KABUPATEN : PINRANG
NAMA FASDA
PENDAMPING
: MUSLIMIN SYARIF, S.Pd., M.Si.
1. SMA NEG. 7 PINRANG NPSN : 40314430
: Jl. Poros Pinrang-Parepare Km. 8 Bua Lapalopo
Kec. Mattirobulu Kab. Pinrang
DAFTAR 2. SMA NEG. 3 PINRANG NPSN : 40305064
SEKOLAH YANG : Jalan Poros Langnga-Pinrang KM 12, Patobong,
DIDAMPINGI Kec. Mattirosompe Kab. Pinrang
3. SMA NEG. 3 PINRANG NPSN : 40315370
: Jalan Poros Benteng - Maccobbu
Kec. Patampanua Kab. Pinrang
Puji syukur ke hadirat Allah SWT, Tuhan yang maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat-Nya
sehingga Laporan Hasil Pelaksanaan Kegiatan Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP
Prov. Sulawesi Selatan Jenjang Pendidikan Menengah SMA/SMK Kab. Pinrang Tahun 2020 dapat
terselesaikan dan terlaksana dengan baik.
Sesuai dengan amanat Undang Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
dan Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan, Kementerian
Pendidikan dan Kebudayaan menerapkan penjaminan mutu pendidikan di satuan pendidikan dasar dan
menengah. Tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah adalah untuk memastikan
penyelenggaraan pendidikan dasar dan menengah oleh satuan pendidikan di Indonesia berjalan sesuai
dengan Standar Nasional Pendidikan.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 tahun 2013 mengamanatkan setiap Satuan
Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan
mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan (SNP).
Penjaminan dan peningkatan mutu pendidikan merupakan tanggungjawab satuan pendidikan yang harus
didukung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota sesuai dengan
kewenangan masingmasing.
Setiap satuan pendidikan beserta seluruh komponen di dalamnya memiliki tanggung jawab dalam
peningkatan dan penjaminan mutu pendidikan.Peningkatan mutu di satuan pendidikan tidak dapat berjalan
dengan baik tanpa adanya budaya mutu pada seluruh komponen sekolah.Untuk peningkatan mutu sekolah
secara utuh dibutuhkan pendekatan yang melibatkan seluruh komponen sekolah ( whole school approach )
agar seluruh komponen sekolah bersama – sama memiliki budaya mutu. Agar penjaminan mutu berjalan
dengan baik , pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah ( SPMPDM ) yang terdiri atas Sistem
Penjaminan Mutu Internal ( SPMI ) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal ( SPME ).
Efektifnya pelaksanaan sistim penjaminan Mutu Internal di suatu sekolah di ukur dari peningkatan
prestasi belajara siswa dan pencapaian mutu yang terus meningkat dari waktu ke waktu dengan
indikatornya adalah pencapaian tujuan pendidikan dan kompetensi lulusan yang tinggi.
Program Pendampingan Sekolah Binaan Tahun 2020, dirancang untuk membina dan
mengembangkan beberapa satuan pendidikan yang menjadi Binaan Tahun 2020. Kegiatan pendampingan
sekolah binaan bertujuan untuk memfasilitasi implementasi SPMI kepada sekolah binaan dan sekolah imbas
terutama pada masa adaptasi kebiasaan baru.Agar pelaksanaan program dapat berjalan dengan baik perlu
dilakukan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan (stakeholders) pendidikan di Daerah.
Laporan ini merupakan gambaran pelaksanaan setiap tahapan kegiatan pendampingan yang
dilakukan Fasda serta masalah – masalah yang dihadapi dilapangan serta solusi pemecahan masalah yang
diambil. Kiranya laporan kegiatan ini dapat bermanfaat, dan menjadi masukan bagi semua pihak yang
berkepentingan. Aamiin ,
LAMPIRAN-LAMPIRAN
1. Daftar Hadir Peserta Pendampingan di SMA Neg. 7 Pinrang
2. Daftar Hadir Peserta Pendampingan di SMA Neg. 3 Pinrang
3. Daftar Hadir Peserta Pendampingan di SMK Neg. 4 Pinrang
4. Photo Dokumen LK TPMPS SMA Neg. 7 Pinrang sebelum Pendampingan/ Koreksi
5. Photo Dokumen LK TPMPS SMA Neg. 3 Pinrang sebelum Pendampingan/ Koreksi
6. Photo Dokumen LK TPMPS SMK Neg. 4 Pinrang sebelum Pendampingan/ Koreksi
7. Dokumen SK TPMPS SMA Neg. 7 Pinrang
8. Dokumen SK TPMPS SMA Neg. 3 Pinrang
9. Dokumen SK TPMPS SMK Neg. 4 Pinrang
10. LK 1, Pemetaan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 7 Pinrang
11. LK 2, Perencanaan Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 7 Pinrang
12. LK 3, Implementasi Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 7 Pinrang
13. LK 1, Pemetaan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 3 Pinrang
14. LK 2, Perencanaan Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 3 Pinrang
15. LK 3, Implementasi Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMA Neg. 3 Pinrang
16. LK 1, Pemetaan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMK Neg. 4 Pinrang
17. LK 2, Perencanaan Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMK Neg. 4 Pinrang
18. LK 3, Implementasi Pemenuhan Mutu, Revisi Hasil Kerja TPMPS SMK Neg. 4 Pinrang
19. Photo/ Dokumentasi Kegiatan Pendampingan di SMA Neg. 7 Pinrang
20. Photo/ Dokumentasi Kegiatan Pendampingan di SMA Neg. 3 Pinrang
21. Photo/ Dokumentasi Kegiatan Pendampingan di SMK Neg. 4 Pinrang
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menyatakan
bahwa Sistem Pendidikan Nasional adalah keseluruhan komponen pendidikan yang saling
terkait secara terpadu untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, yaitu untuk mengembangkan
kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia. Selanjutnya
seperti diamanatkan di dalam Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005,
sebagaimana diubah dua kali, terakhir dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia
Nomor 13 tahun 2015, setiap Satuan Pendidikan pada jalur formal dan nonformal wajib
melakukan penjaminan mutu pendidikan. Penjaminan mutu pendidikan tersebut bertujuan untuk
memenuhi atau melampaui Standar Nasional Pendidikan.
Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan (SPMP) merupakan suatu sistem yang meliputi
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) dan Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME).
SPMI merupakan kegiatan penjaminan mutu yang dilaksanakan oleh satuan pendidikan dan
dilaksanakan dalam satu siklus penjaminan mutu pendidikan. Siklus tersebut meliputi tahap
penetapan standar, tahap pemetaan mutu, tahap perencanaan peningkatan mutu, tahap
pemenuhan mutu, serta tahap monitoring dan evaluasi. Selain SPMI, pemerintah juga telah
menetapkan berbagai program kegiatan lain yang dilakukan dalam upaya meningkatkan
kompetensi dan kapabilitas peserta didik, antara lain program Penguatan Pendidikan Karakter
(PPK), Kurikulum 2013, dan Gerakan Literasi Sekolah. Semua program tersebut selayaknya
dilakukan secara terpadu, bukan terpisah-pisah yang akan mempermudah satuan pendidikan
melaksanakan pencapaian mutu.
Dalam rangka menghadapi tantangan dan perubahan yang terjadi di dalam negeri
maupun dilingkungan global, berbagai kebijakan baru dikeluarkan oleh Kementerian Pendidikan
dan Kebudayaan. Kebijakan ini dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing lulusan dalam
menghadapi tantangan dan perubahan tersebut. Berbagai kebijakan tersebut di antaranya
adalah merdeka belajar, sekolah dan guru penggerak, dan pembelajaran jarak jauh.
