Anda di halaman 1dari 7
Jurnal Iimu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Him, 403-414, Desember 2014 PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS PRODUKSI BENIH IKAN KERAPU MELALUI PENGKAYAAN PAKAN ALAMI IMPROVEMENT IN NUMBER AND QUALITY PRODUCTION OF SEED GROUPER FISH BY NATURAL FEED ENRICHMENT Suko Ismi"” dan Yasmina Nirmala Asih' ‘Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol “Email: sukoismi@yahoo.com ABSTRACT Some researches on grouper seed production have been conducted and their results have been adopted by the farmer. Currently, grouper seeds for mariculture purposes can be provided from hatchery. However, seed abnormality is still the major problem in the hatchery. Therefore, an improvement for survival rate and quality of grouper seed production is very important. The aim of this study was 10 improve the production and reduce the abnormalities on grouper seed stock through enrichment of larvae feed (rotifer and artemia) with DHA and EPA, Vitamin and Calcium. The larvae of humpback grouper (Cromilepies altivelis) were reared with and without enrichment. The experiment were held in concrete tank with volume of 10 m' filled with sea water 7-8 m', Grouper eggs were stocked at a density of 10 eggs/l larval were reared until the juvenile age of 45 days. Treatment were repeated three times. The data was analysed with descriptive statistic. The results showed that humpback grouper larvae reared with enriched rotifers and artemia produced better survival rate (26.81%), lower seed abnormality (26.10%). and better percentage of bigger size of seeds with grade A (20.3 %), B (39.2%), and C (40.5%). Meanwhile, treatment without feed enrichment produced lower survival rate (17.57%), higher abnormality (40.20%), and lower percentage of big size of seeds with grade A (9.7%), B (26.0%), and C (64.3%). Keywords: groupers, quality, enrichment, improvement, production ABSTRAK Penelitian tentang perbenihan kerapu sudah banyak dilakukan dan sudah diaplikasikan di masyarakat hingga tingkat petani, sehingga benih untuk budidaya laut sudah bisa dipasok dari hasil pembeniban, Narn Kelangsungan hidup dan kualitas masih perlu ditingkatkan, salah satuunya adalah abnormalitas benih yang sangat mempengaruhi hasil dari produksi sehingga tidak dapat dimanfsatkan atau dijual. Pengkayaan pakan alami rotifer dan artemia bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas benih yang yang dihasilkan, Penelitian ini terdiri dari 2 perlakuan, yaitu. pemeliharaan larva kerapu bebek dengan (1) rotifer dan artemia yang diperkaya; dan (2) rotifer dan artemia yang tidak diperkaya. Bahan pengkaya yang dipakat adalah bahan pengkaya komersial yang mengandung DHA dan EPA, Vitamin dan Kalsium. ‘Wadah penelitian yang digunakan adalah tangki ukuran 10 m' yang diisi air laut 7-8 m’, Telur kerapu bebek ditebar dengan kepadatan 10 butie/, larva dipelihara hingga juvenil umur 45 hari. Perlakuan diulang tiga kali dengan ulangan waktu. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva kerapu bebek yang dipelihara dengan pemberian rotifer dan artemia yang diperkaya mempunyai sintasan yang lebih baik yaitu 26,81% dengan abnormalitas benih 26.10% dan persentase benih yang dihasilkan dengan ukuran besar kbbih banyak yaitu grade A (20,3%), B (39,2%), dan C (40,5%) sedangkan yang tanpa pengkayaan mempunyai sintasan 17,57% dengan abnormalitas benih 40,20% dan prosentase ukuran beni A (9.7%), B (26,0%), dan C (64,3%). Kata kunci: kerapu, kualitas, pengkayaan, peningkatan, produksi @lkatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB 403 ANALISIS RANTAI NILAI PEMASARAN IKAN KERAPU (Epinephelus