Anda di halaman 1dari 8

PEMBAHASAN SOAL OSK IPA 2016

KHUSUS MATERI FISIKA


Oleh : Siswo Eko Dwijakuncara
=====================================================================================
Nomor 1
Besaran vektor adalah besaran yang disamping menunjukkan besarnya juga menunjukkan arah.
Contoh besaran vektor adalah : kecepatan, percepatan, gaya, tekanan, momentum, impuls, perindahan,
kuat medan listrik, kuat medan magnet.

Nomor 2

Pada gambar diatas terbaca 49 Skala Utama = 50 Skala Nonius


Jadi besarnya 1 skala nonius = 1/50 x 49 Skala Utama = 0,98 Skala Utama
Maka : Ketelitian dari jangka sorong tersebut adalah = 1 – 0,98 = 0,02 mm
Atau : Ketelitian jangka sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak jumlah skala
nonius = 1/50 = 0,02 mm

Pada soal :
1 skala nonius =1/20 x 19 skala utama = 0,95 skala utama.
Maka ketelitiannya adalah = 1 - 0,95 = 0,05 mm
Atau : Ketelitian jangka sorong itu adalah : 1 bagian Skala utama itu, dibagi sebanyak jumlah skala
nonius = 1/20 = 0,05 mm

Nomor 3
Cara membaca hasil pengukuran dengan voltmeter analog adalah :
V = (skala yang ditunjukkan jarum / skala maksimum) x kapasitas ukur
V = (26/30) x 300 mV
= 260 mV

Penulisan hasil pengukuran adalah = hasil pengukuran + ½ x ketelitian


= 260 + ½ X 10 mV
= (260 + 5) mV

Nomor 4
Mendidih adalah peristiwa perubahan dari wujud cair menjadi gas di seluruh bagian zat cair tersebut.

Nomor 5
Daya pemanas 210 W = 210 J/s
Dipakai selama 20 s maka kalor yang dihasilkan dengan efisiensi 0,7 adalah :
Q = 0,7 x 210 x 20
= 2.940 J ………… 1 J = 0,24 kal
= 2.940 x 0,24 kal
= 705,6 kal

Q = m x c x ∆t
705,6 = 100 x 1 x ∆t
∆t = 7,0 oC (pembulatan)

Jadi suhu naik menjadi = 25 + 7 = 32 oC

Nomor 6
Diketahui :
diameter mula-mula = do = 6 cm
koefisien muai luas = β = 1 x 10-5 cm/oC, sehingga koefisien muai panjangnya = α = 0,5 x 10-5 cm/oC
Perubahan suhu = Δt = 21 oC

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 1
Maka diameter saat t = 46 adalah :
dt = to (1 + α x Δt)
= 6 ( 1 + 0,5 x 10-5 x 21)
= 6 + 0,00063
= 6,00063
Jadi diameternya mendekati 0,0006 cm.

Nomor 7
Untuk memanaskan 100 g air dari 20 oC menjadi 40 oC memerlukan kalor sebesar :
Q = m x c x ∆t
= 100 x 1 x 20
= 2 kkal

untuk menentukan kalor jenis cairan :


Q = m x c x ∆t
2000 = 50 x c x 25
c = 1,6 kal/oC

Nomor 8
Dua batang identik berarti memiliki konduktivitas termal, luas penampang, dan panjang yang sama. Jadi
jika dipanaskan pada titik sambungan maka laju kalor dua batang sama sehingga perubahan suhu di
ujung kedua batang juga sama. Maka beda temperaturnya nol.

Nomor 9
Gas alam dan minyak bumi adalah sumber energi yang tidak dapat diperbarui.

Nomor 10
W = F cos 60o x S
= 100 x 0,5 x 5
= 250 J

Nomor 11
Ep = ½ k.x2
= ½ x 600 x (0,2)2
= ½ x 600 x 0,04
= 12 J

Nomor 12
Berdasarkan kekekalan energi mekanik maka :
Em1 (pada simpangan 4 cm) = Em2 (pada simpangan 2 cm)
Ep1 + Ek1 = Ep2 + Ek2
½ k.A2 + 0 = ½ k.x2 + Ek2
Ek2 = ½ k.A2 - ½ k.x2
= ½ k (A2 – x2)
= ½ x 1000 x (0,042 – 0,022)
= 500 ( 0,0016 – 0,0004)
= 500 x 0,0012
= 0,6 J

Nomor 13
Bola bermassa 0,6 kg jatuh dari ketinggian 5 m dengan percepatan gravitasi 10 m/s 2 memiliki energi
sebesar :
Ep = mgh
= 0,6 x 10 x 5
= 30 J

Berdasarkan kekekalan energi mekanik maka energi mekanik di setiap titik adalah sama, yaitu 30 J.

