9(2) 2021
Korespondensi: fresh_outside@yahoo.com
ABSTRAK
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 1
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
ABSTRACT
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 2
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 3
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
menghadapi PMS. Dengan demikian, para remaja putri tentang PMS. Setelah
dampak negatif dari PMS dapat materi disampaikan, dilanjutkan dengan
diminimalkan. tanya jawab antara tim pengabdian dan
METODE para remaja. Kegiatan penyuluhan diakhiri
A. Tempat dan Waktu Pengabdian dengan evaluasi berupa pengisian post test.
Lokasi pengabdian dilakukan di Hasil rata-rata mean pre-test dan
Desa Wonorejo Gondangrejo post-test dapat dilihat pada Tabel 1
Karanganyar pada tanggal 3 Oktober .
2019. Tabel 1. Nilai Mean Pre Test dan Post Test
B. Sasaran Pengabdian
Sasaran pengabdian sejumlah 30 Dari tabel tersebut dapat dilihat
Remaja Putri. Kegiatan yang dilakukan bahwa nilai Mean antara pre-test dan post-
yaitu : Penyuluhan tentang test terdapat perbedaan sebesar 4,77. Nilai
Premenstrual Syndrome (PMS).
Tabel di atas menunjukkan bahwa
C. Teknis Pengabdian mean post test lebih besar dari pada nilai
Pelaksanaan pengabdian dengan mean pre-test. Hasil uji t-test yang
judul Penyuluhan tentang Premenstrual dilakukan diperoleh nilai signifikasi
Syndrome diawali dengan koordinasi sebesar 0,000 (p < 0,05). Dari hasil
dengan bidan PKD Wonorejo. Bidan tersebut dapat membuktikan bahwa
berperan sebagai pembantu tim penyuluhan atau pemberian edukasi
lapangan yang membantu memberikan dampak positif yakni
mensosialisakan kegiatan pengabdian meningkatkan rerata pengetahuan para
kepada remaja putri. Program remaja tentang Premestrual Syndrome.
pengabdian yang berupa penyuluhan
atau pemberian pendidikan kesehatan
PEMBAHASAN
dilakukan dengan metode ceramah.
Pemberian edukasi berupa
Materi disampaikan dalam bentuk lisan
penyuluhan tentang Premenstrual
dengan media slide presentasi power
Syndrome pada Remaja Putri yang
point serta leaflet yang berisi informasi
dilakukan oleh tim pengabdian dengan
seputar PMS. Leaflet tersebut dibagikan
materi antara lain: pengertian, tanda-tanda
kepada para remaja agar dapat disimak
dan gejala, penyebab, faktor resiko dan
saat pemaparan materi dan dibawa
perubahan gaya hidup untuk mencegah
pulang ke rumah untuk mengingat
Premenstrual Syndrome telah
kembali materi tentang PMS yang telah
dilaksanakan. Penyuluhan yang diawali
diberikan.
dengan pemberian materi kemudian
dilanjutkan dengan sesi tanya jawab
HASIL
berjalan dengan antusias , remaja putri
Kegiatan penyuluhan tentang
tertarik dengan topik penyuluhan yang
Premenstrual syndrome (PMS) berupa
diberikan.