Untuk menyatukan persepsi dan menyinkronkan semua kegiatan dalam rangka
implementasi sistem penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di satuan pendidikan,
perlu ada arahan kegiatan yang dilakukan LPMP. Untuk itu, Lembaga Penjaminan Mutu
Pendidikan (LPMP) Provinsi Sulawesi Selatan bekerjasama dengan Dinas Pendidikan Provinsi
Sulawesi Selatan dan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota Sulawesi Selatan melaksanakan
Pendampingan sekolah binaan. Laporan ini diharapkan dapat memberi informasi tentang kinerja
kegiatan pendampingan sekolah binaan tahun 2020 sehingga dapat dicapai hasil yang optimal.
B. Tujuan
Tujuan dari penyusunan Laporan Pendampingan sekolah binaan tahun 2020 adalah untuk
dapat dijadikan informasi aktual bagi seluruh pihak dalam program peningkatan mutu sekolah
binaan.
A. Metode Pendampingan
Metode yang digunakan disesuaikan kebutuhan pendampingan dan kondisi sekolah.
Pendamping harus mampu memilih dan menggunakan metode pendampingan yang sesuai
dengan tingkat perkembangan sekolah yang didampingi, yaitu :
1. Metode Pengarahan
Metode ini dilakukan saat dimana tingkat komitmen, pemahaman dan kemampuan sekolah
rendah sehingga peran pendamping cukup dominan. Pendamping perlu menjelaskan apa yang
harus dilakukan, bagaimana cara melakukannya, dan tujuan apa yang akan dicapai.
Pendamping juga harus memantau terus perkembangannya. Metode ini tetap harus dilakukan
dengan cara persuasif.
2. Metode Partisipatif
Metode pendampingan partisipatif atau melibatkan disarankan digunakan pada kondisi dimana
tingkat pemahaman dan kemampuan sekolah memadai namun tingkat komitmen sekolah masih
rendah. Seluruh komponen sekolah harus dilibatkan dalam setiap proses pengambilan
keputusan. Seluruh komponen ini harus diberi tahu dan diajak diskusi mengenai mengapa hal-
hal yang dimaksudkan perlu untuk dilakukan, dan sebagainya.
3. Metode Konsultatif
Sekolah yang memiliki tingkat komitmen tinggi tetapi tingkat pemahaman dan kemampuan
masih rendah, dapat menggunakan metode konsultatif. Peran pendamping pada metode ini
relatif kecil. Pendamping hanya membantu memecahkan masalah yang dihadapi oleh sekolah.
Keputusan diambil sendiri oleh sekolah, dan pendamping hanya memberi pertimbangan.
4. Metode delegatif
Peran pendamping menjadi amat terbatas saat kondisi sekolah yang sudah memiliki komitmen,
pemahaman dan kemampuan yang memadai. Seluruh aktivitas dapat diserahkan kepada
sekolah terkait apa yang harus dilakukan dan bagaimana cara melakukannya diserahkan
sepenuhnya kepada masyarakat
B. Bentuk Pendampingan
Bentuk pendampingan yang dapat diberikan pendamping dalam menjalankan metode
tersebut di atas antara lain :
1. Layanan konsultasi
Kegiatan ini berupa layanan konseling yang diberikan oleh pendamping kepada sekolah,
dimana sekolah dapat memperoleh wawasan, pemahaman dan cara yang perlu
dilaksanakan untuk menangani masalah yang dihadapi.
2. Diskusi bersama
Kegiatan ini merupakan interaksi komunikasi dua arah. Interaksi komunikasi dibangun dari
adanya topik/pengetahuan yang menjadi permasalahan untuk menghasilkan pemahaman
yang baik dan benar. Diskusi juga dilakukan untuk membicarakan dan menemukan alternatif
pemecahan topik bahasan yang bersifat problematis.
PENDAMPINGAN
NO. BUKTI FISIK
KEGIATAN TANGGAL KETERANGAN
Deskripsi Kegiatan :
Pada Pertemuan hari kedua untuk Pendampingan sekolah Binaan ini, kegiatan intinya
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 12
PENDAMPINGAN
NO. BUKTI FISIK
KEGIATAN TANGGAL KETERANGAN
adalah Mendampingi Sekolah Binaan dalam merencanakan Pemenuhan Mutu, serta
melaksanakan dan mengimplementasikan peningkatan Mutu di sekolah.
Pembahasan awal dimulai dari Tabel 2 LK 1, yaitu Analisis Data Mutu. Berdasarkan tabel
tersebut, kemudian sekolah menentukan Masalah dan Akar masalahnya. Akar masalah yang
dimaksudkan disini adalah Penyebab terjadinya masalah tersebut. Selanjutnya Dari Akar Masalah
yang ditemukan, lalu dilanjutkan pada Pembuatan Rekomendasi untuk diadakan Perbaikan.
Rekomendasi inilah yang menjadi Inti dari Lembar Kerja (LK) 2 Pemetaan Mutu.
Berdasarkan Akar Masalah dan Rekomendasi Perbaikan yang didapatkan dalam LK1,
kemudian dilanjutkan mengerjakan Lembar Kerja 2 (LK 2) yaitu Perencanaan Pemenuhan Mutu,
berdasarkan Rekomendasi dari LK 1.
Lembar Kerja (LK) 2. Intinya adalah Penyusunan Program dan Kegiatan untuk mengobati
dan atau memenuhi Rekomendasi yang ada. Oleh karena itu, Program dan atau Kegiatan yang
direncanakan adalah yang sesuai dan berdasarkan atas Rekomendasi Perbaikan dari LK 1, yang
sumbernya adalah dari Kelemahan yang ada di sekolah, berdasarkan Data Rapor Mutu Sekolah.
Perencanaan Pemenuhan Mutu yang dimaksudkan dalam LK 2, adalah Kegiatan yang dapat
meningkatkan Nilai Capaian dalam Sub Indikator Rapor Mutu, sehingga diharapkan dengan
adanya Pemenuhan Mutu ini, Rapor Mutu Sekolah pada Tahun berikutnya dapat Meningkat.
Program dalam LK 2 sifatnya masih bersifat umum, karena itu dari program tersebut
kemudian dilanjutkan dengan menentukan suatu kegiatan yang tepat yang dapat memenuhi atau
mengobati penyakit atau Nilai capaian Rapor mutu yang rendah.
Pada LK 2 ini, TPMPS diminta untuk menyusun Program dan Kegiatan serta menentukan
Volume dari Kegiatan yang direncanakan. Volume yang dimaksudkan disini adalah banyaknya atau
Jumlah berapa kali kegiatan tersebut akan dikerjakan. Hal ini, perlu ditentukan karena sangat
terkait dengan Biaya dari Pelaksanaan kegiatan tersebut. Oleh karena itu, besar dan jumlah biaya
yang diperlukan untuk melaksanakan kegiatan tersebut perlu ditentukan termasuk Sumber Dana
yang diharapkan mendanai kegiatan tersebut. Inilah yang menjadi inti dari kegiatan Perencanaan
pemenuhan Mutu (LK 2), yaitu menyusun Program dan kegiatan, kemudian menentukan jumlah
atau Volume dari kegiatan tersebut, selanjutnya menentukan besaran biaya atau jumlah dana yang
diperlukan untuk kegiatan tersebut dengan menyebutkan Sumber pendanaannya.
