PEDOMAN MAGANG
BANJARMASIN
Tim Perumus Pedoman Magang
Politeknik Negeri Banjarmasin
TENTANG
PERATURAN MAGANG MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Menimbang :
a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (5) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 mengenai Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, magang merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang ditetapkan dalam Standar Proses Pembelajaran;
b. Upaya penguatan magang mahasiswa di Dunia Usaha Dunia Industri
dan Kerja (DUDIKA);
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, Direktur perlu
menetapkan Panduan Magang Mahasiswa Politeknik Negeri
Banjarmasin.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
3. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI ;
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 242);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 47);
6. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
123/M/KPT/2019 tentang magang industri dan pengakuan satuan
kredit semester untuk magang kuliah;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 22
Tahun 2018 tentang Statuta Politeknik Negeri Banjarmasin (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 947).
MEMUTUSKAN:
Pasal 1
Peraturan Direktur tentang Magang Mahasiswa Politeknik Negeri
Banjarmasin sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Direktur ini.
Pasal 2
Peraturan magang sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 digunakan sebagai
panduan dalam kegiatan Magang Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin.
Pasal 3
Dengan berlakunya Peraturan Direktur ini, maka pelaksanaan Magang
mahasiswa wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur
ini.
Pasal 5
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
Ditetapkan di : Banjarmasin
pada tanggal : 3 Mei 2021
Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin,
JONIRIADI
NIP 196604121989031003
DAFTAR ISI
BAB I PETUNJUK UMUM.................................................................................................................. 1
1.1 Lingkup Kegiatan Magang ..................................................................................................... 1
1.2 Kriteria Magang Industri ........................................................................................................ 4
1.3 Syarat Pengajuan Magang ...................................................................................................... 6
1.4 Mekanisme dan Korespondensi .............................................................................................. 8
1.5 Pembimbingan ........................................................................................................................ 9
BAB II .................................................................................................................................................. 13
PENILAIAN DAN EVALUASI .......................................................................................................... 13
2.1 Kredit Mata Kuliah Magang Industri ................................................................................... 13
2.2 Komponen Nilai dalam Kegiatan Magang ........................................................................... 15
2.3 Seminar Magang Industri ..................................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................................. 20
LAPORAN MAGANG ........................................................................................................................ 20
3.1 Struktur Laporan Magang ........................................................................................................ 20
3.2 Tata Cara Penulisan ................................................................................................................. 21
3.3 Bahasa ...................................................................................................................................... 23
3.4 Judul, Sub Judul dan Lain-lain ................................................................................................. 23
3.5 Penomoran ............................................................................................................................... 24
pg. 2
BAB I PETUNJUK UMUM
pg. 2
1.1.3. Tujuan Magang Industri
Program magang 1 sampai 2 semester memberikan pengalaman yang cukup kepada
mahasiswa dan pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama
magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem
solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi,
kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi.
Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam
memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan
mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen
serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba,
organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).
Adapun tujuan utama dari pelaksanaan magang mahasiswa Politeknik Negeri diharapkan
dapat mendorong terjadinya:
1. Peningkatan intensitas kerjasama Politeknik dengan IDUKA.
2. Peningkatan link and match antara Politeknik dan IDUKA.
3. Penyiapan kompetensi mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA.
Selain tujuan utama diatas pelaksanaan magang kurikulum merdeka untuk mendukung
tercapainya capaian pembelajaran lulusan (Learning Outcome) yang dirancang oleh
Program Studi.
Berdasar perspektif program studi:
1. Internalisasi sikap profesional dan budaya kerja yang sesuai serta diperlukan bagi
IDUKA.
2. Pengetahuan yang belum /tidak dipelajari dalam proses perkuliahan di kampus.
3. Memperoleh keterampilan khusus /keahlian kerja dan/atau pengetahuan, keterampilan
umum.
