Anda di halaman 1dari 4

Saya seorang manusia, yang lahir di Pulau Tinggi, pada 5 September 2001

dirumah orang tua saya. Dan saya diberi nama Mayang Utari. Semenjak lahir sampai
sekarang saya masih tinggal bersama orang tua saya tepatnya di Pulau
tinggi,Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar, Kota Pekanbaru, Provinsi Riau.

Saya hanya manusia biasa, yang tak sempurna dan kadang salah. Saya
seringkali dipanggil Ayang oleh teman teman saya, oh iya, sekarang saya berstatus
sebagai seorang Mahasiswi di salah satu Universitas Swasta di Riau, yaitu Sekolah
Tinggi Ilmu Farmasi Riau. Sekarang saya baru memasuk semester pertama

Menurut saya, saya hidup untuk melalui fase percobaan, apakah saya layak
untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik atau bahkan lebih buruk. Jadi dalam
menjalankan kehidupan ini yang selalu saya ingat adalah tujuan akhir yang ingin saya
capai dan bagaimana cara saya untuk mencapai tujuan tersebut, haruss dengan cara
yang benar.

.
“Indonesia Menuju Sehat Tahun 2030”

Indonesia, negeri yang saya, anda, dan kita semua cintai. Negri yang subur,
kaya raya sumber daya alamnya, banyak hal yang bisa kita manfaatkan agar semua
harta karun yang tersimpan di bumi Indonesia ini dapat kita maksimalkan dan dapat
kita olah untuk kepentingan dan kebutuhan masyarakat. Terutama keanekaragaman
hayati di Indonesia yang tanahnya terkenal subur ini, sebagaimana dalam sebuah lagu
“tanah kita tanah surga, tongkat kayu dan batu pun jadi tanaman”. Tentu saja sudah
tidak asing lagi ditelinga kita mendengar lirik lagu tersebut,tentu saja hal itu sesuai
dengan faktanya. Dan mari kita ingat sejarah kelam Negri kita ini yang dulu dijajah
oleh bangsa Eropa, bukankah salah satu penyebabnya ialah para penjajah itu ingin
menguasai rempah-rempah di Indonesia? Tentu saja. Mengapa? Karna mereka tau
khasiat akan tanaman tersebut jika diolah dengan cara yang benar. Dan kita pun
seharusnya mampu menjaga semua yang telah diberikan sang pencipta kepada kita.

Berbicara tentang keanekaragaman di Indonesia terutama “Keanekaragaman


Hayati” yang bisa kita manfaatkan untuk bahan obat obatan di dunia medis, memang
sudah banyak dilakukan penelian oleh para ahli dan sudah banyak dikembangkan.
Nah tugas kita sebagai masyarakat Indonesia adalah membantu menjaga dan
melestarikan keanekaragaman hayati tersebut, bukan hanya karna tanamannya dapat
dijadikan obat-obatan namun seperti halnya sekarang, permasalahan “Kabut Asap”
diberbagai daerah di Indonesia yang seringkali terjadi di musim kemarau, hal ini tentu
saja mengganggu kesehatan kita, apalagi anak anak yang daya tahan tubuhnya lemah,
akan mudah terserang berbagai macam penyakit, misalnya ISPA, gangguan
penglihatan dan masih banyak lagi efek sampingnya. Belum lagi permasalahan air
bersih yang sulit didapatkan, sudah terbayang bukan bagaimana efeknya? Yaaa tentu
saja kita ikut prihatin mendengar dan melihat hal tersebut yang nantinya akan
mendatangkan masalah kesehatan terhadap masyarakat.
Memang kita tidak bisa menyalahkan siapa pun, ingin menyalahkan pun
percuma, apakah dengan menyalahkan orang lain semua permasalahan itu akan
teratasi? Oh no! Itu hanya akan menambah masalah baru dan masalah lama pun tak
kunjung terselesaikan. Nah, lalu bagaimana? Kita harus bijak dalam bertindak dan
mampu menemukan solusi dai permasalahan tersebut. Karna 1 tindakan lebih baik
dari pada 1000 ide yang tak kunjung terlaksana dan hanya omong belaka. Jadi mulai
sekarang marilah kita gerakkan “Indonesia Menuju Sehat 2030!”. Tentu saja butuh
waktu untuk melakukan perubahan besar, namun Kalau Bukan Sekarang, Kapan lagi?
Kalau Bukan Kita Siapa Lagi?

