEDOMAN AUDIT PROGRAM


PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI
PROGRAM STUDI S1 KEDOKTERAN
PADA
PERGURUAN TINGGI NEGERI (PTN)

JAKARTA, 2022

1
.

KATA PENGANTAR

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2020 mengamanatkan agar
Program Penerimaan Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri (PMB PTN), baik jalur
Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Lainnya (Mandiri) wajib dilaksanakan
menerapkan 5 (lima) prinsip dasar, yaitu : prinsip keadilan, prinsip akuntabilitas, prinsip
fleksibilitas, prinsip efisiensi, dan prinsip transparansi.
Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai
lembaga Aparat Pengawasan Intern Pemerintah mempunyai kepentingan untuk mengawal
semua kebijakan dan program strategis kementerian, dalam hal ini dilakukan oleh Inspektorat
IV yang membidangi Unit Utama Ditjen Pendidikan Tinggi selaku instansi pembina Perguruan
Tinggi Negeri.
Penyusunan Pedoman Audit Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri pada Perguruan Tinggi
Negeri ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penyamaan persepsi bagi auditor
dalam melakukan audit dan sebagai panduan dalam mengukur kesesuaian perencanaan,
pelaksanaan dan ketercapaian program tersebut.
Hasil audit diharapkan dapat memberikan keyakinan secara memadai atas pelaksanaan Program
Penerimaan Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri yang berdampak pada
meningkatnya penyelenggaraan pengelolaan keuangan serta pencapaian tugas dan fungsi
organisasi Perguruan Tinggi Negeri secara efektif dan efisien.

Jakarta, September 2022


Inspektur IV,

Masrul Latif
NIP 196805081988121001

2
.

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun


1945, bahwa negara menjamin hak setiap warga negara untuk memperoleh pendidikan.
Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa yang mampu menjamin pemerataan kesempatan
pendidikan dan meningkatkan mutu pendidikan untuk meningkatkan kualitas hidup dan
kesejahteraan masyarakat.
Undang-Undang 20 Tahun 2013 menyebutkan bahwa pendidikan kedokteran merupakan
bagian dari pendidikan tinggi dan mempunyai sistem pendidikan nasional yang
diselenggarakan secara terencana, terarah, dan berkesinambungan untuk
menumbuhkembangkan penguasaan, pemanfaatan, penelitian, serta pemajuan ilmu
pengetahuan dan teknologi di bidang kedokteran.
Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana diamanatkan dalam Permendikbud
Nomor 3 Tahun 2020, kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang kesehatan, asosiasi institusi pendidikan kedokteran atau kedokteran gigi, asosasi
rumah sakit pendidikan, dan Organisasi Profesi menyusun Standar Nasional Pendidikan
Kedokteran, yang diantaranya memuat standar kompetensi lulusan, standar isi, proses,
Rumah Sakit Pendidikan, Wahana Pendidikan Kedokteran, Dosen, Tenaga Kependidikan,
sarana dan prasarana, pengelolaan, pembiayaan, dan penilaian.
Sesuai amanat Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 dan Permendikbud Nomor 6 Tahun
2020, seleksi calon mahasiswa kedokteran harus menerapkan 5 (lima) prinsip, yaitu adil,
akuntabel, fleksibel, efisien, dan transparan, serta menjamin adanya kesempatan bagi calon
Mahasiswa dari daerah sesuai dengan kebutuhan daerahnya, kesetaraan gender, dan
kondisi masyarakat yang berpenghasilan rendah.
Dalam rangka pemenuhan pencapaian Standar Nasional Pendidikan Tinggi sebagaimana
tercantum dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 dan Peraturan Pemerintah
Nomor 52 tahun 2017, perguruan tinggi penyelenggara Program Studi Kedokteran wajib
mempunyai perencanaan sistem seleksi dan jumlah penerimaan calon mahasiswa dengan
jumlah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan, serta menyediakan sarpras
dengan mempertimbangkan keseimbangan antara jumlah mahasiswa per prodi, kapasitas
sarpras, tendik, layanan dan sumber daya pendukung pendidikan lainnya.
Berdasarkan Permendikbud Nomor 6 Tahun 2020, Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB)
pada Perguruan Tinggi Negeri menggunakan 3 (tiga) jenis seleksi, yaitu Seleksi Nasional
Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN), Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi
Negeri (SBMPTN), dan Seleksi Lainnya (Mandiri). Seiring perkembangan dan kondisi
terkini, Seleksi Lainnya (Mandiri) yang dikelola secara penuh oleh masing-masing
perguruan tinggi ditenggarai adanya praktik kecurangan yang tidak sesuai prinsip
Penerimaan Mahasiswa Baru pada Perguruan Tinggi Negeri.

