Anda di halaman 1dari 8

BUKU JAWABAN UJIAN (BJU)

UAS TAKE HOME EXAM (THE)

SEMESTER 2020/21.1 (2020.2)

Nama Mahasiswa : Yuda Miranto

Nomor Induk Mahasiswa/NIM : 031103883

Tanggal Lahir : 23 Desember 1997

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4302 / Teori Portofolio & Analisis Investasi

Kode/Nama Program Studi : 54 / Manajemen

Kode/Nama UPBJJ : 13 / Batam

Hari/Tanggal UAS THE : Selasa/ 22 Desember 2020

Tanda Tangan Peserta Ujian

Petunjuk

1. Anda wajib mengisi secara lengkap dan benar identitas pada cover BJU pada halaman ini.
2. Anda wajib mengisi dan menandatangani surat pernyataan kejujuran akademik.
3. Jawaban bisa dikerjakan dengan diketik atau tulis tangan.
4. Jawaban diunggah disertai dengan cover BJU dan surat pernyataan kejujuran akademik.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
Surat Pernyataan
Mahasiswa
Kejujuran Akademik

Yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama Mahasiswa : Yuda Miranto

NIM : 031103883

Kode/Nama Mata Kuliah : EKMA4302 / Teori Portofolio & Analisis Investasi

Fakultas : Ekonomi

Program Studi : Manajemen

UPBJJ-UT : Batam

1. Saya tidak menerima naskah UAS THE dari siapapun selain mengunduh dari aplikasi THE pada
laman https://the.ut.ac.id.
2. Saya tidak memberikan naskah UAS THE kepada siapapun.
3. Saya tidak menerima dan atau memberikan bantuan dalam bentuk apapun dalam pengerjaan soal
ujian UAS THE.
4. Saya tidak melakukan plagiasi atas pekerjaan orang lain (menyalin dan mengakuinya sebagai
pekerjaan saya).
5. Saya memahami bahwa segala tindakan kecurangan akan mendapatkan hukuman sesuai dengan
aturan akademik yang berlaku di Universitas Terbuka.
6. Saya bersedia menjunjung tinggi ketertiban, kedisiplinan, dan integritas akademik dengan
tidak melakukan kecurangan, joki, menyebarluaskan soal dan jawaban UAS THE melalui media
apapun, serta tindakan tidak terpuji lainnya yang bertentangan dengan peraturan akademik
Universitas Terbuka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya. Apabila di kemudian hari terdapat
pelanggaran atas pernyataan di atas, saya bersedia bertanggung jawab dan menanggung sanksi akademik
yang ditetapkan oleh Universitas Terbuka.

Tanjungpinang, 22 Desember 2020

Yang Membuat Pernyataan

YUDA MIRANTO

This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) merupakan nilai yang digunakan untuk mengukur
kinerja gabungan seluruh saham (perusahaan/emiten) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
A. Bagaimana IHSG dapat berfluktuasi sebutkan dan jelaskan masing-masing 5 faktor internal dan ekternal yang
mempengaruhi?

Indikator faktor internal : perubahan harga, penarikan produk baru, pendanaan, pergantian manajer,
merger, ekspansi pabrik, pemogokan tenaga kerja serta pengumuman laporan keuangan perusahaan.
Indikator faktor eksternal : kurs, kondisi perekonomian, gejolak politik dalam negeri, perubahan suku buga,
inflasi, kurs valuta asing serta berbagai regulasi dan deregulasi ekonomi yang dikeluarkan oleh pemerintah.

B. Jelaskan kondisi IHSG selama pendemi Covid-19 terjadi di Indonesia sejak bulan maret sampai bulan Agustus
2020!
Sudah 9 bulan lebih Covid-19 mewabah ke Indonesia, yang menimbulkan dampak yang cukup besar di berbagai
sektor termasuk pasar modal di Indonesia. Semenjak pandemi, Index Harga Saham Gabungan (IHSG) belum mampu
berada pada posisi semula, yakni pada kisaran level 5.942 pada Maret 2020. Penururunan paling tajam terjadi di
bulan April, dimana indeks berada pada level terendah sepanjang tahun yakni pada level 3.937.
Walau demikian, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan juga strategi yang diterapkan oleh pasar modal
berhasil perlahan membawa indeks saham bangkit. Pada Mei 2020, indeks mulai recovery dan menapaki level 4.605.
Diikuti dengan pergerkan pada bulan Juni yang menyentuh level 4.940. Pada Juli kenaikan indeks tidak terlalu
signifikan, demikian juga dengan awal Agustus 2020. Namun pada akhir Agustus sampai dengan awal September
2020 index menunjukkan kenaikan yang cukup menggembirakan, bahkan menyentuh level 5.300. Dengan mulai
membaiknya indeks, beberapa analis dan pengamat meramalkan indeks bakal bergerak sampai dengan 6.000 di akhir
tahun. Chief Economist Tanamduit Fery Latuhihin mengatakan tren positif terus menunjukkan nilai indeks yang
semakin baik dari sebelumnya. (Sumber: KOMPAS.com edisi 02/09/2020)