spp) DI PULAU BADI VALUE CHAIN ANALYSIS OF MARKETING GROUPER (Epinephelus spp) IN BADI ISLAND AMINA SEKOLAH PASCASARJANA UNIVERSITAS HASANUDDIN MAKASSAR 2017 (Optimization Software: ‘www-balesio.com Jurnal Pengelolaan Perikanan Tropis (lournal of Tropical Fisheries Management) Juni 2021, Volume 05 Nomor 01 (2) Hubungan Panjang Bobot dan Faktor Kondisi Ikan Layang (Decapterus russelli) yang Didaratkan di Pangkalan Pendaratan Ikan Tenda Gorontalo (Length-Weight Relationship and Condition Factor of Layang Fish (Decapterus russelli) Landed at Tenda Fish Landing Base, Gorontalo) Frismarwati Wahyuni Lawadjo', Munirah Tuli', Nuralim Pasisingi'” ‘Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan llmu Kelautan, Universitas Negeri Gorontalo INFO ARTIKEL ABSTRAK ‘Tujuan penelitian ini adalah untuk menentukan pola pertumbuhan dan faktor kondisi ikan Histor’ Artikel layang (Decaprerus russell) yang didaratkan di Pangkalan Pendaratan Tkan (PPI) Tenda Recevied: 19 Februari 2021 Kecamatan Hulonthalangi Kota Gorontalo. Sampel Ikan layang scbanyak 360 ckor Accepted: 25 Api 2021 dikumpulkan secara acak selama tiga bulan berdasarkan metode penarikan contoh acak sederhana, Penentuan jenis kelarnin ikan dilakukan secara visual melalui pembedahan dan Kata Kunci: pengamatan gonad sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan layang (D. russell) lomettik, Decapterus ruse, yang. didaratkan di PPI Tenda Kecamatan Hulonthalangimemilikipola-pertumbuhan faktor kon, Telak Goromalo, —jommetrk posit dengan kisran nila faktor Koni 0,891.21 untuk jantan dan 0,884.63, . untuk ikan betina, Keywords: ABSTRACT llomesvie, condition factor Decaprerus ruse Gorontalo Box. he squdy aims to figure out growth partern and condition factor of the layang fish Tomini Bay (Decapierus russelli) landed ai the Fish Landing Base Tenda, Hulonthalangi District, > Gorontato City. Sampling of 360 layang fish was carried ou monthly based on a simple Korespondensi Author random sampling method for three months. Determination of fish sex was conducted ‘Nuzalim Pasisingi,Jurusan visually by dissecting sampies and observing the gonads. The study showed that the layang Manajemen Sumber Daya Persiin, ish (D, russelli) landed in PPI Tenda had a positive allometric growth pattem with Fakultas Perkanan dan Tima Parana Need condition factor values ranging from 0.89 to 121 and 0.88 t0 4.63 jor male and female, ae respectively nail: nurlim@ung.ae.id PENDAHULUAN Ikan layang (Decapterus russelli) adalah salah satu sumberdaya ikan pelagis kecil yang bernilai Pangkalan Pendiareans Tian (Pa) tend ekonomis penting (Nursinar & Panigoro 2005). merupakan satu-satunya pangkalan tempat ikan {0707 itunes Paneer didaratkan yang secara administratif terletak di fans, inden” wane umm, ditenalen (dh Kota Gorontalo, Provinsi Gorontalo. Ikan hasil mee a tang) i i wy obey aon ai H tangkapan nelayan yang didaratkan di PPI Tenda feluke Tomini (Mustika et al ) dan paling Umumeva beneal dari perairan Teluk Tomini D##ak didaratkan di PPI Tenda Kota Gorontalo ang. imenupakan peraitan teluk terbesar di THOhe et al. 2014), Penangkapan terus menerus Indonesia (Pramudji 2018) serta kaya akan of en ee, eee oe sumber daya ikan demersal (Awwaluddin & — Kestabilan dan keberlanjutan sumberdaya ikan Rustam 2017), pelagis (Wudianto er af 2017, ‘Yang di alam apabila tidak dikelola dengan Fauzan 2011; Suwarso et al. 2017), juvenil fepat. Menurut Liestiani et al. (2015), (Mardlijah & Rahmat 2012), maupun larva ikan caeakenan poocanae kourang optimal akibat 4 penangkapan sumberdaya secara_terus-menerus (Wagiyo et al. 2019). menyebabkan stok ikan menjadi tidak s dikarenakan