Anda di halaman 1dari 36

2021

PEDOMAN MAGANG

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

BANJARMASIN
Tim Perumus Pedoman Magang
Politeknik Negeri Banjarmasin

NO. NAMA NIP / GOL


1. H. Ahmad Rizani, ST., MT 197107191998021001 / IVb
2. Novi Shintia, SE, MM 197711222005012002 / IVb
3. Dr. Reza Adhi Fajar, ST, MT 197407201998031003 / IV/c
4. Ir. H. Saifullah, MT 196108181990031001 / IVc
5. Hikmahwati, S.E.,M.M 198207272005012003 /IIIc
6. Yusuf Rizal Fauzi, S.T.,M.T. 199102152022031006 / IIIb
PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN
Nomor : 3 Tahun 2021

TENTANG
PERATURAN MAGANG MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA


DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Menimbang :
a. Bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 14 ayat (5) Peraturan Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020 mengenai Standar
Nasional Pendidikan Tinggi, magang merupakan salah satu bentuk
pembelajaran yang ditetapkan dalam Standar Proses Pembelajaran;
b. Upaya penguatan magang mahasiswa di Dunia Usaha Dunia Industri
dan Kerja (DUDIKA);
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan huruf a dan b, Direktur perlu
menetapkan Panduan Magang Mahasiswa Politeknik Negeri
Banjarmasin.
Mengingat :
1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 158,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5336);
2. Peraturan Pemerintah Nomor 4 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 16, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5500);
3. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012 tentang KKNI ;
4. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2019 tentang Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2019 Nomor 242);
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 3 Tahun 2020
tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2020 Nomor 47);
6. Keputusan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor
123/M/KPT/2019 tentang magang industri dan pengakuan satuan
kredit semester untuk magang kuliah;
7. Peraturan Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 22
Tahun 2018 tentang Statuta Politeknik Negeri Banjarmasin (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 947).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN DIREKTUR POLITEKNIK NEGERI


BANJARMASIN TENTANG MAGANG MAHASISWA
POLITEKNIK NEGERI BANJARMASIN

Pasal 1
Peraturan Direktur tentang Magang Mahasiswa Politeknik Negeri
Banjarmasin sebagaimana tercantum pada Lampiran Peraturan Direktur ini.

Pasal 2
Peraturan magang sebagaimana dimaksud pada Pasal 1 digunakan sebagai
panduan dalam kegiatan Magang Mahasiswa Politeknik Negeri Banjarmasin.

Pasal 3
Dengan berlakunya Peraturan Direktur ini, maka pelaksanaan Magang
mahasiswa wajib menyesuaikan dengan ketentuan dalam Peraturan Direktur
ini.

Pasal 5
Peraturan Direktur ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Banjarmasin
pada tanggal : 3 Mei 2021
Direktur Politeknik Negeri Banjarmasin,

JONIRIADI
NIP 196604121989031003
DAFTAR ISI
BAB I PETUNJUK UMUM.................................................................................................................. 1
1.1 Lingkup Kegiatan Magang ..................................................................................................... 1
1.2 Kriteria Magang Industri ........................................................................................................ 4
1.3 Syarat Pengajuan Magang ...................................................................................................... 6
1.4 Mekanisme dan Korespondensi .............................................................................................. 8
1.5 Pembimbingan ........................................................................................................................ 9
BAB II .................................................................................................................................................. 13
PENILAIAN DAN EVALUASI .......................................................................................................... 13
2.1 Kredit Mata Kuliah Magang Industri ................................................................................... 13
2.2 Komponen Nilai dalam Kegiatan Magang ........................................................................... 15
2.3 Seminar Magang Industri ..................................................................................................... 17
BAB III ................................................................................................................................................. 20
LAPORAN MAGANG ........................................................................................................................ 20
3.1 Struktur Laporan Magang ........................................................................................................ 20
3.2 Tata Cara Penulisan ................................................................................................................. 21
3.3 Bahasa ...................................................................................................................................... 23
3.4 Judul, Sub Judul dan Lain-lain ................................................................................................. 23
3.5 Penomoran ............................................................................................................................... 24

pg. 2
BAB I PETUNJUK UMUM

1.1 Lingkup Kegiatan Magang


1.1.1. Definisi Magang Industri
Magang adalah bagian dari proses belajar yang di rencanakan dan tertuang dalam
kurikulum, yang mana mengenalkan atmosfer dunia kerja, memberikan ruang dan
kesempatan untuk mengaplikasikan teori dan berpraktek, Menyiapkan mahasiswa untuk
mengukur kompetensi dalam rangka mencapai ketrampilan/keahlian tertentu dan
mendekatkan mahasiswa kepada user.
Dalam rangka menyiapkan mahasiswa menghadapi perubahan sosial, budaya, dunia
kerja dan kemajuan teknologi yang pesat, kompetensi mahasiswa harus disiapkan untuk
lebih gayut dengan kebutuhan zaman. Link and match tidak saja dengan dunia industri
dan dunia kerja tetapi juga dengan masa depan yang berubah dengan cepat. Perguruan
Tinggi dituntut untuk dapat merancang dan melaksanakan proses pembelajaran yang
inovatif agar mahasiswa dapat meraih capaian pembelajaran mencakup aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara optimal dan selalu relevan. Kebijakan Merdeka
Belajar - Kampus Merdeka diharapkan dapat menjadi jawaban atas tuntutan tersebut.
Kampus Merdeka merupakan wujud pembelajaran di perguruan tinggi yang otonom dan
fleksibel sehingga tercipta kultur belajar yang inovatif, tidak mengekang, dan sesuai
dengan kebutuhan mahasiswa.
Kebijakan merdeka belajar-kampus merdeka yang diluncurkan oleh Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) dimaknai sebagai mandat kepada kampus
untuk memberikan keluwesan bagi mahasiswa dalam menentukan bentuk dan isi
pembelajaran sesuai dengan minat yang menjadi pilihannya. Kebijakan ini secara umum
bertujuan untuk meningkatkan interaksi mahasiswa dengan lingkungannya, baik dengan
masyarakat, mahasiswa di program studi lain, mahasiswa di kampus lain, atau industri
dan dunia kerja (IDUKA). Salah satu bentuk pembelajaran dalam kebijakan merdeka
belajar-kampus merdeka adalah magang.
Magang wajib dilaksanakan oleh pendidikan tinggi vokasi sebagai wahana
pengenalan industri dan dunia kerja bagi mahasiswa. Magang juga sebagai media untuk
melengkapi dan mengembangkan materi dasar yang telah dipelajari di kampus, berlatih
menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki, serta memahami suasana dan
kondisi obyektif lapangan kerja. Variasi tantangan yang dihadapi oleh lulusan di masa
pg. 1
datang serta kesiapan Politeknik dalam menjalankan praktik industri membuka alternatif
pelaksanaan magang setidaknya sebagai berikut: magang di industri, magang di teaching
industry yang diselenggarakan oleh PTPPV, atau magang kewirausahaan.
Dalam pelaksanaan magang, mahasiswa diharapkan tidak hanya mempraktikkan apa
yang sudah diketahui, namun juga belajar hal baru yang tidak dapat dipelajari di kampus.
Banyak skema pelaksanaan magang yang telah diterapkan oleh pendidikan tinggi vokasi
dan kesamaan di antara skema tersebut adalah durasi pelaksanaan magang selama 6
bulan. Dalam pelaksanaan magang tersebut diharapkan memberi pengalaman kontekstual
lapangan yang akan meningkatkan kompetensi mahasiswa secara utuh, siap kerja, atau
menciptakan lapangan kerja baru.
Menindaklanjuti kebijakan tersebut, Politeknik Negeri Banjarmasin selaku
Pendidikan Tinggi Vokasi Merumuskan Panduan Magang Mahasiswa sebagai acuan
dalam pelaksanaan Magang Mahasiswa Politeknik Negeri banjarmasin untuk mendorong
tercipta link and match antara Pendidikan Tinggi Vokasi khususnya Politeknik Negeri
Banjarmasin dengan IDUKA.