penyuluhan oleh Tim Pengabdian dan
Pemberian penyuluhan atau
dibantu oleh Bidan PKD. Sebelum materi
pendidikan kesehatan diharapkan pada
dipaparkan, terlebih dahulu para remaja
individu atau komunitas dapat mempunyai
putri mengikuti pretest. Hal ini dilakukan
pengetahuan yang baik sehingga lebih
untuk melihat sejauh mana pengetahuan
mudah memahami tentang suatu
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 4
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
permasalahan. Hasil dari pengabdian ini tentu juga dapat memberikan pengaruh
juga menunjukkan adanya peningkatan kepada remaja ketika berada dalam fase
rerata tingkat pengetahuan remaja tentang menstruasi. Seperti yang diungkap oleh
Premenstrual Syndrome (PMS). Kegiatan Buddhabunyakan yang telah melakukan
serupa juga dilakukan oleh Alfarizky MA, studi pada 399 pelajar di Thailand. Dalam
yang memberikan penyuluhan kepada studi tersebut dipaparkan bahwa 28,9%
siswa di MAN 2 Palembang. Hasil dari pelajar mengalami PMS. Akibat atau
kegiatan tersebut adalah 13,9% siswi dampak negatif dari PMS yang dialami
memiliki tingkat pengetahuan baik ketika oleh pelajar tersebut berhubungan dengan
pretest. Setelah mengikuti penyuluhan menurunnya konsentrasi dan kualitas
hasil posttest menunjukkan adanya belajar siswa.[8] Tentang gangguan
peningkatan. tingkat pengetahuan ketika konsentrasi belajar pada pelajar saat
posttest menjadi 66,7%. Dalam kegiatan mengalami PMS juga disebutkan oleh
tersebut materi disampaikan dengan Anggraeni RD. Dalam studinya dijelaskan
ceramah dengan ditampilkan dalam bentuk bahwa ada hubungan yang signifikan
power point.[6] antara nyeri menstruasi dengan konsentrasi
Bentuk-bentuk PMS memang belajar siswi (p= 0,000, r = -0,663)[9]. Dari
beragam dan masing-masing keadaan tersebut sebagain besar pelajar
membutuhkan cara yang berbeda untuk mengungkapkan bahwa aktivitasnya
mengatasinya. Oleh karena itu pendidikan menjadi terganggu. Adanya penyuluhan
kesehatan/peyuluhan tentang hal tersebut tentang PMS dapat menjadi solusi atas
penting untuk menjadi perhatian. Saputra permasalahan ini.
juga melakukan kegiatan Kemunculan beberapa gangguan saat
edukasi/penyuluhan kepada siswa SMP menstruasi tersebut memang perlu menjadi
Muhammadiyah 1 Malang. Pada kegiatan catatan khusus untuk menentukan
tersebut menilai perbedaan upaya/perilaku solusinya. Sebanyak 77,5% perempuan di
siswa dalam menurunkan disminorrea saat Karachi , Pakistan berpendapat bahwa
menstruasi. Sebelum mengikuti PMS memang sebuah hal yang harus
edukasi/penyuluhan sebanyak 77% siswa didiskusikan bersama. Para perempuan di
menyatakan bahwa upaya menurunkan Pakistan juga mengemukakan pendapat
nyeri haid masih kurang karena minimnya bahwa sebaiknya ada pilihan untuk
pengetahuan. Setelah menerima atau meninggalkan tempat kerja atau sekolah
mengikuti penyuluhan didapatkan hasil bagi perempuan yang sedang mengalami
100% siswa telah memiliki upaya yang PMS (Mohib et al, 2018)[10]. Beberapa
baik untuk menurunkan nyeri haid.[7] perhatian tersebut tentunya lahir dari
Dengan demikian upaya untuk kesadaran atau pengetahuan tentang
memberikan pengetahuan atau contoh- pentingnya menangani PMS baik secara
contoh yang benar tentang upaya mandiri ataupun intervensi dari lingkungan
mengatasi nyeri haid melalui penyuluhan sosialnya.
sudah dapat dilihat perubahannya.
Remaja yang masih identik dengan KESIMPULAN
pelajar atau mahasiswa tentunya masih SIMPULAN
berkaitan erat dengan berbagai aktivitas Kegiatan penyuluhan tentang
belajar dan proses yang ada didalamnya. Premenstrual Syndrome (PMS)
Segala sesuatu yang datang bersama memberikan nilai positif terhadap
proses tersebut atau lingkungan sosialnya pengetahuan remaja putri khususnya
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 5
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 6
PLACENTUM Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, Vol. 9(2) 2021
Copyright © 2021, Placentum: Jurnal Ilmiah Kesehatan dan Aplikasinya, ISSN 2303-3746, e ISSN 2620-9969 7