4. Mahasiswa yang sudah mengenal lingkungan kerja akan memberikan keuntungan
sekaligus sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
Berdasar perspektif IDUKA:
pg. 3
1. IDUKA berpotensi untuk mendapatkan talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan
dan dapat langsung direkrut sebagai karyawan dan sejenis, sehingga dapat
mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan awal/ induksi serta mempersingkat proses
rekrutmen yang biasa di lakukan.
2. Permasalahan IDUKA dapat di kolaborasikan dalam bentuk Kerjasama (riset
terapan), merupakan bentuk kerja sama win win solution antara IDUKA dan
pendidikan tinggi Vokasi.
pg. 4
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di industri, dunia usaha dan kerja
(IDUKA) baik pada sektor publik/pemerintah atau swasta
2. Skema Magang Berbasis Teaching Industry
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di kampus utamanya pada tempat
kegiatan praktek seperti Teaching Industry dan sejenisnya yang berkolaborasi
dengan IDUKA dalam rangka menghasilkan barang/jasa
3. Skema Magang Berbasis Kewirausahaan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang berbasis pada kegiatan
bisnis/usaha/kewirausahaan yang sudah dirancang oleh mahasiswa atau
sekelompok mahasiswa untuk menghasilkan produk/jasa.
pg. 5
5 -1 (5 semester di kampus, 1 semester di teaching industry) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi
2. Program Diploma 4
5-2-1 (5 semester di kampus, 2 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)
6 -2 (6 semester di kampus, 2 semester di teaching industry)
6 - 1 -1 (6 semester di kampus, 1 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)
7 -1 (7 semester di kampus, 1 semester di teaching industry) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi
1. bentuk bebas (free form), yaitu penjabaran sejumlah kompetensi yang diperoleh
mahasiswa selama mengikuti Magang Industri dalam bentuk komponen hard
skills (seperti kecakapan untuk merumuskan permasalahan, kemampuan
menganalisa dan menyelesaikan permasalahan) dan soft skills (seperti kemampuan
berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi, kemampuan bekerjasama dalam
tim, kemampuan untuk menjalankan etika profesi) sesuai dengan capaian
pembelajaran.
2. bentuk terstruktur (structured form), yaitu penjabaran sejumlah kompetensi yang
diperoleh mahasiswa selama mengikuti Magang Industri yang setara dengan
beberapa matakuliah yang ditawarkan dalam struktur kurikulum yang
kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang.
3. bentuk hibrida. yaitu gabungan antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur
(structured).
pg. 7
7. Perguruan Tinggi menugasi dosen pembimbing yang relevan dengan tempat magang
mahasiswa untuk membimbing mahasiswa selama magang/praktek kerja. Dalam satu
pemagangan dapat ditugaskan beberapa dosen yang membimbing beberapa kelompok
mahasiswa
B. Tugas dan kewajiban masing-masing:
1. Perusahaan tempat magang menjamin proses magang yang berkualitas sesuai
kesepakatan, menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
mahasiswa/kelompok mahasiswa selama magang, memberikan hak dan jaminan
sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang,
hak karyawan magang). Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa
selama magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
2. Perguruan tinggi menyiapkan keberangkatan mahasiswa, menugaskan dosen
pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang dari kampus dan
bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk
monitoring dan evaluasi. Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan penilaian
capaian mahasiswa selama magang.
pg. 8
kewajiban Mitra Magang :
1. Bersama Perguruan Tinggi, menyusun dan menyepakati program Magang yang
akan ditawarkan kepada mahasiswa.
2. Menjamin proses Magang yang berkualitas sesuai dokumen kerjasama (MoU).
3. Menyediakan Pembimbing Lapangan yang mendampingi Peserta Magang.
4. Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan kepada Peserta Magang
5. Pembimbing Lapangan mendampingi dan menilai kinerja Peserta Magang dan
bersama Dosen Pembimbing memberikan penilaian.
6. Untuk perusahaan yang tergabung dalam PMMB, kewajiban Mitra Magang
mengikuti ketentuan yang berlaku pada program tersebut.
