Anda di halaman 1dari 27

TUGAS KELOMPOK TOKSIKOLOGI

Disusun Oleh :
Kelompok 5

Doni Asrian 2101223

Indah Denni Pratiwi 2101230

Mifta Cahya Kusuma D. 2101235

Nurhidayatunnisak 2101237

Siti Aisyah Rahmadani 2101243

Kelas : S1-1E

Dosen Pengampu: apt. Mira Febrina, M.Sc

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


SEKOLAH TINGGI ILMU FARMASI RIAU
YAYASAN UNIV RIAU
PEKANBARU
2021
TUGAS BAB II
1. Efek merugikan tetapi relatif tidak berbahaya yang timbul karena penggunaan obat
pada dosis lazim…..
a. Efek samping
b. Adverse effect
c. Efek toksik
d. Efek letal
Jawaban : A. Efek samping
Alasan : Karena timbul pada penggunaan obat dengan dosis normal/lazim dan
umumnya tidak membahayakan secara farmakologi dan dapat diatasi dengan aman.

2. Merupakan pernyataan tidak tepat berkaitan dengan ADME suatu obat atau zat
toksik…..
a. Metabolit toksik akan mengalami redistribusi
b. Metabolit toksik akan mengalami ekskresi
c. Metabolit merupakan hasil metabolism
d. Ekskresi = eliminasi
Jawaban : A. Metabolit toksik akan mengalami redistribusi
Alasan : Karena zat toksik hanya mengalami satu kali fase distribusi, dan tidak ada
sistem redistribusi atau pengulangan distribusi.

3. Toksisitas zat berikut terjadi karena berinteraksi langsung (toksik intrasel) dengan
reseptor atau sel sasarannya, kecuali…..
a. Radikal bebas
b. Kloramfenikol
c. Nitrit
d. Toksin botulismus
Jawaban : C. nitrit
Alasan : Karena nitrit termasuk toksik ekstrasel, karena kelangsungan hidup sel
toksik nya bergantung dengan faktor lingkungan luar. Nitrit dapat merubah Hb
menjadi methemoglobin, nitrit membutuhkan oksigen dalam keberlansungan toksik
sel nya, bila O2 kurang dalam darah, maka terjadi hipoksia, lalu anoksia, maka terjadi
degenerasi sel lalu kematian sel.

4. Efek toksik yang ditimbulkan berlawanan dengan efek toksik dan insektida
organofosfat…..
a. Sianida
b. Bisa ular kobra
c. Nitrit
d. Antimikroba golongan sulfa
Jawaban : A. Sianida
Alasan : Karena sianida mengikat bagian aktif dari enzim sitokrom oksidase,
sehingga akan mengakibatkan terhentinya metabolisme sel secara
aerobik serta gangguan respirasi seluler yang bersifat reversible
5. Merupakan wujud efek toksik karena adanya gangguan fungsional dari organ atau
system endokrin…..
a. Degenerasi sel
b. Nekrotis
c. Hipertensi
d. Inflamasi
Jawaban : A. Degenerasi sel
Alasan : Karna bila terjadi kerusakan pada sistem endrokrin akan menyebabkan
terjadinya imunodepresi yaitu penurunan mekanisme imun.

6. Merupakan ciri-ciri efek toksik reversible, kecuali…..


a. Sifat toksik sangat tergantung jumlah zat di sel atau tempat sasaran
b. Efek toksik capat kembali normal
c. Ikatan antara zat toksik dengan reseptornya berupa ikatan ionic
d. Efek toksik karena zat dapat terakumulasi dalam tubuh
Jawaban : D. Efek toksik karena zat dapat terakumulasi dalam tubuh
Alasan :
 efek reversible
- bila zat toksikdalam tempat kerjanya (reseptor), maka reseptor
akan kembali kedudukan semula.
- efek toksik akan cepat kembali.
- ketoksikan sangat bergantung pada dosis, kecepatan absorbsi,
distribusi dan eliminasi zat racun.
 efek irreversible
- kerusakan bersifat permanen
- terjadinya akumulasi efek

7. Keberbahayaan atau toksisitas suatu zat sangat tergantung pada…..


a. Wujud
b. Sifat
c. Dosis
d. Golongan
Jawaban : C. Dosis
Alasan : Sifat toksik dari suatu senyawa/ zat ditentukan oleh: dosis, konsentrasi racun
di reseptor “tempat kerja”, sifat zat tersebut, kondisi bioorganisme atau sistem
bioorganisme, paparan terhadap organisme dan bentuk efek yang ditimbulkan.
Sehingga apabila menggunakan istilah toksik atau toksisitas, maka perlu untuk
mengidentifikasi mekanisme biologi di mana efek berbahaya itu timbul.

8. Semua zat adalah racun, takaran yang tepatlah yang membedakan antara racun, obat
atau makanan, ini adalah pernyataan dari…..
a. Loomis
b. Paracelsus
c. Klaassen CD Amdur
d. Timbrell
Jawaban : B. Paracelsus
Alasan : Dalam bidang toksikologi sudah dikenal adanya Postulat Paracelcus: “All
substances are poisons; there is none which is not a poison. The right dose
differentiates a poison from a remedy”, "Semua zat adalah racun, tidak ada yang
bukan racun. Dosis yang tepat yang membedakan racun dari obat."

9. Definisi toksikologi yang paling tepat adalah ilmu yang mempelajari asal usul zat
toksi…..
a. Obat-obat yang toksik
b. Zat-zat yang toksik
c. Pengaruh kuantitatif zat kimia terhadap efek toksik
d. Asal-usul zat toksik
Jawaban : B. Zat-zat yang toksik
Alasan : Toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari efek atau dampak yang
ditimbulkan dari zat-zat yang toksik atau merugikan organisme hidup dan system
biologisnya.