rekruitmen yang terhambat. Oleh Jurnal Iimu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 6, No. 2, Him. 403-414, Desember 2014 PENINGKATAN JUMLAH DAN KUALITAS PRODUKSI BENIH IKAN KERAPU MELALUI PENGKAYAAN PAKAN ALAMI IMPROVEMENT IN NUMBER AND QUALITY PRODUCTION OF SEED GROUPER FISH BY NATURAL FEED ENRICHMENT Suko Ismi"’ dan Yasmina Nirmala Asih' ‘Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Budidaya Laut, Gondol ‘Email: sukoismi@yahoo.com ABSTRACT Some researches on grouper seed production have been conducted and their results have been adopted by the farmer. Currently, grouper seeds for mariculture purposes can be provided from hatchery. However, seed abnormality is still the major problem in the hatchery. Therefore, an improvement for survival rate and quality of grouper seed production is very important. The aim of this study was to improve the production and reduce the abnormalities on grouper seed stock through enrichment of larvae feed (rotifer and artemia) with DHA and EPA, Vitamin and Calcium. The larvae of humpback grouper (Cromileptes altivelis) were reared with and without enrichment. The experiment were held in concrete tank with volume of 10 m' filled with sea water 7-8 m', Grouper eggs were stocked at a density of 10 eggs/l larval were reared until the Juvenile age of 45 days. Treatment were repeated three times. The data was analysed with descriptive statistic. The results showed that humpback grouper larvae reared with enriched rotifers and artemia produced better survival rate (26.81%), lower seed abnormality (26.10%). and better percentage of bigger size of seeds with grade A (20.3%), B (39.2%), and C (40.5%). Meanwhile, treatment without feed enrichment produced lower survival rate (17.57%), higher abnormality (40.20%) and lower percentage of big size of seeds with grade A (9.7%), B (26.0%), and C (64.3%). Keywords: groupers, quality, enrichment, improvement, production ABSTRAK Penelitian tentang perbenihan kerapu sudah banyak dilakukan dan sudah diaplikasikan di masyarakat hingga tingkat petani, sehingga benih untuk budidaya laut sudah bisa dipasok dari hasil pembeniban, Nanmun Kelangsungan hidup dan kualitas masih perlu ditingkatkan, salah satunya adalah abnormalitas benih yang sangat mempengaruhi hasil dari produksi sehingga tidak dapat dimanfsatkan atau dijual. Pengkayaan pakan alami rotifer dan artemia bertujuan untuk meningkatkan produksi dan kualitas benih yang yang dihasilkan, Penelitian ini terdici dari 2 perlakuan, yaitu. pemeliharaan larva kerapu bebek dengan (1) rotifer dan artemia yang diperkaya; dan (2) rotifer dan artemia yang tidak diperkaya. Bahan pengkaya yang dipakat adalah bahan pengkaya komersial yang mengandung DHA dan EPA, Vitamin dan Kalsium, ‘Wadah penelitian yang digunakan adalah tangki ukuran 10 m' yang diisi air laut 7-8 m’, Telur kerapu bebek ditebar dengan kepadatan 10 butir/, larva dipelihara hingga juvenil umur 45 hari. Perlakuan diulang tiga kali dengan wlangan waktu. Data yang diperoleh dianalisa secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa larva kerapu bebek yang dipelihara dengan pemberian rotifer dan artemia yang diperkaya mempunyai sintasan yang lebih baik yaitu 26,81% dengan abnormalitas benih 26.10% dan persentase benih yang dihasilkan dengan ukuran besar lebih banyak yaitu grade A (20,3%), B (39,2%), dan C (40,5%) sedangkan yan; tanpa pengkayaan mempunyai sintasan 17,57% — dengan abnormalitas benih 40.20% dan prosentase ukuran benil A (9.7%), B (26,0%), dan C (64,3%), Kata kunci: kerapu, kualitas, pengkayaan, peningkatan, produksi @Tkatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB 403 ‘Saintek