Anda di halaman 1dari 8

Makalah Tentang Analisis Dampak Pergaulan Bebas, Penyakit

Dan Kelainan Pada Struktur Dan Fungsi Organ Yang


Menyebabkan Gangguan Sistem Reproduksi Manusia Serta
Teknologi Sistem Reproduksi

Disusun Oleh :

Nama : Fitri Setiya Ningsih

Kelas : XI Mipa 2

Absen : 16

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR DINAS PENDIDIKAN

SMA NEGERI 1 YOSOWILANGUN

Jl.Raya Kebonsari Kotak Pos 02 Yosowilangun – Lumajang 67382

NPSN : 20521461 TELP.0334 - 390170 FAX. 0334 – 391444

E-mail : smayosowilangun@yahoo.co.id Website :


http://www.smanyosowilangun.sch.id

Tahun Pelajaran 2019 – 2020

A. Pengertian Seks Bebas


1
Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan
pernikahan, baik dilakukan atas suka sama suka atau dalam dunia
prostitusi. Adapun faktor – faktor yang dianggap berperan dalam
munculnya permasalahan seksuak pada remaja, menurut Sarlito W.
Sarwono ( Psikologi Remaja, 1994) adalah sebagai berikut :
1. Perubahan – perubahan hormonal yang meningkatkan hasrat
seksual remaja.
Peningkatan hormon ini menyebabkan remaja membutuhkan
penyaluran dalam bentuk tingkah laku tertentu.
2. Penyaluran tersebut tidak dapat segera dilakukan karena adanya
penundaan usia perkawinan, baik secara hukum oleh karena
adanya undang – undang tentang perkawinan, maupun norma
sosiala yang semakin lama semakin menuntut persyaratan yang
terus meningkat untuk perkawinan (pendidikan, pekerjaan,
persiapan mental, dll)
3. Norma – norma agama yang berlaku, dimana seseorang dilarang
untuk melakukan hubungan seksual sebelum menikah. Untuk
remaja yang tidak dapat menahan diri memiliki kecenderungan
untuk melanggar hal – hal tersebut.

B. Dampak Seks Bebas Pada Remaja


a. Hamil diluar nikah
“Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih
terlalu kecil sehingga bisa membahayakan prosesn persalinan. Oleh
karena itu pemerintah mendorong masa hamil sebaiknya dilakukan
pada usia 20 – 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja belum
stabil”. Kestabilan emosi umunya terjadi pada usia 24 tahun,
karena pada saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa
remaja, boleh dibilang baru berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada
usia 20 – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebaga usia dewasa
muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul
transisis dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil.
Maka, jika pernikahan dilakukan dibawah 20 tahun secaraeosi si
remaja masih ingin bertualang menemukan jati dirinya. Depresi
berat atau neoritis depresi akibat pernikahan dini ini, isa terjadi
pada kondisi kepribadian yang berbeda. Pada akibat introvent
( tertutup) akan membuat si remaja menarik diri dari pergaulan.

2
Dia menjadi pendiam, tidak mau bergaul, bahkan menjadi seorang
schizoprenia ( orang gila). Sedang depresi berat pada pribadi
ekstrovent (terbuka) sejak kecil, si remaja terdorong melakukan hal
– hal aneh atau melampiaskan amarahnya. Seperti, perang piring,
remaja dicekik, dan sebagainya. Dengan kata lain, secara
psikologis kedua bentuk depresi sama – sama berbahaya. Remaja
wanita yang terlanjur hamil akan mengalami kesulitan selama
kehamilan, karena jiwa dan fisiknya belum siap. Resiko lainnya
adalah keselamatan fisik, mental, dan trauma reproduksi berupa
kerusakan alat reproduksi dan trauma psikologis berupa nyeri saat
berhubungan seks (Dispareunia) maupun trauma sosial.
b. Aborsi
Ada 2 macam resiko kesehatterhadap wanita yang melakukan
aborsi :
1. Resiko kesehataan dan keselamatan secara fisik pada saat
melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa
resiko yang akan dihadapi seorang wanita, seperti yang
dijelaskan dlam buku “Facts Of Life” yang ditulis oleh Brian
Clowles, yaitu :
• Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
• Kematian mendadak karena pembiusa yang gagal.
• Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar
kandungan.
•Rahim yang sobek ( Uterine Perforation)
•Kerusakan leher rahim ( Cervical Lacerations) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya.
• Kanker payudara ( karena ketidak seimbangan hormon
esterogen pada wanita)
• Kanker indung telur ( Ovarian cancer)
• Kanker hati ( Liver Cancer)
• Kelainan pada placenta/ ari – ari (Placenta Previa) yang akan
menyebabkan cacat pada anak berikutnya & pendarahan hebat
pada saat kehamilan berikutnya.
• Menjadi mandul/ tidak mampu memiliki keturunan lagi
(Ectopic Pregnancy)
• Infeksi rongga panggul ( Pelvic Inflammatory Disease)
• Infeksi pada lapisan rahim ( Endometriosis)