10. Yang bukan merupakan dasar asas utama untuk belajar memahami toksikologi
adalah…..
a. Kondisi efek toksik
b. Mekanisme efek toksik
c. Golongan zat yang menimbulkan efek toksik
d. Wujud efek toksik
Jawaban : C. Golongan zat yang menimbulkan efek toksik
Alasan : Dasar atau asas utama untk belajar dan memahami toksikologi adalah
kondisi, aksi (mekanisme), wujud dan sifat efek toksik suatu zat kimia.

11. Membahas dampak buruk dari gas buang hasil kemacetan lalu lintas terhadap
kesehatan….
a. Toksikologi kehakiman
b. Toksikologi ekonomi
c. Toksikologi forensic
d. Toksikologi lingkungan
Jawaban : D. Toksikologi lingkungan
Alasan : Toksikologi lingkungan adalah ilmu yang memfokuskan telaah racun pada
lingkungan, seperti pencemaran lingkungan, dampak negatif dari akumulasi residu
senyawa kimia pada lingkungan, dan kesehatan lingkungan kerja. Toksikologi
lingkungan membahas dampak buruk dari gas buangan hasil kemacetan lalu lintas
terhadap kesehatan.

12. Penentu ketoksikan utama dari suatu zat…..


a. Jumlah zat dalam sel sasaran
b. Jenis zat beracun
c. Metabolism zat
d. Lambat atau cepatnya diabsorbsi
Jawaban : A. Jumlah zat dalam sel sasaran
Alasan : Zat yang bersifat toksik akan masuk kedalam tubuh melalui serangkaian
proses absorpsi, distribusi, dan eliminasi. Ketiga proses inilah yang menentukan
keberadaan zat beracun di dalam sel sasaran. Dengan demikian proses ini pulalah
yang menentukan toksisitas suatu zat beracun.

13. Segala sesuatu yang mempengaruhi sampainya zat toksik pada sel sasaran disebut
sebagai…..
a. Kondisi efek toksik
b. Mekanisme efek toksik
c. Wujud efek toksik
d. Sifat efek toksik
Jawaban : A. Kondisi efek toksikan
Alasan : Kondisi efek toksikan adalah keadaan atau faktor yang mempengaruhi
efektifitas absorpsi, distribusi, dan eliminasi zat beracun dalam tubuh. Kondisi efek
toksikan akan menentukan keberadaan zat kimia untuh atau metabolitnya dalam sel
sasaran atau tempat kerjanya.

14. Yang bukan termasuk dalam kondisi efek toksik…..


a. Kekerapan pemaparan
b. Kondisi fisiologi
c. Dosis
d. Interaksi zat dengan sel sasaran
Jawaban : D. Interaksi zat dengan sel sasaran
Alasan : Kondisi efek toksikan meliputi
a. Kondisi paparan zat kimia
 Jalur paparan
 Lama/ kekerapan paparan
 Saat/ waktu paparan
 Dosis/ takaran paparan
 Jenis paparan (akut/kronis)
b. Kondisi subjek/ makhluk hidup
 Keadaan fisiologi (mis: berat badan, umur, suhu tubuh, kecepatan
pengosongan lambung, kecepatan aliran darah, status gizi, kehamilan, genetika
dan jenis kelamin)
 Keadaan patologi (mis: penyakit saluran cerna, kardiovaskuler, hati dan ginjal)
15. Istilah untuk menyebut proses terjadinya peningkatan pertumbuhan yang ditandai
dengan pembesaran sel…..
a. Hyperplasia
b. Hipertrofi
c. Udem
d. Apoptosis
Jawaban : B. Hipertrofi
Alasan : Hipertrofi adalah bertambahnya ukuran suatu sel atau jaringan. Hipertrofi
adalah suatu respon adaptif yang terjadi apabila terdapat peningkatan beban kerja
suatu sel. Kebutuhan sel akan oksigen dan zat gizi meningkat, menyebabkan
pertumbuhan sebagian sebagian besar struktur intrasel, termasuk mitokondria,
retikulum endoplasma dan lain-lain.

16. Penentu ketoksikan yang utama dari suatu xenobiotik adalah.....


a. Jalur paparan
b. Banyaknya zat yang terabsorbsi
c. Ukuran partikel
d. polaritas
Jawaban : B. Banyaknya zat yang terabsorpsi
Alasan : Penentu ketoksikan utama xenobiotic yaitu:
 Konsentrasi dan durasi xenobiotic pada tempat masuk (portal of entry)
 Jumlah dan kecepatan yang dapat diabsorpsi
 Distribusi dan konsentrasi xenobiotic pada tempat tertentu (specific body side)
 Efisiensi metabolism atau biotransformasi dan sifat dari hasil metabolisme
 Kemampuan xenobiotic menembus membrane sel dan berinteraksi dengan
komponen sel
 Jumlah dan lamanya xenobiotic tersimpan (akumulasi) dalam tubuh
 Kecepatan dan tempat eksresi

17. Ilmu yang mempelajari kinetika xenobiotik dalam menimbulkan efek toksik
disebut…..
a. Farmakologi
b. Farmakokinetik
c. Toksikokinetik
d. Toksikodinamik
Jawaban : C. Toksikokinetik
Alasan : Toksikokinetik adalah ilmu yang mempelajari kinetika zat toksik atau
pengaruh tubuh terhadap zat toksik

