Anda di halaman 1dari 3

TRIAGE KONDISI KLB DAN BENCANA

No. Dokumen: No. Revisi: Halaman:

001/SPO/RM/XI/2017 00 1 dan 3

RUMAH SAKIT
KALBU INTAN MEDIKA
Tanggal terbit, Ditetapkan di Pangkalpinang

11 November 2017 DIREKTUR RS. KALBU INTAN


MEDIKA
STANDAR PROSEDUR
OPERASIONAL

HENDRY JAN

Triage adalah proses khusus memilih pasien berdasar beratnya


cedera atau penyakit untuk menentukan prioritas perawatan
gawat darurat medik serta prioritas transportasi. Tindakan ini
PENGERTIAN
berdasarkan prioritas ABCDE yang merupakan proses
berkesinambungan sepanjang pengelolaan gawat darurat medik.

1. Untuk mengidentifakasi kondisi mengancam nyawa


2. Menetapkan tingkat atau derajat kegawatan
3. Memberikana penanganan terbaik pada korban pada jumlah
TUJUAN yang banyak
4. Menurunkan angka kematian dan kecacatan maupun resiko
cedera bertambah parah.

Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kalbu Intan Medika


Nomor: …………………… tentang Kebijakan Pelayanan
KEBIJAKAN
Farmasi di Rumah Sakit Kalbu Intan Medika.

1. Penderita datang diterima petugas /perawat IGD.


PROSEDUR
2. Diruang triase/selasar IGD dilakukan anamnesa dan
pemeriksaan singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan
derajat kegawatannya. Oleh dokter jaga IGD dan dapat
didegelegasikan kepada perawat IGD
3. Penderita dibedakan menurut kegawatannya dengan memberi
label berdasarkan 4 prioritas:
a. Prioritas I atau Emergensi – MERAH (kasus berat) pasien
dengan kondisi mengancam nyawa, memerlukan evaluasi
segera, perdarahan berat, pasien dibawa ke ruang operasi
waktu tunggu nol menit.
Misalnya : aspiksia, cidera servikal, cedera pada maksila,
trauma kepala dengan koma dan proses syok yang cepat,
fraktur terbuka, luka bakar >30% syok tipe apapun
b. Prioritas II atau urgent - KUNING (kasus sedang) pasien
dengan penyakit yang akut, mungkin membutuhkan
brankard, kursi roda atau jalan kaki waktu tunggu 30
menit, area kritikal care.
Misalnya : trauma torak non aspiksia, fraktur tertutup pada
tulang panjang, luka bakar < 30%, cedera pada bagian/
jaringan lunak.
c. Prioritas III atau non urgent – HIJAU (kasus ringan)
pasien yang biasanya dapat berjalan dengan masalah
medis yang minimal, luka lama, kondisi yang timbul
sudah alam.
d. Prioritas 0 (nol) – HITAM (kasus meninggal) : pasien
dengan tidak ada respon pada semua rangsang dan tidak
ada respirasi spontan, tidak ada bukti aktifitas jantung,
tidak ada respon pupil terhadap cahaya
4. Penderita / korban mendapatkan prioritas pelayanan dengan
urutan warna : merah, kuning, hijau, hitam.
5. Penderita / korban kategori triase merah dapat langsung
diberikan pengobatan diruang tindakan IGD. Tetapi bila
memerlukan tindakan medis lebih lanjut, penderita/korban
dapat dipindahkan keruang operasi atau dirujuk ke rumah
sakit lain.
6. Penderita/korban dengan katagori triase kuning yang
memerlukan tindakan medis lebih lanjut dapat di pindahkan
ke ruang observasi dan menunggu giliran setelah pasien
dengan katagori triase merah selesai ditangani.
7. Penderita/korban dengan kategori triase hijau dapat
dipindahkan ke rawat jalan, atau bila sudah memungkinkan
untuk di pulangkan, maka penderita/korban dapat di
perbolehkan untuk pulang.
8. Penderita/korban kategori triase hitam dapat langsung
dipindahkan ke kamar jenazah.
1. Dokter
UNIT TERKAIT
2. Perawat
3. Petugas pemandu pasien
4. Petugas pendaftaran
5. Petugas pengurusan jenazah

Anda mungkin juga menyukai