Anda di halaman 1dari 6

MATERI MENGENAI DAMPAK SEKS BEBAS

KELOMPOK 4 : NURDIANA

LUTFIYAH NZ OLA

CAMELIA YENI PUTRI

TRIWAHYU ANGGRAINI

FITRA S LASEMPO

SALSABILA JULIANTI

MURNIAFI MALADJILI
Pengertian Seks Bebas
Istilah ‘seks bebas’ semakin akrab kita jumpai di kehidupan modern. Masyarakat yang
hidup di dalamnya merasa memiliki kebebasan untuk melakukan apa pun, termasuk soal
seks. Seks bebas sering kali mengacu pada seks yang tidak aman, dan akan membawa
dampak negatif pada setiap pelakunya. Seks bebas yang biasa dikenal di masyarakat
Indonesia adalah perilaku seksual yang dilakukan di luar nikah. Dan di dalam praktiknya, hal
tersebut bisa terjadi antara satu pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan.
Parahnya, hal ini juga dapat dilakukan tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional,
termasuk ke dalamnya seks dalam pacaran (seks pranikah), cinta satu malam, prostitusi,
hingga bertukar pasangan dengan pasangan lain (swinging). Kebebasan dapat diartikan
berbeda-beda oleh setiap orang, bisa berarti positif atau negatif. Saat menyangkut hubungan
seksual, sehingga membuat seseorang kerap melakukan hubungan seksual dengan banyak
orang, ini disebut seks bebas. Dangkalnya, ada banyak sekali dampak seks bebas yang bisa
memengaruhi kesehatan fisik dan mental. Untuk itu, cobalah untuk berpikir beberapa kali
sebelum melakukan seks bebas guna meminimalisir penyesalan di hari depan. Masa
pubertas merupakan masa peralihan dari masa kanak-kanak menjadi dewasa yang dimulai
umur 8 – 14 Tahun

Penyebab Seks Bebas


Ada beberapa faktor menjadi penyebab perilaku seks bebas, di antaranya adalah sebagai
berikut:
a) Pengaruh media elektronik dan media cetak.
b) Pengaruh lingkungan.
c) Rendahnya pendidikan moral agama,
d) Minimnya pengetahuan.
e) Perubahan hormon ketika seseorang memasuki masa remaja, yang mengakibatkan
organ-organ seks menjadi matang dan membutuhkan penyaluran.
f) Motivasi untuk mewujudkan rasa sayang dan cinta yang didominasi oleh perasaan
kedekatan dan gairah komitmen yang jelas.
g) Rasa ingin tahu yang besar untuk mencoba berbagai hal yang belum diketahui.

Dampak seks bebas


Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi terkena infeksi menular
seksual (IMS). IMS ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seks, baik
melalui vaginal, oral, maupun anal. Berikut adalah beberapa jenis IMS yang dapat
menyerang pelaku seks bebas:
Klamidia
Klamidia disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Pada pria yang terjangkit Klamidia,
biasanya akan muncul gejala yang berupa peradangan pada saluran kencing, demam,
keluarnya cairan dari penis, rasa sakit, atau rasa berat pada kantong buah zakar.
Sedangkan pada wanita, infeksi klamidia ditandai dengan infeksi saluran kemih dan serviks,
infeksi di rahim, iritasi dan keluarnya cairan yang tidak biasa dari vagina, rasa panas saat
buang air kecil, sakit perut bagian bawah, dan terjadinya pendarahan di luar menstruasi.
Sifilis
Sifilis juga dikenal sebagai penyakit raja singa. Penyakit yang disebabkan bakteri Treponema
paladium ini memiliki masa penularan yang berkisar antara 10-90 hari. Sifilis ditandai dengan
gejala timbulnya luka kecil dengan karakteristik bundar, hampir selalu muncul di dalam atau
sekitar alat kelamin, anus, atau di mulut. Sejumlah orang tidak mengalami gejala lanjutan
sifilis, tetapi jika tidak diobati, penderitanya bisa mengalami kebutaan, tuli, borok pada kulit,
penyakit jantung, kerusakan hati, lumpuh, hingga kematian.
Gonore
Gonore atau kencing bernanah terjadi karena adanya infeksi dari bakteri Neisseria
gonorrhoeae. Gejala gonore meliputi sakit saat buang air kecil, sering buang air kecil,
keluarnya nanah pada ujung penis atau vagina, dan nyeri di bagian kelamin. 
Infeksi jamur (Candida)
Bagi wanita yang terjangkit infeksi jamur, ciri-cirinya dapat berupa terasa gatal di sekitar area
vagina. Sedangkan untuk pria, akan muncul warna merah pada ujung penis. Jika sudah
parah, area tersebut akan tampak seperti luka bakar.
Kutil kelamin
Gejala awal munculnya infeksi ini ditandai dengan adanya sekumpulan kutil di sekitar alat
kelamin, anus, dan pantat. Pada beberapa kasus disebutkan bahwa kutil ini ditemukan pada
bagian dalam vagina yang mengakibatkan rasa gatal dan nyeri. Kutil kelamin disebabkan oleh
infeksi virus HPV, dan menjadi salah satu infeksi menular seksual yang penyebarannya paling
cepat. Virus ini bisa ditularkan melalui kontak fisik secara langsung, baik melalui hubungan
seksual dengan penderita atau hanya dengan menyentuh bagian yang terinfeksi saja. HPV
juga bisa menyebabkan kanker serviks pada wanita.
Herpes simplex
Penyakit ini disebabkan oleh virus Herpes Simplex yang menyerang kulit, mukosa, dan saraf
manusia. Herpes simplex dibagi menjadi dua tipe, yaitu herpes simpleks tipe 1 dan
2.Perbedaannya terletak pada lokasi kemunculannya. Herpes simplex tipe 1 terjadi di sekitar
mulut dan tubuh, sementara Herpes simplex tipe 2 muncul di area kelamin. Gejala khasnya
adalah munculnya bintil kecil yang bergerombol. Penyakit ini dapat menular melalui
sentuhan langsung maupun tidak langsung. Misalnya melalui ciuman atau hubungan seksual
dengan penderita, serta melakukan seks oral ataupun anal.
Hepatitis B
Hepatitis B ditandai dengan gejala, seperti kelelahan, mual muntah, sakit perut, demam dan
diare. Penyakit ini dapat ditularkan melalui air mani, darah, dan cairan vagina.
Kutu kelamin
Kutu kelamin ditularkan melalui kontak antara rambut kemaluan. Dibutuhkan waktu sekitar
satu minggu bagi telur kutu untuk menetas pada rambut kelamin, yang akan mengakibatkan
gatal di sekitar area kelamin penderitanya.
HIV/AIDS
Penyakit ini terjadi akibat infeksi virus Human Immunodeficiency Virus (HIV) yang merusak
sistem kekebalan tubuh. HIV dapat ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit
dalam atau aliran darah dengan cairan yang mengandung virus HIV. Cairan tersebut meliputi
darah, air mani, cairan vagina, dan air susu ibu. Jika tidak segera ditangani, HIV dapat
berkembang menjadi suatu penyakit mematikan yang disebut dengan Acquired Immune
Deficiency Syndrome (AIDS).