Demikian, uraian tugas dan pekerjaan fasda dalam Kegiatan Pendampingan Implementasi SPMI
Sekolah Binaan LPMP Prov. Sulawesi Selatan Jenjang Pendidikan Menengah SMA/SMK Kab.
Pinrang.
Mereview dan menyempurnakan LK1, LK 2 dan LK 3 sekolah Binaan yang didampingi.
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
TPMPS telah mendapakan sosialisasi Belum Semua warga sekolah ikut Perlu melibatkan semua unsur PTK
mengkaji dokumen SNP dan dokumen dalam dalam TPMPS sehingga
Pemahaman
TPMPS memiliki dokumen Standar Nasional indikator mutu dapat berpartisipasi dalam kegiatan
Warga sekolah
Pendidikan (SNP) Pemetaan mutu
mengenai Standar
Pemahaman warga sekolah masih focus Sekolah perlu melaksanakan bedah
Mutu:
Sekolah telah menetapkan dan Menerapkan pada pengembangan sarana dan 8 Standar Nasional Pendidikan
1.
standar mutu yang akan digunakan sebagai acuan prasarana serta Pendidik dan Tenaga (SNP)
penjaminan mutu Kependidikan yang nilai capaiannya Warga sekolah perlu mengundang
dalam Rapor Mutu masih rendah naransumber untuk memberikan
pendalamanan tentang Standar
Nasional Pendidikan (SNP)
.
Warga Sekolah/ TPMPS telah memiliki komitmen Sebagian Warga sekolah kurang aktif Perlu pelibatan seluruh Warga
Pemahaman
mutu yang disepakati dan disetujui bersama dan tidak terlibat dalam kegiatan SPMI. sekolah dalam kegiatan SPMI
warga sekolah
Sekolah / TPMPS telah menyusun dan membuat Warga sekolah berasumsi bahwa, untuk peningkatan Mutu
mengenai Sistem
2. selama ini hanya Sekolah yang berlabel Pendidikan di sekolah
Penjaminan Mutu perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan
sebagai "sekolah Binaan" saja yang Perlu pemahaman dan
Internal (SPMI) dalam rencana kerja sekolah; sibuk melakukan SPMI, sedangkan pengenalan terhadap warga
. TPMPS telah melaksanakan pemenuhan mutu, sekolah-sekolah yang tidak "bertatus" sekolah mengenai Konsep SPMI.
baik dalam pengelolaan satuan pendidikan sebagai sekolah Binaan kurang peduli
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 15
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
maupun proses pembelajaran; melakukan SPMI Perlu diadakan Sosialisasi
Di sekolah telah terbangun budaya mutu serta Masih ada sebagian warga sekolah yang Tentang Pentingnya Sistem
penjaminan mutu yang berkesinambungan dan menganggap bahwa SPMI hanyalah Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
berkelanjutan. menjadi tugas ketua dan sekretaris untuk peningkatan Mutu
Warga sekolah telah berpengalaman dalam TPMPS Sekolah Pendidikan.
melaksaanakan SPMI
Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Kepala Sekolah Belum mengembangkan Kepala Sekolah Perlu
Sekolah dan telah di SK-kan dan mengelola sumber daya dengan mengoptimalkan pemanfaatan
Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan dengan maksimal. sarana dan prasarana serta sumber
kemauan dan kesabaran dalam menjalankan Tidak ada pembagian tugas yang jelas daya yang ada disekolah
Peran kepala tugasnya. dari kepala sekolah kepada personil
sekolah dalam Kepala Sekolah telah berperan sebagai manajer, sekolah, yang terlibat dalam beberapa Kepala sekolah perlu membagi-bagi
3. menjalankan inovator, motivator, dalam pelaksanaan SPMI di organisasi kelembagaan di sekolah.
SPMI. Sekolah tugas dan tanggungjawab
Keteladanan Kepala Sekolah, dapat dicontoh oleh pengembangan organisasi internal
Pendidik, dan Tenaga Kependidikan yang ada sekolah kepada masing-masing
disekolah personil sekolah
Kepala sekolah telah menyediakan ruangan khusus
untuk tempat kerja TPMPS
TPMPS telah dibentuk oleh kepala sekolah dengan Saat ini, telah banyak tim dibentuk di Perlu segera dilakukan
Keberadaan dan menerbitkan SK TPMPS yang disertai dengan sekolah dan bekerja secara parsial pembagian tugas dan peran
Pemahaman perincian tugas TPMPS kepada tim yang telah sehingga menyebabkan beban kerja masing-masing kelembagaan di
TPMPS tentang dipilih. yang besar bagi sekolah dan proses sekolah
4. peran dan TPMPS yang dibentuk oleh kepala sekolah terdiri pengelolaan sekolah menjadi tumpang
fungsinya di atas ketua TPMPS yang dibantu oleh dua kelompok tindih, tidak efektif dan tidak efisien. Sekolah perlu Mengadakan
sekolah kerja yaitu tim pengembang sekolah dan tim monev Sebagian warga sekolah menganggap sosialisasi tentang keberdaan,
internal bahwa pekerjaan penjaminan mutu Fungsi dan Kedudukan TPMPS di
pendidikan disekolah hanyalah Sekolah
dikerjakan oleh anggota TPMPS
Tahapan-tahapan SPMI didahului dengan adanya Belum semua Warga sekolah dilibatkan Perlu Melibatkan semua unsur
sosialisasi SPMI kepada semua warga sekolah. dalam TPMPS, sehingga tidak ikut PTK yang ada di sekolah
TPMPS telah memahami fungsi dan keberadaan dalam kegiatan Pemetaan mutu Perlu Diklat atau bintek tersendiri
SPMI dalam rangka peningkatan mutu Masih terkendala pada pelaksanaan untuk anggota Tim monev sekolah
Semua anggota TPMPS sekolah telah siklus 4, yaitu monitoring dan evaluasi sebelum melaksanakan tugasnya
mendapatkan informasi mengenai apa dan TPMPS belum benar-benar melakukan TPMPS perlu melakukan analisis
bagaimana SPMI analisis akar masalah sehingga tindakan akar masalah dengan tepat
Sekolah melibatkan pengawas, kepala sekolah, perbaikan yang dihasilkan pun relatif sehingga tindakan dan
Pelaksanaan guru, siswa, komite sekolah, tenaga kependidikan, bersifat umum dan sulit dijabarkan pada penanganannya juga tepat
5. siklus SPMI, Pemerintah daerah dalam pelaksa naan saat penyusunan rekomendasi sasaran.
pemenuhan mutu perbaikan
.
Ada kemauan dan komitmen bersama sesama TPMPS belum tepat dalam menentukan
warga sekolah melaksanakan penjaminan dan akar masalah
peningkatan mutu di sekolah.
