Anda di halaman 1dari 38

KONSEP-KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI Bela

Kampus
Negara
(Thornburry, 1954)

Dr. B. Kuncoro
Dr. Ir. Helmy Murwanto M.Si
Dr. Ir. Sugeng Rahardja MT
Dr. Ir. Jatmika Setiawan MT
Dr. Hery Riswandi ST, MT
Ir. Puji Pratiknya MT

Dosen Teknik Geologi


UPN “Veteran” Yogyakarta
Kampus MATERI PERTEMUAN
Bela
Negara

1. Konsep-konsep dasar geomorfologi

2. Aspek2 utama di dalam geomorfologi

3. Kesimpulan

4. Diskusi
KERANGKA PIKIRGEOMORFOLOGI
KONSEP DASAR 1 -1

Proses2 fisika yg sama & hukum2 yg bekerja sekarang,


juga telah bekerja sejak jaman dahulu sepanjang jaman
geologi, meskipun dengan intensitas yang tidak sama.
Dasar konsep ini adalah hukum uniformitarianism: the present is
the key to the past (J. Hutton, 1785)
KERANGKA PIKIR 1
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI - 2

Struktur geologi adalah faktor dominan yg mengontrol


evolusi bentuk2 permukaan bumi dan struktur
geologi tersebut tercermin dalam bentuk2 ini.
Struktur geologi yang dimaksud adalah:
1. Lipatan, sesar, kekar, bidang perlapisan, ketidakselarasan,.
2. Segala sifat yang memberi perbedaan bentuk erosi (kekerasan batuan).
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI - 3

Proses2 geomorfologi meninggalkan bekasnya yg spesifik terha-


dap bentuk2 permukaan bumi & tiap proses geomorfologi mem-
bentuk suatu kumpulan bentuk2 permukaan bumi yang khas
(assemblage of landforms).
Proses geomorfologi adalah cara-cara fisik dan kimiawi yang
menyebabkan perubahan pada permukaan bumi.
Plenck membedakan dua macam proses :
1. Proses endogen, disebabkan oleh gaya/kekuatan yang berasal dari
dalam bumi seperti kegiatan gunung api, pembentukan
pegunungan, gempa bumi dsb.
2. Proses eksogen, disebabkan oleh gaya/kekuatan dari luar bumi,
contohnya adalah pelapukan, erosi, longsoran dsb.
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI –
4

Sebagai akibat bekerjanya ber-macam2 gaya atau erosi pada


permukaan bumi, maka bentuk lahan yg terbentuk mempu-
nyai ciri2 atau meninggalkan bekas yg menonjol pada setiap
tingkat perkembangannya. Hal ini karena proses geomorfik itu
bekerja dengan kecepatan atau tingkatan yg berbeda
Pengembangan dari konsep ke 4 ini melahirkan konsep siklus
geomorfologi (Davis).
Siklus geomorfologi adalah deretan perubahan bentuk yang
dialami oleh suatu bentuklahan selama proses erosi berjalan.
Tahap-tahap geomorfologi dalam sejarah perkembangan siklus
geomorfologi: muda (young), dewasa (mature) dan tua (old age).
KONSEP DASAR KERANGKA PIKIR 1
GEOMORFOLOGI 5
Sifat kerumitan dari suatu per-
kembangan ubahangsur (evo-
lusi) geomorfologi adalah lebih
sering dijum-pai dari pada sifat
kesederhanaan. Evolusi geomor
fik yg kompleks itu lebih umum
terjadi dibanding dengan yang
sederbana.
Complexity of geomorphic evo-
lution is more common than
simplicity.
BAGAIMANA DENGAN KONSEP STADIA DAVIS?
Saat ini masih ada ahli geologi yang menggunakannya, meskipun banyak
ahli geologi Indonesia yg mempertanyakan & meninggalkan, alasannya:
1. Kondisi tektonik, iklim, dan pelapukan di Indonesia sangat aktif, sehing-
ga tidak mudah membagi-bagi menjadi stadia muda, dewasa, & tua.
2. Bahkan ada yang mencoba membagi menjadi stadia muda menuju
dewasa atau stadia dewasa beranjak tua dll. Akhirnya menjadi tidak
sesederhana itu.
3. Kontrol waktu stadium tidak selalu gayut dan berguna untuk analisis
bentang lahan.
4. Dalam trilogi Davis: struktur, proses dan stadium semuanya dapat
sebagai peubah bebas.
5. Dalam trilogi King: proses, material, dan morfologi hanya morfologi
yang menjadi peubah bebas, mudah digunakan untuk klasifikasi wilayah
dengan pendekatan teknik penginderaan jauh (Cooke, 1974; Van
Zuidam, 1977; Sutikno 1982 dan 1986).
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI - 6