1.1.2. Dasar Hukum dan Acuan


Merdeka Belajar – Kampus Merdeka merupakan salah satu kebijakan dari Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makariem. Salah satu program dari kebijakan
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka adalah Program Magang yang dilaksanakan
minimal 6 bulan. Program tersebut merupakan amanah dari berbagai regulasi/landasan
hukum pendidikan tinggi dalam rangka peningkatan mutu pembelajaran dan lulusan
pendidikan tinggi. Landasan hukum pelaksanaan program magang diantaranya, sebagai
berikut:
1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012, tentang Pendidikan Tinggi.
3. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014, tentang Desa.
4. Peraturan Pemerintah Nomor 04 Tahun 2014, tentang Penyelenggaraan Pendidikan
Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi.
5. Peraturan Presiden nomor 8 tahun 2012, tentang KKNI.
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 3 Tahun
2020, tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi.
7. Permendikbud Nomor 3 tahun 2020.

pg. 2
1.1.3. Tujuan Magang Industri
Program magang 1 sampai 2 semester memberikan pengalaman yang cukup kepada
mahasiswa dan pembelajaran langsung di tempat kerja (experiential learning). Selama
magang mahasiswa akan mendapatkan hardskills (keterampilan, complex problem
solving, analytical skills, dsb.), maupun soft skills (etika profesi/kerja, komunikasi,
kerjasama, dsb.). Sementara industri mendapatkan talenta yang bila cocok nantinya bisa
langsung di-recruit, sehingga mengurangi biaya recruitment dan training awal/ induksi.
Mahasiswa yang sudah mengenal tempat kerja tersebut akan lebih mantab dalam
memasuki dunia kerja dan karirnya. Melalui kegiatan ini, permasalahan industri akan
mengalir ke perguruan tinggi sehingga meng-update bahan ajar dan pembelajaran dosen
serta topik-topik riset di perguruan tinggi akan makin relevan. Kegiatan pembelajaran
yang dilakukan melalui kerja sama dengan mitra antara lain perusahaan, yayasan nirlaba,
organisasi multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup).
Adapun tujuan utama dari pelaksanaan magang mahasiswa Politeknik Negeri diharapkan
dapat mendorong terjadinya:
1. Peningkatan intensitas kerjasama Politeknik dengan IDUKA.
2. Peningkatan link and match antara Politeknik dan IDUKA.
3. Penyiapan kompetensi mahasiswa yang sesuai dengan kebutuhan IDUKA.
Selain tujuan utama diatas pelaksanaan magang kurikulum merdeka untuk mendukung
tercapainya capaian pembelajaran lulusan (Learning Outcome) yang dirancang oleh
Program Studi.
Berdasar perspektif program studi:
1. Internalisasi sikap profesional dan budaya kerja yang sesuai serta diperlukan bagi
IDUKA.
2. Pengetahuan yang belum /tidak dipelajari dalam proses perkuliahan di kampus.
3. Memperoleh keterampilan khusus /keahlian kerja dan/atau pengetahuan, keterampilan
umum.
4. Mahasiswa yang sudah mengenal lingkungan kerja akan memberikan keuntungan
sekaligus sebagai bekal dalam memasuki dunia kerja dan karirnya.
Berdasar perspektif IDUKA:

pg. 3
1. IDUKA berpotensi untuk mendapatkan talenta terbaik yang sesuai dengan kebutuhan
dan dapat langsung direkrut sebagai karyawan dan sejenis, sehingga dapat
mengurangi biaya rekrutmen dan pelatihan awal/ induksi serta mempersingkat proses
rekrutmen yang biasa di lakukan.
2. Permasalahan IDUKA dapat di kolaborasikan dalam bentuk Kerjasama (riset
terapan), merupakan bentuk kerja sama win win solution antara IDUKA dan
pendidikan tinggi Vokasi.

1.1 Tata cara dan waktu penyelengaraan Magang Industri


Secara umum pelaksanaan Magang melalui beberapa tahapan, yakni :
1. Pendaftaran Magang;
2. Penginputan sks Magang;
3. Pelaksanaan Magang;
4. Pelaksanaan Seminar Hasil Magang dan Penyusunan Laporan Magang.

Kegiatan Magang Industri dilaksanakan di luar lingkungan kampus pada perusahaan


tertentu dengan jangka waktu 6 bulan atau 12 bulan. Pelaksanaan kegiatan magang, dapat
dilakukan cukup pada 1 perusahaan, atau pada beberapa perusahaan. Dalam hal ini, alokasi
job/pekerjaan bervariasi dalam pelaksanaanya di lapangan sesuai panduan dalam dokumen
kurikulum. Pencapaian tingkat ketuntasan kegiatan magang dapat dipenuhi setelah: (i)
mengikuti beberapa job pada 1 perusahaan/instansi, ataupun (ii) pada 1 unit pekerjaan di
beberapa perusahaan.
Sedangkan Mitra Magang terdiri dari perusahaan, yayasan nirlaba, organisasi
multilateral, institusi pemerintah, maupun perusahaan rintisan (startup). Mitra Magang
dikategorikan sebagai berikut:
1. Mitra Magang yang tergabung dalam perusahaan di Program Magang
Mahasiswa Bersertifikat (PMMB).