TPMPS sekolah telah mampu menjalankan
seluruh siklus penjaminan mutu
Sekolah telah menyusun hasil EDS,
Sekolah telah memiliki Dokumen RKS dan RKAS
Sekolah telah memiliki Rapor Mutu
Sekolah telah melaksanakan pemetaan mutu Sekolah telah memiliki RKS, sebelum Sebaiknya Sekolah menyusun
berdasarkan SNP, dengan mengkaji 8 SNP TPMPS melakukan EDS dan RKS, setelah TPMPS melakukan
TPMPS telah Melakukan analisis data mutu Pemetaan Mutu kegiatan Pemetaan Mutu
berdasarkan rapor mutu sekolah Masih ada anggota TPMPS yang TPMPS perlu melakukan analisis
TPMPS Melakukan analisis akar masalah kurang tepat dalam menentukan akar akar masalah dengan tepat
berdasarkan kondisi saat ini masalah terhadap masalah yang
TPMPS telah menyusun rekomendasi untuk TPMPS belum benar-benar ditemukan
pemenuhan mutu atau SNP berdasarkan akar melakukan analisis akar masalah TPMPS perlu melakukan analisis
masalah dari masalah yang ditemukan sehingga tindakan perbaikan yang akar masalah dan menentukan
TPMPS, telah mampu menganalisis Data dihasilkan pun relatif bersifat umum rekomendasi perbaikan dengan
Mutu serta melakukan analisis terhadap akar dan sulit dijabarkan pada saat program yang tepat sasaran
masalah dari masalah yang ditemukan untuk penyusunan rekomendasi TPMPS perlu menyusun
ditindak lanjuti. Masih ada Rekomendasi yang dibuat, rekomendasi dengan tepat
Pemetaan Mutu TPMPS telah telah memiliki hasil EDS, berupa tidak disusun berdasarkan akar berdaasarkan hasil analisis data
. Rapor Mutu Sekolah masalah yang tepat mutu maupun kondisi saat ini.
6. Kegiatan yang di programkan oleh TPMPS perlu menentukan
TPMPS Menentukan masalah berdasarkan hasil
analisis data mutu TPMPS belum mengarah pada program dan kegiatan
Menemukan akar masalah dari masalah yang peningkatan mutu dan penyelesaian peningkatan mutu dengan tepat
telah ditentukan masalah berdasarkan pada rekomendasi
TPMPS Menyusun rekomendasi untuk hasil pemetaan mutu
pemenuhan mutu atau SNP. Sekolah menyusun rencana
Rekomendasi disusun berdasarkan akar masalah pemenuhan mutu berdasarkan
dari permasalahan yang telah ditemukan atas hasil pemetaan mutu
TPMPS Menyusun prioritas dari masalah yang TPMPS perlu mencermati capaian
paling mendesak untuk diselesaikan sampai ke pada tiap sub indikator yang
masalah yang kurang mendesak. merupakan kelemahan dan
TPMPS Menentukan solusi untuk memecahkan kekuatan sekolah agar dapat
masalah tersebut. dengan segera melakukan
TPMPS telah Menyusun laporan hasil pemetaan penanganan lebih lanjut
mutu dan rekomendasi pemecahan masalah
tersebut.
TPMPS telah melaksanakan pemetaan mutu dan Terdapat program dan kegiatan dalam Sebaiknya program dan kegiatan
Menyusun rekomendasi untuk perbaikan RKS, yang tidak sesuai dengan yang disusun dalam RKS
kebutuhan sekolah menyesuaikan dengan hasil
TPMPS menyusun rencana peningkatan mutu kegiatan pemetaan mutu
berdasarkan hasil pemetaan mutu, TPMPS hanya mengandalkan bantuan
dari pemerintah dalam menyusun TPMPS perlu melibatkan pihak
TPMPS Menentukan program dan kegiatan program dan kegiatan khususnya yang ketiga atau unsur komite dalam
peningkatan mutu berdasarkan hasil rekomendasi terkait dengan sarana dan prasarana di menyusun program khususnya
sekolah yang terkait dengan pengadaan
TPMPS membuat/menyusun perencanaan sarana dan prasarana
peningkatan mutu yang dituangkan dalam TPMPS tidak memperhitungkan jumlah
Rencana Kerja Sekolah (RKS) berdasarkan hasil dan besaran biaya yang diperlukan TPMPS perlu memperhitungkan
pemetaan mutu yang diperoleh dari hasil Evaluasi dalam menyusun suatu program jumlah dan besaran biaya yang
Diri Sekolah (EDS). diperlukan dalam menyusun suatu
Perencanaan
Perencanaan peningkatan mutu yang program
7. Pemenuhan
disusun oleh TPMPS tidak tertuang
Mutu
TPMPS telah menyusun Program perencanaan dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) Sekolah perlu menyesuaikan atau
peningkatan mutu berdasarkan rekomendasi dari merevisi RKS nya setelah
hasil pemetaan mutu Kegiatan yang diprogramkan tidak dilakukan EDS dan pemetaan
sesuai dengan kebutuhan sekolah mutu.
TPMPS telah menyusun perencaan kegiatan karena tidak melakukan EDS terlebih
pemenuhan mutu yang disesuaikan dengan dahulu Sekolah menyusun program untuk
kebutuhan sekolah dimuat dalam RKS berdasarkan
TPMPS menyusun program dan skala prioritas.
TPMPS telah merumuskan kegiatan yang akan kegiatan tidak berdasarkan skala
dilakukan dengan cara membuat daftar kegiatan prioritas Sekolah perlu menyusun program
yang terkait dengan program tersebut. dan kegiatan berdasarkan hasil
Kegiatan yang di programkan oleh analisis data mutu
Rencana kerja sekolah disusun dengan TPMPS tidak mengarah pada
memperhatikan program-program prioritas dalam peningkatan mutu dan penyelesaian
rangka pemenuhan SNP masalah
Sekolah telah menyusun dan memiliki dokumen Dokumen RKS (Rencana Kerja Sekolah TPMPS perlu Membuat RKS
RKS (Rencana Kerja Sekolah ) dalam jangka ) Sekolah yang ada tidak mengacu (Rencana Kerja Sekolah) yang
pendek, yaitu, Rencana Kerja Tahunan (RKT), didasarkan pada hasil pemetaan
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) kepada hasil pemetaan mutu dan rapor mutu
serta Rencana Kerja Jangka Menegah (RKJM) mutu yang telah diperoleh sekolah.
TPMPS telah melaksanakan kegiatan pemenuhan Sekolah belum memiliki instrumen EDS, Sekolah perlu menyusun dan
mutu berdasarkan rencana pemenuhan yang selama ini dilakukan hanya dengan memiliki instrumen EDS sendiri
pendidikan yang telah ditetapkan mengcopy dokumen yang sudah ada yang dipakai untuk melihat kinerja
Pelaksanaan sekolah
TPMPS telah menunjukkan komitmen yang kuat sebelumnya.
8. Pemenuhan Mutu Sekolah tidak memanfaatkan hasil
untuk melaksanakan pemenuhan mutu TPMPS perlu menyusun program
pendidikan analisis rapor mutu (kekuatan, berdasarkan hasil EDS dan atau
kelemahan dan rekomendasi) sebagai hasil analisis data mutu
TPMPS melaksanakan pemenuhan mutu sebagai dasar menentukan program dan
upaya untuk memenuhi atau melampaui standar kegiatan perencanaan
TPMPS perlu melibatkan pihak
nasional pendidikan pemenuhan/peningkatan mutu
ketiga atau unsur komite dalam
Pelaksanaan pemnuhan mutu telah di monitoring TPMPS hanya mengandalkan bantuan menyusun program khususnya
dari pemerintah dalam menyusun yang terkait dengan pengadaan
dan dipantau langsung oleh pengawas bina
program dan kegiatan khususnya yang sarana dan prasarana
terkait dengan sarana dan prasarana di
sekolah
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
Pemahaman TPMPS memiliki dokumen Standar Nasional Sekolah belum paham indicator mutu Warga sekolah segera Sekolah
Warga sekolah Pendidikan (SNP) yang memenuhi Standar Nasional mengundang naransumber untuk
mengenai Pendidikan (SNP) memberikan pendalamanan
Standar Mutu: Sekolah telah menetapkan dan Menerapkan Belum Semua warga sekolah ikut tentang Standar Nasional
1. standar mutu yang akan digunakan sebagai acuan mengkaji dokumen SNP dan dokumen Pendidikan (SNP)
penjaminan mutu buku indikator mutu Warga sekolah segera diberikan
Pemahaman sekolah masih focus pada dan diasakan sosialisasi tentang
sarpras dan PTK Yang mendapat SNP.
sosialisai KS dan Wakasek
Sebanyak 85% Warga sekolah memahami dan Sebagian Warga sekolah belum paham Warga sekolah segera diberikan
tahu akan arti pentingnya peningkatan mutu,. dan mengerti tentang SPMI yang dan diasakan sosialisasi tentang
Sekolah Membuat perencanaan peningkatan mutu dikembangkan oleh LPMP. SPMI.