1.5 Pembimbingan
Pembimbingan diberikan kepada mahasiswa sebelum terjun dalam kegiatan Magang
Industri. Pembimbingan dilakukan oleh Dosen internal Politeknik Negeri Banjarmasin
yang dapat kemudian dibantu oleh Supervisor (pembimbing lapangan) pada industri
tempat pemagangan. Dalam hal ini, dosen pembimbing memberikan arahan dan
tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang, sedasngkan Supervisor menjadi
mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang. Dosen pembimbing
bersama supervisor kemudian akan melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil
magang. Adapun Alur program magang di Politeknik Negeri Banjarmasin
ditunjukkan pada Gambar 2.1.
pg. 9
Gambar 2.1 Alur program magang di Politeknik Negeri Banjarmasin
pg. 10
f. Koordinasi dengan Pembimbing Lapangan tentang progres Peserta Magang selama
pelaksanaan Magang.
g. Menguji Peserta Magang pada saat Seminar Hasil Magang.
1. Kriteria Supervisor
a. Pembimbing dengan syarat karyawan tetap perusahaan
b. Memiliki kemampuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada peserta Magang
sesuai dengan kompetensinya.
2. Tugas dan Kewajiban
a. Menyediakan waktu untuk konsultasi melalui tatap muka.
b. Memberikan pengarahan dan bimbingan tentang topik atau studi kasus yang diangkat
oleh Peserta Magang.
c. Memberikan bimbingan teknis mengenai kegiatan di lapangan yang berkaitan
dengan kegiatan Magang.
d. Memberikan saran dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi
Peserta Magang dilapangan selama kegiatan Magang.
e. Melakukan evaluasi dan penilaian kepada Peserta Magang berdasarkan kriteria
penilaian yang telah ditentukan.
b. Jika dilakukan selama 12 bulan, maka setara dengan 40 sks. Dalam hal ini,
Tugas Akhir atau Skripsi dapat dimaksukkan ke dalam kegiatan Magang
yang setara dengan 6 sks.
c. Mahasiswa wajib melakukan input mata kuliah yang disetarakan dengan
Magang pada saat perwalian.
b. Jika dilakukan selama 12 bulan, maka setara dengan 40 sks. Tugas Akhir
atau Skripsi dapat dimaksukkan ke dalam kegiatan Magang yang setara dengan
6 sks.
c. Pengampu matakuliah tersebut adalah dosen program studi (yang dibimbing
secara daring), dan dibantu fasilitator industri (dibimbing secara luring).
d. Penyetaraan jumlah sks Magang kedalam mata kuliah mengikuti ketentuan
dari program studi masing-masing dengan berpedoman pada kesesuaian antara
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) pada mata kuliah yang
disetarakan dengan kompetensi yang diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan Magang.
e. Mahasiswa wajib melakukan input mata kuliah yang disetarakan dengan
Magang pada saat perwalian.
- Untuk bentuk bebas (free form), Matakuliah Magang, diinput oleh program studi.
- Untuk bentuk terstruktur (structured form), Matakuliah Modular (daring), diinput
oleh masing-masing dosen pengampu matakuliah tersebut.
- Untuk bentuk hibrida, Matakuliah Magang, diinput oleh program studi, ditambah
sejumlah Matakuliah Modular (daring), diinput oleh masing-masing dosen pengampu
matakuliah tersebut.