18. Yang bukan merupakan aspek penentu ketoksikan dari xenobiotik…..


a. Konsentrasi dan durasi xenobiotic pada tempat masuk (absorbsi) pada portal
of entry
b. Jumlah dan kecepatan xenobiotic yang dapat diabsorbsi
c. Distribusi dan konsenterasi xenobiotic pada tempat-tempat tertentu
d. Interaksi antara molekul zat kimia dengan sel target
Jawaban : D. Interaksi antara molekul zat kimia dengan sel target
Alasan : Penentu ketoksikan utama xenobiotic yaitu:
 Konsentrasi dan durasi xenobiotic pada tempat masuk (portal of entry)
 Jumlah dan kecepatan yang dapat diabsorpsi
 Distribusi dan konsentrasi xenobiotic pada tempat tertentu (specific body side)
 Efisiensi metabolism atau biotransformasi dan sifat dari hasil metabolisme
 Kemampuan xenobiotic menembus membrane sel dan berinteraksi dengan
komponen sel
 Jumlah dan lamanya xenobiotic tersimpan (akumulasi) dalam tubuh
 Kecepatan dan tempat eksresi
19. Tempat absorbsi utama dari xenobiotika ketika suatu zat tertelan adalah…
a. Lambung
b. Usus halus
c. Usus besar
d. Mukosa mulut
Jawaban : a. Lambung
Alasan :
Ada 3 jalur utama bahan toksik masuk kedalam tubuh manusia yaitu melalui saluran
pencernaan atau makanan (gastro intestinal), jalur pernapasan (inhalasi) dan melalui
kulit (topikal). Bahan toksik masuk kedalam saluran pencernaan umunya melalui
makanan atau minuman dan kemudian diserap didalam lambung. Bahan toksik yang
masuk melalui saluran pernapasan menuju paru-paru akan diserap oleh alveoli paru-
paru.
20. Berpengaruh terhadap jumlah dan kecepatan suatu zat masuk ke dalam sirkulasi
sitemik, kecuali …
a. Jalur pemberian
b. Lama kontak dengan tempat absorbsi
c. Jumlah enzim pemetabolisme
d. Polaritas
Jawaban : b. Lama kontak dengan tempat absorbsi
Alasan :
Penyerapan xenobiotika sangat tergantung pada konsentrasi dan lamanya kontak
antara xenobiotika dengan permukaan organisme yang berkemampuan untuk
mengaborpsi xenobiotika tersebut. Dalam hal ini laju absorpsi dan jumlah xenobitika
yang terabsorpsi akan menentukan potensi efek biologik atau toksik.
21. Bentuk xenobiotika yang paling beracun secara umum adalah …
a. Gas
b. Padat
c. Semi padat
d. Cair
Jawaban : a. Gas
Alasan :
1) Padat : padatan yang sangat halus dapat terbang bersama udara, disebut debu,
fume, mist, sehingga dampaknya dapat sangat luas.
2) Cair : banyak dipergunakan dalam pertanian dan biasanya ditambah pengencer
dampaknya tidak secepat gas.
3) Gas : dapat berdifusi sehingga menyebar lebih cepat dari pada cairan dan zat
padat.
22. Zat yang paling sukar menembus membran sel adalah yang bersifat …
a. Polar dan tidak terionisasi
b. Non polar dan terionisasi
c. Non polar dan tidak terionisasi
d. Polar dan terionisasi
Jawaban : d. polar terionisasi
Alasan :
Laju penetrasi xenobiotika melewati membran biologis akan ditentukan oleh
struktur membran basal dan juga sifat lipofilitasnya. Senyawa-senyawa lipofil akan
dapat menembus membran biologis dengan baik, sedangkan senyawa yang polar
(larut air) haruslah melewati lubang- lubang di membran biologis, yang dikenal
dengan “poren“. Jumlah poren dalam membran biologis adalah terbatas, oleh sebab
itu dapatlah dimengerti, bahwa senyawa lipofil akan terdistribusi lebih cepat
dibandingkan senyawa hidrofil. Difusi xenobiotika melalui membran biologis dapat
berlangsung melalui berbagai proses, seperti: difusi pasif, difusi aktif, melalui poren
dan juga melalui jembatan intraseluler.
Cairan getah lambung bersifat sangat asam, sehingga senyawa asam-asam
lemah akan berada dalam bentuk non-ion yang lebih mudah larut dalam lipid dan
mudah terdifusi, sehingga senyawa-senyawa tersebut akan mudah terserap di dalam
lambung. Berbeda dengan senyawa basa lemah, pada cairan getah lambung akan
terionkan oleh sebab itu akan lebih mudah larut dalam cairan lambung. Senyawa basa
lemah karena cairan usus yang bersifat basa, akan berada dalam bentuk non-ioniknya,
sehingga senyawa basa lemah akan lebih mudah terserap melalui usus ketimbang
lambung.
23. Bentuk dan penyusun membran sel atau membran plasma adalah …
a. Lipid bi layer dengan bagian terluar bersifat non polar
b. Lipid bi layer dengan bagian terluar bersifat polar
c. Lipid mono layer dengan bagian terluar bersifat non polar
d. Lipid multi layer dengan bagian terluar bersifat polar.
Jawaban : b. Lipid bi layer dengan bagian terluar bersifat polar.
Alasan :
Menurut Gortel & Grendel, (1925) struktur membran plasma itu lipid bilayer dengan
lapisan molekul yang mengandung gugus polar dan gugus yang bersifat hidrofob.
Gugus polar mengarah ke bagian luar lipid bilayer, sedangkan gugus hidrofob (rantai
fally acyl) berada di bagian tengah dari lipid bilayer.
24. Senyawa utama penyusun membran sel adalah …
a. Asam lemak
b. Asam fosfat
c. Fosfolipid
d. KH, protein dan lemak
Jawaban : d. KH, protein dan lemak
Alasan :
Komponen penyusun membran sel terdiri dari protein, lipid (lemak),
karbohidrat. Senyawa protein terdiri dari dua macam yaitu protein integral (ada di
dalam menembus lapisan lipid) dan protein perifer (terdapat di permukaan lapisan
lipid).
25. Derajat ionisasi terbesar dari asam salisilat dengan pKa 3,0 adalah … jika berada pada
lingkungan yang mempunyai pH …
a. 7,4
b. 5,0
c. 3,0
d. 1,2
Jawaban : d. 1,2
Alasan :
Konsentrasi relatif bentuk ion/molekul bergantung pada pKa obat dan juga
oada pH lingkungannya. Kebanyakan obat berupa asam lemah atau basal lemah.
Asam salisila dengan pKa 3 lebih banyak berada dalam bentuk terionkan sehingga
meningkatkan kelarutannya dalam fase yang relatif polar. Cairan getah lambung
bersifat sangat asam, sehingga senyawa asam-asam lemah akan berada dalam bentuk
non-ion yang lebih mudah larut dalam lipid dan mudah terdifusi, sehingga senyawa-
senyawa tersebut akan mudah terserap di dalam lambung. Berbeda dengan senyawa
basa lemah, pada cairan getah lambung akan terionkan oleh sebab itu akan lebih
mudah larut dalam cairan lambung. Senyawa basa lemah karena cairan usus yang
bersifat basa, akan berada dalam bentuk non-ioniknya, sehingga senyawa basa lemah
akan lebih mudah terserap melalui usus ketimbang lambung. Dapat diketahui bahwa
cairan lambung itu 1,2 pH

