Referat Profil Pasien Skabies Rsu. Haji Surabaya (Derrya)
Referat Profil Pasien Skabies Rsu. Haji Surabaya (Derrya)
Referat Profil Pasien Skabies Rsu. Haji Surabaya (Derrya)
Pembimbing:
dr.Rahimah,Sp.KK.
Disusun Oleh :
(20210420044)
Pembimbing,
dr.Rahimah,Sp.KK.
I
KATAPENGANTAR
Surabaya,25 September2022
Penulis,
II
DAFTARISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iv
DAFTAR TABEL..................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
2.1 SKABIES................................................................................................2
2.1.1 Definisi.......................................................................................................2
2.1.2 Sinonim......................................................................................................2
2.1.3 Epidemiologi..............................................................................................2
2.1.4 Etiologi.......................................................................................................3
2.1.6 Patogenesis.................................................................................................4
2.1.10 Tatalaksana.................................................................................................9
2.1.11 Prognosis....................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................18
LAMPIRAN......................................................................................................... 19
III
DAFTARGAMBAR
Gambar2.4 Lesi papular pada puting dan areola merupakan lokasi umum
untuk skabies pada wanita.....................................................5
IV
DAFTARTABEL
V
BAB I
PENDAHULUAN
1
BABII
TINJAUANPUSTAKA
2.1 SKABIES
2.1.1 Definisi
Skabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh infestasi dan
sensitisasi terhadap Sarcoptes scabiei var. homini, family Sarcoptidae,
class Arachnida.2
2.1.2 Sinonim
Theitch, sky-bees, gudik, budukan, gatalagogo.3
2.1.3 Epidemiologi
Diperkirakan 130 juta orang di seluruh dunia terinfeksi oleh
skabies, pada waktu tertentu. Perkiraan ini didukung oleh tingginya
jumlah kasus yang dilaporkandi seluruh dunia setiap tahunnya,
mencapai 300 juta kasus. Analisis cross-sectional pada Global Burden
of Disease Study tahun 2015 menemukan bahwa Indonesia merupakan
salah satu dari lima negara dengan beban skabies terbesar diikuti oleh
China, Timor-Leste, Vanuatu, dan Fiji. Prevalensi skabies bervariasi dari
0,2 hingga 71% disetiap negara.1
DiIndonesia, laporan Kementerian Kesehatan tahun 2011
mengungkapkan bahwa 2,9% dari 69.15.315 orang terinfeksi skabies.
Pada tahun 2012, proporsinya meningkat menjadi 3,6%. Skabies sering
diamati pada anak-anak dibandingkan dengan orang dewasa. Laporan
dari pusat kesehatan masyarakat atau 'Puskesmas' diseluruh Indonesia
menemukan bahwa skabies merupakan penyakit kulit ketiga yang paling
banyak ditemukan. Prevalensinya berkisar antara 5,6% hingga 12,9%.
Pada tahun 2012, jumlah kasus skabies di panti asuhan dan pondok
pesantren di
2
Jakarta Timur adalah 51,6% dan di Jakarta Selatan 68% pada tahun
berikutnya.1
2.1.4 Etiologi
Tungau ini berbentuk seperti mutiara, translusen, putih, tidak
bermata, dan berbentuk oval dengan empat pasang kaki pendek yang
gemuk. Tungau betina dewasa berukuran 0,4 × 0,3 mm dengan tungau
jantan sedikit lebih kecil—hanya sedikit terlalu kecil untuk dilihat dengan
2
mata telanjang. Tungau tidak dapat terbang atau melompat. Bentuk
dewasa mempunyai 4 pasang kaki, 2 pasang kaki didepan sebagai alat
untuk melekat dan 2 pasang kaki kedua pada betina dengan rambut,
sedangkan pada yang jantan pasangan kaki ketiga berakhir dengan
rambut dan keempat berakhir dengan alat perekat.3
Gambar2.1Sarcoptesscabieimite
3
Dan kontak terus menerus yang dekat. Transfer melalui kontak biasa
seperti berjabat tangan jarang terjadi.4
2.1.6 Patogenesis
Tungau skabies dapat hidup selama 3 hari jauh dari host pada test
tube steril dan 7 hari apabila ditempatkan pada minyak mineral.