3
.
Hal ini senada dengan rekomendasi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kepada
Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek terkait
dengan perbaikan regulasi dan mekanisme penerimaan mahasiswa baru melalui jalur
Mandiri, yaitu sebagai berikut: (Tempo, 27 Agustus 2022)
1. Kemendikbudristek melakukan audit terbatas secara cepat kepada perguruan tinggi
negeri untuk memetakan kelemahan dalam proses penerimaan mahasiswa baru melalui
jalur mandiri.
2. Kemendikbudristek agar menyusun panduan untuk memastikan transparansi dan
akuntabilitas dalam proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri yang berisi
tentang ketentuan untuk membuka informasi tentang jumlah kursi atau kuota yang
tersedia, indikator/kriteria penentuan kelulusan. Kemudian, seleksi berbasis akademik
melalui tes yang dilakukan secara mandiri, konsorsium atau menggunakan hasil tes
lainnya serta transparansi terkait kuota untuk kelompok afirmasi.
3. proses penerimaan mahasiswa baru jalur mandiri agar dilakukan secara digital.
Digitalisasi dalam rangkaian proses penerimaan mahasiswa baru akan lebih
memberikan kepastian, transparansi, dan mempercepat.
4. memperkuat pengawasan dan mendorong pelibatan partisipasi masyarakat untuk
menyampaikan laporan melalui kanal pengaduan baik yang dikelola oleh
Kemendikbudristek maupun melalui platform JAGA Kampus yang dikelola KPK.
Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi sebagai
lembaga Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) mempunyai mandat untuk
mengawal setiap kebijakan Kemendikbudristek, diantaranya dengan melaksanakan audit
terhadap pelaksanaan Program Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Jalur
Mandiri pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek.

B. Dasar Hukum
1. Undang Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan
Tinggi.
2. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan
Kedokteran.
3. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah.
4. SK Kemendiknas Nomor 234/U/2000 tentang Pedoman Pendirian Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Republik Indonesia
Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Nomor :
Per/05/M.Pan/03/2008 Tentang Standar Audit Aparat Pengawasan Intern Pemerintah.
6. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
7. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2017 Tentang Peraturan
Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2013 Tentang Pendidikan Kedokteran.
8. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 2 Tahun 2016
tentang Perubahan Permenristekdikti Nomor 26 Tahun 2015 tentang Registrasi
Pendidik pada Perguruan Tinggi.

4
.
9. Peraturan Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 43 Tahun 2017
tentang Kuota Nasional dan Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi kedokteran dan
Kedoteran gigi.
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 6 Tahun
2020 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Sarjana pada Perguruan Tinggi
Negeri.
12. Pedoman SMM PTN Bagian Barat Tahun 2022.
13. Surat Tugas Inspektur Jenderal Nomor …… tanggal ….. tentang Audit Program
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Kedokteran Jalur Mandiri di 10
(sepuluh) Perguruan Tinggi Negeri pada 8 (delapan) Provinsi.
.
C. Maksud dan Tujuan
Pedoman audit ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman dan penyamaan persepsi
bagi auditor dalam melakukan audit dan sebagai panduan dalam mengukur kesesuaian
perencanaan dan pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Jalur
Mandiri Tahun 2022 pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek.
Audit Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi Kedokteran Jalur Mandiri pada Perguruan
Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek bertujuan untuk menilai kepatuhan
perencanaan dan pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Jalur
Mandiri Tahun 2022 terhadap peraturan perundangan.

D. Ruang Lingkup/sasaran
Sasaran Audit Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) Fakultas Kedokteran
Jalur Mandiri terdiri dari 10 (sepuluh) PTN pada 8 (delapan) Provinsi, yaitu:
1. Universitas Tadulako
2. Universitas Pattimura
3. Universitas Riau
4. Universitas Lambung Mangkurat
5. Universitas Sriwijaya
6. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
7. Universitas Sebelas Maret
8. Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
9. Universitas Jenderal Soedirman
10. Universitas Sam Ratulangi

E. Waktu Pelaksanaan
Pelaksanaan Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru Fakultas Kedokteran Jalur
Mandiri direncanakan tanggal 11 s.d. 17 September 2022.

5
.
F. Petugas
Petugas Audit Penerimaan Mahasiswa Baru adalah Auditor Inspektorat IV Itjen
Kemendikbudristek.

G. Pembiayaan
Pembiayaan kegiatan ini dibebankan pada DIPA Inspektorat IV Itjen Kemendikbudristek
Tahun Anggaran 2022.

6
.
BAB II
PENERIMAAN MAHASISWA BARU
PADA PERGURUAN TINGGI NEGERI

A. Penerimaan Mahasiswa Baru


1. Prinsip Penerimaan Mahasiswa Baru
Penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana pada PTN diselenggarakan dengan
prinsip:
a. adil, yaitu tidak membedakan agama, suku, ras, jenis kelamin, umur, kedudukan
sosial, kondisi fisik, dan tingkat kemampuan ekonomi calon mahasiswa, dengan
tetap memperhatikan potensi dan prestasi akademik calon mahasiswa dan
kekhususan Program Studi di PTN yang bersangkutan;
b. akuntabel, yaitu dilaksanakan sesuai dengan prosedur dan kriteria yang jelas;
c. fleksibel, yaitu diselenggarakan beberapa kali dan setiap calon mahasiswa dapat
menempuh paling banyak 2 (dua) kali UTBK;
d. efisien, yaitu penyelenggaraan tes masuk PTN menggunakan teknologi informasi
dan komunikasi, pelibatan sumber daya manusia, dan fleksibilitas waktu; dan
e. transparan, yaitu pelaksanaan penerimaan mahasiswa baru PTN dilakukan secara
terbuka dan hasil pelaksanaan diakses secara mudah.