2. Mitra Magang yang sudah melakukan MoU dengan POLIBAN.


3. Mitra Magang yang belum melakukan MoU dengan POLIBAN.

1.2 Kriteria Magang Industri


1.2.1. Skema Magang
1. Skema Magang Berbasis Dunia Usaha dan Industri

pg. 4
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di industri, dunia usaha dan kerja
(IDUKA) baik pada sektor publik/pemerintah atau swasta
2. Skema Magang Berbasis Teaching Industry
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang di kampus utamanya pada tempat
kegiatan praktek seperti Teaching Industry dan sejenisnya yang berkolaborasi
dengan IDUKA dalam rangka menghasilkan barang/jasa
3. Skema Magang Berbasis Kewirausahaan
Mahasiswa melaksanakan kegiatan magang berbasis pada kegiatan
bisnis/usaha/kewirausahaan yang sudah dirancang oleh mahasiswa atau
sekelompok mahasiswa untuk menghasilkan produk/jasa.

1.2.2. Model Pemagangan


Skema Magang Berbasis Dunia Usaha dan Industri
1. Program Diploma 3
3-2-1 (3 semester di kampus, 2 semester di industri, 1 semester di kampus)
4-2 (4 semester di kampus, 2 semester di industri).
4-1-1 (4 semester di kampus, 1 semester di industri, 1 semester di kampus).
5-1 (5 semester di kampus, 1 semester di industri) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi.
2. Program Diploma 4
5-2-1 (5 semester di kampus, 2 semester di industri, 1 semester di kampus)
6-2 (6 semester di kampus, 2 semester di industri)
6-1-1 (6 semester di kampus, 1 semester di industri, 1 semester di kampus)
7-1 (7 semester di kampus, 1 semester di industri) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi

Skema Magang Berbasis Teaching Industry


1. Program Diploma 3
3-2-1 (3 semester di kampus, 2 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)
4 -2 (4 semester di kampus, 2 semester di teaching industry)
4 - 1 -1 (4 semester di kampus, 1 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)

pg. 5
5 -1 (5 semester di kampus, 1 semester di teaching industry) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi
2. Program Diploma 4
5-2-1 (5 semester di kampus, 2 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)
6 -2 (6 semester di kampus, 2 semester di teaching industry)
6 - 1 -1 (6 semester di kampus, 1 semester di teaching industry, 1 semester di
kampus)
7 -1 (7 semester di kampus, 1 semester di teaching industry) Model lain yang
ditetapkan oleh perguruan tinggi

1.2.3. Bentuk Pemagangan (Free, structured, hybrid)


Penyetaraan bobot 20 SKS untuk 1 semester kegiatan Magang Industri dalam skema
Merdeka Belajar – Kampus Merdeka dikelompokkan menjadi 3 bentuk sesuai panduan
dokumen kurikulum masing-masing program studi di lingkungan Politeknik Negeri
Banjarmasin, antara lain:

1. bentuk bebas (free form), yaitu penjabaran sejumlah kompetensi yang diperoleh
mahasiswa selama mengikuti Magang Industri dalam bentuk komponen hard
skills (seperti kecakapan untuk merumuskan permasalahan, kemampuan
menganalisa dan menyelesaikan permasalahan) dan soft skills (seperti kemampuan
berkomunikasi dalam lingkungan kerja profesi, kemampuan bekerjasama dalam
tim, kemampuan untuk menjalankan etika profesi) sesuai dengan capaian
pembelajaran.
2. bentuk terstruktur (structured form), yaitu penjabaran sejumlah kompetensi yang
diperoleh mahasiswa selama mengikuti Magang Industri yang setara dengan
beberapa matakuliah yang ditawarkan dalam struktur kurikulum yang
kompetensinya sejalan dengan kegiatan magang.
3. bentuk hibrida. yaitu gabungan antara bentuk bebas (free-form) dan terstruktur
(structured).

1.3 Syarat Pengajuan Magang


1.3.1. Calon Peserta Magang
pg. 6
a) Adalah mahasiswa yang di lingkungan Politeknik Negeri Banjarmasin yang
telah dipersyaratkan boleh mengikuti kegiatan magang industry.
b) Mendapatkan persetujuan dosen pembimbing akademik mahasiswa
mendaftar/melamar dan mengikuti seleksi magang sesuai ketentuan tempat
magang.
c) Mendapatkan persetujuan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) dan
mendapatkan dosen pembimbing magang.
d) Melaksanakan kegiatan Magang sesuai arahan supervisor dan dosen
pembimbing magang.
e) Mengisi logbook sesuai dengan aktivitas yang dilakukan.
f) Menyusun laporan kegiatan dan menyampaikan laporan kepada supervisor
dan dosen pembimbing.
g) Pelaksanaan Magang secara teknis akan diatur dalam Kesepakatan Magang
antara POLIBAN yang diwakili program studi Peserta Magang dan Mitra
Magang.

1.3.2. Kelayakan Industri Tujuan

A. Syarat dan Prosedur Magang


1. Magang dilaksanakan wajib selama 6 bulan bisa di satu tempat yang sama atau
beberapa tempat.
2. Perusahaan tempat magang bisa di usulkan oleh mahasiswa bisa juga dari Institusi,
Jurusan, atau Program Studi.
3. Perguruan tinggi dan mitra industri menyepakati program magang, kompetensi yang
akan diperoleh mahasiswa selama magang, dan menyetarakan dengan SKS dan
kompetensi yang akan diperoleh di perguruan tinggi. Kerjasama tersebut dituangkan
dalam MoU atau PKS antara kedua-belah pihak.
4. Kesempatan magang dapat pula ditawarkan secara nasional kepada seluruh
mahasiswa
5. Perguruan Tinggi menginformasikan kesempatan-kesempatan magang/praktek kerja
dan kompetensi/pengalaman/sertifikat magang yang akan diperoleh mahasiswa,
persyaratan mahasiswa, dan jadwal kegiatan magang.
6. Mahasiswa mendaftar dan mengikuti seleksi yang diselenggarakan oleh tempat
magang dan/atau di perguruan tinggi.

pg. 7
7. Perguruan Tinggi menugasi dosen pembimbing yang relevan dengan tempat magang
mahasiswa untuk membimbing mahasiswa selama magang/praktek kerja. Dalam satu
pemagangan dapat ditugaskan beberapa dosen yang membimbing beberapa kelompok
mahasiswa
B. Tugas dan kewajiban masing-masing:
1. Perusahaan tempat magang menjamin proses magang yang berkualitas sesuai
kesepakatan, menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
mahasiswa/kelompok mahasiswa selama magang, memberikan hak dan jaminan
sesuai peraturan perundangan (asuransi kesehatan, keselamatan kerja, honor magang,
hak karyawan magang). Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa
selama magang, dan bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.
2. Perguruan tinggi menyiapkan keberangkatan mahasiswa, menugaskan dosen
pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang dari kampus dan
bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk
monitoring dan evaluasi. Dosen pembimbing bersama supervisor melakukan penilaian
capaian mahasiswa selama magang.