Mites/tungau tidak dapat melompat ataupun terbang. Sehingga skabies
biasanya ditransmisikan melalui kontak fisik yang dekat, seperti berjabat
tangan yang lama atau berbagi tempat tidur. Siklus hidup mites/tungau
seluruhnya terjadi pada kulit manusia. Infestasi dimulai ketika tungau
betina yang sudah difertilisasi tiba dipermukaan kulit. Dalam satu jam
tungau akan membuat terowongan secara miring dengan kombinasi
mengunyah dan gerak tubuh, dilapisan stratum korneum kulit sampai
batas stratum granulosum.2
4
eritematosa, papula gatal, pustula, vesikel, dan nodul. 5 Gatal (onset
terjadi3-4 minggu setelah infeksi terjadi) adalah gejala klasik. Lokasi lesi
yang khas adalah jaringan jari (Gambar 2.2), permukaan fleksor
pergelangan tangan, siku, aksila, bokong dan alat kelamin (Gambar 2.3)
dan payudara wanita (Gambar2.4). Mukanya sering diremehkan. Lesi
khas skabies adalah liang (Gambar 2.5). Papula atau nodul pruritus
inflamasi, kadang-kadang diatasi oleh liang, pada alat kelamin laki-laki
6
adalah karakteristik. Distribusi karakteristik lesi pada orang dewasa
dengan skabies diilustrasikan pada gambar 2.6.5
5
Gambar 2.4 Lesi papular pada puting dan areola merupakan lokasi
umum untuk skabies pada wanita
6
2.1.8 Diagnosis dan Pemeriksaan Penunjang
Diagnosa skabies dapat ditegakkan apabila ditemukan 2 dari 4
tanda cardinal berikut ini:3
a. Gatal utamanya memburuk pada malam hari (pruritus nocturnal)
b. Lesi kulit pada area predileksi
c. Adanya riwayat gejala yang sama pada keluarga atau teman satu rumah
d. Ditemukannya Sarcoptes scabei, larva, telur, atau kotorannya pada lesi
kulit.
Diagnosis pasti dibuat ketika salah satu tand a berikut diperoleh dari
A. Identifikasi Burrow
Pertama, area yang paling tepat diamati pada terowongan. Untuk
memper jelas terowongan agar terlihat lebih jelas, permukaan harus
diolesi dengan setetes mineral atau minyak imersi atau tinta biru atau
hitam atau spidol (metode tinta mewarnai terowongan; tinta permukaan
dapat dihilangkan dengan kapas alkohol). Terowongan menyerap tinta
dan disorot sebagai garis gelap. Lesi yang menonjol dikikis dengan
perlahan dengan skapel no. 15 lengkung dan dipindahkan ke slide
mikroskop kaca untuk pengamatan.
Mudah jika dicukur atau digores dengan no. 15 pisau bedah dan bahan
dipindah kan ke slide mikroskop untuk pemeriksaan langsung.
7
C. Menggunakan Minyak
F. Dermoskopi.
8
2.1.9 Diagnosis Banding
Ada pendapat yang mengatakan penyakit skabies ini merupakan
the greatest imitator karena dapat menyerupai banyak penyakit kulit
dengan keluhan gatal. Sebagai diagnosis banding ialah prurigo,
pedikulosis korporis dan dermatitis.3
2.1.10 Tatalaksana
Krim Permetrin 5% (Elimite) adalah pengobatan lini pertama untuk
skabies. Dokter harus mengedukasi pasien mereka tentang aplikasi krim
permetrin yang benar, mengingatkan pasien bahwa krim permetrin harus
dioleskan ke semua area tubuh dari leher ke bawah, tetap di kulit selama
delapan hingga 14 jam atau semalaman, dicuci bersih, dan dioleskan
kembali dalam satu minggu. Pasien harus diberitahu bahwa pasien dapat
terus gatal hingga dua minggu, bahkan setelah pengobatan yang tepat
dan efektif.