2. Jalur Penerimaan Mahasiswa Baru


Jalur penerimaan mahasiswa baru Program Sarjana pada PTN dilakukan melalui:
a. seleksi nasional masuk PTN (SNMPTN) dilakukan berdasarkan hasil penelusuran
prestasi akademik, nonakademik, dan/atau portofolio calon mahasiswa;
b. seleksi bersama masuk PTN (SBMPTN) dilakukan berdasarkan hasil UTBK dan
dapat ditambah dengan kriteria lain sesuai dengan talenta khusus yang ditetapkan
PTN yang bersangkutan; dan
c. seleksi lainnya.
Seleksi lainnya (Jalur Mandiri) dilakukan berdasarkan seleksi dan tata cara yang
ditetapkan oleh masing-masing Pemimpin Perguruan Tinggi.
3. Daya Tampung Penerimaan Mahasiswa Baru
Daya Tampung adalah kapasitas Program Studi untuk menampung jumlah mahasiswa
dalam proses pendidikan berdasarkan ketersediaan sumber daya manusia, infrastruktur
pembelajaran, dan/atau laboratorium di PTN sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan.
Penetapan daya tampung mahasiswa dihitung dan disuaikan dengan nisbah dosen tetap
dengan mahasiswa dan dukungan sarana prasarana yang memadai. Untuk setiap
program studi pada Program Diploma dan Program S1 jumlah calon mahasiswa
sekurang-kurangnya 30 orang dan sebanyak-banyaknya disesuaikan dengan nisbah
dosen tetap dengan mahasiswa, untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan sosial 1 : 30
dan untuk kelompok bidang ilmu pengetahuan alam 1 : 20. Dukungan sarpras dibuktikan

7
.
dengan kepemilikan fasilitas fisik pendidikan dengan ketentuan minimal antara lain:
Ruang kuliah : 0.5 m2 per mahasiswa; dan Ruang dosen tetap : 4 m2 per orang
(Kepmendiknas 234/U/2020; pasal 10 & 12).
Dosen yang dapat diperhitungkan sebagai nisbah dosen dengan mahasiswa adalah dosen
yang sudah memiliki Nomor Induk Dosen Nasional (NIDN) atau Nomor Induk Dosen
Khusus (NIDK) (Permenristekdikti 2/2016).
PTN menetapkan dan mengumumkan jumlah Daya Tampung mahasiswa baru untuk:
Jalur SNMPTN, Jalur SBMPTN, dan Jalur Seleksi lainnya (Mandiri), dan ditetapkan
melalui Keputusan Rektor.
Daya Tampung mahasiswa untuk setiap Program Studi pada setiap jalur seleksi adalah
sebagaimana tercantum dalam tabel 2.1.
Tabel 2.1. Daya Tampung PMB
PTN
PTN BH Pemenuhan Daya
No Jalur Seleksi BLU/Satker
Tampung *)
Daya tampung

Tidak terpenuhi,
1 SNMPTN Min 20% Min 20% dialihkan ke
SBMPTN
Tidak terpenuhi
2 SBMPTN Min 40% Min 30% dialihkan ke
Mandiri
Lainya Paling banyak 10%
3 Mak 30% Mak 50%
(Mandiri) dari SBMPTN
Sumber : Permendikbud 6/2020 (diolah)
*) perubahan daya tampung ditetapkan dengan SK Rektor.

Dengan uraian sebagai berikut:


a. Jalur Seleksi SNMPTN paling sedikit 20 % dari keseluruhan daya tampung.
b. Jalur Seleksi SBMPTN, untuk PTN non Badan Hukum paling sedikit 40% dari
keseluruhan daya tampung. Untuk PTN Badan Hukum paling sedikit 30% dari total
keseluruhan daya tampung.
c. Jalur Seleksi Lainnya (Mandiri), untuk PTN Non Badan Hukum paling banyak 30%
dari keseluruhan daya tampung. Untuk PTN Badan Hukum paling banyak 50% dari
keseluruhan daya tampung.
PTN wajib mencari dan menjaring calon mahasiswa yang memiliki potensi akademik
tinggi, tetapi kurang mampu secara ekonomi dan calon mahasiswa dari daerah terdepan,
terluar, dan tertinggal untuk diterima paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari seluruh
mahasiswa baru yang diterima dan tersebar pada semua Program Studi, dilakukan
melalui SNMPTN, SBMPTN, dan seleksi lainnya (Mandiri).

8
.
PTN wajib melaporkan Daya Tampung, perubahan Daya Tampung, dan hasil seleksi
penerimaan mahasiswa baru SNMPTN, SBMPTN dan seleksi lainnya paling lambat 30
(tiga puluh) hari setelah berakhirnya pelaksanaan registrasi mahasiswa baru kepada
Menteri.
4. Organisasi Pelaksana Penerimaan Mahasiswa Baru
Penyelenggaraan penerimaan mahasiswa baru SNMPTN dan SBMPTN dilaksanakan
oleh Lembaga Tes Masuk Perguruan Tinggi (LTMPT)yang dibentuk oleh Menteri.
Organisasi pelaksana Seleksi Lainnya (Mandiri) diatur dan ditetapkan oleh Pemimpin
Perguruan Tinggi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
5. Persyaratan Peserta Seleksi Dan Calon Mahasiswa
Persyaratan peserta seleksi dan calon mahasiswa PTN melalui jalur SNMPTN,
SBMPTN dan Seleksi Lainnya (Mandiri) adalah sebegai berikut:
a. Peserta SNMPTN memenuhi persyaratan:
1) siswa tahun terakhir pada pendidikan menengah yang akan lulus pada tahun
berjalan;
2) memiliki prestasi akademik dan/atau portofolio baik dan konsisten;
3) masuk kuota peringkat terbaik di sekolah yang ditentukan berdasarkan akreditasi
sekolah; dan
4) memenuhi persyaratan lain yang ditentukan oleh masing-masing PTN.
b. Peserta SBMPTN memenuhi persyaratan:
1) memiliki nilai UTBK yang masih berlaku;
2) memiliki ijazah atau surat keterangan lulus pendidikan menengah; dan
3) lulusan pendidikan menengah paling lama 3 (tiga) tahun terakhir.
c. Peserta Seleksi Lainnya (Mandiri) memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh
Rektor.
Calon mahasiswa yang telah lulus seleksi dan telah melakukan registrasi ditetapkan
sebagai mahasiswa baru melalui Keputusan Rektor.
6. Pembiayaan Dan Pertanggungjawaban Keuangan
Pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangan atas pelaksanaan jalur SNMPTN,
SBMPTN dan seleksi lainnya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Pembiayaan pelaksanaan seleksi Calon Mahasiswa Baru dibebankan pada anggaran
Kementerian dan Peserta, dengan rincian sebagaimana tercantum dalam tabel 2.2.