26. Nilai Vd suatu obat yang menunjukkan bahwa zat tersebut terlokslisasi dalam
jaringan tertentu adalah …
a. 5 L
b. 10 L
c. 15 L
d. 100 L
Jawaban :
Alasan : volume distribusi adalah volume yang diperlukan untuk memuat jumlah obat
secara homogeny pada konsentrasi yang ditemukan di dalam darah atau plasma.
Volume distribusi obat dapat dapat diketahui dengan membagi jumlah obat yang
masuk dibagi konsentrasi obat awal dalam plasma
27. Pada umumnya sifat metabolit jika dibandingkan dengan zat induknya …
a. Lebih polar dan lebih aktif
b. Lebih non polar dan aktif
c. Lebih non polar dan lebih tidak aktif
d. Lebih polar dan lebih tidak aktif
Jawaban : d, lebih polar lebih tidak aktif
Alasan :
Kelarutan xenobiotika akan sangat mempengaruhi laju absorpsinya, jika xenobiotika
terlalu non polar, maka dia akan terlarut cukup kuat dalam lapisan lipofil dari
membran sel. Demikian juga jika terlalu polar xenobiotika ini akan mudah terlarut di
dalam saluran cerna namun transport melalui membran biologis akan terhambat.
Laju penetrasi xenobiotika melewati membran biologis akan ditentukan oleh struktur
membran basal dan juga sifat lipofilitasnya. Senyawa-senyawa lipofil akan dapat
menembus membran biologis dengan baik, sedangkan senyawa yang polar (larut air)
haruslah melewati lubang- lubang di membran biologis, yang dikenal dengan “poren“.
Jumlah poren dalam membran biologis adalah terbatas, oleh sebab itu dapatlah
dimengerti, bahwa senyawa lipofil akan terdistribusi lebih cepat dibandingkan
senyawa hidrofil. Difusi xenobiotika melalui membran biologis dapat berlangsung
melalui berbagai proses, seperti: difusi pasif, difusi aktif, melalui poren dan juga
melalui jembatan intraseluler.
28. Perangsangan metabolism dari suatu zat yang bersifat metabolitnya lebih toksik akan
menyebabkan …
a. Toksisitas menurun
b. Toksisitas tidak berubah
c. Toksisitas meningkat
d. Tergantung sel target
Jawaban :
Alasan :
29. Proses metabolism malation pada serangga lebih tepat disebut …
a. Bioaktivasi
b. Oksidasi menjadi senyawa non aktif
c. Bioinaktivasi
d. Hidrasi menjadi senyawa aktif
Jawaban : d. hidrasi menjadi senyawa aktif
Alasan :
Bioaktivasi merupakan proses dimana xenobiotic dapat berubah menjadi bentuk yang
lebih reaktif atau lebih toksik. Malation, diperkenalkan pada tahun 1952. Malation
merupakan pro-insektisida yang dalam proses metabolisme serangga akan diubah
menjadi senyawa lain yang beracun bagi serangga. Insektisida dan akarisida non-
sistemik ini bertindak sebagai racun kontak dan racun lambung, serta memiliki efek
sebagai racun inhalasi. Malation juga digunakan dalam bidang kesehatan masyarakat
untuk mengendalikan vektor penyakit. LD50 oral (tikus) 1.375 – 2.800 mg/lg; LD50
dermal (kelinci) 4.100 mg/kg.
30. Pernyataan yang benar berkaitan dengan DDT …
a. Tidak toksik pada serangga
b. Toksik pada mamalia
c. Lebih toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit atau
eksiskeleton
d. Kurang toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit.
Jawaban : c. lebih toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit atau
eksiskeleton.
Alasan : Salah satu insektisida yang sangat berbahaya adalah DDT (diklorodifenil
trikloroetana). Senyawa DDT tidak dapat terurai di alam. Insektisida DDT merupakan
senyawa kimia yang tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam minyak atau lemak.
Ketika DDT disemprotkan pada serangga atau tanaman yang dimakannya, DDT
tersebut dapat terakumulasi di dalam jaringan lemak serangga. Senyawa DDT dalam
dosis besar dapat membunuh serangga, akan tetapi dalam dosis kecil serangga dapat
mencerna dan menguraikan DDT tersebut.
31. Pernyataan yang benar berkaitan dengan DDT …
e. Tidak toksik pada serangga
f. Toksik pada mamalia
g. Lebih toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit atau
eksiskeleton
h. Kurang toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit.
Jawaban : c. lebih toksik pada serangga jika disemprotkan pada permukaan kulit atau
eksiskeleton.
Alasan : Salah satu insektisida yang sangat berbahaya adalah DDT (diklorodifenil
trikloroetana). Senyawa DDT tidak dapat terurai di alam. Insektisida DDT merupakan
senyawa kimia yang tidak larut dalam air, tetapi dapat larut dalam minyak atau lemak.
Ketika DDT disemprotkan pada serangga atau tanaman yang dimakannya, DDT
tersebut dapat terakumulasi di dalam jaringan lemak serangga. Senyawa DDT dalam
