• Anemia
• Trombositopeni PANSITOPENIA
• Leukopeni
• Terjadi akibat hipoplasia sumsum tulang
• Dx : biopsi sumsum tulang
• Tx : Immunosuppressive agents, hematopoietic growth
factors, transfusi, hematopoietic cell transplantation
HARUS TAU...
• Darah Lengkap (Hb, eritrosit, leukosit, diff count, trombosit, retikulosit)
• MCV, 80-100 fL), MCH (26-34 pg), MCHC (32-36 g/dL)
• Blood Smear / Hapusan Darah
Perdarahan
(Menstruasi)
Terapi Anemia Defisiensi Besi
Trias :
PKS Pucat Kuning
Hepato-
Splenomegali
• Hb <<
• Retikulosit count >>
• Bilirubin Indirek >>
Indirek
Direk
Lampiran b
Membran :
Spherocytosis, Elliptocytosis
Enzim :
Def. G6PD, Def. Pyruvat K
Intra
Sel
Elektroforesis
Anemia Hemolitik : Hb
Anemia (+)
Ikterik (+)
Hepato-spleno
megali (+)
Bil. Indirek naik
Retikulosit naik
Ekstra
Sel
Ibu Bayi/Ayah
Rh - Rh +
Ibu Bayi/Ayah
O A atau B atau AB
A B
B A
Inkompatibilitas Rhesus
Rh - - + Rh + + -
Rh - - +
Rh + + - Rh + + -
Rh - - +
Inkompatibilitas ABO
IBU Antigen Antibodi JANIN / AYAH Antigen Antibodi
O - Anti A, Anti B A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
A A Anti B A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
B B Anti A A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
AB A, B - A A Anti B
B B Anti A
AB A, B -
O - Anti A, Anti B
Anemia Berat
• Beri transfusi semua anak dengan Hb ≤ 4 gr/dL
• Beri transgusi pada anak dengan anemia tidak berat namun dengan
klinis :
- Dehidrasi jelas secara klinis
- Syok
- Gangguan kesadaran
- Gagal Jantung
- Pernafasan dalam dan berat
Transfusi dengan
1) PRC 10 ml/kgBB/hari selama 3-4 jam
2) Whole Blood 20 ml/kgBB selama 3-4 jam
Anak gagal jantung dengan PRC. Anak gizi buruk diutamakan
WHOLE BLOOD
BERDARAH-DARAH
mimisan, gusi berdarah, BAB hitam, lebam,
petechia, purpura, hematoma, echymosis
Defisiensi
Trombosit Faktor Vaskular
koagulasi
ALL
Limphoblast (+)
ALL tipe 1 >> anak
Akut
- Leukositosis AML
- Anemia (+/-) AUER Rods (+)
- Trombositopeni (+/-)
CML
Pasar malam
Kronis (myeloblast,
myelocyte,
metamyelocyte)
Leukimia (2)
HIPERBILIRUBINEMIA
Kadar Bilirubin Serum Total > 5 mg/dL
Ikterus Neonatorum
M Breast Milk
S Sepsis
Bedakan IKTERUS ASI !!!