Pemahaman yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah
warga sekolah Melaksanakan pemenuhan mutu, baik dalam Warga sekolah belum berpengalaman Adakan Sosialisasi Tentang
mengenai Sistem pengelolaan satuan pendidikan maupun proses dalam melaksaanakan SPMI karena Pentingnya Sistem Penjaminan
2. Penjaminan Mutu pembelajaran; baru mengenal SPMI Mutu Internal (SPMI) untuk
Internal (SPMI) Adanya peningkatan hasil belajar peserta didik peningkatan Mutu Pendidikan.
. dan hasil uji kompetensi dan penilaian kinerja
pendidik dan tenaga kependidikan
Warga Sekolah memiliki komitmen mutu yang
disepakati dan disetujui bersama oleh warga
sekolah.
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 21
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
Kepala Sekolah telah berperan sebagai manajer, Kesibukan kepala sekolah sehingga Kepala sekolah perlu mengatur
inovator, motivator, dalam pelaksanaan SPMI di tidak sempat mengikuti kegiatan SPMI di jadwal agar kegiatan SPMI di
Sekolah sekolah sekolah dapat diikuti juga
Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Kepala Sekolah Belum Mampu Kepala sekolah membagi-bagi
Peran kepala Sekolah dan telah di SK-kan mengembangkan dan mengelola sumber tugas dan tanggungjawab
sekolah dalam Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan dengan daya dengan baik. pengembangan organisasi internal
3. menjalankan kemauan dan kesabaran dalam menjalankan Pemahaman Kepala Sekolah mengenai sekolah kepada masing-masing
SPMI. tugasnya. SPMI masih kurang. personil sekolah
Keteladanan Kepala Sekolah, Pendidik, dan Tenaga Tidak ada pembagian tugas yang jelas Kepala Sekolah mengoptimalkan
Kependidikan dari kepala sekolah kepada personil pemanfaatan sarana dan prasarana
sekolah tentang SPMI, yang terlibat yang dimiliki
dalam beberapa organisasi
kelembagaan di sekolah.
Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Warga sekolah belum memahami, arti Mengadkan sosialisasi tentang
Sekolah dan telah di SK-kan penting dan keberadaan TPMS di keberdaan, Fungsi dan
SK Pembentukan TPMPS diserta deskripsi tugas Sekolah dalam rangka penjaminan Kedudukan TPMPS di Sekolah
masing-masing. pencapaian mutu.
Semangat dan Kinerja TPMPS untuk melaksanakan Segera dilakukan pembagian
Keberadaan dan
SPMI sudah cukup tinggi Sebagian warga sekolah menganggap tugas dan peran masing-masing
Pemahaman
bahwa menjadi anggota TPMPS berarti kelembagaan di sekolah
TPMPS tentang
TPMPS yang dibentuk oleh kepala sekolah terdiri menambah beban pekerjaan
4. peran dan
atas ketua TPMPS yang dibantu oleh dua kelompok Perlu pemberian sosialisasi atau
fungsinya di
kerja yaitu tim pengembang sekolah dan tim monev IHT mengenai tugas-tugas
sekolah
internal TPMPS
Sekolah melibatkan pengawas, kepala sekolah, Warga sekolah tidak mengetahui Perlu diadakan Sosialisasi tentang
guru, siswa, komite sekolah, tenaga kependidikan, langkah-langkah dalam melaksanakan siklus dan tahapan-tahapan
Pemerintah daerah dalam pelaksa naan pemetaan mutu dengan benar pelaksanaan SPMI
pemenuhan mutu berdasarkan SPMI. Perlu Diklat tersendiri untuk
anggota Tim monev sekolah
Warga sekolah telah memahami fungsi dan Masih terkendala pada pelaksanaan sebelum melaksanakan tugasnya
keberadaan SPMI dalam rangka peningkatan siklus 4, yaitu monitoring dan evaluasi Sekolah perlu memanfaatkan
mutu Sekolah memiliki EDS, yang selama ini hasil Pemetaan Mutu dalam
Ada kemauan dan komitmen bersama sesama penyusunan program
dilakukan hanya dengan mengcopy
Pelaksanaan warga sekolah melaksanakan penjaminan dan
dokumen yang sudah ada sebelumnya. Penyusunan Program dan
5. siklus SPMI, peningkatan mutu di sekolah.
Sekolah tidak memanfaatkan hasil kegiatan agar menganut skala
Satuan pendidikan mampu menjalankan seluruh prioritas serta sesuai dengan
siklus penjaminan mutu analisis rapor mutu (kekuatan,
kebutuhan
Sekolah telah menyusun hasil EDS, kelemahan dan rekomendasi) sebagai
Sekolah telah memiliki Dokumen RKS dan RKAS dasar menentukan program dan .
Sekolah telah memiliki Rapor Mutu kegiatan perencanaan
pemenuhan/peningkatan mutu.
Program dalam RKS tidak sesuai
dengan kebutuhan peningkatan mutu
serta tidak menganut skala prioritas.
Sekolah telah melaksanakan pemetaan mutu Masih ada anggota tim yang belum Perlu dibangun semangat dan
berdasarkan kajian SNP, melalui kegiatan melaksanakan tugas dan perannya kebersamaan serta kerjasama
mengkaji 8 SNP dengan baik yang tinggi untuk melakukan
Pemetaan Mutu Sekolah telah memiliki hasil EDS, berupa Kegiatan diskusi kelompok belum berjalan pemetaan mutu
. Rapor Mutu Sekolah maksimal dikarenakan masih covid-19 Sebaiknya Sekolah melaksanakan
6.