Dampak seks bebas secara psikologis


Bagi manusia, seks lebih dari sekedar kebutuhan lahiriah. Hubungan seks dapat menciptakan
dimensi emosional yang melibatkan kepribadian, pikiran, dan perasaan. Itulah sebabnya
keintiman seksual berpotensi memiliki konsekuensi emosional yang kuat.
Psikolog Thomas Lickona mengungkapkan bahaya seks bebas pada psikologis manusia, yang
meliputi:
Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan penyakit seksual
Bagi pelaku seks bebas, ketakutan hamil di luar nikah atau tertular penyakit seksual adalah
sumber stres utama yang tidak dapat dihindarkan.
Merasa menyesal dan bersalah
Beberapa pelaku seks bebas sering merasa menyesal dan bersalah karena dalam hati
nuraninya, perilaku tersebut dianggap salah dan terlarang untuk dilakukan.
Memengaruhi perkembangan karakter
Ketika seseorang, apalagi anak muda, memperlakukan orang lain sebagai objek seksual
untuk kepuasan semata, orang tersebut akan kehilangan rasa hormat pada dirinya sendiri.
Mereka kemudian akan terbiasa untuk tidak membedakan mana yang benar dan salah, demi
mendapatkan kesenangan pribadinya.
Sulit memiliki hubungan yang serius
Hubungan singkat yang tercipta dari seks bebas kerap menimbulkan kesulitan untuk
mempercayai hubungan di masa depan pada pelakunya.
Depresi
Suatu penelitian karya Psikolog Martha Waller mengungkapkan bahwa remaja yang
melakukan perilaku berisiko, seperti seks bebas, memakai narkoba, dan minum alkohol,
adalah kelompok yang paling mungkin mengalami depresi dibandingkan dengan yang tidak
melakukannya.
Kehamilan di usia muda
Jika tidak dilakukan dengan menggunakan pengaman, seks bebas bisa menyebabkan
kehamilan di usia muda. Kehamilan di usia muda memiliki risiko yang lebih tinggi untuk
mengalami tekanan darah tinggi, anemia, kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, dan
mengalami depresi pasca persalinan.

Semua dampak buruk di atas dapat dicegah dengan sebisa mungkin menghindari seks bebas
atau hanya dengan satu pasangan saja. Anda dapat melakukan seks, jika sudah merasa siap
secara fisik dan mental.
Selain itu, selalu utamakan keamanan dalam hubungan seks, seperti setia pada satu
pasangan, menggunakan kondom untuk mencegah risiko penularan infeksi menular seksual
dan kehamilan yang tidak diinginkan, serta hindari konsumsi alkohol dan narkoba dalam
hubungan seksual.

Kesimpulan
pengertian seks bebas yang biasa dikenal di masyarakat Indonesia adalah perilaku seksual
yang dilakukan di luar nikah. Dan di dalam praktiknya, hal tersebut bisa terjadi antara satu
pasangan atau satu orang dengan berganti-ganti pasangan.

Parahnya, hal ini juga dapat dilakukan tanpa komitmen atau bahkan tanpa ikatan emosional,
termasuk ke dalamnya seks dalam pacaran (seks pranikah),
melakukan seks bebas juga berdampak pada kondisi psikologis manusia yang meliputi:
Seks bebas sering dikaitkan sebagai perilaku seks yang berisiko tinggi terkena infeksi menular
seksual atau IMS. IMS ini ditularkan dari satu orang ke orang lainnya melalui aktivitas seks,
baik melalui vaginal, oral, ataupun anal.
1)Munculnya kekhawatiran akan kehamilan dan berbagai macam penyakit seksual.
2)Depresi.
3)Mempengaruhi perkembangan karakter.
4)Terjadi kehamilan di usia muda.

Anda mungkin juga menyukai