Perinatal Embryonal
• Onset lama • Onset langsung
(minggu) setelah lahir
• Lebih banyak • Kelainan Lain (+)
• Kelainan Lain (-)
• Kepala : 5 mg/dl
• Dada atas : 10
• Abdomen : 12
• Telapak : > 15
Kernicterus (Bilirubin Encephalopathy)
DL
SEROLOGI
JENIS CAIRAN :
Kristaloid (Ringer Lactat, Ringer Asetat)
Untuk bayi < 6 bulan memakai NaCl 0,45%
Tata Laksana
Rehidrasi Oral + Paracetamol
Dengue Fever (k/p) Waspada Warning Sign
LIHAT LAMPIRAN 1
Terapi :
• Lini 1 : Kloramfenikol
• Lini 2 : Amoksisilin
• Lini 3 : Trimetoprim – Sulfametoksazol (Cotrimoxazole)
Anemia (Hb<5)
Shok hipovolemi
Edema paru
Schuffner dot
Poin Diagnostik Plasmodium Malariae
Bird eye
Terapi Malaria
Jenis Falciparum Vivax Ovale Malariae
Lini 1 ACT (3 hari) + ACT (3 hari) + ACT (3 hari) + ACT
Primakuin (1 hari) Primakuin (14 hari) Primakuin (14 hari) (3 hari)
• Dihydroartemisinin = 2 – 4 mg/kgBB
• Piperakuin = 16 – 32 mg/kgBB
• Artesunat = 4mg/kgBB
• Amodiakuin = 10mg/kgBB
• Primakuin = 0,75mg/kgBB (P. falciparum untuk hari I)
• Primakuin = 0,25 mg/kgBB (P. vivax selama 14 hari)
• Kina = 30mg/kgBB
• Doksisiklin = 2 – 4 mg/kgBB
• Tertrasiklin = 16 – 20 mg/kgBB
Malaria dengan Komplikasi Falciparum
Artesunat iv atau im
Dosis : 2,4mg/kgBB selama 2 menit
12 jam ulangi 2,4 mg/kgBB/hari
2,4 mg/kgBB/hari sampai bisa per oral
Artemeter im
Dosis : 3,2 mg/kgBB 1,6 mg/kgBB/hari sampai bisa per oral
KONTRAINDIKASI OBAT MALARIA
Demam + Ruam
Koplik Spot
Rubella Roseola Infantum
Erythema Infectiosum
slapped cheek
appearance
reticulated appearance
Varicella/Chickenpox (4A)
Terapi Acyclovir
20 mg/kgBB/kali sehari 4 kali
Scarlet Fever
• Streptococcus Group A Beta Hemolyticus
• Species : Sreptococcus pyogenes
Scarlet Fever
Sign & Demam, Faringitis/infeksi kulit, papular rash teraba kasar, dan memucat
Symptom apabila ditekan, papil lidah membengkak seperti white strawberry
tongue setelah deskuamasi kulit menjadi red strawberry tongue
DRA serangan pertama bila : 2 mayor / 1 mayor dan 2 minor ditambah bukti infeksi
GAS sebelumnya. Terapi sama dengan scarlet fever.
“Mumps/Gondong (4A)”
• Demam
• Pembengkakan kelenjar parotis, submandibular unilateral
atau bilateral, lunak dan nyeri (3 - 7 hari)
• Komplikasi : Meningitis & orchitis >>
• DD : Parotitis viral lain
• Supportif
Infeksi Cacing
(4A)
Nematode Intestine
a) Makan kista (EAT) bentuk penularan TELUR
• Enterobius vermicularis
• Ascaris lumbricoides
• Trichuris trichuria
b) Lewat kulit (SANd) bentuk penularan filariform larva
KHAS : bentukan berkelok-kelok berpindah, serpiginous
kulit, gatal di tempat infeksi.