HANYA SEBAGIAN KECIL DARI BENTUK LAHAN DI PERMUKAAN


BUMI YG LEBIH TUA DARI PADA TERSIER & BAGIAN YG TERBESAR
TIDAK LEBIH TUA DARI PADA PLEISTOSEN.

Little of the earth’s topography is older than


Tertiary and most of it no older than Pleistocene
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI - 7

Suatu interpretasi yg baik dari bentuklahan saat ini tidak mungkin


dilakukan tanpa memperhitungkan atau perhatian penuh terhadap
pengaruh2 pd perubahan2 geologi & klimatologi selama Pleistosen
(Proper interpretation of present-day landscape is impossible
without a full appreciation of the manifold influences of the
geologic and climatic changes during the Pleostocene).
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI - 8

SUATU PENGETAHUAN TENTANG KEADAAN IKLIM DI SELURUH


DUNIA PERLU UNTUK MENYADARI PERBEDAAN PENGARUH BER-
MACAM2 PROSES GEOMORFOLOGI.
KONSEP DASAR GEOMORFOLOGI
(Thornburry, 1954) - 9

Geomorfologi terutama menyelidiki bentang alam masa kini,


tetapi penggunaan geomorfologi maksimal adalah merekon-
struksi bentangalam masa lampau. Geomorfologi, meskipun
lebih menekankan pada bentang lahan saat sekarang, sangat
bermanfaat juga untuk mempelajari sejarahnya.
(Geomorphology, although concered primarily with present-day
.
landscape, attains its maximum usefulness by historical
extension).
Bentuklahan memiliki kesan topografis dan ekspresi
topografik

KESAN TOPOGRAFIS adalah konfigurasi


permukaan bersifat pemerian atau deskriptif suatu
bentuklahan
EKSPRESI TOPOGRAFIK diperlihatkan oleh aspek
kuantitatif dari suatu bentuklahan.

Apabila kesan dan ekspresi topografi tersebut


diamati, maka akan memberikan penjelasan
tentang sifat dan watak suatu bentuklahan.

Penentuan kesamaan sifat dan perwatakan bentuk


lahan berdasarkan kesan topografis dan ekspresi
topografik akan membantu di dalam penentuan
klasifikasi suatu bentuk lahan berbasis morfologi.
Bentuklahan antara lain merupakan fungsi dari
litologi penyusun, struktur geologi dan proses
geomorfologi. Oleh karena itu, dengan melakukan
pengamatan secara teliti terhadap suatu bentuk
lahan, maka akan memberikan penjelasan tentang
litologi penyusunnya, struktur geologi yang mempe-
ngaruhinya, dan proses geomorfologi yang berlang
sung di daerah tersebut. Pengamatannya dapat
secara langsung di lapangan atau melalui interpretasi
terhadap peta topografi atau citra foto dan satelit.