9
.
Tabel 2.2. Pembiayaan Seleksi PMB

No Pembiayaan Pembiayaan PMB


1 SNMPTN Kementerian
2 SBMPTN Kementerian & Peserta
3 UTBK Peserta
4 Lainya (Mandiri) Peserta
Sumber : Permendikbud 6/2020.
Dengan uraian sebagai berikut:
a. Pembiayaan pelaksanaan SNMPTN dibebankan pada anggaran Kementerian.
b. Pembiayaan pelaksanaan UTBK dibebankan kepada peserta.
c. Pembiayaan pelaksanaan SBMPTN dibebankan pada peserta dan anggaran
Kementerian.
d. Pembiayaan pelaksanaan seleksi lainnya dibebankan kepada peserta.

B. Penerimaan Mahasiswa Baru Prodi Kedokteran


1. Kuota Nasional
Penerimaan mahasiswa baru prodi kedokteran ditentukan dengan menghitung
berdasarkan Kuota Nasional. Kuota Nasional Mahasiswa Program Studi Kedokteran
yang selanjutnya disebut Kuota Nasional adalah jumlah maksimal mahasiswa baru yang
dapat diterima di Program Studi Kedokteran di Indonesia. Program studi kedokteran
hanya dapat menerima mahasiswa sesuai dengan kuota nasional (UU 20/2013; pasal 9).
Perguruan tinggi menetapkan kebijakan tentang jumlah mahasiswa baru untuk Program
Studi Kedokteran sesuai dengan daya tampung dan Kuota Nasional yang ditetapkan oleh
Menteri sebelum tahun akademik baru dan berlaku selama 2 tahun akademik.
Dalam hal terjadi perubahan jumlah dosen, peringkat akreditasi, dan/atau persentase
kelulusan uji kompetensi, pemimpin perguruan tinggi dapat mengusulkan perubahan
Kuota Nasional kepada Menteri. Kuota Nasional setiap Program Studi Kedokteran dan
Program Studi Kedokteran Gigi terintegrasi dengan Pangkalan Data Pendidikan Tinggi.
Perguruan tinggi yang melanggar ketentuan Kuota Nasional dan seleksi penerimaan
mahasiswa baru Program Studi Kedokteran dan Program Studi Kedokteran Gigi
dikenakan sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Perhitungan Kuota Nasional Prodi Kedokteran didasarkan pada kriteria penilaian yang
terdiri atas peringkat akreditasi, persentase kelulusan Uji Kompetisi Mahasiswa
Program Profesi Dokter, kerja sama dengan rumah sakit, dan rasio dosen dengan
mahasiswa, sebagaimana tercantum dalam tabel 2.3 dan tabel 2.4.

10
.

Tabel 2.3. Perhitungan Kuota Prodi Kedokteran

Sumber : Permenristekdikti 43/2017

Tabel 2.4. Konversi Kuota Prodi Kedokteran

Sumber : Permenristekdikti 43/2017

2. Seleksi calon mahasiswa Prodi Kedokteran


Di samping wajib mengikuti seleksi sesuai ketentuan umum, calon mahasiswa Prodi
Kedokteran harus lulus seleksi penerimaan mahasiswa baru sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang- undangan, antara lain harus lulus: tes kesehatan; tes bakat; dan
tes kepribadian. Tes kesehatan, tes bakat, dan tes kepribadian yang dikembangkan sesuai
dengan standar nasional pendidikan kedokteran.

11
.
C. Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri
Mekanisme Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru jalur Seleksi Lainnya (jalur Mandiri) pada
Perguruan Tinggi Negeri ditentukan oleh masing-masing perguruan tinggi dan dituangkan
dalam Surat Keputusan Rektor.
Pembentukan Fakultas Kedokteran wajib mempunyai perencanaan sistem seleksi dan
jumlah penerimaan calon mahasiswa dengan jumlah sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan (PP 52/2017; pasal 4).
Seleksi yang digunakan beraneka ragam, diantaranya menggunakan ujian tulis, nilai rapor,
nilai UTBK, dan prestasi, serta menggabungkan beberapa metode seleksi. Selain itu
perguruan tinggi juga memberlakukan komponen bobot seleksi berdasarkan besaran
Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI), prosentase dan besaran SPI tergantung
perguruan tinggi masing-masing.
Kuota Daya Tampung setiap Prodi Jalur Seleksi Mandiri, untuk PTN Non Badan Hukum
(PTN Non BH) paling banyak 30% dari keseluruhan daya tampung, sedangkan untuk PTN
Badan Hukum (PTN BH) paling banyak 50% dari keseluruhan daya tampung.