3
2. Resiko gangguan psikologis proses aborsi bukan saja suatu
proses yang memiliki resiko tinggi dari segikesehatan dan
keselamataan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki
dampak yang sangat hrbat terhadap keadaan mental seorang
wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psokologi sebagai
“Post – Abortion Syndrome” ( Sindrom Paska Aborsi ). Pada
dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan
mengalami hal – hal seperti berikut ini :
▪ Kehilangan harga diri (82%)
▪ Berteriak – teriak histeris (51%)
▪ Mimpi buruk berkali – kali mengenai bayi (63%)
▪ Ingin melakukan bunuh diri (28%)
▪ Mulai mencoba menggunakan obat – obatan
terlarang(41%).
c. Penyakit Menula Seksual (PMS)
Berikut 7 jenis penyakit menular seksualyang ditularkan pria pada
wanita ataupun sebaliknya yang dapat menyebabkan sakit, bisa
menimbulkan kemadulan dan juga kematian.
1. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired
Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan
gejala dan infeksi atau sindrom yang timbul karena rusaknya
sistem kekbalan tubub manusia akibat infeksi virus HIV, atau
infeksi virus – virus yang mirip yang menyerang spesies
lainnya (SIV, FIV, dll). Virusnya sendiri bernama Human
Immunodeficiency Virus (HIV) yaitu virus yang
memperlemah kekebalan pada tubuh manusia.orang yang
terekan virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi
oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun
penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju
perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar – benar
bisa disembuhkan. HIV dan virus – virus sejenisnya
umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan
kulit dalam ( Mebran Mukosa) atau aliran darah, dengan
cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani,
cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan
dapat terjadi melalui hubungan intim, transfusi darah, jarum

4
suntik yang terkontaminasi, anatar ibu dan bayi selama
kehamilan, bersalin atau menyusui, serta bentuk kontak
lainnya dengan cairan – cairan tubuh tersebut.
2. Gonorea ( Kencing Nanah ).
Kencing nanah atau gonorea adalah penyakit menular seksual
yang disebabkan oleh neisseria gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam utera, leher rahim, rektum,
tenggorokan, dan bagian putih mata ( konjungtiva ). Gonore
bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh lainnya,
terutama kulit & persendian. Pada wanita, gonore bisa
menjalar ke saluran kelamin & menginfeksi selaput di dalam
pinggul sehingga timbul nyeridi pinggul & gangguan
reproduksi. Meskipun sering tanpa gejala, infeksi bakteri ini
dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan
mengeluarkan nanah setelah 2- 10 hari. Jika tidak diobati,
penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh – lepuh
pada kulit, dan infeksi pada jantung & otak. Gonore dapat
disembuhkan dengan antibiotika. Pada pria, gejala gonore
termasuk nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat
berkemih. Gonorea yang tidak diobati/ditangani dengan baik
bisa menyebabkan epididimitis, yaitu kondisi menyakitkan
pada buah pelir & bisa menyebabkan kemadulan. Sedangkan
pada wanita, gonore merupakan penyebab utama penyakit
radang panggul & seperti klamida, bisa menimbulkan
infertilitas. Gonore membuat seseorang 3-5 kali keungkinan
mengalami HIV.
3. Klamidia
Penyakit ini merupakan salah satu jenis infeksi menular
seksual yang paling umum diseluruh dunia. Istilah infeksi
klamidia juga mengacu pada infeksi yang disebabkan oleh
setiap jenis bakteri chlamydiaceae. Bakteri ini dapat merusak
alat reproduksi manusia & penyakit mata. Penyakit ini dapat
menyakan artritis parah & kemandulan pada pria. Seperti
sifilis dan gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan
antibiotika. Meskipun tidak menunjukkan gejala, klamidia
dapat menimbulkan peradangan testikel, prostat, maupun
uretra. Konsekuensi bagi wanita lebih serius lagi, infeksi

