Anda di halaman 1dari 3

KARYA TULIS ILMIAH

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG PERSONAL


HYGIENE SAAT MENSTRUASI PADA SISWI KELAS XII SMAN 1 CISEENG di
KABUPATEN CISEENG

DISUSUN OLEH :

ADE DESY SAFITRI

NIM : 1571152001

STIKes Pelita Ilmu Depok

Jln. Raya Bojong Sari Lama, Kec. Bojong Sari

Kota Depok, Jawa Barat 16516


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan tentang kesehatan reproduksi merupakan masalah yang perlu
mendapatkan perhatian dari semua pihak. Pada masa remaja, pertumbuhan fisik dan
seksualnya mulai berkembang dengan pesat. Remaja yang kelak akan menikah dan
menjadi orang tua sebaiknya mempunyai kesehatan reproduksi yang prima, sehingga
menghasilkan generasi yang sehat. Dilingkungan masyarakat, tokoh masyarakat baik
orang tua ataupun remaja itu sendiri harusnya lebih terbuka tentang masalah
kesehatan terutama reproduksi (Proverawati, 2009).
Setelah lahir, kehidupan wanita dapat dibagi dalam beberapa masa, yakni
masa bayi, masa kanak-kanak, masa remaja, masa reproduksi, masa klikmaterium,
dan masa senium. Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak
dan masa dewasa. Remaja pada wanita mulai kira-kira pada umur 8-19 tahun dan
berlangsung kurang lebih selama 4 tahun. Kejadian yang penting dalam remaja ialah
pertumbuhan badan yang cepat, timbulnya ciri-ciri kelamin sekunder, menstruasi, dan
perubahan psikis (Prawirohardjo, 2010).
Remaja putri yang sudah matang alat reproduksimaupun hormon dalam
tubuhnya akan mengalami menstruasi. Pengetahuan tentang menstruasi sangat
dibutuhkan oleh remaja putri. Menstruasi atau haid adalah pendarahan secara periodik
dan siklik dari uterus, disertai pelepasan (deskuamasi) endometrium (Proverawati,
2009). Menstruasi sesungguhnya yang disertai ovulasi sebagian besar dicapai pada
umur sekitar 17-18 tahun (Manuaba, 2007).
Dari berbagai penelitian 30 tahun terakhir menunjukan kecendrungan bahwa
Infeksi Saluran Kemih (ISK), Human Papiloma Virus (HPV), disebabkan karena
kurangnya pengetahuan seseorang wanita dalam menjaga kebersihan terutama
kebersihan kewanitaan pada saat menstruasi sehingga virus tersebut akan berkembang
biak di dalam organ kelamin wanita yang dalam kondisi lembab (Proverawati, 2009).
Masalah fisik yang mungkin timbul dari kurangnya pengetahuan adalah kurangnya
personal hygiene sehingga beresiko untuk terjadinya Infeksi Saluran Kemih (ISK)
(Proverawati, 2009).
Personal hygiene merupakan pengetahuan, sikap, dan tindakan proaktif untuk
memelihara dan mencegah terjadinya resiko penyakit, melindungi diri dari ancaman
penyakit (Proverawati, 2009). Personal hygiene saat menstruasi dapat dilakukan
dengan cara mengganti pembalut setiap 4 jam sekali dalam sehari. Setelah mandi atau
buang air, vagina dikeringkan dengan tissue dari bahan yang mudah menyerap
keringat (Solita, 2003).
Beberapa penyakit ginekologi dan gangguan kesehatan reproduksi perempuan
merupakan suatu masalah serius dalam masyarakat seperti kemandulan, keputihan,
dan kanker rahim. Di dunia terjadinya infeksi alat reproduksi 87 per 100.000 angka
kematiannya kira-kira 27 per 100.000 (Andira, 2010). Berdasarkan data Subdit
Kanker Direktorat Pengendalian Penyakit Tidak Menular (PPTM) Kemenkes RI
jumlah perempuan seluruh Indonesia umur 30-50 tahun adalah 36.761.000. sejak
tahun 2007-2013 deteksi dini yang telah dilakukan sebanyak 644.951 orang (1,75%)
dengan jumlah Infeksi Visual dengan Asam Asetat 3-5% (IVA) positif berjumlah
28.850 orang (4,47%). Dari data tersebut, suspect kanker leher rahim sebanyak 840
orang (1,3 per 1.000 penduduk) dan suspect benjolan (tumor) payudara 1.682 oranf
(2,6 per 1.000 penduduk) (Depkes.com, 2004).
Menurut Profisl Kesehatan Jawa Barat tahun 2012 di wilayah Jawa Barat
terdapat 5.511 kasus tentang IMS dan penyakit reproduksi lainnya. Kesehatan
reproduksi merupakan bagian paling penting dari program kesehatan, mengingat
pengaruhnya terhadao setiap orang dan mencagkup banyak aspek kehidupan, sejak
dalam kandungan sampai usia lanjut.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan siswi kelas X dan XI SMA Negri
Ciseeng didapatkan hasil tingkat pengetahuan tentang personal hygiene saat
menstruasi yang berpengetahuan baik sebanyak 33 responden (82,5%) dan kategori
pengetahuan kurang baik sebanyak 7 responden (17,5%) (KTI gambaran pengetahuan
Personal Hygiene saat Menstruasi di SMA Negri Ciseeng, 2013).
Berdasarkan paparan diatas maka penulisan tertarik melakukan penelitian
dengan judul “Gambaran Tingkat Pengetahuan Remaja Putri Tentang Personal
Hygiene saat Menstruasi Pada Siswi Kelas XII SMAN 1 Ciseeng di kabupaten
Ciseeng” dengan harapan dapat diketahui tingkat pengetahuan remaja di institusi
tersebut.

Anda mungkin juga menyukai