A
DISUSUN OLEH:
SHOFURA RASYIDAH
P27241017043
SEMESTER 3
KELAS 3A
Emfisema merupakan gangguan pengembangan
paru-paru yang ditandai oleh pelebaran ruang
udara di dalam paru-paru disertai destruksi
jaringan.
Keturunan
Biasanya terjadi pada penderita dengan defisiensi enzim alfa 1
antitripsin. Defisiensi alfa 1 antitripsin adalah suatu kelainan yang
diturunkan secara autosom resesif. Emfisema paru akan lebih cepat
timbul bila penderita tersebut merokok.
Infeksi
Infeksi saluran pernafasan atas pada seorang penderita bronkhitis
kronis hampir selalu melipatkan infeksi paru bagian bawah, dan
menyebabkan kerusakan paru bertambah. Eksaserbasi bronkhitis
kronis disangka paling sering diawali dengan infeksi virus, yang
kemudian menyebabkan infeksi sekunder oleh bakteri.
ETIOLOGI Hipotesis Elastase-Antielastase
Perubahan keseimbangan antara keduanya akan menimbulkan
kerusakan pada jaringan elastis paru. Struktur paru akan berubah
dan timbulah emfisema.
Polusi
Insiden dan angka kematian emfisema bisa dikatakan selalu lebih
tinggi di daerah yang padat industrialisasi, polusi udara seperti
halnya asap tembakau, dapat menyebabkan gangguan pada silia
menghambat fungsi makrofag alveolar. Sebagai faktor penyebab
penyakit, polusi tidak begitu besar pengaruhnya tetapi bila ditambah
merokok resiko akan lebih tinggi.
Pengaruh usia.
Penurunan Sering
berat merasa
Sering badan kelelahan Berkurang
merasa -nya nafsu
gelisah makan
Batuk
Edema
kronis
Tanda Penurunan
kemampuan
Sesak
napas dan untuk
berolahrag
Gejala a
Kesulitan selama ekspirasi pada
Terjadi kerusakan pada dinding
emfisema merupakan akibat dari
alveolus yang akan menyebabkan
adanya destruksi dinding (septum)
over distensi permanen ruang udara.
diantara alveoli, jalan napas kolaps
Perjalanan udara akan terganggu
sebagian, dan kehilangan elastisitas
akibat dari perubahan ini.
untuk mengerut atau recoil.
Kerja napas meningkat dikarenakan Pada saat alveoli dan septum kolaps,
terjadinya kekurangan fungsi udara akan tertahan diantara ruang
jaringan paru-paru untuk melakukan alveolus (disebut blebs) dan diantara
pertukaran O2 dan CO2. Emfisema parenkim paru-paru (disebut bullae).
juga menyebabkan destruksi kapiler Proses ini akan meningkatkan
paru-paru, selanjutnya terjadi ventilatori pada ‘dead space’ atau
penurunan perfusi O2 dan area yang tidak mengalami
penurunan ventilasi pertukaran gas atau darah.
Prognosis
https://www.academia.edu/231103
00/Emfisema-paru
Thanks for your attention