Khusus untuk bentuk bebas dan hibrida, nilai akhir dari kegiatan magang industri yang
dimasukkan oleh Dosen Pembimbing ke dalam SIMPADU, merupakan penjumlahan dari
komponen penilaian, sebagai berikut:
- 60% dari supervisor (pihak industry) selama kegiatan magang
- 40% dari hasil laporan & seminar (tim penguji seminar) pada diakhir kegiatan magang,
Nilai
Nilai Angka
Huruf
86 ≤ Nilai = 100 A
76 ≤ Nilai < 86 AB
66 ≤ Nilai < 76 B
56 ≤ Nilai < 66 BC
51 ≤ Nilai < 56 C
41 ≤ Nilai < 51 D
0 = Nilai < 41 E
Semua hal yang berkaitan dengan penilaian Magang dan hasil laporan Magang harus
dicantumkan dalam formulir Rekapitulasi Penilaian Magang (Form. ….). Peserta Magang
dinyatakan Lulus Magang, jika memperoleh nilai serendah – rendahnya C untuk semua mata
kuliah yang dikonversikan
Pasca kegiatan Magang Industri, idealnya mahasiswa diwajibkan untuk memaparkan laporan
Magang dalam bentuk Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan pihak eksternal
(bilamana memungkinkan). Sementara itu, mahasiswa ybs dinyatakan boleh seminar jika
telah menghadiri sejumlah seminar Magang lainnya. Dalam hal ini, terdapat perbedaan
implementasi Seminar termasuk Rubrik Penilaian pada beberapa program studi pada Tabel
3.5. dengan penjelasan, bahwa: emua prodi menggunakan rubrik dalam form penilaian,
kecuali 4 (empat) prodi di Jurusan Teknik Sipil. Khusus prodi elka, kota cerdas dan IT, rubrik
melibatkan nilai dari pihak eksternal.
1. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12. Jenis huruf miring dan
persegi tidak diperkenankan kecuali untuk menuliskan bahasa asing.
2. Lambang, huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
b. Bilangan Satuan
1. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 1.250 unit penjualan (kecuali pada
permulaan kalimat).
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,), bukan dengan titik (.), misalnya
ongkos penyimpanan Rp 150,50.
3. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,
misalnya m (untuk meter) atau kg (untuk kilogram), dan sebagainya.
c. Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat 1,5 spasi kecuali kutipan langsung, judul tabel dan
gambar daftar pustaka, menggunakan 1 spasi.
d. Batas Teks
1. Batas teks adalah 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas, serta
4 cm dari tepi kiri kertas.
2. Ruang penulisan untuk alinea dimulai dari margin kiri dan berakhir pada
margin kanan, dengan perataan kiri dan kanan (justify alignment), baris
pertama tiap alinea menjorok ke dalam (format paragraf first line) 0,38 inchi
(0,38”).
e. Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada pada ketikan ke 7 dari batas tepi kiri. Satu alinea
harus terdiri lebih dari satu kalimat.
f. Kalimat
Kalimat jangan terlalu panjang atau pendek, maksimum 5 baris.
g. Permulaan Kalimat
Bilangan yang memulai suatu kalimat harus dieja (ditulis dengan huruf),
misalnya 50, maka ditulis dengan Lima puluh.
3.3 Bahasa
1. Penulisan Proposal atau Laporan Magang harus mengikuti standar penulisan karya
ilmiah.
2. Penulisan menggunakan Bahasa Indonesia baku, sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).
3. Penggunaan kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing yang sudah ada
padanannya dalam Bahasa Indonesia harus digunakan, jika belum ada maka kata
tersebut dicetak miring (italic). Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam Bahasa
Indonesia dapat dipergunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu
diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak menggunakan
istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di lampiran. Istilah-istilah dalam Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.
4. Penyajian materi diuraikan dengan kalimat sempurna yaitu dengan menggunakan
kalimat pasif, bukan kalimat perintah dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama
(saya, kita, kami, atau penulis).
3.5 Penomoran
3.5.1 Halaman
Bagian awal laporan mulai dari judul sampai ke daftar lampiran, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil. Bagian utama dan bagian akhir mulai dari
pendahuluan (bab-1) sampai ke halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor
halaman. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan bawah, kecuali jika ada judul bab
pada bagian atas halaman tersebut, maka nomor halaman ditulis dibagian bawah tengah.
Nomor diketik dengan jarak 2,50 cm dari tepi sebelah kanan dan 1,50 cm dari tepi atas atau
tepi bawah.
