Anda di halaman 1dari 9

EMFISEMA

Kelompok 8
1. Fisca Patrisia Syafita
2. Ica Winanda Anggraini
3. Nadia Ayu Sasnita
4. Nadila Putri
5. Norma Sakinah
Pengertian

Emfisema merupakan keadaan dimana alveoli menjadi


kaku mengembang dan terus menerus terisi udara
walaupun ekspirasi.
Emfisema merupakan morfologik didefisiensikan
sebagai abnormal ruang-ruang paru distal dari
bronkiolus terminal dengandestruksi dindingnya.
Emfisema adalah penyakit obstruksi kronik akibat
kurangnyaelastisitas paru dan luas permukaan
alveoli
Jenis emfisema yang diklasifikasikan berdasarkan
perubahan yang terjadi dalam paru yaitu 

a.Emfisema Panlobulor ( Panacinar )


Emfisema panlobulor melibatkan seluruh lobules respiratorius.Bentuk morfologik
yang lebih jarang, alveolus
mengalami pembesaran serta kerusakan secara merata mengenai bagian ainusyang
sentral maupun yang perifer

b.Emfisema Sentrilobulor
Emfisema sentrilobulor hanya menyerang bagian bronkiolusrespiratorius dan duktus
alveolaris. Dinding- dinding mulai berlubang,membesar, bergabung dan akhirnya
cenderung menjadi satu ruangsewaktu dinding- dinding mengalami integritas.
Etiologi

Beberapa hal yang dapat menyebabkan emfisema paru yaitu:


a. Rokok Rokok secara patologis dapat menyebabkan gangguan pergerakan silia pada jalan nafas,
menghambat fungsi makrofagalveolar, menyebabkan hipertrofi dan hiperplasia kelenjar mukus
bronkus. merokok merupakan penyebab utama emfisema. Akan tetapi pada sedikit pasien (dalam
presentasi kecil) terdapat predisposisifamiliar terhadap emfisema yang yang berkaitan dengan
abnormalitas protein plasma, defisiensi antitripsin-alpha1yang merupakan suatuenzim inhibitor. Tanpa
enzim inhibitor ini, enzim tertentu akanmenghancurkan jaringan paru. Individu yang secara ganetik
sensitiveterhadap faktor-faktor lingkungan (merokok, polusi udara, agen-ageninfeksius, dan alergen)
pada waktunya akan mengalami gejala-gejalaobstruktif kronik.

b. Polusi Polutan industri dan udara juga dapat menyebabkanemfisema. Insiden dan angka kematian
emfisema bisa dikatakanselalu lebih tinggi di daerah yang padat industrialisasi, polusi udaraseperti
halnya asap tembakau, dapat menyebabkan gangguan padasilia menghambat fungsi makrofag alveolar
Etiologi

C. Infeksi
Infeksi saluran pernapasan akan menyebabkan kerusakan paru lebih berat. Penyakit infeksi saluran
nafas seperti pneumonia,bronkiolitis akut dan asma bronkiale dapat obstuksi jalan nafas yang akhirnya
menyebabkan terjadinya emfisema
d. Genetik
Defisiensi alfa-1 antitripsin. Cara yang tepat bagaimana defisiensi antitripsin dapat menimbulkan
emfisema masih belum jelas.
e. Obstruk saluran napas
Emfisema terjadi karena tertutupnya lumen bronkus atau bronkiolus sehingga terjadi mekanisme ventil.
Udara dapat masuk ke dalam alveolus pada waktu inspirasi akan tetapi tidak dapat keluar pada waktu
ekspirasi. Etiologinya ialah benda asing dalam lumen dengan reaksi lokal,tumor intrabronkial di
mediastinum,kongenital. Pada jenis yang terakhir,obstruksi dapat disebabkan oleh efek tulang rawan
bronkus
Patofisiologi

Emfisema paru merupakan suatu pengembangan paru disertai perobekan alveolus-


alveolus yang tidak dapat pulih, dapat bersifat menyeluruh atau terlokalisasi, mengenai
sebagian atau seluruh paru.

Pada emfisema paru penyempitan saluran nafas terutama disebabkan elastisitas paru
yang berkurang. Pada paru-paru normal terjadi keseimbangan antara tekanan yang
menarik jaringan paru ke laur yaitu disebabkan tekanan intrapleural dan otot-otot
dinding dada dengan tekanan yang menarik jaringan paru ke dalam yaitu elastisitas
paru.
Manifestasi Klinik

 Batuk
 Sputum putih, jika ada infeksi menjadi purulen atau purulen
atau mukopurulen
 Sesak sampai menggunakan otot-otot pernafasan tambahan
 Nafas terengah-engah disertai dengan suara seperti peluit
 Dada berbentuk seperti tong, otot leher tampak
menonjol,membungkuk
 Bibir tampak kebiruan
 Berat badan menurun akibat nafsu makan menurun
 Batuk menahun
Thank
You

Anda mungkin juga menyukai