2. Jelaskan fungsi dan berikan contoh analisa fundamental dan analisa teknikal untuk
memutuskan berinvestasi pada saham tertentu agar risiko ketidakpastian berkurang dan
terhindar dari kerugian!
Analisis Fundamental merupakan sebuah analisis yang mempertimbangkan hal-hal yang dapat menggerakkan
harga saham, antara lain kinerja keuangan, tingkat persaingan usaha, potensi industri, analisis pasar dan ekonomi
baik makro maupun mikro.
Melakukan analisis fundamental biasanya digunakan untuk menjawab:
Apakah perusahaan masih sehat atau tidak?
Pada harga berapa suatu saham layak untuk dihargai?
Dalam jangka pendek harga suatu saham dapat berfluktuasi atau bahkan turun, namun dalam jangka panjang harga
saham dengan fundamental baik akan bergerak cenderung naik. Secara umum ada dua pendekatan yang digunakan
dalam menganalisis sebuah saham secara fundamental, yakni Top-Down Approach dan bottom-Up Approach. Kedua
pendekatan tersebut memiliki tujuan yang sama, yakni untuk menemukan saham-saham unggulan yang layak untuk
dikoleksi.

Top-Down Approach

This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
Seorang analis fundamental atau fundamentalis yang menggunakan pendekatan ini beranggapan bahwa ketika semua
hal mendukung, maka harga suatu saham akan terimbas naik.
Ibarat bertani di suatu lahan, cuaca yang mendukung, disertai air yang mencukupi, ditambah tanah yang subur, dan
petani tersebut menggunakan bibit unggul, dapat ditebak hasil panennya akan berlimpah.

Menurut Fundsupermart ada empat hal dalam pendekatan dari atas ke bawah, di mulai dengan:
1. Kondisi makro global
2. Kondisi makro dalam negeri
3. Prospek pertumbuhan sektor
4. Fundamental perusahaan.
Seorang investor perlu menganalisa variabel-variabel makroekonomi baik global maupun di dalam negeri yang dapat
mempengaruhi kinerja perusahaan. Berdasarkan analisanya tersebut, investor kemudian memilih sektor atau industri
mana yang mempunyai prospek paling baik.
Setelah itu, investor kembali melakukan analisa emiten mana yang paling baik untuk berinvestasi. Hasilnya, akan
terpilih saham-saham unggulan sebagai portofolio sahamnya.
Adapun beberapa komponen yang perlu diperhatikan dalam analisis menggunakan pendekatan top-down:
- Makro global: proyek pertumbuhan ekonomi, kondisi hubungan antar negara/geopolitik, kondisi perpolitikan.
- Makro dalam negeri: kondisi perekonomian secara umum, pertumbuhan ekonomi/GDP growth, tingkat inflasi,
suku bunga bank sentral, perkembangan sosial politik.
- Sektor: prospek pertumbuhan sektor, siklus industri.
- Perusahaan: menganalisis perusahaan secara kualitatif (menggali segala hal terkait bisnis perusahaan, termasuk
manajemennya), Menganalisis perusahaan secara kualitatif (untuk mengetahui kesehatan keuangan perusahaan).

Bottom-Up Approach
Berbeda dengan pendekatan top-down, pendekatan bottom-up mengesampingkan analisa ekonomi dan siklus pasar.
Pendekatan bottom-up hanya berfokus pada analisa atas masing-masing saham.

Melalui pendekatan tersebut, investor tidak memfokuskan perhatiannya pada kondisi perekonomian secara
keseluruhan maupun industri tertentu, melainkan pada satu-persatu emiten. Pendekatan bottom-up bertumpu pada
asumsi bahwa emiten dapat berkinerja baik meski industrinya sedang menurun (sunset).
Pendekatan ini mengharuskan investor untuk melakukan kajian yang mendalam terhadap emiten, termasuk produk
serta layanan emiten, stabilitas finansial serta aspek-aspek yang dapat berdampak pada kinerja emiten. Pelajari juga
daya saing emiten di pasar, tingkat utang maupun kas yang dimiliki, pola-pola pembagian dividen dalam waktu
tertentu, laba perusahaan dari waktu ke waktu.
Analisis teknikal digunakan untuk memprediksi tren harga saham di masa depan, terutama melalui penggunaan
grafik. Orangnya biasanya disebut chartist. Meski tidak bisa memprediksi pergerakan harga di masa depan secara
absolut, analisis ini dapat membantu mengantisipasi apa yang mungkin terjadi pada harga saham di masa mendatang.
Bagi investor pemula, analisis teknikal biasanya lebih mudah dipelajari dibandingkan analisis fundamental karena
hanya diperlukan membaca grafik. Selain itu, investor harus mempunyai karakter sabar dan disiplin.