D. Perguruan Tinggi Negeri Penyelenggara Program Studi Kedokteran


Perguruan Tinggi Negeri penyelenggara Program Studi Kedokteran di lingkungan
Kemendikbudristek sebanyak 37 perguruan tinggi, terdiri dari 10 Perguruan Tinggi Negeri
Badan Hukum (PTN-BH), 24 Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU),
dan 3 Perguruan Tinggi Negeri Satuan Kerja (PTN-Satker), yaitu sebagai berikut:

DAYA
PROGRAM PEMINAT
NO NAMA PTN JENJANG TAMPUNG RASIO
STUDI 2021
2022
1 Universitas Airlangga Kedokteran S1 54 1,158 1 : 22

Pendidikan
2 Universitas Hasanuddin S1 100 3,374 1 : 34
Dokter

3 Universitas Diponegoro Kedokteran S1 47 1,464 1 : 32

4 Universitas Gadjah Mada Kedokteran S1 53 1,588 1 : 30

5 Universitas Padjadjaran Kedokteran S1 78 3,088 1 : 40

Pendidikan
6 Universitas Indonesia S1 54 2,750 1 : 51
Dokter
Universitas Sumatera Pendidikan
7 S1 76 2,186 1 : 29
Utara Dokter

8 Universitas Brawijaya Kedokteran S1 54 1,779 1 : 33

9 Universitas Sebelas Maret Kedokteran S1 77 2,980 1 : 39

10 Universitas Andalas Kedokteran S1 100 2,246 1 : 23

12
.
DAYA
PROGRAM PEMINAT
NO NAMA PTN JENJANG TAMPUNG RASIO
STUDI 2021
2022
Pendidikan
11 Universitas Syiah Kuala S1 112 1,785 1 : 16
Dokter

12 Universitas Riau Kedokteran S1 49 1,721 1 : 36

Pendidikan
13 Universitas Sriwijaya S1 116 2,333 1 : 21
Dokter

14 Universitas Jambi Kedokteran S1 45 1,506 1 : 34

15 Universitas Bengkulu Kedokteran S1 25 840 1 : 34

16 Universitas Lampung Kedokteran S1 125 2,356 1 : 19

Pendidikan
17 UPN Veteran Jakarta S1 111 2,244 1 : 21
Dokter
Universitas Sultan Ageng
18 Kedokteran S1 25 930 1 : 38
Tirtayasa
Universitas Jenderal
19 Kedokteran S1 52 2,340 1 : 45
Soedirman
Pendidikan
20 Universitas Jember S1 30 1,019 1 : 34
Dokter
Pendidikan
21 Universitas Udayana S1 74 1,482 1 : 20
Dokter
Universitas Pendidikan
22 Kedokteran S1 29 341 1 : 12
Ganesha
Pendidikan
23 Universitas Mataram S1 27 73 1:3
Dokter
Pendidikan
24 Universitas Tanjungpura S1 16 458 1 : 29
Dokter
Pendidikan
25 Universitas Mulawarman S1 20 630 1 : 32
Dokter
Universitas Lambung Pendidikan
26 S1 70 1,168 1 : 17
Mangkurat Dokter
Pendidikan
27 Universitas Sam Ratulangi S1 110 1,447 1 : 14
Dokter
Universitas Negeri
28 Kedokteran S1 20 343 1 : 18
Gorontalo
Pendidikan
29 Universitas Tadulako S1 75 946 1 : 13
Dokter

30 Universitas HaluOleo Kedokteran S1 40 857 1 : 22

Pendidikan
31 Universitas Nusa Cendana S1 20 572 1 : 29
Dokter
Pendidikan
32 Universitas Khairun S1 22 138 1:7
Dokter
Pendidikan
33 Universitas Pattimura S1 46 423 1 : 10
Dokter

13
.
DAYA
PROGRAM PEMINAT
NO NAMA PTN JENJANG TAMPUNG RASIO
STUDI 2021
2022
Pendidikan
34 Universitas Cenderawasih S1 27 342 1 : 13
Dokter
Pendidikan
35 Universitas Papua S1 - - -
Dokter

36 Universitas Malikussaleh Kedokteran S1 32 1,043 1 : 33

Universitas Palangka
37 Kedokteran S1 21 389 1 : 19
Raya

14
.
BAB III
AUDIT PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU
FAKULTAS KEDOKTERAN JALUR MANDIRI

A. Tahap Persiapan
Sebelum melakukan kegiatan audit, tim auditor perlu melakukan beberapa langkah
persiapan yang mencakup:
1. Penyusunan Pedoman
2. Penetapan PTN, Fakultas dan Program Studi sebagai sasaran audit
3. Pembentukan tim audit (Auditor Inspektorat IV)
4. Pelatihan Kantor Sendiri.

Langkah - langkah persiapan secara rinci diuraikan sebagai berikut


1. Penetapan PTN sebagai Sasaran Audit
Penetapan PTN sebagai sasaran menyesuaikan dengan perguruan tinggi yang
menyelenggarakan Program Studi Kedokteran.

2. Pembentukan Tim Audit


Audit dilakukan oleh tim audior Inspektorat IV yang para anggotanya ditetapkan
dengan surat tugas yang dikeluarkan oleh Inspektur Jenderal.

3. Pelatihan Kantor Sendiri


Guna mencapai hasil yang optimal, maka dilakukan Pelatihan Kantor Sendiri yang
diikuti oleh seluruh auditor Inspektorat IV dengan tujuan untuk menyamakan persepsi
dan memberikan pemahaman terkait Program Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek.