Nomor 14
Mula-mula benda memiliki energi berdupa energi potensial sebesar :
Ep = mgh
= 0,05 x 10 x 1
= 0,5 J

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 2
Seiring dengan gerak benda meluncur ke bawah, energi potensial ini berubah menjadi energi kinetik dan
energi kinetik maksimum terjadi saat benda menyentuh bidang dasar dengan besar energi sama besar
dengan energi potensial sebelum benda meluncur, yaitu sebesar 0,5 J. Energi kinetik ini menyebabkan
benda meluncur horisontal di bidang dasar. Gerak benda terhenti akibat usaha dari gesekan. Saat benda
berhenti artinya seluruh energi kinetik sudah menjadi kalor akibat gesekan. Jadi besar usaha gesekan
sama dengan 0,5 J.

Nomor 15
Efisiensi transformasi energi dari energi gerak air menjadi energi listrik sebesar 80%. Jika energi listrik
yang dihasilkan 32 J/s, maka energi gerak air adalah :
Plistrik
  100%
Pair
32
80%   100%
Pair
32
Pair   100%
80%
Pair  40 J / s

Air mengalir dengan laju 5 m/s dengan energi kinetik sebesar 40 J/s, sehingga massa air dapat dihitung :
Ek = ½ mv2
40 = ½ x m x 25
m = 3,2 kg

Massa jenis air = 1 g/cm3 = 1000 g/1000 cm3 = 1000 g/liter = 1 kg/liter
Jadi volume air yang mengalir adalah 3,2 liter/s

Nomor 16
Pada peristiwa benda dilempar vertikal ke atas, waktu untuk mencapai tinggi maksimum sama dengan
waktu dari tinggi maksimum untuk jatuh kembali titik awal benda dilempar. Jadi untuk mencapai tinggi
maksimum t = 4 s.
Saat mencapai tinggi maksimum, kecepatan benda menjadi nol, Vt = 0
Vt = Vo – gt
0 = Vo – 10 x 4
0 = Vo – 40
Vo = 40 m/s

Tinggi yang bisa dicapai adalah :


h = Vo.t – ½ gt2
= 40x4 – ½ x 10 x 42
= 160 – 80
= 80 m

Nomor 17
Ukuran balok adalah p = 40 cm, l = 30 cm, t = 10 cm.
Tekanan terbesar balok terjadi ketika luas bidang yang menekan adalah bidang terkecil yaitu :
A=lxt
= 30 x 10
= 300 cm2
=0,03 m2

Gaya yang menekan adalah gaya berat balok :


w = mg …………… dimana : m = ρ.V
= ρVg
= 7900 x 0,012 x 10
= 2.370 N

Tekanan yang dihasilkan :


F
p
A
948
p
0,03
p  31.600 N / m 2

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 3
Nomor 18
Jarak Amir ke pedagang roti = 20 m
Kecepatan pedagang roti 2 m/s dalam waktu 4 sekon berpapasan berarti jarak yang ditempuh pedagang
roti adalah 8 m. Sehingga Amir bergerak sejauh 12 m ditempuh dalam waktu 4 sekon, artinya Amir
bergerak dengan kelajuan 3 m/s.

