Disusun Oleh :
Eva Syarifah (1571152005)
Karen Fitriya (1571152012)
i
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat ALLAH SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
serta diberikan kemudahan dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan karya tulis ini merupakan salah satu persyaratan untuk memenuhi tugas
kegawatdaruratan maternal dan neonatal. Makalah ini disusun berdasarkan tugas yang
diberikan dosen.
Penyusun menyadari banyak pihak yang turut memberikan perhatian dan bantuan
serta dukungan selama menyelesaikan karya tulis ini. Oleh karena itu, penyusun tidak lupa
menyampaikan terima kasih kepada semua pihak yang membantu kelancaran kegiatan dalam
penyusunan makalah ini, khusunya kepada:
1. Ibu Irma Dewi, SST dan Ibu Denika selaku wali kelas kami yang selalu memberi masukan
positif, serta Ibu Romaulina Sipayung SST, M.Keb selaku pembimbing mata kuliah
kegawatdaruratan meternal dan neonatal.
2. Keluarga besar yang selalu memberi kami semangat dan mendukung kami dalam
menuntut ilmu.
Dalam penyusunan makalah ini, tentunya terdapat kekurangan, kritik dan saran yang
membangun sangat diharapkan. Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi semua pihak,
terutama mahasiwi STIKes Pelita Ilmu depok.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Infeksi menular seksual (IMS) merupakan sekelompok infeksi yang saat ini
bertanggung jawab terhadap sejumlah besar morbiditas dan mortalitas di negara
berkembang, karena IMS memiliki peran dalam memfasilitasi transmisi human
immonodeficiency virus (HIV) serta memberikan dampak negatif yang signifikan
terhadap kesehatan reproduksi dan anak-anak. Komplikasi dari IMS dapat menyebabkan
infertilitas baik pada laki-laki maupun perempuan, kehamilan ektopik, kanker serviks,
kematian prematur, sifilis kongenital, berat lahir rendah, prematuritas dan oftalmia
neonatorum.
World Health Organization (WHO) memperkirakan bahwa 340 juta kasus baru dari 4
jenis IMS yang dapat disembuhkan (gonore, infeksi klamidia, sifilis dan trikomoniasis)
terjadi setiap tahunnya, dengan 85% diantaranya terjadi di negara berkembang. Selain
itu, berjuta-juta kasus IMS yang disebabkan oleh virus juga telah dilaporkan di seluruh
dunia, terutama infeksi HIV, human herpes simpleks virus (HSV), human papilloma
virus (HPV) dan virus hepatitis B. Tidak hanya menyebabkan morbiditas dan mortalitas,
secara global IMS juga memberikan beban ekonomi yang tinggi di negara berkembang
dengan menyumbang 17% economic loss di bidang kesehatan.
Menopause alami terjadi pada usia antara 48 tahun-52 tahun. Walaupun tidak
tertutup kemungkinan terjadi pada usia 30-an atau pertengahan 50-an. (Waluyo,
2010). Menurut The North American Menopause Society menopause biasanya terjadi
1
pada rata-rata usia 52 tahun, namun bisa saja terjadi diantara umur 40-58 tahun
(Shifren, 2014).
2
8
Sebagian besar wanita mulai mengalami gejala premenopause pada usia 40
tahun dan puncaknya pada usia 50 tahun, rata-rata seorang wanita akan mengalami
menopause usia 45-50 tahun. Pada masa memasuki menopause sangat kompleks bagi
perempuan karena akan mengalami perubahan kesehatan fisik yang akan
mempengaruhi kesehatan psikologisnya. Namun banyak wanita yang menganggap
bahwa menopause merupakan suatu hal yang menakutkan. Hal ini mungkin berasal
dari suatu pemikiran bahwa dirinya akan menjadi tua, tidak sehat, dan tidak cantik
lagi. Olehnya itu makalah ini akan membahas masalah-masalah kebidanandi
komunitas yang mengenai ims/pms dan menopause.
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja jenis-jenis penyakit menular seksual?