1.4 Mekanisme dan Korespondensi


2.2.1. Pengusulan Peserta Magang
a) Politeknik Negeri Banjarmasin membuat kesepakatan dalam bentuk dokumen kerja
sama (MoU/SPK) dengan mitra antara lain proses pembelajaran, pengakuan kredit
semester dan penilaian.
b) Menyusun program magang bersama mitra, baik isi/content dari program magang
kompetensi yang akan diperoleh mahasiswa, serta hak dan kewajiban ke dua belah
pihak selama proses magang.
c) Menugaskan dosen pembimbing yang akan membimbing mahasiswa selama magang.
d) Bila dimungkinkan pembimbing melakukan kunjungan di tempat magang untuk
monitoring dan evaluasi.
e) Dosen pembimbing bersama supervisor menyusun logbook dan melakukan penilaian
capaian mahasiswa selama magang.
f) Pemantauan proses magang dapat dilakukan melalui Pangkalan Data Pendidikan
Tinggi.

pg. 8
kewajiban Mitra Magang :
1. Bersama Perguruan Tinggi, menyusun dan menyepakati program Magang yang
akan ditawarkan kepada mahasiswa.
2. Menjamin proses Magang yang berkualitas sesuai dokumen kerjasama (MoU).
3. Menyediakan Pembimbing Lapangan yang mendampingi Peserta Magang.
4. Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan kepada Peserta Magang
5. Pembimbing Lapangan mendampingi dan menilai kinerja Peserta Magang dan
bersama Dosen Pembimbing memberikan penilaian.
6. Untuk perusahaan yang tergabung dalam PMMB, kewajiban Mitra Magang
mengikuti ketentuan yang berlaku pada program tersebut.

2.2.2. Penerimaan Industri Tujuan

a) Bersama Politeknik Negeri Banjarmasin, mitra Industri Tujuan menyusun dan


menyepakati program magang yang akan ditawarkan kepada mahasiswa.
b) Menjamin proses magang yang berkualitas sesuai dokumen kerja sama
(MoU/SPK).
c) Menyediakan supervisor/mentor/coach yang mendampingi
mahasiswa/kelompok mahasiswa selama magang.
d) Memberikan hak dan jaminan sesuai peraturan perundangan (asuransi
kesehatan, keselamatan kerja, honor magang, hak karyawan magang).
e) Supervisor mendampingi dan menilai kinerja mahasiswa selama magang, dan
bersama dosen pembimbing memberikan penilaian.

1.5 Pembimbingan
Pembimbingan diberikan kepada mahasiswa sebelum terjun dalam kegiatan Magang
Industri. Pembimbingan dilakukan oleh Dosen internal Politeknik Negeri Banjarmasin
yang dapat kemudian dibantu oleh Supervisor (pembimbing lapangan) pada industri
tempat pemagangan. Dalam hal ini, dosen pembimbing memberikan arahan dan
tugas-tugas bagi mahasiswa selama proses magang, sedasngkan Supervisor menjadi
mentor dan membimbing mahasiswa selama proses magang. Dosen pembimbing
bersama supervisor kemudian akan melakukan evaluasi dan penilaian atas hasil
magang. Adapun Alur program magang di Politeknik Negeri Banjarmasin
ditunjukkan pada Gambar 2.1.

pg. 9
Gambar 2.1 Alur program magang di Politeknik Negeri Banjarmasin

2.2.1. Pembimbing Internal


1. Kriteria Dosen Pembimbing
a. Satu dosen pembimbing membimbing 1 Peserta Magang yang diusulkan oleh Program
Studi.
b. Staf pengajar tetap di lingkungan program studi.
c. Staf pengajar tidak tetap yang memiliki disiplin ilmu yang sesuai materi Magang, dan
diajukan oleh program studi.
d. Pembimbing Utama dengan syarat sekurang – kurangnya bergelar Magister (Strata-2)
dengan memiliki jabatan akademik minimal Asisten Ahli.
e. Dosen Pembimbing diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan Direktur
atas usulan Ketua Program Studi.

2. Tugas dan Kewajiban


a. Memberikan pembekalan bagi mahasiswa sebelum berangkat Magang.
b. Memberikan arahan dan tugas bagi Peserta Magang selama pelaksanaan Magang.
c. Memberikan bimbingan penulisan Laporan Magang secara teknis dan substansial.
d. Memberikan evaluasi dan penilaian terhadap mahasiswa Magang.
e. Bila memungkinkan Dosen Pembimbing melakukan kunjungan ke Mitra Magang
untuk monitoring dan evaluasi.

pg. 10
f. Koordinasi dengan Pembimbing Lapangan tentang progres Peserta Magang selama
pelaksanaan Magang.
g. Menguji Peserta Magang pada saat Seminar Hasil Magang.

3. Penggantian Dosen Pembimbing dapat dilakukan apabila:


a. Sakit, atau berhalangan tetap (meninggal dunia).
b. Mendapat tugas belajar atau mendapat tugas diluar kampus lebih dari empat bulan.
c. Mengundurkan diri dengan alasan yang dapat diterima.
d. Pembimbing lalai dalam melaksanakan tugas bimbingan.
e. Penggantian Dosen Pembimbing ditetapkan dengan Keputusan Direktur atas usul Ketua
Program Studi.

2.2.2. Pembimbing Industri (Supervisor)

1. Kriteria Supervisor
a. Pembimbing dengan syarat karyawan tetap perusahaan
b. Memiliki kemampuan untuk memberikan bimbingan teknis kepada peserta Magang
sesuai dengan kompetensinya.
2. Tugas dan Kewajiban
a. Menyediakan waktu untuk konsultasi melalui tatap muka.
b. Memberikan pengarahan dan bimbingan tentang topik atau studi kasus yang diangkat
oleh Peserta Magang.
c. Memberikan bimbingan teknis mengenai kegiatan di lapangan yang berkaitan
dengan kegiatan Magang.
d. Memberikan saran dan solusi terhadap berbagai permasalahan yang dihadapi
Peserta Magang dilapangan selama kegiatan Magang.
e. Melakukan evaluasi dan penilaian kepada Peserta Magang berdasarkan kriteria
penilaian yang telah ditentukan.