Nomor 19
Grafik menunjukkan hubungan antara jarak dengan waktu.

t = 0 hingga tA, benda bergerak ke arah x negatif


tA hingga 2tA, benda tak bergerak
2tA hingga 3tA, benda bergerak ke arah x negatif

Nomor 20
Saat benda didorong dengan gaya F = 10 N, benda mencapai laju 5 m/s selama 10 detik artinya benda
mendapat percepatan sebesar a1 = 0,5 m/s2.
F f
a
m
10  f
0,5 
m
10  f
m
0,5
m  20  2 f
Saat kelajuannya 5 m/s kemudian diperlambat serehingga setelah 20 detik berhenti. Berarti benda
diperlambat dengan perlambatan a2 = -0,25 m/s2.
f = ma2
=mx¼
=¼m

Dengan cara subtitusi diperoleh :


m = 20 – 2f
= 20 – 2(1/4m)
= 20 – ½ m
3/2 m = 20
m = 40/3 kg

Nomor 21
Berat meja :
w = mg
= 6 x 10
= 60 N
Jika beban dibagi rata pada 4 kaki meja maka setiap kaki menerima beban 60 N : 4 = 15 N
F
p
A
15
p
0,0025
p  6000 N / m 2

Nomor 22
Tekanan di dasar silinder adalah tekanan yang diberikan oleh tekanan oleh cairan A ditambah tekanan
oleh cairan B ditambah tekanan atmosfer.
p = pA + pB + patm
= ρA.g.hA + ρB.g.hB + patm
=900 x 10 x 2 + 1000 x 10 x 2,5 + 1 x 105
=18.000 + 25.000 + 100.000
= 143.000 Pa
= 1,43 x 105

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 4
Nomor 23
Berdasarkan Hk. Pascal :
F1 F2

A1 A2
650 13.000

A1 0,8
650  0,8
A1 
13.000
A1  0,04m 2

Nomor 24
Zat cair memiliki tegangan permukaan. Tegangan permukaan zat cair adalah kecenderungan permukaan
zat cair untuk meregang sehingga permukaannya nampak seolah dilapisi oleh suatu lapisan. Makin
besar tegangan permukan zat cair maka makin sulit permukaan zat cair dipecahkan. Detergen/sabun
cuci sekarang banyak terkandung zat surfactant, yaitu zat yang dapat menurunkan tegangan permukaan
zat cair. Karena tegangan permukaan air sabun lebih kecil dari air maka benda yang tenggelam di air
sabun lebih mudah terangkat.

Nomor 25
Agar tembaga melayang saat dicelupkan ke dalam minyak maka massa jenis tembaga harus sama
dengan massa jenis minyak.
m

V
350
0,7 
V
350
V
0,7
V  500cm 3

Namun sebenarnya tidak mungkin massa jenis tembaga sama dengan massa jenis minyak. Maka volume
yang dimaksud kemungkinan adalah volume rongga tembaga agar berat tembaga sama dengan gaya
apung oleh minyak.

Jika Vb = volume benda, Vr = volume rongga, dan benda tercelup seluruhnya, maka :
w (tembaga) = Fa (minyak)
mg = ρ. (Vb+Vr).g
350 = 0,7(Vb + Vr)
Vb + Vr = 500 cm3

Jika massa jenis tembaga adalah 8,96 g/cm3, maka :


m = ρ.Vb
350 = 8,96 x Vb
Vb = 39,06 cm3
Jadi volume rongga = Vr =500 – 39,06 =460,94 cm3

Nomor 26
Frekuensi artinya banyaknya getaran/ayunan tiap sekon. Jika dalam 10 sekon terjadi 20 ayunan maka
frekuensinya adalah 2 ayunan per sekon atau sama dengan 2 Hz.

Nomor 27
F= kx
mg = kx
0,65 x 10 = k (0,02)
k = 325 N/m

Nomor 28
Sifat-sifat bunyi diantaranya adalah :
a. memerlukan medium
b. dapat dipantulkan (refleksi)
c. dapat dibiaskan (refraksi)
d. mengalami pelenturan (difraksi)
e. mengalami perpaduan (interverensi)
f. beresonansi

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 5
Nomor 29
Terjadi 20 gelombang dalam 5 sekon berarti frekuensinya 4 Hz.
Terdapat 2,5 gelombang pada 50 cm panjang tali, berarti panjang satu gelombang adalah 20 cm.
Frekuensi 4 Hz artinya terjadi 4 gelombang tiap sekon, padahal satu gelombang panjangnya 20 cm, jadi
cepat rambat gelombang adalah 80 cm/s.