Dalam analisis teknikal, dikenal tiga jenis grafik yang paling banyak dipakai, yakni grafik garis (line chart), grafik
batang (bar chart), dan grafik lilin (candlesticks). Grafik berjenis garis menunjukkan harga penutupan perdagangan
This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
setiap hari atau setiap akhir periode waktu.
Berikut contoh line chart:

Grafik batang terbentuk berdasarkan empat komponen yang disingkat OHLC, yakni harga pembukaan (Open), harga
tertinggi (High), harga terendah (Low), dan harga penutupan (close).
Berikut contoh Bar Chart:

Grafik jenis lilin terdiri dari keempat komponen grafik batang, hanya disertai dengan warna. Warna gelap pada satu
candle pertanda sebuah saham sedang turun sedangkan warna cerah pertanda sedang terjadi kenaikan.
Berikut contoh grafik berjenis candlestick:

(Sumber: CNBC Indonesia)

3. Jelaskan konsep portofolio kaitannya dengan resiko investasi dan berikan contoh penerapan portofolio
yang telah dilakukan oleh suatu perusahaan !
Banyak pihak termasuk para investor yang melakukan transaksi di Pasar Modal sering kali mendengar sebuah kata
“Portofolio”, bahkan para investor atau manajer investasi sering membahas kata portofolio. Portofolio memberikan
arti bahwa pemilikan aset investasi lebih dari satu, misalnya Reksa Dana Nikko Saham Nusantara (NSN)
mempunyai saham sebagai investasinya minimum sebanyak 10 saham yaitu Telkom, Astra Internasional, Gudang
Garam, HM Sampoerna, Indosemen T.P, Indofood S.M, BNI „46, Bank Internasional Indonesia, Semen Gresik, dan
Indosat. Pernyataan portofolio NSN adalah portofolio dalam saham. Portofolio dalam property yaitu hotel,
apartemen, pertokoan, real estate dan pergudangan. Portofolio dalam deposito berjangka yaitu deposito berjangka
satu bulan, deposito berjangka tiga bulan, deposito berjangka enam bulan, dan deposito berjangka dalam setahun.
Portofolio dalam obligasi yaitu obligasi tingkat bunga mengambang dan obligasi tingkat bunga tetap serta obligasi
dengan tingkat
bunga campuran antara tetap dan mengambang. Tetapi, portofolio bisa saja dalam bentuk deposito, properti, saham,
dan obligasi bahkan mengikutsertakan investasinya dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI).
This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
Konsep portofolio tersebut juga memberikan sebuah pembahasan lain yaitu melakukan penyebaran risiko agar
hasil yang diperoleh bisa optimal. Penyebaran risiko yang dimaksud dapat diberikan dengan sebuah contoh.
Misalkan, investor memiliki dana tunai Rp20.000.000,00 yang hanya diinvestasikan pada deposito di Bank Summa.
Seketika Bank Summa dinyatakan bangkrut maka dana tersebut akan terkatung-katung dan pemiliknya akan
kehilangan beberapa kesempatan yang dapat menambah dana yang dimiliki tersebut. Walaupun saat ini Pemerintah
telah mengubah kebijakan dengan menjamin dana investor di bank yang didirikan sebuah
lembaga yang menjamin dana nasabah dan dikenal dengan Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS). Bila dana
tersebut diinvestasikan ke beberapa bank dalam deposito misalnya, BNI 46 sejumlah Rp5.000.000,00 Bank Central
Asia sejumlah Rp5.000.000,00; Bank Bali sejumlah Rp5.000.000,00 dan Bank Summa sejumlah Rp5.000.000,00
maka kebangkrutan Bank
Summa tidak menghabiskan seluruh kekayaan sejumlah Rp20.000.000,00 tersebut.
Adanya beberapa aset dalam portofolio juga memberikan sebuah konsep lain yang harus dipahami yaitu proporsi
aset dalam portofolio (portofolio weights). Proporsi aset dalam portofolio ini dapat bervariasi dari lebih besar nol
persen sampai dengan di bawah 100 persen. Bila sebuah portofolio hanya mempunyai satu aset maka proporsi aset
dalam portofolionya sebesar 100%, tetapi ini bukan disebut portofolio. Oleh karenanya, proporsi aset dalam
portofolio, biasanya diberikan simbol wi, dihitung sebagai berikut.
Wi = Nilai aset ke i dalam portofolio (2.4)
Nilai seluruh portofolio
Berkenaan dengan proporsi ini, Bapepam mengeluarkan peraturan yang menyatakan bahwa Reksa Dana tidak
dapat melakukan investasi terhadap satu emiten lebih besar dari 10% nilai total aset yang dimiliki atau lebih besar
dari 5% emisi saham perusahaan yang bersangkutan. Oleh karenanya, setiap Reksa Dana harus mempunyai saham
minimum sepuluh saham yang diperdagangkan di Bursa. Peraturan Bapepam juga menyatakan Reksa Dana hanya
bisa melakukan investasi atau mentransaksikan saham yang telah
melakukan penawaran umum dan harganya diketahui setiap hari dalam rangka menghitung NAB Reksa Dana.
Berapa besarnya proporsi yang optimal dalam sebuah portofolio akan dibahas tersendiri pada efficient frontier.
Misalkan, NSN mempunyai dana sebesar Rp5 miliar yang akan diinvestasikan ke berbagai saham yang terdaftar di
Bursa karena harus disesuaikan dengan peraturan Bapepam. Manajer Investasi dari NSN mempunyai kebijakan
bahwa dana tersebut akan diinvestasikan ke dalam 20 saham dengan nilai pada Tabel 2.1 berikut.

