Anda di halaman 1dari 2

Nama : Annisa Cahya Utari

NPM : 2052011024
Mata Kuliah : Hukum Tenaga Kerja
Dosen : Agus Triono, S.H., M.H., Ph.D
Agung Budi Prasetyo, S.H., M.H.

Yang dapat saya pahami dalam mata kuliah hukum tenaga kerja ini adalah mengenai
ketenagakerjaan. Ketenagakerjaan merupakan segala hal yang berhubungan dengan tenaga kerja
pada waktu sebelum, selama, dan sesudah masa kerja. Tenaga kerja sendiri mempunyai
pengertian yaitu setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar
hubungan kerja guna menghasilkan barang dan/atau jasa untuk memenuhi kebutuhan
masyarakat. Pekerja/buruh merupakan setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau
imbalan dalam bentuk lain, sedangkan pemberi kerja merupakan orang, pengusaha, badan hukum
yang mempekerjakan tenaga kerja dengan membayar upah atau imbalan dalam bentuk lain.
Pengusaha memiliki 3 jenis yaitu, 1) orang, persekutuan, atau badan hukum yang jalankan
perusahaan milik sendiri; 2) orang, persekutuan, atau badan hukum yang jalankan perusahaan
bukan miliknya; dan 3) orang, persekutuan, atau badan hukum yang berada di Indonesia
mewakili perusahaan sebagaimana dalam 1 dan 2 yang berkedudukan di luar wilayah Indonesia.
Perencanaan tenaga kerja merupakan proses penyusunan rencana ketenagakerjaan secara
sistematis yang dijadikan dasar dan acuan dalam penyusunan kebijakan, strategi, dan
pelaksanaan program pembangunan ketenagakerjaan yang berkesinambungan.
Tenaga kerja memerlukan perencanaan karena dalam pelaksanaan pembangunan nasional, tenaga
kerja punya peranan dan kedudukan yang penting sebagai pelaku dan tujuan pembangunan; perlu
pembentukan ketenagakerjaan dan perlindungan tenaga kerja sesuai dengan harkat dan martabat.
Perlindungan terhadap tenaga kerja sendiri mempunyai arti yaitu hak-hak dasar pekerja/buruh
dan menjamin kesamaan kesempatan serta perlakuan.
Pembangunan ketenagakerjaan adalah landasan Pancasila dan UUD Tahun 1945 asas
keterpaduan dengan melalui koordinasi fungsional lintas sectoral pusat dan daerah. Tujuan
pembangunan ketenagakerjaan yaitu:
a. Dayagunakan tenaga kerja secara optimal dan manusiawi;
b. Wujudkan pemerataan kesempatan kerja dan penyediaan tenaga kerja yang sesuai dengan
kebutuhan nasional dan daerah;
c. Berikan perlindungan kepada tenaga kerja;
d. Meningkatkan kesejahteraan tenaga kerja.
Sumber hukum ketenagakerjaan dibagi menjadi dua yaitu, pertama ada sumber hukum materiil
yang merupakan faktor yang membantu pembentukan hukum, faktor pembentukan hukum
adalah idiologi, ekonomi, sosial, budaya, politik, dan hankam.
Sumber hukum ketenagakerjaan yang kedua yaitu sumber hukum formil yang merupakan tempat
atau sumber darimana suatu peraturan peroleh kekuatan hukum. Sumber hukum formil berkaitan
dengan bentuk hukum seperti Undang-Undang, konvensi internasional, PP PMTK, Kebiasaan,
Peraturan perusahaan, perjanjian kerja, KTUN.
Hubungan dalam Industri adalah suatu sistem hubungan yang terbentuk antara para pelaku
proses produksi barang atau jasa yaitu pengusaha, pekerja, dan pemerintah. Hubungan industri
dibedakan berdasarkan paham, ideologi yang dianut yaitu liberalism, marxsisme, dan sosialisme.
Hubungan industry yang ada di Indonesia didasarkan pada Pancasila.
Subjek hukum dalam hukum perburuhan yaitu, buruh dan majikan, organisasi buruh, majikan
dan organisasi majikan, pemerintah, dan pengawasan. Di dalam amsyarakat berkembang empat
macam istilah yang digunakan yaitu buruh, pekerja, karyawan, dan pegawai.
Istilah pekerja berarti setiap orang yang melakukan pekerjaan. Imam Soepomo menggantikan
istilah pekerja dengan swapekerja. Swapekerja ditunjukkan bagi setiap orang yang bekerja atas
tanggung jawab dan resiko sendiri. Terhadap istilah buruh telah terjadi penghalusan yang
sebenarnya tidak perlu. Ada pembedaan antara “blue collar” dan “white collar” dengan
kedudukan dan status sosial yang berbeda. Blue collar adalah kuli kasar yang mengerjakan
pekerjaan kasar dengan status sosial rendah, sedangkan white collar adalah orang-orang
terhormat yang mengerjakan pekerjaan kantoran. Undang-undang yang secara tegas memberikan
batasan terhadap istilah buruh adalah UU No 33 Tahun 1947 tentang Kecelakaan dan UU No 22
Tahun 1957 tentang Penyelesaian Perselisihan Perburuhan.
Pengertian buruh dapat diperluas untuk kepentingan tertentu, misalnya:
a) Magang, murid dan sebagainya
b) Mereka yang memborong pekerjaan
c) Mereka yang bekerja pada seorang pemborong pekerjaan
d) Orang hukuman yang bekerja di perusahaan
SB adalah organisasi yang dibentuk dari, oleh, dan untuk pekerja/buruh baik di perusahaan
maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan
bertanggungjawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dan kepentingan
pekerja dan buruh serta meningkatkan kesejahteraan pekerja/buruh dan keluarganya.
SB di perusahaan adalah SB yang didirikan oleh para pekerja/buruh yang didirikan oleh para
pekerja/buruh disatu perusahaan atau di beberapa perusahaan. SB diluar perusahaan adalah SB
yang didirikan oleh pekerja/buruh yang bekerja diluar perusahaan. SB dibentuk oleh sekurang-
kurangnya 10 orang pekerja/buruh.

Anda mungkin juga menyukai