3.5.2 Tabel
a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika terlalu panjang dan tidak termuat dalam satu
halaman, maka pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan yang dicetak tebal dan diberi kurung.
24
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu dengan lainnya
cukup tegas.
d. Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi potrait, maka harus
dibuat memanjang dengan posisis landscape.
Tabel di titik simetris.
- Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, sebaiknya
ditempatkan pada lampiran.
- Penulisan judul tabel dengan huruf besar hanya untuk huruf diawal kata
kecuali kata hubung.
- Untuk tabel yang dikutip dari sumber lain haruslah dituliskan sumbernya.
Untuk tabel sumber kutipan dituliskan di bawah tabel.
3.5.3 Gambar
Bagan, grafik, peta dan foto, semuanya disebut gambar. Nomor gambar yang
diikuti dengan judul dan sumbernya diletakkan simetris di bawah gambar.
Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang
lowong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar harus
diletakkan disebelah kiri kertas. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai
untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi.
- Letak gambar diatur simetris.
- Penulisan judul gambar dengan huruf besar hanya untuk huruf diawal kata
kecuali kata hubung.
- Untuk gambar yang dikutip dari sumber lain haruslah dituliskan
sumbernya.
- Untuk gambar sumber kutipan dituliskan setelah nomor dan judul gambar
dengan spasi penulisan masing – masing adalah 1.
i. Penulisan Persamaan
Persamaan matematika diberi nomor persamaan yang didahului nomor bab dalam
tanda kurung. Makna dari notasi dalam persamaan matematika dicantumkan pada
Daftar Notasi. Nomor persamaan dituliskan rata kanan.
25
3.5.5 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar referensi atau daftar pustaka adalah kumpulan sumber informasi yang
digunakan dalam sebuah penulisan. Sumber informasi yang dicantumkan dalam
daftar referensi merupakan sumber informasi yang dikutip dalam uraian atau teks
dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang
digunakan harus ditulis secara benar, lengkap, dan konsisten dengan
menggunakan format atau standar tertentu. Dalam sebuah karya tulis, format
penulisan yang dipakai pada penulisan kutipan harus sama dengan format
penulisan daftar referensi, yakni :
- Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan HARVARD style.
- Sumber yang dikutip dalam uraian atau teks, tabel dan atau gambar harus
ditulis lengkap dalam Daftar Pustaka.
- Gelar kebangsawanan atau gelar akademik tidak perlu ditulis.
- Baris pertama setiap pustaka dimulai dari margin kiri sedangkan baris kedua
dan seterusnya ditulis dengan jarak 0,5 inchi (0,5”) dari margin kiri (hanging
format).
- Daftar diurutkan berdasarkan abjad tanpa diberi nomor.
26
LEMBAR PENGESAHAN
[jarak : 2 x spasi 1,15; ukuran font 12]
MAGANG
pada
Program Studi D3/D4 [Nama Prodi]
Jurusan [Nama Jurusan]
Politeknik Negeri Banjaramasin
BANJARMASIN
[BULAN, TAHUN] [disesuaikan dengan periode Seminar Hasil Magang]
27
KATA PENGANTAR
[jarak : 2 x spasi 1,5; ukuran font 12]
KATA PENGANTAR biasanya memuat rasa terima kasih penulis karena berhasil
menyelsaikan MAGANG dan kepada siapa saja rasa terima kasih tersebut disampaikan. Untuk
menjaga formalitas MAGANG, tidak boleh ada lembar persembahan. Tuliskan rasa terima
kasih dengan menyebutkan nama-nama yang ada hubungannya dengan pelaksanaan
MAGANG ini dan denagn kalimat yang cukup formal.
Kata Pengantar boleh diakhiri dengan paragraf yang menyatakan bahwa penulis
menerima kritik jika terdapat kekurangan dalam MAGANG.
Penyusun
28
DAFTAR ISI
BAB 1 Pendahuluan
dst
29
DAFTAR GAMBAR
30