dosis besar dapat membunuh serangga, akan tetapi dalam dosis kecil serangga dapat
mencerna dan menguraikan DDT tersebut.
32. Membahas dampak buruk dari gas buang hasil kemacetan lalu intas terhadap
kesehatan …
a. Toksikologi kehakiman
b. Toksikologi ekonomi
c. Toksikologi forensic
d. Toksikologi lingkungan
Jawaban : d. toksikologi lingkungan
Alasan :
 Toksikologi kehakiman menangani aspek medis dan aspek hokum atas
pengaruh berbahaya zat kimia baik yang dipajankan secara sengaja atau tidak
sengaja.
 Toksikologi ekonomi menguraikan pengaruh berbahaya zat kimia yang
sengaja diberikan pada jaringan biologi dengan maksud untuk mendapatkan
pengaruh atau efek bermanfaat yang khas misalnya obat, zat makanan,
pestisida.
 Toksikologi forensic untuk menganalisis kimia yang berkaitan dengan bahan
kimia yang dicurigai sebagai penyebab terjadinya kesakitan atau kematian dari
korban.
 Toksikologi Lingkungan berkaitan dengan studi bahan kimia yang mencemari
makanan, air, tanah, atau atmosfer. Ini juga berhubungan dengan zat racun
yang masuk ke badan air seperti danau, sungai, sungai, dan lautan. Sub-
disiplin ini menjawab pertanyaan tentang bagaimana berbagai tanaman,
hewan, dan manusia dipengaruhi oleh paparan zat beracun.
33. Penentu ketoksikan utama dari suatu zat adalah …
a. Jumlah zat dalam sel sasaran
b. Jenis zat beracun
c. Metabolism zat
d. Lambat atau cepatnya zat diabsorbsi
Jawaban : a. Jumlah zat dalam sel sasaran
Alasan :
Penentu ketoksikan utama xenobiotika adalah
 Konsentrasi dan durasi xenobiotika pada tempat masuk (portal of entry)
 Jumlah dan kecepatan yang diabsorbsi
 Distribusi dan konsentrasi xenobiotika pada tempat tertentu (specific body
side)
 Efisiensi metabolism atau biotransformasi dan sifat dari hasil metabolism
 Usia, jenis kelamin, berat badan
 Jumlah dan lamanya xenobiotika tersimpan (akumulasi) dalam tubuh
 Kecepatan dan tempat ekskresi
34. Segala sesuatu yang mempengaruhi sampainya zat toksik pada sel sasaran disebut
sebagai …
a. Konsidisi efek toksik
b. Mekanisme efek toksik
c. Wujud efek toksik
d. Sifat efek toksik
Jawaban : a. Kondisi efek toksik
Alasan :
 Kondisi efek toksik adalah keadaan atau faktor yang mempengaruhi efektifitas
absorbsi, distribusi dan eliminasi zat beracun dalam tubuh, akan menentukan
keberadaan zat kimia utuh atau metabolitnya dalam sel sasaran/ trmpat
kerjanya.
 Mekanisme efek toksik. Keberadaan zat kimia dalam tubuh menimbulkan efek
toksik melalui mekanisme efek yang terdiri dari dua cara yaitu toksik intrasel
yang diawali dengan interaksi secara langsung antara zat kimia atau
metabolitnya dengan reseptornya dan mekanisme toksik ekstrasel merupakan
toksisitas secara tidak langsung dengan mempengaruhi lingkungan sel sasran
tetapi dapat berpengaruh pada sel sasaran.
 Wujud efek toksik merupakan perubahan biokimia fungsional atau structural
yang terjadi dalam tubuh. Wujud efek toksik dapat berupa gabungan dari
perubahan biokimia misalnya perubahan structural berakibat terjadinya
perubahan biokimia atau fungsi dari sel. Perubahan biokimia dapat disebabkan
perubahan fungsional.
 Sifat efek toksik ada dua jenis yaitu reversible (terbalikkan) dan irreversible
(tidak terbalikkan).
35. Yang bukan termasuk dalam kondisi efek toksik …
a. Kekerapan pemaparan
b. Kondisi fisiologi
c. Dosis
d. Interaksi zat dengan sel sasaran
Jawaban : d. Interaksi zat dengan sel sasaran
Alasan :
Kondisi efek toksik meliputi
1) Kondisi paparan zat kimia
 Jalur paparan
 Lama / kekerapan paparan
 Waktu paparan
 Dosis / takaran paparan
 Jenis paparan
2) Kondisi subyek / makhluk hidup
 Keadaan fisiolofi
 Keadaan patologi
36. Istilah untuk menyebut proses terjadinya peningkatan pertumbuhan yang ditandai
dengan pembesaran sel …
a. Hyperplasia
b. Hipertrofi
c. Udem
d. Apoptosis
Jawaban : b. hipertropi
Alasan :
 Hyperplasia ditandai dengan bertambahnya jumlah sel atau sel mengadakan
poliferasi akibat brban kerja yang bertambah sehingga sel lebih banyak dalam
ukuran yang normal.
 Hipertrofi ditandai dengan bertambah besar ukuran sel karena bertambahnya
ultrastruktur dalam sel bukan disebabkan karena bertambahnya cairan di
dalam sel.
 Udem atau udema ditandai dengan membengkaknya jaringan tubuh akibat
penumpukan cairan.
 Apoptosis adalah kematian sel yang terprogram yang terjadi secara normal
selama proses perkembangan dan penuaan semua jaringan tubuh