Perikanan: Indonesian Journal of Fisheries Science and Technology Available at http://ejournal.undip.se.idindex.php/saintek ‘Vol 17 No.4 254-261, Desember 2021 PENGGUNAAN CELAH PELOLOSAN PADA BUBU UNTUK MENGURANGT TERTANGKAPNYA KERAPU MUDA DI PULAU KARIMUNJAWA The Use of Escape Gaps on the Basket Trap for Reducing Immature Grouper Catch in Karimunjawa Island Irma Dwi Maulina, Ari Purbayanto dan Tri Wiji Nurani Program Studi Teknologi Perikanan Laut, Departemen Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakullas Perikanan dan Hmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor JL Rasummala, Kampus IPB Dramaga, Bogor, Jawa Barat-16680, Telp. +62251-8622909 Email: irma_dwimaulina@apps.ipb.ac.id Diserahkan tanggal 3 Mei 2021 , Diverima tanggat 14 Agustus 2021 ABSTRAK Penggunaan alat tangkap bubu telah berkontribusi dalam kegiatan pemanfaatan sumber daa perikanan karang di Pulau Karimunjaw. Salah sau target tangkapan bubu yakni ikan kerapu yang merupakan ikan Konsum bernilaiekonomis tinggi. erminanikan kerapa, terus meningkat, sehingga nelayan cenderung menangkap semua ukuran, termasuk ikan kerapu muda yang belum pernah memijah (Gmmatare). Dewasa ini, kondisi perikanan kerapu terindikast mengalami penurunan stok akibat tckanan penangkapan. Apabila hal ii ‘diabaikan, tidak menutup kemungkinan bahwa kegiatan penangkapan berpeluang mengancam status keberlanjutan surnber daya ikan, Salah satu cara untuk mengurangi hasil tangkapan kerapu belum layak tangkap yakni dengan penggunaan celsh pelolosan. Nana belum diketahui sejauh mana efektivitasnya ketika diaplikasikan pada penangkapan ikan karang dengan bubu di Karimunjawa. Oleh Jarenanya penclitian ini bertujuan mengkaji efektivitas penggunzan celah pelolosan pada bubu dalam mengurangi peluang tertangkapnya kerapu muda belum layak tangkap serta Kelangsungan hidup kerapu pasca penangkapan. Penelitian dilakukan dengan metode experimental fishing. Pengambilan data dilakukan melalui observasi dan pengukuran langsung di lapangan. Kurva rasio Kclangsungan hidup ikan dibitung dengan metode kuadrat terkecil non linier menggunakan fasilitas Solver pada MS-Excel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan celah pelolosan pada bubu dapat menurunkan hail tangkapan ikan Kerapa muda yang ‘elum layak tangkap dari 66.70% menjadi 45.50%, Pengeunaan celah pelolosan telah mampu menurunkan hasil tangkapan ikan kerapu belum layak tangkap dengan tinekat efektivitas 69.20%. Tkan Kerapa pasca pelolosan dapat bertahan hidup dengan rasio ngsungan hidup sebesar 77.88% dimana rasio Ketangsungan hidup ikan juvenil (6.4%) lebih tinge dibanding ikan kerapa sa (69.2%) pada hari Ke-8 pasea penangkapan ae Kata kunci: bubu; celah pelolosan; ikan kerapu; rasio kelangsungan hidup, Pulau Karimunjawa ABSTRACT The use of basket traps has contributed to the utlication of reef fisheries resource in Karinunjawa Island. The basket wap is a fishing gear that dominant used for capturing grouper, which is a high economic valueble fish consumption. The demand for groupers continues to increase, so fishermen tend to catch all sizes of groupers, including young immature fish. Currently, tere are indications thatthe condition of grouper fisheries has decreased in stock due to fishing pressure. If this is ignored, there may be opporiunities to threaten the sustainability status of grouper fish resources. An option 10 reduce the caich of immature grouper is the use of escape aps. However, it isnot yet krown to what extent its effectiveness for fishing activities in Karimunjawa Island. Therefore, this study ‘aims 10 examine the effectiveness of using the escape gap in traps for