Pengobatan dengan ivermectin oral (200 mcg per kg, dua dosis
terpisah 14 hari) merupakan pilihan untuk skabies menurut Pusat
Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, meskipun biaya dan
ketersediaan sering membatasi terapi lini ke dua jika pengobatan dengan
permetrin topikal gagal.
Langkah-langkah pengendalian lingkungan untuk skabies termasuk
mencuci barang-barang seperti seprai dan pakaian pada suhu setidaknya
122° F(50° C) dan mengeringkan dalam pengering panas.
2.1.11 Prognosis
Dengan memperhatikan pemilihan dan cara pemakaian obat,
serta syarat pengobatan dan menghilangkan faktor predisposisi antara
lain higiene, serta semua orang yang berkontak erat dengan pasien
harus diobati maka penyakit ini dapat diberantas dan prognosis baik.
9
BAB III
HASIL
USIA JUMLAHPENDERITASKABIES
Balita( 0 –5th) 0
Anak–Anak(5–11th) 1
RemajaAwal(12–16th) 6
RemajaAkhir(17–25th) 6
DewasaAwal(26–45th) 6
LansiaAwal(46–55th) 0
LansiaAkhir(56–65th) 0
Manula(65th–seterusnya) 0
10
Diagram Jumlah Penderita Skabies
7
5
Jumlah Penderita
0
Balita ( 0 – Anak – Anak Remaja Remaja Dewasa Lansia Awal Lansia Akhir Manula ( 65
5 th) ( 5 – 11 th) Awal (12 – Akhir (17 – Awal (26 – (46 – 55 th) (56 – 65 th) th –
16 th) 25 th) 45 th) seterusnya)
Prevalensi Usia penderita
ONSET JUMLAHPASIEN
<7hari 2
>7hari 12
Tidakadaketerangan 5
11
Diagram Onset Keluhan
14
12
10
Jumlah Penderita
0
< 7 hari >7 hari Tidak ada keterangan
Onset Keluhan
Perempuan 6 31%
TOTAL 19 100%
12
Diagram Distribusi Jenis Kelamin
Penderita Skabies
31%
Laki-Laki
Perempuan
69%
KeluhanUtama JumlahPasein
Gatal–Gatal 19
Plinting 0
Tidakadaketerangan 0
TOTAL 19
13
Diagram Keluhan Utama
18
16
14
12
Jumlah penderita
10
8
6
4
2
0
Gatal - gatal Plentingan Tidak ada keterangan
Keluhan utama
Efloresensi Jumlah
MakulaEritema 9
Eritemapapul 3
Eritemavesikel 4
Eritemapustule 3
Keterangan:setiapsatupasiendapatlebihdarisatuefloresensi
14
Diagram Efloresensi
Makula Eritema
20%
Eritema Pustula
Eritema Papul
50% Eritema Vesikel
15%
15%
15
Diagram Lokasi Lesi
16
14
12
jUMLAH PENDERITA
10
0
Kepala Badan Ekstremitas Atas Ektremitas Genitalia
Bawah
LOKASI LESI
Gambar 3.4 Diagram Lokasi Lesi Penderita Skabies di Poliklinik Kulit dan
Kelamin Rumah Sakit Umum Haji Surabaya Periode 1 Juli 2020 – 31
Desember 2020
17
DAFTARPUSTAKA
5. GunningK,CollegeU,CitySL.LiceandScabies:TreatmentUpdate.A
mFamPhysicianwebsite.2019;635–42.
6. GriffithsCE.,BleikerTO,CreamerD,IngramJR,SimpsonRC.Rook’s
Dermatology Handbook. Vol. 21, Clinical Medicine, Journal of
theRoyalCollegeof Physicians of London. 2022. 1055p.
18
LAMPIRAN
Lampiran1
19
20
21
22
23
24
25
26
Lampiran2
27
28
29
30
31
Lampiran3
32
33
34
35
36
Lampiran4
37
38
39
40
41
42
43
Lampiran5
44
45
46
47
48
49
50
51
Lampiran6
52
53
54
55
56
Lampiran7
57
58
59
60
61
62
63
64
65
66
67
68