B. Tahap Audit

1. Pelaksanaan Audit

Pelaksanaan audit mengacu pada Pedoman Audit Program Penerimaan Mahasiswa


Baru Jalur Mandiri pada Perguruan Tinggi Negeri di lingkungan Kemendikbudristek.
dengan mekanisme sebagai berikut:
a. Audit
Melakukan audit atas perencanaan, pengelolaan dan pelaksanaan Program
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri yang sudah dilaksanakan dan dicapai
oleh PTN.

15
.
b. Simpulan
Menyusun simpulan atas hasil Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri pada PTN dan dituangkan dalam Kertas Data Audit (KDA).
c. Rekomendasi dan saran
Memberikan rekomendasi dan saran atas simpulan yang telah disusun atas audit
yang dilakukan,

2. Penyusunan Laporan Hasil Audit

Hasil audit yang telah disimpulkan harus disampaikan kepada Inpektur Jenderal dalam
bentuk laporan dengan tahapan penyusunan sebagai berikut:
a. Konsep Laporan Hasil Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri
disusun maksimal 5 (lima) hari kerja setelah surat tugas berakhir.
b. Lakukan ekspose hasil audit untuk mendapatkan masukan dan penyempurnaan
penyusunan laporan.
c. Buat Finalisasi Laporan Hasil Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri.

C. Sistematika Pelaporan
Pelaporan hasil Audit disusun dengan sistematika sebagai berikut:

BAGIAN KESATU
SIMPULAN DAN REKOMENDASI
(ringkasan hasil audit berisi hasil audit secara ringkas yang meliputi simpulan dan
rekomendasi)

BAGIAN KEDUA URAIAN HASIL AUDIT


A. Umum
(memuat dasar hukum, berisi dasar kewenangan APIP untuk melakukan penugasan
dan surat tugas beserta susunan tim)
1. Dasar Audit
2. Tujuan Audit
3. Ruang Lingkup Audit
4. Pelaksanaan Audit
5. Metodologi Audit

B. Hasil Audit
(memuat uraian hasil audit, menguraikan secara jelas sebab, akibat, simpulan serta
saran tindakan perbaikan yang disampaikan kepada auditi dan tanggapan atas saran
tersebut)

16
.

C. Hal-hal lain yang perlu diperhatikan (jika ada)


(memuat informasi penting lainnya yang perlu mendapat perhatian pemimpin auditi;
dan atau apresiasi, yang berisi ucapan terima kasih kepada auditi dan pihak lain
sehingga kegiatan pengawasan dapat terlaksana dengan lancar)

Lampiran
1. Berita Cara Hasil Audit
2. Kertas Data Audit
3. Kertas Kerja Audit
4. Dokumen Pendukung Lainnya.

17
.

BAB V
PENUTUP

Perguruan Tinggi Negeri yang menyelengaraan Program Studi Kedokteran diharapkan


melaksanakan tata kelola perguruan tinggi dengan baik dan optimal, baik pada bidang akademis
maupun non akademis. Lebih jauh pada proses seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri yang dikelola secara penuh oleh masing-masing Perguruan Tinggi. Hal ini diharapkan
dapat mencegah timbulnya risiko yang mungkin saja terjadi dan menghambat pencapaian target
yang sudah ditetapkan.

Apabila dari hasil audit masih ditemukan pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri yang belum sesuai dengan ketentuan perundangan maka perlu perbaikan dan
penyempurnaan guna mendapatkan capaian hasil program yang optimal.

Pedoman ini diharapkan memberikan arah bagi tim audit untuk melaksanakan audit Program
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri dengan baik. Hasil dari audit ini diharapkan dapat
menjadi bahan masukan bagi Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi dan Inspektorat Jenderal
Kemendikbudristek dalam mengambil keputusan selanjutnya dalam hal peningkatan tata kelola
Penerimaan Mahasiswa Baru di masa mendatang.

Demikian pula bagi Inspektorat IV, Laporan Hasil Audit ini adalah sebagai pertanggungjawaban
kegiatan yang dibiayai dari anggaran Inspektorat Jenderal Kemendikbudristek.

Inspektur IV,

Masrul Latif
NIP 196805081988121001

18
.

Lampiran 1. Tentatif Audit Obyektif


(silahkan dikembangkan/disesuaikan kondisi masing-masing PTN)

A. Perencanaan PMB
1. Penetapan daya tampung penerimaan mahasiswa baru Prodi Kedokteran tidak sesuai
ketentuan.
2. Nisbah/rasio dosen dan mahasiswa Prodi Kedokteran tidak sesuai ketentuan.
3. Penentuan Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri tidak sesuai ketentuan.
4. Penentuan Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri tidak sesuai jadwal yang
ditetapkan dan sesuai ketentuan.
5. Penentuan besaran Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) tidak sesuai ketentuan.
6. Penentuan Passing Grade Kelulusan tidak sesuai ketentuan.

B. Pelaksanaan PMB

1. Jumlah mahasiswa hasil seleksi PMB melebihi daya tampung.


2. Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri tidak sesuai ketentuan.
3. Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur Mandiri tidak sesuai jadwal yang ditetapkan dan tidak
sesuai ketentuan.
4. Jumah dan besaran Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) PMB Jalur Mandiri tidak
sesuai ketentuan.
5. Passing Grade Kelulusan PMB Jalur Mandiri tidak sesuai ketentuan.

C. Tata Kelola Keuangan PMB

1. Besaran biaya pendaftaran dan registrasi PMB Jalur Mandiri tidak sesuai ketentuan.
2. Biaya pendaftaran dan registrasi mahasiswa baru Jalur Mandiri tidak ditatausahakan dan
dilaporkan sebagai pendapatan PTN sesuai ketentuan.
3. Terdapat pengunaan langsung dan atau pengelolaan PNBP dari PMB di luar mekanisme
APBN.