3. Penggantian Pembimbing Lapangan


Penggantian Pembimbing Lapangan dapat dilakukan sesuai dengan kebijakan Mitra Magang
dengan tidak melalaikan tugas dan kewajiban Pembimbing Lapangan.
pg. 11
pg. 12
BAB II
PENILAIAN DAN EVALUASI

2.1 Kredit Mata Kuliah Magang Industri


2.1.1. Detil SKS untuk model Freeform
Kegiatan Magang yang dilakukan selama 6 bulan atau 12 bulan dan disetarakan
dengan sejumlah sks tanpa penyetaraan dengan mata kuliah. Jumlah sks tersebut
dinyatakan dalam bentuk kompetensi yang diperoleh Peserta Magang selama
mengikuti program tersebut, baik dalam hard skills maupun soft skills sesuai
dengan capaian pembelajaran yang diinginkan. Adapun ketentuan magang
bentuk bebas, adalah sebagai berikut:
a. Jika dilakukan selama 6 bulan, maka setara dengan 20 sks.
Contoh prodi d3 teknik sipil
A04501 Magang: ** 20 32
Hardskill 1: Kubikasi/Volume (3, 6)
Hardskill 2: Analisa RAB (3, 6)
Hardskill 3: Analisa Time Skedul (3, 6)
Hardskill 4: Pelaporan Konstr. (3, 6)
Softskill 1: Komunikasi (3, 6)
Softskill 2: Kerjasama (2, 4)
Softskill 3: Keuletan (2, 4)
Softskill 4: Kepemimpinan (2, 4)

b. Jika dilakukan selama 12 bulan, maka setara dengan 40 sks. Dalam hal ini,
Tugas Akhir atau Skripsi dapat dimaksukkan ke dalam kegiatan Magang
yang setara dengan 6 sks.
c. Mahasiswa wajib melakukan input mata kuliah yang disetarakan dengan
Magang pada saat perwalian.

2.1.2. Detil SKS untuk model Structured


Kegiatan Magang dapat disetarakan kedalam bentuk sks sesuai dengan kurikulum
pada program studi Peserta Magang. Jumlah sks tersebut dinyatakan dalam bentuk
kesetaraan dengan mata kuliah yang memiliki kompetensi yang sama dengan
kegiatan Magang. Adapun ketentuan magang bentuk terstruktur, adalah sebagai
berikut:
a. Jika dilakukan selama 6 bulan, maka setara dengan 20 sks. Dalam hal ini,
harus dipastikan bahwa semua tempat pemagangan menerima konsep/item
yang standar. Selain itu, matakuliah dimaksud bukan merupakan wajib umum
(MKWU).
Contoh prodi d3 teknik pertambangan
Magang (structured form ):**
MKWI03 Etika Profesi 2 2
A02501 Sistem Manajemen Mutu 2 4
A02502 POP dan TKT 2 5
A02503 Survey Tambang 2 5
A02504 Amdal 3 5
A02505 Perencanaan Tambang 3 5
A02506 Produksi 3 5
A02507 Pengol. Limbang Tbg & Reklamasi 3 5
b. Jika dilakukan selama 12 bulan, maka setara dengan 40 sks. Tugas Akhir
atau Skripsi dapat dimaksukkan ke dalam kegiatan Magang yang setara dengan
6 sks.
c. Pengampu matakuliah tersebut adalah dosen program studi (dibimbing secara
daring), dan dibantu fasilitator industri (dibimbing secara luring).
d. Penyetaraan jumlah sks Magang kedalam mata kuliah mengikuti ketentuan
dari program studi masing-masing dengan berpedoman pada kesesuaian antara
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) pada mata kuliah yang
disetarakan dengan kompetensi yang diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan Magang.
e. Mahasiswa wajib melakukan input mata kuliah yang disetarakan dengan
Magang pada saat perwalian.

2.1.3. Detil SKS untuk model Hibrida


Bentuk hibrida merupakan gabungan antara bentuk bebas dan terstruktur. Bentuk
hibrida. Adapun ketentuan magang bentuk terstruktur, adalah sebagai berikut:
a. Jika dilakukan selama 6 bulan, maka setara dengan 20 sks. Pola hibrida
mengakomodir sejumlah instansi pemagangan yang tidak seragam dalam
menyepakati item matakuliah (hanya sepakat sebagian, atau beberapa matakuliah
saja). Namun demikian, matakuliah dimaksud bukan merupakan wajib umum
(MKWU).
Contoh prodi d3 teknik geodesi
A01501 Magang: 16 32
Hardskill 1: Analisa 1 (3, 6)
Hardskill 2: Analisa 2 (3, 6)
Hardskill 3: Pelaporan Kompre.(3, 6)
Softskill 1: Komunikasi (3, 6)
Softskill 2: Kerjasama (2, 4)
Softskill 3: Kepemimpinan (2, 4)
MKWI03 Etika Profesi (bagian Magang) 2 2
A01502 Sistem Man.Mutu (bagian Magang) 2 4

b. Jika dilakukan selama 12 bulan, maka setara dengan 40 sks. Tugas Akhir
atau Skripsi dapat dimaksukkan ke dalam kegiatan Magang yang setara dengan
6 sks.
c. Pengampu matakuliah tersebut adalah dosen program studi (yang dibimbing
secara daring), dan dibantu fasilitator industri (dibimbing secara luring).
d. Penyetaraan jumlah sks Magang kedalam mata kuliah mengikuti ketentuan
dari program studi masing-masing dengan berpedoman pada kesesuaian antara
Capaian Pembelajaran Mata Kuliah (CPMK) pada mata kuliah yang
disetarakan dengan kompetensi yang diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan Magang.
e. Mahasiswa wajib melakukan input mata kuliah yang disetarakan dengan
Magang pada saat perwalian.

2.2 Komponen Nilai dalam Kegiatan Magang


1.1.1. Kode Matakuliah terkait Magang
Kompetensi hasil pemagangan disepakati harus bersesuaian dengan jenjang
pendidikan pada skala level KKNI yakni Diploma 3 dan Diploma 4, masing-masing di level 5
(lima) dan 6 (enam). Variasi rencana atau implementasi bentuk pemagangan dilakukan
sebagai:
 Kumpulan hardskill-softskill (free-form),
 Kumpulan matakuliah (structured form), atau
 Gabungan hardskill-softskill dan matakuliah (hybrid)

Penyetaraan sks Magang disesuaikan dengan kesepakatan antara prodi Peserta


Magang dengan Mitra Magang apakah akan menggunakan bentuk bebas, terstruktur atau
hibrida. Kesepakatan antara Prodi POLIBAN dengan Mitra Magang dinyatakan dalam
Surat Kesepakatan Magang dan harus sudah diselesaikan sebelum mahasiswa
menginputkan Magang di system akademik Poliban (Simpadu) . Penginputan Mata
Kuliah dilakukan setiap semester.
Adapun kode matakuliah terkait kegiatan Magang Industri pada SIMPADU Poliban,
dijabarkan sebagai berikut:
- Untuk bentuk bebas (free form), Matakuliah Magang dianggap sebagai 1
matakuliah (satu kode input)
- Untuk bentuk terstruktur (structured form), Matakuliah Magang terdiri dari 1
matakuliah Magang, beberapa matakuliah lain, dan beberapa item
hardskill/softskill (beberapa kode penginputan)
- Untuk bentuk hibrida, Matakuliah Magang terdiri dari 1 matakuliah Magang
dan beberapa matakuliah lain (beberapa kode penginputan)