Pemerintah pun sudah menangani hal ini dengan serius, contohnya saja pada
saat siaran Pers, di Jakarta (31/7) tentang Komitmen Serius Indonesia dalam
Melaksanakan Sustainable Development Goals 2015-2030. Yang didalamnya
terdapat 17 tujuan agar Indonesia dapat mengakhiri segala bentuk kemiskinan,
kelaparan, krisi air bersih, krisis kesehatan dan menjamin kesejahteraan rakyat. Untuk
itu Indonesia sudah menyusun Rencana Aksi Nasional(RAN) dan Rencana Aksi
Daerah(RAD) sebagai tindak lanjut dari komitmen Indonesia ini.

Paradigma masyarakat dalam mencegah lebih baik dari pada mengobati,


memang sesuatu yang sulit diubah. Tentu saja hal ini merupakan tugas rumah untuk
Indonesia agar menjadikan Indonesia menuju sehat 2030, karna pada 17 tujuan
pemerintah dalam SDGs itu pun, Unilever belum memaksimalkan kontribusinya.
Banyak tantangan yang dihadapi untuk mencapai suatu tujuan, apalagi tujuan besar
seperti ini. Contohnya saja dimulai dari hal yang kecil, himbauan untuk menjaga
lingkungan, membuang sambah ditempatnya, apakah menurut anda sudah banyak
yang melakukan hal tersebut? Ya lihat saja fakta yang terjadi dilapangan, bagaimana
kita ingin udara yang bersih tanpa polusi dari sampah sampah yang dibuang
sembarangan? Belum lagi hal lainnya yang dapat memperburuk kualitas udara
disekitar kita. Misalnya asap kendaraan, asap pabrik, penebangan hutan, kebakaran
hutan yang tentu saja akan menjadi tantangan untuk menjadikan Indonesia sebagai
Negara yang sehat dan bersih dari polusi.
Nah, sekarang saya ingin bicara tentang peran anak farmasi, tentang Apoteker,
yang tentu saja memiliki peran penting mengenai tujuan Indonesia Menuju Sehat ini.
Sebagai sosok yang berperan penting dalam dunia obat, tentu saja mereka juga
memiliki kiat kiat penting bagaimana cara mencegah dan menjag diri agar tidak
mudah terserang masalah kesehatan, karna mereka tidak hanya mempelajari
mengenai cara meracik obat namun mereka juga harus memahami dari mana dan
mengapa penyakit itu bisa terjadi lalu bagaimana cara mengatasinya. Jadi sebagai
seseorang yang memahami sedikit lebih banyak mengenai masalah kesehatan, peran
yang dilakukan seorang pharmacist disini ialah banyak melakukan sosialisasi dengan
masyarakat awam agar mereka memilki pemahaman dan bisa menerapkan paradigma
“mencegah itu lebih baik dari pada mengobati”

Tentu saja program Indonesia Menuju Sehat 2030 ini bisa terwujud jika
semua pihak saling berkontribusi, pemerintah harus lebih sering melakukan
sosialisasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang program program
yang dicanangkan pemerintah, serta bagaimana cara masyarakat untuk berprilaku
hidup sehat, pemeliharaan dan peningkatan kesehatan serta bagaimana
pencegahannya. Nah oleh karna itu sebagai seorang mahasiswa saya ingin mengajak
semua readers agar bisa memahami pentingnya pola hidup sehat dan bagaimana cara
kita agar bisa mendukung program program yang dicanangkan pemerintah, apalagi
sebagai seorang mahasiswi seperti saya, tugas saya, dan kita semua bukan ke kampus
menuntut ilmu tapi kita jugaharuss bisa mengamalkannya agar ilm itu dapat memberi
manfaat. So, mari kita semua mulai dari diri sendiri untuk kepentingan dan kebaikan
kita bersama dan demi Indonesia yang kita cintai ini.

Anda mungkin juga menyukai