Anda di halaman 1dari 2

Diskusi dengan Alumni dan Mahasiswa

Pak Arista :
Kenapa menggunakan Health Believe Model? Kalau dilihat dari paparan HBM lebih
menitik beratkan pada aspek-aspek yang belum komprehensif? Jika dikaitkan dengan
Kesehatan jiwa ada 4 dimensi yang harus dikaji, apakah sudah tercover semua? Karena
harus holistic
Jawab:
Pasien covid 19 (penyintas) mengalami isolasi sehingga dipilih teori promosi Kesehatan
jenis individu. Tentang masalah psikologis karenan dipengaruhi pikiran, perasaan, perilaku
dipilih HBM karena perilaku dipengaruhi persepsi beserta self efikasi sehingga sesuai
dengan kondisi psikologis. Untuk masalah biologi, spiritual dan aspek lain dimasukan teori
lain suatu factor resiko dan factor protektif sehingga dapat dikembangkan suatu teori HBM
yang lebih sesuai untuk penyintas covid 19.
Pak Bambang :
1. Kesinambungan antara rumusan, tujuan, dan penggunaan teori health believe
model. Teori HBM goalnya perubahan perilaku. Bisa saja menggunakan teori bloom.
Jika ingin mencari fakto-faktor yang mempengaruhi Kesehatan kenapa memilih
HBM yang goalnya perubahan perilaku? Penggunaan teori tidak sesuai dengan
rumusan dan tujuan
2. Hasil data : akan lebih mudah jika dibuat skala yang sama sehingga input mudah.
Data kategori bisa dirasiokan dengan MSI
3. Pemahaman masalah eksogen dan endogen. Kerentanan, manfaat, keparahan, aksi
sebelumnya ada factor predisposisi yang mendahului. Sedangkan variabel eksogen
adalah variabel yang tidak dipengaruhi variable apapun lainnya. Tolong dicantumkan
referensi beberapa teori sebelumnya
Jawab :
1. Status psikologis atau Kesehatan jiwa gabungan pikiran, perasaan, perilaku bukan
hanya perilaku
2. Skala data, analisisnya disesuaikan
3. Penyebutan variable eksogen pada faktor protektif dan faktor resiko termasuk
eksogen. Penelitian Wesserman 2020.
dr. Debree Septiawan, Sp.KJ, M.Kes.
Terkait pasien-pasien penyintas covid, kendalanya jika pasien sehat dan diperbolehkan
pulang diharapkan dia bisa menjaga perilaku sehatnya untuk mencegah pasien kembali
sakit. Kemamputerapannya secara sederhana pada pasien penyintas covid bagaimana?
Jawab :
Tujuan penelitian ini untuk mengembangkan sebuah model, baru pada tahap teori
pengembangan model jadi untuk penerapan ke masyarakat perlu modul dari pengembangan
ini.
Bu Ayu Intansari
1. Covid awal-awal dulu menimbulkan stress, tetapi sekarang karena gejalanya lebih
ringan tingkat stress lebih ringan. Terkait sample apakah sebaiknya ada syarat
khusus missal terpapar covid kapan sehingga responnya akan berbeda
2. Bagaimana bila ditambahakan pekerjaan dan pendapatan sebagai salah satu factor
resiko stress
Jawab :
Sampel mengambil data dari komunitas covid survivor (aktif diskusi di media sosial) dimana
keanggotaannya 1700 se Indonesia. Pengambilan data sesuai kriteria inklusi dan bersedia
mengikuti penelitian. Gambarannya dari studi awal sekitar 400 anggota yang mau mengisi
data. Untuk kapan terpapar covid baru saja atau beberapa bulan yang lalu justru akan
dianalisis sebagai distribusi demografi akan dimasukkan di pertanyaan kuesioner. Untuk
pekerjaan dimasukkan ke teori lain yaitu masalah ekonomi sebagai faktor resiko.
Pak Narto
1. Responden penelitian : penyintas covid, apakah yang dimaksud terkonfirmasi baru?
Ada yang silent accident baru diketahui dari pemeriksaan PCR. Adakah kiat khusus
untuk menyikapi keadaan ini? Karena ada sumber primer, sekunder, agar tidak ada
faktor pengganggu/confounding/bias?
Jawab :
Untuk keamanan mengambil data secara online, meminimalisir resiko tertular.
Keterbatasaanya mungkin hanya ada yang mengisi dari daerah tertentu, persebaran tidak
merata, nanti akan dipertimbangkan lagi.

Anda mungkin juga menyukai