 Ringkasan

 Mifta Cahya Kusuma - 2101


 Live
 Ketepatan
 53%
 Peringkat71/225
 Skor15290
 Statistik Performa

 17
 Benar

 12
 Salah

 25 s
 Waktu/Pertanyaan

3
 Tidak dijawab
 Tinjau Pertanyaan
 Klik pertanyaan untuk melihat jawabannya
 Pelajari Kartu Flash
 13.
 Suatu senyawa toksik dapat menimbulkan efek keracunan yang
bersifat kronis atau akut. Kapankah efek keracunan dinyatakan kronis?
 Efek toksik terjadi setelah terpapar toksikan dosis yang kecil dalam
jangka pendek
 Efek toksik timbul terus menerus dalam jangka waktu lama
 Efek toksik timbul setelah terpapar toksikan dalam jumlah besar
 Efek toksik timbul setelah paparan berkali-kali dalam waktu singkat
 Efek toksik timbul setelah paparan bertahun-tahun
 15.
 Kelarutan xenobiotik berpengaruh pada toksokinetiknya. Bagaimana
akibatnya jika suatu xenibiotik bersifat lipofil?
 Sulit terlarut
 Distribusinya terbatas
 Ekskresinya melalui feces
 Mudah terabsorbsi di otak
 Sulit menembus membrane sel
 16.
 Salah satu tujuan disusunnya perundang-undangan dalam bidang
narkotika dan psikotropika adalah
 Menjamin keamanan distribusi
 Menjamin supaya tidak salah dosis
 Menjamin keseragaman kualitas produk
 Menjamin ketersediaannya untuk pelayanan kesehatan
 Menjamin supaya tidak timbul efek samping pengobatan
 17.
 Psikotropika adalah obat yang banyak digunakan untuk terapi
gangguan perilaku, tetapi menyebabkan ketergantuan yang potensinya
ringan. Obat apakah yang termasuk dalam golongan ini?
 Diazepam
 Luminal
 Fenitoin
 Benzodiazepine
 Bromoheksan
 18.
 Yang tidak tergolong logam berat adalah:
 Hg
 Pb
 Ca
 Ag
 20.
 Alkohol, disamping mengakibatkan cacat lahir bayi juga hasil
metabolismenya bersifat toksik pada hepar. Apakah efek toksik pada
organ tersebut?
 Hepatitis
 Steatosis
 Kanker hati
 Hemangiosarkoma
 Sirrosis
 21.
 Jika metabolit lebih toksik dari zat asalnya, keadaan berikut ini akan
meningkatkan toksisitasnya:
 Inhibisi enzim pemetabolisme
 Mempercepat ekskresi
 Stimulasi enzim pemetabolisme
 Penambahan zat yang dimetabolisme dengan enzim yang sama
 22.
 Arsenik adalah senyawa yang sangat toksik, antara lain bersifat
kardiotoksik, ditandai dengan gejala ….
 Vasokonstriksi
 Vasodilatasi
 Arterioskerosis
 Leukemia
 Anemia
 25.
 Sampel rambut dan kuku yang dijadikan sebagai sampel pemeriksaan
zat toksik memiliki kelebihan dan kekurangan. Apakah kelebihannya?
 analisisnya mudah
 konsentrasi racun tinggi
 tersedia banyak metode
 masih bisa diperoleh pada korban meninggal
 bisa untuk mendeteksi banyak racun dan obat
 28.
 Salah satu mekanisme kerja suatu senyawa toksik adalah membentuk
methemoglobin, maka efek toksik yang dapat ditimbulkan adalah ….
 Aritmia
 Anemia
 Hipoksia
 Takikardia
 Bradikardia
 31.
 Merupakan kegunaan atau tujuan dilakukannya uji toksisitas akut,
kecuali:
 Menentukan dosis uji farmakologi
 Penggolongan zat uji
 Mengetahui toksisitas jangka panjang
 Menentukan dosis letal median
 32.
 Merupakan wujud efek toksik karena adanya gangguan fungsional dari
organ atau system endokrin:
 degenerasi sel
 nekrosis
 hipertensi
 inflamasi
 1.
 Apa yang dimaksud dengan biotransformasi?
 merubah xenobiotika dibantu dengan oksidase reduksi dan hidrasi
serta diantu dengan konjugasi menjadi metaboli
 2.
 Apakah pengaruh kelarutan terhadap distribusi xenobiotik?
 xenobiotik yang polar akan lebih larut terhadap air dan non polar akan
lebih llarut terhadap lemak, sehingga zat yang polar akan lebih masuk
ke dalam sistem sistemik dalam tubuh dan efeknya lebih toksik karena
lebih diserap
 3.
 Apakah biotransformasi mengakhiri toksisitas suatu xenobiotik?
 tidak, biotransformasi merupakan proses metabolisme toksikan di
dalam tubuh dan pada proses ini xenobiotik diubah menjadi metabolit.
akhir toksisitas yaitupada eliminasi atau ekskresi
 5.
 Apa yang dimaksud dengan kerja toksik berikut:
 a. Inhibisi enzim
 b. inhibisi transport oksigen
 c. interaksi dengan fungsi sel.
 Sebutkan masing-masing contoh bahan toksiknya!
 a. kerja toksik dibantu oleh enzim tertentu, b kerja atau transpor toksik
dibantu oleh oksigen. c. kerja dibantu atau dipengaruhi fungsi sel
membran untuk menembus atau mengahntarkan toksik
 6.
 Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang narkotika!
 uu no 35 tentang kesehatan
 7.
 Jelaskan tahapan yang diterjadi pada suatu senyawa toksik jika masuk
ke dalam tubuh manusia?
 ADME. toksik akan mengalami proses absoebsi dimana toksik akan
masuk melalui pintu masuk setelah itu toksikan akan di distribusi ke
organ target lalu metabolisme dan pada proses metabolisme ini akan
terjadi perubahan zat non polar menjadi polar dehingga dapat di
ekskresi atau eliminasi dan zat toksik akan dibuang
 9.
 Bagaimana bisa seseorang itu terkena gangguan hati karena racun,
sedangkan hati memiliki fungsi sebagai penawar/detoksifikasi racun?
Jelaskan dengan contoh!
 karena fungsi hati rusak dan tidak dapat menajlankan fungsinya untuk
mengekskresi zat toksik dan ada racun yang tidak bisa diekskresi
seperti glikogaen
 10.
 Apa hubungan antara ilmu toksikologi dengan ilmu farmasi? Jelaskan
 toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang adme dari toksik
dan ilmu farmasi juga mempelajari adme dari obat, toksik dan obat itu
sama tetapi dosis yang membedakan keduanya. dosis berlebih dapayt
menjadi racun dan dosis yang tepat menjadi obat
 12.
 Jelaskan jenis-jenis zat toksik berdasarkan sumbernya
 a;lani buatan, domestik bentk titik area dan komerial industri
 14.
 Pada pengguna narkotika cenderung mengalami kondisi yang ditandai
dengan adanya dorongan, keinginan yang kuat untuk menggunakan
obat tertentu lagi walaupun tahu konsekuensi negatifnya. Disebut
apakah kondisi tersebut?
 Gejala putus obat
 Toleransi
 Adiksi
 Habituasi
 depedensi
 19.
 Semua zat adalah racun, takaran yang tepat yang membedakan antara
racun,obat atau makanan. Ini adalah pernyataan:
 Loomis
 Paracelsus
 Timbrell
 Klaasen
 23.
 Asap rokok merupakan sumber zat toksik yang berbahaya terutama
terhadap paru-paru. Salah satunya adalah terjadinya perluasan alveoli
sehingga kemampuan pertukaran gas menurun. Disebut apakah efek
toksik ini?
 Bronchitis
 Fibrosis paru
 Edema paru
 Kanker paru
 Emfisema
 24.
 Suatu bahan toksikan dapat menyebabkan perubahan pH lokal yang
kuat yang dapat mengubah keratin kulit yang menimbulkan
pembengkakan karena penyerapan air. Sebutkan contoh bahan
toksiknya!
 NaOH
 H2SO4
 HCl
 Etanol
 Kloroform
 26.
 Ikatan protein berpengaruh juga pada intensitas kerja, lama kerja
toksik dan eliminasi xenobiotika dari dalam tubuh. Apa akibatnya jika
suatu xenobiotik memiliki ikatan protein yang tinggi?
 Sulit dieliminasi
 efeknya lebih cepat
 Intensitas kerjanya tinggi
 intensitas kerjanya lama
 sulit menimbulkan efek
 27.
 Biotransformasi adalah proses perubahan senyawa xenobiotik yang
melibatkan enzim, yang bertujuan ….
 Mengubah senyawa menjadi lipofil
 Mengubah senyawa menjadi hidrofil
 Menguraikan senyawa toksik
 Melarutkan senyawa toksik
 Menghilangkan sifat toksik
 29.
 Efek merugikan tetapi relative tidak berbahaya yang timbul karena
penggunaan obat pada dosis lazim:
 Efek samping
 Efek merugikan
 Efek local
 Efek lethal
 Efek toksik
 30.
 Zat yang paling sukar menembus membrane sel adalah yang bersifat:
 Polar dan tidak terion
 Non polar dan terion
 Nonpolar dan tidak terion
 Polar dan terion