reducing the chances of catching immature groupers. The research was conducied using an experimental fishing method. The daia collection method wus carried out through field ‘observations. Fish survival ratio were calculated using non lnier least square method by the solver facility. The results showed that the caich of immature groupers decreased from 66.7% t0 45.54%, The use of escape gaps was able to reduce immature grouper with and effectiveness of 69.2%. Grouper can survive after passing through the escape gap with a survival ratio at the eighth day of ‘observation was 77.826, where the survival ratio of juvenile (86.4%) is higher than adult groupers (69.2%). Keywords: basket raps: escape gap: grouper: survival ratio: Karinunjavva Island PENDAHULUAN Jarang yaknibubu, Bubu termasuk alat_tangkap yang ‘mendominasi dalam kegiatan penangkapan ikan kerapu di Pulau Karimunjawa memiliki potensi perikanan karang -Karimunjawa. Pengoperasian bubu dilakukan dengan metode yang berpeluang untuk dimanfaatkan melalui kegiatan ——_ menjebak ikan kerapu sebagai target tangkapan utara. Penangkapan, Salh satu jenis alat tangkap yang dapat Ikan Kerapu memegang peran penting dalam fungsi digunakan untuk menangkap ikan demersal, terimasuk ikan _ekologi (Ellis, 2019). Sebagai ikan predator tingkat atas (Kordi, ° 284 Copyright by Saintek Perikanan: Indonesian Joural of Fisheries Science and ‘Technology, ISS IN 19584748 Jurnal Teknologi Perikanan dan Kelautan Vol. 6 No. 2 November 2018: 159-168, ISSN 2087-4871 POTENSI LESTARI IKAN LAYANG (Decapterus spp) BERDASARKAN HASIL, ‘TANGKAPAN PUKAT CINCIN DI PERAIRAN TIMUR SULAWESI TENGGARA. THE SUSTAINABLE YIELD POTENTIAL (Decapieras spp) ON THE BASIS OF THE CATCH PURSE SEINE IN THE WATERS OF THE EAST SOUTHEAST SULAWESI Amit Mahmud’, Rita L. Bubun! "Program Studi Pemanfuatan Sumberdaya Pesilanan Fakulias Perikanan dan lmu Kelautan, Universitas Mubammadiyah Kendasi ABSTRACT. Decaptrnsipp is one of small pelage fish species having porental and high ceonomic value in Southeast Sulawesi. The uilizaon of resources activities in East Southeast Sulawesi is using the pe sine units. Seady aim was to determine of the masinan susiainahle yield (MSY) and catches of the Decaieras gp allowed (FYB) in the Fast Southeast Sulawes waters, a represented potential oF Devas pin the East South Sulawesi waters. The approach done by means of analyzed data efforts and the catch data of Despterar ap by using the favre seive woic in Pelabuhan Perikanan Samudera Kendari. The results about the potential fish a sustainable (Decaperas {pp) were : the mecinnum sustainahe yield (MSY) of Decapteras mp: 5.747.6lronnes/years and catches of Desptear sp allowed (TTB) 4.598 tonnes/ year. his research was using survey method 10 get ast Keywords: Decgtorus sp, macimum sastanable yield, parse seine, Southeast Sulawesi ABSTRAK Tkan layang (Despteras fp) merupakan salah satu sumberdaya ikan ikaa pelags Kecil yang memiliki poteasi dan niki ckonomis tinggi di Sulawesi Tenggara. Kegiatan pemanfaatan sumberdaya ikan layang di Sulawesi Tenggara umumaya dlilakukan olch unit penangkapaa ian gure rine (pukatcineia). Tajuan ksfian ini yaita menentuken potensé malcsimam kestati (MSY) dan jurlah tangkapan ikan layang yang diperbolehkan (JB) di perairan bagian Timur Sulawesi Tenggara Pencliian ini menggunakan metode survei untuk mendapatkan gambaran yang dapat mewakili poteasi ikan layang di persimn Timur Suliwesi Tenggara. Pendekatan dilakukan deagen cara menganiliss data upaya penangkapan dan data Iusil tangkapan (produksi) ikan layang oleh unit penangkapan pukat cincin yang didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Kenda. Hasil