Review Jurnal
01
Definisi Kolesterol &
Definisi Uji
Antikoleterol
Definisi Kolesterol
Kolesterol adalah suatu zat lemak yang beredar di dalam darah,
dan terbentuk secara alamiah dan secara umum memiliki fungsi untuk
membangun dinding didalam sel (membran sel) dalam tubuh, selain itu
kolesterol juga berperan dalam hormon korteks adrenal, vitamin D dan
membentuk garam empedu yang membantu usus untuk menyerap lemak.
Lemak dalam darah terdiri dari kolesterol, trigliserida, fosfolipid dan
asam lemak bebas. Lemak merupakan salah satu zat gizi yang sangat
diperlukan oleh tubuh kita disamping zat gizi lain seperti karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral.
Definisi Kolesterol
Keterangan :
A = % Kolestrol yang berkurang
B = Absorbansi kolestrol + sampel
C = Absorbansi kontrol positif
Review Jurnal In
Vitro
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan aktivitas antikolesterol ekstrak
etanol daun gedi (Abelmoschus Manihot (L.) Medik) secara in vitro serta
menentukan nilai EC50
Daun gedi mengandung senyawa berkhasiat polifenol, yaitu : tanin terkondensasi, fenolik dan
flavonoid yang diketahui dapat menurunkan kolesterol darah. Ekstrak flavonoid dan steroid yang
diisolasi dari daun gedi (Abelmoschus manihot (L.) Medik) menunjukkan penurunan kadar kolesterol
sebesar 84.45% pada ekstrak flavonoid, dan menurunkan kolesterol sebesar 72.53% pada ekstrak
steroid.
Prinsip uji Lieberman Burchard untuk mengidentifikasi senyawa golongan steroid salah satunya adalah
kolesterol. Pereaksi Lieberman Burchard merupakan campuran antara asam setat anhidrat dan asam sulfat pekat.
Asam asetat anhidrat digunakan untuk mengekstraksi kolesterol, memastikan media bebas air dan membentuk
turunan asetil dari steroid, asam sulfat pekat ditetesi melewati dinding akan menghasilkan warna hijau untuk
senyawa steroid termasuk kolesterol. Penambahan kloroform untuk melarutkan kolesterol, karena 1 bagian
kolesterol yang bersifat non polar larut dalam pelarut non polar yaitu 4,5 bagian kloroform sesuai dengan prinsip
“like dissolve like” maka senyawa non polar akan larut non polar (Lehninger 1988).
Mekanisme yang terjadi dalam uji ini ketika asam sulfat ditambahkan ke dalam campuran yang berisi
kolesterol, maka molekul air berpindah dari gugus C 3 kolesterol, kolesterol kemudian teroksidasi membentuk 3,5-
kolestadiena. Produk ini dikonversi menjadi polimer yang mengandung kromofor yang menghasilkan warna hijau.
Warna ini disebabkan karena adanya gugus hidroksi (−OH) dari kolesterol bereaksi dengan pereaksi Lieberman
Burchard dan meningkatkan konjugasi dari ikatan tak jenuh dalam cincin yang berdekatan. Warna hijau ini
menandakan hasil yang positif.
Dilakukan uji aktivitas antikolesterol dengan metode Lieberman-Burchard yang sangat spesifik
digunakan untuk mengukur senyawa golongan steroid salah satunya yaitu kolesterol, jenis steroid yang terdapat
pada tumbuhan yaitu fitosterol yang dimana struktur molekularnya identik dengan kolesterol
Uji Potensi Antikolesterol
Pembuatan Larutan Stok Penentuan Panjang Gelombang Maksimum
Kolesterol 500 ppm
Hasil yang didapatkan dari operating time yaitu waktu pengukuran yang
stabil
Persamaan regresi linier sederhana merupakan suatu Absorbansi adalah rasio intensitas cahaya
model persamaan yang menggambarkan hubungan satu variabel yang diserap dengan intensitas cahaya yang
bebas (X) dimana disini adalah konsentrasi ppm, dengan satu datang . Besarnya daya serap atau serapan
variabel tak bebas (Y) % inhibisi, yang biasanya digambarkan tergantung pada kandungan zat
dengan garis lurus, didalamnya.