19
.

Lampiran 2. Program Kerja Audit


(silahkan dikembangkan/disesuaikan kondisi masing-masing PTN)

PROGRAM KERJA AUDIT (PKA)


PENERIMAAN MAHASISWA BARU JALUR MANDIRI
PROGRAM STUDI KEDOKTERAN
PADA UNIVERSITAS……..
TAHUN AKADEMIK 2022/2023

PKA No.
Rencana Realisasi KKA
No Uraian
Oleh Waktu Oleh Waktu No.
A Perencanaan Penerimaan Mahasiswa
Baru
1 Analisis Daya Tampung
Tujuan Audit:
Untuk meyakinkan bahwa penetapan
daya tampung penerimaan
mahasiswa baru sesuai ketentuan.
Prosedur Audit:
a. Dapatkan dokumen analisis daya
tampung mahasiswa baru Tahun
Akademik 2022/2023;
b. Dapatkan dokumen penetapan mahasiswa
baru berdasarkan jenis seleksi (SNMPTN,
SBMPTN, Mandiri, Jalur lainya);
c. Dapatkan dokumen daftar mahasiswa
Prodi Kedokteran Tahun Akademik
2021/2022;
d. Dapatkan Daftar Dosen Tetap yang sudah
ber NIDN/NIDK Tahun Akademik
2021/2022;
e. Dapatkan daftar kelulusan mahasiswa
Prodi Kedokteran tahun akademik
2021/2022;
f. Telaah kesesuaian penetapan daya
tampung mahasiswa baru dengan analisis
berdasarkan dokumen dan kondisi dan
ketentuan yang ada;
g. Buat simpulan hasil audit.

2. Analisis Rasio Dosen dan Mahasiswa


Tujuan Audit:
Untuk meyakinkan bahwa rasio dosen dan
mahasiswa sesuai ketentuan.

20
.

Prosedur Audit:
a. Dapatkan dokumen daftar mahasiswa
Prodi Kedokteran Tahun Akademik
2021/2022;
b. Dapatkan Daftar Dosen Tetap yang sudah
ber NIDN/NIDK Tahun Akademik
2021/2022 dan 2022/2023;

c. Telaah kesesuaian rasio dosen dan


mahasiswa dengan ketentuan yang ada.
d. Buat simpulan.

3. Mekanisme Penerimaan Mahasiswa


Baru Jalur Mandiri
Tujuan Audit:
1. Untuk meyakinkan bahwa Penentuan
Mekanisme Penerimaan Mahasiswa Baru
Jalur Mandiri sesuai ketentuan.
2. Untuk meyakinkan bahwa Penentuan
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri sudah sesuai jadwal yang
ditetapkan dan sesuai ketentuan.
3. Untuk meyakinkan bahwa Penentuan
Sumbangan Pengembangan Institusi
(SPI) sudah sesuai ketentuan.
4. Untuk meyakinkan bahwa Penentuan
Passing Grade Kelulusan sesuai
ketentuan.
Prosedur Audit:
a. Dapatkan Dokumen Peraturan
Rektor/Petunjuk Teknis/SOP Penerimaan
Mahasiswa Baru Jalur Mandiri Tahun
Akademik 2022/2023;
b. Dapatkan dokumen penentuan Sistem
Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru
Jalur Mandiri Tahun Akademik
2022/2023;
c. Dapatkan jadwal Penerimaan Mahasiswa
Baru Jalur Mandiri berdasarkan jenis
seleksi yang ada;
d. Dapatkan dokumen analisis penetapan
Sumbangan Pengembangan Institusi
(SPI);
e. Dapatkan dokumen penetapan
mekanisme penilaian, penentuan passing
grade, dan kelulusan PMB Jalur Mandiri
berdasarkan jenis seleksi yang ada;
f. Telaah kesesuaian penentuan mekanisme

21
.

dan jenis penerimaan mahasiswa baru


Jalur Mandiri dengan ketentuan yang
ada;
g. Telaah penentuan jadwal Penerimaan
Mahasiswa Baru Jalur Mandiri sesuai
dengan ketentuan yang ada;
h. Telaah penentuan dan penetapan
Sumbangan Pengembangan Institusi
(SPI) PMB Jalur Mandiri sesuai
ketentuan yang ada;
i. Telaah penentuan dan penetapan passing
grade kelulusan PMB Jalur Mandiri
sesuai ketentuan yang ada;
j. Buat Simpulan.

B Pelaksanaan Penerimaan Mahasiswa


Baru Jalur Mandiri
Penerimaan Mahasiswa Baru
Tujuan Audit:
1. Untuk meyakinkan bahwa Mekanisme
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri sesuai ketentuan.
2. Untuk meyakinkan bahwa Penerimaan
Mahasiswa Baru Jalur Mandiri sudah
sesuai jadwal yang ditetapkan dan sesuai
ketentuan.
3. Untuk meyakinkan bahwa Sumbangan
Pengembangan Institusi (SPI) PMB Jalur
Mandiri sudah sesuai ketentuan.
4. Untuk meyakinkan bahwa Passing Grade
Kelulusan PMB Jalur Mandiri sesuai
ketentuan.
Prosedur Audit:
a. Dapatkan dokumen Sistem Seleksi
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri Tahun Akademik 2022/2023;
b. Dapatkan jadwal dan realisasi
penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri berdasarkan jenis seleksi yang
ada;
c. Dapatkan dokumen penetapan besaran
Sumbangan Pengembangan Institusi
(SPI) PMB Jalur Mandiri per mahasiswa;
d. Dapatkan dokumen Surat Pernyataan
Kesanggupan Membayar SPI per
mahasiswa;
e. Dapatkan dokumen penilaian, penentuan
passing grade, dan kelulusan mahasiswa

22
.