1.1.2. Pemasukan Nilai Matakuliah terkait Magang


Penginputan nilai Magang dilakukan setelah Magang 6 bulan selesai dilakukan. Jika
Magang 12 bulan maka penginputan di Akademik (simpadu) POLIBAN dilakukan
setiap semester sesuai dengan penyetaraan Magang setiap semesternya.
Adapun teknis pemasukan nilai matakuliah terkait kegiatan Magang Industri,
dijabarkan sebagai berikut:

- Untuk bentuk bebas (free form), Matakuliah Magang, diinput oleh program studi.
- Untuk bentuk terstruktur (structured form), Matakuliah Modular (daring), diinput
oleh masing-masing dosen pengampu matakuliah tersebut.
- Untuk bentuk hibrida, Matakuliah Magang, diinput oleh program studi, ditambah
sejumlah Matakuliah Modular (daring), diinput oleh masing-masing dosen pengampu
matakuliah tersebut.
Khusus untuk bentuk bebas dan hibrida, nilai akhir dari kegiatan magang industri yang
dimasukkan oleh Dosen Pembimbing ke dalam SIMPADU, merupakan penjumlahan dari
komponen penilaian, sebagai berikut:
- 60% dari supervisor (pihak industry) selama kegiatan magang
- 40% dari hasil laporan & seminar (tim penguji seminar) pada diakhir kegiatan magang,

1.1.3. Konversi Nilai Angka dan Huruf


Penilaian dari Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji lalu
dikonversi kedalam nilai huruf. Berikut konversi nilai angka ke dalam nilai huruf :

Nilai
Nilai Angka
Huruf
86 ≤ Nilai = 100 A
76 ≤ Nilai < 86 AB
66 ≤ Nilai < 76 B
56 ≤ Nilai < 66 BC
51 ≤ Nilai < 56 C
41 ≤ Nilai < 51 D
0 = Nilai < 41 E
Semua hal yang berkaitan dengan penilaian Magang dan hasil laporan Magang harus
dicantumkan dalam formulir Rekapitulasi Penilaian Magang (Form. ….). Peserta Magang
dinyatakan Lulus Magang, jika memperoleh nilai serendah – rendahnya C untuk semua mata
kuliah yang dikonversikan

2.3 Seminar Magang Industri

Pasca kegiatan Magang Industri, idealnya mahasiswa diwajibkan untuk memaparkan laporan
Magang dalam bentuk Seminar yang dihadiri oleh mahasiswa, dosen dan pihak eksternal
(bilamana memungkinkan). Sementara itu, mahasiswa ybs dinyatakan boleh seminar jika
telah menghadiri sejumlah seminar Magang lainnya. Dalam hal ini, terdapat perbedaan
implementasi Seminar termasuk Rubrik Penilaian pada beberapa program studi pada Tabel
3.5. dengan penjelasan, bahwa: emua prodi menggunakan rubrik dalam form penilaian,
kecuali 4 (empat) prodi di Jurusan Teknik Sipil. Khusus prodi elka, kota cerdas dan IT, rubrik
melibatkan nilai dari pihak eksternal.

2.3.1. Syarat Seminar (ujian kompre)


Kinerja Magang: Proses dan hasil kerja dilihat dari hard skill dan soft skill yang
dicapai oleh Peserta Magang dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yang diberikan.
Seminar Hasil Magang: Tingkat kemampuan presentasi atau memaparkan hasil Magang
baik kepada audience,
Pembimbing Lapangan, Dosen Pembimbing dan Dosen Penguji saat presentasi hasil
Magang.
Laporan Magang: Tingkat kualitas laporan Magang dari segi tata penulisan dan
kelengkapan informasi substansi tugas pada saat Magang.

2.3.2. Tatacara Seminar


1. Kriteria Penguji Seminar
a. Dosen Penguji berjumlah 1 (satu) orang untuk setiap peserta Magang.
b. Dosen Penguji merupakan dosen Politeknik negeri banjarmasin yang mempunyai syarat
minimal bergelar Magister (Strata-2).
c. Dosen Penguji Magang memiliki jabatan akademik minimal Lektor.
d. Penguji Magang yang memiliki disiplin ilmu yang sesuai dengan materi Magang yang
diajukan mahasiswa.
e. Pada saat dilaksanakan Seminar Hasil Magang, jika Dosen Penguji berhalangan hadir
dengan kondisi yang tidak memungkinkan, maka Ketua Program Studi berhak
mengganti dan menentukan Dosen Penguji yang baru.
f. Dosen Penguji diangkat dan diberhentikan dengan surat keputusan Direktur atas
usulan Ketua Program Studi.

2. Tugas dan Kewajiban Dosen Penguji


a. Hadir tepat waktu sesuai jadwal yang telah ditetapkan Koordinator Program Studi.
b. Mengajukan pertanyaan kepada Peserta Magang terhadap materi Magang yang
diujikan dan tidak boleh menyimpang dari materi tersebut.
c. Mengoreksi laporan Magang serta memberikan hasil koreksi kepada Peserta Magang
untuk diperbaiki. Mentaati semua aturan yang ditetapkan Koordinator Program Studi.
d. Memberi nilai Magang terhadap Peserta Magang yang diuji secara objektif sesuai
dengan rubrik penilaian yang berlaku.
e. Menghadiri Seminar Hasil Magang, apabila tidak memungkinkan dapat dilakukan
dengan menghadiri secara teleconference.
f. Menandatangani Berita Acara Seminar Hasil Magang.

3. Tugas dan Kewajiban Ketua Tim Penguji


a. Memimpin kegiatan Seminar Hasil Magang.
b. Melaksanakan tugas dan kewajiban sebagai Dosen Penguji.
c. Memulai dan menutup kegiatan Seminar Hasil Magang.

2.3.3. Nilai Seminar


Penilaian Magang

Variabel Pembimbing Dosen Dosen


Penilaian Lapangan Pembimbing Penguji
Seminar Hasil 25% 33% 50%
Laporan 25% 34% 50%
Kinerja 50% 33% -

Komposisi nilai akhir :


Pembimbing Lapangan (44%)
Dosen Pembimbing (34%)
Dosen Penguji (22%)
BAB III
LAPORAN MAGANG