Penentuan kesamaan sifat dan perwatakan


bentuklahan berdasarkan litologi, struktur geologi
dan proses geomorfologi, maka akan membantu di
dalam penentuan klasifikasi suatu bentuklahan
berbasis genetik.
Cakupan geomorfologi
KERANGKA tersebut oleh Karmono
PIKIR 1 Mangun-
sukardjo (1986) dijabarkan lebih rinci sebagai berikut:
Studi bentuk lahan atau disebut juga morfologi mempelajari
relief secara umum yang meliputi morfografi dan morfometri.
Studi mengenai morfogenesa, yaitu proses yang mengakibatkan
perubahan dan proses terjadinya bentuklahan. Dibagi menjadi
morfostruktur pasif, morfostruktur aktif, dan morfodinamis.
Studi mengenai geomorfologi yang menekankan pada evolusi
pertumbuhan bentuklahan atau morfo-kronologi, menentukan
dan memerikan urutan bentuklahan dan proses yang memenga-
ruhinya dari segi umur.
Studi mengenai hubungan antara bentuklahan dan lingkungan
Cakupan geomorfologi tersebut oleh Karmono Mangun- sukardjo
(1986) KERANGKA PIKIR
dijabarkan lebih rinci 1 berikut:
sebagai
.
Studi bentuk lahan atau disebut juga morfologi:
Aspek morfografi: yakni aspek2 yang bersifat pemerian suatu
daerah, antara lain dataran, teras sungai, beting pantai, kipas
alluvial, bukit, lembah, gunung, dan beting/pematang.
KERANGKA PIKIR 1
Aspek morfometri: yakni aspek kuantitatif dari suatu daerah, le-
reng, bentuk lereng, ketinggian, beda tinggi, relief, kekasaran me-
dan, bentuk lembah, tingkat pengikisan dan pola pengaliran dll.
Morfogenesa

Aspek morfostruktur pasif: bentuklahan yang diklasifikasikan


berdasarkan tipe batuan (litologi) yang berhubungan atau ada ka-
itannya dengan resistensi batuan dan pelapukan (denudasi), misal
mesa, cuesta, hogback, kubah dll. Bentuklahan yang berkaitan
dengan resistensi batuan (daya tahan batuan terhadap pelapukan)
1. Batuan berbutir kasar umumnya lebih resisten bila dibanding
batuan berbutir halus.
2. Berdasarkan penjelasan di atas, maka batuan yg resisten akan
ditunjukkan oleh bentuklahan perbukitan atau punggungan
dng pola kontur rapat.
3. Pisahkan pola kontur rapat dan renggang atau pisahkan pola
kontur yang menunjukkan daerah dataran dan perbukitan.
Aspek morfostruktur aktif: bentuklahan
yg berhubungan dng tenaga endogen:
pengangkatan, perlipatan, pensesaran, ka-
dang disertai intrusi, misal punggungan
antiklin, gawir sesar, gunungapi, dll.
Aspek morfodinamik: berupa tenaga eksogen yg berhubungan
dengan tenaga angin, air, es, gerak massa, dan kegunungapian.
Misal gumuk pasir, undak sungai, pematang pantai, lahan kritis.
Proses2 air, fluvial, es, gunung api dan gerakan masa berlangsung
sangat cepat dan sekaligus dapat merubah topografi yang sudah
ada semula.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka identifikasi bentuklahan
oleh aspek morfodinamik adalah dengan memperhatikan bentuk-
lahan yang berasosiasi dengan proses-proses air, fluvial, es, angin,
gerakan masa dan gunungapi tersebut.
Kenali dan deskripsi ciri-ciri bentuklahan yang berasosiasi dengan
proses2 air, fluvial, es, gerakan masa, dan gunungapi tersebut.
MORFOGENESA

Atas dasar aspek2 geomorfologi tersebut di atas,


maka karakteristik bentuklahan dapat diklasifikasi-
kan menjadi delapan bentuklahan utama berdasar-
kan genesanya, yaitu bentukan asal struktural, vul-
kanik, fluvial, marin, angin, kars, denudasional dan
glasial.