5
yang tidak ditangani menjadi penyebab utama radang
panggul , kehamila ektopik, dan beberapa kejadian
infertilitas. Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan yang
ditangani unutk masalah klamidia mengalami infeksi
kembali dalam waktu setahun
4. Virus Herpes Simpleks ( HSV-2 ).
Virus herpeks simpleks 1 dan 2 ( HSV-1 Dan HSC-2 )
Adalah virus darifamili herpesvirus, herpesviridae, yang
menyebabkan infeksi pada manusia. HSV-1 dan 2 juga
merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2 (HHV-1 dan 2
HHV-2). Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi, selama
virus ada pada sel tubuh saraf.selama reaktivasi, virus
diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju
kulit. Kemampuan HSV ubtuk menjdi tersembunti
menyebabkan infeksi herpes kronik setelah beberapa infeksi
terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat tempat
infeksi awal. HSV-2 diduga yang menyebabkan sakit herpes
genital oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi
seumur hidup yang menyebabkan lecet – lecet pada alat
kelamin yang biasanya datang & pergi. A cydovir ( Zovirox ),
sebuah obat yang doresepkan, dapat meringankan gejala –
gejala, tetapi tidak menyebuhkan lecet – lecet karena gerpes
tersebut bisa meningkatkan resiko tertular AIDS melalui luka
di darah.
5. Kutil kelamin.
Kutil kelamin diakibatkan oleh Human Papilloma Virus
( HPV ) gejala yang dialami penderita kutil kelamin sangat
khas yaitu terdapat satu batau beberapa kutil disekitar
kemaluan. Kutil kelamin pada wanita , dapat mengenai kulit
di daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian dalam
liang kemaluan sampai leher rahim. Kutil kelamin pada pria
tumbuh pada alat kelamin dan saluran kencing bagian dalam.
Kutil kadang – kadang tidak terlihat sehingga tidak disadari.
Biasanya pria baru menyadari setelah ia menulari
pasangannya.
6. Sifilis ( Penyakit Raja Singa ).

6
sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh
bakteri spiroseta, treponema pallidium. Penularan biasanya
melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain
seperti kontak langsung & kongenital sifilis ( penularan
melalui ibu keanak dalam uterus ). Masa tanpa gejala
berlangsung selam 3 – 4 minggu, kadang – kadang sampai 13
minggu. Selanjutnya timbul benjolan di sekitar kelamin.
Gejala tersebut kadang kala disertai pusing & nyeri tulang
seperti flu yang akan hilang sendiri tanpa diobati. Ada bercak
kemerahan pada tububh sekitar 6- 12 minggu setelah
berhubungan seks. Gejala ini akan hilang dengan sendirinya.

C. Teknologi Reproduksi.
1. Alat kontrasepsi.
Yaitu suatu alat yang digunakan untuk mencegah terjadinya
pertemuan antara sperma & ovum atau pembuahan yang
mengakibatkan kehamilan. Penggunaan alat kontrasepsi
disosialisasikan melalui program KB. Alat & bahan kontasepsi untuk
program KB haruslah aman, tidak menimbulkan efek samping, tidak
mengganggu kesehatan, tidak menurunkan libido, & bersifat
refersible.
2. Hormonal.
Bahan kontrasepsihormonal biasanya dikemas dalam beberapa bentuk,
misalnya pil yang harus diminum setiap hari. Suntik yang harus
diinjeksi setiap 1 kali sebulan sampai beberapa bulan. Susuk
merupakan jarum kecil yang meganduk hormon. Susuk ini dipasang
dilengan dan bertahan selama 3-5 tahun sekali tanam.
3. Pembedahan.
Pembedahan merupakan pemotongan tuba fallopi ( saluran telur )
dilakukan terhadap seorang istri disebut tubektomi.Sedangkan
pemotongan terhadap vas deferens ( saluran sperma ) suami disebut
vasektomi. Beberapa wanita yang sudah tidak ingin punya anak lagi
dapat melakukan dengan cara tubektomi. Sedangkan pada pria
cenderung lebih sedikit.
4. Elektro Kauterisasi.
Merupakan pemotongan pangkal saluran sperma tanpa pisau bedah
tetapi menggunakan arus listrik. Arus listrik yang dialirkan hanya

7
beberapa detik & sifatnya mengelas saluran sperma langsung. Dengan
cara ini vasektomi atau tubektomi dapat dilakukan secara lebih cepat
dan aman tanpa resiko pendarahan.
5. Bayi Tabung.
Teknik bayi tabung atau yang dikenal dengan in vitro fertilization
merupakan teknik yang digunakan untuk membantu pasangan tanpa
anak yang menginginkan keturunan. Teknik ini memerluka 3 tahap
sebagai berikut :
1. Pengambila ovum yang sudah mataang.
2. Menyediakan media kultur sebagai tempat pembuahan in vitro.
Media ini harus mempunyai kandungan kimia sesuai dengan
cairan yang ada di saluran fallopi.
3. Pengambilan sperma dari seorang pria.
Setelah itu sperma diinjeksikan ke dalam ovum dengan harapan
terjadi pembuahan dan pembentukan embrio.

Anda mungkin juga menyukai