2. Apa penyebab menopause?
3. Bagaimana cara pencegahan penyakit menular seksual pada remaja?
4. Faktor apa saja yang mempengaruhi menopuse?
C. Tujuan Penulis
1. Agar mahasiswa mengetahui jenis-jenis penyakit meular seksual
2. Agar mahasiswa mengetahui penyebab menopause
3. Agar mahasiswa mengetahui cara pencegahan penyakit menular seksual
pada remaja
4. Agar mahasiswa mengetahui faktor apa saja yang mempengaruhi menopuse
8
9
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pencegahan Penyakit Menular Seksual Pada Remaja
Diikuti oleh sekumpulan lepuhan kecil yang terasa nyeri. Lepuhan ini pecah
dan bergabung membentuk luka yang melingkar. Luka yang terbentuk biasanya
menimbulkan nyeri dan membentuk koropeng. Penyakit sering kambuh, timbul pada
tempat yang sama dan biasanya lebih ringan dari gejala infeksi yang pertama.
Faktor yang mempengaruhi kekambuhan biasanya adalah kelelahan fisik dan stres
mental . Pada wanita, gejala yang kadang muncul yaitu rasa panas terbakar pada
9
10
pinggul. Umumnya di daerah lipatan yang lembab pada genitalia eksterna. Gejala
lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit kepala, nyeri sendi, nafsu makan
berkurang, muntah, sakit punggung, dan infeksi recktum yang menyebabkan
keluarnya nanah bercampur darah.
Cara paling baik untuk mencegah penularan penyakit ini adalah abstinensia
tidak melakukan hubungan seksual dengan mitra seksual yang diketahui menderita
penyakit ini . Ulkus molle lebih sering menyerang pria terutama yang sering
melakukan prostitusi dibanding wanita. Kemudian jenis penyakit AIDS-HIV, AIDS
atau Acquered ImunneDeficiency Syndrome merupakan kumpulan gejala penyakit
akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh oleh virus yang disebut HIV . Pada
infeksi HIV primer akut yang lamanya 1-2 minggu, penderita akan merasakan sakit
seperti flu. Disaat fase infeksi HIV menjadi AIDS akan terdapat gejala infeksi
oportunistik, yang paling umum adalah Pneumocystic Carinii , pneumonia
interstisial, infeksi lain termasuk
meningitis, kandidiasis, cytomegalovirus, mkrobakterial, dan atipikal .
10
11
oleh pengetahuan akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh
pengetahuan. Penelitian Rogrers mengungkapkan bahwa sebelum orang mengadopsi
perilaku baru, dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan, yang disebut
AIETA yaitu awareness , dimana orang tersebut menyadari dalam arti mengetahui
terlebih dahulu terhadap stimulus , interest terhadap stimulus atau objek
tersebut. Disini sikap subjek sudah mulai timbul, evaluation terhadap baik tidaknya
stimulus tersebut bagi dirinya. Hal ini berarti sikap responden sudah lebih baik
lagi. Trial dimana subjek mulai mencoba melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang
dikehendaki stimulus dan adaption dimana subjek telah berperilaku baru sesuai
dengan pengetahuan, kesadaran dan sikapnya terhadap stimulus.
C. Konsep Teori
Promosi kesehatan sebagai pendekatan terhadap faktor perilaku
kesehatan, maka kegiatan tidak terlepas dari faktor-faktor yang menentukan prilaku
tersebut. Faktor predisposisi , faktor pemungkin , factor penguat.
Faktor predisposisi merupakan faktor pengetahuan dan sikap yang dapat
mempermudah mempengaruhi perilaku seseorang atau masyarakat terhadap apa yang
dilakukan dan dimana melakukannya. Factor penguat selain faktor pengetahuan dan
12
13
fasilitas kesehatan faktor lingkungan dan ekonomi juga mempengaruhi perilaku
seseorang .
Menopause yaitu masa jika tidak lagi menstruasi atau saat haid
terjadi pada usia 49-51 tahun. Diagnosa menopause dapat ditegakkan jika
13
14
kehidupan (Mulyani, 2013).
diambil dari kata Yunani men, yang mempunyai arti siklus menstruasi; -
pause, kata Latin, memiliki arti berhentinya proses (Varney, Kriebs, &
Gregor, 2007).