Tabel 2.1
Portofolio Reksa Dana Nikko Saham Nusantara
No Saham Nilai (Rp. 000) Perhitungan Proporsi (%)
1 Astra Internasional 351.500 351.500/5.000 7,02
2 Gudang Garam 350.000 350.000/5.000 7,00
3 BNI 46 328.500 328.500/5.000 6,57
4 Telkom 473.500 473.500/5.000 8,47
5 Indosat 295.000 295.000/5.000 5,90
6 BII 249.500 249.500/5.000 4,99
7 Indosemen T. P 325.000 325.000/5.000 6,50
8 Indofood S. M. 350.000 350.000/5.000 7,00
9 Daya Guna S 260.000 260.000/5.000 5,20
10 Indah Kiat 185.000 185.000/5.000 3,70
11 Mayora 247.000 247.000/5.000 4,94
12 Hero Supermarket 221.000 221.000/5.000 4,42
13 Semen Gresik 237.000 237.000/5.000 4,74
14 Mulia Industrindo 218.000 218.000/5.000 4,36
15 Kalbe Farma 263.000 263.000/5.000 5,26
16 Lautan Luas 238.000 238.000/5.000 4,76
17 Miwon 254.000 254.000/5.000 5,08
18 Japfa 154.000 154.000/5.000 3,08
Total 5.000.000 100,00
Pada kolom 3 di Tabel 2.1 di atas terlihat secara jelas nilai investasi untuk masing-masing saham. Adanya nilai
investasi untuk masing-masing saham memberikan kemudahan bagi semua pihak melihat proporsi masingmasing
saham atau penimbang terhadap seluruh saham atau portofolio reksa dana NSN. Kolom 5 memperlihatkan proporsi
dari masing-masing saham dengan menggunakan persamaan (2.4) manakala perhitungannya diperlihatkan kolom 4
pada tabel 2.1 di atas. Pada tabel 2.1 tersebut terlihat proporsi saham PT Telekomunikasi Tbk (TLKM) paling tinggi
8,47 persen dan urutan selanjutnya PT Astra Internasional sebesar 7,02 persen dan Gudang Garam sebesar 7 persen
dan Indofood Sukses Makmur 7 persen. Proporsi yang paling kecil PT Jafpa yang besarnya 3,08 persen dan diikuti
oleh PT Indah Kiat Pulp & Paper sebesar 3,70 persen.
This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
4. a. Buatlah contoh diverisifikasi portofolio investasi bagi investor pemula beserta rasio/proporsi untuk
setiap investasinya!

b. Jelaskan pertimbangan dalam penentuan diversifikasi tersebut!

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa dari 9 komposisi portofolio yang dibentuk, terdapat dua komposisi
portofolio yang efisien, yaitu :
 Portofolio ke-1 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 25%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan
PT Indocement Tunggal Prakarsa 50% yang menghasilkan return ekspektasi terbesar sebesar 1,7195%
dengan risiko sebesar 10,907%.
 Portofolio ke-3 dengan kombinasi saham PT Indosat Tbk 50%, PT Indofood Sukses Makmur Tbk 25%, dan
PT Indocement Tunggal Prakarsa 25% yang menghasilkan risiko terkecil sebesar 9,428% dengan return
ekspektasi sebesar 1,23

This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
This study source was downloaded by 100000823941305 from CourseHero.com on 06-19-2022 21:33:22 GMT -05:00

https://www.coursehero.com/file/117077172/BJU-Umum-EKMA4203-Teori-Portofolio-Analisis-Investasi-Yuda-Mirantopdf/
Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Anda mungkin juga menyukai