PMB Jalur Mandiri berdasarkan jenis


seleksi yang ada;
f. Telaah kesesuaian mekanisme dan jenis
Penerimaan Mahasiswa Baru Jalur
Mandiri;
g. Telaah jadwal Penerimaan Mahasiswa
Baru Jalur Mandiri berdasarkan jenis
seleksi;
h. Telaah penetapan besaran Sumbangan
Pengembangan Institusi (SPI) per
mahasiswa;
i. Telaah perhitungan passing grade
kelulusan setiap mahasiswa PMB Jalur
Mandiri;
j. Lakukan wawancara dan uji petik
(Panitia PMB Jalur Mandiri, Orang
tua/Mahasiswa);
k. Buat simpulan.

B. Tata Kelola Keuangan PMB Jalur


Mandiri
1. Pendaftaran Mahasiswa Baru
Tujuan Audit:
1. Untuk meyakinkan bahwa besaran biaya
pendaftaran PMB Jalur Mandiri sudah
sesuai ketentuan.
2. Untuk meyakinkan bahwa biaya
pendaftaran mahasiswa baru Jalur
Mandiri sudah ditatausahakan dan
dilaporkan sebagai pendapatan PTN
sesuai ketentuan.

Prosedur Audit:
a. Dapatkan SK Bendahara Penerimaan /
Bendahara Penerimaan Mahasiswa
Baru;
b. Dapatkan Buku Rekening dan Rekening
Koran Bendahara Penerimaan Tahun
2022;
c. Dapatkan Buku Kas Umum Bendahara
Penerimaan/Bendahara Penerimaan
Mahasiswa Baru;
d. Dapatkan SK Rektor terkait penetapan
besaran biaya pendaftaran PMB Jalur
Mandiri;

23
.

e. Dapatkan dokumen jumlah pendaftar


mahasiswa PMB Jalur Mandiri tahun
akademik 2022/2023 berdasarkan jenis
seleksi;
f. Dapatkan bukti setoran pendaftaran
mahasiswa baru Jalur Mandiri;
g. Telaah kesesuaian tarif, pencatatan, dan
jumlah setoran pendaftaran mahasiswa
baru Jalur Mandiri;
h. Buat simpulan.

2. Registrasi Mahasiswa Baru


Tujuan Audit:
1. Untuk meyakinkan bahwa besaran
registrasi mahasiswa baru Jalur Mandiri
sudah sesuai ketentuan.
2. Untuk meyakinkan bahwa biaya registrasi
mahasiswa baru Jalur Mandiri sudah
ditatausahakan dan dilaporkan sebagai
pendapatan PTN sesuai ketentuan.
Prosedur Audit:
a. Dapatkan SK Rektor terkait penetapan
besaran biaya Sumbangan Pengembangan
Institusi (SPI) dan Uang Kuliah Tunggal
(UKT) PMB Jalur Mandiri;
b. Dapatkan daftar mahasiswa yang
dinyatakan diterima/lulus PMB Jalur
Mandiri tahun akademik 2022/2023
berdasar jenis seleksi;
c. Dapatkan Dokumen penetapan besaran
SPI dan UKT Jalur Mandiri per
mahasiswa berdasarkan jenis seleksi;
d. Dapatkan SK Rektor terkait penetapan
besaran SPI dan UKT Jalur Mandiri
setiap mahasiswa berdasarkan jenis
seleksi;
e. Dapatkan Buku Rekening dan Rekening
Koran Bendahara Penerimaan /
Bendahara Penerimaan Mahasiswa Baru
tahun akademik 2022/2023;
f. Dapatkan Buku Kas Umum Bendahara
Penerimaan / Bendahara Penerimaan
Mahasiswa Baru tahun akademik
2022/2023;

24
.

g. Dapatkan bukti setoran UKT dan SPI


mahasiswa baru Jalur Mandiri tahun
akademik 2022/2023;
h. Telaah kesesuaian penetapan besaran
biaya UKT/SPI Jalur Mandiri setiap
mahasiswa berdasarkan jenis seleksi;
i. Telaah kesesuaian besaran UKT/SPI,
pencatatan, dan jumlah setoran
mahasiswa Jalur Mandiri berdasar jenis
seleksi;
j. Buat simpulan.

Pengendali Teknis Ketua Tim

Nama Nama
NIP NIP

Tanggal: Tanggal:

25
.

Lampiran 3. Kertas Kerja Audit

KERTAS KERJA AUDIT (KKA)

AUDIT PROGRAM PENERIMAAN MAHASISWA BARU


PADA UNIVERSITAS…………

Nama Auditi : ................. KKA No. : KKA xxx

Program : Audit Program Penerimaan Mahasiswa Baru Ref. PKA : PKA xxx
Periode Audit : Tahun Anggaran ……
Disusun oleh : …………
Waktu Audit : 11 s.d. 17 September 2022 Anggota Tim

Tanggal : …………

Paraf :

Direview oleh : …………


Ketua Tim

Tanggal : …………

Paraf :

Direview oleh : ..................


Pengendali Teknis

Paraf :

A. …..
B. …..
C. ….

Kesimpulan:
1. ..........
2. ……...
3. ………

26

Anda mungkin juga menyukai