 Ringkasan

 avatar
 Mifta Cahya Kusuma - 2101
 Live

 Ketepatan
 53%
 Peringkat
 71/225
 Skor
 15290
 Statistik Performa
 17
 Benar
 12
 Salah
 25 s
 Waktu/Pertanyaan
 3
 Tidak dijawab
 Tinjau Pertanyaan
 Klik pertanyaan untuk melihat jawabannya

 13. Suatu senyawa toksik dapat menimbulkan efek keracunan yang bersifat
kronis atau akut. Kapankah efek keracunan dinyatakan kronis?
 Efek toksik terjadi setelah terpapar toksikan dosis yang kecil dalam jangka
pendek

 Efek toksik timbul terus menerus dalam jangka waktu lama

 Efek toksik timbul setelah terpapar toksikan dalam jumlah besar

 Efek toksik timbul setelah paparan berkali-kali dalam waktu singkat

 Efek toksik timbul setelah paparan bertahun-tahun


 15. Kelarutan xenobiotik berpengaruh pada toksokinetiknya. Bagaimana
akibatnya jika suatu xenibiotik bersifat lipofil?
 Sulit terlarut

 Distribusinya terbatas

 Ekskresinya melalui feces

 Mudah terabsorbsi di otak

 Sulit menembus membrane sel


 16. Salah satu tujuan disusunnya perundang-undangan dalam bidang
narkotika dan psikotropika adalah
 Menjamin keamanan distribusi

 Menjamin supaya tidak salah dosis

 Menjamin keseragaman kualitas produk

 Menjamin ketersediaannya untuk pelayanan kesehatan

 Menjamin supaya tidak timbul efek samping pengobatan


 17. Psikotropika adalah obat yang banyak digunakan untuk terapi gangguan
perilaku, tetapi menyebabkan ketergantuan yang potensinya ringan. Obat
apakah yang termasuk dalam golongan ini?
 Diazepam

 Luminal

 Fenitoin

 Benzodiazepine

 Bromoheksan


 18. Yang tidak tergolong logam berat adalah:
 Hg

 Pb

 Ca

 Ag


 20. Alkohol, disamping mengakibatkan cacat lahir bayi juga hasil
metabolismenya bersifat toksik pada hepar. Apakah efek toksik pada organ
tersebut?
 Hepatitis

 Steatosis

 Kanker hati

 Hemangiosarkoma

 Sirrosis


 21. Jika metabolit lebih toksik dari zat asalnya, keadaan berikut ini akan
meningkatkan toksisitasnya:
 Inhibisi enzim pemetabolisme

 Mempercepat ekskresi

 Stimulasi enzim pemetabolisme

 Penambahan zat yang dimetabolisme dengan enzim yang sama


 22. Arsenik adalah senyawa yang sangat toksik, antara lain bersifat
kardiotoksik, ditandai dengan gejala ….
 Vasokonstriksi

 Vasodilatasi

 Arterioskerosis

 Leukemia

 Anemia


 25. Sampel rambut dan kuku yang dijadikan sebagai sampel pemeriksaan zat
toksik memiliki kelebihan dan kekurangan. Apakah kelebihannya?
 analisisnya mudah

 konsentrasi racun tinggi

 tersedia banyak metode

 masih bisa diperoleh pada korban meninggal

 bisa untuk mendeteksi banyak racun dan obat


 28. Salah satu mekanisme kerja suatu senyawa toksik adalah membentuk
methemoglobin, maka efek toksik yang dapat ditimbulkan adalah ….
 Aritmia