TPMPS telah Melakukan analisis data mutu Masih ada anggota TPMPS yabg belum kegiatan pemetaan mutu
berdasarkan rapor mutu sekolah memahami tentang SNP sebelum menyusun RKS
TPMPS Menentukan masalah berdasarkan hasil RKS disusun tanpa lebih dahulu Sekolah menyusun rencana
analisis data mutu mengadakan pemetaan mutu, untuk pemenuhan mutu belum
TPMPS Melakukan analisis akar masalah mengetahui hal-hal yang perlu segera didasarkan pada hasil pemetaan
berdasarkan kondisi saat ini dimuat dalam rencana kerja sekolah. mutu
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 23
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
Menemukan akar masalah dari masalah yang Nilai capaian Rapor Mutu Sekolah belum Perlu usaha untuk meningkatkan
telah ditentukan mencapai SNP nilai dan kinerja sekolah
TPMPS telah menyusun rekomendasi untuk TPMPS menentukan masalah tidak
pemenuhan mutu atau SNP berdasarkan akar didasarkan pada hasil analisis kondisi
masalah dari masalah yang ditemukan saat ini
TPMPS telah melakukan analisis Data Mutu Masih ada TPMPS yang kurang tepat
serta melakukan analisis akar masalah dari dalam menentukan akar masalah
masalah yang ditemukan . Rekomendasi yang dibuat tidak disusun
TPMPS Menyusun rekomendasi untuk berdasarkan akar masalah yang tepat
pemenuhan mutu atau SNP. TPMPS belum benar-benar melakukan
TPMPS telah menyusun rekomendasi analisis akar masalah sehingga tindakan
berdasarkan akar masalah dari permasalahan perbaikan yang dihasilkan pun relatif
yang telah ditemukan bersifat umum dan sulit dijabarkan pada
Menyusun prioritas dari masalah yang paling saat penyusunan rekomendasi
mendesak untuk diselesaikan sampai ke masalah Penentuan masalah dan akar masalah
yang kurang mendesak. merupakan kunci utama dalam melakukan
Menyusun laporan hasil pemetaan mutu dan peningkatan capaian mutu pendidikan di
rekomendasi pemecahan masalah tersebut. sekolah
TPMPS telah melaksanakan pemetaan mutu dan TPMPS belum melaksanakan pemetaan Sekolah perlu dipandu dalam
Menyusun rekomendasi untuk perbaikan mutu yang didasarkan pada hasil menyusun rencana pemenuhan
TPMPS menyusun rencana peningkatan mutu analisis data mutu mutu yang berdasarkan atas hasil
berdasarkan hasil pemetaan mutu, TPMPS Menentukan program dan pemetaan mutu atau EDS yang
TPMPS Menentukan program dan kegiatan kegiatan pemenuhan mutu tidak telah dilakukan.
peningkatan mutu berdasarkan hasil rekomendasi berdasarkan pada rekomendasi hasil Sekolah perlu menyusun program
TPMPS membuat/menyusun perencanaan pemetaan mutu pemenuhan berdasarkan
Perencanaan peningkatan mutu yang dituangkan dalam Kegiatan yang di programkan oleh rekomendasi dari hasil pemetaan
Pemenuhan Rencana Kerja Sekolah (RKS) berdasarkan hasil TPMPS tidak mengarah pada mutu
7.
Mutu pemetaan mutu yang diperoleh dari hasil Evaluasi pemenuhan mutu dan penyelesaian
Diri Sekolah (EDS). masalah
TPMPS telah menyusun Program perencanaan Perencanaan pemenuhan mutu yang Penentuan program dan kegiatan
peningkatan mutu yang disusun berdasarkan hasil disusun oleh TPMPS tidak tertuang hendaknya disesuaikan dengan
rekomendasi dari hasil pemetaan mutu dalam Rencana Kerja Sekolah (RKS) program dan sasaran yang ingin
dicapai dalam pemenuhan mutu
TPMPS Membuat perencanaan peningkatan mutu Kegiatan yang diprogramkan tidak
yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah; sesuai dengan kebutuhan sekolah Program Perencanaan
karena tidak melakukan EDS terlebih Pemenuhan mutu yang disusun
Kegiatan yang direncanakan disesuaikan dengan dahulu oleh TPMPS hendaknya
kebutuhan sekolah. dituangkan dalam Rencana Kerja
Sekolah (RKS)
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara
membuat daftar kegiatan yang terkait dengan Hendaknya menyusun program
program tersebut. berdasarkan hasil rekomendasi
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada dari pemetaan mutu
pencapaian indikator keberhasilan
Sekolah telah menyusun dan memiliki dokumen Dokumen RKS yang ada Belum TPMPS perlu Menyusun program
RKS (Rencana Kerja Sekolah ) dalam jangka mengacu kepada hasil pemetaan mutu pemenuhan dan pelaksanaan
pendek, yaitu, Rencana Kerja Tahunan (RKT), peningkatan mutu yang sesuai
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang telah dilaksanakan sekolah. dan disasarkan pada hasil
serta Rencana Kerja Jangka Menegah (RKJM) Warga sekolah tidak mengetahui Pemetaan mutu
Pelaksanaan
langkah-langkah dalam pelaksanaan
Pemenuhan
7. Melaksanakan kegiatan pemenuhan mutu pemenuhan mutu dengan benar Melaksanakan perencanaan
Mutu
berdasarkan rencana pemenuhan mutu yang berdasarkan SPMI. peningkatan mutu berdasarkan
hasil EDS serta berdasarkan data
telah ditetapkan Sekolah belum memiliki instrumen EDS,
rapor mutu yang ada di sekolah
diperlukan komitmen yang kuat dari semua yang selama ini dilakukan hanya dengan Perlu peningkatan pemahaman
pemangku kepentingan dalam pelaksanaan mengcopy dokumen yang sudah ada guru/ TPMPS dalam menyusun
pemenuhan mutu pendidikan sebelumnya. Program dan implementasi
Program
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 25
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
Warga sekolah/ TPMPS telah mendapakan Belum Semuawarga sekolah ikut Perlu melibatkan semua unsur PTK
Pemahaman sosialisasi dari Pengawas Pembina mengkaji dokumen SNP dan dokumen dalam kegiatan SPMI di sekolah
Warga sekolah buku indikator mutu Perlu pemahaman lebih dalam
mengenai TPMPS memiliki dokumen Standar Nasional TPMPS belum paham tentang indicator tentang indicator Mutu SNP
Standar Mutu: Pendidikan (SNP) mutu yang memenuhi Standar Nasional Warga sekolah segera diberikan
1. Pendidikan (SNP) dan yang belum dan diasakan sosialisasi tentang 8
Sekolah telah menetapkan dan Menerapkan Pemahaman sekolah masih focus pada SNP.
standar mutu yang akan digunakan sebagai acuan sarpras dan PTK Yang mendapat
dalam pelaksanaan penjaminan mutu sosialisai KS dan Wakasek
TPMPS telah siap untuk melaksanakan Warga sekolah berasumsi bahwa, hanya Perlu pemahaman dan
pemenuhan mutu, baik dalam pengelolaan satuan Sekolah yang berlabel sebagai "sekolah pengenalan terhadap warga
Pemahaman
pendidikan maupun proses pembelajaran; Binaan" saja yang sibuk melakukan sekolah mengenai Konsep SPMI.
warga sekolah
TPMPS / Warga Sekolah memiliki komitmen mutu SPMI.
mengenai Sistem
yang disepakati dan disetujui bersama oleh warga Sebagian Warga sekolah belum paham Perlu di adakan Sosialisasi
2. Penjaminan Mutu
sekolah. dan mengerti tentang SPMI yang Tentang Pentingnya Sistem
Internal (SPMI)
dikembangkan oleh LPMP. Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
. TPMPS telah Membuat perencanaan peningkatan
Prosentase tingkat keaktifan guru/PTK untuk peningkatan Mutu
mutu yang dituangkan dalam rencana kerja
dalam kegiatan SPMI masih rendah Pendidikan.
sekolah;
Keaktifan seluruh unsur PTK
dalam kegiatan SPMI perlu
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 27
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
ditingkatkan
Kepala Sekolah telah membentuk TPMPS di Kepala Sekolah Belum Mampu Perlu penigkatan kompetensi dan
Sekolah dan telah di SK-kan mengembangkan dan mengelola kemampuan kepala sekolah dalam
sumber daya dengan baik. mengelola sumber daya yang ada
Kepala Sekolah telah berperan sebagai manajer, Pemahaman Kepala Sekolah mengenai di sekolah
Peran kepala inovator, motivator, dalam pelaksanaan SPMI di SPMI masih perlu ditingkatkan. Kepala Sekolah mengoptimalkan
sekolah dalam Sekolah Tidak ada pembagian tugas yang jelas pemanfaatan sarana dan prasarana
3. menjalankan dari kepala sekolah kepada personil yang dimiliki
SPMI. Kepala Sekolah Menunjukkan kegigihan dengan sekolah tentang SPMI, yang terlibat Kepala sekolah membagi-bagi
kemauan dan kesabaran dalam menjalankan
dalam beberapa organisasi tugas dan tanggungjawab
tugasnya.