UNIT UTAMA KODE / HURUF WARNA


Bentukan asal struktural S (Struktur) Ungu
Bentukan asal gunungapi V (Volkanik) Merah
Bentukan asal denudasional D (Denudasi) Cokelat
Bentukan asal marin M (Marin) Biru
Bentukan asal fluvial F (Fluvial) Hijau
Bentukan asal angin A (Aeolian) Kuning
Bentukan asal pelarutan K (Karst)
Bentukan asal glasial G (Glasial) Biru terang
KERANGKA PIKIR 1

Studi mengenai geomorfologi yang menekankan pada evolusi


pertumbuhan bentuklahan atau morfo-kronologi, menentukan
dan memerikan urutan bentuklahan dan proses yang
memengaruhinya dari segi umur relatif dan umur mutlak.
Sama-sama dataran tetapi asosiasinya berbeda: dataran alluvial,
dataran limpah banjir, dataran pantai, dan dataran antar bukit.
KERANGKA PIKIR 1

Geomorfologi yang mempelajari hubungan antara bentuk


lahan dan lingkungan atau morfokelingkungan dan
morfo-asosiasi seperti hubungan antara bentuklahan dan
unsur bentuk lahan seperti batuan, struktur geologi, air
tanah, vegetasi, dan penggunaan lahan.
KERANGKA PIKIR 1
KESIMPULAN

1. Konsep2 geomorfologi sangat penting untuk memahami


geomorfologi secara menyeluruh.
2. Konsep2 geomorfologi merupakan dasar berpikir tentang
geomorfologi secara genetic.
3. Aspek2 geomorfologi ini sudah mengakomodasi berbagai
aspek tentang geomorfologi.
4. Aspek-aspek geomorfologi merupakan pendekatan berbasis
survey analitik.
5. Apabila survey analitik digabungkan dengan survey sintetik,
maka dapat berguna untuk kajian aspek terapan yang bersifat
pragmatik.
KERANGKA PIKIR 1
DISKUSI
Mengapa konsep2 dasar geomorfologi perlu dipelajari?
Apa manfaat mempelajari konsep2 geomorfologi?
Cari tahu hubungan antara konsep2 dasar geomorfologi
dan aplikasi geomorfologi.
Mengapa aspek2 utama geomorfologi perlu dipelajari?
Apa manfaat mempelajari aspek2 utama geomorfologi?
Cari tahu hubungan antara aspek2 utama geomorfologi
dan aplikasi geomorfologi.
TUGAS
KERANGKA PIKIR 1
1. Apa itu aspek2 geomorfologi?
2. Apa itu bentuklahan? Apa itu bentukan asal? Sebutkan sumber2
pustaka yang Saudara gunakan.
3. Saudara diminta mencari 2 bentuklahan dari masing2 bentukan
asal struktural, gunung api, fluvial, karst, denudasional, marin,
aeolian, dan antropogenik.

Kemudian Saudara buat pola garis


konturnya. Amati dan catat kekhusus-
an pola kontur dari masing2 bentuk
lahan tersebut.
PUSTAKA TERPILIH

Karmono M., 1986. Peranan Geomorfologi dalam Perencanaan Tata Ruang Me-
nyongsong Tahun 2000. Seminar Pendekatan Geografi dalam Perencanaan
Tata Ruang Menyongsong Tahun 2000, Yogyakarta, Fakultas Geografi UGM.
Sunarto, 2014, Geomorfologi dan Kontribusinya Dalam Pelestarian Pesisir
Bergumuk Pasir Aeolian dari Ancaman Bencana Agrogenik dan Urbanogenik,
Pidato Pengukuhan Guru Besar, Fakultas Geografi UGM.
Sutikno, 1991, Geomorfologi Peranannya Daiam Geografi Fisik dan Terapannya
Dalam Penelitian, Forum Geografi, No. 08, Tahun V/Juli 1991.
Thornburry W.D. (1969): Principles of Geomorphology, second edition, John
Willey and Sons Inc., New York.
Van Zuidam and Cancelado Zuidam (1983): Terrain Analysis and Classification
Using Aerial Photographs: A Geomorphological Approach, International
Institute for Aerospace Survey and Earth Ssiences (ITC), Enschede, The
Netherlands.
Verstappen H.Th. (1985): Applied Geomorphological Surveys and Natural
Hazard Zoning, International Institute for Aerospace Survey and Earth
Sciences (ITC), Enschede, The Netherlands, 56 p.
Selamat menyongsong
fajar menyingsing

Anda mungkin juga menyukai