Dilakukan pengukuran % inhibisi kolesterol pada sampel ekstrak etanol daun gedi
(Abelmoschus manihot (L.) Medik) dibuat deret konsentrasi yaitu 1001.56; 2003.12;
3004.68; 4006.24; dan 5007.8 ppm, dari konsentrasi tersebut dilakukan pengukuran
kolesterol dengan penambahan pereaksi Lieberman-Burchard yang terdiri dari asam
asetat anhidrat untuk mengektraksi kolesterol, memastikan media bebas air dan
membentuk turunan asetil sedangkan asam sulfat pekat untuk menghasilkan warna
hijau untuk senyawa steroid termasuk kolesterol, jenis steroid yang terdapat pada
tumbuhan yaitu fitosterol yang dimana struktur molekularnya identik dengan
kolesterol.Pada proses pengerjaan larutan kolesterol harus terbungkus aluminium foil
karena bersifat fotodegradasi dimana tidak stabil terhadap cahaya. Hasil % inhibisi
kolesterol pada ekstrak sampel dapat dilihat pada tabel 2.
Dari tabel tersebut dapat dilihat absorbansi kolesterol awal 500 ppm
yaitu 0.904, dibuat deret konsentrasi ekstrak sampel 1001.56 ppm
hingga 5007.8 ppm dengan penambahan kolesterol 500 ppm pada
esktrak daun gedi memberikan penurunan absorbansi dari 0.622
hingga 0.449, dapat dilihat bahwa konsentrasi ekstrak berbanding
terbalik dengan absorbansi ekstrak, semakin tinggi konsentrasi ekstrak
maka nilai absorbansi ekstrak menurun karena adanya pengaruh
penghambatan kolesterol pada ekstrak. Setelah diketahui absorbansi
dari ekstrak kemudian dihitung % inhibisi tiap konsentrasi. Semakin
rendah nilai absorbansi maka semakin tinggi % inhibisi kolesterol
oleh ekstrak daun gedi
Dari tabel 2, kemudian diplotkan dalam sebuah grafik kurva baku
sampel sehingga menghasilkan persamaan garis lurus dari ekstrak daun
gedi dapat dilihat pada gambar 2. Pada gambar didapatkan persamaan
garis lurus dari ekstrak sampel yang kemudian dihitung nilai EC 50
(Effective concentration) merupakan suatu konsentrasi efektif dari
ekstrak yang dapat menurunkan 50% dari kolesterol awal, dengan
memasukkan nilai pada rumus. Nilai EC 50 yang didapatkan yaitu sebesar
5007.5 ppm, yang artinya pada konsentrasi tersebut dapat menurunkan
50% dari kolesterol awal.
KESIMPULAN DAN SARAN
Bahan
Enzim HMG-CoA reduktase (PDB ID: 1HW9), dan Struktur senyawa aktif sebanyak 19
senyawa dari buah H. polyrhizus 17 dari A. sativum
Metode
Molecular Docking
Prinsip
Menentukan interaksi Ligan dengan HMG-CoA reduktase (PDB ID: 1HW9) dan untuk
menghasilkan aktivitas antikolesterol melalui interaksi senyawa
Hasil
Ligan natif menunjukkan nilai RMSD sebesar 1,5265 Å dengan nilai docking -79,1320.
Senyawa 4, dan 17 pada buah H. polyrhizus serta senyawa 36 pada A. sativum
menunjukkan kedekatan relative dengan ligan natif lebih dari 95%. Senyawa ini diprediksi
mampu menurunkan kadar kolesterol total darah dengan penghambatan enzim HMG-CoA
reduktase secara penambatan molekul.
Kesimpulan
Senyawa vicenin dari buah Hylocereus polyrhizus dan γ-glutamil fenilalanin dalam Allium
sativum diprediksi mampu menurunkan kolesterol total darah melalui jalur inhibisi enzim 3-
hidroksi-3-metil-glutaril-koenzim A (HMG-CoA) reduktase.
03
Teknik uji
Antikolesterol secara In
vivo
01. Metode 02. Metode Strip
Elektrode- Test Kolesterol
Based Strip test kolesterol adalah metode
PrinsipBiosensor
pengukuran kolesterol yang menggunakan strip test
pemeriksaan adalah katalis yang
yang spesifik terhadap pengukuran kolesterol total,
digabung dengan teknologi biosensor yang
yang mencakup kolesterol baik, kolesterol jahat,
spesifik terhadap pengukuran kolesterol. dan trigliserida dalam darah
Strip pemeriksaan dirancang dengan cara Pengukuran kadar kolesterol darah
tertentu sehingga pada saat darah diteteskan dilakukan dengan menggunakan test strip alat
pada zona reaksi dari strip, katalisator check darah portable easy touch. Darah yang
kolesterol memicu oksidasi kolesterol diambil dari vena lateralis diletakkan pada strip lalu
dalam darah. Intensitas dari elektron yang selanjutnya alat akan mengukur kadar kolesterol
terbentuk diukur oleh sensor dari alat dan dalam beberapa menit dan hasil pengukuran akan
sebanding dengan konsentrasi kolesterol terlihat pada layar alat pengukur ( Suwandi, 2015).
dalam darah (Suwandi, 2015).