kelembagaan di sekolah. pengembangan organisasi internal
Kepala sekolah hanya mengandalkan sekolah kepada masing-masing
personil sekolah
orang-orang tertentu untuk
melaksanakan suatu kegiatan di sekolah
TPMPS dibentuk oleh kepala sekolah. Kepala Warga sekolah belum memahami, arti Sekolah perlu Mengadakan
sekolah menerbitkan SK TPMPS disertai dengan penting dan keberadaan TPMS di sosialisasi tentang keberdaan,
pembagian tugas TPMPS kepada tim yang telah Sekolah dalam rangka penjaminan Fungsi dan Kedudukan TPMPS di
Keberadaan dan dipilih. pencapaian mutu. Sekolah
Pemahaman Sekolah telah membentuk TPMPS sebagai tim yang Saat ini, telah banyak tim dibentuk di Perlu dilakukan pembagian tugas
TPMPS tentang mengoordinasikan semua kegiatan atau dalam sekolah dan bekerja secara dan peran masing-masing
4. peran dan pelaksanaan penjaminan mutu di satuan parsial sehingga menyebabkan beban kelembagaan di sekolah
fungsinya di pendidikan. kerja yang besar bagi sekolah dan Kegiatan penyadaran penjaminan
sekolah Semangat dan Kinerja TPMPS untuk melaksanakan proses pengelolaan sekolah menjadi mutu akan lebih baik apabila
SPMI sudah cukup tinggi tumpang tindih, tidak efektif dan tidak dilanjutkan dengan kegiatan
TPMPS yang dibentuk oleh kepala sekolah terdiri efisien. dalam bentuk IHT SPMI pada
atas ketua TPMPS yang dibantu oleh dua kelompok Sekolah hanya mengandalkan orang- satuan pendidikan agar semua
kerja yaitu tim pengembang sekolah dan tim monev orang tertentu untuk melaksanakan langkah kerja SPMI dapat betul-
internal suatu kegiatan di sekolah betul dipahami dan dilaksanakan
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 28
NO. ASPEK HAL- HAL YANG SUDAH BAIK HAL- HAL YANG BELUM BAIK SOLUSI/TINDAK LANJUT
Tahapan-tahapan SPMI didahului dengan adanya Belum semua Warga sekolah dilibatkan Sekolah perlu melibatkan dan
sosialisasi SPMI kepada semua warga sekolah. dan terlibat aktif dalam TPMPS, mengaktifkan seluruh anggota
Warga sekolah telah memahami fungsi dan sehingga tidak ikut dalam kegiatan TPMPS dalam menjamin
keberadaan SPMI dalam rangka peningkatan Pemetaan mutu pelaksanaan penjaminan mutu di
mutu Masih terkendala pada pelaksanaan sekolah
Sekolah melibatkan pengawas, kepala sekolah, siklus 4, yaitu monitoring dan evaluasi Perlu Diklat bintek tersendiri untuk
guru, siswa, komite sekolah, tenaga kependidikan, Warga sekolah mengetahui dengan anggota Tim monev sekolah
Pemerintah daerah dalam pelaksa naan sebelum melaksanakan tugasnya
benar langkah-langkah dalam
Perlu diadakan Sosialisasi tentang
pemenuhan mutu melaksanakan pemetaan mutu.
Pelaksanaan siklus dan tahapan-tahapan
5. siklus SPMI, Semua warga sekolah mendapatkan informasi RKS disusun tanpa lebih dahulu pelaksanaan SPMI
mengenai apa dan bagaimana SPMI mengadakan pemetaan mutu, untuk Sekolah perlu melaksanakan
Ada kemauan dan komitmen bersama sesama mengetahui hal-hal yang perlu dimuat kegiatan Pemetaan mutu sebelum
warga sekolah melaksanakan penjaminan dan menyusun RKS
dalam rencana kerja sekolah.
peningkatan mutu di sekolah. Sekolah perlu menentukan skala
Satuan pendidikan mampu menjalankan seluruh Sekolah menyusun rencana kerja
sekolah tanpa melihat hal-hal yang prioritas dalam menysun program
siklus penjaminan mutu pemenuhan mutu
Sekolah telah menyusun hasil EDS, RKS dan menjadi prioritas dan perlu segera
ditangani dalam rangka pencapaian dan
RKAS .
peningkatan mutu pendidikan di sekolah
Sekolah telah memiliki Rapor Mutu
Sekolah telah melaksanakan pemetaan mutu Masih adan anggota tim yang belum Perlu dibangun semangat dan
6. Pemetaan Mutu berdasarkan kajian SNP, melalui kegiatan melaksanakan tugas dan perannya kebersamaan serta kerjasama
. mengkaji 8 SNP dengan baik yang tinggi untuk melakukan
Sekolah telah memiliki hasil EDS, berupa Kegiatan diskusi kelompok belum berjalan pemetaan mutu
TPMPS Melakukan analisis akar masalah Rekomendasi yang dibuat tidak disusun Perlu usaha untuk meningkatkan
berdasarkan kondisi saat ini berdasarkan akar masalah yang tepat nilai dan kinerja sekolah
Menemukan akar masalah dari masalah yang
telah ditentukan TPMPS belum benar-benar melakukan Perlu menentukan dan
TPMPS telah menyusun rekomendasi untuk analisis akar masalah sehingga tindakan merumuskan masalah yang ada
pemenuhan mutu atau SNP berdasarkan akar perbaikan yang dihasilkan pun relatif berdasarkan kondisi saat ini
masalah dari masalah yang ditemukan bersifat umum dan sulit dijabarkan pada sehingga tindakan yang dilakukan
TPMPS, menganalisis Data Mutu serta saat penyusunan rekomendasi dapat lebih terfokus
melakukan analisis terhadap akar masalah
dari masalah yang ditemukan untuk ditindak Jika keliru dalam merumuskan masalah Satuan pendidikan perlu
lanjuti. dan akar masalah, maka respon yang mengklasifikasikan kekuatan dan
TPMPS telah Menyusun rekomendasi untuk dihasilkan tidak akan berdampak pada kelemahan dalam setiap indikator
pemenuhan mutu atau SNP. peningkatan capaian mutu seperti yang sehingga akan mempermudah
Analisis data mutu merupakan langkah awal yang diharapkan mereka dalam menentukan
perlu dilakukan oleh satuan pendidikan setelah masalah dan akar masalah yang
rapor mutu telah dipublikasi. nantinya akan menjadi prioritas
TPMPS telah menyusun Rekomendasi dalam rekomendasi perbaikan
berdasarkan akar masalah dari permasalahan mutu.
yang telah ditemukan
TPMPS telah Menentukan solusi untuk
memecahkan masalah tersebut.
TPMPS telah Menyusun laporan hasil pemetaan
mutu dan rekomendasi pemecahan masalah
tersebut.
TPMPS telah melaksanakan pemetaan mutu dan TPMPS Menentukan program dan Sekolah menyusun rencana
Menyusun rekomendasi untuk perbaikan kegiatan peningkatan mutu belum peningkatan mutu berdasarkan
TPMPS menyusun rencana peningkatan mutu berdasarkan pada rekomendasi hasil atas hasil pemetaan mutu atau
berdasarkan hasil pemetaan mutu, pemetaan mutu EDS yang telah dilakukan.