• Strongyloides stercoralis
• Ancylostoma duodenale
• Necator americanus
Ascaris Trichuris trichuria Hookworm Enterobius
lumbricoides (Ancylostoma vermicularis /
duodenale & Oxyuris
Necator americanus) vermicularis
BAB / batuk / muntah Bagian anus Riw. tidak pakai sandal, Ibu menemukan
keluar cacing bentuk menonjol ke luar Gatal di kulit, bentukan seperti parutan
gelang / ukuran cm berkelo-kelok di kulit kelapa, gatal di
pantat malam hari
Mual, Muntah, Diare Berdarah kronis Anemia defisiensi Fe, Pruritus ani,
Kembung, Batuk, prolaps Recti Diare, Batuk, Sesak vaginitis
Sesak (Loeffler
syndrome)
Telur dinding tebal, 3 Telur tempayan / Telur dinding tipis, Graham scotch
lapis, albuminoid, tong / barrel shape terlihat ovum / morula pagi hari : Telur
bergelombang asimetris
• Pyrantel pamoate • Albendazole • Pyrantel pamoate 3 • Pyrantel
10mg/kg BB I, 400mg I atau hari pamoate
• Mebendazol • Mebendazole • Mebendazol 500mg 10mg/kg BB I,
500mg I, 500mg I I/ 2x100mg 3 hari • Mebendazol
• Albendazol • Alben 400mg I 500mg I,
400mg I • SF • Albendazol
400mg I
Nematode Intestine STH
Yang migrasi ke paru – paru (ANAS)
• Ascaris lumbricoides ini PALING SERING &
istilahnya LOEFFLER SYNDROME
• Necator americanus
• Ancylostoma duodenale
• Strongyloides stercoralis
Askariasis loeffler syndrome
(Larva Cacing)
Intestinal Nematodes: STH
Gejala GIT
(Cacing dewasa di usus
halus)
Lung migration +
Telur dinding tebal,
3 lapis, albuminoid,
warna coklat,
seperti renda atau
kulit durian
Hookworm
Gatal, tampilan
berkelok-kelok
Intestinal nematodes: STH
Gejala Paru +
Anemia defisiensi Fe
Lung migration +
.
Dx: Egg in stools examination
A B
A, B: Hookworm eggs. E
Tidak dapat dibedakan, dinding tipis isi
ovum/morula bersegmen
C F
D
C, D: Hookworm rhabditiform larva E, F: Hookworm filariform larva
Trichuriasis
Intestinal Nematodes: STH
Pruritus Ani
Dx: Egg in stools examination
Finding egg in:
Stools examination Telur bentuk
Graham Scotch’s Adhesive tape Asimetris
dilakukan pagi hari sebelum cebok
A B C
A, B: Enterobius egg(s). Eggs measure 50 to 60 µm by 20 to 32 µm.
C: Anterior end of Enterobius vermicularis adult worm
Cestoda (Saginata Vs Solium)
Taenia saginata Taenia solium
Intestine Intestine Extraintestine /
Sistiserkosis
Gejala GIT, Gejala GIT Gejala larva ektopik
Pruritus Ani
Bentuk persegi Bentuk persegi Biopsi organ yang
(proglotid) uterus (proglotid), uterus terkena, LP (sistiserkosis
bercabang/telur di bercabang/telur di feses otak)
feses, graham scotch
Tx Hetrazane (DEC) 6
mg/kg daily for 12
days
85
Morfologi Cacing Dewasa
Pembeda Wucheria bancrofti Brugia malayi Brugia timori
Ivermectin :
– 150-200/kg mcg single dose
• Tidak boleh untuk anak<5thn
Trematoda Darah
Schistosoma sp.
P.o.e Kulit
Inf.f Cercaria
Habit Plx.venosus
DH Man
IH Snail
Terapi Praziquantel
Schistosoma
Schistosoma Schistosoma Schistosoma
japonicum mansoni hematobium
Riwayat dengan siput Riwayat dengan siput Riwayat dengan siput
• Albendazole/Mebendazole :