03. Metode CHOD-PAP
- Prinsip pemeriksaan kadar kolesterol total metode kolorimetrik enzimatik adalah kolesterol
ester diurai menjadi kolesterol dan asam lemak menggunakan enzim kolesterol esterase.
sehingga akan menghasilkan peroksida. Peroksida yang terbentuk diwarnai dengan empat
amino antipirin dan phenol membentuk kuinoneimine yang berwarna merah ungu
- Sebanyak 10 µL serum direaksikan dengan reagen kolesterol sebanyak 1000 µL lalu
diinkubasi pada suhu 25◦C selama 10 menit. Atau pada suhu 37◦C selama 5 menit. Reagen
kolesterol yang digunakan ada dua macam, yang pertama adalah reagen enzim dan yang
kedua reagen standar. menggunakan reagen kolesterol pembacaan alat spektrofotometer.
Intensitas warna yang terbentuk dibaca pada λ 546 nm ( Panil, 2008)
03. Metode CHOD-PAP
Review Jurnal In
Vivo
Tujuan Penelitian : Untuk mengetahui
bagaimana pengaruh ekstrak batang U. Metode yang digunakan :
cordata L. Merr terhadap penurunan Menggunakan alat glukometer
kadar koleterol total pada mencit jantan (Autocheck).
(Mus musculus).
Prosedur Kerja
Pengambilan dan pengolahan sampel
Pembuatan Ekstrak : Etanol batang U. cordata L. Merr dibuat dengan metode maserasi. Serbuk simplisia
sampel sebanyak 2,05 kg dimasukan ke dalam bejana maserasi dengan pelarut etanol 96%. Sampel direndam
dengan 8 liter pelarut selama 3x24 jam kemudian hasil rendaman disaring dengan kertas saring. Filtrat
kemudian diuapkan menggunakan rotary evaporator dengan suhu 50°C untuk mempercepat pemisahan pelarut
dengan ekstrak batang U. cordata L. Merr
Pengukuran Kadar Kolesterol : Pengukuran dilakukan pada saat mencit belum menerima perlakuan
(mengukur kolesterol awal) kemudian diukur kembali setelah perlakuan induksi PTL dan terakhir saat
selesai diberikan perlakuan induksi ekstrak. Darah diambil dengan melukai ujung ekor mencit. Tetesan
darah diambil dan dicek dengan alat glukometer (Autocheck). Hasil pengukuran merupakan kadar
kolesterol total dengn satuan mg/dL.
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan tabel , dapat diketahui bahwa kadar
kolesterol awal pada semua kelompok mencit tidak
memiliki perbedaan yang nyata atau terdistribusi
normal. Sedangkan pada perlakuan saat induksi,
terlihat kelompok P01 memiliki perbedaan dengan
kelompok yang diinduksi pakan tinggi lemak. Hal
ini menunjukkan bahwa penginduksian pakan
tinggi lemak yang dilakukan mempengaruhi kadar
kolesterol total mencit jantan
Hasil dan Pembahasan
Berdasarkan hasil analisis setelah pemberian ekstrak batang U. cordata L.
Merr. Kelompok P02, P1 dan P2 tidak berbeda secara nyata dengan
kelompok P01 yang merupakan kelompok normal. Sedangkan pada
kelompok P3 memiliki perbedaan kadar kolesterol total yang nyata dengan
kelompok lainnya dimana kelompok P3 memiliki kadar kolesterol total
rata-rata terendah setelah diberikan ekstrak batang U. cordata L. Merr
dibanding dengan kelompok lain, sehingga memberikan perbedaan dengan
kelompok lain. Penurunan ratarata kadar kolesterol total pada kelompok
P3 juga memiliki nilai yang paling besar.. Berdasarkan diagram tersebut,
diketahui bahwa terjadi penurunan kolesterol yang semakin besar seiring
dengan bertambahnya dosis ekstrak batang U. cordata L. Merr. Hal ini
menunjukkan bahwa semakin besar dosis maka semakin besar penurunan
kadar kolesterol dalam darah
Kesimpulan
Uncaria cordata (L). Merr dengan sampel pembanding didapat
kandungan senyawa metabolit sekunder berupa flavonoid (++),
alkaloid (++++), saponin (++++), tanin (++) dan terpenoid.
Ekstrak batang Uncaria cordata (L). Merr memiliki efek
menurunkan kadar kolesterol total darah mencit. Berdasarkan
penelitian yang dilakukan, efek penurunan yang diberikan oleh
ekstrak batang Uncaria cordata (L). Merr sebesar 11,45% pada
dosis 5,3 mg/30grBB; 12,89% pada dosis 10,2mg/30grBB dan
21,05% pada dosis 21,2mg/30grBB