3.1 Struktur Laporan Magang


Laporan Magang memiliki struktur sebagai berikut :
 Cover
 Lembar Pengesahan
 Kata Pengantar
 Intisari/Ringkasan
 Daftar Isi
 Daftar Gambar (Jika ada)
 Daftar Tabel (Jika ada)
 Daftar Notasi (Jika ada)
Bab I Pendahuluan (1 bab), berisi:
- Latar Belakang
- Tujuan dan atau Manfaat Magang
- Ruang Lingkup/Batasan(jika ada)/Asumsi (jika ada)
Bab Pelaksanaan (terdiri dari 1 s/d 3 bab), berisi:
- Profil Industri Mitra Magang
- Deskripsi Unit dalam Instansi/Industri
- Hasil dan Pembahasan
Bab Penutup (1 bab) , berisi:
- Kesimpulan dan Saran
Daftar Pustaka
Lampiran
Log sheet mingguan Foto kegiatan Magang.
Lembar kehadiran (absensi) yang telah disetujui oleh Pembimbing
Lapangan
Lembar Konsultasi Bimbingan yang sudah disetujui oleh Dosen Pembimbing
Surat keterangan selesai KP atau lembar penilaian dari Pembimbing lapangan
Data pendukung tugas khusus.
Hasil perhitungan tugas khusus, dll.
3.2 Tata Cara Penulisan
3.2.1 Bahan dan Ukuran
Bahan dan ukuran mencakup naskah, ukuran dan sampul.
a. Naskah dibuat di atas kertas HVS 80 gram dan tidak bolak balik
b. Ukuran naskah adalah A4
c. Sampul dibuat dari kertas bufalo skin warna biru tua.
3.2.2 Pengetikan
a. Jenis Huruf

1. Naskah diketik dengan huruf Times New Roman 12. Jenis huruf miring dan
persegi tidak diperkenankan kecuali untuk menuliskan bahasa asing.
2. Lambang, huruf Yunani atau tanda-tanda yang tidak dapat diketik, harus
ditulis dengan rapi memakai tinta hitam.
b. Bilangan Satuan
1. Bilangan diketik dengan angka, misalnya 1.250 unit penjualan (kecuali pada
permulaan kalimat).
2. Bilangan desimal ditandai dengan koma (,), bukan dengan titik (.), misalnya
ongkos penyimpanan Rp 150,50.
3. Satuan dinyatakan dengan singkatan resminya tanpa titik dibelakangnya,
misalnya m (untuk meter) atau kg (untuk kilogram), dan sebagainya.
c. Jarak Baris
Jarak antar baris dibuat 1,5 spasi kecuali kutipan langsung, judul tabel dan
gambar daftar pustaka, menggunakan 1 spasi.
d. Batas Teks
1. Batas teks adalah 3 cm dari tepi atas, tepi kanan, dan tepi bawah kertas, serta
4 cm dari tepi kiri kertas.
2. Ruang penulisan untuk alinea dimulai dari margin kiri dan berakhir pada
margin kanan, dengan perataan kiri dan kanan (justify alignment), baris
pertama tiap alinea menjorok ke dalam (format paragraf first line) 0,38 inchi
(0,38”).
e. Alinea Baru
Alinea baru dimulai pada pada ketikan ke 7 dari batas tepi kiri. Satu alinea
harus terdiri lebih dari satu kalimat.
f. Kalimat
Kalimat jangan terlalu panjang atau pendek, maksimum 5 baris.
g. Permulaan Kalimat
Bilangan yang memulai suatu kalimat harus dieja (ditulis dengan huruf),
misalnya 50, maka ditulis dengan Lima puluh.
3.3 Bahasa
1. Penulisan Proposal atau Laporan Magang harus mengikuti standar penulisan karya
ilmiah.
2. Penulisan menggunakan Bahasa Indonesia baku, sesuai dengan Ejaan Yang
Disempurnakan (EYD).

3. Penggunaan kata atau istilah yang berasal dari bahasa asing yang sudah ada
padanannya dalam Bahasa Indonesia harus digunakan, jika belum ada maka kata
tersebut dicetak miring (italic). Istilah-istilah baru yang belum dibakukan dalam Bahasa
Indonesia dapat dipergunakan asal konsisten. Pada penggunaan yang pertama kali perlu
diberikan padanannya dalam bahasa asing (dalam kurung). Kalau banyak menggunakan
istilah baru, sebaiknya dibuatkan daftar istilah di lampiran. Istilah-istilah dalam Bahasa
Indonesia dapat dilihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) online.
4. Penyajian materi diuraikan dengan kalimat sempurna yaitu dengan menggunakan
kalimat pasif, bukan kalimat perintah dan tidak menggunakan kata ganti orang pertama
(saya, kita, kami, atau penulis).

3.4 Judul, Sub Judul dan Lain-lain


1. Judul
- Tidak terlalu umum, perlu lebih spesifik.
- Tidak terlalu panjang.
- Pengertian kata yang dipakai harus umum.
- Judul dinyatakn dalam kata benda atau kata yang dibendakan; kata ganti “nya” kalau
bisa dihindarkan.
- Judul bab dituliskan seluruhnya dengan huruf kapital (upper case) dengan
perataan tengah (center alignment). Ukuran font yang digunakan adalah 16 dengan
jenis tebal (bold).
2. Setiap bab harus bernomor urut dengan angka romawi besar. Pendahuluan dan judul
bab ditulis ditengah secara simetris dengan huruf besar tanpa garis dan titik.
3. Bab dibagi dalam beberapa sub bab yang diberi nomor urut dengan angka arab.
Pemberian nomor sub bab adalah kembar: nomor didepan menunjukkan nomor bab-
nya, sedangkan nomor dibelakangnya menunjukan nomor sub bab-nya. Antara kedua
nomor tersebut disela dengan titik. Antara nomor sub bab dengan pangkal kata judul
sub bab-nya diberi sela 1 spasi. Penulisan judul sub bab menggunakan huruf
besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain kata sambung.
4. Jika dalam sub bab masih dibagi lagi menjadi beberapa sub-sub bab, maka
masing- masing judul sub-sub bab diberi nomor usul tripel (berjajar 3), ditulis
dengan angka arab. Yang terdepan menunjukkan nomor bab, yang ditengah
nomor sub bab, dan yang terakhir menunjukkan nomor sub-sub bab. Antara
masing-masing nomor disela dengan titik. Antara nomor sub-sub bab dengan
pangkal kata judul sub-sub bab diberi sela 1 spasi tik. Penulisan judul sub- sub
bab menggunakan huruf besar hanya untuk setiap huruf awal kata selain
kata sambung.
5. Dekomposisi isi bab harus seimbang, dan penomoran sub-sub bab disarankan
tidak lebih dari 4 level. Jika seluruh laporan dianggap sebagai berstruktur
pohon, maka teks dengan nomor level yang sama pada satu bab/sub bab yang
sama harus “setara”.
6. Rincian ke bawah Jika pada penulisan naskah ada rincian yang harus disusun ke
bawah, pakailah nomor urut dengan angka atau huruf sesuai dengan derajat rincian.
Jika menggunakan bullet, tidak diperkenankan dengan baris penghubung (-).