yaitu:
a. Pramenopause
b. Perimenopause
pascamenopause yang ditandai dengan siklus haid yang tidak teratur dan
c. Menopause
d. Pascamenopause
terbatas dan masa menopause itu terjadi ketika ovarium atau indung telur
telah kehabisan sel telur atau ovum, hal ini menyebabkan produksi hormon
yang
15
16
dan gejala-gejala menopause akan mulai timbul dan terasa terlihat adanya
perubahan pada haid yang mungkin menjadi lama atau lebih singkat dan
hormon, yaitu FSH dan LH. Hormon ini akan menentukan jumlah hormon
mendekati masa menopause maka ovulasi akan semakin jarang terjadi. Hal
ini yang menyebabkan menstruasi menjadi tidak teratur dan tidak menentu
16
17
kadar estron maupun estradiol turun secara drastis dan estron menjadi
pertama haid (menarche), melahirkan pada usia muda, maupun berat badan
awal jika dibandingkan dengan wanita yang memiliki siklus haid normal.
Memasuki usia menopause lebih awal dijumpai juga pada wanita nulipara,
hidup pada ketinggian >4000 m. Wanita multipara dan wanita yang banyak
17
18
a. Faktor psikis
lebih muda atau lebih cepat dibandingkan yang menikah dan tidak
kalinya, maka akan semakin tua atau lama untuk mengalami masa
yang haid lebih dini sering kali akan mengalami menopause sampai
c. Usia Melahirkan
lebih tua tua lama. Hal ini disebabkan karena kehamilan dan persalinan
18
19
d. Merokok
e. Pemakaian kontrasepsi
f. Diabetes
19
20
a. Perubahan Fisiologis
terlihat menjadi lebih kering dan kurang elastis. Hal ini terjadi
20
21
menjadi sakit.
b. Perubahan Psikologis
21
22
1) Ingatan menurun
sederhana.
2) Kecemasan
22
23
berlebihan.
mengakibatkan dispareunia.
3) Mudah tersinggung
23
24
4) Stress
bisa terlihat adalah siklus suasana hati, misalnya reaksi marah atau
5) Depresi
yang meninggal.
24
25
dapat terjadi pada wanita usia menopause menurut Mulyani (2013) dan
a. Osteoporosis
paling penting pada wanita adalah menopause dan hal ini secara
b. Penyakit Kardiovaskuler
penyakit jantung.
25
26
c. Penyakit Kanker
endometrium.
d. Obesitas
e. Asam Urat
Asam urat merupakan hasil metabolisme tubuh oleh salah satu unsur
melalui air seni diatur oleh ginjal. Penyakit asam urat yang dikenal
kemih.
26
27
mempengaruhi kadar gula dalam darah. Jika kadar gula tidak dapat
g. Demensia (pikun)
berubah-ubah.
27
28
gel, dan krim atau tablet vaginal (Fox-Spencer & Brown, 2007).
b. Terapi Non-hormonal
terasa berat bila wanita dalam kondisi takut atau cemas. Terdapat
beberapa cara yang dapat dilakukan untuk membantu wanita lebih siap
1) Teknik Relaksasi
(Hadibroto, 2003).
28
29
29
BAB III 30
PENUTUP
A. Kesimpulan
1) Setelah dilakukan pendidikan kesehatan berbasis lasallian didapatkan
adanya pengaruh yang signifikan terhadap peningkatkan pengetahuan
pencegahan penyakit menular seksual pada remaja.
2) Menopause adalah berhentinya masa menstruasi pada wanita yang rata-
rata umurnya mencapai 50 tahun dengan rentang antara 48 dan 52 tahun.
3) Penyebab Menopause adalah adanya degenerasi atau penuaan secara
alamiah pada organ reproduksi wanita.
4) Menopause tidak dapat dicegah tetapi gejala-gejala menopause dapat
ditekan dengan terapi estetogen pengganti, olah raga, berhenti merokok,
mengkonsumsi kalsium, vitamin tambahan dan kedelai.
B. Saran
Demikianlah makalah yang kami buat mudah – mudahan apa yang saya
paparkan bisa menjadi tambahan pengetahuan bagi kita semua untuk lebih
mengenal IMS dan Menopause. Kami menyadari apa yang kami paparkan
dalam makalah ini tentu masih belum sesuai apa yang di harapkan,untuk itu
kami berharap masukan yang lebih banyak lagi dari guru pembimbing dan
teman – teman semua.
30
DAFTAR PUSTAKA 31
31