Menghambat pembentukan mikrotubul cacing dan menyebabkan deplesi
glukosa pada cacing
• Praziquanthel :
Influx Ca2+ pada Schistosoma spasme dan kelumpuhan yang parah
pada cacing
• Pyrantel pamoate :
Cholinesterase inhibitor dan stimulan ganglion depolarisasi
neuromuskular kontraksi terus menerus paralisis
• Dietil carbamazine :
Membuat mikrofilaria sensitif terhadap fagositosis
NEFROLOGI
Sindroma Nefrotik
Sindroma Nefritik
ETIOLOGI
Kuman gram negatif : Escherichia coli ( 85% )
Penjalaran Infeksi
• Hematogen
• Asending
Gejala Klinis
Nyeri suprapubic
Disuria
Frekuensi
ISK bawah / Cystitis
Urgensi
Inkontinensia
urin bau
Nyeri pinggang ISK atas/
Demam, mual, muntah pyelonephritis
Diagnosis Banding ISK
Urinalisis :
Pyuria, lekosit urin (>5/lpb), leukosit esterase test (+), nitrite
test (+), bacteria (+)
Kebutuhan Zinc
Penggunaan Obat Penunjang
• Berikan Zinc
• Lanjutkan ASI/makanan
BAWA KEMBALI BILA : diare bertambah parah, anak tidak bisa minum
atau menyusu, atau malas minum, atau timbul demam, atau ada darah
di dalam tinja, ATAU tidak ada tanda-tanda tersebut tapi tidak ada
perbaikan dalam 5 hari
Rencana Terapi B/Dehidrasi Ringan-Sedang
Semua anak harus mulai diberikan cairan oralit per oral ketika bisa
minum tanpa kesulitan 5ml/kgBB/jam dan diberi Zinc
Differential Diagnosis Diarrhea
Disenteri Watery Diarrhea Steatorrhoe
(diare darah + mukus)
EIEC, EHEC
Campylobacter jejuni
Diagnosis Banding Diare
Balantidium coli
• Diare disentri
• Klinis :
Mual, muntah, tenesmus, demam
Feses bau tinja
Berhubungan dengan pertenakan sapi, babi, kuda
• Terapi : Metronidazole 45 mg/kgBB/hari 3x1 selama 5
hari; usia > 8 tahun Tetrasiklin 40 mg/kg/hari selama 10
hari.
Kista dan Trophozoit
Sederhana
• < 15 menit
• Tidak berulang dalam 24 jam
• General Seizure
Kompleks
• > 15 menit
• Berulang dalam 24 jam
• Focal Seizure atau Fokal menjadi General
Kejang pada bayi < 14
hari Pheobarbital
1-3 bulan
4 dan 5 bulan > 1 tahun
6-11 bulan
• Usia n/2 x 3 • n/2 + 4 • 2n + 8
• n: bulan • n: bulan • n: tahun
Terapi Profilaksis (Post Kejang)
Terapi Rumatan/Continue/Remiten Terapi Intermiten
Indikasi : • Diazepam oral 0,3 mg/kgBB
1) Kejang lama > 15 menit atau Diazepam per rectal
2) Kelainan neurologis yang nyata sebelum 0,5 mg/kgBB setiap 8 jam
atau sesudah kejang pada saat demam > 38,5°C
3) Kejang fokal
4) Kejang demam ≥ 4 kali/tahun
Dipertimbangkan bila :
1) Kejang berulang 2 kali dalam 24 jam
2) Kejang demam < 12 bulan
3) Kejang demam ≥ 4x/tahun
Dengan :
1) Asam valproat atau
2) Phenobarbital
Selama satu tahun bebas kejang
Pemeriksaan Penunjang
Kejang Demam
• EEG : Fisiologis otak Pada anak
berisiko epilepsi
• MRI : Struktur otak
Bakteri TB Virus
Marasmus Kwarshiorkor
Kurang energi Kurang protein
Berikan Vitamin A saat stabilisasi dan Cotrimoxazole (5 hari) Mulai Terapi Besi
Jadwal Pemberian Vitamin A
Usia Vitamin A Waktu
0–6
6–8
9 – 12
13 – 24
> 25
Perkembangan Anak
Usia (bln) Motorik Verbal
1 Menggenggam Menangis