 Anemia

 Hipoksia

 Takikardia

 Bradikardia


 31. Merupakan kegunaan atau tujuan dilakukannya uji toksisitas akut,
kecuali:
 Menentukan dosis uji farmakologi

 Penggolongan zat uji

 Mengetahui toksisitas jangka panjang

 Menentukan dosis letal median


 32. Merupakan wujud efek toksik karena adanya gangguan fungsional dari
organ atau system endokrin:
 degenerasi sel

 nekrosis

 hipertensi

 inflamasi


 1. Apa yang dimaksud dengan biotransformasi?
 merubah xenobiotika dibantu dengan oksidase reduksi dan hidrasi serta diantu
dengan konjugasi menjadi metaboli

 2. Apakah pengaruh kelarutan terhadap distribusi xenobiotik?
 xenobiotik yang polar akan lebih larut terhadap air dan non polar akan lebih
llarut terhadap lemak, sehingga zat yang polar akan lebih masuk ke dalam
sistem sistemik dalam tubuh dan efeknya lebih toksik karena lebih diserap

 3. Apakah biotransformasi mengakhiri toksisitas suatu xenobiotik?
 tidak, biotransformasi merupakan proses metabolisme toksikan di dalam tubuh
dan pada proses ini xenobiotik diubah menjadi metabolit. akhir toksisitas
yaitupada eliminasi atau ekskresi

 5. Apa yang dimaksud dengan kerja toksik berikut: a. Inhibisi enzim b.
inhibisi transport oksigen c. interaksi dengan fungsi sel. Sebutkan masing-
masing contoh bahan toksiknya!
 a. kerja toksik dibantu oleh enzim tertentu, b kerja atau transpor toksik dibantu
oleh oksigen. c. kerja dibantu atau dipengaruhi fungsi sel membran untuk
menembus atau mengahntarkan toksik

 6. Sebutkan undang-undang yang mengatur tentang narkotika!
 uu no 35 tentang kesehatan

 7. Jelaskan tahapan yang diterjadi pada suatu senyawa toksik jika masuk ke
dalam tubuh manusia?
 ADME. toksik akan mengalami proses absoebsi dimana toksik akan masuk
melalui pintu masuk setelah itu toksikan akan di distribusi ke organ target lalu
metabolisme dan pada proses metabolisme ini akan terjadi perubahan zat non
polar menjadi polar dehingga dapat di ekskresi atau eliminasi dan zat toksik
akan dibuang

 9. Bagaimana bisa seseorang itu terkena gangguan hati karena racun,
sedangkan hati memiliki fungsi sebagai penawar/detoksifikasi racun? Jelaskan
dengan contoh!
 karena fungsi hati rusak dan tidak dapat menajlankan fungsinya untuk
mengekskresi zat toksik dan ada racun yang tidak bisa diekskresi seperti
glikogaen

 10. Apa hubungan antara ilmu toksikologi dengan ilmu farmasi? Jelaskan
 toksikologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang adme dari toksik dan
ilmu farmasi juga mempelajari adme dari obat, toksik dan obat itu sama tetapi
dosis yang membedakan keduanya. dosis berlebih dapayt menjadi racun dan
dosis yang tepat menjadi obat

 12. Jelaskan jenis-jenis zat toksik berdasarkan sumbernya
 a;lani buatan, domestik bentk titik area dan komerial industri

 14. Pada pengguna narkotika cenderung mengalami kondisi yang ditandai
dengan adanya dorongan, keinginan yang kuat untuk menggunakan obat
tertentu lagi walaupun tahu konsekuensi negatifnya. Disebut apakah kondisi
tersebut?
 Gejala putus obat

 Toleransi

 Adiksi

 Habituasi

 depedensi


 19. Semua zat adalah racun, takaran yang tepat yang membedakan antara
racun,obat atau makanan. Ini adalah pernyataan:
 Loomis

 Paracelsus

 Timbrell

 Klaasen


 23. Asap rokok merupakan sumber zat toksik yang berbahaya terutama
terhadap paru-paru. Salah satunya adalah terjadinya perluasan alveoli sehingga
kemampuan pertukaran gas menurun. Disebut apakah efek toksik ini?
 Bronchitis

 Fibrosis paru

 Edema paru

 Kanker paru

 Emfisema


 24. Suatu bahan toksikan dapat menyebabkan perubahan pH lokal yang kuat
yang dapat mengubah keratin kulit yang menimbulkan pembengkakan karena
penyerapan air. Sebutkan contoh bahan toksiknya!
 NaOH

 H2SO4

 HCl

 Etanol

 Kloroform


 26. Ikatan protein berpengaruh juga pada intensitas kerja, lama kerja toksik
dan eliminasi xenobiotika dari dalam tubuh. Apa akibatnya jika suatu
xenobiotik memiliki ikatan protein yang tinggi?
 Sulit dieliminasi

 efeknya lebih cepat

 Intensitas kerjanya tinggi

 intensitas kerjanya lama

 sulit menimbulkan efek


 27. Biotransformasi adalah proses perubahan senyawa xenobiotik yang
melibatkan enzim, yang bertujuan ….
 Mengubah senyawa menjadi lipofil

 Mengubah senyawa menjadi hidrofil

 Menguraikan senyawa toksik

 Melarutkan senyawa toksik

 Menghilangkan sifat toksik


 29. Efek merugikan tetapi relative tidak berbahaya yang timbul karena
penggunaan obat pada dosis lazim:
 Efek samping

 Efek merugikan

 Efek local

 Efek lethal

 Efek toksik


 30. Zat yang paling sukar menembus membrane sel adalah yang bersifat:
 Polar dan tidak terion

 Non polar dan terion

 Nonpolar dan tidak terion

 Polar dan terion

Anda mungkin juga menyukai