penelirian menunjukkkan MSY ikan layang sebesar 5,747.61 ton/tahun dan jamlah JB sebesar 4.598 ton/tabun, ‘Kata kunci ikan layang, potensi lestari, pukat cincin, Sulawesi Tenggara Jumal Teknologi Perikanan dan Kelauan, IPB. ‘mail: junalfpik.ipb@gmail com 46 Studi Morfologi Ikan Mudskippers... (Endik Deni Nugroho, dk STUDI MORFOLOGI IKAN MUDSKIPPERS (GOBIIDAE: OXUDERCINAE) SEBAGAI UPAYA KARAKTERISASI BIODIVERSITAS LOKAL PULAU TARAKAN Endik Deni Nugroho", Ibrahim”, Dwi Anggorowati Rahayu”, Darius Rupa” "24 Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Hnw Pendidikan, Universitas Borneo Tarakan Jl. Amal Lama No.1, Tarakan. Kalimantan Utara. 77123 Email: " endwi.2011@ gmail.com ABSTRACT has a potential local fishery resources which have not been considered and utilized optimally, one of which is fish Mudskipper / Tempakul (mudskipper). Mudskipper cone of Gobiidae Family: subfamily Oxudercinae that resemble amphibians living and liked the muddy area scattered Mangrove coastal waters. One of the basic information that is needed is to know the variation of morphological characters mudskipper in Tarakan and characterization fenetic distance between populations. Morphological characters examined included morphometric studies, meristics and special characters of this fish. This research is a descriptive quantitative and qualitative descriptive, with a survey approach. This study founded four species of Mudskipper fish that live in the habitat settlements, open land, sea and mangrove and Juata areas. There are: Peripothalamus malaecensis, Periopthalmodon freyeineti, Baleophihalmus boddarti and Periopthalamus barbarus. Dendogram of ‘morphological analysis obtained by the two groups branch, that is Periophthalmus malaccensis and Periopthalmus barbarus clade with Periophthalmodon freycineti and Baleopthlamus boddarti form different branching. Grouping of mudskipper fish differentiated based on five main morphometric characters. There are: SL: standard length, HL: length of the head, FDFB: first dorsal fin base length, SDEB: second dorsal fin base Jength, and VEL: long ventral fins Keywords : morphology, Mudskipper, biodiversity, Oxudercinae, relationship ABSTRAK Kota Tarakan memiliki potensi lokal sumber daya perikanan yang belum diperhatikan dan gimanfaatkan secara optimal, salah satunya yaitu ikan gelodok/Tempakul (Mudskipper). Ikan gelodok merupakan ikan dari famili Gobiidae: subfamili Oxudercinae yang hidup menyerupai hewan amfibidan menyukai daerah berlumpur yang tersebar di perairan pantai bermangrove. Salah satu informasi dasar yang diperlukan adalah mengetahui variasi karakter morfologi Mudskipper di Tarakan dan karakterisasi jarak fenetik antara populasi Karakter morfologi yang diteliti meliputi studi morfometrik, meristik dan karakter khusus ‘kan. Jenis penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan deskriptif kualitatif, dengan pendekatan survey. Pada penelitian ini ditemukan empat spesies ikan Mudskiper yang hidup pada habitat pemukiman penduduk, lahan terbuka, Juata laut dan daerah mangrove yaitu Peripothalamus malaccensis, Periopthalmodon freycineti, Boleophthalmus boddarti dan Periopthalamus barbarus. Dendogtam hasil analisis morfologi diperoleh dua kelompok percabangan yaitu: Klad Periophthalmus malaccensis dan Periopthalmus barbarus dengan Periophthalmodon freycineti dan Baleopthlamus boddarti membentuk percabangan yang berbeda. Pengelompokkan ikan Mudskipper dibedakan berdasarkan Jima karakter utama terpilih, yaitu SL: panjang standart, HL: panjang kepala, FDFB: © Hak Cipta Oleh Jurnal Harpodon Bomeo Tahun 2016

Anda mungkin juga menyukai