TPMPS Menentukan program dan kegiatan TPMPS belum melaksanakan Sekolah perlu menyusun
peningkatan mutu berdasarkan hasil rekomendasi pemetaan mutu yang didasarkan pada perencanaan pemenuhan mutu
hasil analisis data mutu berdasarkan hasil analis data mutu
TPMPS membuat/menyusun perencanaan Kegiatan yang diprogramkan belum Sekolah perlu menyusun program
peningkatan mutu yang dituangkan dalam tepat dan tidak sesuai dengan Kegiatan yang sesuai dengan
Rencana Kerja Sekolah (RKS) berdasarkan hasil kebutuhan sekolah kebutuhan sekolah serta
Perencanaan pemetaan mutu yang diperoleh dari hasil Evaluasi berdasarkan hasil EDS/ pemetaan
7. Pemenuhan Diri Sekolah (EDS). Kegiatan yang di programkan oleh mutu
Mutu TPMPS Membuat perencanaan peningkatan mutu TPMPS tidak mengarah pada
yang dituangkan dalam rencana kerja sekolah; peningkatan mutu dan penyelesaian TPMPS perlu menyusun program
Kegiatan yang direncanakan disesuaikan dengan masalah dan kegiatan yang fokus dan
kebutuhan sekolah. sesuai dengan hasil rekomendasi
Perumusan kegiatan dilakukan dengan cara dari pemetaan mutu
membuat daftar kegiatan yang terkait dengan
program tersebut.
Kegiatan yang baik adalah yang mengarah pada
pencapaian indikator keberhasilan
Rencana kerja sekolah disusun dengan
memperhatikan program-program prioritas dalam
rangka pemenuhan SNP
Pelaksanaan TPMPS telah menyusun dan memiliki dokumen TPMPS Sekolah belum memanfaatkan TPMPS perlu membuat dan
Pemenuhan RKS (Rencana Kerja Sekolah ) dalam jangka menyusun RKS (Rencana Kerja
8. hasil analisis rapor mutu (kekuatan,
Mutu pendek, yaitu, Rencana Kerja Tahunan (RKT), Sekolah) berdasarkan data dalam
Rencana Kerja dan Anggaran Sekolah (RKAS) kelemahan dan rekomendasi) sebagai Rapor Mutu sekolah
Pemantauan rutin oleh pengawas pembina Sekolah hanya mengandalkan orang- Pekerjaan maupun tugas-tugas di
terhadap pelaksanaan kegiatan pemenuhan mutu orang tertentu dalam setiap kegiatan di sekolah perlu dibagi-bagi pada
untuk oleh pengawas pembina untuk mengetahui laksanakan disekolah beberapa PTK lainnya.
perkembangan dan mengidentifikasi apakah
kegiatan dijalankan sesuai perencanaan atau
tidak.
A. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan hasil pendampingan implementasi SPMI yang dilakukan
terhadap sekolah Binaan LPMP Tahun 2020, maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut :
1) Pendampingan sekolah binaan Tahun 2020 dapat berjalan dengan baik. Seluruh rangkaian
kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana mulai dari kegiatan pendampingan pertama
yang, yaitu mereview LK 1 yaitu hasil pemetaan mutu hingga pendampingan ke dua yaitu
mereview dan menyempurnakan LK 2 dan 3 untuk siap diupload. Hal ini, karena 3 Sekolah
binaan yang ada,semua telah melaksanakan Workshop Pemetaan Mutu pada beberapa
bulan yang lalu dengan dipandu dan dibimbing langsung oleh Fasda sendiri yang menjadi
Nara sumber.
2) Fasilitasi dan pendampingan yang diberikan pada sekolah dalam kegiatan pendampingan
implementasi SPMI sekolah binaan kali ini, telah mampu menginspirasi sekolah untuk
mengembangkan Sistem Penjaminan Mutu Internal terutama pada tahap Pemetaan Mutu,
penyusunan rencana pemenuhan mutu dan peningkatan mutu, Namun demikian, fasilitasi
pelaksanaan pemetaan mutu, oleh fasda yang turun, hanya dilakukan sepintas untuk
kemudian mereview Lembar Kerja yang telah dikerjakan oleh TPMPS, mengingat tujuan
utama dalam kegiatan pendampingan ini, adalah menyempurnakan LK-LK yang telah
disusun oleh TPMPS.
3) Tahapan monitoring, evaluasi dan audit internal belum dapat dilaksanakan secara optimal
oleh di sekolah binaan, hal ini karena pembekalan fasilitator daerah maupun panduan teknis
yang dapat dijadikan pedoman dalam pendampingan implementasi SPMI di sekolah binaan
belum memuat secara jelas tahapan dan dokumen- dokumen yang diperlukan pada kegiatan
monitoring dan evaluasi.
4) Tim Penjaminan Mutu Pendidikan Pemerintah Daerah (Tim PMP-PD) yang dibentuk belum
efektif untuk mendukung implementasi Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan
Menengah. Hal ini sangat disayangkan karena keberhasilan pengembangan Penjaminan
Mutu Pendidikan, baik penjaminan mutu eksternal (SPME) maupun penjaminan mutu
internal (SPMI) sangat dipengaruhi oleh komitmen sekolah dan pemangku kepentingan yang
terlibat sesuai dengan tugas,fungsi dan kewenangan masing-masing mulai dari persiapan,
pelaksanaan sampai dengan evaluasi dan pelaporan.
.
B. Rekomendasi
Pendampingan terhadap sekolah binaan, di masa Pandemi ini, dapat mencapai hasil
maksimal jika ditindak lanjuti dengan :
1. Kesepakatan kerjasama antara pemerintah daerah dan LPMP untuk menjalankan dan
mengembangkan program sekolah binaan dan pengimbasannya dalam rangka penjaminan
mutu pendidikan di daerah.
2. Komitmen pengawas sekolah untuk tetap bersemangat serta senantiasa mendampingi
sekolah binaanya dalam rangka implementasi SPMI, dengan berbagai metode dan tekniknya
masing-masing, meskipun dalam suasana kondisi darurat seperti sekarang ini.
Pendampingan Implementasi SPMI Sekolah Binaan LPMP Sulsel 2020 33
3. Komitmen penyediaan anggaran peningkatan mutu pendidikan oleh pemerintah daerah,
Pembentukan tim penjaminan mutu pendidikan daerah untuk membantu pemerintah daerah
dalam menjamin peningkatan mutu pendidikan dengan melibatkan unsur pemerintah daerah
di luar dinas pendidikan seperti Badan Akreditasi dan BAPPEDA.
4. Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota memberdayakan fasilitator daerah, pendamping yang
telah dilatih oleh LPMP provinsi Sulawesi Selatan, khususnya pengawas sekolah untuk
melakukan pembinaan SPMI di sekolah binaan masing- masing.
5. Kegiatan-kegiatan pendukung program yang dilaksanakan oleh Direktorat jenderal
Dikdasmen Kemendikbud, seperti Koordinasi Program, Pelatihan Fasilitator daerah (fasda)
pengembangan SPMI, maupun pemetaan mutu, dilaksanakan lebih awal sehingga rangkaian
kegiatan sesuai dengan frame waktu dalam petunjuk teknis yang disusun oleh Satgas PMP
Ditjen Dikdasmen Kemendikbud.