3 Menahan kepala
Denver II
Developmental
Milestones
- Personal sosial
- Motorik halus
- Bahasa
- Motorik kasar
IMUNISASI
. Depkes 2013”
“Jadwal Imunisasi
IMUNISASI DASAR IMUNISASI LANJUTAN
2
0
1
0
/
W
H
O
2
0
0
5
Pertumbuhan Anak
Z SCORE dan Persentil WHO
SANGAT
PENDEK PENDEK N TINGGI
TB/U
-3 SD -2 SD +2 SD
70% 90%
GIZI GIZI GIZI
BURUK KURANG N LEBIH
BB/U
-3 SD -2 SD +2 SD
60% 80% 120%
SANGAT
KURUS KURUS N OVERWEIGHT OBES
BB/TB
-3 SD -2 SD +2 SD +3 SD
70% 90% 110% 120%
SANGAT
KURUS KURUS N OVERWEIGHT OBES
BMI/U
-3 SD -2 SD +2 SD +3 SD
25% 75% 95%
NEONATOLOGI
Frekuensi VTP + Kompresi
Vitamin K 1 mg IM
anterolateral paha kiri
Dua jam kemudian Bugar Tidak Bugar
Vaksin Hep B 0,5 ml IM
anterolateral paha
kanan
Isap Lendir
Mulut Trakhea
Langkah AWAL
BARU langkah
AWAL
“Apgar Score”
Interpertasi APGAR
Tingkat Maturitas
LGA
90%
75%
50%
AGA 25%
10%
SGA
• BBLR (Berat Bayi Lahir Rendah) : < 2500 g
• BBLSR (Berat Bayi Lahir Sangat Rendah) : < 1500 g
• NKB (Neonatus Kurang Bulan) : < 37 minggu
• NCB (Neonatus Cukup Bulan) : 38 sd 41 minggu
• NLB (Neonatus Lebih Bulan) : > 42 minggu
• BMK (Besar Masa Kehamilan)
• SMK (Sesuai Masa Kehamilan)
• KMK (Kecil Masa Kehamilan) ada 3 :
a. KMK kurang bulan
Rumus BB = Minggu x 50 gr
b. KMK cukup bulan
Contoh :
c. KMK lebih bulan
Bayi usia 32 minggu berat badan
SMK = 32x50 gr = 1600 gr± 400 gr
Bila < 1200 gr KMK
Bila > 2000 gr BMK
Trauma Lahir
Bedakan !!!
TRAUMA
LAHIR
<45 TANPA
• Sadar & Masih bisa minum minum
GEJALA
• Tidak bisa D10 (6 mg/kgBB/menit)
HIPOGLIKEMIA
< 45
• Bolus D10 (2 cc/kgBB) D10 (6
DENGAN GEJALA mg/kgBB/menit)
HIPOGLIKEMIA
“Hipotiroid Kongenital (3A)”
• Gejala Klinis :
Gangguan makan (malas, kurang nafsu makan, dan sering tersedak)
Jarang menangis, banyak tidur (somnolen), dan tampak lamban
Konstipasi, tanda ileus paralitik: hipomotilitas, distensi abdomen
Tangisan parau (hoarse cry)
BBL > 3500 gram, UK > 40 minggu
Ikterus fisiologis yang memanjang
Lidah besar (makroglosia) sehingga menimbulkan gangguan pernafasan
Ukuran abdomen besar dengan hernia umbilikalis
Temperatur tubuh subnormal, seringkali <35ºC
Kulit (terutama ekstremitas) dingin, kering dan berbercak
Miksedema kelopak mata, regio genitalia, dan ekstremitas
Frekuensi nadi lambat, murmur, kardiomegali, dan efusi perikardium
Fontanel anterior dan posterior paten dengan sutura kranialis lebar
Retardasi perkembangan fisik dan mental
Algoritma Skrining Hipotiroid Kongenital
Terapi : Levothyroxine
Target terapi adalah mencapai kadar T4 normal dalam 2
minggu dan TSH dalam 1 bulan
Dosis :
Respiratory Distress
Asfiksia Neonatorum :
kegagalan bernafas secara spontan dan teratur segera setelah lahir (APGAR)
Hyalin Membrane Disease
Derajat 1 pola
retikulogranular / Ground
Glass Appearance,
Derajat 2 bronkogram
udara,
Derajat 3 sama dengan
derajat 2 namun lebih
berat
dengan mediastinum
melebar,
Derajat 4 kolaps seluruh
paru sehingga paru
tampak putih (white lung)
Pneumonia
Takikardia
Takipnea / Hiperventilasi