Jika dikerjakan dengan rumus :


v = λ.f
= 20 x 4
= 80 cm/s

Nomor 30
v = λ.f
360 = λ x 300
λ = 1,2 m

L = 1/4 λ
= 1/4 x 1,2
= 0,3 m

Nomor 31
Jika sebuah benda gelap dan tidak tembus cahaya disinari oleh sumber cahaya yang lebih besar dari
benda itu, maka akan terjadi baying-bayang inti (umbra) yang lebih kecil dari bayang-bayang tambahan
(penumbra).

Nomor 32
Dari gambar di samping nampak bahwa bayangan
yang dihasilkan bersifat nyata, terbalik, diperkecil

Nomor 33
Perbesaran 5 kali berarti :
S'
M 
S
S'
5
S
S '  5S

Jari-jari kelengkungan 10 cm berarti jarak fokusnya = f = 5 cm.


1 1 1
 
f S S'
1 1 1
 
f S 5S
1 5 1
 
5 5S 5S
1 4

5 5S
S  4cm

Benda nyata terletak di depan cermin.

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 6
Nomor 34
Lensa konvergen adalah lensa pengumpul karena sinar yang datang sejajar sumbu utama akan
dikumpulkan ke arah titik fokus seperti ditunjukkan gambar berikut. Saat benda terletak tepat di 2f,
maka jarak benda akan sama dengan jarak bayangan sehingga benda sama besar, tinggi benda sama
dengan tinggi bayangan.

Nomor 35
Pada lensa divergen (lensa cekung / lensa negatif), sinar yang datangnya dari titik fokus akan dibiaskan
sejajar sumbu utama.

Nomor 36
Partikel bermuatan yang memasuki medan magnet secara tegak lurus akan dibelokkan arahnya secara
melingkar karena adalanya gaya Lorentz yang tegak lurus terhadap arah arus. Arah arus adalah searah
dengan gerak partikel bermuatan positif. Pada gambar di bawah, F = gaya Lorentz, v = arah gerak
partikel, B = arah garis gaya magnet.

Untuk menentukan arah gaya Lorentz juga bisa menggunakan kaidah tangan kanan seperti ditunjukkan
gambar berikut.

Nomor 37
Gaya gerak listrik induksi terjadi karena :
a. Adanya perubahan fluks magnet di kumparan seperti pada prinsip kerja transformator.
b. Adanya perubahan jumlah garis gaya magnet yang memotong kumparan, seperti pada prinsip
kerja generator arus bolak balik (AC).

Nomor 38
Gerhana matahari terjadi ketika posisi Bulan terletak di antara Bumi dan Matahari, sehingga menutup
sebagian atau seluruh cahaya Matahari pada suatu wilayah tertentu di bumi.

Nomor 39
2
P1  V1 
 
P2  V2 
2
100  240 
 
P2  120 
100
4
P2
P2  25W

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 7
Nomor 40
Dua bauh muatan P dan Q berada pada jarak r seperti ditunjukkan gambar. Jika muatan P dan Q tidak
sejenis maka akan terjadi gaya listrik (gaya elektrostatis) berupa gaya tarik-menarik. Kebalikannya
jika kedua muatan sejenis maka akan terjadi gaya tolak-menolak. Besar gaya elektrostatis dapat
dihitung dengan persamaan :

Q1 .Q2
F k , dengan k = 9 x 109 Nm2/q2
r2

Berdasarkan rumus dapat disimpulkan bahwa :


- gaya listrik sebanding dengan mautan, artinya semakin besar muatan maka gaya listrik akan
semakin besar
- gaya listrik berbanding terbalik dengan kuadrat jarak, artinya semakin jauh jarak antar
muatannya, gayanya semakin kecil dan sebaliknya semakindekat jarak antar muatannya,
gaya listrik semakin besar.

Jadi jika jarak antar muatan dijauhkan menjadi 2R maka gaya akan menjadi 1/R2 , yaitu ¼ dari gaya
semula. Secara matematis dapat ditentukan sebagai berikut :
Q1 .Q2
F k , jika r diubah menjadi 2r maka :
r2
Q1.Q2
F' k
( 2r ) 2
Q .Q
F' k 1 22
4r
1 Q .Q
F'  k 1 2 2
4 r
1
F'  F
4

www.fisikauntukjunior.blogspot.com Page 8

Anda mungkin juga menyukai