3.5 Penomoran
3.5.1 Halaman
Bagian awal laporan mulai dari judul sampai ke daftar lampiran, diberi nomor
halaman dengan angka Romawi kecil. Bagian utama dan bagian akhir mulai dari
pendahuluan (bab-1) sampai ke halaman terakhir, memakai angka Arab sebagai nomor
halaman. Nomor halaman ditempatkan disebelah kanan bawah, kecuali jika ada judul bab
pada bagian atas halaman tersebut, maka nomor halaman ditulis dibagian bawah tengah.
Nomor diketik dengan jarak 2,50 cm dari tepi sebelah kanan dan 1,50 cm dari tepi atas atau
tepi bawah.
3.5.2 Tabel

a. Nomor tabel yang diikuti dengan judul ditempatkan simetris di atas tabel tanpa
diakhiri dengan titik.
b. Tabel tidak boleh dipenggal, kecuali jika terlalu panjang dan tidak termuat dalam satu
halaman, maka pada halaman lanjutan tabel, dicantumkan nomor tabel dan kata
lanjutan yang dicetak tebal dan diberi kurung.

24
c. Kolom-kolom diberi nama dan dijaga agar pemisahan antara satu dengan lainnya
cukup tegas.
d. Jika tabel lebih lebar dari ukuran lebar kertas dengan posisi potrait, maka harus
dibuat memanjang dengan posisis landscape.
 Tabel di titik simetris.
- Tabel yang lebih dari 2 halaman atau yang harus dilipat, sebaiknya
ditempatkan pada lampiran.
- Penulisan judul tabel dengan huruf besar hanya untuk huruf diawal kata
kecuali kata hubung.
- Untuk tabel yang dikutip dari sumber lain haruslah dituliskan sumbernya.
Untuk tabel sumber kutipan dituliskan di bawah tabel.
3.5.3 Gambar
Bagan, grafik, peta dan foto, semuanya disebut gambar. Nomor gambar yang
diikuti dengan judul dan sumbernya diletakkan simetris di bawah gambar.
Gambar tidak boleh dipenggal. Keterangan gambar dituliskan pada tempat yang
lowong di dalam gambar dan jangan pada halaman lain.
Bila gambar dilukiskan melebar sepanjang tinggi kertas, bagian atas gambar harus
diletakkan disebelah kiri kertas. Skala pada grafik dibuat agar mudah dipakai
untuk mengadakan interpolasi atau ekstrapolasi.
- Letak gambar diatur simetris.
- Penulisan judul gambar dengan huruf besar hanya untuk huruf diawal kata
kecuali kata hubung.
- Untuk gambar yang dikutip dari sumber lain haruslah dituliskan
sumbernya.
- Untuk gambar sumber kutipan dituliskan setelah nomor dan judul gambar
dengan spasi penulisan masing – masing adalah 1.
i. Penulisan Persamaan

Persamaan matematika diberi nomor persamaan yang didahului nomor bab dalam
tanda kurung. Makna dari notasi dalam persamaan matematika dicantumkan pada
Daftar Notasi. Nomor persamaan dituliskan rata kanan.

25
3.5.5 Penulisan Daftar Pustaka
Daftar referensi atau daftar pustaka adalah kumpulan sumber informasi yang
digunakan dalam sebuah penulisan. Sumber informasi yang dicantumkan dalam
daftar referensi merupakan sumber informasi yang dikutip dalam uraian atau teks
dan yang mendukung atau dipakai sebagai acuan. Informasi tentang sumber yang
digunakan harus ditulis secara benar, lengkap, dan konsisten dengan
menggunakan format atau standar tertentu. Dalam sebuah karya tulis, format
penulisan yang dipakai pada penulisan kutipan harus sama dengan format
penulisan daftar referensi, yakni :
- Penulisan daftar pustaka mengikuti aturan HARVARD style.
- Sumber yang dikutip dalam uraian atau teks, tabel dan atau gambar harus
ditulis lengkap dalam Daftar Pustaka.
- Gelar kebangsawanan atau gelar akademik tidak perlu ditulis.
- Baris pertama setiap pustaka dimulai dari margin kiri sedangkan baris kedua
dan seterusnya ditulis dengan jarak 0,5 inchi (0,5”) dari margin kiri (hanging
format).
- Daftar diurutkan berdasarkan abjad tanpa diberi nomor.

26
LEMBAR PENGESAHAN
[jarak : 2 x spasi 1,15; ukuran font 12]

MAGANG
pada
Program Studi D3/D4 [Nama Prodi]
Jurusan [Nama Jurusan]
Politeknik Negeri Banjaramasin

[jarak : 1 x spasi 1,15; ukuran font 12]


Judul Magang:

[jarak : 1 x spasi 1,15; ukuran font 12]


[JUDUL MAGANG DENGAN HURUF
KAPITAL DALAM BAHASA INDONESIA]

[minimal jarak : 2 x spasi 1,15; ukuran font 12]


Oleh :
[Nama mahasiswa]
NIM. [NIM]
[jarak : 1 x spasi 1,15; ukuran font 12]
Disetujui oleh Tim Penguji Magang :
[jarak : 1 x spasi 1,15; ukuran font 12]

1. [Nama Dosen Pembimbing] Pembimbing I …………………..

2. [Nama Dosen Penguji] Penguji I …………………..

3. [Nama Dosen Penguji] Penguji II …………………..

[jarak : 3 x spasi 1,15; ukuran font 12]

BANJARMASIN
[BULAN, TAHUN] [disesuaikan dengan periode Seminar Hasil Magang]

27
KATA PENGANTAR
[jarak : 2 x spasi 1,5; ukuran font 12]

KATA PENGANTAR biasanya memuat rasa terima kasih penulis karena berhasil
menyelsaikan MAGANG dan kepada siapa saja rasa terima kasih tersebut disampaikan. Untuk
menjaga formalitas MAGANG, tidak boleh ada lembar persembahan. Tuliskan rasa terima
kasih dengan menyebutkan nama-nama yang ada hubungannya dengan pelaksanaan
MAGANG ini dan denagn kalimat yang cukup formal.
Kata Pengantar boleh diakhiri dengan paragraf yang menyatakan bahwa penulis
menerima kritik jika terdapat kekurangan dalam MAGANG.

Penyusun

28
DAFTAR ISI

[jarak : 2 x spasi 1,5; ukuran font 12]

Halaman Judul ..................................................................................................................i

Lembar Pengesahan ......................................................................................................... ii

Kata Pengantar ................................................................................................................ iii

Daftar Isi ...............................................................................................................................iv

Daftar Gambar ................................................................................................................ vi

Daftar Tabel ................................................................................................................... vii

Daftar Notasi .....................................................................................................................x

BAB 1 Pendahuluan

dst

29
DAFTAR GAMBAR

[jarak : 2 x spasi 1,5; ukuran font 12]

Gambar 2.1 Gambar 1 ...................................................................................................... 10

Gambar 2.2 Gambar 2 ...................................................................................................... 11

30

Anda mungkin juga menyukai